Anda di halaman 1dari 12

KERAGAMAN BUDAYA NASIONAL DAN

BUDAYA SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA NASIONAL

DISUSUN

H
NAMA: MARIA JESIKA CLAUDIA

KELAS : X1 IPS 1

SMA NEGERI 2 LANGKE REMBONG TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Keragaman Budaya sebagai Indentitas
Nasional”

Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih
banyakkekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua ke arah
kesempurnaanmakalah ini.

Penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun semua
pihak yang memerlukan.Penyusun

Penyusun

Maria jesika klaudia


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................
C.Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Sebaran Keragaman Budaya Nasional .................................................................. 2
B.Budaya sebagai Identitas Nasional ....................................................................... 3
C.Budaya Nasional sebagai Potensi Wisata dan Ekonomi Kreatif .......................... 6
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B.Saran ............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi

Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat


dipungkirikeberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaankelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompoksukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang
dimanamereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam
wilayahdengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan,
pesisir,dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban
kelompok-kelompok sukubangsa danmasyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan
dengan kebudayaan luar jugamempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia
sehingga menambahragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang
danmeluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan
kebudayaanIndonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan
bahwaIndonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau
tingkatheterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok
sukubangsanamun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke
modern,dan kewilayahan.Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan
mempunyaikeunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret
kebudayaanyang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan
politikmasyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan
yangdirangkai sejak dulu.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana sebaran keragaman budaya nasional

2.Bagaimana budaya sebagai identitas nasional

3.Bagaimana budaya nasional sebagai potensi wisata dan ekonomi kreatif?

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui sebaran keragaman budaya nasional

2.Untuk mengetahui budaya sebagai identitas nasional

3.Untuk mengetahui budaya nasional sebagai potensi wisata dan ekonomi kreattif

BAB II
PEMBAHASAN

A.Sebaran Keragaman Budaya Nasional

1.Defenisi KebudayaanBudaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikansebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertiankebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikirmanusia.Koentjaraningrat (1990) mendefinisikan kebudayaan
sebagai keseluruhan sistemmencakup segala hal yang merupakan hasil cipta, karsa, dan karya
manusia yangdijadikan milik diri manusia dengan belajar. Karya yaitu masyarakat yangmenghasilkan
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan padakeperluan masyarakat. Rasa atau
karsa yang meliputi jiwa manusia yaitukebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan
kemasyarakatan terwujud olehkaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia
mengerti tempatnyasendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.Menurut Ki Hajar Dewantara,
kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yangmerupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dankesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dankebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

2. Perkembangan Kebudayaan

Ada 2 paham tentang perkembangan kebudayaan yaitu sebagai berikut :

a. Paham Determinasi : paham yg memandang manusia sebagai figure yang pasif sehingga hidupnya
dipengaruhi oleh alam sekitar

b. Paham Posibilisme : Paham yang memandang manusia sebagai mahlukaktif yang dapat
membudidayakan alam sesuai dengan keputusannya.

3. Keragaman Budaya Nasional

Menurut JJ. Hoeningman wujud kenudayaan dibagi menjadi 3 :

1) Gagasan (Wujud ideal)Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk


kumpulan ide-ide,gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnyaabstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak
dalamkepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat
tersebutmenyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi darikebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
2) Aktivitas (tindakan)Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusiadalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistemsosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalamkehidupan sehari-hari, dan dapat diamati
dan didokumentasikan.
3) Kebudayaan Fisik
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atauhal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkretdiantara ketiga wujud. Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujudkebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepadatindakan (aktivitas) dan karya (artefak

4.Sebaran Budaya Nasional

Di Indonesia setiap suku bangsa memiliki budaya masing-masing yang sesuaikondisi geografis
Indonesia yang mengakibatkan pendudukan yang menempatiwilayah memiliki kebudayaan dan pola
kehidupan yang berbeda. Sehinggakebudayaan dapat tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Budaya nasional adalahgabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut. Budaya daerah
yangmengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan terustumbuh dan
berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari negara tersebut. Misalkandaerah satu dengan yang
lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya
nasional yang kuat yang bisa berlaku disemua daerah di negara tersebut walaupun tidak semuanya
dan juga tidakmengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila sebagai
dasarnegara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam SumpahPemuda 12
Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah diIndonesia yang membulatkan
tekad untuk menyatukan Indonesia denganmenyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan
“bhineka tunggal ika”.

