Anda di halaman 1dari 13

MEREVIEW BUKU PENDIDIKAN SENI DI SD

(PDGK4207)

OLEH : EVELYN PATRECIA SIAGIAN_856061392

DOSEN : RIKA RESTELLA, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PGSD-S1

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ MEDAN

POKJAR TOBA

2022.2
MODUL 02 PENGETAHUAN DASAR SENI

●Kegiatan Belajar 2 (Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari)

A. Unsur-Unsur Dasar Tari

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dpat dipisahkan. Dalam sebuah
tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

1. Gerak
Gerak di dalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari
adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke
gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya
dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik ( gerak murni
dan gerak maknawi ). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dan lain-lain. Gerak
wantah mudah dipahami sebaliknya gerak murni dan maknawi tidak mudah dipahami karena
sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak
murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak
bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi
gerak indah yang bermakna.

2. Unsur Tenaga
Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi:
a. Intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga

3. Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur terbagi atas dua yakni ruang yang
diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang
yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang
terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung,
lapangan atau halaman terbuka.

4. Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu
ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan
ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat
atau lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh penari. Tempo mengarah pada
kecepatan tubuh penari yang dapat dilihat dari perbedaan panjang pendeknya waktu yang
diperlukan.
B. Elemen Komposisi Tari

Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk
membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tari tersebut :
gerak, desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana,
properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.

1. Gerak
Gerak dalam tari merupakan komponen utama, karena gerak adalah medium untuk
mengekspresikan sebuah tarian.

2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ide sentral (Masitoh, 2005:47). Dalam mengembangkan tema
dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
- Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain
- Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan semua pemikirannya
- Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat

3. Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada
ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya
dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan
lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan. Menurut
Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari,
mengemukakan ada 13 desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional yang
berbeda-beda. Adapun 13 desain tersebut yaitu :

a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke
samping. Desain datar ini memberikan kesan konstruktif, ketenangan dan kejujuran.

b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan
diarahkan kebelakang, kedepan, kesamping dan menyudut.

c. Desain Vertikal
Desain vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai
dan lengan menjulur keatas atau kebawah.

d. Desain Horizontal
Desain horizontal desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke
garis horizontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota
badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.

f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak
menggunakan garis kontras.

g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan
walaupun bagian badan yang lain bergerak.

h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan
seperti tungkai, torso dan lengan.

i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota-anggota badan lainnya
menggunakan garis lengkung.

j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada
sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki dan siku.

k. Desain Spiral
Desain spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang
searah pada anggota badan.

l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.

m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai
pinggang penari.

n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang
penari sampai lantai.

o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa
anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.

p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada, yang
ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya, orang yang menyuruh pergi cukup
menggerakkan lengan dan mengacungkan jari menunjuk pintu.

q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut
panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.

r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota
badan kanan dan kiri berlawanan arah tapi sama.

s. Desain Asimetris
Desain asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota
badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.

4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-garis dilantai yang dilalui oleh seorang penari diatas panggung
atau garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain
lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam
pengaturan/penempatan penari di atas panggung.
Garis memiliki dimensi memanjang, mempunyai arah dan mempunyai sifat. Secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu garis lurus dan garis lengkung.

a. Garis Lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal, vertikal dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas dan biasanya banyak digunakan untuk
tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.

b. Garis Lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam bentuk seperti lingkaran, setengah lingkaran dan
sebagainya. Garis lengkung memiliki arti simbolis lembut, lemah dan romantis. Desain
ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu menyatukan
tujuan/keinginan dari masyarakat pendukungnya.

c. Garis Lengkung Dalam Bentuk Lingkaran dan Setengah Lingkaran


Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk,
maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang
koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut
nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5-6 penari. Garis juga dapat dipandang
sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan
atau istirahat.

5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan
tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena
antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari
musik adalah nada, ritme dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang
diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan
dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi
yaitu musik internal dan musik eksternal.

a) Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang berasal dari diri penari, misalnya tepuk tangan,
hentakan kaki, nepuk paha, suara, tepuk paha. Contoh dalam Tari Saman dari Aceh
dan Tari Kecak dari Bali.

b) Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang
dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau
pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau di
Yogyakarta misalnya Tari Golek, Tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.

