KELAS IX / GENAP
2018/2019
(b) Dalam. Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari
arah penonton, badan penari tampak memiliki perspektif dalam.
(c) Vertikal. Desain vertikal adalah desain yang menggunakan
anggota badan pokok, yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas
atau ke bawah.
(f) Murni. Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur
penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras.
(g) Lengkung. Desain lengkung adalah desain dari badan
anggotaanggota
badan lainnya menggunakan garis-garis lengkung statis.
(l) Tinggi. Desain tinggi adalah desain yang dibuat pada bagian dari
dada penari ke atas. Bagian ini memiliki sentuhan intelektual
dan spiritual yang kuat.
c. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak
menjadi hidup dan menarik. Dinamika dapat diatur secara mekanis
sehingga memberikan efek-efek kekuatan dalam menghasilkan
gerak. Hal ini sangat tergantung pada tenaga dan desain gerak yang
direncanakan.
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga
yaitu:
1. Intensitas: banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam
melakukan gerak.
2. Aksen/tekanan: penggunaan tenaga secara tidak rata yaitu ada
yang menggunakan tenaga sedikit atau pula banyak/besar.
3. Kualitas: cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain yang
dikehendaki.
(c) Desain broken atau terpecah, setiap penari memiliki desain lantai
dan desain atas sendiri. Dengan broken ini memberikan kesan
isolasi dari tiap-tiap penari. Desain broken menuntut kecermatan
dari koreografer terhadap masing-masing penari, sebab pola
lantai ini mirip dengan pola lantai dari beberapa pola lantai solo