Anda di halaman 1dari 18

Tugas Makalah Sejarah Kebudayaan Indonesia

PENGERTIAN SEJARAH, KEBUDAYAAN, DINAMIKA, DAN


KEBUDAYAAN KUNO INDONESIA

Digunakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia dengan
dosen pengampu Refisa Ananda, M. Pd.

KELOMPOK 1 :

RAYHANDA JUNITA PUTRI 18017118

BELLA FITRIANTI 18017094

MELIA SAFITRI 18017110

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul Pengertian
Sejarah, Kebudayaan,Dinamika, dan Kebudayaan Kuno Indonesia

Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar pembaca mengetahui
Bagaimana pengertian sejarah, wujud dan unsur kebudayaan Indonesia, kebudayaan
Nasional Indonesia, dinamika kebudayaan (Internalisasi, Sosialisasi, Enkulturasi),
Keadaan bumi menjelang zaman prasejarah, Perkembangan zaman dalam kebudayaan
Indonesia secara umum, dan kebudayaan Indonesia kuno.

Pada kesempatan ini Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan mendukung Kami dalam pembuatan dan penyusunan
makalah ini . Terutama kepada ibuk Refisa Ananda, M. Pd. sebagai dosen yang telah
membimbing dan memberi arahan kepada Kami.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin membuat makalah ini.
walaupun demikian , kami senantiasa mengharapkan masukan dari para pembaca yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah Kami di masa yang akan datang .

Padang, 31Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..... 2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..

2.1 Pengertian sejarah, wujud serta unsure kebudayaan……………………. 3


2.2 Kebudayaan nasional Indonesia…………………………………………… 6
2.3 Dinamika kebudayaan……………………………………………………… 6
2.4 Keadaan bumi menjelang zaman prasejarah……………………………... 7
2.5 Pembagian zaman dalam kebudayaan Indonesia secara umum…………. 8
2.6 Kebudayaan Indonesia kuno……………………………………………….. 10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 15

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 15
3.2 Saran…………………………………………………………………………... 15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui sejarah merupakan peristiwa masa lalu yang berkaitan
dengan manusia melalui hal-hal politik, budaya dan sosial atau bisa juga berhubungan
dengan seni. Sedangkan kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang disantunkan
dengan budi dan akal, dapat juga diartikan ebagai suatu pola hidup yang menyeluruh,
kompleks, abstrak dan luas. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut dengan Culture
yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan atau mengembangkan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan sejarah kebudayaan merupakan pola hidup
menyeluruh atau cara hidup suatu manyarakat di masa lalu atau masa lampau yang akan
kita pelajari di masa sekarang dalam Sejarah Kebudayaan Indonesia.
Sedangkan perkembangan zaman dari prasejarah hingga sekarang dapat kita lihat terus
berkembang pesat dari mulai manusia yang tidak mengetahui apa-apa hingga hidup
dimasa sekarang dengan berbagai macam teknologi yang telah disediakan.
Maka dari itu kita perlu mempelajari Sejarah Kebudayaan Indonesia agar dapat
mengetahui bagaimana perkembangan masa prasejarah maupun sejarah hingga saat ini.

B. Rumusan Masalah
(1) Apa pengertian sejarah, wujud serta unsur kebudayaan?
(2) Apa saja kebudayaan nasional Indonesia?
(3) Apa saja dinamika kebudayaan?
(4) Bagaimana keadaan bumi menjelang zaman prasejarah?
(5) Bagaiman pembagian zaman dalam kebudayaan Indonesia secara umum?
(6) Apa itu kebudayaan Indonesia kuno?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat adalah agar pembaca memahami pengertian sejarah,
wujud serta unsure kebudayaan, apa saja bentuk kebudayaan nasional Indonesia, apa saja
dinamika kebudayaan, bagaimana keadaan bumi menjelang zaman prasejarah, kemudian
bagaimana pembagian zaman dalam kebudayaan Indonesia secara umum serta apa itu
kebudayaan Indonesia kuno.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah, Wujud dan Unsur Kebudayaan


