Anda di halaman 1dari 15

TEKSTIL PADA LENAN RUMAH TANGGA

Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pengetahuan Tekstil


yang Diampu Oleh Dosen Mirna Purnama Ningsih, S.Pd. M.Pd

Disusun oleh :
Fatimah Azzahra
1905155

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
I.I Latar Belakang.......................................................................................................4
I.II Rumusan Masalah................................................................................................4
I.III Tujuan.................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................5
II.I Kain/ Tekstil.........................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Tekstil dan Kain..............................................................................5
2.2.2 Metode Konstruki Bahan/ tekstil.......................................................................5
II.II Penyempurnaan Tekstil.......................................................................................7
2.2.1 Pengertian Penyempurnaan Tekstil...................................................................7
2.2.2 Cara-cara Penyempurnaan Tekstil.....................................................................8
BAB III............................................................................................................................11
PEMBAHASAN..........................................................................................................11
III. I Jenis dan Karakteristik Tekstil pada Lenan Rumah Tangga.............................11
III.II Produk lenan rumah tangga dari tekstil yaitu :.................................................13
BAB IV............................................................................................................................14
KESIMPULAN............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tekstil Pada
Lenan Rumah Tangga” tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi ujian tengah semester mata kuliah
Pengetahuan Tekstil yang diampu oleh dosen Mirna Purnama Ningsih, S.Pd.
M.Pd. selain itu, penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca mengenai tekstil pada lenan rumah tangga.

Penulis terbuka terhadap kritik dan saran mengenai makalah ini. Penulis
memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.

Bandung, 5 November 2020.

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Dalam kehidupan ini banyak sekali perlengkapan-perlengkapan yang
terbuat dari bahan tekstil. tekstil sendiri merupakan bahan dasar dari suatu
perlengkapan atau produk tertentu. Tekstil memiliki banyak manfaat dan sangat
erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Terutama dalam rumah tangga,
banyak sekali perlengkapan yang menggunakkan bahan dasar tekstil seperti
sarung bantal, selimut, kain lap, dsb.

Kain atau tekstil sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain


menjadi perlengkapan lenan rumah tangga, tekstil juga menjadi bahan dasar
pakaian yang digunakan sehari-hari. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
contoh tekstil pada kehidupan sehari-hari, penulis membuat makalah mengenai
tekstil pada lenan rumah tangga.

I.II Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tekstil/kain?
2. Apa saja metode kontruksi bahan/ tekstil?
3. Apa yang dimaksud dengan pengertian penyempurnaan tekstil?
4. Apa saja tahapan atau cara cara penyempurnaan tekstil?
5. Apa saja jenis dan karakteristik tekstil pada lenan rumah tangga?
6. Apa saja produk lenan rumah tangga dari tekstil?

I.III Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari tekstil atau kain.
2. Mengetahui metode metode yang dilakukan pada kontruksi tekstil/ kain
3. Mengetahui pengertian dari penyempurnaan tekstil
4. Mengetahui cara cara penyempurnaan tekstil
5. Mengetahui jenis dan karakteristik tekstil pada lenan rumah tangga.

4
6. Mengetahui produk lenan rumah tangga yang berasal dari bahan dasar
tekstil

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
II.I Kain/ Tekstil

2.1.1 Pengertian Tekstil dan Kain


Tekstil berasal dari bahasa latin, textere yang berarti lembaran. Tekstil adalah
material lembaran yang fleksibel yang terbuat dari benang hasil pemintalan serat
Pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) yang kemudian ditenun
atau dirajut. New Standard Encyclopedia Volume 17 (1997) menjelaskan tekstil
adalah kain fleksibel yang terbuat dari hewan, tumbuhan, mineral, ataupun buatan
manusia. Sedangkan kain menurut Goet Poespo (2005) adalah jenis bahan tekstil
yang diolah sedemikian rupa dengan menyilangkan benang lusi dan pakan.

