Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SENI BUDAYA SENI PADA MASA SETELAH

KEMERDEKAAN

Guru Pembimbing: Resti Yunita, S.Pd.

Nama Kelompok 5:

1. Aleandro Jose L
2. Anisah Zahra Ayu S
3. Fatmawati
4. Indra Lesmana
5. Nabillah Puja K
6. Ridho Surya

XI IPA 7 SMA NEGERI 2 CILEUNGSI


Komplek Metland Cileungsi Jl. Gandaria Utara No.2 Cipenjo, Kec. Cileungsi,
Bogor, Jawa Barat 16820
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji & syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat & Ridho-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Yang kedua, kami ucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan
doa untuk kelancaran pembuatan makalah ini.
Yang ketiga, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh sumber yang terkait.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Resty
selaku guru pada mata pelajaran seni budaya. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan kami dan para pembaca tentang kesenian setelah masa
kemerdekaan
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami menerima saran & kritik dari teman-teman maupun
guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Cileungsi, 18 September 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................ 1
1.4 Manfaat Makalah .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Perjalanan sejarah seni dan rupa pada masa setelah kemerdekaan ............... 3
2.2 Gaya lukisan pada masa kemerdekaan ......................................................... 4
2.3 Perbedaan gaya lukisan masa sebelum dan masa setelah kemerdekaan ....... 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 6
3.2 Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keadaan negara setelah proklamasi kemerdekaan 1945 tidak
menghentikan aktivitas kesenian. Saat itu seni lukis dijadikan media untuk
berjuang. Perkembangan seni lukis di Indonesia menunjukkan kemajuan yang
pesat karena seni lukis telah menyatu dengan semangat perjuangan
kemerdekaan bangsa. Jiwa kepahlawanan ini dibuktikan dalam bentuk
posterposter perjuangan dan lukisan sketsa di tengah-tengah pertempuran.
Salah seorang pelukis yang pernah melakukan hal itu ialah Djajengasmoro
bersama kelompok Pelukis Front-nya.
Setelah Jepang keluar dari bumi Indonesia, dunia seni lukis mendapatkan
angin segar. Masa kemerdekaan benar-benar mendapatkan kebebasan yang
sesungguhnya. Pindahnya pusat pemerintahan ke Yogyakarta pada 1946
diikuti dengan hijrahnya para pelukis. Kota Yogyakarta pun menjadi pusat
para pelukis. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kelompok atau
perkumpulan seniman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perjalanan sejarah seni rupa pada masa setelah kemerdekaan?
2. Bagaimana gaya lukisan pada masa setelah kemerdekaan?
3. Apa perbedaan gaya lukisan masa sebelum dengan masa setelah
kemerdekaan?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan kami membuat makalah tentang seni dan budaya di Indonesia
adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang di berikan di mata
pelajaran Seni Budaya. Selain itu tujuan penulisan makalah ini di harapkan
dapat menambah wawasan pembaca tentang perkembangan seni setelah masa
kemerdekaan dan agar masyarakat mau melestarikan seni dan kebudayaan di
Indonesia yang telah di warisi leluhur kita terdahulu kelak dikemudian hari.

1
1.4 Manfaat Makalah
Kami membuat makalah tentang perkembangan seni setelah masa
kemerdekaan ini bermanfaat agar kita dapat mengenal seni dan kebudayaan
kita lebih dalam, dapat menambah pengetahuan kita serta melestarikan semua
kebudayaan yang ada di Negara kita.

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perjalanan sejarah seni dan rupa pada masa setelah kemerdekaan
Pertumbuhan seni rupa berjalan terus hingga tahun 1950 pada masa setelah
kmerdekaan indonesia dengan munculnya lembaga pendidikan kesenian formal
seperti Akademi Seni Rupa (ASRI) Yogyakarta dan Balai Perguruan Tinggi
Guru Gambar bagian Seni Rupa ITB. Karya-karya seni rupa baru cenderung
bersifat eksperimental atau memberi pengalaman baru dari apa yang telah ada
dengan maksud memenuhi tuntutan zaman dan situasi yang berkembang.
Seniman dalam grup ini adalah Harsono, Nanik Mirna, Siti Adiyati Subangun,
Ris Purwono, S. Prinka, Bonyong Munni Ardhi, dan Jim Supangkat.
Periode Persagi, pada masa ini di Indonesia sedang terjadi pergolakan.
Pergolakan di segala bidang pun terjadi, seperti dalam bidang kesenian yang
berusaha mencari ciri khas Indonesia. Pelopor masa adalah S. Sdjojono, Sebagai
langkah perjuangannya maka S. Sudjojono dan Agus Jayasuminta bersama
kawan – kawannya mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar
Indonesia). Persagi bertujuan untuk mengembangkan seni lukis di Indonesia
dengan mencari corak Indonesia asli. Konsep persagi itu sendiri adalah
semangat dan keberanian, bukan sekedar kecakapan melukis melainkan melukis
dengan tumpahan jiwa.
Peiode Pendudukan Jepang, kegiatan melukis pada masa ini dilakukan
dalam kelompok Keimin Bunka Shidoso. Tujuannya adalah untuk propaganda
pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya. Kelompok ini didirikan oleh tentara
Dai Nippon dan diawasi oleh seniman Indonesia, Agus Jayasuminta, Otto Jaya,
Subanto, Trubus, Henk Ngantung, dll. Untuk kelompok asli Indonesia berdiri
kelompok PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat), tokoh-tokoh yang mendirikan
kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH.
Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Khusus yang menangani bidang seni lukis
adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung dalam Putra
diantaranya Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll. Pada masa ini para
seniman memiliki kesempatan untuk berpameran, seperti pameran karya dari

