Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri kreatif merupakan kelompok industri kecil yang
mengeksploitasi ide atau kekayaan intelektual dibidang handicraft,
sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat menciptakan
kesejahteraan dan lapangan pekerjaan. Salah satu produk yang
dikembangkan dalam industri kreatif diantaranya yaitu produk kriya
tekstil, karena Kriya Tekstil merupakan karya seni atau kerajinan
yang terbuat dari bahan-bahan tekstil yang diwujudkan dalam bentuk
benda hias dan benda pakai untuk menjadi hiasan interior rumah
tinggal, yang dapat dibuat dengan seni kriya seperti quilting.
Quilting memiliki keunikan pada jahitan tindas motif hias quilting.
Seni tersebut dapat dibuat dalam berbagai produk yang diciptakan
dari hasil pemikiran seseorang untuk dijadikan wirausaha yang
menjanjikan, sehingga meningkatkan ekonomi karena produk lenan
rumah tangga saat ini telah menjadi suatu kebutuhan.
Teknik quilting ini dapat diaplikasikan pada berbagai produk lenan
rumah tangga, termasuk pada ruang keluarga. Pemilihan produk lenan
yang tepat untuk ruang keluarga dapat membuat ruangan menjadi
lebih nyaman utnuk berkumpul bersama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut ini.
1. Apa saja alat dan bahan untuk membuat lenan rumah tangga
untuk ruang keluarga dengan teknik quilting?
2. Bagaimana cara pembuatan lenan rumah tangga untuk ruang
keluarga dengan teknik quilting?
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan
pembuatan makalah adalah sebagai berikut ini.

1
1. Untuk mengetahui alat dan bahan untuk membuat lenan rumah tangga
untuk ruang keluarga dengan teknik quilting.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan lenan rumah tangga untuk ruang
keluarga dengan teknik quilting.
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah teknik quilting ini adalah sebagai berikut
ini.
1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai alat
dan bahan yang digunakan pada pembuatan lenan rumah tangga untuk
ruang keluarga dengan teknik quilting.
2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai
cara pembuatan lenan rumah tangga untuk ruang keluarga dengan
teknik quilting.
3. Dapat menambah khazanah karya tulis ilmiah di bidang Kriya Tekstil.

4. Dapat menjadi referensi sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Quilting
Quilt berasal dari kata latin culcita yang artinya bantal yang diisi.
Pada dasarnya quilting merupakan metode menjahit 3 lapisan kain
menggunakan tangan atau mesin jahit. Quilt umumnya terdiri dari 2
atau 3 lapisan yang dijahit bersama-sama dengan benang dan jarum,
dalam hal ini bisa menggunakan tangan, mesin jahit atau dengan
sistem longarm quilting khusus. Lapisan atas biasanya disebut quilt
top terdiri dari paduan kain katun perca, lapisan tengah biasanya
disebut dengan batting yang merupakan busa tipis terbuat dari katun
atau polyester dan lapisan ketiga adalah quilt backing yang umumnya
terbuat dari bahan 100% katun.
Proses quilting menggunakan jarum dan benang untuk
menggabungkan dua atau lebih material lapisan untuk membuat quilt.
Jahitan atau motif quilting dapat berupa jahitan lurus maupun
bergelombang baik sebagai jahitan fungsional maupun dekoratif.
Quilting biasanya digunakan untuk membuat selimut, hiasan dinding,
pakaian, maupun produk tekstil lainnya. Orang yang mengerjakan
atau melakukan quilting disebut quilter.

Quilter dari Bazaar Nishafur, Iran

3
B. Sejarah Quilting
Kata Quilt berasal dari bahasa Latin Culcita, tetapi berasal dari
bahasa Inggris dari kata Perancis Quilte. Asal usul quilting tidak
diketahui pasti, tetapi sejarawan tahu bahwa quilting, piecing, dan
applique digunakan untuk pakaian dan perabotan rumah tangga di
seluruh belahan dunia pada masa awal. Garmen yang paling awal
dikenal adalah berada pada patung gading berukir Firaun dari Dinati
Mesir pada 3400 SM, kemudian para arkeolog menemukan penutup
lantai berlapis di Mongolia. Mereka memperkirakan bahwa itu
berasal dari suatu tempat pada abad 1 sampai 2 SM.
Tentara Salib kemudian membawa quilt ke Eropa dari Timur Tengah
pada akhir abad ke-11. Pakaian-pakaian yang berlapis populer pada
abad pertengahan. Ksatria memakainya di bawah baju besi untuk
memberikan kenyamanan serta melindungi dari unsur-unsur alam,
seperti hujan, salju, maupun sinar matahari.
Selimut tidur yang paling awal dikenal adalah dari Sicilia pada akhir
abad ke-14. Selimut ini terbuat dari kain linen dan dilapisi dengan
wol. Blok-blok pada bagian tengah selimut merupakan adegan-
adegan dari legenda Tristan. Selimut quilt ini sekarang berada di
Victoria and Albert Museum di London.

Tristan Quilt

4
Kerajinan quilt atau kita sebut kerajinan kain perca mulai
berkembang sejak abad ke 14. Pada awalnya fungsi quilt digunakan
untuk selimut para carusaders dimana para wanita memanfaatkan
kain-kain sisa untuk dijadikan selimut. Pada zaman itu belum populer
adanya kain katun untuk quilt. Baru ada setelah orang mesir
memproduksi katun dan orang-orang kaya mulai memanfaatkan seni
quilt ini.

Rok Quilting (silk, wol, and cotton 1770-1790)


Di zaman Kolonial Amerika, kebanyakan wanita sibuk menenun dan
membuat pakaian. Sementara itu, para wanita dari kelas-kelas yang
lebih kaya membanggakan diri mereka pada quilting-quilting yang
baik dari selimut-selimut kain perca dengan jarum halus. Selimut
yang dibuat pada awal tahun 1800-an tidak disusun dari blok-blok
yang disambung melainkan seluruh kain selimut. Wanita Afrika-
Amerika mengembangkan gaya quilting yang khas, terutama berbeda
dari gaya yang paling terkait erat dengan Amish. Harriet Powers,
seorang wanita Afrika Amerika kelahiran budak, membuat dua
selimut dengan cerita terkenal. Dia hanyalah salah satu dari banyak
quilters Afrika Amerika yang berkontribusi pada evolusi
quilting. Komunitas quilting Bend Gee dirayakan dalam sebuah
pameran yang bepergian ke museum termasuk Smithsonian.

5
Wanita Gee’s Bend, Alabama quilting, 2005
Pada abad ke-19 pembuatan quilt berkembang terutama pada periode
antara 1825 dan 1875. Ketika para penjajah asli membawa quilting
dari dunia lama, para pemukim yang mulai bergerak ke barat pada
abad ke-19 membawa quilting bersama mereka. Akhirnya quilting
datang ke Great Plains. Quilting adalah kerajinan yang beradaptasi
dengan baik ke Great Plains dan selimut menjadi aset penting bagi
para pemukim di dataran. Tidak hanya bisa digunakan di tempat
tidur, selimut juga berguna sebagai penutup untuk pintu dan jendela
dan sebagai alas untuk anak-anak bermain. 
Bentuk lain dari quilting adalah hanya dua lapis kain yang
dipergunakan, dan ini hanya untuk hiasan. Di atas permukaan
kainnya diberi pola motif yang akan dijahit agar pada saat setelah
selesai dijahit motif tersebut akan timbul pada permukaan kain. Jenis
ini dikenal sebagai cord atau Italia quilting. Variasi yang lain dari
quilting adalah, 2 helai kain dijahit bersama-sama kemudian diisi
busa tipis agar permukaanya menjadi timbul. Jenis ini dikenal sebagai
diisi atau trapunto quilting. Cord dan quilting trapunto pada zaman
dahulu hanya dikerjakan pada kain yang berwarna putih.
C. Jenis-jenis Quilting
Berdasarkan teknik pembuatannya, quilting dibedakan menjadi
sebagai berikut ini.
1. Quilting Tangan (Hand Quilting)

