Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas pertolongan
dan tuntunanNya, kami dapat menyelesaikan makalah Interior mengenai Elemen-elemen
Interior.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan materi dan bahasan hingga tersusunnya makalah ini, semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat positif bagi kita semua.
Kami memohon maaf bila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, untuk itu kritik dan
saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah di waktu mendatang..
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………….... i
Daftar isi……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..2
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...5
2.1. Pengertian Desain Interior………………………………………………….. 6
2.2.1. Lantai………………………………………………………………. 7
2.2.2. Dinding…………………………………………………………….. 8
2.2.3. Plafond……………………………………………………………....9
2.2.4. Elemen pelengkap pembentuk ruang……………………………….10
2.2. Elemen-Elemen Dasar Interior………………………………………….…..11
2.3. Prinsip-Prinsip Dasar Interior……………………………………………….12
2.4. Konsep Desain Interior…………………………………………………….. 13
2.5. Cara Penataan Interior…………………………………………………........14
2.6. Jenis-Jenis Interior…………………………………………………………..15
1.3 Tujuan
Menurut Francis D.K.CHING dalam buku ilustrasi desain interior, desain interior
adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang dalam bangunan. Desain interior
adalah karya arsitek desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu
bangunan, bentuk-bentuknya sejalan perkembangan ilmu dan teknologi, yang dalam
proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geogafi setempat dan kebiasaan-
kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya kontemporer. Elemen-elemen
desain interior membentuk sebuah ruang yang dapat memisahkan ruang dalam dari
ruang luar. Tujuan dari perancangan interior secara garis besar yaitu:
1. Untuk menciptakan lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat
menunjang kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
2. Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan
seperti desain atau dekorasi di dalam struktur.
3. Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan
lainnya.
4. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
5. Harus memiliki kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai
dengan kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan
membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka
semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.
Biasanya harga parket kayu solid atau lantai parket cenderung lebih mahal
dibandingkan dengan parket olahan. Cara menyusun parket juga tidak harus selalu
lurus saja. Bentukan dan variasi menjadi salah satu keunggulan lantai parket. Dan
karena bahan dasarnya adalah kayu, ia mampu membuat ruangan terasa lebih
hangat.
2.2.2 Dinding
Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai struktur pemikul lantai di atas
permukaan tanah, langit-langit dan atap.(Francis D.K.Ching, 1996;176). Dinding
adalah elemen utama untuk membentuk ruang interior, dengan bidang lantai dan
langit-langit yang pelengkap untuk penutup, dinding mengendalikan ukuran dan
bentuk ruang. Dinding juga dapat dilihat sebagai penghalang yang merupakan batas
sirkulasi kita, memisahkan satu ruang dengan ruang disebelahnya dan menyediakan
privasi visual maupun akustik bagi pemakainya.Dinding bangunan dari segi fisika
bangunan memiliki fungsi antara lain :
1) Fungsi pemikul beban di atasnya, dinding harus kuat bertahan terhadap 3 kekuatan
pokok yaitu tekanan horizotal, tekanan vertikal, beban vertikal dan daya tekuk akibat
beban vertikal tersebut.
2) Fungsi pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia
terlindung dari pandangan langsung, biasanya berhubungan dengan kepentingan–
kepentingan pribadi atau khusus. (Mangunwijaya, 1980 : 339)
Dekorasi dinding dibedakan berdasarkan gayayang lazim dalam arsitektur dan interior
design:
1. Dinding Kayu
Kayu bisa menjadi salah satu material terbaik untuk bagian dinding. Jika kita bisa
memanfaatkannya dengan baik dan benar, mengombinasikannya dengan material
yang lain, dinding kayu bisa memberi tambahan daya tarik sebuah ruangan.
2.2.3 Plafond
Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata “ceiling”, yang
berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang.
Secara umum, ceiling adalah sebuh bidang (permukaan) yang terletak di atas garis
pandang normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan
sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada dibawahnya. Fungsi
ceiling memiliki berbagai kegunaan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-
unsur pembentuk ruang (space) yang lain (seperti dinding atau lantai). antara lain:
1) Pelindung kegiatan manusia, dengan bentuknya yang palig sederhana, ceiling
sekaligus berfungsi sebagai atap.
2) Sebagai pembentuk ruang, ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai
membentuk suatu ruang dalam.
3) Sebagai skylight, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah
kedalam bangunan. Banyak digunakan pada plaza-plaza, gallery, sebagai penunjuk
sirkulasi menuju ke suatu tempat; atau pada hall suatu gedung. Pada dasarnya
tempat-tempat tersebut disediakan untuk membuat suasana, memberikan perasaan
lega dan lapang dan sebagai area transisi (peralihan) dari arah luar menuju ke
dalam bangunan.
4) Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung-gedung untuk dekorasi, ceiling
mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban.
5) Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai instalasi, docting AC,
kabel listrik, gantungan armature, loudspeaker dan lain-lain. Di balik ceiling perlu
ada rongga guna kperluan pengontrolan-pengontrolan jika terjadi kerusakan pada
instalasi-instalasi.
6) Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu.
7) Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam, terutama pada bangunan-bangunan
umum: restaurant, hall/lobby hotel dan lain-lain.
8) Bentuk ceiling dalam suatu bangunan dapat memperlihatkan sifat/kesan ruang
tertentu, dengan membuat ketinggian atau garis-garis (material) serta struktur
kesemuanya akan dinikmati langsung oleh penghuni yang berada dibawahnya.
Perbedaan tinggi dan bentuk ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual atau
zone-zone dari ruang yang lebih luas, dan orang dapat merasakan adanya
perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut.
Dalam desain interior plafon sebagai elemen pembentuk ruang, bisa memiliki jenis
atau tipe bermacam-macam, ia dibedakan dari gaya dan konsep desain yang digunakan.
Berikut di antaranya:
1. Desain plafon gaya modern
Plafon gaya modern dibuat dengan menambahkan lampu led strip drop ceiling.
1. Sequence (urutan)
2. Balance (keseimbangan)
Secara sederhana, balance mencerminkan suatu kualitas desain yang tidak berat sebelah
dan tampak seolah mempunyai porsi yang sama. Meskipun begitu, kita tidak harus
merancang interior menjadi bentuk yang simetris untuk membuatnya terlihat seimbang.
Penataan asimetris justru banyak digunakan asalkan semua sudut ruangan terlihat sama,
selaras, dan seimbang.
3. Unity (kesatuan)
Maksud dari unity yaitu menyatunya semua unsur desain secara apik. Oleh karena itu,
perlu upaya maksimal dari kita untuk membuat unsur-unsur ini saling mendukung dan
melengkapi sehingga membentuk satu bidang desain yang sempurna dan tidak berlebihan.
Tujuan dari menyatukan unsur-unsur desain ini tidak lain adalah untuk menciptakan
bangunan sesuai dengan konsep yang diusung.
4. Purpose (perbandingan)
Dalam dunia interior dan arsitektur, yang dimaksud perbandingan adalah keterikatan
antara satu unsur dekorasi dengan unsur dekorasi yang lainnya. Hubungan yang dimaksud
adalah dalam hal ukuran, misalnya besar, sedang, dan kecil. Penggunaan perbandingan
sebaiknya bersifat wajar serta mengacu pada aspek rasional dan tidak dipaksakan.
5. Rhythm
Irama dalam suatu desain mampu menggugah perasaan tertentu bagi seseorang. Prinsip
irama ini erat kaitannya dengan urutan. Apabila urutan yang dibangun memiliki pola yang
bagus, maka irama yang dihasilkan pun akan demikian juga. Sebagai contoh adalah pada
urutan titik. Ketika kita membentuk titik-titik dengan pola yang sama, maka irama yang
dihasilkan pun berbeda dengan titik-titik yang dibentuk secara per kelompok.