Adapun fungsi musik dalam tari :


a. Sebagai iringan tari
b. Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
c. Sebagai ilustrasi

6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisi yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih
dari satu orang penari. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan
kelompok besar.

a. Kelompok kecil
Kelompok ini terdiri dari 2-4 penari
b. Kelompok besar
Kelompok ini terdiri dari 5-10 orang bahkan bisa lebih
c. Kolosal, lebih dari 50 orang
d. Tari massal melibatkan orang lain di luar penari

Elemen-elemen komposisi yaitu serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-seling


dan terpecah.

1) Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama-sama.
Pengaturan penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana
karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus maupun garis melengkung.

2) Berimbang (Balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah kelompok kiri
kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang
sama antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak
antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda.

3) Berturutan/bergantian (Canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau
bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan
dapat dipecah menjadi frase empat hitungan.

4) Selang-seling (Alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila
pengaturan penari dengan pengolahan level.

5) Terpecah (Broken)
Seorang penata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh
penari dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan
saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik. Dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas, kekuatan menarik,
kekuatan/mendorong, dinamika dapat dikatakan/diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak. Pencapaian dinamika ini berkaitan dengan penggunaan tenaga, ruang dan waktu.

8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena
dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai
macam gerak.

MODUL 07 PENCIPTAAN TARI ANAK SD


●Kegiatan Belajar 1 (Proses Penciptaan Tari)

1. Eksplorasi

Eksplorasi adalah tahap awal anda sebagai seorang yang akan menyusun tari dalam proses
penyusunan karya tari. Aktivitas dalam tahap eksplorasi ini meliputi berpikir, berimajinasi,
merasakan, dan merespon alam sekitar, lingkungan fisik, dunia binatang, tumbuhan, kejadian-
kejadian sekarang ataupun masa lalu, atau ceritera.

(Ekplorasi gerak dengan kaki)

(Gerak dengan desain tinggi)

2. Improvisasi

Improvisasi memberi kesempatan lebih luas dalam melakukan imajinasi, pemilihan, dan
penciptaan dibandingkan dengan eksplorasi. Dalam improvisasi, seseorang lebih memiliki
kebebasan dalam mengungkapkan ekspresi gerak. Improvisasi memacu kreatif dan memberi
kesadaran bahwa gerak itu bersifat ekspresif. Proses improvisasi merangsang imajinasi,
sedangkan imajinasi merupakan elemen yang paling esesial dalam laku kreatif.

3. Evaluasi
Pemilihan gerak juga didasarkan pada ide dasar yang meliputi tema, ceritera, watak gerak,
dan gerak-gerak yang menjadi ciri dasarnya. Pilihlah gerak-gerak yang betul-betul menurut
anda sudah sesuai dengan imajinasi dan juga sesuai dengan tingkat kemampuan siswa anda
apakah gerak-gerak yang kamu buat tadi dan pilih itu sudah sesuai dengan ide kamu, sesuai
dengan konsep garapan, tidak menyulitkan, dan bisa diikuti oleh siswa.

4. Forming (Pembentukan gerak/komposisi)

Salah satu tari dalam pengalaman berkreasi tari adalah menyusun gerak tari. Ini disebut
‘composising atau forming’ (membuat komposisi). Gerak yang sudah terorganisir menjadi
bentuk simbolis (menggambarkan sesuatu), yaitu bentuk tari yang mengandung ekspresi unik
dan penciptanya (tari).

●Kegiatan Belajar 2 (Konsep Garapan Tari)

a. Judul Karya Seni Tari (Nama Tari)

Garapan tari diberi judul yang sesuai dengan tema atau ceritera yang dipilih (bentuk
dramatari maupun bentuk tari tunggal, pasangan atau kelompok). Pilihlah judul yang
komunikatif dan mudah dimengerti oleh orang banyak.

b. Sumber Garapan

1) Auditif : Sumber yang diperoleh dari hal-hal yang di dengar, misalnya dongeng dari ibu,
ceritera dari radio atau kaset (wayang, legenda, kisah hidup seseorang, kisah kepahlawanan,
perjuangan, atau semacamnya).