1. Pengertian Sejarah Kebudayaan
Sudah kita ketahui bahwa kebudayaan selalu berubah-ubah, terlebih jika
ada sebab dari luar. Kebudayaan adalah hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan dari waktu yang lalu.
Kebudayaan adalah perwujudan dari sebuah renungan , kerja keras dan
kearifan suatu masyarakat dalam mengarugi dunianya. Kebudayaan yang
menjadikan suatu masyarakat dapat memandang lingkungan hidupnya dengan
bermakna. Dengan kebudayaan pula masyarakat menata alam sekitarnya dan
memberikan klarifikasi sehungga berarti bagi warganya dengan begitu tindakan
terhadap alam dan sekitarnya terorientasikan.
Bagaimana perkembangan dan terjadinya suatu kebudayaan hanya dapat
ditelaah jika kebudayaan sudah mencapai kebulatan dan bentuk yang nyata maka
dipelajarilah sejarah kebudayaan. Sejarah kebudayaan ialah : kebudayaan-
kebudayaan dari waktu yang lampau dalam pertumbuhan dan perkembangan nya
dari masa ke masa.

2. Wujud Dari Sejarah Kebudayaan


Kebudayaan-kebudayaan masa lampau disampaikan kepada kita dalam
bentuk peninggalan-peninggalan, harta-harta peninggalan ini meliputi segala
usaha manusia akan tetapi yang sampai kepada kita hanyalah sebagian kecil
daripadanya. Yang selebihnya lenyap tiada berbekas. Karena seperti yang kita
lihat banyak benda-benda bersejarah yang tidak utuh dan sulit dipahami artiya
secara umum.
Peninggalan-peninggalan kebudayaan kebendaan dapat langsung kita
selidiki dan kita teliti karna berwujud dan dapat diraba. Sebaliknya peniggalan-
peninggalan kerohanian seperti alam pikiran, pandangan hidup, kepandaian
bahasa dan sastra dan lain nya hanya dapat kita tagkap dan kita pahami apabila
kita berhubungan dengan pemilik atau pendukungnya.
Koentjaraningrat (1979 : 186-187) membagi kebudayaan dalam tiga wujud yakni :
(a) Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
Wujud kebudayaan sebagai sistem ide ini bersifat sangat abstrak, tidak
dapat diraba ataupun difoto dan terdapat dalam pikiran individu penganut
kebudayaan tersebut. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide ini dapat
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk norma, agama, dan
hukum atau undang-undang.
(b) Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas merupakan sebuah aktivitas
atau kegiatan sosial yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat.
Sistem ini terdiri dari atas aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan
berhubungan ssecara kontinu dengan sesamanya. Dapat dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti kegiatan pemilihan umum.
(c) Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak
Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak merupakan wujud kebudayaan
yang paing konkret, bisa dilihat, dan diraba secara langsung oleh panca
indra. Misalnya kain ulos Batak atau wayang golek dari Jawa.