B. Budaya Sebagai Identitas Nasional

1.Faktor-Faktor Penyebab Keragaman Budaya Indonesia

a. Keberagaman Bahasa

Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). GorysKeraf membagi


rumpun bahasa ini ke dalam subrumpun:

1) Bahasa-bahasa Austronesia barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/ Melayu yangmeliputi:


 Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia barat) meliputi: bahasaMinahasa, Aceh,
gayo, Batak, Minangkabau, Melayu, Melayu Tengah,Lampung, Nias, Mentawai, Jawa,
Sunda, Madura, Dayak, Bali Sasak,Gorontalo, Toraja, Bugis-Makasar, Bima,
Manggarai, Sumba, Sabu.
 Bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi: bahasa Timor-Ambon,Sula Bacan,
Halmahera Selatan-Irian Barat.
2) Bahasa-bahasa Austronesia Timur atau Polinesia yang meliputi:
 Bahasa Bahasa Melanesia ( Melanesia dan pantai timur irian) Melanesia (dari Bahasa
Yunani “pulau hitam”) adalah sebuah wilayah yang memanjang dari Pasifik barat
sampai ke Laut Arafura, utara dantimur laut Australia.
 Bahasa-bahasa Heonesia (Bahasa Polinesia dan Mokronesia).
b. Sistem Teknologi

Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akanselalu membuat
peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal paraantropolog dalam memahami
kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologiyang dipakai suatu masyarakat berupa benda-
benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
Dengandemikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatanhidup dan
teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.

c. Keberagaman Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. Keanekaragaman agamadi Indonesia
merupakan identitas alamiah yang sudah ada sejak dulu.Kemerdekaan beragama di Indonesia
dijamin oleh negara yang tertuang dalamUndang-Undang dasar 1945, tepatnya pada pasal 29 ayat 2.
Indonesia jugatermasuk Negara yang di dalamnya memiliki berbagai agama atau kepercayaanyang
beragam. Di Negara ini setidaknya ada enam agama yang sudah diakui oleh Negara secara resmi. Ke
enam agama yang dimaksud tersebut adalah Islam,Budha, Katolik, Konghucu, dan juga Protestan. Di
samping itu, ada juga berbagaikepercayaan lain yang ada di tengah masyarakat dan berkembang di
dalamnya. Kemajemukan agama ini hendaknya dipelihara dan disyukuri dengan sikap
tidakmemaksakan kehendak kepada orang lain, baik terhadap orang yang beragamasama dengan
diri kita maupun bebeda agama, baik terhadap kelompok minoritasmaupun mayoritas. Perbedaan
agama menjadi salah satu faktor yangmempengaruhi adanya keragaman kebudayaan Indonesia,
contohnya kebudayaan besar seperti kebudayaan Tiong Hoa, kebudayaan India dan kebudayaan
Arab.Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha dinegara
Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan
Budha sempat mendominasi Nusantara pada abadke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan
tertua di Nusantara, Kutai,sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Kebudayaan Tionghoa
masuk danmempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensifantara
pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya). masyarakat.

2. Lahirnya Identitas Nasionala.

A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri,
golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negarasendiri. Sedangkan kata nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan, baik pisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita, dan tujuan.Himpunan kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan
istilah identitas

Bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan Tindakan kelompok (collective action)
yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan- pergerakan yang diberi atribut-atribut
nasional. Kata nasional sendiri tidak dapatdipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme
sebagaimana akan dijelaskankemudian.

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yangmembedakan
bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertiantersebut maka setiap bangsa
di dunia ini memiliki identitas sendiri-sendiri sesuaidengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari
bangsa tersebut. Demikian puladengan hal ini sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuksecara historis.

Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yangsifatnya nasional.
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatankarena identitas nasional itu dibuat,
dibentuk dan disepakati oleh warga bangsasebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat
sekunder karena identitasnasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas
kesukubangsaan yangmemang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki
identitasnasional, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitaskesukubangsaan.

B .Unsur-unsur Pembentuk Identitas NasionalTerdapat empat unsur pembentuk identitas nasional


yaitu :

1. Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejaklahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. DiIndonesia terdapat banyak sekali
suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidakkurang 300 dialek bangsa.
2. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yangtumbuh dan
berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik,Hindu, Budha dan Kong Hu
Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidakdiakui sebagai agama resmi negara.
Namun sejak pemerintahan presidenAbdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinyaadalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektifdigunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahamilingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan
benda-benda kebudayaan) sesuai denganlingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa dipahamisebagai
sistem perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapanmanusia dan yang
digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannyamenjadi 3


bagian sebagai berikut : Identitas Fundamental, yaitu pancasilamerupakan falsafah bangsa,
Dasar Negara, dan Ideologi Negara IdentitasInstrumental yang berisi UUD 1945 dan tata
perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”. Identitas
Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalamsuku, bahasa,
budaya, dan agama, serta kepercayaan.
Identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang
sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah faktor-faktoryang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi:
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yangdimiliki
bangsa Indonesia (Suryo, 2002)
Menurut Robert de Ventos
, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “ThePower of Identity” (Suryo, 2002), munculnya
identitas nasional suatu bangsa sebagai.hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
1. Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yangsejenisnya.
2. Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnyaangkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan
bernegara.
3. Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi,tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
4. Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitasnasional
bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum bangsaIndonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

Yang ke-3 adalah Faktor pembentukan Identitas Bersama. Proses pembentukan


bangsa- negara membutuhkan identitas-identitas untuk menyataukan masyarakat
bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas
bersamasuatu bangsa, yaitu:
1. Primordial
2. Sakral
3. Tokoh
4. Bhinneka Tunggal Ika
5. Sejarah
6. Perkembangan Ekonomi
7. Kelembagaan

C. Budaya Nasional Sebagai Potensi Wisata dan Ekonomi Kreatif


1. Kebudayaan dan Pariwisata
Pariwisata budaya merupakan satu jenis pariwisata yang dalam
pembangunannyamenggunakan kebudayaan sebagai potensi dasar yang dasar
paling dominan. Jenis pariwisataini diharapkan berfungsi sebagai pemberi identitas
bagi kepariwisataan daerah Bali sebagaisatu pusat pariwisata di Indonesia.

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada


tahun2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan
devisasetelahkomoditi minyakdan gas bumiserta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data
tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih
atau tumbuhsebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya dan menyumbangkan devisa
bagi negarasebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.

Kekayaan alamdan budayamerupakan komponen penting dalam pariwisata


diIndonesia. Tempat-tempat wisata alam di Indonesia banyak didukung dengan warisan
budayayang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang
dinamisdengan 719 bahasa daerahyang dituturkan di seluruh kepulauantersebut. Candi
Prambanandan Borobudur, Toraja,Yogyakarta, Minangkabau, dan Balimerupakan contoh
tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi diIndonesia yang telah
ditetapkan oleh UNESCOyang masuk dalam daftar Situs WarisanDunia, meliputi 4 situs alam
dan 3 situs budaya. Keempat situs alam yang termasuk SitusWarisan Dunia (World Heritage)
meliputi Taman Nasional Komodo, Taman Nasional UjungKulon, Taman Nasional Lorentz,
dan Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera. Sedangkan 3situs budaya di Indonesia yang
ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia meliputi CandiBorobudur, Candi Prambanan, dan
Situs Manusia Purba Sangiran.Sementara itu, empat wakillain juga ditetapkan UNESCO
dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda WarisanManusiayaitu wayang, keris, batikdan
angklung.