2) Kinestetik : Sumber garapan yang berasal dari gerak. Gerak tersebut dapat diperoleh dari
melihat pertunjukan tari, gerak sehari-hari, gerak binatang dan gerakan apasaja misalnya, setelah
melihat pertunjukan tari, atau melihat anak-anak bermain, muncullah ide anda untuk membuat
karya tari.

3) Idea : Sumber garapan dapat juga dari ide yang berasal dari semua aspek kehidupan sekitar
kita, lingkungan alam, satwa atau fauna.

4) Tertulis : Sumber garapan ini merupakan rangsang awal yang berasal dari sumber tertulis,
misalnya buku ceritera, komik, cerpen, puisi, manuskrip, dan sumber lain dalam bentuk tulisan.

c. Tipe Tari

1) Dramatari : Suatu karya tari yang mengungkapkan suatu ceritera yang didalam nya terdapat
beberapa tokoh yang kehadirannya memiliki arti, punya peranan bersifat kausal atau sebab
akibat.

2) Dramatik : Karya tari yang mengandung unsur ceritera meskipun didalam nya tidak
menggambarkan tokoh-tokoh tertentu.

3) Komik : Suatu garapan yang bersifat kimikal. Misalnya tari karya Dini Thowok yang berjudul
‘Dwi Muka’, tari Golek Kayu, atau bentuk tari lainnya.

4) Abstrak : Suatu garapan tari yang pengungkapannya tidak diekspresikan secara jelas.

d. Metode Penyajian

1) Simbolik : Garapan tersebut pengungkapannya diekspresikan dengan simbol-simbol, baik


dalam gerak, kostum ataupun pola lantai. Contohnya tari ‘Bedaya’ dari Jawa yang dilakukan
oleh penari putri semua dengan kostum yang sama.

2) Representasional : Karya tari tersebut diungkapkan dengan jelas, baik ceritera dan tokohnya
diungkapkan secara jelas, sehingga peno ton mudah memahami. Contohnya ceritera Malin
Kundang dari Sumatera Utara, bisa ditampilkan dengan model representasional.

e. Konsep Gerak

Dalam pencipta karya tari, anda dapat menggunaka berbagai jenis dan gaya gerak tari
seperti pijakan. Anda dapat mengembangkan gerak sendiri sebagai konsep garapan gerak tanpa
terikat oleh gerak-gerak daerah setempat, misalnya tari kreasi atau tari non tradisional.

f. Konsep Iringan/musik

Cobalah anda ambil sebuah piring, atau kaleng roti kosong, pukullah dia akan
mengeluarkan suara. Untuk membuat musik iringan tari, ada beberapa cara yang bisa ditempuh
yaitu :

a) Hampir sama dengan konsep gerak, konsep iringan/musik dapat berpijak dan
mengembangkan musik daerah tertentu dengan garapan geraknya.

b) Musik iringan dibuat editing

c) Ada tari yang tidak menggunakan alat musik maupun editing, tetapi menggunakan
musik internal yaitu musik suara yang dihasilkan anggota badan manusia seperti
jentikan jari, tepuk tangan, dan lain-lain.

d) Tari tersebut dapat diiringi dengan syair-syair lagu yang dinyanyikan oleh
penari/kelompok vocalis

e) Iringan tari juga dapat dihasilkan dari kreativitas anda memanfaatkannya benda-
benda disekeliling, seperti kayu, botol, ember, dan lain-lain.

g. Konsep Tata Teknik Pentas

1. Tempat pertunjukan digunakan jenis proscenium, atau area pentas (lapangan, pendopo)

2. Dekor atau backdrop atau latar belakang panggung

3. Properti (keris, tongkat, kain, busur, saputangan, dan sebagainya)


4. Tata lampu menggunakan penerangan listrik, patromak, atau obor.

●Kegiatan Belajar 3 (Sumber Tema)

a. Tema Ceritera

1. Binatang : Pilihlah tema binatang yang menarik seperti kupu-kupu, kucing, kelinci, burung,
dan lain-lain. Hindarilah dari binatang yang (liar, buas)

2. Alam : Dapat menjadi tema dalam suatu bentuk kreativitas dalam menyusun karya tari,
misalnya pepohonan, bunga, matahari dan lain-lain.