3. Unsur-unsur kebudayaan
Dalam memahami sebuah kebudayaan tentu kita harus mengetahui unsur-unsur
kebudayaan tersebut, berikut adalah beberapa unsur kebudayaan :
(a) Sistem bahasa
Bahasa digunakan sebagai sarana berkomunikasi antar umat manusia baik
secara lisan maupun tulisan dengan ciri-ciri dan bentuk yang bervariasi
untuk itu sistem bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam
memahami suatu kebudayaan.
(b) Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan sangat luas cakupannya karena tidak terbatas karena
pengetahuan tidak ada batasnya, pengetahuan yang membuat manusia
berkembang dengan pesat maka dari itu sistem pengetahuan sangat
penting menjadi unsur suatu budaya.
(c) Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial adalah bagaimana manusia
membentuk masyarakat melalui kelompok sosial dalam lingkungannya.
Kekerabatan biasanya terbentuk melalui perkawinan ataupun organisasi
perkumpulan orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama. Sistem
ini yang penting menjadi salah satu unsure budaya karna budaya
mempelajari tentang masyarakat.
(d) Sistem peralatan hidup dan teknologi
Manusia membutuhkan peralatan dan teknologi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya karna itulah ini penting menjadi unsur dari
kebudayaan agar manusia dapat bertahan hidup dibutuhkan alat-alat dan
peralatan yang menunjang kehidupannya. Seperti : alat-alat produktif
(senjata, dll) alat-alat menyalakan api, makanan, minuman, dan jamu-
jamuan, pakaian, perhiasan, tempat berlindung dan alat transportasi.
(e) Sistem religi
Manusia percaya kepada sesuatu yang gaib atau supranatural yang
dianggap lebih tinggi daripada manusia sehingga manusia melakukan
berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencar hubungan dengan
kekuatan supranarural tersebut. Hal ini penting menjadi unsur kebudayaan
karna kebudayaan juga membahas tentang sistem kepercayaan manusia.
(f) Kesenian
Kesenian merupakan unsur penting kebudayaan manusia karna seperti
yang kita tahu peninggalan sejarah berupa artfak ataupun beberapa ide
pikiran dan tradisi merupakan bagian dari kesenian. Senilah yang
menyampaikan dan menyimpan kebudayaan.
B. Kebudayaan nasional Indonesia
Dalam Naskah Akademik RUU Kebudayaan 2011, Pasal 1 megatakan yang
dimaksud dengan “kebudayaan adalah segenap perwujudan dan keseluruhan hasil cipta,
rasa, dan karsa manusia dalam ragka perkembangan kepribadian manusia dengan segala
hubungan nya, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan
manusia dengan sesama manusia, serta hubungan manusia dengan alam.”
Defenisi ini terlalu berbelit-belit dan susah untuk dipahami, selanjutnya naskah tersebut
menjelaskan bahwa “kebudayaan Nasional Indonesia adalah kebudayaan suku bangsa di
seluruh Indonesia dan kebudayaan baru yang timbul akibat interaksi antar kebudayaan
suku bangsa dan antara kebudayaan suku bangsa dengan kebudayaan asing yang sesuai
dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.”

Berikut ini beberapa contoh kebudayaan nasional Indonesia :


(a) Rumah adat
(b) Lagu nasional
(c) Keroncong
(d) Dangdut
(e) Batik

C. Dinamika kebudayaan
Dinamika kebudayaan identik dengan perubahan unsur-unsur kebudayaan
universal yang apabila ditinjau dalam kenyataan kehidupan suatu masyarakat tidak semua
unsur mengalami perkembangan yang sama. Ada unsur kebudayaan yang mengalami
perubahan secara cepat dan ada unsur kebudayaan yang mengalami perubahan secara
lambat. Sependapat dengan itu Haviland (1993 : 251) berpendapat bahwa salah satu
penyebab mengapa kebudayaan berubah adalah lingkungan yang dapat menuntut
kebudayaan yang bersifat adaptif.
Konsep-konsep dinamika kebudayaan menurut Koentjaraningrat (1996:142)
adalah proses belajar kebudayaan sendiri yaitu meliputi :
(a) Internalisasi
Proses individu dalam mengolah perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang kemudian
membentuk kepribadian. Contoh : ketika kita belajar bagaimana bertutur kata yang
baik kepada orang tua.
(b) Sosialisasi
Semua pola tindakan individu-individu yang ada dalam suatu masyarakat yang
dijumpai seorang dalam kehidupannya sehari-hari sejak dia dilahirkan, dicerna
olehnya sehingga individu tersebutpun akan menjadikan pola-pola tersebut sebagai
kepribadiannya. Contoh : misalnya dalam memahami posisi dan peran bapak sebagai
kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap ekonomi, ibu memasak, kakak
membantu dan seterusnya.
(c) Ekskulturasi
Proses belajar dan menyesuaikan pikiran serta sikap terhadap adat, norma, serta
semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang. Contoh : memahami
bagaimana menjadi warga negara yang baik.

