Anda di halaman 1dari 18

RANGKUMAN KAJIAN IPS SD

“PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP


KEBUDAYAAN INDONESIA”

KELOMPOK 4

Dosen: Drs. Maman Surahman, M.Pd

Tanggal: 14 September 2017

OLEH :

Kelas: 1A Kelas: 1B

Nur Ridha Utami 1713053006 Devi Alia Nisa 1713053032


Iqbal M Syaifullah 1713053032 Hesti Arini 1753053035
Intan Indah L 1753053016 Istikomatin N 1713053055
Rezi Novita Sari 1713053001 Marantika Ayu 1713053100
Arzalia Ainun Z 1713053026 Rizki M Avif 1753053025
Dina Nasha Sekar 1713053061
Shella Yulia S 1713053031

Prodi: PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG

1
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena rahmat dan
hidayah – Nya kami kelompok empat dapat menyelesaikan rangkuman
sederhana ini yang bertemakan Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap
Kebudayaan Indonesia sebagai tugas mata kuliah Kajian IPS SD.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan dan menyusun rangkuman ini
dengan lancar. Rangkuman ini dibuat dengan maksud untuk berbagi
informasi tentang Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan
Indonesia.
Kami berharap semoga rangkuman ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa lainnya dan para pembaca pada umumnya. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan dalam menyusun rangkuman untuk kedepannya.

Bandar Lampung, September 2017

Penyusun
Kelompok Empat

2
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
SubUnit 1. Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia.......... 1
1. Kebudayaan Masyarakat Indonesia………………........………….............. ..... 1
2.Pengertian Kebudayaan ………………………………………..................……. 1
3.Kebudayaan Nasional …………………………………………………………... 2
4.Pengaruh Kebudayaan Hindu …………………………………………………... 2
a.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang politik ……………………………. 2
b.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang ekonomi …………………………. 3
c.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang social ……………………………. 3
d.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang kebudayaan ……………………… 3
5.Pengaruh Kebudayaan Islam …………………………………………………… 3
6.Pengaruh Kebudayaan Barat ……………………………………………………. 4
SubUnit 2. Perjuangan Indonesia Dalam Mencapai Dan Mempertahankan
Kemerdekaan
1.Penjajahan dan akibatnya ……………………………………………………… 5
a.Penjajahan bangsa barat …………………………………………………. 5
b.Penjajahan jepang ……………………………………………………... 7
c.Penderitaan dibawah penjajahan……………………………………….. 7
2.Perjuangan Menuju Kemerdekaan …………………………………………….....9
a.Perjuangan sebelum kebangkitan nasional ……………………………… 9
b.Perjuangan sesudah kebangkitan nasional ……………………………. 11
c, Menjelang Proklamasi kemerdekaan ………………………………… 14
Latihan Soal .......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 19

3
SubUnit 1
PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP
KEBUDAYAAN INDONESIA

Sejarah perkembangan kebudayaan Indonesia dapat dibagi ke dalam empat


masa,yaitu masa prasejarah, masa purba(kuno), masa madya,dan masa modern
1. Kebudayaan Masyarakat Indonesia
Manusia di suatu tempat pasti memiliki kebudayaan maka menjadi masyarakat.
Contoh: manusia membutuhkan makan, apa yang dimakan tergantung kepada
lingkungan, bagaimana cara makan seperti pakai tangan, sendok, garpu, duduk
tergantung kepada budaya masyarakat.
Kebudayaan berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain seperti
orang Timor berbeda dengan orang Rote; orang Jawa berbeda dengan orang Sunda;
orang Manado berbeda dengan orang Irian Jaya; orang Jakarta berbeda dengan orang
Padang, yang walaupun tujuan sama yaitu memenuhi kebutuhan pangan untuk itu
kebudayaan merupakan salah satu bagian dari kehidupan sosial kemasyarakatan.