2.2.2 Metode Konstruki Bahan/ tekstil


Konstruksi suatu bahan tekstil menentukan berat jatuhnya bahan (drape),
keawetan dan tekstur bahan. Adapun metode dasar konstruksi bahan, yaitu :

a) Tenunan (woven)
Jika melihat dengan teliti suatu kain, akan terlihat susunan benang-benang
yang sejajar dan searah dengan tepi kain dan benang benang yang
melintang. Benang benang yang sejajar pinggir kain disebut dengan
benang Lusi, sedangkan benang yang melintang disebut dengan Benang
Pakan. Benang Lusi dan benang pakan akan saling menyilang satu sama
lain.
b) Rajutan (knited)
Kain rajut pada dasarnya dibuat dengan cara membentuk sengkelit-
sengkelit. Dari satu macam benang saja yang searah dengan lebar kain
atau yang searah dengan panjang kain. Alur alur pada kain rajut terbentuk
oleh rangkaian sengkelit. Menurut arah disebut baris sengkelit (wale) dan
deret jeratan (course). Baris sengkelit adalah satu deretan sengkelit ke arah

5
panjang kain yang dalam pembuatannya dibentuk oleh jarum. Deret
sengkelit adalah suatu deretan sengkelit rajut ke arah lebar.
c) Anyaman
Anyaman dibuat dari satu susunan benang yang disilangkan miring dari
kiri ke kanan dan kembali lagi. Anyaman ini bisa dikerjakan dengan
tangan atau mesin. Bahan anyaman beraneka ragam seperti kulit, benang,
plastik, rafia, bambu, rotan dan bahan alami yang lain seperti rumput
rumputan, pelepah pisang dll. Hasil dari anyaman bisa berupa tas kulit,
juga untuk lenan rumah tangga seperti taplak meja dll. Anyaman dapat
dibuat dalam bentuk pipih atau bulat.
d) Buhul
Buhul atau simpul adalah satu teknik membuat kain. Contoh dari b uhul
adalah macrame dan filet. Teknik macrame berasal dari Arab. Pada
mulanya hanya berupa simpul-simpul sederhana, kemudian berkembang
menjadi variasi dan motif yang bermacam macam. Buhul terdiri dari dua
kali simpul, yang pertama disebut setengah buhul, yang kedua yaitu
penguat ikatan setengah buhul pertama agar tidak terlepas. Motif buhul
bisa berupa garis garis horizontal atau vertikal.
e) Kaitan
Teknik membuat kain yang lain adalah mengait dan hasilnya dinamakan
crochet (kaitan). Kaitan dibuat dari benang kait misalnya benang wol,
benang akrilik, benang katun, benang nilon. Mengait menggunakkan
jarum kait dari ukuran kecil sampai dengan besar disesuaikan dengan
benang yang digunakan. Biasanya benang kecil menggunakan jarum kecil.
Dan benang yang besar menggunakan jarum yang besar. Contoh hasil
kaitan adalah blus, taplak meja, seprei, tas, topi dll. Adapun macam-
macam kaitan yaitu: kaitan biasa, kaitan tunisia, kaitan Irish, Kaitan
Amerika, dan kaitan renda.
f) Renda
Renda yang dibuat dengan tangan ataupun dengan mesin. Dalam rumah
tangga biasa dipergunakan untuk taplak meja, tirai jendela, pakaian atau
dress. Corak kain renda dapat terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang

6
merupakan dasar dan bagian lainnya yang merupakan sekelompok motif
motif tertentu. Ada beberapa macam renda yaitu renda filet, renda simpul
(frivolite) dan tulle.
g) Kempa
Biasanya dibuat langsung dari serat wol, bulu bulu pada permukaan
tenunan, ikatannya kurang kuat sehingga dapat bebas bergerak pada bulu
benang sebelah dalam. Serat wol akan menggelembung dalam air dan
saling mengait atau menjerat satu sama lain dan akan tetap dalam keadaan
demikian ketika dikempa. Karena obat kempa dan proses kempa, bulu wol
akan menyusut sehingga menjadi pdat. Contoh kain yang dikempa yaitu
laken sedangkan serabut yang dikempa yaitu felt.
h) Bahan tidak ditenun ( non woven)
Non woven dibentuk dari serat serat yang dilumatkan, direkatkan atau
dicampurkan dengan bahan kimia, uap pemanasan (thermal) atau dengan
cara mekanis.
6.1.1 Penggolongan Kain berdasarkan Berat
a) Kain ringan atau kain yang memiliki berat 60gr/m2. Kain ini biasanya
paling ringan, kainnya yaitu seperti kain batiste, kain lawn, kain
nainsook, kain voilem kain organdy, kain dimity dan kain sutra.
b) Kain menengah atau medium yaitu kain yang memiliki berat 60-140
gr/m2. Kainnya yaitu seperti kain cambridge, kain Mori, kain
gingham, kain chambray, kain Blacu, kain tetoron satin, kain arrow
gishkin.
c) Kain setengah berat yaitu kain yang memiliki berat sekitar 140-250
gr/m2. Kainnya seperti kain celana.
d) Kain berat atau kain yang memiliki berat sekitar lebih dari 250gr/m2
yaitu kain tweed dan kain kanvas.

II.II Penyempurnaan Tekstil

2.2.1 Pengertian Penyempurnaan Tekstil


Penyempurnaan (finishing) dapat didefinisikan sebagai pengerjaan pada serat,
benang, atau kain yang ditujukan untuk mengubah atau menyempurnakan
kenampakan, pegangan atau daya guna fungsi dari bahan tersebut. definisi lain

7
dari penyempurnaan tekstil yang dikutip dari Evi Gustami yaitu, Finishing atau
penyempurnaan suatu tekstil adalah suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap
bahan tekstil yang masih mentah sampai menjadi bahan kain jadi yang sesuai
dengan yang diharapkan.

2.2.2 Cara-cara Penyempurnaan Tekstil


a) Proses persiapan penyempurnaan
Proses persiapan biasanya meliputi proses- proses berikut:
1. Pembakaran Bulu (Singeing).
Proses pembakaran pada bulu kain dapat dilakukan pada :
a. Awal proses apabila kain yang akan dicelup menggunakan mesin-
mesin kontinyu, jigger atau mesin mesin pada proses setelah
pembakaran bulu tidak menyebabkan timbul bulu.
b. Setelah pencelupan, untuk kain kain sintetik maupun campurannya
serta apabila menggunakkan mesin-mesin yang dapat menyebabkan
timbulnya bulu seperti mesjin jet dyeing
2. Penghilangan Kanji (Desizing).
Tergantung pada bahan kanji yang telah digunakan, kain mungkin
direndam dalam asam atau basa encer dan kemudian dibilas, atau enzim
dapat digunakan untuk memecah bahan kanji/ sizing material berbahan
alami yang digunakan
3.  Pencucian Kimiawi (Scouring).
SCOURING, adalah sebuah proses pencucian kimia dilakukan pada kain
katun untuk menghilangkan lilin alami dan kotoran non-serat (misalnya
sisa-sisa fragmen biji) dari serat dan setiap benda asing yang bersifat
mengotori atau kotoran. Proses Scouring bisa dilakukan dalam bejana  besi
yang disebut Kiers. Kain ini direbus dalam larutan alkali, yang membentuk
sabun dengan asam lemak bebas (Saponifikasi). Kier A biasanya tertutup,
sehingga larutan sodium hidroksida dapat direbus di bawah tekanan,
termasuk oksigen yang akan meresap kedalam  selulosa dalam serat. Jika
reagen yang digunakan tepat , Scouring juga akan menghilangkan sisa
obat kanji pada  kain  lebih lanjut meskipun desizing sudah dilakukan

