Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan Seni Rupa Kontemporer

Nama: Rhamadhan Ardhi Wiranata


NIM: 22407141034
Kelas A

Seni rupa kotemporer di indonesia merupakan wujud seni yang terjadi dari pengaruh
kaidah seni negara barat atau eropa. Dalam perkembangan seni rupa kotemporer sejalan
dengan perjuangan bangsa indonesia untuk melepaskan diri dari cengkraman tangan kolonial.
Dalam perkembangannya, seni rupa memiliki beberapa fase yang dilewatinya, yaitu antara
lain:
1. Masa perintis
Perkembangan seni rupa dikobarkan oleh Raden Saleh Syarif Bustaman (1807-1880),
karyanya yang melukiskan penangkapan Pangeran Diponegoro membuat rakyat
Indonesia terpantik untuk mengangkat nama Indonesia dengan cara melukis. Hal ini
ynag menjadikan Raden Saleh diangkat sebagai bapak perintis seni lukis modern
2. Masa seni lukis Indonesia jelita/moek
Masa ini diwarnai dengan kelahirannya sekelompok pelukis barat yaitu anatara lain
Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smite, R. Locatelli, dan lain-lain. Namun masa ini
juga terdapat pelukis bumi putera antara lain Abdullah Surio Broto, Basuki Abdullah,
Wahid Somantri, Mas Pringiadi dan Wakidi
3. Masa PERSAGI
PERSAGI (Peraturan Ahli Gambar Indonesia) didirikan tahun 1938 di Jakarta yang
diketuai oleh Agus Jaya Suminta dan sekreTarisnya S. Sujoyono, seangkan
anggotanya Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, Emira Sunarsa (pelukis wanita
pertama Indonesia) PERSAGI bertujuan agar para seniman Indonesia dapat
menciptakan karya seni yang kreatif dan berkepribadan Indonesia
4. Masa pendudukan Jepang
Masa Pendudukan Jepang (1942 – 1945) Pada jaman Jepang para seniman Indonesia
disediakan wadah pada balai kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yang
aktif ialah: Agus Jaya, Otto Jaya, Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada tahun 1945
berdiri lembaga kesenian dibawah naungan POETRA (Pusat tenaga Rakyat) oleh
empat Surakarta (HBS) d
5. Masa pendidikan seni rupa melalui pendidikan formal
Pada tahun 1950 di Yogyakarta berdiri ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) yang
sekarang namanya menjadi STSRI (Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia) yang
dipelopori oleh RJ. Katamsi, kemudian di Bandung berdiri Perguruan Tinggi Guru
Gambar (sekarang menjadi Jurusan Seni Rupa ITB) yang dipelopori oleh Prof. Syafe
Sumarja.Selanjutnya LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) disusul dengan
jurusan – jurusan di setiap IKIP Negeri bahkan sekarag pada tingat SLTA
6. Masa seni rupa baru Indonesia
Pada tahun 1974 muncul para seniman Muda baik yang berpendidikan formal
maupun otodidak, seperti Jim Supangkat, S. Priaka, Harsono, Dede Eri Supria,
Munni Ardhi, Nyoman Nuarta, dll
Pertanyaan: apakah pernah ada kasus pelukis yang dibredel orba? Bagaimana
kronologinya serta kelanjutannya saat orba runtuh?

Daftar Pustaka
https://sipadu.isi-ska.ac.id/sidos/rpp/20171/rpp_98941.pdf

Anda mungkin juga menyukai