Anda di halaman 1dari 14

Nirmana – Pengertian, Jenis, Unsur, Fungsi, Prinsip dan Contoh

– Nirmana merupakan tata unsur-unsur rupa seperti bentuk, garis, warna


dan tekstur yang menjadi satu kesatuan yang terlihat indah atau
memberikan dampak seperti yang inginkan. Untuk lebih lengkapnya lagi
simaklah Materi Nirmana mulai dari Pengertian, Jenis, Unsur, Fungsi,
Prinsip dan Contoh Nirmana di bawah ini.

Pengertian Nirmana
Nirmana merupakan tata unsur-unsur rupa seperti bentuk, garis, warna
dan tekstur yang menjadi satu kesatuan yang terlihat indah atau
memberikan dampak seperti yang inginkan. Nirmana, berasal dari dua kata
yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang artinya bentuk,
arti, atau makna. Jadi jika disimpulkan, nirmana adalah sesuatu yang
mulanya tidak memiliki bentuk /makna dan bisa diolah menjadi karya rupa
melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas ataunsip
berdasarkan prinsipnya.
Selain itu, nirmana juga memiliki arti hasil imajinasi dalam bentuk 3D dan
2D yang memiliki nilai – nilai keindahan. Tata cara penyusunan berbagai
unsur rupa sendiri yakni ialah prinsip merancangnya. Tetapi tata cara dan
unsur tersebut dikemas melalui hirarki yang lebih tertarur mendetail,
menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D (Dua Dimensi) dan
Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D (Tiga Dimensi)

Jenis Nirmana
Seperti yang telah kita bahas di atas tadi, bahwa nirmana memiliki 2 jenis
ruang yang berbeda, dua ruang tersebut yaitu :

 Nirmana Dwimatra
Dwimatra atau 2D (Dua dimensi), artinya nirmana dwimatra yaitu unsur dan
asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang 2D. Pada
ruang ini asas-asas tidak hanya digunakan dalam menyusun suatu karya
yang indah saja. Melainkan tata letak prinsip seni digunakan juga untuk
mengatur tata wimba (gambar) yang berperan sebagai pengungkapan
makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan.

 Nirmana Trimatra
Nirmana trimatra atau 3D (Tiga Dimensi) merupakan unsur dan asas
desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang 3D. Isi unsur
dan prinsipnya juga sebenarnya hampir serupa dengan versi 2D, namun
ruang ini mempunyai dimensi lebih, maka ada beberapa sedikit tambahan.
Dan tambahan tersebut disesuaikan dengan dimensi lebih yang terdapat
pada ruang 3D.

Unsur/Elemen Nirmana
Nirmana terdiri dari beberapa unsur yang bisa diolah menjadi satu
kesatuan yang indah atau sesuai dengan dampak yang diharapkan ketika
merancang. Sebenarnya sulit untuk melihat berbagai unsur tersebut secara
terpisah pada desain maupun karya yang nyata. Karena unsur tersebut
sifatnya abstrak sebelum disatukan sehingga membentuk karya/desain.
Namun, jika mengerti dan melihat unsur secara terpisah dari kesatuan
akan membuat kita lebih memahami praktik penerapan prinsip atau
asasnya. Adapun unsur-unsur tersebut, yaitu :
1. Titik
2. Garis
3. Bidang
4. Gempal/Volume
5. Ruang
6. Gelap Terang/Value
7. Tekstur/Barik
8. Warna