8
sebelum proses Scouring, dan dianggap sebagai proses yang terpisah yang
dikenal sebagai Proses Persiapan Pencelupan Kain. 
4. Penggelantangan (Bleaching)
Pemutihan dimaksudkan untuk meningkatkan derajat putih dengan
menghapus warna alami dan sisa kotoran dari  kapas, tingkat pemutihan
yang diperlukan ditentukan oleh tingkat keputihan yang diharapkan. Kapas
dari serat nabati  dikelantang menggunakan senyawa pengoksidasi
(oksidator agent), seperti sodium hipoklorit atau larutan hidrogen
peroksida. Jika kain yang akan dicelup dengan warna tua, maka rendahnya
tingkat pemutihan dapat diterima. Namun, untuk kain SPREI  putih dan
aplikasi medis, tingkat tertinggi keputihan dan tingkat daya serap sangat
penting.
5. Mercerisasi (Mercerising).
Proses selanjutnya adalah Mercerizing, dalam proses ini kain ditreatment
dengan larutan soda kaustik (Na OH), yang akan menyebabkan
penggelembungan serat. Hal ini menyebabkan munculnya kilau serat,
bertambahnya kekuatan serat  dan afinitas terhadap zat pewarna,
meningkat. Kain Katun di  mercerized dibawah control tegangan, dan
semua alkali harus dicuci sebelum control tegangan dilepaskan atau jika
tidak penyusutan akan berlangsung. Mercerizing dapat dilakukan langsung
pada  kain Grey, atau setelah proses BLEACHING /pemutihan.
6.   Pemantapan (Heat Setting).
b) Penyempurnaan Khusus
Penyempurnaan khusus adalah pengerjaan akhir dengan tindakan/ proses
khusus untuk memenuhi permintaan khusus dari pembeli, misalnya
permintaan kain beludru atau kain anti air (Water Proof).atau tahan Api.
Adapun pengerjaannya adakalanya menggunakan proses Kimiawi atau
proses Mekanis.
Proses Mekanis
1. Raising/ Proses kain beludru Proses lain finishing adalah menegakkan
bulu diatas permukaan kain, agar permukaan kain terasa seperti beludru.
Selama menegakkan bulu ini, permukaan kain digaruk dengan gigi besi

9
tajam untuk mengangkat serat permukaan, dengan demikian menimbulkan
keadaan kain berbulu, lembut dan hangat, seperti pada kain flanel.

2. Calender Calender adalah proses mekanis ketiga yang penting, di mana


kain dilewatkan diantara rol panas untuk menghasilkan efek halus, dipoles
atau disain/ ornamen timbul tergantung pada sifat permukaan roller dan
kecepatan relatif.
3. Penyusutan mekanik/ sanforizing .
Yang terakhir adalah Proses SANFORISING/ Penyusutan  Mekanik,  dimana
kain dipaksa untuk menyusut lebar dan / atau memanjang, menciptakan kain
yang memiliki kecenderungan menyusut setelah pencucian berikutnya menjadi
minimal (kain tidak menyusut setelah dicuci).