2. Beberapa Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan:culture(Inggris):kultur(Jerman):Cultuur(Belanda):Co/
ore(Latin),yang mengerjakan,memelihara,memuja. Beberapa batasan dikemuka kan
antara lain oleh:
a. H. Takdir Alisyahbana: kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran
manusia.
b. H. Agus Salim Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budi
mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan.
Sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan kesanggupan.
c. Jadi kebudayaan merupakan himpunan segala daya upaya yang dikerjakan
menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan
mencapai kesempurnaan.
d. Koentjaraningrat: Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakukan dan hasil
kelakukan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.

4
e. C. B. Taylor: Kebudayaan ialah suatu kesatuan yang terjalin, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum dan tiap kesanggupan
yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
f. Ashley Monlagu: Kebudayaan ditafsirkan sebagai cara hidup suatu bangsa,
lingkungan di mana segolongan manusia mendiami wilayah yang sama sebagai
anggota masyarakat.
Di dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat
unsur-unsur kebudayaan adalah:

a. Sistem religi
b. Sistem organisasi kemasyarakatan
c. Sistem pengetahuan
d. Bahasa.

e. Kesenian.

f. Sistem mata pencaharian.

g. Sistem teknologi dan peralatan.

3. Kebudayaan Nasional
Nama Indonesia dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1850, sebelum Hegan,
yaitu G. W. Earl mengemukakan kata-kata Indu-Nesians dan Melayu-Nesians untuk
penduduk asli kepulauan. Nama Indonesia yang baru diterima umum pada tahun 1920-
an itu berkembang sebagai lambang persatuan nasional. Dalam UUD 1945 pasal 32
beserta penjelasannya dikemukakan bahwa Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan
daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, serta berkembang sepanjang sejarah.

4. Pengaruh Kebudayaan Hindu


1.Menurut teori Waisya,yang dikemukakan olehN.J. Krom
2.Menurut teori Brahmana, yang dikemukakan oleh J.C. VanLeur
3. Teori arus balik yang dikemukakan olehF. D. K. Bosch

a. Pengaruh Kebudayaan Hindu dalam Bidang Politik.


Sebelum terpengaruh kebudayaan Hindu bangsa Indonesia sudah mempunyai susunan
masyarakat teratur, antara lain memiliki paham Primus Inter Paras. Kebudayaan Hindu
banyak

5
menimbulkan kerajaan-kerajaan di Indonesia, antara lain:

1) Kerajaan Kutai
2) Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat
3) Kerajaan Sriwijaya
4) Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
Sejarah politik di Jawa Timur dibagi dalam empat periode:
􀀣 Periode kerajaan Medang (Raja Sindok dan Raja Erlangga).
􀀣 Periode Kerajaan Kediri
􀀣 Periode Kerajaan Singosari (Ken Arok)
􀀣 Periode Kerajaan Majapahit (Wijaya)

b. Pengaruh Kebudayaan Hindu Bidang Ekonomi

1) Timbulnya golongan-golongan pedagang,saudagary angtermasukKasta Waisya.

2) KepulauanNusantara makin dikenal oleh dunia karena hasil buminya.


3) Perdagangan innatura mulai berkurang

c. Pengaruh Kebudayaan Hindu diBidang Sosial.


Adanya sistem kasta yang merubah masyarakat Indonesia yang bercorak demokratis
dan bersifat gotong royong.

d. Pengaruh Kebudayaan Hindu diBidang Kebudayaan


1) Bangunan candi .Candi yaitu bangunan tempat pemujaan
2) Seni Patung dan Seni Ukir.
3) Seni Sastra

5. Pengaruh Kebudayaan Islam


Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat (India) yang
telah beragama Islam, dari Persia dan Arab. Dari batu nisan yang ditemukan di
Sumatera diketahui bahwa di situ telah dimakamkan Sultan Malik As - Saleh yang
meninggal tahun 1297. Samudera yang merupakan kerajaan di daerah Aceh bagian

6
utara. Tentang telah adanya penganut Islam di daerah tersebut dapat diketahui dari
berita Marco Polo yang telah singgah di sana pada tahun 1292.
Masuknya Islam di Indonesia menimbulkan berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam. Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu kerajaan Demak (Rajanya R. Patah),
kerajaan Banten (Sultan Hasanuddin), kerajaan Mataram (Sultan Adiwijaya).
Pengaruh kebudayaan Islam terlihat dari:
1) Adanya bangunan-bangunan mesjid.
2) Bentuk makam.
3) Hasil kesusasteraan

6. Pengaruh Kebudayaan Barat


Masuknya bangsa-bangsa barat di Asia tenggara khususnya di Indonesia pada
abad 16 secara bertahap. Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya terbatas
pada kegiatan perdagangan. Namun kemudian dari bangsa-bangsa tersebut tidak saja
ingin memonopoli perdagangan, tetapi ingin berkuasa. Mereka menganggap dirinya di
atas bangsa Indonesia dalam segala hal. Beberapa pengaruh dari kebudayaan barat
antara lain:
1) Perubahan sikap hidup yang semula mementingkan kehidupan kerohanian, ramah
tamah, dan gotong-royong, menjadi materialistis, dan individualistis.
2) Terbentuknya pusat-pusat pemerintahan: kota propinsi, kota kabupaten, kota
distrik. Pusat kota adalah alun-alun yang dikelilingi gedung-gedung penting.
3) Terdapat dua lapisan sosial, yaitu kaum buruh dan pegawai. Kebudayaan dengan
mentalitas pegawai masih mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia sampai
sekarang.
4) Tersebarnya agama Kristen yang disiarkan oleh organisasi-organisasi penyiaran
agama

7
SubUnit 2
PERJUANGAN INDONESIA DALAM MENCAPAI DAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

1. Penjajahan dan Akibatnya


a. Penjajahan Bangsa Barat
Pada abad kelima belas kehidupan yang tenteram di Indonesia mulai
terusik oleh kedatangan bangsa-bangsa Barat atau Eropa ke dunia Timur
(termasuk ke Indonesia) antara lain karena jalur perdagangan mereka di Laut
Tengah dikuasai oleh Islam Turki. Bangsa Eropa yang pertama-tama datang
ke dunia Timur adalah bangsa Portugis dan Spanyol.
1) Penjajahan Portugis (1511-1575)
Bangsa Portugis pertama kali menancapkan kaki penjajahannya di
tanah air tercinta pada tahun 1511. Ketika itu armada Portugis dengan
dipimpin oleh Admiral Alfonso D’ Albiqueque tiba dan menaklukkan
Malaka. Dengan dikuasainya Malaka, maka berarti terbukalah jalan untuk
menguasai daerah-daerah lainnya di Nusantara yang kaya akan rempah-
rempah (cengkeh, pala,merica, dan sebagainya). Pada tahun 1521 Portugis
yang sebenarnya pada mulanya hanya mencari barang dagangan ke dunia
Timur, akhirnya mereka malah menaklukkan, menguasai dan menjajah
bangsa yang ada di Nusantara ini.

2) Penjajahan Spanyol (1522-1529)


Pada tahun 1521Spanyol sampai di Filipina dan kemudian sampai ke
kepulauan Maluku, yakni di Tidore pada tahun 1522. Tanpa terduga
sebelumnya, armada Spanyol dan Portugis yang semula berlayar
bertentangan arah, ternyata bertemu di Maluku. Agar tidak timbul
perselisihan berkepanjangan akibat perebutan wilayah kekuasaan antara
kedua bangsa itu, maka diadakan perjanjian Saragosa pada tanggal 22 April
1529. Berdasarkan perjanjian itu, Portugis menguasai wilayah Nusantara
sampai ke Irian, sedangkan wilayah kekuasaan Spanyol adalah dari sebelah
Timur Irian termasuk juga Filipina terus ke timur.

8
3) Penjajahan Belanda (1596-1942)
Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Hourtman
pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1596 ketika mereka
berlabuh di Banten yang saat itu merupakan sebuah kerajaan besar.
Kedatangan Belanda ke tanah air ini pada mulanya adalah untuk mencari
barang-barang dagangan (rempah-rempah) yang akan dijual ke pasar Eropa,
seperti halnya Portugis, ternyata Belanda kemudian bukan sekadar ingin
berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Indonesia.
Dalam rangka mengurus kepentingan dagang dan agar tidak terjadi
persaingan Belanda kemudian mendirikan persekutuan dagang yang
bernama VOC (Vereeningde Oost- Indische Compagnie/Persatuan dagang
India Timur). VOC ini selain memiliki kekuasaan untuk memonopoli
perdagangan, juga mereka memiliki kekuatan militer untuk menghadapi
perlawanan dan persaingan dagang.

