Nurasmah Harahap
Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan, Jl. William Iskandar No 7A, Medan Tembung, Kota Medan Sumatera Utara
20222, Email :arayustiana21@gmail.com.
Abstrak : Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak kepada orang tua dan
guru di kelas X IPA 8 Man 2 Model Medan ? (Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan
keaktifan siswa terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak kepada orang tua dan guru di kelas X
IPA 8 Man 2 Model Medan?. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research)
sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data antara lain tes dan observasi kegiatan siswa.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar
Akidah Akhlak siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dari siklus
I ke siklus II dan III yaitu nilai hasil belajar pada tes akhir dan keaktifan siswa siklus I adalah 80 % siswa
mendapat nilai ≥ 75 dan nilai rata-rata keaktifan siswa 1,9, sedangkan pada tes akhir dan keaktifan siswa siklus
II adalah 82,5 % siswa mendapat nilai ≥ 75 dan nilai rata-rata keaktifan siswa 2,3 serta siklus III adalah 95 %
siswa mendapat nilai ≥ 75 dan nilai rata-rata keaktifan siswa adalah 3,4. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil
belajar dan keaktifan siswa dengan menggunakan metode Jigsaw Learning.
usaha agar manusia dapat mengembangkan setiap orang beriman agar memperoleh ilmu
Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi derajat kehidupan manusia itu sendiri (Syah.
antara peserta didik dengan lingkungannya 2001:58). Kewajiban belajar secara implisit
sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih terdapat dalam perintah membaca, (memahami)
baik. Pembelajaran terkait dengan bagaimana kehidupan dunia yang merupakan awal
membelajarkan siswa atau bagaimana siswa perintah dan ajaran- ajaran Illahi.
dan kemauannya sendiri untuk mempelajari apa pendidikan secara terencana untuk ikut serta
95
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
siswa dengan ilmu pengetahuan serta akhlak X IPA 8 Man 2 Model Medan saat mengerjakan
mulia yang didasari atas keimanan dan tes pada masing-masing kompetensi dasar.
ketaqwaan kepada Allah Swt. Materi keimanan Dari 40 siswa yang mendapatkan nilai tinggi
dan ketaqwaan kepada Allah Swt. serta akhlak ada 10 siswa, 18 siswa memperoleh nilai
mulia termuat dalam mata pelajaran Akidah sedang dan 12 siswa memperoleh nilai rendah,
merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang Sebagai seorang pendidik guru senantiasa
mempelajari tentang rukun iman yang dituntut untuk mampu menciptakan iklim
dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan belajar mengajar yang kondusif serta dapat
terhadap al-asma’ al-husna, serta penciptaan memotivasi siswa dalam belajar mengajar
suasana keteladanan dan pembiasaan dalam yang akan berdampak positif dalam
mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami pencapaian prestasi belajar siswa secara
melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan optimal (Ismail.2008:25). Guru harus dapat
cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari- menggunakan metode yang sesuai dengan
hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah materi pelajaran sehinga dapat mengajar
adab Islami dalam kehidupan sehari-hari memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.
sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Proses pembelajaran yang dilakukan oleh
Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitabNya, sebagian besar guru saat ini cenderung pada
rasul-rasulNya, hari akhir, serta Qadla dan pencapaian target materi kurikulum, lebih
Mata pelajaran Akidah Akhlak pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari
seringkali dipandang sebagai mata pelajaran kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang
hafalan yang membosankan hal tersebut dapat selalu didominasi oleh guru. Dalam
dilihat dari adanya ketidaktuntasan siswa kelas penyampaian materi, biasanya guru
96
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
menggunakan metode ceramah, dimana siswa atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi
hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3)
yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi proses yang digunakan dalam melakukan
siswa untuk bertanya. Dengan demikian, penelitian, dan (4) hubungan antara proyek
sehingga siswa menjadi pasif. Salah satu Dalam penelitian ini menggunakan
alternatif yang dapat dilakukan oleh guru untuk bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru
lebih mengaktifkan belajar siswa di kelas sangat berperan sekali dalam proses penelitian
yaitu dengan menggunakan metode Jigsaw tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama
(action research), karena penelitian dilakukan kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat
untuk meningkatkan hasil belajar di kelas. langsung secara penuh dalam proses
Penelitian ini juga termasuk penelitian perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini
suatu teknik pembelajaran diterapkan dan peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini mengacu pada perbaikan
Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam pembelajaran yang berkesinambungan. Ali
bentuk penelitian tindakan, yaitu: (1) penelitian (1996:14) menyatakan bahwa model penelitian
tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan
tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi
simultan terintegratif, dan (4) penelitian perencanaan atau pelaksanaan observasi dan
Keempat bentuk penelitian tindakan di dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan
Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap Tempat penelitian adalah tempat yang
penelitian tergantung pada: (1) tujuan utamanya digunakan dalam melakukan penelitian untuk
97
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
ini bertempat di Man 2 Model Medan Tahun harus memenuhi beberapa prinsip sebagai
waktu berlangsungnya penelitian atau saat 1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus
dilaksanakan pada bulan oktober semester nyata dan penting, menarik perhatian dan
ganjil. Subyek penelitian adalah siswa-siswi mampu ditangani serta dalam jangkauan
kelas X IPA 8 tahun pelajaran 2016/2017 pada kewenangan peneliti untuk melakukan
tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang maupun pengamatan yang dilakukan tidak
Suharsimi 2002:82). Ciri atau karakteristik efektif dan efisien, artinya terpilih dengan
utama dalam penelitian tindakan adalah adanya tepat sasaran dan tidak memboroskan
dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian 4. Metodologi yang digunakan harus jelas,
tindakan adalah satu strategi pemecahan rinci, dan terbuka, setiap langkah dari
dalam bentuk proses pengembangan inovatif sehingga orang yang berminat terhadap
yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan penelitian dapat mengecek setiap hipotesis
pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut 5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat
dapat saling mendukung satu sama lain merupakan proses kegiatan yang
98
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
2002:82-83).
