Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI BUDAYA

ASPEK PENGETAHUAN DAN ASPEK APRESIASI

Disusun Oleh :

Kelompok 2 Indralaya

1. Ridwan Ahmadi (06131182126004)


2. Rahma Kamilia (06131182126010)
3. Talitha Alysia Nasywa Anand (06131182126011)
4. Latifah Roudhotul Jannah (06131282126019)

Dosen Pengampu :
Dr. Makmum Raharjo, M.Sn.
Mazda Leva Okta Safitri, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah “Aspek Pengetahuan dan Aspen Apresiasi” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Indralaya, Agustus 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Konsep Seni Budaya di SD .................................................................................................. 5
B. Matra Substansial Seni ......................................................................................................... 6
1. Aspek Pengetahuan .............................................................................................................. 6
2. Aspek Apresiasi ................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, kesenangan, dan rekreasi.
Saat kita mendengar kata seni maka yang mungkin muncul dalam benak kita adalah suatu
karya seni entah berupa benda, music, bangunan, lukisan atau benda-benda indah lainnya
yang dihasilkan oleh seorang seniman yang tentunya sangat berbakat dan memiliki
kreativitas yang tinggi.
Dalam dunia pendidikan, seni juga memberikan pengaruh penting terhadap
perkembangan mental maupun fisik peserta didik khususnya pada anak usia sekolah
dasar. Bahkan, dengan pendidikan seni, perilaku peserta didik dapat terbentuk kearah
yang lebih baik karena seni dapat mengenalkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada
dalam masyarakat kepada peserta didik.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai aspek-aspek
pendidikan seni baik aspek pengetahuan maupun aspek apresiasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep seni budaya di SD?
2. Apa itu aspek Pengetahuan ?
3. Apa itu aspek apresiasi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep seni budaya di SD.
2. Untuk mengetahui aspek pengetahuan.
3. Untuk memgetahui aspek apresiasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Seni Budaya di SD


Seni dan Budaya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena disetiap
seni pasti mengandung kebudayaan yang khas dan begitu pula sebaliknya, pada setiap
kebudayaan pasti mengandung nilai seni yang indah. Menurut (Sachari, 2005:5) Seni
merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu sani. Yang berarti
„pemujaan,pelayanan dan persembahan‟. Sehingga kata tersebut memiliki ikatan erat
dengan suatu upacara keagamaan atau biasa dikenal dengan nama ”kesenian”. Seni
sendiri juga dapat diartikan sebagai kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur
tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan pengelolahan diri manusia secara tekun
untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan jasmani manusia. Seni
merupakan ekspresi manusia yang akan berkembangan menjadi budaya manusia.

Budaya atau Kebudayaan, dalam bahasa inggris, kebudayaaan disebut culture,


yang berasal dari kata Latin colere, yaitu mengelolah atau Culture atau cultuur bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Dengan demikian, kata budaya ada
hubungannya dengan Kata culture juga kadang diterjemakan sebagi kultur dalam bahasa
Indoesia. Kebudayaan juga mengandung hasil kegiatan pada suatu masyarakat seperti
pendapat yang dikemukakan oleh Edward B. Taylor dalam (Ahmad, 2005:32) bahwa
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Dari penjelasan diatas, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan sebagai


sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pemikiran
manusia. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan kesenian sebagaimana yang dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara


dalam (Hasbullah,1999:4), merupakan salah satu faktor penentu dalam membentuk
kepribadian anak. Pendidikan seni di sekolah, dapat dijadikan dasar pendidikan dalam
membentuk jiwa dan kepribadian, berakhlak mulia. Pendidikan seni budaya disekolah
sangat penting keberadaanya, karena pendidikan ini memiliki sifat multilingual,
multidimensiona, dan multikultur. Pada hakikatnya pendidikan seni budaya sebagaimana
yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapt dalam satu mata
pelajaran karena budaya itu sendiri, yakni meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran seni budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi
dengan seni. Oleh karena itu, mata pelajaran seni budaya pada dasarnya merupakan
pendidikan seni yang berbasis budaya.

