Anda di halaman 1dari 27

TATA RUANG DALAM

Disusun Oleh :
Wiyoga Triharto, ST,MM, MT

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


PRODI ARSITEKTUR

1
PENGERTIAN DISAIN INTERIOR (TATA RUANG DALAM)
Batasan :
Interior Disain adalah karya seni yang mengungkapkan dengan
jelas dan tepat, akan tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui
media ruang.

Maksud dan Tujuan :


Pada mulanya disain interior hanya menitikberatkan pada fungsi
saja tetapi pada perkembangan selanjutnya, disain interior memiliki
jangkauan yang lebih jauh lagi, yaitu dengan mencakup berbagai
macam unsur termasuk unsur keindahan dengan berbagai aspek,
sehingga pada akhirnya mampu memberikan kepuasan fisik dan
spiritual bagi si penghuni. Dengan kata lain, yaitu bahwa tujuan disain
interior harus dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan penghuni
secara memuaskan. Perancang harus berusaha menciptakan suasana di
dalam ruang sedemikian rupa agar mampu memberi perlindungan,
kenyamanan, keamanan, dan rasa betah dalam suasana yang menyatu
dengan lingkungan sekitar.
2
Disain interior :
adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam
dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi oleh unsur-unsur
geography setempat dan kebiasaan adat sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya
kontemporer.

Pengertian disain interior sangat luas, menyangkut berbagai macam aspek,


teknik, ekonomi, sosial, budaya, dan dalam wujudnya mencerminkan kehidupan
budaya manusia karena di dalamnya terkandung pemikiran-pemikiran dan
konsepsi-konsepsi hidup manusia dari masa lalu, saat sekarang dan masa yang
akan datang. Kedudukan Disain Interior sebagai ilmu merupakan bagian dari
Architectural Science, sebagai akibat dari perkembangan yang pesat dalam
bidang teknologi, ilmu Pengetahuan dan seni secara menyeluruh.
Peranan disain menjadi semakin jelas, dengan semakin eratnya hubungan antara
manusia dengan arsitektur. Dengan diciptakannya perlengkapan-perlengkapan
dan peralatan-peralatan baru untuk kebutuhan hidup manusia maka karya yang
diciptakan berhasil mempengaruhi secara langsung akan arah dan
perkembangan disiplin disain interior.

3
PENGERTIAN “DISAIN”
Dalam masalah perancangan tata ruang, sengaja kita gunakan
istilah Disain Interior dikarenakan oleh sistem dan sifat kerja yang
luas menyangkut berbagai segi ekonomi, sosial, teknik, dan sifat-sifat
manusia. Disain adalah suatu sistem yang berlaku untuk segala
macam jenis perancangan dimana titik beratnya adalah melihat
sesuatu persoalan tidak secara terpisah atau tersendiri, melainkan
sebagai suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling
kait-mengkait. Dahulu dalam dunia arsitektur ada aliran dimana
perancangan suatu gedung lebih mementingkan bentuk luar, baru
setelah itu dirancang bagaimana bagian dalamnya, kemudian pada
masa berikutnya timbullah aliran yang mengutamakan
pengorganisasian kebutuhan ruang lebih dahulu, baru terpikirkan
bentuk luarnya atau dengan istilah yang umum disebut form follows
dan kemudian function follows form.
Tetapi sekarang, dalam sistem kedua aliran sudah tidak lagi tepat,
sebab sejak dimulainya perancangan denah bagian dalam maupun
tampak luar sampai faktor lingkungan harus merupakan suatu
kesatuan atau unity yang harmonis, karena faktor
lingkungan juga memiliki unsur-unsur yang ikut mendukung,
keberhasilan suatu perancangan.
4
Disain interior ruang duduk keluarga yang tertata rapi
akan membuat penghuni betah tinggal di rumah

Dengan sistem Disain, perancangan dilakukan dalam 3 tahap dengan urutan


sebagai berikut:

Pertama : Pengumpulan berbagai macam permasalahan baik yang


menyangkut fungsi, kondisi gedung, budaya manusia, teknologi, maupun kondisi
lingkungan sekitar.
Kedua : Meneliti masalah satu per satu
Ketiga : Mengelompokkan masalah-masalah yang sejenis sehingga didapat
penyelesaian dari seluruh permasalahan dan tersusun secara terstruktur.