10
BAB III

PEMBAHASAN
III. I Jenis dan Karakteristik Tekstil pada Lenan Rumah Tangga
1. Kain katun merupakan kain yang terbuat dari serat kapas dan memiliki
daya serap keringat yang baik sehingga biasa digunakan dalam banyak
perlengkapan rumah. sifat utama seperti tekstur yang lembut, mudah
dirawat. Kain katun biasa digunakan sebagai sprei, ataupun sarung
bantal dan perlengkapan rumah lainnya.
Kain Katun Jepang: berbahan dari combed 100% full cotton. Memiliki
daya serap sangat bagus dengan tekstur dan permukaan lebih halus.
Harganya cenderung mahal dari kain katun biasa. Kain katun
Jepang  biasa digunakan untuk membuat blouse wanita dan sangat
cocok sebagai sprei. Ciri khususnya yaitu terlihat dari bagian ujung sisi
bahan terdapat kode warna atau yang lebih umum ada tulisan “Japan
Design”.
2. Kain microfiber
Kain microfiber adalah salah satu alat rumah tangga berupa sebuah
kain sintetis yang terbuat dari 80 persen bahan polyester dan 20 persen
polyamide. Jenis kain ini memiliki serat yang sangat halus dan
memiliki diameter sekitar 0,0006 mm. Kain ini memiliki tekstur yang
sangat lembut, bahkan 10 kali lebih lembut dari sutera.
Kain microfiber sangat ampuh dalam membersihkan kotoran. Secara
umum, kain microfiber berguna untuk membersihkan kotoran. Namun,
ada variasi khusus yang dipakai untuk
membersihkan furniture rumah tertentu.  Kain ini memiliki beberapa
jenis yaitu
1. Kain microfiber serbaguna Jenis ini digunakan untuk membersihkan
kotoran secara umum, seperti di dapur, di atas lemari atau rak

11
buku, dan lainnya. Bentuknya seperti handuk kecil dan mudah
dibawa ke manapun.
2. Kain microfiber khusus kaca dan elektronik  permukaan
kain microfiber ini rata dan tidak terdapat benang-benang lembut
yang timbul. Kain ini berfungsi untuk menghilangkan kotoran dan
debu yang menempel pada kaca, seperti cermin, jendela, hingga
barang-barang lain yang terbuat dari kaca. kain ini juga bisa
digunakan untuk membersihkan debu pada peralatan elektronik,
seperti layar komputer, laptop, handphone, tablet, dan televisi.
3. Kain microfiber waffle weave Kain ini memiliki bentuk permukaan
kotak-kotak kecil dan mampu mengering dengan cepat. Karena
kelebihannya ini, kain microfiber waffle weave sangat cocok
digunakan untuk mengeringkan piring yang sudah dicuci hingga
mengeringkan tangan.
3. Polyster
Polyester memiliki kemiripan dengan katun namun bahan ini terbuat
dari serat sintetis yang dibuat dari hasil minyak bumi yang
menghasilkan fiberpoly. Polyester memiliki karakteristik cerah,
mengkilat, kuat, tahan kerut dan tarik, tahan bahan kimia, mudah
kering, tahan kusut, tahan rayap, mudah dicuci. Sehingga polyester
biasa digunakan dalam perlengkapan rumah tangga seperti sebagai
keset atau bawah karpet.
4. Kain linen Kain linen adalah kain yang terbuat dari serat alami. Serat
linen terbuat dari serat tumbuhan rami. Saat ini kain linen sedang naik
daun karena kain ini memiliki sifat yang tahan terhadap bakteri dan
jamur. Jika dilihat dari sejarahnya, kain linen memilikisejarah yang
sangat panjang. Kain dari serat linen ini merupakan awal mula
manusia membuat kain. Serat linen juga merupakan serat kain tertua,
dibuat setidaknya 6.000 tahun yang lalu di Mesir Kuno dan
Mesopotamia. Kain linen memiliki ciri-ciri terlihat kaku dan
cenderung kain tebal. Meskipun terlihat kaku, jika digunakan kain
linen ini terasa halus. Kain linen tidak memiliki sifat elastis jadi mesti

12
direntangkan tetap saja tidak akan melar. Kain linen sering digunakan
sebagai pakaian, kain seprai, serbet, tirai, taplak meja, handuk
5. Kain nylon
Kain ini memiliki Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat
baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga. Namun
bahan ini memiliki kekurangan yakni daya serap lembab yang rendah.
Nilon dapat  dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian
kimia/dry cleaning. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu
setrika 180°C nilon mulai lengket dan rusak pada suhu 230°C dan
meleleh pada suhu 250°C. Contoh perlengkapan rumah yang
mengunakan kain nylon yaitu seprei, karpet dan tirai.