B. Matra Substansial Seni


Matra subsntansial seni adalah konsep yang menggambarkan berbagai komponen
yang diperlukan untuk memahami, menghargai, dan berpartisipasi dalam bidang seni.
Matra substansial seni mencakup berbagai aspek dalam konteks seni, seperti
pengetahuan, apresiasi, keterampilan, dan kreativitas. Ini mencerminkan elemen-elemen
penting yang berkontribusi terhadap pemahaman dan ekspresi seni secara keseluruhan.
1. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan dalam seni budaya mencakup pemahaman mendalam tentang
berbagai elemen budaya, sejarah, nilai-nilai, simbol-simbol, dan konteks sosial yang
membentuk karya seni dan ekspresi budaya. Ini adalah dimensi penting dalam
memahami, menganalisis, dan mengapresiasi seni budaya, karena pengetahuan yang kuat
tentang konteks budaya dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang makna dan
tujuan di balik karya seni.
Berikut adalah beberapa poin penting dalam aspek pengetahuan dalam seni budaya:
1. Sejarah Budaya: Memahami aspek sejarah dari budaya adalah langkah penting
dalam mengapresiasi seni budaya. Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa historis,
perubahan sosial, dan perkembangan budaya dalam suatu masyarakat dapat
membantu kita memahami latar belakang dari karya seni tertentu. Sejarah budaya
dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pola pikir, gaya hidup, dan norma-
norma telah berubah seiring waktu.
2. Konteks Sosial: Setiap karya seni memiliki hubungan yang dalam dengan konteks
sosial di mana ia dihasilkan. Pengetahuan tentang struktur sosial, nilai-nilai
masyarakat, dan kondisi ekonomi pada saat karya seni diciptakan membantu kita
mengerti mengapa dan bagaimana suatu karya seni muncul. Faktor-faktor seperti
agama, politik, dan dinamika sosial dapat memengaruhi pengambilan keputusan
seniman.
3. Simbol dan Makna: Seni budaya sering kali mengandung simbol-simbol yang
memiliki makna mendalam. Memahami simbol-simbol ini memerlukan pengetahuan
tentang mitologi, tradisi, dan bahasa simbolik dalam budaya tertentu. Misalnya,
warna, bentuk, dan motif tertentu dalam seni dapat mengandung makna simbolis yang
berbeda-beda dalam berbagai budaya.
4. Gaya dan Teknik: Pengetahuan tentang berbagai gaya seni dan teknik produksi
membantu kita mengenali dan memahami perkembangan seni dari masa ke masa.
Setiap era mungkin memiliki gaya unik yang mencerminkan nilai-nilai dan preferensi
estetika pada saat itu. Mengenali teknik-teknik yang digunakan dalam seni juga dapat
memberikan wawasan tentang tingkat keahlian seniman.
5. Warisan dan Identitas: Seni budaya adalah salah satu cara utama di mana suatu
budaya dapat menjaga dan merayakan warisan dan identitasnya. Pengetahuan tentang
seni tradisional dan ritual budaya membantu masyarakat mempertahankan hubungan
dengan akar budayanya dan merayakan identitas mereka. Dalam konteks globalisasi,
pengetahuan ini juga dapat membantu menjaga keberagaman budaya.
6. Interaksi Antarbudaya: Karya seni budaya sering kali dapat menjadi jembatan bagi
interaksi antarbudaya. Memahami seni budaya dari budaya lain membantu kita
mengenali kesamaan dan perbedaan di antara kita. Pengetahuan tentang seni budaya
dari berbagai belahan dunia juga memperluas wawasan kita tentang manusia dan
pengalaman manusia.
7. Kritik dan Analisis: Pengetahuan mendalam tentang seni budaya memungkinkan
kita untuk menganalisis karya seni dengan lebih baik. Kita dapat melihat lebih jauh
dari permukaan visual dan menggali makna yang lebih dalam. Pemahaman tentang
konteks budaya juga dapat membantu kita melakukan kritik yang lebih informatif dan
relevan terhadap karya seni.

Secara keseluruhan, aspek pengetahuan dalam seni budaya adalah fondasi


penting bagi apresiasi seni budaya yang mendalam dan berarti. Ini membantu kita
menghubungkan karya seni dengan sejarah, nilai-nilai, dan dinamika sosial yang
membentuknya, dan membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang
manusia dan budayanya.
2. Aspek Apresiasi
Apresiasi dalam seni budaya merujuk pada pemahaman mendalam,
penghargaan, dan penilaian positif terhadap karya seni dan budaya. Ini melibatkan
kemampuan untuk memahami nilai-nilai, makna, konteks, dan ekspresi yang
terkandung dalam karya seni dan budaya tertentu. Apresiasi seni budaya bukan hanya
tentang melihat atau mendengar karya tersebut, tetapi juga tentang menafsirkan,
merespons, dan menghubungkannya dengan aspek-aspek yang lebih luas dalam
kehidupan manusia.
Aspek apresiasi dalam seni budaya mencakup beberapa hal penting:

1. Pemahaman Kultural dan Sejarah: Untuk menghargai suatu karya seni budaya,
penting untuk memahami latar belakang kultural dan sejarahnya. Ini mencakup
pengetahuan tentang nilai-nilai, tradisi, keyakinan, dan konteks sosial yang
membentuk karya tersebut. Tanpa pemahaman ini, banyak makna dan simbol
dalam karya seni bisa hilang.
2. Penilaian Estetika: Apresiasi seni budaya juga melibatkan penilaian estetika,
yaitu penilaian tentang keindahan visual, auditif, atau bentuk ekspresi lainnya
dalam karya seni. Ini mencakup elemen-elemen seperti komposisi, warna, bentuk,
harmoni, dan ritme. Penilaian estetika membantu mengidentifikasi sejauh mana
karya tersebut berhasil dalam menciptakan dampak visual atau sensorik yang
kuat.
3. Interaksi Emosional dan Psikologis: Karya seni budaya sering kali memiliki
kemampuan untuk memicu emosi dan reaksi psikologis pada penonton atau
pendengar. Apresiasi seni budaya melibatkan kemampuan untuk merasakan emosi
yang diungkapkan dalam karya tersebut dan bagaimana karya tersebut
memengaruhi perasaan dan pemikiran kita.
4. Penafsiran Makna: Setiap karya seni budaya memiliki beragam makna dan
pesan yang bisa diartikan. Apresiasi seni budaya melibatkan upaya untuk
memahami berbagai tingkat makna yang terkandung dalam karya tersebut. Ini
mencakup makna yang jelas dan tersembunyi, serta interpretasi yang berbeda-
beda dari berbagai orang.
5. Pemahaman Teknik dan Proses Kreatif: Untuk benar-benar menghargai sebuah
karya seni, penting untuk memahami teknik dan proses kreatif yang digunakan
dalam pembuatannya. Ini termasuk pemahaman tentang bahan, alat, dan metode
yang digunakan seniman atau pencipta untuk menghasilkan karya tersebut.
6. Refleksi pada Manusia dan Masyarakat: Banyak karya seni budaya
mencerminkan nilai-nilai manusia dan dinamika masyarakat. Apresiasi seni
budaya melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi pesan-pesan tentang
kehidupan, hubungan sosial, politik, atau isu-isu lain yang mungkin terkandung
dalam karya tersebut.
7. Keterlibatan dalam Dialog Budaya: Melalui apresiasi seni budaya, seseorang
dapat terlibat dalam dialog budaya yang lebih luas. Ini berarti merentangkan
pemahaman dan penghargaan terhadap budaya-budaya yang berbeda dan
mengakui kekayaan keragaman manusia.
8. Kreativitas dan Imajinasi: Apresiasi seni budaya juga dapat merangsang
kreativitas dan imajinasi. Dengan memahami berbagai gaya, teknik, dan
pendekatan dalam seni budaya, seseorang dapat mengembangkan perspektif baru
dan bahkan menghasilkan karya-karya kreatif sendiri.
Dalam keseluruhan, apresiasi seni budaya adalah proses yang mendalam dan
kompleks yang melibatkan pemahaman, empati, penilaian, dan refleksi terhadap
karya seni dan budaya. Ini melampaui sekadar "menyukai" atau "tidak menyukai"
suatu karya, tetapi lebih ke arah pemahaman yang lebih dalam tentang kemanusiaan,
keindahan, dan keberagaman yang diwakili oleh seni dan budaya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, diperlukan sesuatu proses
pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan
lancar dan sukses. Hal ini berarti bahwa hasil belajar ini tidak lepas dari faktor yang
bersal dari dalam siswa itu sendiri berupa kemampuan yang dimilikinya, seperti minat
perhatian, motivasi belajar, sosial ekonomi, fisik dan psikis. Sungguhpun demikian hasil
belajar yang dapat diraih juga sangat bergantung pada lingkungan belajar siswa.
Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar
adalah kualitas pembelajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran adalah tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran
adalah kompetensi guru, karakteristik kelas dan karakteristik sekolah. Hal ini berarti
bahwa dalam pembelajaran dibutuhkan suatu sistem yang di mana di dalamnya terdapat
komponen-komponen pembelajaran yang saling berkaitan antara bahan pembelajaran,
metode, dan tujuan pembelajaran.
Dengan demikian maka seorang guru yang merupakan salah satu komponen
dalam sistem pembelajaran dituntut untuk kreatif dalam menjalankan tugasnya sebagai
seorang guru, sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif dan terarah yang nantinya
akan mudah mencapai tujuan dari pembelajaran dalam hal ini prestasi siswa akan lebih
meningkat dengan adanya kekreativan seorang guru baik dalam mengelola pembelajaran
maupun dalam menghadapi siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Retnowati, Tri Hartiti dan Bambang Prihadi. 2010. Modul Pembelajaran Seni Rupa. Yogyakarta:
Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Yogyakarta.

Wardani, Cut Kamil. "Pendidikan Seni dan Transdiciplinarity." Jurnal Studi Islam dan
Humaniora 03, No.11 (2010).

Tocharman, Maman. "Rencana Pembelajaran Seni di Sekolah Dasar." Modul Bahan Ajar
Mandiri, Universitas Pendidikan Indonesia, 2021.

Nurfatoni, Septian. “Kajian Gambar Ekspresi Karya Siswa Tingkat Sekolah Dasar." Skripsi,
Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.

Soedarso SP. (1990) Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yogyakarta: Saku
Dayar Sana Yogyakarta.

Wreta, Adelaide. "Apresiasi Seni Adalah: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya". Diakses pada
Minggu, 20 Agustus 2023. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6231996/apresiasi-seni-adalah-
tujuan-manfaat-dan-contohnya.

Anda mungkin juga menyukai