5
Faktor utama dalam system perancangan interior selalu menitik beratkan
kepada 3 unsur yaitu :
a. Manusia
b. Ruang
c. Lingkungan

Ketiga faktor tersebut harus dipelajari satu per satu dan dengan
memperhatikan kepentingan ketiga unsur tadi akan dihasilkan suatu
perancangan dasar yang lebih mantap. Manusia sebagai subjek yang akan
menempati ruang terkait dengan lingkungan sehingga harus dijaga
kesatuannya agar menghasilkan karya yang mampu mencerminkan
budaya dan suasana dari aktivitas yang terjadi dalam ruang tersebut.

6
Bentuk - bentuk dapur yang dirancang atas dasar perhitungan
disain.

PROSES TAHAPAN DISAIN

Dalam proses disain, ada tiga tahap perancangan yang harus diperhatikan,
yaitu input, sintesa, dan output. Urutan ini tidak dapat diubah-ubah oleh
karena tahap kesatu dijadikan sebagai dasar perancangan tahap kedua dan
ketiga. Tentu dalam proses pengumpulan data masih banyak cara yang bisa kita
pelajari, seperti yang diajarkan pada metodologi riset.

7
SKEMA PEMIKIRAN DISAIN
 Dalam sistem “ Design Approach “ seorang perancang sebelum memulai tugas harus
melupakan atau mengesampingkan terlebih dahulu gambaran-gambaran dari
benda-benda yang telah ada misalnya kursi, almari, rak buku, tempat tidur dan
sebagainya karena hasil perancangan kelak hanya akan berupa sekedar pembuatan
tata susunan dari benda-banda tersebut yang biasa disebut home dekorator.
 Dalam proses perancangan, seorang disainer selalu terikat dan tidak memiliki
kebebasan untuk tetap statis dan mekanis, karena merancang interior bukan hanya
sekedar menyatukan susunan dari benda-benda yang telah standar melainkan
merupakan karya kreasi baru dari bentuk-bentuk benda diciptakan dan dipadukan
dengan kebutuhan manusia, fungsi, bentuk ruang dan elemen-elemen lain dari
ruang.
 Karya yang diciptakan mengacu pada pertimbangan dimana dan bagaimana bentuk
ruang yang baru nanti. Seorang perancang dituntut untuk memberi jawab atas
bentuk disain dari tempat untuk duduk, tempat untuk tidur, tempat untuk
penyimpanan buku dan sebagainya. Bentuk benda harus disesuaikan dengan
dimensi ruang, pengguna dan budaya setempat.
Bertolak dari masalah tersebut maka perancang akan mendapatkan seribu
macam disain yang orisinil dan terpadu. Percobaan-percobaan kreatif akan
menghasilkan karya-karya yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya
di kemudian hari.
8
Tujuan Disain Interior

1. Menciptakan suasana akrab dengan lingkungan sekitar


2. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang terkait dengan fungsi ruang
3.Memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dan
keamanan
4. Menciptakan suasana nyaman, tenteram, dan indah

Dalam pelaksanaan biasanya disain diterjemahkan dalam matrik,


grafik, skema, dan lajur-lajur agar lebih visual, tetapi yang penting adalah
bagaimana cara merangkum semua unsur tersebut agar terwujud suatu
disain yang autentik dan orisinil.

9
Unsur-unsur yang perlu dikembangkan dalam suatu organisasi disain menyangkut :

1. Fungsi
2. Perabot
3. Organisasi
4. Lantai
5. Dinding
6. Langit-langit
7. Hiasan
8. Sistem tata aliran udara
9. Pencahayaan dan penerangan
10. Akustik
11.Perawatan / pemeliharaan
12.Konstruksi
13.Biaya Bahan dan waktu
14.Lingkungan
15.Elemen estetika
16.Budaya / adat istiadat manusia pengguna
17.Teknologi
10
Unsur-unsur tersebut memiliki potensi untuk digubah, dirancang dan dipadukan
bersama dalam suatu tata organisasi serta didukung dengan unsur keindahan seperti
warna, tekstur, dan lain sebagainya maka lengkaplah sudah, perancangan disain tata
ruang dalam yang memenuhi persyaratan kontemporer.

Dalam mengikuti perkembangan jaman, tuntutan manusia semakin banyak, sejalan


dengan kebutuhan hidup yang sama seperti filsafat arsitektur yang selalu mengikuti
berbagai macam perkembangan. Ada tiga syarat seperti yang diucapkan oleh Vitruvius
yaitu bahwa bangunan harus kokoh, berguna dan indah, kemudian dibantah oleh
Walter Gropius yang menghendaki kekokohan dan kegunaan maka akan menjamin
unsur keindahan. Begitu pula dalam Interior yang merupakan bagian dari arsitektur
juga mengikuti pasang surutnya perkembangan jaman.

Revolusi Industri berhasil mempercepat proses perubahan, sehingga langgam yang


konvensional berubah menjadi universal dan global. Peran disain interior mulai
dijadikan sebagai tradisi yang harus dihidupkan kembali bagai budaya baru dan
disesuaikan dengan tuntutan jaman.

Disain Interior akan berubah bentuk dari masa ke masa sesuai dengan tuntutan hidup
dari jamannya.

Unsur cahaya dalam disain interior sangat dominan oleh karena berhasil
menciptakan suasana gembira, menyeramkan, romantis dan bercahaya. Citra cahaya
sebagai simbol kehidupan berhasil menerangi kegelapan dan menciptakan
penghayatan religius.
11
MANUSIA SEBAGAI TITIK TOLAK PERENCANAAN DISAIN

Dalam proses perancangan tata ruang, manusia merupakan tokoh utama


yang akan berperan menempati atau menggunakan ruang. Oleh karena itu,
proses ini harus mendapat perhatian khusus. Segala sesuatu yang berkenaan
dengan masalah sifat dan perilaku manusia disebut “Behavior” atau dengan
kata lain behavior adalah fenomena yang mempelajari tingkah laku manusia.

Faktor behavior dalam proses perancangan pada saat ini belum mendapat
perhatian secara khusus, sedangkan pada kenyataannya peranan behavior
sangatlah penting, baik untuk perancangan lingkungan, pemukiman,
maupun dalam ilmu kemasyarakatan.

Banyak sekali perencanaan atau perancangan yang tidak mendasarkan


pada faktor behavior dari orang-orang yang akan dijadikan sebagai objek.
Akibatnya apabila perencanaan tersebut selesai dilaksanakan, pada akhirnya
tidak dirasakan adanya kenikmatan atau manfaat bagi si pemakai. Banyak
persyaratan yang harus ditemui mulai dari hobi, pekerjaan,
kegiatan,kebiasaan, adat istiadat, dan kondisi tubuh. Pendek kata, semua hal
yang menyangkut sifat, ukuran, dan perilaku manusia harus dijadikan sebagai
dasar pemikiran perancangan.

12
Tingkah laku tiap orang berbeda. Hal itu dikarenakan pandangan hidup
pendidikan dan pengalaman seseorang. Sebelum kita pelajari lebih jauh
tentang tingkah laku, perlu terlebih dahulu diketahui apa hakikat manusia
itu? Bahwa manusia itu adalah makhluk yang mempunyai perasaan dan
akal budi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.Perancang interior dituntut
untuk mampu menemukan penyesuaian permasalahan manusia ke dalam
disain yang multikompleks, disertai sikap kreatif dan analisis. Tingkah laku
manusia sejak anak, remaja, sampai tua perlu dipelajari, dilihat, dan
ditelaah untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar yang jernih dan jujur, di
samping harus tanggap terhadap interaksi fungsional antarindividu,
sebagai rumusan karya yang konseptual. 13
Banyak batasan dan pengertian tentang behavior yang oleh para ahli sosial
diberi berbagai definisi. Namun pada dasarnya pengertian behavior adalah
segala tindakan manusia yang diulang-ulang yang pada akhirnya menjadi suatu
kebiasaan.

Kebiasaan manusia inilah yang kelak dijadikan sebagai dasar perancangan tata
ruang dalam. Pada setiap kesempatan akan dilakukannya dalam berbagai
macam sikap, tergantung dari lingkungan hidup masing-masing.
 Manusia merupakan kesatuan materi dan non meteri, yang terdiri atas
berbagai unsur yang tak dapat dibagi-bagi atau dipisah-pisah.
 Manusia itu sesungguhnya materi yang berohani yang memanusiakan manusia
adalah materi kerohaniannya.
 Manusia sebagai materi merupakan benda alam, dan juga merupakan salah
satu mahluk hidup di alam ini yang disebut mahluk biologis.
 Sebagai non materi, manusia mempunyai unsur yang disebut jiwa atau ruh,
sehingga kita dikenal sebagai mahluk fisis.
 Sepanjang hidup yaitu semenjak dilahirkan, manusia merupakan anggota dari
suatu kelompok masyarakat. Manusia menyadari bahwa tanpa berhubungan
dengan manusia lain, dirasakan tidak lengkap, karena secara kodrati ia
bersifat sosial, saling berhubungan yang bersifat kekeluargaan, kekerabatan
dan kemasyarakatan.
 Pada hakekatnya manusia berada dalam suatu kebersamaan.

14
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diatas, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa manusia
merupakan mahluk biologis, fisis dan sosial. Manusia akan melewatkan sebagian hidupnya didalam ruang
dan mengatur diri mereka sendiri secara naluriah.

Pengaturan ruang dalam berbagai kultur, berbeda-beda demikian pula antara berbagai segmen dari kultur
yang sama. Terlihat bahwa dalam bentuk dan pola yang umum, Perbedaannya terlihat jelas seperti yang
dikatakan oleh pakar antropologi Edward T. Hall.

“Kita melakukan perbuatan-perbuatan yang berlainan dalam ruang yang berbeda, kita telah mengatur cara-
cara berbuat yang berbeda pada berbagai wilayah dalm rumah. Sebagai contoh, kita berbuat lain diruang
tamu, yang tidak sama dengan apa yang kita lakukan di dapur atau di ruang tidur.”

Bagi kita salah satu perasaan yang paling penting mengenai ruang adalah perasaan teritorialitas. Ini
merupakan batas non fisik yang berada diluar fisik, yang memisahkan kita dari lingkungan eksternal yaitu
yang berada diluar tubuh, bahkan diluar jangkauan seseorang.

Batas tersebut kita anggap sebagai ruang personal. Sebagai contoh dalam kultur manusia, orang merasa
enggan untuk berdiri berdekatan dengan satu sama lain. Apabila orang saling tidak kenal-mengenal
dipaksakan untuk bersatu, bersama-sama berkumpul disuatu tempat, maka mereka cenderung menahan
diri untuk tidak bergerak dan saling menghindari pandangan mata. Oleh karena itu dalam proses
perancangan seorang desainer harus pandai mencarikan jalan pemecahannya.

Orang-orang berkumpul bersama untuk waktu yang lama, akan merasakan tekanan emosional yang timbul
secara naluriah, bahkan kadang-kadang melampauidaya tahan, sehingga mereka dapat berbuat irasional
dengan melakukan kekerasan terhadap yang lain atau mengamuk.

Batas ruang esensiil bukanlah kulit kita, tetapi ruang dimana kita merasa nyaman. Itulah ruang personal
yang amat penting bagi seseorang. Kehormatan seseorangdimanifestasikan pada ruang personal, ia akan
merasa terhina bila batas ruang tersebut dilanggar.

15
Hubungan antar manusia :
Pemukiman / rumah tinggal merupakan titik awal sekaligus
sebagai titik akhir karena disinilah segala kegiatan dimulai dan
diakhiri. Hubungan antar manusia harus diperhatikan dalam
perancangan fisik, agar karakter ruang menjadi sesuai. Contohnya
ruang keluarga, ruang konperensi, dan ruang pertemuan
membutuhkan hubungan sosial yang intim, sehingga ruang fisik
yang dibutuhkan juga berkarakter intim.

Dalam hal ini maka dianjurkan, agar didalam ruang tersebut


jangan di buat partisi-partisi yang dapat menghalangi suasana
intim yang dimaksud. Beberapa desainer Interior yang
mengadakan studi khusus mengenai jenis-jenis material yang
bersifat alamiah seperti : bambu, rotan, kayu dsb. Bisa membawa
keakraban, dibanding dengan material lain seperti stainless steel,
fibre atau plastik.
Perkembangan ekonomi dan teknologi merupakan rujukan
penting sebagai wadah dan sarana untuk menterjemahkan
kehidupan menjadi lebih indah dan berarti.
16
“Human Scale : adalah kunci dari terciptanya suasana keakraban. Ruang yang
luas dan lebar atau langit-langit yang tinggi yang tidak proporsional terhadap
ukuran-ukuran manusia, akan menjadi asing. Ruang kelas yang terlalu besar
akan menjauhkan hubungan antara guru dengan muridnya. Lain halnya
dengan ruang berukuran kecil untuk seminar, diskusi atau sidang-sidang, di
sini hubungan antarpribadi menjadi lebih erat dan dekat. Kecuali faktor fisik,
faktor pencahayaan juga membantu menciptakan suasana keakraban seperti
yang kita lihat di restoran, taman-taman, dll. Tatap muka secara langsung dan
penempatan benda-benda yang dapat mengundang topik pembicaraan akan
menjadikan perancangan lebih manusiawi”.

Suasana kekeluargaan yang intim dengan menjauhkan gangguan-gangguan


suara yang bisa mengganggu pembicaraan sangat dibutuhkan. Pemilihan
warna-warna yang sejuk dan sistem pencahayaan tidak langsung bisa
membantu menciptakan suasana seperti yang dikehendaki. Bentuk kursi yang
memungkinkan penghuni bisa duduk santai juga merupakan faktor yang
perlu diperhitungkan. Masih banyak faktor-faktor lain yang perlu dipelajari
17
DASAR TINDAKAN MANUSIA
Motif terbesar tindakan manusia adalah akal budi.
Sedangkan, hal-hal yang membatasi kegiatan dan
tingkah laku manusia adalah :
- Norma
- Cita rasa
- Posisi dan peranan

18
NORMA : Sepanjang hidupnya, manusia menjadi anggota suatu kelompok. Sedangkan secara naluri,
manusia memang menghendaki hidup berkelompok, agar dapat berhubungan dan berkomunikasi
dengan orang lain. Hal ini pada hakikatnya merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
Norma sengaja diciptakan, untuk mengatur tingkah laku hidup bermasyarakat. Namun karena
kelompok jumlah mansyarakat itu banyak dan beraneka ragam normanya, maka seringkali norma
menjadi bersifat relatif. Norma bisa dianggap baik oleh suatu kelompok, tetapi belum tentu diterima
oleh kelompok lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau tingkah laku manusia dalam
situasi yang sedang dijalaninya akan selalu dibatasi norma. Norma berfungsi sebagai pengatur dan
ukuran dalam mengatur kegiatan dan tingkah laku, sehingga manusia tersebut tahu apa yang
sebaiknya dilakukan di suatu tempat atau ruang.

CITARASA : Citarasa adalah kepekaan yang timbul dalam diri manusia dalam merasakan suatu
suasana atau keadaan, serta kemampuan untuk menilai sesuatu objek percobaan atau menilai objek,
sebagai bahan pembanding.
Pada umumnya manusia mempunyai selera / citarasa masing-masing yang berlainan antara
individu yang satu dengan lainnya. Setiap individu akan melihat dunia sesuai dengan pengalaman
indera mereka masing-masing, sehingga penilaian terhadap objek yang sama akan menimbulkan
selera yang bisa berlainan pada masing-masing individu. Demikianlah maka selera manusia menjadi
sangat individual.
Walaupun setiap individu mempunyai selera umum yang berlainan tetapi pada dasarnya manusia
mempunyai selera umum yang sama.

Hal ini disebabkan karena manusia mempunyai sistem saraf yang sama dan mempunyai kebutuhan
dasar yang sama, juga menghadapi masalah yang sama pula.

Citarasa / selera manusia dapat dibedakan dalam 2 kategori yaitu :


1. Selera fisik
2. Selera rohani

19
Keadaaan fisik manusia, apakah dia normal atau handicaped ( cacat ) harus
dipelajari terlebih dahulu karena bisa berpengaruh terhadap emosinya.
Dalam perancangan interior “ manusia “ harus dijadikan sebagai center point dengan
memperhatikan keadaan fisik-mental dan posisi individu dalam masyarakat.
Selera atau nafsu memang sudah ada pada tiap orang sejak lahir, dan digunakan
untuk menghadapi situasi yang ada dan menarik.
Selera rohani bisa timbul akibat rangsangan yang bersifat keindahan atau tertarik
akan sesuatu yang indah.

Pengamatan manusia pada keindahan dilakukan melalui indra dan jiwa, sebagai
contoh: seseorang yang melihat suatu bentuk bangunan. Apabila objek memenuhi
kriteria keindahan bagi orang trsebut, maka oleh yang bersangkutan akan dikatakan
cocok atau sesuai. Oleh karena selera tiap individu berlainan, penilaian terhadap
sesuatu yang indah pun juga bisa berbeda.

Perbedaan selera disebabkan oleh:


- Perbedaan latar belakang budaya
- Perbedaan status ekonomi
- Perbedaan kemampuan intelektual dan pengalaman
Selain perbedaan-perbedaan tersebut di atas, perbedaan selera setiap individu juga
disebabkan oleh perbedaan keinginan serta pengalaman.

20
POSISI DAN PERANAN :
Dalam melakukan kegiatan, tingkah laku manusia pada umumnya terikat atau
dibatasi oleh:
- Posisi individu dalam kelompok masyarakat
- Peranan yang dimainkan dalam posisi tersebut

Posisi individu dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu:


- Umur dan jenis kelamin
- Keluarga
- Pekerjaan dan pendidikan
- Kerabat dan handaitaulan
- Status
- Latar belakang budaya / ras / kebiasaan

Setiap individu dapat mempunyai posisi yang bermacam-macam sepanjang


hidupnya, sehingga dengan demikian dituntut untuk berperan sesuai dengan posisi
dan perannya. Inilah yang akan membentuk kegiatan dan tingkah laku individu di
dalam kelompok masyarakat. Misalnya, anak laki-laki bila masih kanak-kanak
memerlukan ruang yang lebih luas untuk belajar / bermain. Ruang / kamar tidur
anak laki-laki berbeda dengan kamar tidur anak perempuan. Kamar tidur pelayan
wanita akan berbeda disainnya dibandingkan dengan kamar tidur nyonya rumah,
walaupun mereka sama-sama wanita. Hal ini disebabkan karena perbedaan status.
21
Unsur sosial dan ekonomi dari seseorang juga ikut mempengaruhi tata ruang.
Mereka yang berkemampuan ekonomi kuat bisa saja menentukan segala jenis
bahan, bentuk, dan perlengkapan rumah sesuai keinginannya

