Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

METEDOLOGI PENELITIAN KUALITATIF


“KAJIAN ETNOGRAFI TRADISI MEMBERI MAKAN KAMPUNG
ANCAK POLONG DI KABUPATEN KAYONG UTARA,PULAU MAYA
DESA DUSUN BESAR ”
(PENDEKATAN ETNOGRAFI)

Dosen Pengampu : ALVIRA PRANATA,M.Pd

Disusun Oleh :
NICKA AFRIDA
11901327

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK (IAIN)
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya berupa ilmu, inspirasi, kesehatan dan keselamatan. Atas kehendak-Nya
peneliti dapat menyelesaikan Proposal dengan judul “KEBUDAYAAN DI DAERAH
DESA DUSUN BESAR MEMBERI MAKAN KAMPUNG ANCAK POLONG ADAT
ISTIADAT DESA DUSUN BESAR”.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti - nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Proposal ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metedologi penelitian kualitatif yang di
ampu oleh ibu ALVIRA PRANATA M.Pd. Proposal ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima
kasih kepada :

1. Datok Acek abu selaku yang sudah membantu saya untuk mendapatkan informasi
mengenai Hasil kebudayaan di daerah desa dusun besar memberi makan kampong
ancak polong atau adat istiadat di daerah desa dusun besar.
2. Kepada kedua orang tua yang senantiasa selalu memberikan dukungan serta
mendo’akan dan meridhoi untuk menuntut ilmu di IAIN Pontianak.

Peneliti begitu sungguh menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kata
sempurna masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu
peneliti mengharapkan kritik beserta saran dari dosen pengampu yaitu ibu ALVIRA
PRANATA M.Pd. dan apabila terdapat kesalahan pada Proposal peneliti mohon maaf
sebesar - besarnya.

Pontianak,

NICKA AFRIDA
11901327
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan penelitian.....................................................................................................
D. Manfaat penelitian...................................................................................................

BAB II . METODOLOGI PENELITIAN


A. Pertanyaan Penelitian..............................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................
C. Metode Penelitian....................................................................................................
D. Data dan Sumber Data.............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................
F. Validitas dan Reliabilitas Data................................................................................
G. Analisis Data............................................................................................................

BAB III . PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil penelitian .......................................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................................

BAB IV . PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
C. Daftar pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Penelitian etnografi adalah termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif.
Penelitan etnografi di bidang pendidikan diilhami oleh penelitian sejenis yang
dikembangkan dalam bidang sosiologi dan antropologi. Penelitian etnografi pernah
dilakukan oleh peneliti bernama Jonathan Kozol, dalam melukiskan perjuangan dan
impian para warga kulit hitam dalam komunitas yang miskin dan terpinggirkan di
daerah Bronx, New York . Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-
orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Indonesia merupakan salah satu Negara
yang mempunyai banyak keanekaragaman budaya yang sangat menarik dan unik.
Dalam era modernisasi sekarang ini, tidak sedikit penduduk Indonesia yang menganut
budaya asing dan melupakan budaya sendiri. Perkembangan teknologi dan masuknya
budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah menghancurkan
kebudayaan daerah. Rendahnya 2 pengetahuan menyebabkan akulturasi kebudayaan
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan
daerah. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima
secara mentah/apa adanya, mengakibatkan terjadinya degredasi yang sangat luar biasa
terhadap kebudayaan asli. Budaya Indonesia secara perlahan mulai punah, berbagai
budaya barat yang menghantarkan kita untuk hidup modern yang meninggalkan
segala hal yang tradisional, hal ini memicu orang bersifat antara lain sebagai sikap
individualis dan matrealistis. Berkurangnya nilai budaya dalam diri hendaknya perlu
perhatian khusus untuk menjaga segala budaya yang kita miliki. Salah satu
penyebabnya karena saat ini kebudayaan daerah hanya dikenalkan lewat buku bacaan
sehingga kurang menarik minat untuk mempelajarinya. Pada kesempatan ini penulis
mengambil obyek tentang kebudayaan Indonesia dalam tugas akhir yang
berjudul”KAJIAN ETNOGRAFI TRADISI MEMBERI MAKAN KAMPUNG ANCAK
POLONG DI KABUPATEN KAYONG UTARA,PULAU MAYA DESA DUSUN
BESAR ”

B. RUMUSAN MASALAH
masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah tradisi memberi makan kampung
ancak polong di kabupaten kayong utara,pulau maya desa dusun besar bagaimana membuat
suatu penelitian metedologi penelitiaan kualitatif dengan pendekatan etnografi yang
menarik untuk mengenalkan budaya yang ada di daerah desa dusun besar agar dapat
meningkatkan rasa cinta terhadap budaya sendiri yang sudah ada sejak zaman nenek
moyang.