6
Quilting tangan adalah proses menggunakan jarum dan benang
untuk membuat jahitan berjalan dengan menggunakan benang
untuk menyatukan lapisan pada kain quilting. Terdapat beberapa
cara dalam membuat tusukan pada kain quilting, diantaranya ialah
quilter menusukkan jarum dari arah kanan lalu menembus ke
bagian buruk kain, kemudian kembali lagi ke bagian baik kain,
cara ini disebut dengan stab stitch. Cara kedua ialah
menggunakan Rocking Stitch, dimana salah satu jari tangan kiri
diberi pelindung bidal yang diletakkan pada bagian bawah untuk
mendorong jarum ke atas. Cara ketiga yaitu dengan membuat tiga
atau empat tusukan terlebih dahulu, baru di tarik, cara ini disebut
dengan Loading the Needle. Cara ketiga ini masih digunakan oleh
Ammish dan Menonnite di Amerika Serikat dan Kanada.
2. Quilting Mesin ( Machine Quilting)
Quilting mesin adalah proses menggunakan mesin jahit biasa
untuk menggabungkan lapisan dan membuat motif quilting.
Dengan mesin jahit, lapisan digabungkan terlebih dahulu
kemudian diquilt. Adapun quilting dengan teknik longarm ialah
teknik yang digunakan untuk membuat bingkai pada produk
quilting. Mesin longarmer digerakkan di atas kain.
3. Teknik Mengikat (Tying)
Mengikat adalah teknik lain mengencangkan tiga lapisan
bersama. Hal ini terutama dilakukan pada quilts yang dibuat
untuk digunakan dan dibutuhkan dengan cepat. Proses mengikat
selimut dilakukan dengan benang atau beberapa
helai benang . Simpul persegi digunakan untuk menyelesaikan
ikatan sehingga selimut dapat dicuci dan digunakan tanpa takut
knot akan terlepas. Teknik ini biasa disebut "tacking." Di
Midwest, penutup tempat tidur disebut sebagai selimut.

7
D. Alat untuk Membuat Quilt
1. Mesin Jahit
Mesin jahit dengan kualitas yang bagus dapat menunjang dalam
pembuatan quilt. Dalam pembuatan quilt dapat digunakan mesin
jahit rumah tangga biasa. Hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan quilts dengan mesin adalah pengaturan mesin,
penggunaan jarum, serta cara mengoperasikan mesin jahit
tersebut.
2. Kapur jahit
Kapur jahit digunakan untuk menandai garis-garis yang akan
digunting serta diquilt. Untuk menandai kain disarankan
menggunakan kapur jahit agar noda nya dapat hilang ketika
dicuci.
3. Mesin Quilting Longarm
Mesin longarm dapat memudahkan dalam pembuatan selimut
yang besar karena mempunyai sepatu khususn untuk menjahitnya.
Selain memudahkan, mesin longarm juga dapat mempercepat
kerja quilter dalam membuat produk quilting.

Mesin Longarm
4. Jarum Mesin Quilting
Pemilihan jarum untuk quilting juga penting untuk diperhatikan.
Kesalahan dalam pemilihan jarum dapat menyebabkan kerusakan
pada kain, seperti kerutan, tonjolan, atau bahkan robek.
5. Benang Jahit