4) Penjajahan Perancis ( 1807 – 1811 )


Penjajahan Perancis atas Indonesia dilakukan secara tidak langsung.
Hal ini berkaitan dengan kalahnya Belanda oleh Perancis dalam peperangan
di negaranya. Indonesia akhirnya menjadi bagian dari jajahan Koningkrijk
Holland, yang berarti secara tidak langsung menjadi jajahan Perancis. Pada
masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia.

5) Penjajahan Inggris (1811 - 1816)


Pada tahun 1811 armada Inggris menyerang Hindia Belanda dan
menaklukkan kota Batavia. Kekuasaan pemerintah Inggris di Indonesia
dijalankan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles. Penjajahan
Inggris atas Indonesia tidak berlangsung lama, hanya enam tahun (1811-
1816). Hal ini karena adanya perjanjian Convention ofLondon: (1814) yang
memutuskan untuk mengembalikan semua daerah jajahan Belanda yang
dikuasai Inggris ke pihak Belanda lagi.Peristiwa ini berkaitan dengan
kalahnya Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis, dalam pertempuran di
Leipzing Inggris menyerahkan Indonesia kepada Belanda kembali pada

9
tahun 1816. Pada saat itu yang menjadi pemimpin Inggris di Indonesia
adalah Letnan Gubernur John Fendhal.

6) Penjajahan Belanda kedua (1816 - 1942)


Berdasarkan Convention of London tahun 1814 akhirnya Belanda
berkuasa kembali di Indonesia. Berbagai sistem eksploitasi dilakukan oleh
Belanda sejak saat itu. Ada masa di mana Belanda melaksanakan Sistem
Tanam Paksa, ada masa di mana modal-modal swasta liberal masuk ke
Indonesia, dan ada pula masa penerapan Politik Etis. Penjajahan Belanda
pada periode kedua ini berlangsung kurang lebih 26 tahun (1816-1942).
Suatu masa yang lama. Penjajahan Belanda berakhir ketika bala tentara
Jepang menyerang ke Indonesia di bawah pimpinan Jenderal Imamura.
Tanpa perlawanan yang berarti akhirnya Belanda menyerah kepada Jepang
pada tanggal 10 Maret 1942.

b. Penjajahan Jepang (1942 - 1945)


Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia semula disambut gembira
oleh bangsa Indonesia, karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan
melepaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Jepang
dengan propagandanya menyatakan bahwa Jepang (Nippon) adalah saudara
tua, Pemimpin Asia, Pelindung Asia, dan untuk kemakmuran Asia.
Masa Penjajahan Jepang ternyata tidak berlangsung lama, hanya
selama tiga setengah tahun, namun masa penjajahan Jepang telah membuat
bangsa Indonesia sangat menderita. Penjajahan Jepang berakhir ketika
Jepang harus menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu pada tanggal 14
Agustus 1945, setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi
bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

c. Penderitaan di Bawah Penjajahan


Penjajahan yang dialami bangsa Indonesia selama berabad-abad
telah mendatangkan berbagai penderitaan bagi bangsa Indonesia. Yang
dapat dirasakan hanyalah pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga
manusia, eksploitasi kekayaan tanah air, yang semuanya hanya untuk