C. TUJUAN PENELITIAN
Agar mengetahui apa saja adat yang ada didaerah desa dusun besar sejak zaman
dahulu sampai sekarang yang masih di jalankan dan masih banyak di percaya oleh
orang-orang di daerah tersebut.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini saya bisa mengetahuai apa saja adat yang masih di lakukan di
daerah saya setempat dan saya banyak belajar tentang tradisi memberi makan
kampung ancak polong di kabupaten kayong utara,pulau maya desa dusun besar,yaitu
masih berada di tempat tinggal saya sendiri.
BAB II
METODE PENELITAN

A. PERTAYAAN PENELITIAN
Untuk memperoleh data penulis menyampaikan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
1. pengertian ancak polong itu apa ?
2. Kapan waktu pelaksanaan pemberian makan kampung dimulai?
3. Siapa saja yang boleh terlibat dalam pemberian makan kampung tersebut ?
4. asal usul ancak polong ?
5. peralatan dan bahan –bahan apa saja yang akan di pakai ?

B. TEMPAT DAN WAKTU PENILITIAN


pelaksanaan ancak polong yang baik dan tepat untuk pemberianya di hari rabu
sekitar jam 2 sampai jam 3 atau di sore kamis karena waktu ini sangat lah tepat
untk pemeberian makan kampung biasa di sebut warga setempat.

C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini saya pakai metode pendekatan etnografi yang dimana
Menurut Creswell (2012), Penelitian etnografi merupakan salah satu
strategi penelitian kualitatif yang di dalamnya peneliti menyelidiki suatu
kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang
cukup lama dalam pengumpulan data utama, data observasi, dan data wawancara.
Spradley (dalam Batuadji, 2009), menjelaskan etnografi sebagai deskripsi atas
suatu kebudayaan. menjelaskan etnografi sebagai deskripsi atas suatu kebudayaan,
untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Lebih
lanjut, Spradley (dalam Batuadji, 2009)
menjelaskan bahwa dalam penelitian etnografi terjadi sebuah proses, dimana
suatu kebudayaan mempelajari kebudayaan lain, untuk membangun suatu
pengertian yang sistematik mengenai kebudayaan dari perspektif orang yang
Sebagai metode penelitian kualitatif, etnografi dilakukan untuk tujuan-tujuan
tertentu. Spradley (1997)
mengungkapkan beberapa tujuan penelitian etnografi, sebagai berikut:
1. Untuk memahami rumpun manusia. Dalam hal ini, etnografi berperan dalam
menginformasikan teori-teori ikatan budaya;menawarkan suatu strategi yang
baik sekali untuk menemukan tori grounded.
Sebagai contoh, etnografi mengenai anak-anak dari lingkungan kebudayaan
2. Etnografi ditujukan guna melayani manusia. Tujuan ini berkaitan dengan
prinsip yang dikemukakan Spradley, yakni menyuguhkan problem solving agi
permasalahan di masyarakat, bukan hanya sekedar ilmu untuk ilmu.
Ada beberapa konsep yang menjadi fondasi bag metode penelitian
etnografi ini. Pertama, Spradley mengungkapkan pentingnya membahas
konsep bahasa, baik dalam melakukan proses penelitian maupun saat
menuliskan hasilaya dalam bentuk verbal. Sesungeuhnya adalah penting bagi
peneliti untuk mempelajari bahasa setempat, namun Spradley telah
menawarkan sebuah cara, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
etnografis. Konsep kedua adalah informan. Etnografi bekerja sama dengan
informan untuk menghasilkan sebuah deskripsi kebudayaan. Informan
merupakan sumber informasi, secara harafiah, mereka menjadi gunk bagi
etnografer (Spradley, 1997:35).