2. Pengaruh Pariwisata terhadap Kebudayaan


Pengaruh positif pariwisata kebudayaan di Indonesia :
a) Pengembangan pariwisata yang bertumbu pada kebudayaan
b) Terjadi pertukaran kebudayaan antara wisatawan dengan masyarakat local
c) Terciptanya lapangan kerja.
Pengaruh negative pariwisata di Indonesia :
1. Masuknya budaya luar dapat merusak kebudayaan daeraH.
2. Masyarakat yg tidak bisa beradaptasi akan terpinggirkan.
3. Pola hidup konsumtif.
3. Ekonomi Kreatif, kebudayaan dan pariwisata
Departemen Perdagangan Republik Indonesia(2008) merumuskan ekonomi
kreatifsebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui
kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan
sumber daya yang terbarukan. Definisi yang lebih jelas disampaikan oleh
UNDP(2008) yang merumuskan, bahwa ekonomi kreatif merupakan bagian integratif
dari pengetahuan yang bersifat inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan
budaya.
Lingkup kegiatan dari ekonomi kreatif dapat mencakup banyak aspek.
DepartemenPerdagangan (2008) mengidentifikasi setidaknya 14 sektor yang
termasuk dalam ekonomikreatif, yaitu :
1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar barang seni
4. Kerajinan (handicraft)
5. Desain
6. Fashion
7. Film, video, dan fotografi
8. Permainan interaktif
9. Musik
10. Seni pertunjukan
11. Penerbitan dan percetakan
12. Layanan komputer dan piranti lunak.
13. Radio dan televisi
14. Riset dan pengembangan
Industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia dan lebih
banyakmuncul dari kelompok industri kecil menengah, berbeda dengan industri
manufaktur. Sebagaicontoh adalah industri kreatif distro yang sengaja memproduksi
desain produk dalam jumlahkecil. Hal tersebut lebih memunculkan kesan
eksklusifitas bagi konsumen sehingga produkdistro menjadi layak untuk dibeli dan
bahkan dikoleksi. Hal yang sama juga berlaku untuk produk garmen kreatif lainnya,
seperti Dagadu dari Jogja atau Joger dari Bali. Kedua industrikreatif tersebut tidaK
berproduksi dalam jumlah besar namun ekslusifitas dan kreativitasdesain produknya
digemari konsumen.
Industri ekonomi kreatif berbasis budaya merupakan industri yang berfungsi
sebagaiidentitas bangsa. Sehingga dapat terbentuk pembangunan karakter bangsa
yang dapatmenghargai budaya bangsa. Kemudian dapat diaplikasikan dalam
kehidupan dandiperkenalkan kepada dunia sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Olehkarena itu, warganegara Indonesia harus dapat
mencintai produk-produk dalam negerisehingga dapat meningkatkan daya saing.
Lantaran dalam arus globalisasi, produk-produkluar negeri dapat dengan mudah
masuk ke Indonesia. Bidang usaha berbasis budaya seperti jamu dan minuman
tradisional, kosmetik dalam negeri, kerajinan tangan, kain tradisional(batik, songket,
tenun ikat dan sulam), kulier khas daerah, cara pengobatan tradisional sertakesenian
daerah termasuk seni musik dan tari khas daerah dapat dijual secara
ekonomimaupun filosofi dan budaya.
Industri batik nusantara termasuk tenun ikat dan dan kain songketjuga
diharapkanmampu memperkuat optimisme para pelaku usaha batik untuk terus
menggenjot pasar batik, baik dalam maupun luar negeri. Indonesia juga berpotensi
menjadi pemimpin pasar industrimakanan, minuman, dan kemasan sekaligus
menjadi produsen competitor alternatif di pasarglobal. Produk makanan dan
minuman Indonesia memiliki prospek cerah seiring perkembangan ekonomi dan
dukungan sumber bahan baku lokal yang melimpah. Indonesiasebagai negara besar
dengan 17.504 pulau dan 240 juta penduduk merupakan pasar yangsangat potensial
bagi produk makanan dan minuman. Bahkan berdasarkan catatan Event Director
Food Ingredients Asia, Vincent Brain, Indonesia adalah konsumen bahan
makananterbesar (51 persen) di Asia Tenggara.
Peranan seni dan budaya sangat memberikan kontribusi bagi negara, seni dan
budayamampu mempresentasikan sebuah negara ke seluruh dunia. Melalui seni dan
budaya, nilainilai tradisional yang unik, indah dapat terangkat kembali dengan nilai
yang sangat mahal dandisukai olah masyarakat. Tak dapat dielakkan kalau seni dan
budaya dapat dijadikan sebuah bisnis atau usaha yang sifatnya universal dan dapat
diterima oleh semua orang. Salah satucontoh yang cukup berhasil menerapkan
strategi ini adalah Jember Fashion Carnival.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamakdari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akalmanusia. Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran,
akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata
budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Pada dasarnya perbedaankeragaman
budaya disebabkan oleh kondisi lingkungan, penduduk beradaptasi denganlingkungan yang
dihuni sehinga menghasilkan keragaman budaya. Identitas suatu bangsamerupakan suatu
hal yang sangat diperlukan untuk membedakan ciri khas Negara tersebutdengan Negara
lainnya. Ciri khas suatu Negara disebut juga identitas nasional.Pariwisata merupakan salah
satu sector yang mendukung pembangunan nasional,terutama dalam menghasilkan devisa
Negara. Pariwisata bertujuan untuk memperkenalkandan melestarikan keindahan alam
maupun kebudayaan Indonesia. Kebudayaan merupakansalah satu aspek dalam pariwisata
yang dijadikan sebagai potensi dalam mengembangkan pariwisata.

B. Saran
Menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itukedepannya kami akan lebih baik lagi dalam menyusun makalah diatas dan dapat
lebihdipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi. Maka dari itu kami menerima
sarandan kritik yang bersifat membangun terhadap penulisan makalah tersebut

Anda mungkin juga menyukai