Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“SEJARAH KELAHIRAN FAHAM NASIONALISME


INDONESIA“
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pendidikan Kewarganegaraan”

Dosen Pembimbing:
Ust. Ahmad Tirmidli, Lc. M.Hi

Disusun Oleh :
Afriyadi Setiyawan (NIM 04.18.019)
Ary Prastono W (NIM 04.18.022)

Semester : 2 ( Dua )
Jurusan : Perbandingan Madzhab
Prodi : Pendidikan Kewarganegaraan
SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH
(STIS) AL MANAR
2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah ‫ ﷻ‬yang telah melimpahkan rahmat dan karunia
Nya  sehingga kami diberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme di Indonesia”.
            Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran jurusan
Perbandingan Mazhab, STIS Al Manar. Kami menulis makalah ini untuk membantu mahasiswa supaya
lebih  memahami mata kuliah khususnya mengenai Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme Indonesia.
            Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak termasuk teman-teman  yang telah
berpartisipasi dalam mencari bahan-bahan untuk menyusun tugas ini sehingga memungkinkan
terselesaikan makalah ini, meskipun banyak terdapat kekurangan.
            Akhir kata, kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan sumbangan pikiran
dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu
dengan terbuka dan senang hati kami menerima kritik dan saran dari semua pihak.

Jakarta, 12 Maret 2019

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Gerakan Nasionalisme Indonesia.......................................................... 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sejarah Singkat Terciptanya Faham Nasionalisme........................................................ 5
B.     Faktor Yang Mempengaruhi Munculnya Nasionalisme................................................ 5-8
C.     Bentuk, Perkembangan, dan Tokoh Nasionalisme......................................................... 9-14
D.    Manfaat Nasionalisme Dalam Hidup Bernegara............................................................ 14-15
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................................................... 16
B.     Kritik dan Saran.............................................................................................................. 17
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG GERAKAN NASIONALISME INDONESIA


Indonesia telah dijajah oleh bangsa Barat sejak abad XVII, namun kesadaran nasional sebagai
sebuah bangsa baru muncul pada abad XX. Kesadaran itu muncul sebagai akibat dari sistem pendidikan
yang dikembangkan oleh pemerintah kolonial. Karena, melalui pendidikanlah muncul kelompok
terpelajar atau intelektual yang menjadi motor penggerak nasionalisme Indonesia. Melalui tangan
merekalah, perjuangan bangsa Indonesia di dalam membebaskan diri dari belenggu kolonialisme dan
imperialisme Barat memasuki babak baru. Inilah yang kemudian dikenal dengan periode pergerakan
nasional. Perjuangan tidak lagi dilakukan dengan perlawanan bersenjata tetapi dengan menggunakan
organisasi modern.
Ide-ide yang muncul pada masa pergerakan nasional hanya terbatas pada para bangsawan terdidik
saja. Selain mereka mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi juga karena hanya kelompok
bangsawanlah yang mampu mengikuti pola pikir pemerintah kolonial. Mereka menyadari bahwa
pemerintah kolonial yang memiliki organisasi yang rapi dan kuat tidak mungkin dihadapi dengan cara
tradisional sebagaimana perlawanan rakyat sebelumnya. Inilah letak arti penting organisasi modern bagi
perjuangan kebangsaan.
Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang
ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan nasionalisme pada awal abad XX tidak
bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme sebab keduanya merupakan hubungan sebab akibat. Hanya
saja, pada tahap awal nasionalisme berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok bangsawan terpelajar.
Merekalah yang mula-mula memiliki kesadaran adanya diskriminasi kehidupan bangsa dan berusaha
mencarikan jawabannya. Bentuk gerakannya memiliki corak yang beragam mulai dari yang bersifat
etnis, kultural, hingga nasional. Itulah latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia. Meskipun
banyak mengadopsi nilai dan pengertian dari luar, tetapi nasionalisme Indonesia tetap memiliki
spesifikasi tersendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Bagaimana sejarah terjadinya gerakan Nasioalisme Indonesia?
b) Apa faktor yang melatarbelakangi terjadinya gerakan Nasionalisme Indonesia?
c) Bagaimana bentuk & peranan pergerakan Nasionalisme Indonesia dan siapakah tokoh-
tokohnya?
d) Apa manfaat Nasionalisme bagi kehidupan berbangsa dan bernegara?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT TERCIPTANYA FAHAM NASIONALISME


Sejarah nasionalisme ini berkembang pertama kali di eropa pada abad ke 18 dan lahirnya faham
ini diikuti dengan terbentuknya negara kebangsaan. Pada mulanya terbentuknya negara kebangsaan
dilatarbelakangi oleh faktor-faktor objektif, seperti persamaan keturunan, adat istiadat, tradisi dan
agama. akan tetapi, kebangsaan yang dibentuk atas dasar nasionalisme lebih menekankan kemauan
untuk hidup bersama dalam negara kebangsaan.
Timbulnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak lepas dari situasi politik pada abad ke 20,
pada masa itu semangat menentang kolonialisme Belanda mulai muncul dikalangan penghuni pribumi.
Ada tiga pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang menjadi pada masa sebelum
kemerdekaan yakni faham keislaman, maxisme, dan nasionalisme Indonesia. Para analis nasionalisme
beranggapan bahwa islam memegang peranan penting dalam pembentukan nasionalisme sebagaimana di
Indonesia.
John Kautsky ( dalam Lengge, 1993 ) menyatakan bahwa “ peranan sebagai pemrakarsa utama
dalam mengerakkan dukungan rakyat dan mengorganisir suatu pergerakan politik nasional dimainkan
oleh kaum intelektual yang telah menyerap sejumlah wawasan dan nilai peradaban barat melalui
pendidikan yang disediakan oleh negara penjajahan dan merasa frustasi karena keterbatasan kesempatan
politik dan kesempatan lain dalam rezim kolonial”
Menurut seorang pengamat nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa islam bukan saja
merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan melainkan juga merupakan simbol persamaan nasib
menentang penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari agama lain.
Dengan demikian Nasionalisme di Indonesia merupakan suatu fenomena yang beragam dan
dapat dibedakan fase-fasenya dari awal sampai akhir, antara mereka yang berfikir di dalam kerangka
kebangkitan kembali islam dan di dalam kerangka politik, serta antara orang-orang yang menghendaki
kemerdekaan dari kekuasaan Belanda dengan orang-orang yang menghendaki kemerdekaan dengan
adanya perubahan sosial yang radikal. Semua itu tergantung pada diri masing-masing yang terkadang
semuanya masih mempunyai tujuan yang sama meski cara yang di tempuh berbeda-beda.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA NASIONALISME


Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya nasionalisme Indonesia. Secara umum bisa
dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam dan luar.

5
a.) Faktor dari dalam (internal) antara lain

 Kenangan kejayaan masa lampau

Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan
berkembangnya imperialisme dan kolonialisme Barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia pernah
mengalami masa kejayaan sebagai bangsa merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong
semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau
tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Di mana
pada masa Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya
mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.

 Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak zaman dahulu kala

Faktor yang mendorong rasa nasionalisme bangsa Asia bukanlah akibat penjajahan yang dilakukan
oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika, melainkan rasa persatuan itu sudah dimiliki
sejak zaman dahulu kala terutama sesama ras, ataupun kerjasama perdagangan yang telah saling
melengkapi antara suku produsen benda yang berlainan (sehingga terjadi pertukaran tanpa adanya
keserakahan seperti yang dilakukan bangsa Barat). Mereka saling menghormati dan menjaga. Namun
kedatangan bangsa Barat yang menjajah mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga
mereka ingin menentang imperialisme Barat.

 Munculnya golongan cendekiawan

Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik hasil dari


pendidikan Barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin
munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan
penjajahan.

 Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan

1. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi
masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia.
Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.
2. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing.
Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk
meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.

6
3. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan
mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di
Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta menumbuhkan
kebudayaan asli bangsa Indonesia.

b.) Faktor dari luar (eksternal) antara lain :

 Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini
dikarenakan, modernisasi yang dilakukan Jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai
bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu
melawan Korea tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah di Rusia.
Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia
Afrika untuk mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.

 Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara


o Pergerakan Kebangsaan India

India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama ”All India National
Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak, dsb. Mahatma Gandhi
memiliki dasar perjuangan :

1. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.


2. Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun mereka masuk
kantor atau pabrik.
3. Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah
kolonial Inggris.
4. Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri.

Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh Rabindranath Tagore.

o Gerakan Kebangsaan Filipina

Digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir penjajah bangsa Spanyol di wilayah Filipina.
Novel yang dikarangnya berupa Noli Me Tangere (Jangan Sentuh Aku). Jose ditangkap tanggal 30
September 1896 dijatuhi hukuman mati. Akhirnya dilanjutkan Emilio Aquinaldo yang berhasil

7
memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi Amerika Serikat berhasil
menguasai Filipina dari kemerdekaan baru diberikan Amerika Serikat pada 4 Juli 1946.

o Gerakan Nasionalis Rakyat Cina

Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan dalam segala sektor
kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu I: 1.
Republik Tiongkok adalah suatu negara nasional Cina 2. Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi
(kedaulatan berada di tanggan rakyat) 3. Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi
rakyatnya.

Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan rakyat
Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911)

o Pergerakan Turki Muda (1908)

Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di segala sektor
kehidupan masyarakatnya.

o Pergerakan Nasionalisme Mesir

Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama
Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad
Abduh mempengaruhi berdirinya organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti
Muhammaddiyah.

Intinya dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-negara lain
termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan penjajahan dan kolonialisme di
negaranya.

 Munculnya Paham-paham baru

Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi
dan pan islamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia.
Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi
pergerakan nasional yang ada di Indonesia.

8
C. BENTUK, PERKEMBANGAN, DAN TOKOH NASIONALISME INDONESIA

a. Tumbuhnya Nasionalisme di Indonesia

Nasionalisme tumbuh diindonesia dimulai setelah munculnya Serikat Islam. Budi Oetomo yang
sudah terbentuk dahulu merupakan organisasi "elit" sehingga tidak berkontribusi dalam menumbuhkan
nasionalisme diseluruh kalangan masyarakat. Serikat Islam melakukan berbagai upaya dalam
menumbuhkan nasionalisme di seluruh daerah hindia belanda pada waktu itu.

Karena adanya faktor pendukung diatas maka di Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme.
Semangat nasionalisme ini digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang
ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai
oleh Ir. Soekarno. PNI bertujuan untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari
penjajahan. Sedangkan cita-citanya adalah mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat, serta mengusir
penjajahan pemerintahan Belanda di Indonesia. Dengan Nasionalisme dijadikan sebagai ideologi maka
akan menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan dan
cita-cita. Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok bangsa
tersebut.

b. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia

Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas
nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana
selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa
Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan
perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi
kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak :

1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara
dalam tulisannya pada tahun 1850.
2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut penduduk
nusantara dengan Indonesia.
3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya
bernama Indische Vereninging menjadi Perhimpunan Indonesia.
5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka

9
6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah
Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku
bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayah
Indonesia.
7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
1945.

c. Peranan Nasionalisme di Indonesia

Perkembangan nasionalisme yang mengarah pada upaya untuk melakukan pergerakan nasional guna
seakan melawan penjajah tidak bisa lepas dari peran berbagai golongan yang ada dalam masyarakat,
seperti golongan terpelajar/kaum cendekiawan, golongan profesional, dan golongan pers.

 Golongan Terpelajar

Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab
masih sedikit penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh
pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh
pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan
pendidikan model Barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang
memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekadar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki
kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas mereka akan membentuk kelompok
kecil untuk saling bertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenai negara Indonesia melalui
diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip
sepenanggunagan untuk mengatasi bersama adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotan moral,
peneterasi budaya, dan kemiskinan rakyat Indonesia. Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan
yang selanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka membentu organisasi-organisasi
modern yang berwawasan nasional. Mereka berusaha menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa, menanamkan rasa nasionalisme, menanamkan semangat untuk memprioritaskan segalanya demi
kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi melalui organisasi tersebut. Selanjutnya melalui
organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan gerakan untuk melawan penjajahan yang
selanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.

Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat
terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan nasional
Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan.

10
 Golongan Profesional

Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti guru, dan
dokter.Keanggotaan golongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya. Golongan profesional ini
lebih banyak ada dan mengembangkan profesinya didaerah perkotaan. Golongan profesional pada masa
kolonial memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat mengetahui keberadaan
rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan kekuatan rakyat untuk
menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda.

a) Peran Guru

1. Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya
dan berjuang memajukan bangsa Indonesia dari keterbelakangan.
2. Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui lembaga-
lembaga pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun
sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.
3. Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang
tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial
Belanda.
4. Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.
5. Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam
memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah.
6. Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi
modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar
bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah
untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala
bentuk penjajahan asing.

Bagi guru tempat perjuangan mereka adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ada, di sekolah tersebut
guru membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya.

Contoh lembaga pendidikan yang ada, yaitu :

1. Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara


2. Lembaga Pendidikan Perguruan Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan

11
Melalui gurulah dihasilkan tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia maupun tokoh-tokoh besar dunia. Di
tangan gurulah terletak maju mundurnya sebuah bangsa. Jadi jika tidak ada guru maka mungkin
Indonesia tidak dapat terbebas dari Kekuasaan kolonial.

b) Peran Dokter

1. Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat.
2. Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui
penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat
Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia adalah akibat dari
berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
3. Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi
yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh
Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan
Mangunkusumo.

 Golongan Pers

Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19, dan masuknya pers di Indonesia memberikan
pengaruh yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers dapat dilihat dalam
bentuk surat kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang beredar hanya digunakan untuk orang-
orang asing tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari masyarakat pribumi maka muncul surat kabar
yang di modali orang Cina tetapi menggunakan bahasa Melayu. Peran media :

1. Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata
dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak
langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat
Indonesia.
2. Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas pengetahuan bagi
para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum.
3. Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa
sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan
kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.
4. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling potensial untuk memuat berita,
wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara
struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.

12
5. Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi dan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial.
Tetapi melalui surat kabar tersebut sebagai sarana untuk menyampaikan segala sesuatu yang
dikehendaki dan diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin bisa diinformasikan
kepada masyarakat luar. Dimana pemberitahuannya lebih memihak pada pemerintah kolonial
Hindia Belanda.

Pada masa pergerakan nasional Indonesia, surat kabar mempunyai peranan yang sangat penting bahkan
organisasi pergerakan nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri-sendiri, seperti Darmo
Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff dan De Expres (Indische Partij),
Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat
(Partindo), Daulah Ra’jat (PNI Baru)

Surat kabar yang dimiliki oleh organisasi-organisasi tersebut menjadi salah satu sarana untuk
menyampaikan bentuk-bentuk perjuangan kepada rakyat, agar rakyat dapat mengetahui dan memberikan
dukungan kepada organisasi-organisasi itu.

d. Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia

 Periode Awal Perkembangan

Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial
dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia,
Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.

 Periode Nasionalisme Politik

Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan
Pemuda.

 Periode Radikal

Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu
secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang
bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.
13
 Periode Bertahan

Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan.
Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi
pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan
gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.

Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan
cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia.
Nasionalisme adalah rasa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia, cerminan dari komitmen yang pernah
diikrarkan berpuluh-puluh tahun lampau, bertolak dari rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan.

D. MANFAAT NASIONALISME DALAM HIDUP BERNEGARA

Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan berbagai macam suku, ras, agama dan budaya.
Nasionalisme artinya sikap rela berjuang bangsa dalam untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang sama,
dengan rasa setia dan toleransi di samping keberagaman yang ada. Manfaat hidup bersatu bagi
kehidupan sosial bernegara dalam wujud nasionalisme adalah semangat dan identitas suatu bangsa,
dalam rangka untuk menciptakan bangsa yang maju, makmur dan berdaulat. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa maju tidaknya suatu negara juga tergantung dari tertanamnya jiwa nasionalisme
pada bangsanya. Di bawah ini adalah beberapa ulasan mengenai manfaat jiwa nasionalisme dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain adalah:

 Meningkatkan rasa rela berkorban, karena apabila seseorang telah memiliki jiwa nasionalisme
secara alami orang tersebut akan rela dan siap melakukan segala cara untuk melindungi bangsa
dan negaranya.
 Menumbuhkan rasa patriotisme, dalam membela dan memajukan negaranya dilandasi dengan
manfaat tidak putus asa, penuh keberanian, tidak mengenal rasa takut, serta rela untu berjuang
dan rela berkorban.

14
 Menumbuhkan rasa solidaritas, di balik keberagaman bangsa selalu menjunjung nilai
kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan dan persahabatan karena hidup bersatu dengan rukun
merupakan kunci untuk melewati segala hambatan dalam mencapai tujuan bersama.
 Meningkatkan keinginan untuk memajukan tanah air, menjadi salah satu manfaat jiwa
nasionalisme karena rasa nasionalisme akan memicu semangat seseorang untuk memajukan
negaranya agar tidak kalah dalam persaingan dengan negara lainnya.
 Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara, selalu ikut serta dalam berbagai hal untuk
kebaikan negara atas kemauan sendiri yang juga merupakan manfaat mempelajari pancasila .
 Meningkatkan kebanggaan dan cinta tanah air, yang akan menumbuhkan sikap maupun perilaku
untuk menjaga, memelihara dan melindungi tanah air dari segala desakan atau ancaman bahaya.
 Meningkatkan rasa menghargai perbedaan, karena manfaat keberagaman budaya di Indonesia
bukan menjadi halangan suatu bangsa untuk bersatu dalam mencapai tujuan dan cita-cita
bersama.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia telah dijajah oleh bangsa Barat sejak abad XVII, namun kesadaran nasional sebagai
sebuah bangsa baru muncul pada abad XX. Kesadaran itu muncul sebagai akibat dari sistem pendidikan
yang dikembangkan oleh pemerintah kolonial. Karena, melalui pendidikanlah muncul kelompok
terpelajar atau intelektual yang menjadi motor penggerak nasionalisme Indonesia. Melalui tangan
merekalah, perjuangan bangsa Indonesia di dalam membebaskan diri dari belenggu kolonialisme dan
imperialisme Barat memasuki babak baru. Inilah yang kemudian dikenal dengan periode pergerakan
nasional. Perjuangan tidak lagi dilakukan dengan perlawanan bersenjata tetapi dengan menggunakan
organisasi modern.

Nasionalisme timbul karena unsur-unsur sebagai berikut: ikatan rasa senasib dan seperjuangan,
bertempat tinggal dalam satu wilayah yang sama, campur tangan bangsa lain (penjajahan) dalam
wilayahnya, persamaan ras (tetapi hal ini tidak mutlak), dan keinginan dan tekad bersama untuk
melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolut agar manusia mendapatkan hak-haknya secara wajar
sebagai warga negara.

Tokoh-tokoh penggagas gerakan nasionalisme Indonesia antara lain: Dr. Wahidin Sudirohusodo
(pencetus berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo), Dr Soetomo (ketua Organisasi pergerakan yang
pertama di Indonesia,Budi Utomo, H.O.S. Cokroaminoto (ketua Sarekat Islam), Samanhudi (ketua
Sarekat Dagang Islam), Tiga Serangkai (Ernest Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki
Hadjar Dewantara), M. Noto Suroto (pelopor pembentukan organisasi Manifesto Politik dan
Perhimpunan Indonesia), Ir. Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia), Muhammad Hatta (Wakil
Presiden Pertama Republik Indonesia), Sutan Syahrir (perdana menteri pertama Republik Indonesia),
Mohammad Husni Thamrin (pahlawan nasional Indonesia), Mohammad Yamin (sastrawan, sejarawan,
budayawan, politikus, dan ahli hukum juga pelopor Sumpah Pemuda), H. Achmad Dahlan (pendiri
Organisasi Muhammadiyah), R.A Kartini atau Raden Ajeng Kartini (pejuang emansipasi wanita), dll.

Tujuan utama dari nasionalisme adalah menyatukan rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam
suku, ras, agama dan budaya untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang sama, dengan rasa setia dan
toleransi di samping keberagaman yang ada, dalam rangka untuk menciptakan bangsa yang maju,
makmur dan berdaulat.

16
B. KRITIK DAN SARAN

Demikian makalah yang dapat kami selesaikan. Kami berharap agar makalah yang kami susun ini
menjadi bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan menambah wawasan dalam sejarah kelahiran
faham nasionalisme, khususnya di Indonesia.

Namun, dalam penyusunan makalah ini, kami sadari terdapat banyak kekurangan, Karena kami pun
masih dalam tahap belajar. Maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif kami butuhkan dari para
pembaca dan pembimbing agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa menjadi lebih baik.

Wallahu a’lam bissawab

Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia

http://kakdiah.blogspot.com/2013/02/lahirnya-nasionalisme-di-indonesia.html

https://brainly.co.id/tugas/10050115

http://nitha-ta.blogspot.com/2012/10/materi-kwn.html

http://www.hariansejarah.id/2017/02/nasionalisme-bangsa-india.html

https://www.academia.edu/signup?a_id=36612817 -> (SEJARAH NASIONALISME DUNIA


DAN INDONESIA Oleh: Dr. Drs. Yosaphat Haris Nusarastriya, M.Si)

https://www.ruangguru.co.id/tokoh-tokoh-pergerakan-nasional-indonesia/

https://manfaat.co.id/manfaat-jiwa-nasionalisme

17

Anda mungkin juga menyukai