Komposisi berarti meletakkan, mengatur dan menata bagian-
bagian sedemikian rupa sehingga satu dengan lainnya saling men- jalin membentuk satu kesatuan yang utuh. Ada dua langkah penyusunan tari yang dikemukakan oleh Sal Murgianto dan Edy Setiawati dalam buku karya mereka, yaitu: 1. Penyusunan karya tari yang menggunakan pola-pola gerak tari tradisi yang telah ada sebelumnya. Penyusunan tari dengan pola ini disebut penyusunan dan penataan, karena hanya bersifat mengatur dan menyesuaikan adegan tanpa merubah atau mengembangkan perbendaharaan gerak serta iringan tarinya. 2. Penyusunan tari dengan pencarian gerak baru dan dapat bertolak pada sumber gerak yang terdapat dalam alam sekitar dari kehidupan social manusia. Suatu karya tari dapat dinikmati dengan baik apabila sudah dikomposisikan menjadi satu kesatuan garapan yang utuh. Artinya garapan karya tari tersebut menga- ndung unsur utama, unsur penunjang dan elemen-elemen komposisi tari. Sedangkan yang termasuk ke dalam elemen- elemen komposisi tari antara lain : 1. Desain Lantai Yaitu garis-garis di lantai yang dibentuk oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang terbentuk oleh formasi penari kelompok. Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada lantai yaitu garis lurus dan garis lengkung. 2. Desain Atas Yaitu desain yang berada di atas lantai yang dilihat oleh penonton. Ada 19 desain atas yang masing masing memiliki sentuhan emosional tertentu terhadap penonton, yaitu :desain datar, dalam, vertikal, Statis, horisontal, lurus,desain murni,lengkung, kontras, Bersudut, lanjutan, terlukis, simetris,asimetris, spiral, tinggi, rendah, medium, tertunda. 3. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang
menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik. Dinamika dapat diatur secara mekanis sehingga memberikan efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerak. Hal ini sangat tergantung pada tenaga dan desain gerak yang di rencanakan. Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga yaitu: 1. Intensitas: Intensitas adalah banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam melakukan gerak. 2. Aksen/tekanan: Aksen/tekanan penggunaan tenaga secara tidak rata yaitu ada yang menggunakan tenaga sedikt atau pula banyak/besar. 3. Kualitas: Kualitas cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain yang dikehendaki. Dinamika dapat diwujudkan dengan berbagai teknik, diantaranya adalah dengan cara: a. Pergantian level yang diatur dari tinggi ke rendah akhirnya dapat melahirkan dinamika. b. Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya c. Pergantian tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya d. Pergantian cara menggerakkan badan atau anggota badan dengan gerak yang patah-patah dan mengalun bergantian dan sebaliknya e. Gerak mata yang penuh kekuatan dapat menimbulkan dinamika f. Pose diam yang dilakukan dengan ekspresi pun memiliki dinamika pula. 4. Komposisi Kelompok Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu a. Desain unisono (serempak) ialah membe rikan kesan teratur. Desain unisono yang menggunakan desain lantai huruf V atau ^ terbalik memberikan kesan intelektual dan manis. Sedangkan yang menggunakan desain lantai lingkaran akan memberikan kesan spiri tual. b. Desain balanced atau berimbang ialah desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama. Masing- masing ditempatkan pada dua desain lantai yang sama di atas panggung (stage) bagian kanan dan bagian kiri. Desain ini memberikan kesan teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok. c. Desain broken atau terpecah ialah desain yang memberikan kesan isolasi dari tiaptiap penari. Desain broken menuntut kecermatan dari koreografer terhadap masingmasing penari, sebab komposisi ini mirip dengan komposisi dari beberapa komposisi solo. d. Desain alternate atau selang¬seling adalah desain yang menggunakan pola selang¬seling pada desain lantai, desain atas atau desain musik. Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig¬zag, dapat digarap menjadi desain kelom¬pok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atasnya. e. Desain canon atau bergantian adalah desain dimana setiap penari menari ber- gantian dengan yang lain secara susul menyusul.Desain ini tidak hanya memberikan kesan isolasi pada masing masing penari, tetapi juga memberikan kesan teratur. Koreografi kelompok desain canon sangat baik dipergunakan untuk masuk dan keluar panggung (stage). TUGAS INDIVIDU
Uji Kompetensi Bab V
Kerjakan uji kompetensi bab V dari ringkasan materi hal 52-55pilihan gandanya saja pada link berikut ini: