KELOMPOK 4
OLEH :
Kelas: 1A Kelas: 1B
Prodi: PGSD
1
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena rahmat dan
hidayah – Nya kami kelompok empat dapat menyelesaikan rangkuman
sederhana ini yang bertemakan Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap
Kebudayaan Indonesia sebagai tugas mata kuliah Kajian IPS SD.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan dan menyusun rangkuman ini
dengan lancar. Rangkuman ini dibuat dengan maksud untuk berbagi
informasi tentang Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan
Indonesia.
Kami berharap semoga rangkuman ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa lainnya dan para pembaca pada umumnya. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan dalam menyusun rangkuman untuk kedepannya.
Penyusun
Kelompok Empat
2
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
SubUnit 1. Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia.......... 1
1. Kebudayaan Masyarakat Indonesia………………........………….............. ..... 1
2.Pengertian Kebudayaan ………………………………………..................……. 1
3.Kebudayaan Nasional …………………………………………………………... 2
4.Pengaruh Kebudayaan Hindu …………………………………………………... 2
a.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang politik ……………………………. 2
b.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang ekonomi …………………………. 3
c.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang social ……………………………. 3
d.Pengaruh kebudayaan Hindu bidang kebudayaan ……………………… 3
5.Pengaruh Kebudayaan Islam …………………………………………………… 3
6.Pengaruh Kebudayaan Barat ……………………………………………………. 4
SubUnit 2. Perjuangan Indonesia Dalam Mencapai Dan Mempertahankan
Kemerdekaan
1.Penjajahan dan akibatnya ……………………………………………………… 5
a.Penjajahan bangsa barat …………………………………………………. 5
b.Penjajahan jepang ……………………………………………………... 7
c.Penderitaan dibawah penjajahan……………………………………….. 7
2.Perjuangan Menuju Kemerdekaan …………………………………………….....9
a.Perjuangan sebelum kebangkitan nasional ……………………………… 9
b.Perjuangan sesudah kebangkitan nasional ……………………………. 11
c, Menjelang Proklamasi kemerdekaan ………………………………… 14
Latihan Soal .......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 19
3
SubUnit 1
PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP
KEBUDAYAAN INDONESIA
Kebudayaan:culture(Inggris):kultur(Jerman):Cultuur(Belanda):Co/
ore(Latin),yang mengerjakan,memelihara,memuja. Beberapa batasan dikemuka kan
antara lain oleh:
a. H. Takdir Alisyahbana: kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran
manusia.
b. H. Agus Salim Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budi
mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan.
Sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan kesanggupan.
c. Jadi kebudayaan merupakan himpunan segala daya upaya yang dikerjakan
menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan
mencapai kesempurnaan.
d. Koentjaraningrat: Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakukan dan hasil
kelakukan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
4
e. C. B. Taylor: Kebudayaan ialah suatu kesatuan yang terjalin, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum dan tiap kesanggupan
yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
f. Ashley Monlagu: Kebudayaan ditafsirkan sebagai cara hidup suatu bangsa,
lingkungan di mana segolongan manusia mendiami wilayah yang sama sebagai
anggota masyarakat.
Di dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat
unsur-unsur kebudayaan adalah:
a. Sistem religi
b. Sistem organisasi kemasyarakatan
c. Sistem pengetahuan
d. Bahasa.
e. Kesenian.
3. Kebudayaan Nasional
Nama Indonesia dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1850, sebelum Hegan,
yaitu G. W. Earl mengemukakan kata-kata Indu-Nesians dan Melayu-Nesians untuk
penduduk asli kepulauan. Nama Indonesia yang baru diterima umum pada tahun 1920-
an itu berkembang sebagai lambang persatuan nasional. Dalam UUD 1945 pasal 32
beserta penjelasannya dikemukakan bahwa Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan
daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, serta berkembang sepanjang sejarah.
5
menimbulkan kerajaan-kerajaan di Indonesia, antara lain:
1) Kerajaan Kutai
2) Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat
3) Kerajaan Sriwijaya
4) Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
Sejarah politik di Jawa Timur dibagi dalam empat periode:
Periode kerajaan Medang (Raja Sindok dan Raja Erlangga).
Periode Kerajaan Kediri
Periode Kerajaan Singosari (Ken Arok)
Periode Kerajaan Majapahit (Wijaya)
6
utara. Tentang telah adanya penganut Islam di daerah tersebut dapat diketahui dari
berita Marco Polo yang telah singgah di sana pada tahun 1292.
Masuknya Islam di Indonesia menimbulkan berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam. Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu kerajaan Demak (Rajanya R. Patah),
kerajaan Banten (Sultan Hasanuddin), kerajaan Mataram (Sultan Adiwijaya).
Pengaruh kebudayaan Islam terlihat dari:
1) Adanya bangunan-bangunan mesjid.
2) Bentuk makam.
3) Hasil kesusasteraan
7
SubUnit 2
PERJUANGAN INDONESIA DALAM MENCAPAI DAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
8
3) Penjajahan Belanda (1596-1942)
Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Hourtman
pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1596 ketika mereka
berlabuh di Banten yang saat itu merupakan sebuah kerajaan besar.
Kedatangan Belanda ke tanah air ini pada mulanya adalah untuk mencari
barang-barang dagangan (rempah-rempah) yang akan dijual ke pasar Eropa,
seperti halnya Portugis, ternyata Belanda kemudian bukan sekadar ingin
berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Indonesia.
Dalam rangka mengurus kepentingan dagang dan agar tidak terjadi
persaingan Belanda kemudian mendirikan persekutuan dagang yang
bernama VOC (Vereeningde Oost- Indische Compagnie/Persatuan dagang
India Timur). VOC ini selain memiliki kekuasaan untuk memonopoli
perdagangan, juga mereka memiliki kekuatan militer untuk menghadapi
perlawanan dan persaingan dagang.
9
tahun 1816. Pada saat itu yang menjadi pemimpin Inggris di Indonesia
adalah Letnan Gubernur John Fendhal.
10
kepentingan bangsa penjajah. Ketika penjajahan Belanda dilakukan oleh
VOC, maka VOC menerapkan beberapa kebijakan yang sangat merugikan
bangsa Indonesia, yaitu:
1) Sistem monopoli perdagangan
2) Melaksanakan berbagai macam kerja rodi
3) Mengadakan bermacam-macam pungutan pajak yang
memberatkan rakyat
4) Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC
5) Pelayaran Hongi atau kerja rodi
6) Ekstripasi
7) Tanam Paksa
Pada zaman VOC rakyat Jawa yang paling banyak menderita.
Rakyat, khususnya petani, harus menyerahkan secara paksa hasil-hasil
tanaman untuk ekspor kepada Kompeni (VOC). Rakyat pun sering harus
melakukan pekerjaan-pekerjaan rodi yang memakan tenaga, dan waktu yang
lama. Banyak rakyat yang akhirnya kelaparan dan meninggal dunia.
Penjajahan atau imperialisme di bidang perdagangan yang dilaksanakan oleh
VOC itu sangat merugikan bangsa Indonesia yang mengalami kemiskinan,
penderitaan, dan kebodohan. Bangsa Indonesia benar-benar diperas tenaga
dan kekayaannya oleh VOC. Hasil pemerasan terhadap rakyat Indonesia
tersebut kemudian dibawa ke negeri Belanda untuk membangun negeri itu
dan mensejahterakan rakyatnya. bentuk barang, yaitu hasil-hasil pertanian
mereka, bukan dalam bentuk uang seperti dalam sistem pajak tanah. Adapun
ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanaman paksa sebagai berikut.
1) Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka
menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang
dapat dijual di pasaran Eropa.
2) Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini tidak
boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3) Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh
melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
4) Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan
dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
11
5) Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib
diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; jika nilai hasil-hasil tanaman
dagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat,
maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat.
6) Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada pemerintah,
sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh kurang rajin atau
ketekunan dari pihak rakyat.
7) Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka di bawah pengawasan kepala-
kepala mereka, sedangkan pegawai-pegawai Eropa hanya membatasi diri pada
pengawasan
Namun ternyata dalam prakteknya ketentuanketentuan tersebut tidak
dilaksanakan dengan sebenarnya. Akibat adanya penyimpangan dari
ketentuan resmi itulah yang menyebabkan tanaman paksa sangat
menyengsarakan rakyat Jawa.
12
Pada tahun 1511 rakyat Malaka di bawah pimpinan Sultan
Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan
Portugis. Namun akhirnya Portugis dapat mendesak pasukan Malaka
sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka
akhirnya jatuh ke Portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan
diserbu oleh Portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke
Kampar hingg wafatnya pada tahun 1528.
b) Perjuangan Rakyat Johor
Di bawah pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan
Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap Portugis
mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil
Syah 1 (1580-1597) yang dapat menangkis serangan Portugis.
c) Perjuangan Rakyat Demak
Di bawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah)
pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis. Dengan
dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Dipati Unus
berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak
berhasil.
