PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat ini Indonesia berada pada perkembangan yang sangat pesat. Hal ini diiringi pula
dengan bertambahnya penduduk yang berada di kota secara umum dan yang berada di desa
pada khususnya akan membutuhkan pakaian yang berbeda dengan yang lainnya. Adapun cara
yang mereka gunakan adalah dengan memesan pada tukang jahit terdekat.Dengan kata lain
tukang jahit memiliki banyak kain sisa jahitan yang sudah tidak terpakai lagi. Dalam
kehidupan sehari-hari lebih populer disebut dengan kan perca.
Kain perca dapat dimanfaatkan dengan cara membuat kerajinan kain perca. Kain perca
di tangan orang-orang kreatif dan inovatif dapat menjadi barang yang lebih berguna dan dapat
dijadikan sebagai suatu usaha yang dapat membantu meningkatkan perekonomian. Bahkan
jika hasil kerajinan kain perca tersebut dijual, harga kerajinan kain perca tersebut dapat
melampaui harga mula-mula kain tersebut saat di tangan produsen.
Kita adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai segudang ide kreatif dan
inovatif yang dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran sampah dengan cara mengolah
limbah tekstil, salah satunya adalah kain perca. Membuat kain perca dapat dikatakan tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Dibutuhkan adanya jiwa yang selalu bekerja keras dan
tidak pantang menyerah.
Sesuai uraian di atas, kami ingin memberikan sedikit pengetahuan mengenai limbah
tekstil dan kerajinan kain perca.
B. Tujuan
Memberikan keterampilan pada para siswa sehingga nantinya dapat meningkatkan
kreatifitas dan produktivitas pada siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pilihlah tampilan boneka yang anda inginkan. Mulailah dengan pemilihan warna
kain. Warna kain apa saja boleh anda gunakan, namun anda mungkin memerlukan warna
kain yang kira-kira sesuai untuk warna kulit boneka tersebut, seperti krem, cokelat,
cokelat tua, putih, atau merah muda. Biasanya, boneka ini terbuat dari potongan-
potongan kain (kain perca), jadilah kumpulkan kain-kain dengan mendaur ulang sarung
bantal, baju bekas atau pakaian yang tidak muat lagi
2.
Gambarlah sketsa garis bentuk boneka anda pada kain. Beri sedikit lebar
tambahan (1,3 - 1,6 cm) di seluruh bagian luar garis pola untuk menyokong
jahitan. Buatlah bentuk boneka tersebut sedikit lebih besar dari yang anda inginkan. Saat
anda memasukkan dakron ke dalamnya, boneka akan menggembung dan sisi-sisinya
akan menjadi sedikit lebih kecil. Untuk kepala boneka, buat ukurannya cukup besar dan
bulat atau oval.
3.
Taruh satu lagi lapisan kain di bawahnya dengan sisi luar kedua kain tersebut
saling berhadapan. Potong kedua kain itu menurut garis polanya.
4.
Tahan kain agar tidak bergeser dengan menyematkan jarum pentul dan jahit
seluruh garis pola, tetapi sisakan sedikit celah untuk memasukkan dakron.
5.
6.
Balikkan bagian dalam boneka keluar, balikkan melalui celah yang tidak dijahit tadi.
7.
8.
Lipat tepi celah tadi ke bagian dalam boneka, dan tutup celah tersebut dengan
menjahitnya menggunakan tangan atau mesin.
9.
Jika anda mau, jahit di seluruh perbatasan kaki dan tangan untuk membentuk sendi-sendi.
10.
Hiasi boneka. Sulam wajahnya atau jahitkan kancing-kancing untuk mata dan
hidungnya. Rambut dapat dibuat dari benang; jika rambutnya panjang, kepanglah untuk
memberikan efek yang istimewa.
11.
Jahitlah pakaian untuk boneka tersebut (menggunakan kain yang tidak dipakai,
sisa, atau bahan daur ulang), atau buatlah baju boneka yang tidak perlu dijahit.
12.
Selesai.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima
di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.