“KEBUDAYAAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang akan dipresentasikan pada
mata kuliah Komunikasi Lintas Agama dan Budaya
Disusun Oleh:
Jumardiansyah Fitrah (50200122023)
A.Mutia Dirgahayu (50200122007)
Nurhikmawati (50200122004)
﷽
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita banyak
waktu dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Puji syukur juga kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami petunjuk, rahmat, dan hidayahnya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunikasi Lintas Agama Dan
Budaya” tepat waktu. Shalawat beserta taslim semoga senantiasa tercurahkan
limpahkan atas baginda Rasulullah Wa Nabiyana Muhammad SAW beserta para
sahabat dan keluarganya yang derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT. Makalah
yang berjudul “Komunikasi Lintas Agama Dan Budaya”ini disusun guna untuk
memenuhi salah satu tugas dari Dosen pada Prodi Bimbingan Dan Penyuluhan
Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Selain dari pada
itu, kami juga berharap makalah ini dapat membawa manfaat bagi setiap orang
yang membacanya baik individu maupun kelompok.
Kami selaku pembuat makalah ini menyadari bahwa makalah yang kami
sajikan masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun kami sangat harapkan baik dari Dosen dan teman-teman sekalian
untuk menutupi kekurangan dari makalah ini maupun makalah selanjutnya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
BAB III.............................................................................................................. 11
KESIMPULAN ................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara dengan kemajemukannya, ini ditandai
dengan adanya keanekaragaman suku yang ada di Indonesia dimana dari masing-
masing suku tersebut memiliki cara hidup dan beragam kebudayaannya yang
berlaku bagi masing-masing suku itu sendiri. Sehingga dapat terlihat perbedaan
antar suku bangsa dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan yang ada di tiap suku
bangsa dan masing-masing budaya berkembangnya pada setiap generasi.
Walaupun dengan segala macam keanekaragaman suku dan budaya yang ada,
tetapi pada dasarnya kita adalah satu dan hidup bersama-sama sebagai masyarakat
bangsa Indonesia dengan berlandaskan undang-undang dan pancasila.
Kebudayaan merupakan suatu gagasan atau ide dapat dijadikan acuan
dalam kehidupan dan cara hidup serta tingkah laku dalamk ehidupan sosial dalam
masyarakat. Dalam persatuan kita dalam bangsa yang satu, bahasa Indonesia, dan
tanah air Indonesia, yang tidak menjamin kemajemukan kita sebagai suatu
perbedaan terhadap budaya yang ada. Terlihat sebagai suatu bangsa yang
mencerminkan persatuan dan kesatuan terutama dalam lingkup system
kebudayaan. Perkembangan yang semakin pesat dalam perkembangan teknologi
membawa pengaruh terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Hal ini
kemudian dapat memicu perubahan dalam perilaku dan pola hidup masyarakat.
Kemudian secara perlahan mempengaruhi dan menggeser kehidupan budaya
kearifan lokal dalam konteks adat dan kebudayaan secara luas baik dari
masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari “Budaya”?
2. Jelaskan unsur unsur kebudayaan!
3. Apa fungsi kebudayaan bagi masyarakat?
4. Kemukakan sifat dan hakikat kebudayaan!
5. Apa saja perubahan kebudayaan terhadap perubahan sosial saat sekarang?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Secara etimologis kata “budaya” atau “culture” dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Latin “colere” yang berarti “mengolah” atau “mengerjakan”
sesuatu yang berkaitan dengan alam (cultivation). Dalam bahasa Indonesia, kata
budaya (nominalisasi: kebudayaan) berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”
yaitu bentuk jamak dari kata buddhi (budi atau akal). Penjelasan lain tentang
etimologi kata “budaya” yakni sebagai pemahaman Lintas Budaya perkembangan
dari kata majemuk “budi daya” yang berarti pemberdayaan budi yang berwujud
cipta, karya dan karsa.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan sebagai:
pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu yang sudah
menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang
biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi. Dalam hal ini tradisi
diartikan sebagai kebiasaan masyarakat yang tampak (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005).
Adapun definisi budaya yang dikemukakan oleh (Malinowski 1988) yang
menyatakan bahwa budaya sebagai ''jumlah barang, hak dan kewajiban, ide,
keyakinan, kemampuan, serta adat istiadat”. Pengertian budaya seperti yang
dikemukakan oleh Malinowski ini menunjukkan bahwa budaya merupakan sistem
komponen yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible). Komponen
budaya yang berwujud mewakili budaya material yang diperlukan untuk
mendukung kehidupan manusia, seperti pakaian, peralatan, makanan, bangunan,
lukisan, artefak, dan benda-benda lainnya. Unsur-unsur budaya yang tidak
berwujud melambangkan budaya non-material berupa nilai, keyakinan, sikap,
moralitas, etika, spiritualitas, tradisi, dan adat istiadat.
Definisi budaya yang dikemukakan oleh Sir Edward Burnett Tylor yang
mengartikan budaya sebagai ''keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan
lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat” (Reisinger, 2009).
2
Jika kita perhatikan, maka definisi ini lebih menekankan sifat inklusif dari budaya
(banyak variabel dimasukkan). Definisi-definisi dimaksud memandang budaya
sebagai berikut.
1. Lingkungan manusia. Budaya telah diciptakan oleh manusia dan
merupakan bagian dari lingkungan buatan manusia yang menyatukan kelompok
manusia.
2. Warisan sosial dan tradisi. Budaya mengacu pada sejarah suatu bangsa,
wilayah, atau sekelompok orang, dan tradisi, adat istiadat, seni kerajinan,
arsitektur, musik, dan lukisan.
3. Cara hidup. Budaya adalah cara hidup sekelompok orang atau seluruh
masyarakat yang menunjukkan bagaimana hidup dan kriteria apa yang digunakan
untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dalam hidup dan bagaimana
melakukan sesuatu.
4. Perilaku. Budaya adalah tentang perilaku manusia. Budaya
mempengaruhi perilaku manusia dan menunjukkan bagaimana orang harus
berperilaku. Budaya menentukan pola perilaku yang dikaitkan dengan kelompok
orang tertentu, dan kondisi serta suasana di mana berbagai perilaku terjadi.
Budaya juga membantu menafsirkan, memahami, dan memprediksi perilaku
orang lain. Perilaku orang tergantung pada budaya di mana mereka dibesarkan.
Budaya adalah fondasi dari perilaku manusia.
5. Aturan kehidupan sosial. Kebudayaan merupakan seperangkat aturan
yang memberi arahan tentang bagaimana manusia harus berperilaku dalam
kehidupan mereka. Aturan-aturan ini juga memungkinkan untuk pemahaman yang
lebih baik tentang perilaku orang lain, dan memprediksi mengapa dan bagaimana
orang lain akan berperilaku. Aturan-aturan ini harus diikuti untuk menjaga
keharmonisan dan ketertiban dalam masyarakat.
6. Berpakaian dan penampilan. Budaya mengarahkan bagaimana orang
harus berpakaian. Budaya menentukan pakaian apa yang sesuai untuk dipakai
pada pertemuan bisnis, santai, atau di rumah. Agar seseorang dapat diterima
secara sosial, maka ia harus berpakaian sesuai dengan kondisi yang ada.
3
Kebiasaan dan tradisi budaya menentukan dress code, warna, perhiasan yang akan
dipakai, dan riasan yang akan digunakan.
Budaya adalah suatu konsep yang membangkit minat dan berkenaan
dengan cara manusia hidup, belajar berpikir, merasa, mempercayai, dan
mengusahakan apa yang patut menurut budanya dalam arti kata merupakan
tingkah laku dan gejala sosial yang menggambarkan identitas dan citra suatu
masyarakat (Syaiful Sagala, 2013).Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem
kompleks yang merangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat (Edward Burnett Tylor, 1832-1972).
Dari beberapa definisi di atas, kami menyimpulkan bahwa budaya atau
kebudayaan adalah keseluruhan pola perilaku, keyakinan, nilai-nilai, norma sosila,
bahasa, dan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu
masyarakat. Budaya mencakup cara masyarakat tersebut berpikir, berinteraksi,
dan mengembangkan identitas mereka. Budaya juga dapat memengaruhi aspek-
aspek seperti seni, music, agama, dan adat istiadat dalam masyarakat tersebut.