D. Keadaan Bumi Menjelang Prasejarah


Dari teori Kern dan teori von Heine Geldern sudah kita ketahui bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia adalah bangsa Autronesia, yang mulai dating di kepulauan kita
kira-kira 2000 tahun sebelum M, ialah dari jaman yang kita kenal sebagai
neolithikum.Kebudayaan Neolitikum itu mempunyai dua cabang, ialah cabang kapak
persegi yang penyebarannya dari daratan Asia melalui jalan Barat dan peninggalan
peningalannya terutama terdapat dibagian Barat Indonesia,dan cabang kapak lonjong
{Neolitikum Papua} yang penyebarannya melalui jalan Timur, dan peninggalan
peninggalannya merata di bagian Timur negeri kita. Pendukung kebudayaan kapak
persegi ialah bangsa Austronesia, sedang kan yanh mendukung kebudayaan Kapak
lonjong ada;ah bangsa Papua- Melanesoide, yang nantinya terlebur menjkadi Austronesia
pula
Dalam zaman Logam terjadilah gelombang perpindahan kedua yang membawa
aliran kebudayaan baru lagi, yaitu kebudayaan Dongson yang sudah mengenal pemakaian
logam terjadinya sejak kira kira 500 tahun sebelum Masehi.Peninggalannya terutama
sekali terdiri atas Kapak Corong dan nekara.
Disamping kebudayaan Neolitikum dan kebudayaan Logam, waktu itu ada lagi
cabang kebudayaan lain yang terutama menghasilkan bangunan bangunan dari batu besar
yang dikenal sebagai Megalithikum. Kebudayaan ini berakar dari Neolithikum tetapi
berkembang dalam jaman logam.
Dalam jaman Paleolithikum dinegeri kita sudah ada berbagai jenis manusia tertua
yang belum dapat dipastikan termasuk suku apa mereka, hanya mengenai Ho
mo wajakensis dikatakan oleh para ahli bahwa ia menjadi nenek moyang bangsa
Australoide, juga sejenis dengan bangsa Papua- Melanesoide.
Dalam jaman Mesolithikum yang mendiami kepulauan kita bangsa Papua-
Melanesoide pula, dengan kebudayaan nya terutama menghasilkan alat alat dari flakes,
pebbles, dan bones.
Oleh karena bangsa Austronesia yan g menjadi nenek moyang langsung dari
bangsa Indonesia, dapatlah sekarang dikatakan bahwa kebudayaan kebudayaan dibawa
oleh mereka kenegeri kita itu adalah yang dapat kita namakan kebudayaan Indonesia,
kebudayaan bangsa kita yang menjadi dasar untuk perkembangan selanjutnya sampai
dewasa ini.

E. Pembagian Zaman dalam Kebudayaan Indonesia Secara Umum


A. Jaman batu
Waktu logam belum di kenal dan alat-alat terutama sekali terbuat dari batu . tak
dapat kita sangsikan bahwa tentunya ada oula alat-alat yang terbuat dari kayu atau
bamboo, tetapi bekas-bekasnya tak ada sama sekali.
Jaman batu di bagi atas:
(a) Peleolithikum atau jaman batu tua. Sebagai ciri jaman ini : alat-alat di buat
dari batu yang di kerjakan secara kasar, tak diasah atau di haluskan.
Manusianya belum bertempat tinggal tetap, masih mengembara. Jaman ini
berlangsubg lama sekali, yaitu selama jaman geologi pleistocem atat diluvium
(jadi kira-kira 600.000 tahun). Pembagian jaman selanjutnya jatuh dalam
jaman geologi holocen atau alluvium.
(b) Mesolithikum atau jaman batu tengah. Alat-alat jaman ini masih menyerupai
alat-alat palaeolithikum . orang sudah mulai bertempat tinggal tetap dan
bercocok tanam
(c) Neolithikum atau jaman batu muda. Alat-alat batu sudah di asah dan diupan,
sehingga halus dan banyak pula yang indah sekali. Kecuali tembikar sudah
pula di kanal tenunan. Orang sudah bertempat tinggal tetap dan bercocok
tanam.