III.II Produk lenan rumah tangga dari tekstil yaitu :


1. ruang tamu : lenan meja tamu atau taplak meja tamu, sarung bantal kursi,
tirai/ gorden, keset dll
2. Ruang keluarga : Tutup tv, sarung bantal kursi, karpet
3. Ruang tidur : bed cover, sprei, sarung bantal tidur, sarung guling, karpet,
selimut.
4. Ruang Mandi : handuk mandi, lap, saku penyeka, handuk tangan
5. Ruang makan : taplak meja makan, serbet makan, serbet alas makan, alas
meja, tutup aqua atau galon
6. Ruang dapur : serbet, lap, celemek, sarung tangan masak, lap untuk gelas
dan piring, cempal

13
BAB IV

KESIMPULAN

Tekstil adalah material lembaran yang fleksibel yang terbuat dari benang
hasil pemintalan serat Pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen)
yang kemudian ditenun atau dirajut. Sedangkan kain menurut Goet Poespo (2005)
adalah jenis bahan tekstil yang diolah sedemikian rupa dengan menyilangkan
benang lusi dan pakan. Adapun metode kontruksi bahan/ tekstil yaitu tenunan,
anyaman, rajutan, buhul, kaitan, renda, kempa dan bahan tidak di tenun.
Pengolongan kain berdasarkan berat yaitu ada kain ringan, kain menengah, kain
setengah berat, dan kain berat. Penyempurnaan (finishing) dapat didefinisikan
sebagai pengerjaan pada serat, benang, atau kain yang ditujukan untuk mengubah
atau menyempurnakan kenampakan, pegangan atau daya guna fungsi dari bahan
tersebut. adapun proses pennyempurnaan yaitu proses kimiawi, dan non kimiawi
seperti pembakaran bulu, penghilangan kanji, pencucian kimiawi,
penggelentangan, mercerisasi dan cara mekanik yaitu proses kain beludru,
calender dan penyusutan mekanik. Teskstil memiliki fungsi untuk bahan dasar
perlengkapan atau lenan rumah tangga. Jenis dan karakteristik kain tekstil yang
digunakan untuk lenan rumah tangga yaitu seperti kain katun, kain lenan, kain
nylon, dll. Adapun produk lenan rumah tangga dari tekstil yaitu seperti taplak
meja, sarung bantal, karpet, handuk, celemek, lap dll.

14
DAFTAR PUSTAKA
1. Kain microfiber solusi terbaik pembersih perabotan rumah tangga.
www.Dekoruma.com
2. Pemanfaatan kain dan serat nilon
https://fitinline.com/article/read/pemanfaatan-kain-dan-serat-nilon/
3. Dr Ramlawati, Saenab S, dkk. (2017) . SUMBER BELAJAR
PENUNJANG PLPG 2017 SIFAT BAHAN DAN
PEMANFAATANNYA. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/mat
eri/ipa/BAB-XVII_SIFAT-BAHAN-DAN-PEMANFAATANNYA.pdf
4. Pengenalan bahan tekstil oleh fanny
https://www.fesyendesign.com/pengenalan-bahan-tekstil-dan-proses-
tekstil/

5. Saputra, A. (2008). TEKSTIL BERBAHAN POLYESTER SEBAGAI


BAHAN DUCTING. JAKARTA. FT UI.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-8/20250354-S38093-Andhi
%20Saputra.pdf

6. MENGENAL JENIS KAIN DAN SIFATNYA


https://student-activity.binus.ac.id/stmanis/2018/06/mengenal-jenis-kain-
dan-sifatnya/
7. Kajian Pustaka UNY
https://eprints.uny.ac.id/65926/4/BAB%20II.pdf
8. MODUL I MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KE
LUARGA/195110081989031-SUPANDI/FILE_19.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai