Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH SENI RUPA DAN DESAIN

ANIMASI SEBAGAI SENI RUPA MODERN DI INDONESIA

DISUSUN OLEH: FIRYAL MAHARANI NURAN Djauhar - 11112083

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar...................................................................................................... ii Daftar Isi............................................................................................................... iii

A. Perkembangan Seni Rupa Modern di Indonesia .............................................. 1 1. Masa Perintis (1826 1880)....... ................................................................. 2. Masa Indonesia Jelita (1920 1938) ........................................................... 3. Masa PERSAGI (1938 1942).................................................................... 4. Masa Pendudukan Jepang (1942 1945) .................................................... 5. Masa Pasca Kemerdekaan (1945 1950) .................................................... 6. Masa Akademi (1950 - 1974) ...................................................................... 7. Masa Seni Rupa Baru Indonesia .................................................................. 1 1 2 2 3 3 3

A. Perkembangan Animasi di Indonesia ............................................................... 4 1. Sejarah Animasi ........................................................................................... 4 2. Perkembangan Animasi di Indonesia........................................................... 5 Daftar Pustaka....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Animasi sebagai Seni Rupa Modern di Indonesia. Penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya atas bantuannya kepada : 1. Orang tua yang selalu memberikan doa dan memberikan semangat pada penulis. 2. Dosen pengajar pada mata kuliah Sejarah Seni Rupa. 3. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terdapat banyaknya kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kritik dan saran yang diberikan nantinya akan bisa membantu penulis untuk lebih menyempurnakan tulisannya agar lebih bermanfaat dan berguna.

Bandung,11 Juni 2012

Penulis

ANIMASISEBAGAI SENI RUPA MODERN DI INDONESIA

A. Perkembangan Seni Rupa Modern di Indonesia SeniRupa Modern adalahsuatukaryasenirupa yang merupakanhasilkreativitasuntukmenciptakankarya yang baruataudengan kata lainkaryasenirupapembaruan. Istilah modern dalamsenirupa Indonesia yaitu bentukdanperwujudanseni yang terjadiakibatdaripengaruhkaidahseni Barat / Eropa.Kreativitasdalamsenirupa di dalamnyaterdapatestetika, karakter, inovasi, danoriginalitas. Senirupa modern Indonesia mengalamiperkembangan yang signifikanpadakurunakhir 1930an hinggaakhir 1950an. Perkembangantersebutterjadipadamasarevolusifisikdanditengahkondisisosialmasyarakat yang masihberadadalamkemiskinan.Kontekssosiologiinilah yang akanmenjelaskanlatarsosialsenirupa modern Indonesiasekaligusmempengaruhiseluruhtemadankecenderunganestetikparaseniman. Perkembangan seni rupa modern di Indonesia sejalandenganperjuanganbangsa Indonesia untukmelepaskandiridaripenjajahan. Berikut adalah beberapa tahapan dari masa perkembangan seni rupa modern di Indonesia. 1. MasaPerintis (1826 1880) Periode ini dimulai dari tahun 1826 hingga tahun 1880. Perkembangannya diawali oleh pelukis Raden SalehSyarifBustaman (1807 1880),seorangseniman Indonesia yang belajarkesenian di Eropa. Berkat pengalamannya belajar menggambar dan melukis di luar negeri seperti di Belanda, Jerman, Perancis, beliau dapat merintis kemunculan seni rupa Modern di Indonesia. Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Gaya Naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret. Hasil karyanya membuat RadenSalehdikukuhkansebagaibapakperintissenilukisan modern. 2. Masa Indonesia Jelita(1920 1938) Periode Indonesia Jelitadimulai dari tahun 1920 hingga 1938. Masa ini merupakan kelanjutan dari masa perintisan setelah vakum beberapa saat karena meninggalnya Raden Saleh. Kemudian munculah seniman Abdullah Surio Subroto 4

dan diikuti oleh anak-anaknya, Sujono Abdullah, Basuki Abdullah dan Trijoto Abdullah. Pelukis-pelukis Indonesia yang lain seperti Pirngadi, Henk Ngantung, Suyono, Suharyo, dan Wakidi. Masa ini disebut dengan masa Indonesia Jelita karena pelukisnya melukiskan tentang kemolekan atau keindahan obyek alam. Pelukis hanya mengandalkan teknik dan bahan saja. Karya Abdullah SR. (Pemandangan di sekitar Gn. Merapi, Pemandangan di Jawa Tengah, Dataran Tinggi di Bandung), karya Pirngadi (Pelabuhan Ratu), karyaBasuki Abdullah (Telanjang, Pemandangan, Gadis sederhana, Pantai Flores, Gadis Bali, dll.) 3. Masa PERSAGI (1938 1942) Pada masa ini di Indonesia sedang terjadi pergolakan. Bangsa Indonesia berjuang untuk mendapatkan hak yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain, terutama hak untuk merdeka dari penjajahan asing. Pergolakan di segala bidang pun terjadi, seperti dalam bidang kesenian yang berusaha mencari ciri khas Indonesia. Pelopor masa ini yang dikenal memilki semangat tinggi adalah S. Sdjojono, ia tidak puas dengan kehidupan seni rupa Jelita yang serba indah, karena dianggap bertolak belakang dengan kejadian yang melanda bangsa Indonesia. Sebagai langkah perjuangannya maka S. Sudjojono dan Agus Jayasuminta bersama kawan-kawannya mendirikan PERSAGI. PERSAGI (PeraturanAhliGambar Indonesia) didirikantahun 1938 di Jakarta yang diketuaiolehAgus Jaya SumintadansekreTarisnya S. Sujoyono, sedangkananggotanyaRamli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, EmiraSunarsa. PERSAGIbertujuan agar paraseniman Indonesia dapat mengembangkan seni lukis yang kreatifdanberkepribadan Indonesiadengan mencari corak Indonesia asli. Konsep persagi itu sendiri adalah semangat dan keberanian, bukan sekedar kecakapan melukis melainkan melukis dengan tumpahan jiwa. Karya-karya S. Sudjojono (Di depan kelambu terbuka, Cap Go Meh, Jongkatan, Bunga kamboja), karya Agus Jayasuminta (Barata Yudha, Arjuna wiwaha, Dalam Taman Nirwana), karya Otto Jaya (Penggodaan, Wanita impian). 4. MasaPendudukanJepang (1942 1945) Padajamanpendudukan Jepang,paraseniman Indonesia disediakanwadahpadabalaikebudayaanKeimin Bunka Shidoso.Tujuannya adalah untuk propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya. Kelompok ini didirikan oleh tentara Dai Nippon dan diawasi oleh seniman Indonesia, Agus Jayasuminta, Otto Jaya, Subanto, Trubus, Henk Ngantung, dan lainnya. Kemudianpadatahun 1945 berdirilembagakeseniandibawahnaungankelompok asli Indonesia yang bernama POETRA (Pusat Tenaga Rakyat). Tokoh-tokoh yang mendirikan kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH. Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Khusus yang menangani bidang seni lukis 5

adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung dalam Putra diantaranya Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll. Pada masa ini para seniman memiliki kesempatan untuk berpameran, seperti pameran karya dari Basuki Abdullah, Affandi, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, dan Otto Jaya. 5. MasaPascaKemerdekaan (1945 1950) Pada masa setelah Indonesia merdeka, banyakkemunculankelompokkelompoksenimanlukis Indonesiayang terorganisir, beberapa diantaranya adalah: a. SanggarMasyarakat (1946) dipimpinAffandi, kemudiandigantinamamenjadi SIM (Seniman Indonesia Muda) yang dipimpinoleh S. Sudjojono; b. Pelukis Rakyat (1947), AffandidanHendraGunawankeluardari SIM danmendirikanPelukis Rakyat dipimpinolehAffandi; c. PerkumpulanPrabangkara (1948); d. ASRI (AkademiSeniRupa (1948), tokoh-tokohpendirinya RJ. Katamsi,S.Sudjojono,HendraGunawan, Jayengasmoro, KusnadidanSindusisworo; e. Tahun 1950 di Bandung berdiriBalaiPerguruanTinggi Guru Gambar yang dipeloporioleh Prof. SyafeiSumarya, MochtarApin, Ahmad Sadali, Sujoko, Edi Karta Subarna; f. Tahun 1955, berdiri Yin Huaoleh Lee Man Fong ( perkumoulanpelukis Indonesia keturunanTionghoa); g. Tahun 1958, berdiriYayasansenidandesain Indonesia olehGaosHarjasumantridkk; h. Tahun 1959, berdiriOrganisasiSeniman Indonesia olehNashardkk. 6. MasaAkademi (1950 - 1974) Pada masa ini pengembangan seni rupa melalui pendidikan formal.Dimulai pada tahun 1950 di Yogyakarta,berdiri ASRI (AkademiSeniRupa Indonesia) yang sekarangnamanyamenjadi STSRI (SekolahTinggiSeniRupa Indonesia) yang dipeloporioleh RJ. Katamsi, Lembaga tersebut mulai membuat rumusan-rumusan untuk mencetak seniman-seniman dan calon guru gambar.Kemudian pada tahun 1959 di Bandung dibuka jurusan Seni Rupa ITB) yang dipeloporioleh Prof. SyafeSumarja.Selanjutnya dibuka LPKJ (LembagaPendidikanKesenian Jakarta) dan disusuloleh jurusan jurusan seni rupa di setiap IKIP diseluruh Indonesia. 7. MasaSeniRupaBaru Indonesia Padatahun 1974 munculparasenimanmudabaik yang berpendidikan formal maupunotodidak.Seniman muda yang mempelopori kelompok ini adalah Jim Supangkat, S. Prinka, Dee Eri Supria,Harsono, MunniArdhi, dan NyomanNuarta. Kelompok ini menampilkan corak baru dalam seni lukis Indonesia yang membebaskan diri dari batasan-batasan seni rupa yang telah ada. Konsep kelompok ini adalah tidak membedakan disiplin seni, menghilangkan sikap seseorang dalam 6

mengkhususkan penciptaan seni, mendambakan kreatifitas baru, membebaskan diri dari batasan-batasan yang sudah mapan, serta bersifat eksperimental. B. Animasi di Indonesia Banyak sekali berbagai macam jenis senirupamoderndi Indonesia. Dari berbagai macam jenis seni rupa modern, salah satu contoh diantaranya yang paling banyak dikenal adalah animasi. Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Secara harfiah kata animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia inggris yang berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan hidup. Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. 1. Sejarah Animasi Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba meng-animasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973). Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958). Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar burung itu bergerak (Laybourne 1978). Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978). Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis ini, dianggap sebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi (Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976) 7

Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam (black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam. Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay membuat film animasi Gertie the Dinosaur pada tahun 1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Max Fleischer mengembangkan Ko Ko The Clown dan Pat Sullivan membuat Felix The Cat. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, di mana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan. Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut cell. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang The New Gulliver di tahun 1935. Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film Colour of Box. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film Mickey Mouse, Donald Duck dan Silly Symphony yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940. Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya Flower and Trees. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film Snow White and Seven Dwarfs. 2. Perkembangan Animasi di Indonesia Perkembangan dunia animasi di Indonesia dimulai pada tahun 1955. Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Setelah belajar selama 3 bulan, ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini. 8

Pada tahun 1963 Pak Ook hijrah ke TVRI (Televisi Republik Indonesia) dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. Di tahun tersebut TVRI merupakan stasiun TV satu-satunya di Indonesia. Stasiun ini sudah memulai menayangkan filmfilm yang dibuat oleh Walt Disney dan Hanna-Barbera, sekitar tahun 1970. Pada masa yang sama, lahir juga policy baru tentang penayangan iklan di TVRI yang kemudian melahirkan program Mana Suka Siaran Niaga. Saat itulah film animasi iklan nasional lahir, yang memberikan gambaran riil tentang keadaan industri film animasi yang tidak bisa lepas dari pertumbuhan televisi. Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama). Era tahun 80-an ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia Ada film animasi Rimba Si Anak Angkasa yang disutradarai oleh Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasi ulangan Si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Beberapa animator lokal. ada juga film animasi pet sekitar tahun 1980-1990-an. Hal ini ditandai dengan lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation yang bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal. Pada era tahun 90-an sudah banyak bertaburan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35 mm. Kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Dan pada era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari negara Jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster. Diantara sekian banyak studio animasi yang terdapat di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini serial animasi cukup populer karena sudah menggabungkan 2D 9

animasi dengan 3D animasi. Lalu pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah ke layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir Pada 7 Mei 2004, hadir film 3D animasi berdurasi panjang (full animation) buata Indonesia sekitar 30 menit yaitu Homeland yang ceritanya diolah bersama tim Visi Anak Bangsa dan Kasatmata. Film ini berkisah soal petulangan seorang bocah bernama Bumi yang berusaha menemukan tempat tinggalnya di dunia yang imajiner. Dalam menempuh perjalanan itu Bumi ditemani beragam binatang yang memiliki indra dan berjiwa dan mempunyai kepribadian serta bisa berbicara sebagaimana layaknya manusia. Film ini digarap selama satu tahun di bawah payung Studio Kasatmata di Jogjakarta. Walaupun film kurang meraih sukses tapi menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di bumi Nusantara. Di antara suguhan berbagai serial kartun dari Nickelodeon, Global TV menyelipkan satu program anak-anak Kabayan dan Liplap. Animasi buatan asli anak negeri ini yang merupakan buah karya Castle Production, perusahaan animasi lokal yang sebelumnya lebih sering menangani proyek animasi untuk negara lain. Animasi ini mencitrakan Kabayan sebagai seorang anak berumur 10 tahun, bertubuh gemuk, rajin, jujur, dan bijaksana. Kabayan memiliki teman imajinasi seekor kunang-kunang bernama Lip Lap. Dia selalu mengikuti dan menemani Kabayan ke mana pun. Lip Lap sering menyemangati Kabayan bila sedang putus asa dan mengingatkan bocah tersebut bila berbuat salah. Selain Kabayan Liplap yang merupakan tokoh khas Indonesia, ada pula film animasi pendek superhero asal Tasikmalaya yang telah dua kali memenangkan ajang penghargaan INAICTA (Indonesia ICT Awards), yaitu Hebring. Nama aslinya adalah Heru, yang menetap di rumah susun dan bekerja sebagai tukang ojek. Saat ini Hebring sudah dibuat dalam dua sekuel. Hebring 1 berhasil memenangkan INAICTA 2007 dan selang dua tahun kemudian sekuel kedua animasi ini mendapat juara pada penghargaan yang sama. Pada Hebring 1, pahlawan yang suka makan bakso ini dengan kekuatan supernya berusaha menghentikan laju bus Transjakarta yang remnya tiba-tiba blong. Hal ini ia lakukan untuk menolong seorang nenek yang sedang menyebrang jalan tanpa mengetahui bahwa ada bus yang sedang mengarah kepadanya. Hebring kembali membantu nenek yang sama saat tasnya dicopet pada sekuel keduanya. Pada tahun 2008, Indonesia berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar dan juga sudah berhasil Go Internasional (didistribusikan ke berbagai negara mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia). Film animasi yang berjudul Meraih Mimpi tersebut diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di Batam. Film ini merupakan adapatasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn. Buku tersebut bercerita tentang kakak beradik yang berusaha melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu. IFW 10

membuat adapatasi buku Minfung Ho tersebut atas permintaan pemerintah Singapura yang ingin buku wajib baca di beberapa SD di Singapura tersebut dibuatkan filmnya. Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai pengerjaan film Sing to The Dawn. Dan untuk diketahui lebih dari 150 animator yang turut andil di dalamnya. Bisa dilihat bahwa perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, diantaranya karena sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia. Alasan lain adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia sendiri penguasaan akan bahasa asing khususnya bahasa inggris sangat terbatas sehingga kebanyakan animation house mancanegara kurang berminat mendirikan studi animasinya di Indonesia.

11

DAFTAR PUSTAKA

http://sumberilmu.info/2011/10/13/periode-seni-rupa-modern-di-indonesia/ http://www.scribd.com/doc/60832329/Seni-Rupa-Modern-Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Animasi http://blog.ub.ac.id/squall/2010/02/26/perkembangan-animasi/ http://freezcha.wordpress.com/2009/09/28/perkembangan-animasi-di-indonesia/

12

Anda mungkin juga menyukai