Lukis Front
Seniman Indonesia Muda (SIM)
Pelukis Rakyat di Yogyakarta pada tahun 1947
GPI ( Gabungan Pelukis Indonesia )
Jaya Mukti di Bandung berdiri tahun 1948
Pelangi di Surabaya tahun 1947
Kemudian berdiri Yayasan Seni Rupa dan Desain, Liga Seni Indonesia (LSI) di Bandung.
f. Masa Pembangunan
Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamasikan, mulailah pembangunan disemua bidang
dijalankan. Tidak terkecuali dibidang kebudayaan (seni rupa). Hal ini dengan diawali dengan
didirikannya sekolah seni seperti ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) pada tahun 1949 yang dipelopori
oleh Katamsi bersama dengan beberapa seniman yang tergabung dalam Pelukis Rakyat. Pada tahun 1950
di Bandung didirikan Sekolah Guru Seni Rupa yang diprakarsai Prof. Sumarja. Dilanjutkan dengan
pendirian sekolah-sekolah guru seni rupa yang lain. Hal ini memunculkan kelompok seniman akademik,
yaitu sebutan untuk para seniman lulusan perguruan tinggi seni seperti :
1. Kedatangan para seniman Barat ke Indonesia pada tahun 1935 seperti R. Bonnet, Antonio Blanco, Le
Mayeur ke Bali membawa pengaruh pada seniman-seniman daerah. Mereka mulai diperkenalkan pada
:
a. Penggunaan kanvas untuk melukis, cat minyak, cat air dan kuas
b. Tema lukisan pemandangan alam dan potret
c. Gaya lukisan realis yang sangat memperhitungkan perspektif anatomi, terang gelap dan komposisi
2. Seniman akademik lulusan perguruan tinggi seni, memberi pengaruh yang sangat besar pada
penggunaan media, bentuk dan teknik berkarya seni rupa daerah di Indonesia. Mereka mengolah
bentuk-bentuk seni tradisional menjadi karya seni rupa murni dalam bentuk yang lebih baru. Contoh :
Amri Yahya yang membuat karya seni lukis dengan teknik batik
Seniman patung Nyoman Cokot di Bali yang mulai membuat karya patung sebagai karya seni murni
dan tidak lagi sebagai karya patung religius.
Karya patung tidak hanya menggunakan kayu, tapi mulai menggunakan logam, resin, keramik dan
sebagainya dengan memanfaatkan teknik teknologi modern seperti pematung Nyoman Nuarta dan G.
Sidharta.
3. Muncul pengelompokkan karya dan seniman di Indonesia menjadi tiga yaitu : pematung, pelukis dan
pengrajin. Tetapi pada tahun 1974 muncul kelompok aliran baru yang berkonsep :
a. Tidak membedakan jenis karya
b. Menghilangkan sikap spesialis dalam berkarya
c. Menjunjung tinggi kreatifitas
d. Mengembangkan ciri khas Indonesia
e. Tidak terikat pada bentuk dan gaya yang sudah ada dan selalu mencoba sesuatu yang baru baik dalam
teknik, bentuk maupun penggunaan bahan.
Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain Jim Supangat, Nyoman Nuarta, Dede Eri Supria dan S.
Prinka. Dibawah ini contoh karya Dede E. S yang berjudul “Gincu untuk Ibu” (kanan) dan “Telah Terbit”
karya Harsono (kiri)
4. Sebagian bentuk karya seni religius mulai bergeser menjadi seni murni dan karya seni murni bergeser
menjadi karya seni kriya. Begitu juga penciptaan karya seni murni yang meng-gunakan teknik seni
kriya (cor, las, anyam dan butsir). Contoh :
a. Replika (tiruan) candi Borobudur dalam ukuran kecil yang dibuat dari bahan kayu atau logam dijual
sebagai karya kriya.
b. Seni Batik sebagai busana sakral kebangsawanan menjadi bentuk karya seni lukis murni.
c. Patung-patung dewa sekarang banyak dibuat tiruannya untuk cindermata turis manca-negara
5. Seniman Indonesia terbagi menjadi dua berdasarkan bentuk, teknik dan konsep berkaryanya yaitu
seniman tradisional dan seniman modern. Sebagian seniman daerah mulai beralih pada bentuk karya
seni murni, tetapi tidak sedikit seniman akademis yang tetap mengolah dan mengembangkan bentuk-
bentuk karya seni tradisional. Munculnya pengelompokkan seniman berdasarkan daerah tempat
tinggalnya hanya untuk mempermudah mengenali karya dan pemasarannya.
I. Pilihlah a, b, c atau d didepan jawaban yang paling benar !
1. Yang dimaksud dengan menghayati seni sebagai bagian dari kegiatan berkesenian adalah …
a. menciptakan karya seni c. menjual karya seni
b. menanggapi karya seni d. pembelajaran seni
2. Dibawah ini merupakan karya lukis dari R. Saleh , kecuali … .
a. Penari c. Antara Hidup dan Mati
b. Berburu d. Berburu Singa
3. PERSAGI dibentuk pada masa Pembaharuan dasar atas prakarsa … .
a. Affandi dan Dullah c. Agus Djaja dan S. Soedjojono
b. R. Saleh dan Widayat d. Basuki Abdullah dan Hendra Gunawan
4. Seniman akademik adalah sebutan untuk seniman … .
a. lulusan perguruan tinggi c. pemula
b. modern d. pengajar / guru
5. Banyak seniman Eropa yang datang dan menetap di Indonesia khususnya Bali untuk berkarya disana.
Salah satunya adalah … .
a. Antonio Blanco c. Leonardo d Vinci
b. Salvador Dali d. Piccaso
6. Munculnya aliran yang tidak membedakan jenis karya karya dan menjunjung tinggi kreatifitas serta selalu
mencoba yang baru diawali sejak tahun … .
a. 1963 c. 1974
b. 1970 d. 1985
7. Arti dari Mooi Indie adalah … .
a. Indonesia Molek c. Indonesia Makmur
b. Indonesia Jaya d. Indonesia Permai
8. Seniman Indonesia pertama yang berkesempatan belajar di luar negeri tentang seni modern adalah … .
a. Dullah c. Affandi
b. Raden Saleh d. Basuki Abdullah
9. Lembaga kesenian yang dibentuk oleh Empat Serangkai pada masa penjajahan Jepang adalah … .
a. PETA c. Keimin Bunka Sidhoso
b. Dokuritsu Junbi Cosakai d. POETRA
10. Apresiasi berasal dari kata to appreciatie yang berarti …
a. menilai c. membuat
b. menghargai d. menjual
11. Pengamatan terhadap hal-hal yang melatar belakangi penciptaan karya disebut apresiasi … .
a. intraestetik c. ekstraestetik
b. dasar d. eksternal
12. Dalam tingkatan apresiasi seni, pengaruh yang ditimbulkan dari kegiatan apresiasi seni disebut … .
a. penikmatan c. pemahaman
b. penghayatan d. penerapan
13. Kriteria karya seni yang baik salah satunya adalah bentuk, yaitu … .
a. wujud fisik karya c. sesuatu yang terkandung dalam karya
b. penggambaran umum d. tujuan pembuatan karya
14. Tokoh seniman kelompok Bandung antara lain … .
a. Nasar, Sudjojono, Dullah c. Affandi, Lempad, Sarnadi
b. Sri Hadi, Popo Iskandar, Sadali d. Widayat, Kartika, Nyoman Nuarta
15. ASRI pertama kali didirikan pada tahun 1949 atas prakarsa Katamsi bekerja sama dengan … .
a. POETRA c. Pelukis Rakyat
b. Keimin Bunka Shidoso d. PERSAGI
SENI PATUNG
I. Bentuk
Berdasarkan bentuk hasil akhirnya, patung dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Bentuk Figuratif
Yaitu bentuk-bentuk yang ada di alam atau menyerupai benda-benda yang ada di alam. Bentuk figuratif ini
dikelompokkan menjadi tiga :
1. Bentuk Naturalis
Bentuk peniruan alam yang dapat dilihat disekitar kita. Yang termasuk patung bentuk naturalis antara
lain :
Patung Dada
Patung Tubuh
Relief
2. Bentuk Stilasi dan Deformatif
Bentuk peniruan alam yang sudah mengalami pengubahan bentuk untuk tujuan keindahan sehingga
tercipta bentuk-bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk aslinya.
3. Bentuk Fantasi
Bentuk imajinasi atau khayalan dari benda-benda yang ada di alam seperti kuda ber-sayap, manusia
berbadan ular dan sebagainya.
b. Patung Religi
Yaitu patung untuk keperluan religius atau sarana ibadah.
e. Patung Seni
Yaitu patung yang dibuat sebagai karya seni murni yang dinikmati keindahannya
f. Patung Komersial
IV. Teknik
Teknik pembuatan patung dibedakan menjadi empat yaitu :
a. Membutsir
Teknik pembuatan dengan cara memijit, mengurangi dan menempel bahan yang dibentuk sesuai keinginan.
Teknik ini digunakan untuk bahan dasar dari tanah liat atau plastisin.
b. Memahat
Teknik ini hanya dapat mengurangi tidak dapat menambah atau menempel seperti pada teknik membutsir.
Teknik ini tepat untuk bahan dari kayu atau batu dan memerlukan kecermatan tinggi karena sedikit
kesalahan sulit untuk diperbaiki.
c. Mencetak
Berdasarkan caranya dibedakan menjadi dua yaitu cetak tekan dan cetak cor. Cetak tekan diterapkan pada
bahan tanah liat sedangkan cetak cor atau tuang menggunakan bahan dari semen, logam, gips
d. Menyusun / konstruksi
Membuat patung dengan cara menyusun bahan-bahan yang sudah disiapkan baik menggunakan kerangka
atau tanpa kerangka. Penyusunan dilakukan dengan cara dilem atau di las.
LATIHAN SOAL :
a.Pameran Homogen yaitu pameran yang menampilkan satu jenis karya seni saja. Misalnya pameran seni
lukis, pameran seni patung, pameran kerajinan dan sebagainya.
b. Pameran Heterogen yaitu pameran yang yang menampilkan dua atau lebih jenis karya seni. Misalnya
pameran seni lukis dan patung, pameran seni rupa dua dimensi dan sebagainya.
2. Berdasarkan jumlah peserta pameran, dapat berupa :
a.Pameran Tunggal yaitu pameran yang menampilkan hasil karya seni satu orang saja.
b. Pameran Kelompok yaitu pameran yang yang menampilkan hasil karya seni dari dua atau sekelompok
orang..
3. Berdasarkan bentuk pelaksanaan dan tema pameran, dapat berupa :
a.Pameran Tetap yaitu pameran yang diselenggarakan secara terus menerus ditempat yang tetap. Misalnya
pameran di Galeri seni rupa atau museum.
b. Pameran Rutin yaitu pameran yang menampilkan hasil karya seni secara berkala dengan waktu tertentu.
Misalnya pameran siswa akhir tahun dan pameran dalam rangka HARDIKNAS
c.Pameran Insidental yaitu pameran yang diadakan karena suatu peristiwa tertentu. Misalnya pameran amal
untuk korban bencana alam, pameran untuk menyambut kunjungan tamu pejabat dan sebagainya.