6. Scale (skala)
Skala merupakan suatu sistem pengukuran, dalam bentuk sentimeter dan inchi, tentang
hubungan antara unsur dekorasi dengan manusia. Dalam membuat desain, disamping
faktor keindahan, kita juga harus mengedepankan kenyamanan sebagai faktor utamanya.
Hal ini tidak terlepas dari tujuan dibuatnya suatu desain bangunan, yakni untuk keperluan
hidup manusia.
7. Point of Interest (tekanan)
Yaitu pusat perhatian mata ketika melihat suatu desain. Titik fokus ini akan ditangkap
pertama kali oleh mata sehingga memerlukan tingkat pengolahan yang lebih tinggi.
Kehadiran titik fokus ini sangat dominan, sehingga unsur-unsur di sekitarnya harus
disesuaikan secara harmonis.
Ada beberapa konsep yang biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :
1. Rustik
Secara harfiah, Rustik diartikan sebagai sesuatu yang simpel, tak berseni dan
kasar. Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki tekstur
yang kasar dan tidak difinishing dengan baik. Konsep rustik adalah konsep yang
berbasis pada kesadaran terhadap lingkungan dan dideskripsikan sebagai beragam
gaya yang menekankan pada alam serta elemen material yang belum terpabrikasi.
Desain rustik adalah desain yang membawa suasana alam ke dalam ruangan. Gaya
rustik bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang
menitikberatkan pada kesan alami, dari material yang tidak difinishing atau
dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan sebagainya.
Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain yang mengutamakan
bahan alami, berkarat, lapuk, dan dirancang menjadi elemen ruang. Dalam
penerapannya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan desain
rustik. Seperti kayu, batu alam, logam, dsb. Desain interior rustik modern akan
membuat pengguna ruang merasa seperti kembali ke pedesaan namun dengan
pemikiran masa kini. Gaya rustik mengutamakan perancangan suasna ruang agar
terasa hangat dan nyaman. Karena pada dasarnya, gaya rustik berawal dari rumah log
kayu yang dibangun di daerah iklim kutub. Demi menghangatnkan diri, maka
digunakan material yang sesuai dan compatible seperti logwood yang disusun di
semua elemen ruang. Warna-warna yang digunakan pada ruang rustik adalah warna
yang membuat kesan hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih, dan sebagainya
serta warna yang berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.
2. Konsep Klasik
Konsep klasik berasal dari gaya Yunani dan Romawi dimana konsep ini berbasis
pada susunan, keseimbangan, dan harmonisasi yang sempurna. Desain klasik tidak
termasuk elemen modern dan pengaruh yang terjadi saat ini. Interior klasik berangkat
dari tradisi. Sebuah ruang yang didesain dengan konsep klasik mempunyai banyak
titik fokus. tungku api, meja besar, dan tangga yang megah adalah beberapa titik fokus
yang sering digunakan. Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah dan
mewah. Konsep ini sering digunakan untuk menghasilkan citra terbaik dan sempurna
karena menggunakan perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada zaman lampau.
Kekurangan konsep klasik terletak pada penggunaan material yang lebih banyak dan
tidak efisien dalam waktu untuk pengerjaannya.
3. Konsep modern minimalis
Konsep minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan ruang
sederhana namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang.
Padahal konsep sejati dari desain minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu alasan
utama dari munculnya desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk protes
terhadap beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam menggunakan bahan
untuk bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang
berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam,
padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri.
Konsep minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan
dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian
ornamen atau hiasan rumah yang dianggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap
penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi arsitek
dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini banyak
bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk mendapatkan
komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
3. Konsep futuristic
Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra
futuristik pada ruang berarti citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke
masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman
yang ditunjukkan melalui ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan
pemahaman desainer terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan. Biasanya
menggunakan bahan bahan atau material logam/ kombinasi dan model yang biasa
digunakan untuk pesawat ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada desain yang
bersifat iconic yang berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya adalah pada
harga material yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/ material logam
dan kombinasinya sebagai finishing akhir
5. Konsep Eklektik
Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda
membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang
memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan
rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut
untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang
disisipkan pasti lebih sedap dipandang.