KEGIATAN DAN TINGKAH LAKU MANUSIA


Kegiatan dan tingkah laku manusia bertujuan untuk memenuhi
keinginan-keinginan yang ada dalam diri manusia yang bersangkutan. Pada
umumnya kegiatan manusia timbul, karena dorongan untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari sebagai mahluk hidup. Jadi secara langsung kegiatan
dan tingkah laku manusia timbul karena dorongan tersebut.
Dorongan dari kegiatan dan tingkah laku hanya dapat diuraikan menurut
dorongan dasar dalam rangka pemenuhan kebutuhan biologis, fisikis dan
sosial.
Misalnya :
 Dorongan dasar untuk mempertahankan diri / hidup, seperti makan,
minum, O2, perumahan dan sebagainya.
 Dorongan dasar untuk pemenuhan kebutuhan psikis untuk mendapatkan
rasa aman, respon emosional dan pengalaman baru. 22
Seringkali motif dasar kebutuhan biologis didalam masyarakat
lebih kuat pengaruhnya jika dibandingkan dengan motif dasar
fisik. Hal ini disebabkan pertama-tama manusia akan
memikirkan kelangsungan hidupnya dimana yang diperlukan
adalah perumahan. Sering terjadi bahwa perumahan hanya di
disain sebagai tempat berteduh tanpa memperhatikan selera atau
kebiasaan penghuni. Padahal faktor tersebut sangat penting
karena berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan penghuni.

Untuk ini kami coba membahas berbagai hobby dan kebiasaan


orang yang ada kaitannya dengan penggunaan ruang didalam
rumah tinggal, didasari penelitian mengenai lama waktu yang
terpakai.

Dengan mempelajari waktu yang dipakai seorang individu


didalam rumahnya, seorang desainer akan lebih yakin pada
persoalan yang akan timbul. Selanjutnya meningkat pada faktor
efisiensi ekonomi dan produktivitas, yang kesemuanya akan
mempengaruhi penghuni keluarga.
23
KEBUTUHAN WAKTU DALAM BERBAGAI RUANG dari 7.00 hingga 19.00
MENURUT HOLM
Ruang Waktu yang dibutuhkan dihitung dalam
menit

Wanita Laki-laki
Dapur 378 68
Ruang duduk 65 32
Kamar tidur 63 24
Kamar Mandi 39 8
Kamar tunggu 88 26
Diluar rumah 87 563

Jumlah 720 720


 