10
kepentingan bangsa penjajah. Ketika penjajahan Belanda dilakukan oleh
VOC, maka VOC menerapkan beberapa kebijakan yang sangat merugikan
bangsa Indonesia, yaitu:
1) Sistem monopoli perdagangan
2) Melaksanakan berbagai macam kerja rodi
3) Mengadakan bermacam-macam pungutan pajak yang
memberatkan rakyat
4) Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC
5) Pelayaran Hongi atau kerja rodi
6) Ekstripasi
7) Tanam Paksa
Pada zaman VOC rakyat Jawa yang paling banyak menderita.
Rakyat, khususnya petani, harus menyerahkan secara paksa hasil-hasil
tanaman untuk ekspor kepada Kompeni (VOC). Rakyat pun sering harus
melakukan pekerjaan-pekerjaan rodi yang memakan tenaga, dan waktu yang
lama. Banyak rakyat yang akhirnya kelaparan dan meninggal dunia.
Penjajahan atau imperialisme di bidang perdagangan yang dilaksanakan oleh
VOC itu sangat merugikan bangsa Indonesia yang mengalami kemiskinan,
penderitaan, dan kebodohan. Bangsa Indonesia benar-benar diperas tenaga
dan kekayaannya oleh VOC. Hasil pemerasan terhadap rakyat Indonesia
tersebut kemudian dibawa ke negeri Belanda untuk membangun negeri itu
dan mensejahterakan rakyatnya. bentuk barang, yaitu hasil-hasil pertanian
mereka, bukan dalam bentuk uang seperti dalam sistem pajak tanah. Adapun
ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanaman paksa sebagai berikut.
1) Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka
menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang
dapat dijual di pasaran Eropa.
2) Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini tidak
boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3) Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh
melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
4) Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan
dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.

11
5) Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib
diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; jika nilai hasil-hasil tanaman
dagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat,
maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat.
6) Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada pemerintah,
sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh kurang rajin atau
ketekunan dari pihak rakyat.
7) Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka di bawah pengawasan kepala-
kepala mereka, sedangkan pegawai-pegawai Eropa hanya membatasi diri pada
pengawasan
Namun ternyata dalam prakteknya ketentuanketentuan tersebut tidak
dilaksanakan dengan sebenarnya. Akibat adanya penyimpangan dari
ketentuan resmi itulah yang menyebabkan tanaman paksa sangat
menyengsarakan rakyat Jawa.

2. Perjuangan Menuju Kemerdekaan


Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan dalam mencapai
kemerdekaan dapat dibagi ke dalam dua periode. Periode pertama adalah
dimulaidari perjuangan menentang Portugis sampai tahun 1908, yakni
sampai masa Kebangkitan Nasional. Periode kedua dimulai dari tahun 1908
yakni dari masa Kebangkitan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan
1945. Pembagian periode perjuangan ini didasarkan pada sifat-sifat atau ciri-
ciri perjuangan yang antara kedua periode itu sangat berbeda satu sama lain.

a. Perjuangan Sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum 1908)


1) Perjuangan Melawan Penjajah Portugis
Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini hampir dilakukan
di seluruh wilayah Nusantara terutama di daerah-daerah yang menjad pusat-
pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajahan
dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis Perjuangan melawan
Portugis ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak,
dan Sunda Kelapa.
a) Perjuangan Rakyat Malaka

12
Pada tahun 1511 rakyat Malaka di bawah pimpinan Sultan
Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan
Portugis. Namun akhirnya Portugis dapat mendesak pasukan Malaka
sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka
akhirnya jatuh ke Portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan
diserbu oleh Portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke
Kampar hingg wafatnya pada tahun 1528.
b) Perjuangan Rakyat Johor
Di bawah pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan
Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap Portugis
mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil
Syah 1 (1580-1597) yang dapat menangkis serangan Portugis.
c) Perjuangan Rakyat Demak
Di bawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah)
pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis. Dengan
dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Dipati Unus
berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak
berhasil.
d). Perjuangan Rakyat Maluku
Pada tahun 1912 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan
Sulta Hairun dari Ternate. Sikap Portugis yang kemudian ternyata
berusaha memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan
juga melakukan penyebaran Agama Kristen secara paksa kepada
penduduk Maluku Utara mendorong rakyat Maluku melakukan
perlawanan. Di bawah pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate
melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan
dalih untuk mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan
membunuh Sultan Hairun, sehingga membuat rakyat Ternate semakin
marah. Perjuangan rakyat Ternate ini kemudian diteruskan oleh Sultan
Baabullah, putra Sultan Hairun. Di bawah pimpinan Sultan Baabullah,
rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu-padu melawan Portugis
pada tahun 1570-1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate
berhasil mengusir Portugis dari Ternate.