D. DATA DAN SUMBER DATA


Penelitian ini menggunakan sumber data dari partisipan berupa kata-kata,
tindakan, dan data tambahan seperti dokumentasi, foto dan lain- lain. Arikunto
(dalam Mardiyah, 2010) menjelaskan, bahwa dalam penelitian kualitatif sumber
data adalah partisipan dimana data dapat diperoleh.Dalam pengambilan sampling,
peneliti memilih sample dengan sengaja. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk
memperkaya data dari penèlitian yang dilakukan karena peneliti menentukan
kriteria bagi partisipan tertentu yang akan diwawancara.Partisipan dalam
penelitian in adalah seorang dukun kampung yang juga merupakan pelaku aktif
kegiatan pemberian makan kampung ancak polong, yang mana sudah ada selama
zaman nenek moyang, beberapa informan yang memiliki hubungan dekat/terkait
dengan partisipan dan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan data. Partisipan
yang dipilih merupakan seseorang yang memiliki kriteria yang sesuai dengan
tujuan peneliti. Kriteria tersebut didapat dari survey dan observasi yang telah
dilakukan di kampung desa dusun besar sebelumnya. Menurut teman-temannya,
partisipan adalah orang yang sangat aktif dan mahir dalam kegiatan pemberian
makan kampung di desa dusun besar.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Sumber data penelitian ini adalah partisipan, informan, dan dokumen. Metode
pengumpulan data dalam penelitian in menggunakan teknik observasi dan
wawancara. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam
dengan teknik semi terstruktur atau wawancara bebas terpimpin kepada partisipan.
Teknik wawancara semi terstruktur digunakan agar wawancara tidak berlangsung
secara kaku, sehingga mampu menggali data secara mendalam. Selain itu, peneliti
beranggapan dengan teknik wawancara ini, maka pertanyaan peneliti dapat
berkembang sesuai dengan situasi yang ada, namun tetap terarah pada topik yang
terkait dengan pemberian makan kampung ancak polong yang dimiliki oleh
partisipan. Peneliti sengaja tidak menggunakan teknik wawancara yang lain
karena dikhawatirkan akan sulit untuk mencapai titik jenuh kematangan informasi
yang digali dari partisipan. Data sekunder/pendukung diperoleh dari observasi.
Observasi dilakukan bersamaan dengan wawancara. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan observasi partisipatif (pengamatan terlibat), karena dengan teknik
tersebut peneliti mampu melihat sendiri fenomena secara langsung, kemudian
mencatat perilaku maupun kejadian seperti yang terjadi pada keadaan yang
sebenarnya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara langsung
sebagai pengamat terbuka sehingga partisipan mengetahui peran peneliti secara
langsung agar data yang diperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti.
Observasi dilakukan untuk mengamati ekspresi dalam memberikan informasi-
informasi yang terkait dengan pemberian makan kampung ancak polong.

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA


Proses penelitian membutuhkan sebuah alat ukur yang tepat dan benar atau
disebut dengan validitas. Validitas adalah instrument atau alat untuk mengukur
kebenaran dalam proses penelitian. Alat ukur yang dipergunakan untuk
melaksanakan penelitian harus standar dan bisa dipakai sebagai panduan dalam
pengukuran data yang akan diteliti. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak
bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang
seharusnya dilakukan . Data dikatakan valid, apabila data yang dilaporkan sama
dengan hasil data yang diperoleh oleh peneliti. Validitas data pada penelitian
kualitatif merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Menurut Creswell dan
Miller Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat
dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Validitas
didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang
peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum . Terdapat dua standar validitas
yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkaitan dengan
seberapa jauh suatu alat ukur berhasil mencerminkan obyek yang akan diukur
pada suatu penelitian tertentu. Sedangakan validitas eksternal lebih terkait dengan
keberhasilan suatu alat ukur untuk diaplikasikan pada penelitian yang berbeda.
Reliabilitas adalah kehandalan/ketepatan sebuah alat ukur/instrument dalam
mengukur sebuah objek. Jika alat ukur dipergunakan dua (2) kali atau lebih untuk
mengukur fenomena yang sama dan memperoleh hasil yang konsisten, maka alat
yang dipakai dikatakan reliabel. Dengan bahasa yang mudah dipahami reliabilitas
adalah konsistensi sebuah alat ukur dalam mengukur fenomena yang sama.

G. ANALISI DATA
Menurut Patton (dalam Moleong, 2006), analisis data merupakan proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar. Analisis data dalam penelitian etnografi merupakan bagian dari alur
penelitian maju bertahap. Alur penelitian maju bertahap adalah suatu proses yang
dimulai dari menetapkan informan, hingga menulis sebuah etnografi (Spradley
dalam Batuadji, 2009). Proses analisis data etnografis dimulai dari lapangan, yaitu
dengan pembuatan catatan lapangan.
Ada empat jenis catatan lapangan, yaitu catatan lapangan yang berbentuk:
1. laporan ringkas
2. laporan yang diperluas
3. jurnal penelitian lapangan,
4. serta Catatan lapangan yang disertai analisis dan interpretasi (Spradley dalam
Batuadji,2009).
Langkah berikutnya adalah melakukan pencarian domain pendahuluan. Analisis
data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan partisipan setelah
dilakukan observasi dan menentukan domain yang dihasilkan dari laporan
observasi. Setelah melakukan wawancara kepada partisipan, analisis data dimulai
dengan membuat transkrip hail wawancara, dengan cara memutar kembali
rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan
kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada dalam rekaman tersebut.
Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut ke dalam transkrip, selanjutnya
peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data.
Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil
dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks
penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti
kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa partisipan. Abstraksi yang
sudah dibuat dalam bentuk satuan-satuan yang kemudian dikelompokkan dengan
berdasarkan taksonomi dari domain penelitian. Analisis domain menurut
Sugoyono (2009), adalah memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari
obyek/penelitian atau situasi sosial. Peneliti memperoleh domain ini dengan cara
melakukan pertanyaan bear dan pertanyaan-pertanyaan kecil yang bisa
memperdalam jawaban dari pertanyaan besar tersebut. Sementara it, domain
sangat penting bagi peneliti, karena sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya.
Mengenai analisis taksonomi yaitu dengan memilih domain kemudian dijabarkan
menjadi lebih rinci sehingga
dapat diketahui struktur internalnya.
BAB III
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Menurut setempat di daerah desa dusun besar yang terletak di sebuah pulau
maya yang sangat terpencil mereka tidak lagi merasa asing dengan kata
ANCAK POLONG tersebut mungkin sebagian orang luar di daerah desa
dusun besar mungkin mereka mendengar kata ANCAK POLONG sangat lah
asing dan terdengar sangat kasar dan sedikit menyeramkan...? tapi bagi warga
desa dusun besar sudah sangat tidak mengeherankan lagi dengan kata-kata
tersebut,ANCAK POLONG adalah sebuah tradisi di daerah desa dusun besar
yang sudah ada sejak berdirinya DESA DUSUN BESAR tersebut.

B. PEMBAHSAN
1. ASAL-USUL SEJARAH ANCAK POLONG
Sudah ada dari jamanya nenek moyang yang tinggal di desa dusun besar
dan itu menurut kepercayaan orang jaman dulu yang tinggal di desa dusun
besar, mereka berkata bahwa itu adalah sebuah tradisi yang harus mereka
lakukan setiap tahunya jika mereka tidak melakukanya kampung mereka
akan mendapatkan kesialan dan akan ada yang menjadi tumbal dan
faktornya itu yang menjadi tumbaal pasti akan ada yang terjatuh di dalam
air walaupun jarak hanyutnya dekat tetapi tidak akan selamat dan airnya
pun tidak dalam mereka tidak akan terselamatkan walaupun sudah ada
warga mencarinya didalam air dengan beberapa orang tetap saja tidak akan
dapat mayatnya kecuali ibunya sudah mengikhlaskanya barulah mayat itu
akan timbul dan menampakan mayatnya,dan mendapatkan mayatnya
tersebut akan menunggu waktu beberapa jam itulah kisah ANCAK
POLONG yang ada di daerah desa dusun besar .

2. PELAKU ATAU AKTOR PERTAMA


Pelaku atau aktor pertama yang akan melaksanakann tradisi ANCAK
POLONG sudah pasti DUKUN KAMPUNG yang dimana arti dari dukun
kampung itu adalah seperti ketua saat melaksanakan pemberian ANCAK
POLONG dan orang yang sudah di pilih dari jaman dahulunya ketika beliau
masih ada jika tidak ada mereka akan segera mencari orang yang pandai
memberi makan kampung atau di sebut dengan kata ANCAK POLONG .

3. ORANG-ORANG YANG TERLIBAT DALAM ( PELAKSANAAN )


YAITU
1. Warga desa dusun besar
2. Di rumah yang akan di pakai untuk pelaksaanya

4. WAKTU PELAKSANAAN ANCAK POLONG

Waktu pelaksanaan ANCAK POLONG yang baik dan tepat untuk


pemberianya di hari rabu sekitar jam 2 sampai jam 3 atau di sore kamis

5. PERALATAN DAN BAHAN –BAHAN YANG AKAN DI PAKAI


YAITU ?
1. Nasi dengan 5 warna,merah,kuning,hijau,puteh,hitam
2. Telur 2, satu mentah satu di rebus
3. Bereteh
4. Kepala kambing
5. Pelepah kepalak di anyam
6. Ketupat
7. Air telok bale
8. Tepung tawar
9. Keminteng
10. Paku
11. Sireh
12. Beras kuning
13. Cengkarok hitam
14. Aek minom
15. Tempak ancak polong atau hidangan
16. Api perapen untuk pembakar kemenyan

BAB IV
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan proposal diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Etnografi adalah
ilmu yang menggambarkan atau menganalisis kehidupan suatu masyarakat atau
bangsa yang di lihat dari beberapa unsur-unsur budayanya secara geologi dan
geomorfologi.
Etnografi adalah merupakan bidang ilmu yang merangkul semua informasi yang
melekap pada suku bangsa serta masyarakat itu sendiri. Etnografi tidak dapat di
pisahkan dengan Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat. Sebab Antropologi,
Kebudayaan dan Adat Istiadat merupakan yang tidak terpisahkan dalam ciri khas atau
bentuk suku bangsa serta masyarakat yang ada di dalamnya. Sehingga Etnografi itu
sendiri menjelaskan tentang Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat.Terutama
nilai kebersamaan dan saling gotong royong membantu satu sama lain dan salah
satunya menghargai nilai waris yang telah di budayakan sejak zaman dahulu.dan kita
juga bisa tau sejarah yang masih berlaku di daerah kita.
B. SARAN
Berkaitan dengan kesimpulan di atas, ada suatu makna yang terkandung di dalamnya
yang harus kita maknai, sehingga di sarankan agar dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara agar memperhatikan aturan-aturan yang melekat dalam masyarakat itu
sendiri atau taat kepada undang-undang dalam berbangsa dan bernegara.

C. DAFTAR PUSTAKA
Ahimsa-Putra, Heddy Sahri 1993 “ Antropologi Koentjaraningrat : Sebuah Tafsir
Epistemologis “, dalam EKM.Manisambow (ed), Koentjaraningrat dan Antropologi Di
Indonesia. Jakarta: AAI dan Yayasan Obor

Budisantosa, 1991“ Corak Kebudayaan Indonesia “.Studi Indonesia

Koentjaraningrat, 1993“ Pendahuluan”, dalam Koentjaraningrat,(ed.), Masyarakat


Terasing di Indonesia. Jakarta: Gramedia
R. Naroll, On Ethnic Unit Clasification, Current Anthropology. V, 1964

Etnografi komunikasi dan register oleh: dwi purnanto:


http://dwipur_sastra.staff.uns.ac.id/2009/06/03/etnografi-komunikasi-dan-register/.

Burhan Bungin, 2007, Analisis Data Penelitian Komunikasi, Grafindo Persada, Jakarta

Dr.Deddy Mulyana, Metodologi penelitian kulitatif, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung


2001.

Anda mungkin juga menyukai