8
Pemilihan benang juga penting untuk diperhatikan. Warna,
komposisi, dan jenis benang yang digunakan akan memiliki peran
penting dalam hasil akhir pembuatan produk quilting.
6. Meja potong dan Rottary Cutters
Sangat penting bahwa setiap bagian benar-benar selaras untuk
mencegah penampilan yang tidak rata atau ceroboh dan untuk
mencegah pengerjaan ulang. Pemotong Rotary merevolusi
quiltmaking ketika muncul pada akhir 1970-an. Sebuah pemotong
rotari menawarkan bahkan kemampuan tangan yang paling kecil
untuk menghasilkan potongan yang sempurna, dan untuk
meminimalkan kemungkinan kesalahan.
7. Quilting Templates / Pattern
Quilting templates/ pattern adalah pola atau motif dari quilting
yang akan dibuat. Sebelum membuat quilting hendaknya
membuat pola atau motif quilting nya terlebih dahulu.
E. Macam-macam Desain Motif Quilting
Macam-macam desain motif quilting:
1. Motif lingkaran, terdiri dari : Whorl, Snail dan Filled
2. Motif kerang, terdiri dari : Rose, Scalloped, Shell dan Wreath
3. Motif daun, terdiri dari : Cowslip, Privet, Fern, Lime, Plume, Curled
dan Curved
4. Motif hati, terdiri dari : Lined, Chevron, Thistle dan Crossed
5. Motif yang diterapkan sebagai motif pinggiran, terdiri dari : motif
pilin, motif rambat dan motif bulan sabit.
Macam-macam desain motif quilting:

Gambar Desain Motif Quilting


Sumber : Ondori (tt: 399)
F. Desain dan Prinsip Teknik Quilting
Desain hias produk kriya dari teknik Quilting harus disesuaikan dengan
desain produk yang akan dibuat.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat produk kriya
dengan teknik quilting, yaitu :
1. Quilt harus selalu menggunakan busa pelapis untuk memunculkan
bentuk relief motif tertentu.
2. Untuk menjahit quilt dapat digunakan jahitan mesin maupun jahitan
tangan (tusuk jelujur).
3. Bentuk jahitan dapat digambarkan terlebih dahulu pada kain dengan
menggunakan garis pensil yang mudah dihapus atau mengikuti
garis-garis motif lekapan atau juga quilt sambungan perca.
4. Sebelum garis-garis quilt dijahit, aturlah dan jelujurlah dahulu
ketiga lapisan bahan sedemikian rupa, sehingga lapisan tidak
tergeser atau terpuntir. Bila qulit pada bahan polos, gunakan bahan
berkilau seperti kain satin sehingga diperoleh efek relief yang indah
karena pantulan cahaya pada bahan atau kain tersebut.
G. Ruang Keluarga

Ruang Keluarga

10
Family room atau ruang keluarga memiliki hierarki tertinggi di dalam rumah.
Hampir di semua negara terutama Asia, ruang keluarga digunakan untuk
kebutuhan keluarga saat sedang berkumpul dan bersantai. Untuk menciptakan
sebuah ruang keluarga yang nyaman, sebaiknya harus dipahami dulu fungsi
dari living room yang sebenarnya. Hal ini bertujuan agar ruang keluarga
menjadi sudut yang nyaman (comfortable) dan tempat kumpul favorit bagi
keluarga.
Di Jepang, ruang keluarga adalah ruang minum teh (cha sit shu) yang
memiliki hierarki tertinggi di dalam rumah. Di Timur Tengah, ruang tempat
kumpul keluarga ini dibagi dua, yaitu ruang untuk perempuan (birun) dan
ruang untuk laki-laki (anderun). Di barat, ruang keluarga selain sebagai
tempat bersantai, juga berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu.
Sesuai kebudayaan timur, fungsi ruang keluarga di Indonesia adalah tempat
untuk berkumpul dan bersantai bagi anggota keluarga inti. Dahulu, ruang ini
hanya terdiri dari jejeran kursi dan meja, digunakan untuk duduk mengobrol.
Sesuai dengan perkembangan zaman, ruang keluarga memiliki fungsi
tambahan, yaitu sebagai sarana hiburan, misalnya mendengarkan musik dan
menonton TV.
Bagi keluarga yang memiliki anak balita yang membutuhkan ruang lebih luas
untuk bergerak, ruang keluarga seringkali didesain sedemikian rupa sehingga
dapat menjadi area bermain anak. Perabot yang ada di area ini
dikombinasikan dengan perangkat mainan anak-anak sehingga tidak
mengurangi fungsi dari living room yang sebenarnya.
Tak jarang juga, ruang keluarga digunakan sebagai ruang belajar atau ruang
melakukan kegiatan hobi (ruang musik, menjahit, atau melukis). Orang tua
atau muda tidak memiliki ruangan khusus untuk melakukan aktivitas
keseharian mereka. Selain itu, efisiensi lahan juga menyebabkan ruang
keluarga dijadikan sebagai ruang untuk melaksanakan bermacam-macam
kegiatan.
Pola hidup yang tidak formal, yang berlangsung di kota-kota besar,
menyebabkan ruang keluarga juga mengalami pergeseran dari fungsi

11
awalnya. Ia digunakan untuk menerima tamu, kerabat dekat, dan rekan kerja.
Ruang ini tak jarang juga digunakan untuk pesta kecil, seperti arisan atau
perayaan Lebaran, Natal, atau tahun baru.
Di sisi lain, kesibukan kehidupan di kota besar cenderung membuat ruang
keluarga tidak dapat berfungsi sebagaimana desain awalnya. Terkadang
ruangan ini hanya digunakan sebagai tempat persinggahan sementara.
Penghuni rumah telah mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Di kamar
pribadi mereka pun telah tersedia fasilitas yang memenuhi kebutuhan mereka
masing-masing.
Untuk itu sebuah ruang keluarga harus didesain senyaman mungkin beserta
lenan rumah tangganya agar keluarga dapat berkumpul bersama dengan
nyaman. Adapun furniture dan lenan rumah tangga yang pada umumnya
berada di ruang keluarga adalah sebagai berikut ini.
1. Sofa
2. Karpet
3. Bantal
4. Penutup kursi (upshoulstry)
5. Tirai/gorden
6. Bantal Duduk
7. Taplak Meja
8. Tempat Majalah atau Buku
9. Keset
10. Top table
11. Kap lampu
12. Rak Televisi
13. Alat elektronik seperti TV, DVD, sound system, dll

12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan Pembuatan Lenan Rumah Tangga untuk Ruang
Keluarga
1. Alat-Alat
Alat yang digunakan untuk membuat produk dengan teknik
quilting:
a. Alat tulis untuk membuat desain pola hias
b. Mesin jahit
c. Jarum jahit
d. Gunting kain
e. Gunting kertas
f. Kapur
g. Jarum jahit
h. Pita ukur
i. Penggaris

2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk
membuat produk teknik quilting:
a. Kain katun polos
b. Kain arrow

13
c. Resleting
d. Benang mutiara
e. Benang jahit
f. Busa lapis 2 mm
g. Dacron lapis 2 cm
h. Dacron

B. Cara Pembuatan Lenan Rumah Tangga untuk Ruang Keluarga

14
1. Cara Pembuatan Karpet dengan Teknik Quilting
a. Buat desain karpet dengan motif quilting nya.
b.

Potong kain katun berukuran 120x160 cm beserta kampuh 1cm,


buat 2 buah.
c. Potong dakron lapis sesuai dengan ukuran kain katun.
d. Satukan masing-masing dakron dengan kain katun.

e. Jahit membentuk kotak-


kotak pada bagian atas
karpet
sesuai
desain.

15
f. Satukan bagian atas dan bawah karpet dengan cara dijahit
mesin pada bagian dalam.

g. Gambar motif
quilting pada permukaan atas karpet sesuia dengan desain
yang telah dibuat.
h. Motif quilting dijahit menggunakan tangan dengan
menggunakan benang mutiara dan tusuk tikam jejak.

16
i. Karpet dengan teknik quilting sudah selesai dan siap
digunakan.

2. Cara Pembuatan Sarung Bantal dengan Teknik Quilting


a. Buat desain bantal dengan motif quiltingnya.

b. Potong kain katun dengan dengan


ukuran 40x40 cm beserta kampuh 1 cm dan untuk bagian
retsleting 3 cm, buat 4 lapis untuk 2 buah sarung bantal.

1 1

17
1
c. Potong busa lapis 2 mm sesuai dengan ukuran kain katun.

d. Satukan masing-masing kain


dengan busa lapisnya.

e. Jahit membentuk kotak-


kotak pada permukaan atas

sarung bantal sesuai dengan desain.

18
f. Satukan bagian atas dan bawah sarung bantal dengan cara
dijahit mesin pada bagian dalam.

g. Pasang retsleting pada


salah satu sisi sarung bantal.

h. Jahit furing sesuai ukuran sarung bantal lalu satukan dengan


sarung bantal dengan cara dijahit di bagian dalam.
i. Gambar motif quilting pada bagian atas sarung bantal sesuai
dengan desain yang dibuat.

j. Motif quilting dijahit


menggunakan tangan
dengan menggunakan
benang mutiara dan tusuk
tikam jejak.

19
k. Masukkan bantal ke dalam sarung bantal dan bantal pun siap
digunakan.

3.
Cara

Pembuatan Taplak Meja dengan Teknik Quilting


a. Buat desain taplak meja dengan motif quiltingnya.

20
b. Potong kain katun sesuai bentuk pada desain dengan ukuran
lebar 60 cm dan panjang 150 cm beserta kampuh 1 cm, buat
dua buah.

c. Potong
busa lapis 2 mm sesuai dengan bentuk kain katun yang telah
dipotong.
d. Satukan busa lapis dengan kain bagian atas taplak meja.

e. Satukan bagian atas dan


bawah taplak meja dengan cara dijahit menggunakan mesin
pada bagian dalam

21
f. Jahit kotak-kotak pada permukaan atas taplak meja sesuai
dengan desain yang dibuat.

g. Gambar motif quilting pada


bagian atas taplak meja
sesuai dengan desain
h. Motif quilting dijahit menggunakan tangan dengan
menggunakan benang mutiara dan tusuk tikam jejak.

i. Taplak meja
dengan teknik quilting sudah selesai dan siap digunakan.

22
4. Cara Pembuatan Bantal Duduk dengan Teknik Quilting
a. Buat desain bantal duduk dengan motif quiltingnya.

b. Potong kain katun


berbentuk hexagone sesuai dengan desain dengan ukuran sisi
23 cm beserta kampuh 1 cm, buat 4 lapis untuk 2 buah bantal
duduk.
c. Potong busa lapis 2 mm sesuai dengan bentuk kain katun
sebanyak 4 buah.

d. Satukan masing-masing kain


dengan busa lapisnya.

23
e. Jahit bentuk segitiga pada permukaan atas bantal duduk sesuai
dengan desain yang dibuat.

f.

Satukan bagian atas dan bawah bantal duduk dengan cara dijahit
mesin pada bagian dalam, sisakan lubang untuk memasukkan
dakron.
g. Masukkan dakron pada bantal duduk sesuai dengan
kebutuhan.

h. Jahit lubang dengan menggunakan tangan.

i. Gambar motif quilting pada


bagian atas bantal duduk
sesuai dengan desain.
j. Motif quilting dijahit menggunakan tangan dengan
menggunakan benang mutiara dan tusuk tikam jejak.

24
k. Bantal duduk dengan teknik quilting sudah selesai dan siap
digunakan.

5. Cara Pembuatan Tempat Majalah dengan Teknik Quilting


a. Buat desain tempat majalah dengan motif quiltingnya.

b. Potong kain katun dengan


ukuran masing-masing 37x80 cm 2 buah, 30x30 cm 8 buah,

25
4x14 cm 4 buah, beserta kampuh masing-masing sebesar 1
cm.
c. Potong busa lapis dengan ukuran 37x80 cm 2 buah, 30x30 4
buah, dan 4x14 cm 4 buah.
d. Satukan masing-masing busa lapis dengan kain katun yang
telah dipotong.

e. Satukan kedua bagian


alas tempat majalah (kain
ukuran 37x80 cm)
dengan cara dijahit menggunakan mesin pada bagian dalam,
tidak
lupa

untuk bagian talinya dijahit juga pada bagian atas.

f. Satukan masing-masing tempat majalah dengan kain bagian


dalammya.

26
g. Gambar motif quilting pada bagian permukaan atas tempat
majalah.

h. Motif quilting dijahit


menggunakan tangan dengan menggunakan benang mutiara
dan tusuk tikam jejak.

i. Kain tempat majalah yang sudah diquilting kemudian


ditempelkan pada alas tempat majalah sesuai dengan ukuran
yang dibuat.

j. Tempat majalah dengan teknik


quilting sudah selesai dan siap untuk digunakan.

27
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Quilt berasal dari kata latin culcita yang artinya bantal yang diisi. Pada
dasarnya quilting merupakan metode menjahit 3 lapisan kain menggunakan
tangan atau mesin jahit. Quilt umumnya terdiri dari 2 atau 3 lapisan yang
dijahit bersama-sama dengan benang dan jarum, dalam hal ini bisa
menggunakan tangan, mesin jahit atau dengan sistem longarm quilting
khusus.
Family room atau ruang keluarga memiliki hierarki tertinggi di dalam rumah.
Hampir di semua negara terutama Asia, ruang keluarga digunakan untuk
kebutuhan keluarga saat sedang berkumpul dan bersantai. Untuk menciptakan
sebuah ruang keluarga yang nyaman, sebaiknya harus dipahami dulu fungsi
dari living room yang sebenarnya. Hal ini bertujuan agar ruang keluarga
menjadi sudut yang nyaman (comfortable) dan tempat kumpul favorit bagi
keluarga.
Teknik quilting dapat diaplikasikan pada pembuatan lenan rumah tangga.
Salah satunya adalah lenan untuk ruang keluarga. Lenan rumah tangga yang
dibuat dengan teknik quilting ini diantaranya adalah karpet, bantal, taplak
meja, bantal duduk, dan tempat majalah. Pada pembuatannya, lenan tersebut
menggunakan kain katun dan busa lapis, serta menggunakan teknik quilting
tangan.
B. Saran
Dengan keahlian membuat lenan rumah tangga dengan teknik quilting,
diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata
serta dapat dijadikan sebagai peluang untuk membuka usaha.
C.

29
DAFTAR PUSTAKA

Johnson, Julie. (2018). History of Quilting. [Online]. Diakses dari


https://www.emporia.edu/cgps/tales/quilte~1.html

Julsquiltedtreasures.com. (2010). Quilting. [Online]. Diakses dari


http://www.julsquiltedtreasures.com/Quilting.html

Rooang. (2018). Yuk, Kenali Arti Ruang Keluarga yang Sesungguhnya. [Online].
Diakses dari http://media.rooang.com/2015/07/yuk-kenali-arti-ruang-
keluarga-yang-sesungguhnya/

Seta, R. (2009). Ruang Keluarga Adalah Jantung Rumah. [Online]. Diakses dari
https://properti.kompas.com/read/2009/09/22/14282843/ruang.keluarga.ad
alah.jantung.rumah

T.N. (2016). Modul Kriya Tekstil. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wikipedia. (2018). Quilting. [Online]. Diakses dari


http://en.m.wikipedia.org/wiki/Quilting.

Wikipedia. (2018). History of Quilting. [Online]. Diakses dari


https://en.m.wikipedia.org/wiki/History_of_Quilting.

30

Anda mungkin juga menyukai