B. Jaman Logam
Waktu orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam, yang ternyata lebih
kuat dan lebih mudah di kerjakan daripada batu. Oleh karena logam harus di lebur
dahulu sebelum dapat di pergunakan sebagai bahan, maka dalam jaman logam itu
manusia terang sudah jauh lebih tinggi kebudayaanya daripada dalam jaman batu.
Jaman logam di bagi atas:
(a) Jaman tembaga : orang menggunakan tembaga sebagai bahan pembuatan alat-
alatnya. Anehnya tembaga ini hanya di kenal di beberapa bagian dunia saja. Di
Asia tenggara (juga di Indonesia) tidak di dapatkan jaman tembaga itu.
(b) Jaman perunggu : orang telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras dari
tembaga untuk pembuatan alat-alatnya, yaitu perunggu, hasil percampuran
tembaga dan timah.
(c) Jaman besi: orang telah dapat melebur besi dari bijihnya untuk di tuang menjadi
alat-alat yang di perlukan. Peleburan besi meminta panas yang jauh lebih tinggi
dari peleburan tembaga ataupun perunggu.

F. Kebudayaan Indonesia Kuno


1. Kebudayaan zaman batu
Zaman batu terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Kebudayaan palaeolithikum/ batu tua
Hasil kebudayaan paleolithikum banyak di temukan di daerah Pacitan (jawa
timur) dan Ngandong (Jawa Timur) . peninggalan sejarah palaeolithikum
pertama kali di temukan oleh Von Koenigswald tahun 1935 di Pacitan dan di
beri nama dengan kapak genggam, karena alat tersebut setupa dengan kapak,
tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara
menggenggam. Selain di temukan di Pacitan (jawa timur) juga di temukan di
daerah-daerah lain seperti Jampang Kulon, Parigi (Jawa Timur), Tambang
Sawah, Lahat, dan Kalianda (Sumatera)
b. Kebudayaan Mesolithikum
Ciri kebudayaan mesolithikum tidak jauh berbeda dengan kebudayaan
palaeolithikum, tetapi pada masa mesolithikum manusia yang hidup pada
zaman tersebut sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan mesolithikum
yang sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari zaman ini yang di sebut
dengan kebudayaan kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche
c. Kebudayaan Neolithikum
Hasil kebudayaan yang paling menonjol dari kebudayaan neolithikun ini
adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong.
Daerah asal kapak persegi adalah daratan Asia masuk ke Indonesia melalui
jalur barat dan daerah penyebarannya di Indonesia adalah Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa tenggara, Klimantan, Sulawesi dan Maluku
Daerah penyebaran kapak lomjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti,
Tenimbar dan Irian.
2. Kebudayaan zaman logam
Hasil terpenting kebudayaan logam / perunggu di Indonesia:
a. Kapak corong
Pada dasarnya bentuk bagian tajamnya kapak corong tidak jauh berbeda
dengan kapak batu, hanya bagian tangkainya yang berbentuk corong. Corong
tersebut dipakai untuk tempat tangkai kayu . Kapak corong disebut juga kapak
sepatu, karena seolah-olah kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai
kayunya disamakan dengan kaki.
b. Nekara
Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel, karena
bentuknya semacam berumbung, yang terbuat dari perunggu yang
berpinggang dibagian tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat
prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci.Di daerah asalnya Dongson,
pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila pemilikya
meninggal, maka dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai sebagai
bekal kubur.Sedangkan di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu
upacaraupacara saja antara lain ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek
moyang, dipakai sebagai genderang perang dan dipakai sebagAI alat
memanggil hujan. Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain, pulau
Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau
Roti dan pulau Kei serta pulau Selayar.
c. Arca perunggu
Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk
beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk
binatang. Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi
cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat
untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang
kecil dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung. Daerah penemuan arca
perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau),Palembang (Sumsel) dan
Limbangan (Bogor).
d. Bejana Perunggu
Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera)
dan Madura, yang bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
e. Perhiasan Perunggu
Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya
yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin.
Diantara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil
sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli
menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang).Daerah penemuan
perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.
f. Manik manik
Manik -manik yang berasal dari jaman perunggu ditemukan dalam jumlah
yang besar sebagai bekal kubur, sehingga memberikan corak istimewa pada
zaman perunggu. Pada zaman logam di samping berkembang kebudayaan
perunggu, juga terdapat alat-alat kehidupan yang terbuat dari besi, walaupun
jumlahnya tidak banyak. Jenis barang yang terbuat dari besi tersebut antara
lain kapak, sabit, pisau, cangkul, pedang, tongkat dan tembilang. Daerah
penemuan benda tersebut antara lain Bogor,Wonosari, Ponorogo dan Besuki.

3. Kebudayaan Megalithikum
Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-
bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan berkembang
pesat pada zaman logam.
contoh-contoh dari hasil kebudayaan megalithikum sbb :
a. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri
tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan
lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di
Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
b. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan
fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal. Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi
tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit
Hyang di Jawa Timur.
c. Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan
saji sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk
meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas
maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Dengan
demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut
dengan kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lainCupari Kuningan/Jawa
Barat, Bondowoso/Jawa Timur, Pasemah/Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur.
d. Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup.Dari Sarkofagus yang
ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk,
kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi. Daerah
tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurutmasyarakat Bali
Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa
sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam.
e. Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu
dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti
mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan
batu. Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa Barat)
Wonosari (Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur). Di dalam kubur batu tersebut
juga ditemukan rangka manusia yang sudah rusak, alat-alat perunggu dan besi
serta manik-manik.
f. Arca batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk
binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan
bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya
manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Arca batu
gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang
binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera
Selatan). Daerah-daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain
Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi Sejarah kebudayaan Indonesia membahas tetang kebudayaan masyarakat indonesia
dari masa lampau atau masa lalu. Kebudayaan pada dasarnya berubah-ubah dan tidak
hanya bersifat fisik namun juga tradisi ataupun pikiran para penganutnya, dinamika
kebudayaan yang beragam seperti yang telah kita bahas diatas.

Kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman batu dan zaman logam menggambarkan
perkembangan kebudayaan dari masa kemasa sehingga kita yang kita temui saat ini
adalah kebudayaan yang lebih modern.
Namun begitu kita dapat mempelajari kebudayaan pada masa lalu dengan beberapa
tradisi dan kebudayaan lama yang diturunkan pada kita secara turun temurun oleh nenek
moyang kita melalui peninggalan sejarah atau pemikiran penganut kkebudayaan tertentu
yang disampaikan kepada generasi penerusnya.

B. SARAN
Menurut pendapat saya kita perlu sekali mempelajari sejarah kebudayaan Indonesia,
selain karna Indonesia merupakan tempat tinggal kita, mempelajari kebudayaan sangatlah
penting untuk memahami bagaimana lingkungan dan keadaan disekitar kita. Terutama
sejarah akan mengajarkan kita tentang masa lalu agar kita tidak mengulang kesalahan
yang sama apa bila terjadi hal yang sama.

Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna namun
penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan terhadap pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta: KANIKUS


(Anggota IKAPI).

L, Siany dan Atiek Catur B. 2009. Khasanah Antropologi 1. Surakarta: Pusat Perbukuan
Dapartemen Pendidikan Nasional.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumiatie.2016.”Sejarah Indonesia Kuno”Diunduh dari sejarah indonesia kuno

Anda mungkin juga menyukai