d). Perjuangan Rakyat Maluku
Pada tahun 1912 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan
Sulta Hairun dari Ternate. Sikap Portugis yang kemudian ternyata
berusaha memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan
juga melakukan penyebaran Agama Kristen secara paksa kepada
penduduk Maluku Utara mendorong rakyat Maluku melakukan
perlawanan. Di bawah pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate
melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan
dalih untuk mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan
membunuh Sultan Hairun, sehingga membuat rakyat Ternate semakin
marah. Perjuangan rakyat Ternate ini kemudian diteruskan oleh Sultan
Baabullah, putra Sultan Hairun. Di bawah pimpinan Sultan Baabullah,
rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu-padu melawan Portugis
pada tahun 1570-1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate
berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
13
e) Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahillah atau Faletehan seorang ulama dari Demak yang
bertugas menyebarkan agama Islam di Jawa Barat memimpin rakyat
untuk
melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan
Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan
berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya terusir kembali ke Malaka.
Nama Sunda Kelapa oleh Fatahillah kemudian diganti dengan nama
Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir.
Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaanBanten berdiri.
14
d. Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan
kekerasan senjata. Dalam hal persenjataan pihak penjajah jauh lebih
modern. Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api.
e. Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga
perselisihan sering terjadi antarpemimpin Indonesia sendiri. Penjajah
Belanda memang lihai menerapkan politik devide et impera, yakni
politik memecah belah bangsa Indonesia.
15
perlawanan Sarekat Islam juga ditujukan terhadap setiap bentuk penindasan
dan kesombongan rasial.
3) Indische Partij
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Pendirinya
adalah Douwes Dekker (seorang Indo) yang kemudian terkenal dengan
namanya Danudirdja Setyabudhi. Faham nasionalismenya saat itu dikenal
dengan istilah Indische Nationalisme.
4) Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda di mulai tanggal 20 Mei 1908 dengan mendirikan
Boedi Oetomo, namun kemudian organisasi ini dalam perkembangannya
lebih didominasi oleh golongan tua, sehingga para pemudanya banyak yang
tidak puas dan keluar. Gerakan pemuda yang sesungguhnya adalah Tri Koro
Darmo yang didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R.
Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti
tiga tujuan mulia: sakti, budhi, bakti. Perkumpulan ini mempunyai azas
sebagai berikut.
a) Menimbulkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah,
dan kursus-kursus perguruan kejuruan dan sekolah rakyat.
b) Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa
dan budaya Indonesia
Pada Kongres di Solo ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918
Tri Koro Darmo berganti nama menjadi Jong Java. Bertujuan
mendidik para anggotanya supaya kelak dapat memberikan tenaganya untuk
pembangunan Jawa Raya dengan jalan mempererat persatuan, menambah
pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan cinta akan budaya
sendiri.
5) Partai Nasional Indonesia
PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 atas inisiatif Ir. Sukarno dan
kawan-kawan yang tergabung dalam Algemeene Studie Club. Tujuan ini
akan dicapai dengan azas percaya pada diri sendiri. Dengan azasnya ini PNI
bersikap nonkooperatif, artinya tidak mau bekerja sama atau ikut serta
dengan dewan-dewan bentukan Belanda. Dalam Kongres PNI pertama 27-
30 Mei di Surabaya Ir. Sukarno terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar PNI.
16
Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengaruhi
pikiran organisasiorganisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh
positif pada organisasi pemuda yang kemudian mengadakan Sumpah
Pemuda, danorganisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk
Perserikatan Perempuan Indonesia.
6) Fraksi Nasional
Fraksi Nasional di dalam Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat
masa pemerintahan kolonial) didirikan tanggal 27 Januari 1930 di Jakarta
beranggotakan 10 orang anggota Volksraad, yaitu wakil-wakil dari daerah-
daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang ditunjuk menjadi
ketuanya adalah Moh. Husni Thamrin. Fraksi Nasional mempunyai tujuan
untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni .
a) Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.
b) Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual
sebagai antithese colonial.
c) Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang tidak
bertentangan dengan hukum.
17
mendesak Ir. Sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal
16 Agustus 1945, namun ditolak oleh Ir. Sukarno. Baru pada keesokan
harinya, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan
Pengangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan
oleh Ir. Sukarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan.
Dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan itu, maka berarti
bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan
berdaulat dan lepas dari belenggu penjajahan. Berkat rahmat Allah yang
Maha Kuasa dan hasil perjuangan bangsa Indonesia selama berabad-abad
yang harus ditebus dengan pengorbanan kemerdekaan yang didambakannya
bangsa Indonesia memang bangsa yang mencintai perdamaian, namun lebih
mencintai kemerdekaan.
18