4
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem
peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan
berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya
karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan
dalam kehidupannya. Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup
apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai
jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-
alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciri ciri bahan mentah yang mereka
pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu
himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuhtumbuhan, binatang, benda, dan
manusia yang ada di sekitarnya.
3. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka
akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para
antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi
yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai
peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan
demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan
hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus
kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau
sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
5. Sistem Religi
Asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya
pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau
supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia
itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubunganhubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut. Dalam
5
usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya
asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku
bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh
seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih
primitif.
6. Sistem kemasyarakatan
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial merupakan
usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat
melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok
masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai
berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari
hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu
keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk
organisasi sosial dalam kehidupannya.
7. Sistem Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi
mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang
dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak
yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi
awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada
teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi
etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni
drama dalam suatu masyarakat.
Kita dapat melihat bagaimana masing-masing unsur kebudayaan tersebut
berperan dalam membentuk identitas suatu masyarakat.Dengan memahami tujuh
unsur kebudayaan menurut Koenjaraningrat, kita dapat memahami bagaimana
suatu masyarakat berfungsi dan bagaimana masyarakat tersebut dapat
memperkuat identitas budayanya.
6
C. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
Menurut van peursen kebudayaan meliputi segala perbuatan manusia,
seperti cara ia menghayati kematian dan membuat upacara untuk menyambut
peristiwa itu. Demikian pula mengenai kelahiran, seksualitas, cara-cara mengolah
makanan, sopan santun di waktu makan, pertanian, perburuan, cara ia membuat
alat-alat, pakaian, cara-cara untuk menghiasi rumah dan badannya. Itu semua
termasuk dalam kebudayaan, seperti juga hal nya kesenian, ilmu pengetahuan dan
agama (Syakhrani 2022).
Kebudayaan memiliki beberapa fungsi yang hadir serta dapat dirasakan
oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan itu sendiri ialah untuk mempelajari
warisan dari nenek moyang selain itu generasi selanjutnya perlu meninjau apakah
warisan tersebut itu perlu diperbaharui atau tetap dilanjutkan serta apabila
kebudayaan yang dianut tidak dilaksanakan maka budayanya akan rusak.
Adapun kebudayaan memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Kebudayaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang
memiliki budayatersebut.
2. Kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi serta rasa empati dari
masyarakat.
3. Masyarakat yang memiliki budaya tersebut, akan menghargai satu sama
lain.
4. Kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk dapat menjalin
sosialisasi.
5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai media belajar.
6. Kebudayaan berfungsi sebagai penentu batas, artinya kebudayaan dapat
menciptakan perbedaan yang membuat setiap kelompok masyarakat unik
dan membedakannya dengan kelompok masyarakat lain.
7. Budaya berfungsi untuk memberikan rasa identitas pada anggota
kelompoknya.
8. Budaya berfungsi untuk memfasilitasi lahirnya komitmen pada suatu hal
yang lebih besar dari kepentingan individu anggota kelompok masyaraka
ttersebut.
7
9. Kebudayaan berfungsi untuk dapat meningkatkan kemantapan pada
system sosial di masyarakat.
10. Kebudayaan bertindak sebagai sebuah mekanisme sebagai pembuat
makna maupun kendali yang dapat menuntun dan membentuk sikap dan
perilaku individu.
8
E. perubahan kebudayaan terhadap perubahan sosial saat sekarang
9
Selain perubahan kebudayaan, di indonesia juga sering terjadi perubahan
sosial. Perubahaan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu yang
dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau
malah sebaliknya. Salah satu karakteristik perubahan sosial yaitu pengaruh besar
unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Lantas bagaimana perubahan kebudayaan tersebut terhadap peruban sosial?
Perubahan-perubahan kebudayaan yang terjadi sekarang pasti lah memiliki
dampak signifikan terhadap perubahan sosial pada zaman sekarang. Contoh
dampak nya yaitu:
1. Teknologi: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah
cara kita berinteraksi, bekerja, dan berkomunikasi. Ini telah menciptakan
perubahan dalam pola hubungan sosial, pekerjaan, dan gaya hidup.