Fungsi dan Manfaat Nirmana


Nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang bisa diterapkan dalam
merancang desain atau karya yang indah seperti yang diharapkan, dengan
kita memahami unsur dan alasan yang membuat suatu komposisi tampak
bagus dan indah. Yang menjadi persoalan adalah asas atau prinsip seni
dan desainnya sendiri, namun prinsip tersebut tentunya diterapkan pada
elemen-elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna, dan lain
sebagiannya.
Sebenarnya yang paling penting atau yang paling utama dari proses kreatif
adalah insting, resapan, selera, sensitifitas terhadap keterhubungan visual
atau kreativitas dari desainer atau seniman-nya sendiri. Namun tidak
semua orang mempunyai pengalaman dan lingkungan yang menunjang
dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut. Nirmana ini
dikemas dalam praktikum untuk melatih dan mengasah kreativitas
seseorang.
Seseorang yang sudah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup
tinggi tentunya akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi
hanya dengan memiliki keinginan memahami berbagai unsur dan asas
nirmana. Karena nirmana merupakan esensi dan catatan yang disimpulkan
dari berbagai desain dan karya seni yang sudah berhasil sebelumnya.

Prinsip-Prinsip Nirmana
berikut ini adalah prinsip-prinsip nirmana, diantaranya :
1. Kesatuan (Unity) : Adalah salah satu prinsip dasar tata rupa yang
sangat penting.
2. Keseimbangan (Balance) : Sebauh karya seni dan desain harus
memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat
gelisah.
3. Proporsi (Proportion) : Proporsi ialah prinsip dasar tata rupa untuk
mendapat keserasian dalam sebuah karya.
4. Irama (Rhythm); merupakan pengulangan gerak yang teratur dan
terus menerus. Dalam berbagai bentuk alam bisa diambil contoh
pengulangan gerak pada ombak laut, gerak dedaunan, dan
sebagainya. Prinsip irama sebenarnya adalah hubungan
pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5. Dominasi (Domination) : ialah salah satu prinsip dasar tata rupa yang
harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal
dari kata Dominance yang artinya keunggulan.

Contoh Perancangan Nirmana Dwimatra


Unsur yang digunakan dalam Nirmana Dwimatra : Garis, Bidang dan
Value (Gelap Terang)
Asas yang digunakan: Keseimbangan, Kontras, Ritme, Penekanan
Nirmana Dwimatra ( 2 Dimensi )

Nirmana dwimatra atau nirmana 2 dimensi biasanya dibuat diatas media


canvas atw kertas.
 Nirmana adalah perorganisasian atau penyusunan elemen-elemen
visual seperti : titik, garis, warna, ruang, dan tekstur menjadi satu
kesatuan yang harmonis.
 Nirmana juga bisa diartikan sebagai hasil angan-angan dalam
bentuk dwimatra harus mempunyai nilai keindahan.

 Didalamnya kita akan mempelajari segala sesuatu yang


berhubungan dengan seni rupa dan desain pada level dasar seperti :
garis,bidang,bentuk, dan gempal ( dimensi dan tebal).

 Untuk mendapatkan nirmana dwimatra biasanya dimulai dari


pembuatan objek dasar seperti: persegi, lingkaran, segitiga, segi
lima, segi enam,dan lain-lain.

Cara menyusul nirmana dwimatra

 memutar objek 2 dimensi (rotate)


 memiringkan objek (skew)

 menduplikasi objek (duplicate)

 merubah ukuran ( transform)

 membalik objek dwimatra (mirror / flip)

 atau dan langkah kombinasi dari semuanya.

Tujuan mempelajari nirmana

 Untuk melatih kepekaan artistik agar memiliki visi seni tinggi


 Untuk melatih keterampilan teknis keseni rupaan

 Untuk melatih pemahaman bahasa rupa(karena unsur garis,


tekstur, bidang,warna memiliki karakter
sendiri).                                                                                       
          Dengan demikian semoga kita semakin dapat menciptakan
dan menghargai karya seni orang lain dan seni apapun, karna pada
dasarnya seni apa saja mempunyai basik yang sama.

Elemen nirmana dalam konsep desain


1. Titik : suatu bentuk kecil yang tidak memiliki dimensi.
2. Garis: hasil goresan nyata dan batasan limit suatu benda,
ruang,rangkaian masa dan warna.

3. Bidang : bentuk pipih tanpa ketebalan.

4. Gempal (Dimensi dan Tebal) : bentuk bidang yang mempunyai


dimensi ketebalan dan kedalaman.

Prinsip dan tujuan nirmana dalam komunikasi desain.

 Ruang kosong (white space)


 Kejelasan (clarity)

 Kesederhanaan (simplicity)

 Emphasis (poitn of interes) atau pusat perhatian.


Nirmana 3d (Trimatra); Menjelajahi Dimensi Ketiga

Pengertian Nirmana 3d
Nirmana 3d adalah suatu prinsip-prinsip kebenaran yang dapat menjadi acuan
terhadap proses perancangan desain atau karya tiga dimensi. Beberapa prinsip atau
asas tersebut diaplikasikan terhadap berbagai elemen/unsur yang tersedia. Elemen
titik dideretkan menjadi garis, lalu garis tersebut membentuk suatu bidang,
kemudian bidang tersebut diulang secara teratur untuk membentuk patung abstrak
geometris. Sesederhana itulah apa yang dimaksud dengan nirmana trimatra secara
umum. Pengertian, fungsi, studi kasus dan penjelasan lengkap mengenai nirmana
dapat dilihat pada tautan dibawah ini:

Perbedaan nirmana 3d dan nirmana 2d?


Prinsipnya nirmana 3d sama saja dengan nirmana 2d (dwimatra). Hanya ada
beberapa tambahan elemen dan prinsip unik saja. Sebetulnya berbagai elemen dan
prinsip tersebut juga terdapat pada nirmana 2d, namun keberadaannya tidak lebih
berpengaruh dibandingkan kehadirannya di nirmana 3d. Artikel ini akan membahas
beberapa elemen dan prinsip unik yang perlu diperhatikan ketika merancang desain
tiga dimensi.

Unsur-unsur nirmana 3d
Empat unsur dasar yang membentuk objek 3d masih sama, yaitu: titik, garis, bidang  
dan ruang. Berbeda dengan bidang 2d yang memiliki ruang atau kedalaman maya,
pada objek tiga dimensi kedalaman tersebut adalah nyata. Saat kedalaman menjadi
nyata, artinya ada hal lain yang perlu diperhatikan, misalnya ruang kedalaman
tersebut dapat dimasuki oleh seseorang, seperti pada desain arsitektur. Bagaimana
pengalaman seseorang ketika memasuki kedalaman tersebut haruslah menjadi salah
satu parameter penting yang diperhatikan.

Yang menjadi sorotan utama pada unsur-unsur nirmana 3d adalah bidang yang
memiliki volume atau disebut juga sebagai bangun ruang 3d. Volume terdiri dari
beberapa bidang 2D yang memiliki sifatnya masing-masing. Oleh karena itu, dapat
dikatakan kita membutuhkan tenaga ekstra untuk mendesain suatu objek 3d. Karena
secara tidak langsung kita juga sedang merancang berbagai objek dua dimensi yang
membentuk objek 3d.

Terdapat beberapa bangun ruang yang unik dan harus mendapatkan perhatian lebih
ketika merancang nirmana 3d. Bentuk-bentuk unik tersebut akan dijelaskan dibawah
ini.

Serial Planes

Pada objek 2d titik dapat dideretkan untuk menjadi suatu garis. Kemudian beberapa
garis dapat dideretkan menjadi suatu bidang. Pada nirmana 3d suatu bidang dapat
dideretkan untuk menjadi serial planes atau bidang berderet (berseri). Serial planes
adalah salah satu elemen paling unik dari nirmana 3d. Maka dari itu biasanya unsur
ini adalah salah satu hal yang dibahas paling awal ketika berbicara mengenai
nirmana 3d.

Perhatikan ilustrasi dibawah ini untuk lebih memahami apa itu serial planes:
Berbagai prinsip-prinsip seni & desain  juga dapat diaplikasikan pada serial planes,
seperti gradasi, repetisi, dll. Lagi-lagi berbeda dengan nirmana 2d yang hanya
merepresentasikan ilusi kedalaman, disini kedalaman adalah nyata. Berbagai
pengaruh nyatanya juga harus diperhatikan. Apakah ketajaman tepian objek akan
menjadi masalah jika dipegang oleh anak-anak? Bagaimana shading yang dihasilkan
ketika objek ini ditempatkan diluar ruangan? Apakah membutuhkan lampu sorot
untuk menyeimbangkan gelap-terangnya? Dsb.

Wall Structure

Bentuk kubus adalah salah satu bentuk yang paling banyak digunakan pada saat
merancang nirmana tiga dimensi. Bentuk ini dapat menjadi building block dari
semua bentuk lain. Misalnya kubus jika ditumpukan satu sama lain diatas dan
dibawahnya akan membentuk Kolom (column). Setelah itu sebuah column dapat
dideretkan dan membentuk dinding (wall). Sebuah bidang persegi panjang 2d juga
dapat di extrude atau diberi tambahan dimensi ketiga agar memiliki kedalaman dan
menjadi dinding.
Ilustrasi pembentukan wall structure, salah satu elemen nirmana 3d

Dinding dapat diatur menurut karakteristik dan sifatnya yaitu: ukuran, daya
ketertutupan, daya lihat, pemisah, hingga latar belakangnya. Dinding berfungsi
sebagai separator, membuat suasana tertutup, memberikan privasi, keamanan, dsb.

Wall structure selain dapat terdiri dari kubus, bisa juga dibentuk menggunakan unit-
unit yang memiliki space atau disebut spatial unit. Spatial unit Intinya adalah bentuk
kubus yang kopong dan variasi kosong lainya. Bentuk terdistorsi juga dapat
digunakan untuk membentuk dinding, namun perlu diperhatikan apakah bentuk
tersebut dapat bertumpuk dan berjejer dengan aman satu sama lain.

Prism & Cylinders (Prisma dan Silinder)

Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi dengan ujung yang sama, alas dan tutup
tersebut dapat berupa bujursangkar, segitiga, hexagon, jajar genjang dan lain-lain
kecuali lingkaran. Jika tutup dan alas prisma terdiri dari sebuah lingkaran, maka
disebut cylinders (tabung). Dapat dikatakan juga prisma adalah bangun ruang yang
mempunyai penampang melintang yang selalu sama baik dalam bentuk maupun
ukuran. Sementara tabung adalah bangun ruang tiga dimensi dengan ujung (alas
dan tutup) lingkaran identik.
Ilustrasi prisma dan silinder dalam nirmana 3d

Polyhedral Structures

Polyhedral adalah ruang bangun tiga dimensi dengan permukaan polygon, tepian
datar yang bersudut tajam. Kata polyhedron berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly-
(batang) + -hedron (dudukan, permukaan). Sederhananya struktur polyhedral adalah
struktur yang terdiri dari bidang segitiga yang minimal memiliki empat permukaan
poligon identik.

Polyhedron terdiri dari unit bidang segitiga, karenanya struktur ini adalah struktur
yang terkuat. Segitiga sangat sulit untuk terdistorsi dari bentuk aslinya karena
memiliki sudut tetap dan mampu mendistribusikan beban secara merata ke berbagai
sudut lainnya.

Jenis Polyhedral:

1. Tetrahedron (Empat permukaan)


2. Octahedron (Delapan permukaan)

3. Dodecahedron (Dua Belas permukaan)

4. Icosahedron (Dua puluh permukaan)

Polyhedron merupakan bagian dari platonic solid. Platonic solid adalah bangun
ruang yang terdiri dari bidang yang memiliki lebar dan panjang yang sama disemua
permukaannya. Betul, kubus adalah salah satu platonic solid. Semua platonic solid
adalah Polyhedral, kecuali kubus.
Ilustrasi platonic solid: tetrahedron, octahedron, dodecahedron, icosahedron, cube
(kubus)

Triangular Planes

Tetrahedron, octahedron dan polyhedron lain dibangun dari triangular planes


(bidang segitiga). Semua polyhedron dapat menjadi building block untuk berbagai
bentuk lain seperti piramida misalnya. Namun berbeda dengan kubus yang berjenis
wall structure, polyhedron membentuk triangular planes atau bidang segitiga 3d.