13
e) Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahillah atau Faletehan seorang ulama dari Demak yang
bertugas menyebarkan agama Islam di Jawa Barat memimpin rakyat
untuk
melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan
Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan
berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya terusir kembali ke Malaka.
Nama Sunda Kelapa oleh Fatahillah kemudian diganti dengan nama
Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir.
Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaanBanten berdiri.

2) Perjuangan Menentang Penjajah Belanda


Perjuangan menentang Belanda pada abad ke enam belas antara lain
dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram (1613- 1645), Sultan
Hasanuddin dari Kerajaan Goa, Sulawesi Selatan (sampai tahun 1667),
Sultan Ageng Tirtayasa (1684), Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635),
Untung Suropati dan Trunojoyo (1670), lbnu Iskandar dariMinangkabau
(1680).
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan
bangsa baiketika melawan Portugis maupun Belanda seperti yang telah
dijelaskan di atas, adalah karena ada beberapa kelemahan dari perjuangan
bangsa Indonesia sendiri. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. Artinya bahwa perjuangan
yang dilakukan itu terbatas pada daerah tertentu saja. Misalnya
pamgeran Diponegoro berjuang di Yogyakarta dan di sekitarnya.
b. Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam
waktu yang bersamaan. Sebagai akibatnya kekuatan penjajah lebih
terkonsentrasikan untuk menghadapi satu perlawanan saja.
c. Perjuangan pada umumnya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik.
Ketika pemimpin ini meninggal dunia atau diasingkan penjajah, maka
perjuangan pun berhenti karena tidak ada yang melanjutkannya.

14
d. Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan
kekerasan senjata. Dalam hal persenjataan pihak penjajah jauh lebih
modern. Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api.
e. Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga
perselisihan sering terjadi antarpemimpin Indonesia sendiri. Penjajah
Belanda memang lihai menerapkan politik devide et impera, yakni
politik memecah belah bangsa Indonesia.

b. Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional (1908)


Tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, merupakan tanggal lahirnya
Boedi Oetomo, sebuah organisasi sosial pertama di Indonesia. Tanggal
kelahiran Boedi Oetomo ini dianggap sebagai tonggak dimulainya
Kebangkitan Nasional, karena menandai lahirnya sebuah strategi perjuangan
yang baru dan berbeda dari strategi perjuangan sebelumnya. Sejak tahun
1908 perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1) Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, tidak
dengan kekerasan
2) Para pemimpin atau penggerak perjuangan terutama berasal dari kaum
terpelajar atau intelektual, bukan dari pihak raja atau sultan.
3) Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan.
Organisasi yang menonjol setelah kebangkitan nasional :
1) Budi Oetomo
Kelahiran Boedi Oetomo tidak bisa lepas dari peran dr. Mas Ngabehi
Wahidin Sudirohusodo. Dr. Wahidin sebelumnya memulai kampanye
hendak meningkatkan martabat rakyat, antara lain dengan cara membentuk
dana pelajar. Kampanye dr.
2) Sarekat Islam
Sarekat Dagang Islam yang didirikan pada tahun 1911 di Solo oleh
Haji Samanhudi. Latar belakang ekonomis organisasi ini adalah
mengadakan perlawanan terhadap para pedagang Cina dan juga untuk
menentang semua penghinaan terhadap rakyat Bumiputera. Sarekat Islam
juga lahir untuk menentang politik kristenisasi dan melakukan perlawanan
terhadap kecurangan para pejabat Eropa dan Bumiputra. Inti utama