2. Coastal
Gaya Coastal juga biasa di sebut dengan nautical. Coastal identik dengan nuansa
pantai. Yang berhubungan dengan matahari, ombak dan pasir menjadi ide inspirasi
dari gaya design Coastal.
3. Kotemporer
Gaya kotemporer adalah gaya desain yang menggabungkan antara konsep masa kini
dan masa depan. Desain ini memberikan nuansa hangat dan dingin dalam waktu yang
bersamaan. Gaya kotemporer memiliki tampilan yang besih, hampir tidak ada pernak
pernik di ruangan yang bergaya kotemporer ini. Elemennya terdiri dari warna netral,
bersih dan halus.
4. Shabby chic
Belakangan ini, interior bergaya shabby chic semakin popular di bana rumah di
indonesia. Jangan tertipu dengan namanya yang mengandung kata shabby yang
artinya lusuh. Interior bergaya ini cenderung anggun dan feminim. Kebanyakan
penggemarnya adaalah wanita. Gaya shaabby chic ini sendiri merupakan gaya interior
yang mulai berrkembang di inggris. Gaya ini juga identik dengan aksesoris interior
yang feminim. Selain itu, gaya ini identik dengan perabotan yang bergaya Pop-
victorian yang berkesan antik. Untuk gaya shabby chic, warna yang banyak di
gunakan adalah putih, merah muda, beige, biru muda, dan mint. Akan tetapi ada juga
yang menggunakan warna lembut lainnya.
5. Elektik
Konsep gaya elektik adalah konsep yang tidak ada aturan di dalamnya, kamu bebas
ber ekspresi dan menggunakan permainan mix and match di dalamnya. Gaya elektik
merupakan hasil dari kombinasi beberapa jenis gaya menjadi satu.
6. Industrial
Gaya industrial menggunakan campuran material yang masih mentah. Dengan ciri
khasnya menggunakan dinding unfinished dan langit langit tinggi. Gaya ini juga salah
satu desain rumah yang khas dan bisa diciptakan lewat beberapa material layaknya
palet baja beton, kemudan plat stainless steel, baja serta cermin, dan juga batu bata
ekspos. Kesan industril juga bisa anda lakukan dengan menerapkan
perabotan, pencahayaan, maupun aksesoris ruangan sehingga tampil lebih dan
menawan.
7. Minimalis
Gaya minimalis menggunakan dasar ekstetika kesederhanaan. Gaya ini memiliki
bentuk akurasin yang ekstrim, tidak terlalu banyakmotif atau detail lainnya, tanpa
latar belakang yang berat. Penekanannya adalah pada kesederhanaan, dengan warna
yang gelap atau cerah dan mencolok. Konsep bentuk geometris – persegi, persegi
panjang, bulat, tetapi permukaan yang bersih tidak ada detail. Perabot yang simple
dan dekorasi yang simple juga tapi menghasilkan efek dekorasi yang maksimal.
8. Maroko
Gaya maroko mengacu pada negeri maroko, atau yang biasanya di sebut dengan
marrocan style. Di dalamnnya ramai dengan warna warni cerah, sangat kaya dengan
sejarah dan tekstur. Mainkan warna-warna ceria berupa cushion bermotif etnik
Maroko yang memiliki karakter manis dan chic. Ruang tamu ini sebenarnya sangat
sederhana dengan sebuah sofa yang nyaman dan hangat. Warna dindingnya pun
terbilang biasa. Tapi permainan warna bantal sofa dan kerajinan dari bambu yang
disulap menjadi kriya.
9. Rustic/ country style ( Gaya Pedesaan )
Gaya rustic sangat identik dengan segala sesuatu yang alami, struktur gaya berupa
detail kasar, elemen struktur furnitur batang pohon, kayu, cabang, goni dan lain
sebagainya. Banyak perabotan yang terbuat dari bahan buatan tangan atau daur ulang.
Gaya ini banyak di temukan di vila-vila gunung dan pedesaan. Gaya ini mendapat
pengaruh dari inggris, perancis atau klasik skandinavia yang biasa rural chic.
Furniture difinishing bagus, di cat atau kadang-kadang di beri sedikit patina, dengan
warna warna terang, warna putih, warna pastel dan bentuk yang mengambil alih
furnitur tradisional tetapi tidak terlalu banyak dekorasi.
10. Scandinavia
Scandinavia atau yang lebih sering di sebut swedish style, yang di dalamnya mewakili
kehanagatan dan kecerahan, kesan casual terlihat dari campuran perabot yang simple
tapi terlihat menawan. Estetika Skandinavian dapat diterapkan untuk banyak ruang
yang berbeda. cinta yang kesederhanaan, unsur-unsur alam.
11. Vintage
Konsep vintage mewakili model kuno yang biasanya memakai perabot yang sudaah
berusia puluhan tahun tapi tetap terlihat kokoh dan baik. Design interior bergaya diisi
dengan koleksi antik dan peralatan klasik lainnya. Perabotan ruangan yang di
gunakanpun harus mempunyai gaya klasik seperti furniture maupun aksesoris lainnya,
untuk pemilihan perabotan rumah, kita bisa menggunakan bahan kayu sebagai
material dasarnya, sedangkan untuk pewarnaan, anda tinggal melapisi kayu tersebut
dengan lapisan pernis sehingga kesan naturalpun tetap terjaga, untuk dapat memberi
gambaran.
12. Klasik
“ Klasik “ biasanya mengungkapkan beberapa kualitas artistik, ekspresi hidup,
kebenaran, dan keindahan. Gaya klasik memiliki daya tarik universal tertentu. Gaya
ini adalah gaya yang elegan dan kaya detail, yang di temukan baik dalam struktur
furnitur, pencahayaan, dan sebagainya termasuk dalam motif. Furniture yang di
gunakan merupakan karya seni, penuh ukir atau hiasan mendetail. Dihiasi dengan
unsur bunga, sayuran, berbagai motif utama atau adegan yang di ambil dari legenda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
seluruh penjelasan yang telah tercantum di makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
desain Interior dalam arsitektur menyangkut interior yang melekat pada bangunan.
Arsitek merancang interior karena ingin memberikan kualitas tertentu pada ruang-
ruang dalam bangunan yang dirancangnya, sehingga interior dirancang setelah
bangunan selesai. Pada sebuah bangunan, selain ekspresi yang muncul melalui
tampak bangunan, ruang-ruang dalamnya memegang peranan penting. Biasanya
arsitek akan memikirkan secara detail ekspresi, kesan, suasana ruang yang bagaimana
yang harus dimunculkan dalam bangunannya. Hal ini dapat dilakukan melalui
penonjolan struktur, pemakaian bahan (material), penentuan volume ruang,
perletakan ruang (melalui penzoningan), hubungan-hubungan ruang, bentuk ruang,
bentuk sirkulasinya, dsb. Jika arsitek mendisain bangunan secara total maka semua
hal tersebut tidak luput dari pemikirannya.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penyusun akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dwi%20Retno%20Sri%20Ambarwati,
%20S.Sn,%20M.Sn/Powerpoint%20Desain%20Interior%20I.pdf
https://interiordesign.id/elemen-elemen-pembentuk-ruang-interior/
http://diniputri15yahoocom.blogspot.com/2011/10/interior.html
http://repo.isi-dps.ac.id/131/1/Dasar_Dasar_Desain_Interior_Pelayanan_Umum_I.pdf
https://www.scribd.com/document/334094755/Teori-Umum-Desain-Interior-Dan-Konsep
http://tipsgriya.blogspot.com/2015/02/7-prinsip-desain-interior-dan-arsitektur.html
https://dewakencana1404205068.wordpress.com/2016/09/15/pengertian-dasar-desain-interior/
http://any.web.id/definisi-interior-dan-ruang-lingkup-desain-interior.info