Anda di halaman 1dari 15

SENI BUDAYA KELAS VIII SEMESTER 2

POLA LANTAI
GERAK TARI KREASI

BAB V
SMP PIUS CILACAP
A. Pengertian Komposisi

Komposisi berarti meletakkan, mengatur dan menata bagian-


bagian sedemikian rupa sehingga satu dengan lainnya saling men-
jalin
membentuk satu kesatuan yang utuh.
Ada dua langkah penyusunan tari yang dikemukakan oleh Sal Murgianto
dan Edy Setiawati dalam buku karya mereka, yaitu:
1. Penyusunan karya tari yang menggunakan pola-pola gerak tari tradisi
yang telah ada sebelumnya.
Penyusunan tari dengan pola ini disebut penyusunan dan penataan,
karena hanya bersifat mengatur dan menyesuaikan adegan tanpa
merubah
atau mengembangkan perbendaharaan gerak serta iringan tarinya.
2. Penyusunan tari dengan pencarian gerak baru dan dapat bertolak pada
sumber gerak yang terdapat dalam alam sekitar dari kehidupan social
manusia.
Suatu karya tari dapat dinikmati dengan baik
apabila sudah dikomposisikan menjadi satu
kesatuan garapan yang utuh.
Artinya garapan karya tari tersebut menga-
ndung unsur utama, unsur penunjang dan
elemen-elemen komposisi tari.
Sedangkan yang termasuk ke dalam elemen-
elemen komposisi tari antara lain :
1. Desain Lantai
Yaitu garis-garis di lantai yang dibentuk oleh
seorang penari atau garis-garis di lantai yang
terbentuk oleh formasi penari kelompok. Secara
garis besar ada dua pola garis dasar pada lantai
yaitu garis lurus dan garis lengkung.
2. Desain Atas
Yaitu desain yang berada di atas lantai yang dilihat
oleh penonton. Ada 19 desain atas yang masing
masing memiliki sentuhan emosional tertentu
terhadap penonton, yaitu :desain datar, dalam, vertikal,
Statis, horisontal, lurus,desain murni,lengkung, kontras,
Bersudut, lanjutan, terlukis, simetris,asimetris, spiral,
tinggi, rendah, medium, tertunda.
3. Dinamika

Dinamika adalah kekuatan dalam yang


menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik. Dinamika dapat diatur secara
mekanis sehingga memberikan efek-­efek
kekuatan dalam menghasilkan gerak. Hal ini
sangat
tergantung pada tenaga dan desain gerak
yang di rencanakan.
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan
penggunaan tenaga yaitu:
1. Intensitas:
Intensitas adalah banyak sedikitnya tenaga yang
digunakan dalam melakukan gerak.
2. Aksen/tekanan:
Aksen/tekanan penggunaan tenaga secara tidak rata
yaitu ada yang menggunakan tenaga sedikt atau pula
banyak/besar.
3. Kualitas:
Kualitas cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain
yang dikehendaki.
Dinamika dapat diwujudkan dengan berbagai teknik,
diantaranya adalah dengan cara:
a. Pergantian level yang diatur dari tinggi ke rendah akhirnya
dapat melahirkan dinamika.
b. Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya
c. Pergantian tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya
d. Pergantian cara menggerakkan badan atau anggota badan
dengan gerak yang patah-­patah dan mengalun bergantian dan
sebaliknya
e. Gerak mata yang penuh kekuatan dapat menimbulkan dinamika
f. Pose diam yang dilakukan dengan ekspresi pun memiliki dinamika
pula.
4. Komposisi Kelompok
Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu
a. Desain unisono (serempak) ialah membe
rikan kesan teratur. Desain unisono yang
menggunakan desain lantai huruf V atau ^
terbalik memberikan kesan intelektual dan
manis. Sedangkan yang menggunakan desain
lantai lingkaran akan memberikan kesan spiri
tual.
b. Desain balanced atau berimbang
ialah desain yang membagi sejumlah penari
menjadi dua kelompok yang sama. Masing-­
masing ditempatkan pada dua desain lantai
yang sama di atas panggung (stage) bagian
kanan dan bagian kiri.
Desain ini memberikan kesan teratur dan
kesan isolasi pada masing-­masing
kelompok.
c. Desain broken atau terpecah
ialah desain yang memberikan kesan
isolasi dari tiap­tiap penari. Desain
broken menuntut kecermatan dari
koreografer terhadap masing­masing
penari, sebab komposisi ini mirip
dengan komposisi dari beberapa
komposisi solo.
d. Desain alternate atau selang¬seling
adalah desain yang menggunakan pola selang¬seling
pada desain lantai, desain atas atau
desain musik. Setiap desain lantai, baik yang lurus,
lengkung, lingkaran maupun zig¬zag,
dapat digarap menjadi desain kelom¬pok alternate
dengan membuat selang-seling pada
desain atasnya.
e. Desain canon atau bergantian
adalah desain dimana setiap penari menari ber-
gantian dengan yang lain secara susul menyusul.Desain
ini tidak hanya memberikan kesan isolasi pada masing­
masing penari, tetapi juga memberikan kesan teratur.
Koreografi kelompok desain
canon sangat baik dipergunakan untuk masuk
dan keluar panggung (stage).
TUGAS INDIVIDU

Uji Kompetensi Bab V


Kerjakan uji kompetensi bab V dari
ringkasan materi hal 52-55pilihan
gandanya saja
pada link berikut ini:

shorturl.at/dqBT1 SELAMAT MENGERJAKAN


SALAM BUDAYA......

Anda mungkin juga menyukai