3. Kegiatan sehari-hari : Kehidupan masyarakat juga bisa diangkat menjadi tema ceritera
misalnya tari Batik, tari Tani, dan lain-lain.

4. Suasana hati : Emosi atau suasana hati dapat menjadi sumber tema, misalnya suasana gembira,
sepi, kesendirian, gelisah, dan lain-lain.

b. Tema Gerak

1. Gerak kaki : Membuat gerak dengan segala kemungkinan pengembangannya. Misalnya tema
binatang gerakan kelinci (meloncat, lari, jongkok, dan lain-lain)

2. Gerak tangan : Mencari kreasi gerak tangan dengan segala kemungkinan yang tetap mengacu
pada tema ceritera yang dipilih.

3. Gerak kepala : Gerakan kepala biasanya mengikuti gerak anggota badan lainnya dengan
mempertimbangkan segi arsitik dan juga maknawi.
●Kegiatan Belajar 4 (Menyusun Karya Tari)

1. Setelah melalui tahap eksplorasi sampai dengan forming dan susunan gerak yang sudah dibuat
menjadi satu bentuk tari utuh, maka anda memperagakan di depan tutor.

2. Setelah melakukan revisi gerak, anda memperagakan lagi hasil karya tari tersebut.

3. Setelah tari tampak bentuknya, mulailah anda memilih/merancang yang akan digunakan.

a. Editing : Gunakan beberapa musik dalam rekaman kaset yang sudah ada.

b. Mengisi gerakan : Memilih musik dalam pita kaset yang sudah ada, lalu mengisinya
dengan gerak tari hasil karyanya

c. Internal : Gunakan teman-teman anda untuk menyanyi mengiring tarinya.

d. Musik alternatif : Buatlah iringan tari dengan memanfaatkan beberapa benda yang
dapat menghasilkan bunyi.

4. Merancang rias dan busana (kostum) yang akan digunakan dalam karya tari tersebut. Misalnya
tema petani, buatlah desain yang menunjukkan ciri petani, hindarilah dandanan yang mencolok
itu tidak sesuai dengan figur petani.

MODUL 09 APRESIASI MUSIK DAN TARI


●Kegiatan Belajar 2 (Apresiasi Tari Anak)

a. Tari Tradisional Indonesia

Tari tradisional diakui keberadaannya karena mampu mengadaptasi lingkungan dimana


tari itu hidup dan berkembang. Tari tradisional dibedakan menjadi dua yaitu tari Kerakyatan dan
tari Klasik.

Tari kerakyatan ; gerak sederhana, iringan monoton, kostum sederhana, rias alami, cerita
legenda, koreografi sederhana. Tari klasik ; gerak rumit, iringan variatif, kostum variatif, rias
karakter, cerita ramayana/mahabrata, koreografi variatif.

b. Apresiasi Tari Kreasi Baru Anak

Tari kresi baru adalah hasil dari sebuah proses kreasi dari bentuk aslinya (kerakyatan atau
klasik). Prinsip tari kreasi baru mampu memberi nuansa baru meskipun materinya lama.

Untuk memberi pengenalan awal tentang tari, anak perlu dikenalkan pada tema-tema
tertentu yang dapat diterima dan diingat dengan cepat sehingga anak akan senang terhadap
sebuah karya seni tari. Tari kreasi baru juga memerlukan penguasaan teknis dan penjiwaan
dalam membawakannya.

c. Manfaat Kegiatan Mengapresiasi Bagi Anak

Manfaat dari mengapresiasi adalah anak dapat memberikan sentuhan estetis bagi anak,
mengasah kepekaan rasa melalui ekspresi karya seni yang ada.

Apresiasi sebagai media komunikasi, apresiasi sebagai media pendidikan, apresiasi


sebagai media bermain, apresiasi karya dan koreografer tari, mengenal tari dari sumber tema.

Anda mungkin juga menyukai