15
perlawanan Sarekat Islam juga ditujukan terhadap setiap bentuk penindasan
dan kesombongan rasial.
3) Indische Partij
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Pendirinya
adalah Douwes Dekker (seorang Indo) yang kemudian terkenal dengan
namanya Danudirdja Setyabudhi. Faham nasionalismenya saat itu dikenal
dengan istilah Indische Nationalisme.
4) Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda di mulai tanggal 20 Mei 1908 dengan mendirikan
Boedi Oetomo, namun kemudian organisasi ini dalam perkembangannya
lebih didominasi oleh golongan tua, sehingga para pemudanya banyak yang
tidak puas dan keluar. Gerakan pemuda yang sesungguhnya adalah Tri Koro
Darmo yang didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R.
Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti
tiga tujuan mulia: sakti, budhi, bakti. Perkumpulan ini mempunyai azas
sebagai berikut.
a) Menimbulkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah,
dan kursus-kursus perguruan kejuruan dan sekolah rakyat.
b) Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa
dan budaya Indonesia
Pada Kongres di Solo ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918
Tri Koro Darmo berganti nama menjadi Jong Java. Bertujuan
mendidik para anggotanya supaya kelak dapat memberikan tenaganya untuk
pembangunan Jawa Raya dengan jalan mempererat persatuan, menambah
pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan cinta akan budaya
sendiri.
5) Partai Nasional Indonesia
PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 atas inisiatif Ir. Sukarno dan
kawan-kawan yang tergabung dalam Algemeene Studie Club. Tujuan ini
akan dicapai dengan azas percaya pada diri sendiri. Dengan azasnya ini PNI
bersikap nonkooperatif, artinya tidak mau bekerja sama atau ikut serta
dengan dewan-dewan bentukan Belanda. Dalam Kongres PNI pertama 27-
30 Mei di Surabaya Ir. Sukarno terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar PNI.

16
Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengaruhi
pikiran organisasiorganisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh
positif pada organisasi pemuda yang kemudian mengadakan Sumpah
Pemuda, danorganisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk
Perserikatan Perempuan Indonesia.
6) Fraksi Nasional
Fraksi Nasional di dalam Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat
masa pemerintahan kolonial) didirikan tanggal 27 Januari 1930 di Jakarta
beranggotakan 10 orang anggota Volksraad, yaitu wakil-wakil dari daerah-
daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang ditunjuk menjadi
ketuanya adalah Moh. Husni Thamrin. Fraksi Nasional mempunyai tujuan
untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni .
a) Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.
b) Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual
sebagai antithese colonial.
c) Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang tidak
bertentangan dengan hukum.

c. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan


Faktor yang mendorong rakyat mau bekerja sama dengan Jepang
antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia
yang lemah, faktor lain yang menyebabkan rasa simpati rakyat Indonesia
kepada Jepang adalah sikap keras kepala Pemerintah Hindia Belanda
menjelang akhir masa kekuasaannya yang tidak memberikan harapan
kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional.
Ketika Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta kembali ke Jakarta dari Dalat
tanggal 14 Agustus 1945 dan sesudah mendengar berita penyerahan Jepang
kepada Sekutu, mereka segera didesak oleh para pemuda untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sukarno dan Moh. Hatta
menginginkan masalah proklamasi kemerdekaan itu dibicarakan dulu
dalam rapat dengan anggota PPKI. Sementara itu para pemuda merasa
keberatan proklamasi kemerdekaan itu melibatkan PPKI, karena para
pemuda menganggap bahwa PPKI itu adalah bentukan Jepang, sehingga
nanti kemerdekaan Indonesia seolah-olah hadiah dari Jepang Para pemuda

17
mendesak Ir. Sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal
16 Agustus 1945, namun ditolak oleh Ir. Sukarno. Baru pada keesokan
harinya, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan
Pengangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan
oleh Ir. Sukarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan.
Dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan itu, maka berarti
bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan
berdaulat dan lepas dari belenggu penjajahan. Berkat rahmat Allah yang
Maha Kuasa dan hasil perjuangan bangsa Indonesia selama berabad-abad
yang harus ditebus dengan pengorbanan kemerdekaan yang didambakannya
bangsa Indonesia memang bangsa yang mencintai perdamaian, namun lebih
mencintai kemerdekaan.

18

Anda mungkin juga menyukai