24
Susunan kursi yang intim, informal,dengan TV yang dijadikan sebagai vocal
point ( pusat perhatian ) maka penempatannya harus cukup representatif.
Bagi remaja yang masih bersekolah, waktu yang paling banyak digunakan
adalah waktu untuk belajar, sehingga didalam rumah pun sebaiknya disediakan
ruang belajar. Remaja yang mempunyai kebiasaan belajar di ruang tidur, fasilitas
untuk belajarnya juga harus disediakan dengan pencahayaan yang cukup baik.
Ada yang belajar sambil makan makanan kecil, jadi perlu disediakan tempat
untuk makanan kecil dan seterusnya.
Kebiasaan yang terbaik adalah belajar di ruang belajar yang tersendiri agar
tidak terpengaruh oleh kegiatan sekeliling, sehingga dapat berkonsentrasi
penuh saat belajar. Adapula yang membiasakan belajar sambil mendengarkan
musik, baginya juga perlu disediakan tempat musik.
Banyak remaja yang mempunyai hobby antara lain main piano, membaca
dll. Untuk mereka perlu disediakan ruang khusus untuk menyalurkan hobby
tersebut. Sedang bagi mereka yang tidak mampu untuk untuk menyediakan,
dapat menggabungkannya dengan ruang keluarga. Anak-anak pra sekolah
mempunyai kebiasaan bermain di dalam rumah, sehingga penyusunan perabot
dalam ruang harus memungkinkan untuk keperluan tersebut.
Apabila anak-anak bermain di “ children room “, ruang harus di disain agar
anak-anak merasa aman, betah dan mempunyai ruang gerak yang cukup. Bila ada
balkon, hendaknya di disain aman, agar anak tidak jatuh keluar. Ruang keluarga
diusahakan jangan sampai terganggu oleh kegiatan anak-anak, penentuan letak
tv set.
Didapur harus ada pembagian agar, anak-anak terbebas dari alat-alat berbahaya,
seperti kompor, atau perabot lain, piring,pisau dan sebagainya. 25
Manusia dengan keleluasaan geraknya dijadikan sebagai modul atau
standar dalam menentukan besar optimum dan minimum disain
perabot.
Anak-anak suka bermain di kamar tidur utama disebabkan anak-
anak tidak mempunyai tempat atau ruang bermain khusus. Disainer
harus mengusahakan agar tersedia tempat untuk bermain anak-anak,
lengkap dengan tempat penyimpanan mainan, maupun lemari pakaian
sehingga anak tidak lagi mengganggu orang tua.
Ruang pribadi seperti toilet pun perlu di disain. Sebagian orang ada
yang mempunyai kebiasaan ke toilet sambil membaca koran, majalah,
merokok, mendengarkan musik, sehingga dalam perancangan disain,
semua kebutuhan yang menunjang kebiasaan-kebiasaan tersebut harus
dipenuhi.

Memang tidak ada peraturan khusus yang ditepati secara konsekuen


dalam sistem perancangan. Yang terpenting adalah, bagaimana seorang
disainer dapat memberikan kepuasaan dan kenyamanan kepada calon
pemakai. Agar bisa memenuhi tuntutan kenyamanan fisik tersebut,
lahirlah disiplin baru yang disebut ilmu ergonomi.
26
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat temperamen dan ukuran bagian badan
manusia, agar seseorang dapat hidup dengan nyaman dan merasa puas dengan melakukan segala
macam kegiatan. Dengan demikian manusia bisa merasakan keindahan hidup.
Semua unsur yang menyangkut kondisi fisik atau kenikmatan yang bersangkutan dengan
intensitas organ manusia perlu dipelajari dan dijadikan standar perancangan.

Sebagai contoh : faktor-faktor penyebab timbulnya suara bising pada mesin pendingin, mesin
jahit, sound system dll, karena bisa mengganggu pendengaran dan konsentrasi seseorang. Faktor
lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam proses perancangan adalah bau-bauan yang berasal
dari gas, udara kotor serta permukaan yang bisa membahayakan apabila tercium. Demikian juga
kebebasan gerak ukuran besaran tangan, lengan, kaki, serta daya tahan seseorang dalam suatu
posisis atau sikap. Satu per satu diuji coba dengan berbagai macam alat kedokteran yang
disesuaikan dengan jenis kegiatan, iklim,kebiasaan undang-undang keselamatan kerja dsb.
Disiplin ergonomi dapat digunakan untuk menaikan produktivitas kerja, ketahanan,
keselamatan kesehatan dan kenyamanan. Standart / kesatuan kenyamanan dalam ergonomi tidak
selalu sam di setiap negara, tiap bangsa atau tiap orang. Namun dengan standar tersebut bisa
dijadikan dasar pegangan bagi para arsitek dan disainer dalam perancangan perabot yang
menjadi ukuran normal.

Faktor Pancaindera manusia yang menjadi dasar perhitungan utama dalam ergonomi yaitu :
Pendengaran ( Hearing )
Penglihatan ( Seeing )
Penciuman ( Smelling )
Perabaan ( Touch )
Pengecap ( Taste )
27

Anda mungkin juga menyukai