Alat pengumpul data dalam penelitian analisis data kuantitatif dan pada metode
ini adalah tes buatan guru yang fungsinya observasi digunakan data kualitatif. Cara
adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik penghitungan untuk mengetahui ketuntasan
siswa telah menguasai bahan pelajaran yang belajar siswa dalam proses belajar mengajar
dan (3) untuk memperoleh suatu nilai 2. Menghitung jumlah skor yang tercapai
tujuan dari tes adalah untuk mengetahui masing siswa dengan menggunakan
ketuntasan belajar siswa secara individual rumus ketuntasan belajar seperti yang
maupun secara klasikal. Di samping itu untuk terdapat dalam buku petunjuk teknis
dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana secara individual jika mendapatkan
kelemahannya, khususnya pada bagian mana nilai minimal 75, sedangkan secara
TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat klasikal dikatakan tuntas belajar jika
data yang dikumpulkan maka juga digunakan jumlah siswa yang tuntas secara
oleh teman sejawat untuk mengetahui dan 3. Menganalisa hasil observasi yang
merekam aktivitas siswa dalam proses belajar dilakukan oleh guru sendiri selama
100
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
1. Apabila 85% dari jumlah siswa tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran
pembelajaran siswa dalam kelas Siklus I ini guru dalam memberikan apresiasi
dengan skor baik adalah 2,5 < skor aktif kepada kelompok yang terbaik hasil diskusinya
101
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
siswa yang mendapat nilai minimal 75 pada sudah dibuat dengan baik. Guru menyampaikan
siklus I dilaksanakan. Dari refleksi yang memberikan bimbingan kepada siswa dengan
dilakukan pada siklus I diketahui jumlah siswa merata. Hal ini dapat terlihat dari soal yang
yang mendapat nilai minimal 75 belum semua diberikan, dalam kelompok terdapat 7
aspek menunjukkan 85% . Demikian juga guru kelompok dapat menyelesaikan soal benar
belum dapat mengelola pembelajaran dengan semua, sedang 1 kelompok adalah salah satu.
baik dan juga hasil observasi aktivitas siswa Dalam mempresentasikan hasil kelompok, guru
dalam kelas terlihat masih cukup baik. Siklus II memberikan kesempatan kepada masing-
dilaksanakan 1 kali pertemuan yaitu pada masing kelompok, terutama pada kelompok
hari Senin, 10 Oktober 2016, dengan masing- yang belum pernah mempresentasikan hasil
Subyek peneliti adalah kelas X IPA 8 Man 2 pada kelompok yang hasil diskusinya baik,
yang berjumlah 40 siswa. Kegiatan belajar Skor rata-rata hasil observasi aktivitas
mengajar dilakukan oleh peneliti dengan siswa sebesar 2,3 dari skor rata-rata maksimal
Kegiatan belajar mengajar dilakukan baik. Setiap anggota kelompok mau melakukan
metode Jigsaw Learning. Guru membagi kelas menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok
menjadi 8 kelompok dari 40 siswa, yang terdiri baik. Meskipun masih ada beberapa siswa yang
dari 5 siswa setiap kelompoknya. Anggota tiap kurang bertanggung jawab dalam tugas
yang ada dalam pembelajaran Jigsaw Learning menyampaikan pertanyaan mengenai materi
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang yang dibahas cukup baik. Kebenaran jawaban
102
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
siswa dalam diskusi kelompok juga baik, hal ini Kegiatan belajar mengajar dilakukan guru
terlihat dari skor kebenaran jawaban siswa dengan meggunakan pembelajaran metode
dengan materi yang dibahas dalam diskusi Jigsaw Learning. Guru membagi kelas menjadi
kemampuan siswa memahami materi yang kelompok tetap seperti pada pertemuan
telah diajarkan. Nilai kuis pertemuan siklus 2 sebelumnya. Guru melakukan tahapan-tahapan
dijadikan skor perkembangan dan nilai yang ada dalam pembelajaran Jigsaw Learning
kelompok. Sedangkan nilai awal diambil dari dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
skor perkembangan pada siklus I sudah dibuat dengan baik. Guru menyampaikan
Siklus III dilaksanakan setelah refleksi memotivasi belajar siswa agar. siswa giat
dilakukan pada siklus III diketahui jumlah memberikan bimbingan kepada siswa dengan
siswa yang mendapat nilai minimal 75 sudah merata. Hal ini dapat terlihat dari soal yang
semua aspek menunjukkan lebih dari 85% . diberikan, dalam kelompok terdapat 8
Demikian juga guru belum dapat mengelola kelompok dapat menyelesaikan soal benar
pembelajaran dengan baik dan juga hasil semua. Dalam mempresentasikan hasil
observasi aktivitas siswa dalam kelas terlihat kelompok, guru memberikan kesempatan
sudah sangat baik. Siklus III dilaksanakan 1 kepada masing-masing kelompok, terutama
kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 17 pada kelompok yang belum pernah
2 kali 40 menit. Subyek peneliti adalah kelas X Penghargaan kelompok diberikan pada
IPA 8 Man 2 Model Medan tahun pelajaran kelompok yang hasil diskusinya baik,
Kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh Skor rata-rata hasil observasi aktivitas
peneliti dengan bantuan guru lain sebagai siswa sebesar 3,4 dari skor rata-rata maksimal
103
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
anggota kelompok mau melakukan diskusi tetapi keaktifan siswa sudah kelihatan tumbuh
kelompok dan partisipasi siswa menjawab karena siswa tidak merasa jenuh dan bisa
pertanyaan dalam diskusi kelompok baik. dan berkomunikasi dengan teman pada saat
kelompoknya. Sedangkan keaktifan siswa diskusi, siswa agak malu-malu, akan tetapi
dalam menyampaikan pertanyaan mengenai dengan bimbingan guru akhirnya terbiasa. Pada
materi yang dibahas sudah baik. Kebenaran Siklus III Sudah Sangat Baik dengan rata
jawaban siswa dalam diskusi kelompok juga observasi siswa 3,4 dari skor maksimal 4.
baik, hal ini terlihat dari skor kebenaran Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-
jawaban siswa dengan materi yang dibahas soal dalam diskusi cukup baik. Terlihat dari
dalam diskusi diberi skor 4. hasil diskusi, hampir semua jawaban dari soal
104
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
minimal 75 adalah 80%. Sedangkan pada observasi siswa 3,4 dari skor maksimal 4.
observasi keaktifan siswa masih kurang baik, Kegiatan diskusi kelompok berlangsung
sehingga peneliti masih perlu mengadakan dengan baik. Setiap anggota kelompok
siklus II karena indikator kinerja peneliti belum berperan aktif dalam kegiatan kelompoknya.
Jigsaw Learning pada siklus II Cukup baik dengan tepat waktu, meskipun tidak semua
105
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
1. Pembelajaran akidah akhlah dengan sehingga guru harus mampu menentukan atau
menerapkan metode Jigsaw Learning memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan
yang telah dilaksanakan di kelas X IPA dengan pembelajaran metode Jigsaw Learning
ini terlihat dari jumlah siswa yang 1. Dalam rangka meningkatkan prestasi
mendapat nilai minimal 75 pada siklus belajar siswa, guru hendaknya lebih
1 sebesar 80%. Siklus II sebesar 82,5 % sering melatih siswa dengan berbagai
Sedangkan pada hasil belajar siswa metode pengajaran, walau dalam taraf
pada siklus 1 yaitu Tidak Baik yaitu 2. Perlu adanya penelitian yang lebih
dengan skor 1,9. Dan pada siklus II lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
lebih baik.
SARAN
dari uraian sebelumnya agar proses belajar Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
mengajar akidah akhlak lebih efektif dan lebih Algesindon.
memberikan hasil yang optimal bagi siswa, Arikunto, S, 2001. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
maka disampaikan saran sebagai berikut:
Arikunto, S, 2001 Penelitian Tindakan Kelas.
Untuk melaksanakan metode Jigsaw Learnig Jakarta: Bumi Aksara
106
GENTA MULIA,
Volume VIII No. 1, Januari 2017 ISSN: 2301-6671
107