2. Globalisasi: Keterhubungan global yang lebih besar telah membawa budaya
dari berbagai negara bersatu. Ini memengaruhi selera makanan, mode, hiburan,
dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Media Sosial: Media sosial memungkinkan individu untuk terhubung dengan
banyak orang dari berbagai latar belakang. Ini telah mengubah cara kita
berinteraksi, berbagi informasi, dan mempengaruhi opini publik.
4. Mobilitas: Perubahan dalam transportasi dan mobilitas telah memungkinkan
orang untuk pindah lebih mudah, yang dapat menghasilkan keragaman budaya
dan penyebaran ide-ide baru.
5. Perubahan Nilai: Perubahan budaya sering kali membawa perubahan nilai-nilai
sosial. Nilai-nilai seperti kesetaraan gender, keberlanjutan, dan pluralisme
semakin mendapat perhatian dalam masyarakat saat ini.
6. Perubahan Gaya Hidup: Perubahan dalam budaya konsumsi, seperti pola
makan, gaya fashion, dan hobi, telah mengubah gaya hidup individu dan
kelompok sosial.
Itulah tadi beberapa contoh dampak perubahan kebudayaan terhadap
perubahan sosial.
10
BAB III
KESIMPULAN
Dapat kita tarik sebuah kesimpulan dari materi kami di atas bahwa:
1. budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan pola perilaku, keyakinan, nilai-
nilai, norma sosila, bahasa, dan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi
dalam suatu masyarakat. Budaya mencakup cara masyarakat tersebut berpikir,
berinteraksi, dan mengembangkan identitas mereka. Budaya juga dapat
memengaruhi aspek-aspek seperti seni, music, agama, dan adat istiadat dalam
masyarakat tersebut.
2. Ada tujuh unsure budaya yang hatus kita ketahui yaitu: system bahasa, system
pengetahuan,system peralatan hidup dan teknologi, system mata pencaharian
hidup, system religi, system kemasyarakata, dan terkhir adalah system
kesenian.
3. Selain itu kebudayaan juga memeliki beberapa fungsi bagi masyarakat
antaranya yaitu: kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi dan empati
bagi masyarakat.
4. Sifat hakikat kebudayaan merupakan ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan
yang masing-masing masyarakat memiliki sifat kebudayaan yang berbeda.
Misalnya di masyarakat barat makan sambil berjalan merupakan suatu hal
yang biasa.
5. Pada perubahan sendiri kebudayaan disebabkan oleh dua faktor utama yang
menjadi pemicu terjadinya perubahan kebudayaan yaitu faktor yang berasal
dari dalam atau internal dan yang berasal dari luar atau eksternal sebagai
faktor utama dalam perubahan kebudayaan itu sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dan, Perkawinan Budaya. 2019. “Perkawinan Budaya Dan Agama Pada Budaya”
5: 75–92.
Helwig, Nathaniel E, Sungjin Hong, and Elizabeth T Hsiao-wecksler. n.d. “Faktor
Perubahan Kebudayaan Dan Dampak Terhadap Perubahan Kebudayaan
Faktor.”
Issn, Creativity. 2018. “Vol.2 No.2 Juli 2018 Journal of Tourism and Creativity
ISSN: 2549-483X” 2 (2): 158–77.
Istiani, Nurul, and Athoillah Islamy. 2020. “Fikih Media Sosial Di Indonesia.”
Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan Perbankan Islam 5 (2): 202–25.
Rosidi, Moh Imron. 2023. “Pemanfaatan Kebudayaan Powele Dalam
Pembelajaran IPS” 05 (04): 16630–36.
Sejarah, Jurnal. 1941. “Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan” 8 (2).
Syakhrani, Abdul Wahab. 2022. “Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari
Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang
Bersifat Universal” 5 (1): 782–91.
Syazali, Muhammad. 2022. “Peran Kebudayaan Dalam Pembelajaran IPA Di
Indonesia : Studi Literatur Etnosains” 8 (1): 344–54.
https://doi.org/10.31949/educatio.v8i1.2099.
12
13