Berbeda dengan wall structure yang menggunakan kubus untuk membentuk


strukturnya, diperlukan bidang datar segitiga untuk membangun triangular planes.
Untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan konstruksi dengan triangular planes,
kita dapat menggunakan potongan tipis karton dan membaginya menjadi
serangkaian segitiga sama sisi.

Mass and Space (Massa & Ruang) pada nirmana 3d

Dalam nirmana dwimatra, berat dan ruang hanya memberi sugesti kepada pemirsa.
Namun dalam nirmana 3d unsur ini dapat terasa secara langsung. Massa adalah
wujud materi atau benda yang dianggap membentuk suatu tubuh, mengisi ruang.
Sementara ruang adalah ranah negatif dari massa atau sesuatu yang kosong. Massa
dan ruang selalu ada bersama-sama, tidak ada ruang yang dapat terwujud tanpa
massa, begitu juga sebaliknya.

Prinsip prinsip Nirmana 3d


Semua prinsip-prinsip seni rupa dan desain 2d masih berlaku pada nirmana 3d.
Hanya saja perbedaan titik sumbu Z yang nyata memberikan pengaruh besar juga
terhadap beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan dalam merancang
nirmana 3d. Terdapat beberapa prinsip tambahan juga yang dapat digunakan.
Berikut ini adalah beberapa prinsip tersebut.

Haptic adalah bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan sentuhan, atau


tepatnya pengalaman sentuhan. Sentuhan langsung terhadap objek 3d memainkan
peran penting dalam nirmana 3d. Bahkan pengalaman belajar pertama anak usia dini
adalah melalui kesadaran sentuhan, diikuti dengan indra penciuman, mendengar dan
mencicipi, baru visual.

Apresiasi kita terhadap produk palu yang baik misalnya, cenderung lebih ditentukan
oleh sentuhan langsung terhadap objeknya daripada pertimbangan visual. Salah satu
yang membuat kita tertarik pada produk tersebut adalah kekokohan dan jenis
material yang dapat dirasakan melalui sentuhan.

Form Follows Function

Bentuk mengikuti fungsi adalah prinsip yang banyak ditekankan pada seni arsitektur
modern di abad ke-20. Prinsipnya adalah bentuk bangunan atau objek harus
didasarkan pada fungsi atau tujuannya. Meskipun terdengar sangat modern dan
praktis, sebetulnya hal serupa dapat dilihat di alam. Misalnya sesuatu yang indah
seperti bunga tetap memiliki fungsi praktisnya, yaitu memancing lebah untuk
menebarkan benihnya.

Ergonomic / Ergonomis

Bentuk yang di desain harus kompatibel atau sesuai dengan siapa yang akan
berinteraksi atau menggunakannya. Hal ini masih berhubungan dengan haptic atau
sentuhan. Objek yang kita rancang harus natural dan nyaman untuk digunakan atau
disentuh. Hal ini juga berlaku pada karya seni murni 3d yang memberikan opsi untuk
berinteraksi, agar pemirsa tidak ragu untuk mencobanya.

Proporsi pada nirmana 3d


Proporsi pada nirmana dwimatra hanya berpengaruh pada keseimbangan visual saja.
Namun pada nirmana 3d hal ini menjadi sangat krusial. Sesuatu yang tidak
proporsional dapat menjadi tidak kokoh dan mudah rubuh. Apalagi jika berbicara
soal konstruksi arsitektur. Maka dari itu proporsi menjadi hal yang sangat penting
untuk diperhatikan dalam merancang nirmana 3d.

Anda mungkin juga menyukai