3
Basuki Abdullah, Affandi, Nyoman Ngedon, Hedra Gunawan, Henk Ngantung,
Otto Jaya, dll.
Periode Akademi (1950), Pengembangan seni rupa melalui pendidikan
formal. Lembaga Pendidikan yang bernama ASRI yang berdiri tahun 1948
kemudiaan secara formal tahun 1950 Lembaga tersebut mulai membuat
rumusan-rumusan untuk mencetak seniman-seniman dan calon guru gambar.
Pada tahun 1959 di Bandung dibuka jurusan Seni Rupa ITB, kemudian dibuka
jurusan seni rupa disemua IKIP diseluruh Indonesia.

2.2 Gaya lukisan pada masa kemerdekaan


Walaupun Indonesia telah menyatakan proklamasi kemerdekaan 1945
tetapi tidak menghentikan aktivitas kesenian. Saat itu seni lukis justru
dijadikan sebagai media untuk berjuang dan semakin menunjukkan kemajuan
yang pesat karena telah menyatu dengan semangat perjuangan kemerdekaan
bangsa. Sikap kepahlawanan itu dibuktikan dalam bentuk poster-poster
perjuangan dan lukisan stetsa ditengah pertempuran.
Situasi seni lukis pada 1945-1949, para seniman susah mencari bahan
untuk melukis Kanvas dibuat dari kain blacu dilapisi kanji. Bahan lain untuk
melukis adalah kertas, Warna sangat langka dan sering warna satu tube dibagi.
Banyak lukisan memiliki warna-warna yang minimal dalam
kombinasinya. Keadaan yang kekurangan ini telah memberikan efek yang
khas pada seni lukis pada masa itu. Mencerminkan jauh dari kemewahan,
Mewakili rasa dan iklim perjuangan untuk mengatasi situasi. Melahirkan sifat
kehematan, hal ini tercermin dari minimnya kombinasi warna yang terdapat
dalam lukisan saat itu.
Tema yang diangkat mencatat situasi kehidupan rakyat yang sulit
mengabadikan berbagai perjuangan fisik melawan tantara Belanda melalui
sketsa banyak dilukis potret diri untuk menghemat biaya untuk sewa model,
bentuk studi yang baik tentang wajah dengan ekspresi perwatakannya.
Melukis alam benda sering menjadi tema saat itu. Melukis hidangan di piring
yang terdiri dari nasi dan ikan asin sebagai pernyataan prihatin.

4
Istri pelukis sendiri sering diminta sebagai model di sanggar.Gaya seni
lukis saat itu berkisar realime, impresionisme, dan exspresionisme dengan
warna-warna yang mengesankan dekoratif.
Beberapa Contoh Karya Pada Masa setelah kemerdekaan :

Balinese Beauty,Basoeki Abdullah Ikan Karya Hendra Gunawan

Self Portrait on Kusamba Beach,1983, Tiga Wanita


Karya Barli
Karya Lukisan Affandi Sasmitawinata

2.3 Perbedaan gaya lukisan masa sebelum dan masa setelah kemerdekaan
Berbeda dengan masa Belanda yang sangat elitis, pada masa pendudukan Jepang,
seni rupa menjadi sangat inklusif. Jepang memberikan banyak dukungan
material: kanvas, cat minyak, studio model dan guru. Bahkan memberikan

5
bantuan keuangan secara rutin kepada seniman Indonesia. Tak heran ada
banyak sekali pameran digelar seniman Indonesia dan Jepang. Skalanya mulai
di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Pada masa setelah kemerdekaan, seni lukis dijadikan media untuk
berjuang. Perkembangan seni lukis di Indonesia menunjukkan kemajuan yang
pesat karena seni lukis telah menyatu dengan semangat perjuangan
kemerdekaan bangsa. Jiwa kepahlawanan ini dibuktikan dalam bentuk
posterposter perjuangan dan lukisan sketsa di tengah-tengah pertempuran.
Seni rupa pada masa sebelum kemerdekaan yaitu masa penjajahan jepang
seni rupa cenderung lebih sedikit maju di bandingkan masa sebelumnya,
beberapa perupa di masa Jepang mendapat tambahan ilmu dari perupa Jepang
yang datang ke Indonesia. Sedangkan seni rupa masa sebelum kemerdekaan
yaitu masa perintisan merupakan awal perkembangan seni rupa modern
Indonesia, salah satu perupa yang ada di masa ini adalah raden Saleh yang
karyanya banyak di kenal orang.
Seni rupa masa setelah kemerdekaan sangat penuh warna warni, dimana
para perupa banyak bermunculan dan banyak karya yang mereka hasilkan.
para perupa cenderung membangun kelompok atau organisasi, perkumpulan
atau forum yang mempermudah para perupa menjalin koneksi satu sama lain.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Masa setelah kemerdekaan benar-benar mendapatkan kebebasan yang
sesungguhnya. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kelompok atau
perkumpulan seniman, yaitu antara lain:
1. Pada tahun 1946 berdiri SIM (Seniman Indonesia Muda) yang
sebelumnya bernama “Seniman masyarakat”. Dipimpin oleh S.
Sudjojono, anggotanya : Affandi, Sudarso, Gunawan, Abdus Salam,
Trubus dan sebagainya.

6
2. Pada tahun 1947 berdiri perkumpulan pelukis rakyatyang dipimpin
oleh Affandi dan Hendra yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota
dari pelukis rakyat antara lain: Hendra, Sasongko, Kusnadi dan
sebagainya.
3. Pada tahun 1948 berdiri perkumpulan yang memberikan kursus
menggambar, yaitu Prabangkara. Selanjutnya para tokoh SIM, Pelukis
rakyat dkk. merumuskan pendirian lembaga pendidikan Akademi Seni
Rupa.Tokoh perintisan lembaga tersebut antara lain S. Sudjojono,
Hendra Gunawan, Djayengasmoro, Kusnadi, Sindusisworo dan
lainlain.
4. Pada tahun 1950 di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru
Gambaryang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja dibantu oleh Muhtar
Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, Edi Kanta Subraka dan lainlain.
5. Pada tahun 1959 Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar berubah
menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut Teknologi Bandung.

3.2 Saran
Makalah ini belum sempurna. Masih banyak yang harus diperbaiki dan
lebih dikembangkan lagi. Oleh karena itu saya meminta kritik dan saran dari
pembaca agar kedepannya saya dapat menulis makalah yang jauh lebih baik
dari sebelumnya. Berharap dengan adanya makalah ini kita lebih mengenal
lagi sejarah seni rupa yang ada di Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA
Terrajana, Syam 2020 Seni Rupa Indonesia pada Era Pendudukan Jepang dan
Aspek Materialitas di Balik Aspirasi Ketimuran https://salihara.org/senirupa-
indonesia-pada-era-pendudukan-jepang-dan-aspek-materialitas-dibalik-aspirasi-
ketimuran/ diakses pada 17 September 2022, jam 19.00

Purnama, Budi 22 Maret 2021 Pengertian Seni Lukis Lengkap dengan


Periodesasinya di Indonesia
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://m.kumpar
an.com/amp/berita-hari-ini/pengertian-seni-lukis-lengkap-denganperiodesasinya-
di-indonesia-
1vP9zhAIfyL&ved=2ahUKEwijt5qG7Jv6AhV9RmwGHQJzC0EQFnoECAkQ
AQ&usg=AOvVaw1OvtKSpTy_rYnZLnJFpHYj diakses pada 17 September
2022 jam 19.30

Rahmatullah Selasa, 15 Juli 2014 Perkembangan Seni Rupa Nusantara dan


Mancanegara http://rahmatullahkeongmas.blogspot.com/2014/07/makalahseni-
budaya-perkembangan-seni.html?m=1 diakses pada 17 September 2022 jam 19.45

Wikipedia Periode seni rupa modern Indonesia


https://id.wikipedia.org/wiki/Periode_seni_rupa_modern_Indonesia diakses
pada 17 September 2022 jam 20.00

Anda mungkin juga menyukai