Anda di halaman 1dari 284

i

Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku Siswa yang dipersiapkan Pemerintah


dalam rangka implementasi pembelajaran mata pelajaran IPS pada SMA-
LB Tunarungu. Buku siswa ini disusun, dan ditelaah oleh berbagai pihak
di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada hakikatnya buku
ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui,
dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Oleh karena itu, masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XI SMA-LB/Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.-- Jakarta: 2016
viii, 284 hlm. : Ilus; 25 cm

Untuk SMALB kelas XI semester 1 dan 2


ISBN………………..
I. Ilmu Pengetahuan Sosial
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penyusun : Dr. Taat Wulandari, M.Pd.


Penelaah : Dr. Epon Ningrum
Layouter dan Desain Sampul : Hamdan Hafizh, S.Pd.

Cetakan Ke-1, 2016


Disusun dengan huruf Bookman Old Style 12 pt

ii Ilmu Pengetahuan Sosial


KATA PENGANTAR

Dengan berlakunya Kurikulum 2013, maka sejak tahun


pelajaran 2014/2015, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, telah mengembangkan
Kurikulum Pendidikan Khusus. Kegiatan ini dilakukan dengan
mengembangkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) untuk sejumlah mata pelajaran bagi peserta didik SMA-LB,
termasuk salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Kegiatan ini lalu ditindaklanjuti dengan pengembangan
Bahan Ajar mata pelajaran IPS kelas XI, untuk Tunarungu.
Buku ini mengarahkan siswa agar memiliki kemauan serta
kemampuan untuk belajar dengan mengedepankan prinsip
multi metode, multimedia, mu/lti sumber belajar, dan penilaian
yang multi jawab. Fokus kajian IPS diarahkan pada upaya
mendorong siswa memahami serta memiliki rasa bangga sera
rasa memiliki terhadap kekayaan sumberdaya alam, sumberdaya
manusia, maupun sumberdaya budaya yang kita miliki, serta
pemanfaatannya, terutama pada bidang-bidang pariwisata,
kecantikan, dan tata boga. Oleh karena itu, siswa harus aktif
melakukan berbagai kegiatan seperti yang dicontohkan dalam
buku ini. Siswa bersama guru dapat memperkaya secara
kreatif kegiatan-kegiatan lain yang relevan yang bersumber dari
lingkungan alam, sosial, maupun budaya yang ada di lingkungan
sekitar.
Buku ini sangat terbuka, dan akan terus menerus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, pemerintah mengundang
para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan
yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan kontribusi yang terbaik
bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan
generasi “Indonesia Emas” seratus tahun Indonesia Merdeka pada
tahun 2045.
Untuk itu ucapan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan buku ini, khususnya para penulis dan penelaah
(editor), serta Tim Profesional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendididkn
Menengah Kemdikbud, di bawah koordinasi Direktur PPKLK,
dinatu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum,
Kasi Penilaian dan Akreditasi, yang telah mengkoordinir penulis,
penelaah/editor, dan Tim Teknis, Dit PPKLK serta Staf Subdit
Pembelajaran Dit. PPKLK, sehingga Buku ini dapat terwujud.

Jakarta,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu iii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................iv

BAB I KONDISI GEOGRAFIS DAN AKTIVITAS MANUSIA


DALAM BIDANG EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
DI INDONESIA........................................................... 1
Peta Konsep................................................................................ 2
Indikator Pencapaian Kompetensi.............................................. 2
Pendahuluan.............................................................................. 3
A. Interaksi Antarwilayah di Indonesia....................................... 4
1. Bentuk-bentuk Interaksi Antarwilayah di Indonesia........... 4
2. Intensitas Interaksi Antarwilayah di Indonesia................... 7
B. Kondisi Geografis Indonesia................................................. 10
1. Letak Geografis Indonesia................................................. 11
2. Relief Muka Bumi Indonesia............................................. 12
3. Keadaan Tanah di Indonesia............................................ 14
4. Kondisi Iklim Indonesia.................................................... 17
5. Flora dan Fauna Indonesia............................................... 20
C. Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia.............................. 24
1. Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia.................... 24
2. Jenis-jenis Sumber Daya Alam menurut Penggolongan
Tertentu............................................................................ 29
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia................... 39
D. Potensi Sumber Daya Manusia di Indonesia....................... 40
1. Jumlah dan Persebaran Penduduk Indonesia.................. 40
2. Kelahiran, Kematian dan Pertumbuhan Penduduk.......... 43
3. Kepadatan Penduduk....................................................... 50
4. Komposisi Penduduk, Sex Ratio, Beban Ketergantungan,
dan Usia Harapan Hidup.................................................. 52
5. Migrasi Penduduk............................................................. 55
E. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi
Geografis Indonesia............................................................... 60
1. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dalam Bidang
Ekonomi dengan Kondisi Geografis Indonesia.................. 60
2. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Sosial
dengan Kondisi Geografis Indonesia................................. 63
3. Hubungan antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Budaya
dengan Kondisi Geografis Indonesia................................. 64
Rangkuman.............................................................................. 66
Uji Kompetensi.......................................................................... 68

iv Ilmu Pengetahuan Sosial


BAB II AKTIVITAS MANUSIA DALAM MASA PENJAJAHAN,
PERGERAKAN NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA.................................... 71
Peta Konsep.............................................................................. 72
Indikator Pencapaian Kompetensi............................................ 72
Pendahuluan............................................................................ 73
A. Kondisi Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat.......... 73
1. Bangsa Portugis................................................................ 74
2. Bangsa Spanyol................................................................ 74
3. Bangsa Belanda................................................................ 75
4. Bangsa Inggris.................................................................. 76
B. Pergerakan Kebangsaan Indonesia terutama Perlawanan
terhadap Penjajahan Bangsa-bangsa Barat.......................... 81
1. Latar Belakang Pergerakan Kebangsaan Indonesia Melawan
Penjajahan Bangsa Barat.................................................. 82
2. Organisasi Pergerakan Nasional....................................... 83
C. Proklamasi Kemerdekaan dan Perjuangan Memperoleh
Kedaulatan........................................................................... 87
1. Kehidupan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan.............. 87
2. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945..... 95
3. Perjuangan Memperoleh Kedaulatan.............................. 111
Rangkuman............................................................................ 120
Uji Kompetensi........................................................................ 120

BAB III AKTIVITAS MANUSIA DALAM KELEMBAGAAN


SOSIAL, EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN BUDAYA DI
INDONESIA.............................................................. 123
Peta Konsep............................................................................ 124
Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... 124
Pendahuluan.......................................................................... 124
A. Peran Lembaga Sosial, Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya bagi
Masyarakat Indonesia......................................................... 125
1. Pengertian Lembaga Sosial............................................. 125
2. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial.................................. 126
3. Proses Terjadinya Lembaga Sosial.................................. 129
4. Sistem Pengendalian Sosial............................................ 135
5. Ciri-ciri Lembaga Sosial.................................................. 136
6. Tipe-tipe Lembaga Sosial................................................ 138
7. Cara Mempelajari Lembaga Sosial.................................. 142
8. Macam-Macam Lembaga Sosial...................................... 143

Kelas XI SMA LB - Tunarungu v


B. Perubahan Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial,
Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya di Indonesia................. 177
1. Lembaga Sosial............................................................... 178
2. Lembaga Ekonomi.......................................................... 180
3. Lembaga Pendidikan....................................................... 180
4. Lembaga Budaya............................................................ 193
Rangkuman............................................................................ 195
Uji Kompetensi........................................................................ 196

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA.199


Peta Konsep............................................................................ 200
Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... 201
Pendahuluan.......................................................................... 201
A. Permintaan (Demand), Penawaran (Supply) dan Pasar........ 201
1. Pengertian Permintaan dan Penawaran.......................... 202
2. Fungsi, Skedul, Kurve Permintaan dan Penawaran........ 204
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan
Penawaran...................................................................... 215
4. Hukum Permintaan daan Penawaran............................. 221
5. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan................ 223
6. Pasar............................................................................... 234
B. Aktivitas Manusia dalam bidang Ekonomi......................... 239
1. Badan Usaha dan Perusahaan....................................... 240
2. Jenis-Jenis Badan Usaha............................................... 241
3. Aktivitas Penduduk di Sektor Pertanian......................... 247
4. Aktivitas Penduduk di Sektor Nonpertanian................... 249
5. Kaitan Aktivitas Ekonomi dan Lingkungan..................... 252
C. Pelaku Kegiatan Ekonomi di Indonesia.............................. 253
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)................................ 254
2. Badan Usaha Milik Swasta............................................. 257
3. Koperasi.......................................................................... 266
Rangkuman............................................................................ 270
Uji Kompetensi........................................................................ 272

GLOSARIUM........................................................................... 274
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 276
BIODATA PENULIS................................................................ 277

vi Ilmu Pengetahuan Sosial


BAB I
KONDISI GEOGRAFIS DAN AKTIVITAS
MANUSIA DALAM BIDANG EKONOMI,
SOSIAL DAN BUDAYA
DI INDONESIA

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 1


KONDISI GEOGRAFIS DAN
BAB AKTIVITAS MANUSIA DALAM
I BIDANG EKONOMI, SOSIAL DAN
BUDAYA DI INDONESIA
Peta Konsep

Kondisi Geografis

Interaksi
Potensi SDA Potensi SDM
Keruangan

Aktivitas
Manusia

Ekonomi

Sosial

Budaya

Indikator Pencapaian Kompetensi


1.
Memahami bentuk-bentuk interaksi keruangan di
Indonesia.
2. Menjelaskan kondisi geografis (letak dan luas, iklim,
rupa bumi, tata air, tanah, flora, dan fauna) Indonesia;
3. Mengidentifikasi potensi sumber daya alam Indonesia;
4. Mengidentifikasi potensi sumber daya manusia
Indonesia;
5. Mengidentifikasi aktivitas manusia dalam bidang sosial,
ekonomi, dan budaya kaitannya kondisi geografis di
Indonesia.

2 Ilmu Pengetahuan Sosial


Pendahuluan
Negara Indonesia terletak di daerah tropis atau lintang
rendah, karena letak/lokasinya yang berdekatan dengan garis
Khatulistiwa (garis lintang 00). Oleh karena itu penyinaran
matahari berlangsung sepanjang tahun, dengan lama
penyinaran yang hampir sama untuk setiap harinya. Tingginya
intensitas penyinaran matahari menyebabkan Indonesia
beriklim tropis/panas. Iklim di Indonesia juga dipengaruhi
oleh lokasi kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua benua
yaitu benua Asia dan Australia, sehingga menyebabkan negara
Indonesia memiliki iklim musim/muson.
Selain itu wilayah Indonesia berupa kepulauan yang
lokasinya diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik, sehingga menyebabkan Indonesia memiliki
kelembaban yang tinggi, serta curah hujan yang banyak.
Indonesia juga memiliki letak yang strategis secara geografis,
karena selain terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia
juga diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Posisi strategis Indonesia memberikan
keuntungan untuk melakukan hubungan, baik menyangkut
kepentingan ekonomi (produksi, distribusi/perdagangan,
dan konsumsi), sosial maupun budaya dengan negara lain di
dunia internasional. Selain itu, kalian juga tahu bahwa negara
Indonesia memiliki kondisi tanah yang subur. Kondisi geografis
di atas tentu berpengaruh terhadap kegiatan transportasi
dan komunikasi. Wilayah Indonesia yang luas menyebabkan
perbedaan keunggulan lokasi suatu daerah. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya saling ketergantungan, saling
membutuhkan atau terjadi konektivitas antarruang dan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 3


waktu. Karena luas wilayah Indonesia, perbedaan kondisi
geografis suatu wilayah di Indonesia menyebabkan terjadinya
saling kebergantungan antara wilayah satu dengan wilayah
lainnya, disebabkan kondisi saling membutuhkan atau terjadi
konektivitas antarruang dan waktu.
A. Interaksi Antarwilayah di Indonesia
Pada subbab ini, kalian akan belajar tentang interaksi
antarwilayah di Indonesia. Pembahasan tentang interaksi
antarwilayah di Indonesia, mencakup hal-hal berikut: (1)
Bentuk-bentuk Interaksi Antarwilayah di Indonesia; dan (2)
Intensitas Interaksi Antarwilayah di Indonesia.
1. Bentuk-bentuk Interaksi Antarwilayah di Indonesia
Pada pembelajaran IPS di Kelas X, kalian telah diajak
untuk memperhatikan wilayah dan aktivitas penduduk
di daerah kalian masing-masing, bagaimana perubahan-
perubahannya dari waktu ke waktu, makin bertambah
atau berkurang? Demikian juga dengan potensi-potensi,
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki daerah tertentu,
sehingga menyebabkan terjadinya saling ketergantungan
antara daerah satu dengan daerah lainnya. Pada kelas XI
ini kalian akan belajar bagaimana aktivitas penduduk di
wilayah Indonesia, apakah cenderung tetap ataukah berubah,
monoton atau makin bervariasi, baik terkait dengan kegiatan
ekonomi, sosial maupun budaya? Demikian juga penduduk
yang tinggal di wilayah tertentu di Indonesia, memerlukan
ruang untuk tempat tinggalnya. Secara umum ruang
kehidupan manusia Indonesia adalah wilayah permukaan
bumi Indonesia. Permukaan bumi Indonesia sebagai ruang
terdiri atas berbagai wilayah provinsi, atau Kabupaten/Kota,

4 Ilmu Pengetahuan Sosial


dengan kondisi gejala atau fenomena yang beraneka ragam
bentuknya.
Fenomena muka bumi Indonesia, ada yang terletak di
permukaan atau di bawah permukaan bumi. Ruang muka
bumi Indonesia bahkan juga mencakup perairan, lapisan
tanah dan berbagai jenis batuan yang dapat menjadi sumber
daya yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan
manusia. Dengan demikian, pengertian wilayah di Indonesia
dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lain yang
dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia di
Indonesia.
Setiap wilayah di Indonesia memiliki ciri khas tertentu yang
berbeda antara wilayah satu dengan lainnya di Indonesia.
Karateristik wilayah inilah yang kemudian mengakibatkan
terjadinya keterkaitan antarwilayah di Indonesia sebagai
tempat untuk menjalani hidup dan kehidupan bagi
penduduknya, sekaligus upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya. Contoh ketika kalian pergi ke toko, pasar,
supermarket, mall, dan lainnya, kalian akan menyaksikan
betapa banyak barang-barang yang diperdagangkan sangat
beraneka ragam dan barang-barang dagangan tersebut
kebanyakan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Pakaian misalnya, didatangkan dari kota-kota besar, buah-
buahan, sayuran, umumnya didatangkan dari daerah dataran
tinggi di berbagai wilayah di Indonesia. Beras didatangkan
dari daerah dataran rendah, sedangkan ikan asin berasal
dari daerah pantai, dan masih banyak lagi barang-barang
dagangan yang ditawarkan yang bukan berasal dari daerah
kalian sendiri.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 5


Interaksi yang terjadi antarwilayah di Indonesia merupakan
proses yang terus terjadi dan mempunyai pengaruh terhadap
kondisi wilayah baik provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
dan lainnya, dari waktu ke waktu. Interaksi antarwilayah di
Indonesia tidak hanya menyangkut kepentingan ekonomi saja,
namun juga menyangkut di bidang sosial maupun budaya.
Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia secara fisik yang
tejadi antarwilayah di Indonesia, dari waktu ke waktu baik
untuk menetap maupun tidak menetap untuk jangka waktu
tertentu dinamakan dengan mobiltas penduduk. Pergerakan
manusia tersebut dapat terjadi di antara wilayah yang satu
dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Pengertian wilayah secara geografis bisa mencakup
wilayah yang sempit seperti desa, kampung, kecamatan, dan
sejenisnya, bisa juga meliputi wilayah yang lebih luas seperti
kabupaten, provinsi, bahkan antarnegara. Oleh karena itu,
pergerakan penduduk dapat terjadi dari desa satu ke desa
lain atau dari dari desa ke kota, atau sebaliknya dari kota
ke desa, antarkecamatan, kabupaten, antarprovinsi, atau
bahkan antarnegara. “Model interaktif” pergerakan penduduk

Gambar 1.1 Model Interaktif Pergerakan Manusia Antarwilayah


Sumber: Dok. Istimewa

6 Ilmu Pengetahuan Sosial


antarwilayah tersebut dapat kalian cermati lewat gambar
berikut.
Gambar 1.1 memberikan ilustrasi model interaktif pergerakan
penduduk antarwilayah, yang digambarkan dengan anak panah
anak panah untuk menggambarkan model interaksi dimaksud.
Khusus untuk interaksi yang dilakukan melalui pertukaran
(sharing) gagasan, pesan, dan informasi disebut komunikasi.
Interaksi komunikasi inipun dapat terjadi dari desa satu ke desa
lain atau dari dari desa ke kota, atau sebaliknya dari kota ke
desa, antarkecamatan, kabupaten, antarprovinsi, atau bahkan
antarnegara, sebagaimana gambar di atas.
Sedangkan interaksi yang terkait dengan pemindahan
barang disebut transportasi. Tentu kalian setiap saat dapat
menyaksikan orang yang sedang memindahkan barang-barang
dagangan atau kebutuhan sehari-hari lainnya, baik dengan alat
transportasi yang sederhana seperti sepeda atau sepeda motor,
gerobak, hingga mobil, truk, kereta api, kapal, dan lainnya.
Transportasi bisa dilakukan melalui darat (transportasi darat),
air (transportasi air) maupun udara (transportasi udara).
2. Intensitas Interaksi Antarwilayah di Indonesia
Intensitas atau kekuatan interaksi antarwilayah di
Indonesia, sangat dipengaruhi oleh adanya kondisi yang
berbeda, yaitu: kondisi saling melengkapi (complementarity),
kesempatan perantara (intervening opportunity) dan bahan-
bahan yang dapat dipertukarkan (transferability).
a. Kondisi saling melengkapi (complementarity)
Kondisi saling melengkapi terjadi karena masing-masing
wilayah (region), baik provinsi, kabupaten/kota, atau kecamatan
provinsi, kabupaten/kota, atau kecamatan memiliki kondisi

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 7


yang berbeda dalam ketersediaan atau potensi sumber daya
alam maupun sumber daya manusia. Satu wilayah, apakah
itu pulau, provinsi, kabupaten/kota, atau kecamatan tertentu
memiliki kelebihan sumber daya tertentu, sementara ada
wilayah lain yang kekurangan. Contohnya, wilayah pulau atau
provinsi-provinsi yang ada di Indonesia memiliki potensi
yang berbeda-beda. Pulau-pulau besar seperti Sumatera,
Kalimantan, dan Papua, kaya dengan sumber daya alam
yang berupa hutan, sehingga memiliki potensi yang besar
hasil kayu untuk bangunan.
Sementara Nusa Tenggara, sesuai dengan kondisi
alamnya, di sana tidak memiliki cukup sumber daya yang
berupa kayu untuk bangunan, namun di Nusa Tenggara
Timur (NTT) memiliki jenis kayu yang sangat terkenal karena
baunya yang wangi, yang dikenal dengan kayu cendana.
NTT juga kaya dengan binatang ternak, khususnya sapi
dan kuda. Oleh karena itu maka, antarwilayah pulau atau
provinsi dapat melakukan kerjasama yang saling melengkapi
(complementer).
Demikian juga pulau Jawa, dengan jumlah penduduk
yang besar mengakibatkan sumber daya alam yang ada cepat
termanfaatkan. Maka kebutuhan akan kayu untuk bangunan,
dan lainnya harus membeli atau mendatangkan dari bagian
provinsi/pulau yang lain atau bahkan dari luar negeri atau
manca negara. Sebaliknya sesuai dengan kemajuan yang
terjadi di pulau Jawa, maka pabrik-pabrik atau perusahaan
besar umumnya ada di pulau Jawa, sehingga meskipun
sumber daya alamnya sudah makin menipis, namun Jawa
banyak memproduksi bahan atau barang hasil industri yang

8 Ilmu Pengetahuan Sosial


sangat dibutuhkan oleh penduduk di pulau-pulau yang lain.
Aktivitas Kelompok
Diskusikan dengan teman-teman satu kelompok. Tuliskan
jawabannya dan kumpulkan kepada guru kalian. Saling
komplementer antarwilayah disebabkan perbedaan potensi,
kelebihan dan kekurangan sumber daya alam maupun
manusia yang berbeda. Jelaskan dan berikan contoh
konkretnya!
b. Peluang antara (intervening opportunity)
Intensitas interaksi antarwilayah Indonesia dapat terjadi
karena ada wilayah yang memiliki alternatif lebih baik dapat
dikatakan sebagai peluang antara. Manakala ada dua wilayah
yang memiliki surplus atau kelebihan barang atau produk
yang sama, maka wilayah lain yang akan membeli produk
tersebut akan memperhatikan faktor jarak atau biaya.
Misalnya: Kenapa orang-orang di daerah Batam (provinsi
Riau) lebih banyak yang berbelanja ke Singapura dari pada
belanja ke Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia, karena
jaraknya lebih dekat dan sarana transportasinya juga mudah.
Demikian juga orang-orang di wilayah Kalimantan Timur,
Nunukan misalnya, lebih banyak yang berbelanja kebutuhan
sehari-hari ke kota Tawao di Malaysia, dibandingkan
berbelanja ke kota-kota di wilayah Kalimantan Timur
lainnya. Oleh karena itu tawaran yang disertai biaya murah
dan jaraknya lebih dekat, maka akan menjadi pilihannya.
b. Kemudahan pengiriman (transferability)
Terkait dengan kemudahan pengiriman (transferability)
ini, intensitas interaksi dapat meningkat karena kemudahan
mencapai atau mengirimkan barang kebutuhan dari
para pihak yang berinteraksi. Faktor utama kemudahan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 9


pengiriman (transfer) ini didasarkan baik atas biaya interaksi
yang lebih murah, maupun kebijakan aturan masing-masing
wilayah di Indonesia. Jarak yang lebih jauh tetapi mudah
dicapai sehingga biaya lebih murah, akan lebih diminati
daripada jarak dekat tetapi jalan yang rusak dan sulit untuk
dicapai. Seseorang yang akan membeli sayuran akan lebih
suka di warung atau pasar daripada membeli langsung ke
petani meskipun jaraknya lebih dekat tetapi untuk dapat
menjangkaunya secara langsung lebih sulit.
Apalagi bila kemudahan pengiriman ini dikaitkan dengan
interaksi yang berupa pertukaran (sharing) gagasan, pesan,
dan informasi yang disebut komunikasi, sangat dipengaruhi
oleh faktor kemudahan pengiriman (transferability). Misalnya
pengiriman berita, baik melalui surat kabar, radio, televisi,
telepon, SMS, internet, dan lain-lain. Itulah sebabnya
interaksi di bidang komunikasi sangat ramai terjadi di pulau
Jawa dibandingkan dengan di pulau-pulau lain di Indonesia.
Aktivitas Kelompok

Diskusikan dengan teman-teman satu kelompok. Tuliskan


jawabannya dan kumpulkan kepada guru kalian. Sebagai
bangsa Indonesia harus selalu waspada, karena kemajuan
transportasi, teknologi informasi dan komunikasi juga
membawa selain membawa dampak positf ternyata juga
membawa dampak negatif. Jelaskan dampak positif dan negatif
dari hal di atas!

B. Kondisi Geografis Indonesia


Pada subbab ini, kalian akan belajar tentang kondisi geografis
Indonesia. Pembahasan tentang kondisi geografis Indonesia
meliputi hal-hal berikut: (1) Letak Geografis Indonesia; (2) Relief

10 Ilmu Pengetahuan Sosial


Muka Bumi Indonesia; (3) Keadaan Tanah di Indonesia; (4)
Kondisi Iklim Indonesia; (5) Flora dan Fauna Indonesia.
1. Letak Geografis Indonesia
Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan
posisinya terhadap daerah lain. Dapat juga dikatakan bahwa
letak geografis adalah letak berdasarkan kondisi alam
sekitarnya. Secara astronomis Indonesia terletak di antara
950 BT-1410 BT dan antara 60 LU-110 LS. Artinya untuk
bagian yang paling utara dari wilayah kepulauan Indonesia
dibatasi oleh garis lintang 60 LU, sedangkan bagian wilayah
Indonesia yang paling selatan, dibatasi oleh garis lintang
110 LS. Sementara bagian yang paling barat dari wilayah
Indonesia dibatasi oleh garis bujur 950 BT, sedangkan bagian
yang paling timurnya dibatasi oleh garis bujur 1410 BT.
Untuk lebih jelasnya kalian dapat memperhatikan gambar
peta atau gambar 1.2.

Gambar 1.2. Letak Astronomis Indonesia


Sumber: Dok. Istimewa

Secara geografis wilayah Indonesia diapit oleh dua benua


dan dua samudera. Dua benua tersebut adalah Benua Asia di
bagian Barat Laut, dan Benua Australia di bagian Tenggara.
Sementara samudera Hindia berada di bagian Barat Daya

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 11


dan samudera Pasifik di bagian Timur Laut, keduanya
mengapit Indonesia. Posisi geografis Indonesia memberikan
banyak keuntungan karena menjadikan letak Indonesia
secara geografis menjadi sangat strategis.
Untuk mendapatkan gambaran tentang posisi silang
wilayah negara Indonesia, kalian dapat memperhatikan
gambar 1.3 berikut. Fokuskan perhatian kalian pada
dua anak panah yang bersilangan. Anak panah pertama
menghubungkan benua Asia di bagian Barat Laut dengan
benua Australia di bagian Tenggara.

Gambar 1.3. Letak Geografis Indonesia di antara Benua Asia


dan Australia, dan di antara samudera Hindia dan Pasifik
Sumber: Dok. Istimewa

Gambar silang dengan anak panah menggambarkan


bahwa negara Indonesia berada pada posisi yang strategis,
karena berada pada persimpangan jalan atau lalu lintas
antara Asia dengan Australia, dan antara samudera Hindia
dengan samudera Pasifik.
2. Relief Muka Bumi Indonesia
Indonesia adalah suatu negara kepulauan. Luas wilayah
seluruhnya kurang lebih 5.180.053 km2. Wilayah Indonesia
terdiri atas daratan dan lautan. Luas daratan Indonesia

12 Ilmu Pengetahuan Sosial


mencapai 1.922.570 km2. Luas lautan Indonesia mencapai
3.257.483 km2. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 13.466
pulau. Ada lima pulau besar di Indonesia yang dihuni oleh
masyarakat, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua. Pulau lainnya merupakan pulau-pulau kecil.
Sejumlah pulau-pulau kecil tersebut juga dihuni manusia.
Setiap pulau di Indonesia memiliki kenampakan alam
yang berbeda-beda. Secara umum, kenampakan alam pulau-
pulau di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)
macam, yaitu:
a. Dataran rendah
Dataran rendah di Indonesia terhampar di banyak pulau.
Semua pulau di Indonesia memiliki dataran rendah meskipun
tidak luas. Pulau Jawa adalah contoh pulau yang sebagian
besar daerahnya adalah dataran rendah. Dataran rendah
banyak dihuni penduduk karena mudah mendapatkan air
dan lahannya tidak terlalu bergelombang. Kebanyakan
penduduk yang tinggal di dataran rendah membuka lahan
pertanian, baik sawah maupun perkebunan.
b. Dataran tinggi
Dataran tinggi sesungguhnya sama dengan dataran rendah,
namun berbeda ketinggiannya dari permukaan air laut (dpal)
yang dapat mencapai 400 meter di atas permukaan laut.
Karena permukaannya yang datar, maka daerah dataran
tinggi juga banyak dimanfaatkan untuk permukiman. Daerah
dataran tinggi pun banyak terdapat pertanian. Tanaman
budidaya di daerah dataran tinggi berbeda dengan tanaman
budidaya di dataran rendah, kebanyakan berupa tanaman
sayur-sayuran.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 13


c. Bukit
Bukit adalah daerah yang lebih tinggi daripada daerah di
sekitarnya. Ketinggian bukit dapat mencapai 600 meter di atas
permukaan laut. Apabila terdapat banyak bukit yang letaknya
mengelompok atau saling berdekatan, maka disebut sebagai
perbukitan. Daerah perbukitan kurang cocok untuk tempat
permukiman karena sulit membangun jalur transportasi, di
samping rawan terjadi longsor. Daerah perbukitan juga tidak
cocok untuk membuka lahan persawahan karena cenderung
kesulitan air. Namun, karena untuk memenuhi kebutuhan,
masyarakat sering membuka ladang di lereng-lereng bukit.
d. Gunung
Gunung merupakan daerah yang tinggi dengan lereng
curam dan memiliki puncak. Indonesia memiliki banyak
gunung karena terletak di daerah ring of fire (cincin gunung
berapi). Ada dua cincin gunung berapi yang melewati
Indonesia, yang dinamakan Sircum Pasific dan Sircum
Mediteran. Gunung berapi di Indonesia ada yang aktif dan
ada yang sudah mati. Gunung berapi aktif sewaktu-waktu
dapat meletus dan mengeluarkan material vulkanik. Gunung
berapi yang sudah mati tidak dapat meletus lagi.
Rangkaian gunung-gunung yang membentuk satu kesatuan
dinamakan pegunungan. Rangkaian pegunungan banyak
terdapat di Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, dan Pulau
Papua. Lereng gunung banyak dimanfaatkan penduduk untuk
membuka lahan pertanian dan juga kawasan pariwisata.
3. Keadaan Tanah di Indonesia
a. Jenis Tanah di Indonesia
Indonesia memiliki jenis tanah berbeda-beda pada setiap

14 Ilmu Pengetahuan Sosial


wilayah. Hal ini terjadi karena tanah terbentuk dari proses
dan bahan yang berbeda-beda. Jenis tanah yang berbeda
memiliki ciri-ciri yang berbeda pula, sehingga kegunaannya
pun berbeda. Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia
antara lain:
1) Tanah aluvial (endapan)
Tanah aluvial umumnya berasal dari endapan aliran
sungai. Biasanya tanah jenis ini dimanfaatkan untuk
tanaman palawija, jagung, atau tanaman perdu lainnya.
Tanah aluvial banyak terdapat di sekitar aliran sungai di
Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, dan Pulau Papua.
2) Tanah humus
Tanah humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah
lapuk. Tanah ini umumnya subur karena mengandung
banyak unsur hara dan mineral yang dibutuhkan oleh
tanam-tanaman. Tanah humus banyak terdapat di hutan
di Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Papua, dan sebagian
Pulau Sulawesi.
3) Tanah gambut
Tanah gambut juga berasal dari sisa sisa tumbuhan yang
telah lapuk, namun kurang sempurna karena banyaknya
kandungan air. Kandungan unsur hara dan mineral yang
terdapat dalam tanah gambut umumnya terbatas. Biasanya
tanah gambut dimanfaatkan untuk perkebunan, terutama
perkebunan kelapa sawit. Tanah gambut banyak terdapat
di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan. Itulah sebabnya
di Pulau Sumatra dan Kalimantan banyak dikembangkan
lahan-lahan perkebunan kelapa sawit.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 15


4) Tanah vulkanis
Tanah vulkanis berasal dari bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi. Beberapa tanah vulkanik
terbentuk oleh hasil pelapukan batuan yang dikeluarkan
oleh gunung berapi. Sebagian tanah vulkanis berasal
dari endapan abu vulkanik yang tebal. Tanah vulkanis
umumnya subur sehingga banyak dimanfaatkan untuk
aktivitas di bidang pertanian dan perkebunan.
5) Tanah mediteran/terarosa
Tanah mediteran/terarosa berasal dari hasil pelapukan
batu kapur. Tanah terarosa biasanya berwarna merah dan
terdapat di daerah gunung/pegunungan. Tanah ini dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan ladang. Tanah terarosa
banyak ditemukan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
b. Kesuburan Tanah di Indonesia
Lewat pelajaran IPS di kelas X, kalian tentu sudah sering
diajak memperhatikan kondisi tanah di sekitar tempat
tinggal kalian. Bagaimana masyarakat memanfaatkan tanah
di lingkunganmu? Perbedaan apa saja yang kalian temukan
pada kondisi tanah di lingkungan kalian? Keunggulan apa
saja yang terdapat pada kondisi tanah di Indonesia?
Pada pelajaran kelas XI ini, kalian akan mempelajari
berbagai jenis tanah di Indonesia. Tanah di Indonesia
pada umumnya subur, disebabkan salah satunya karena
Indonesia berada di daerah vulkanis, di mana Indonesia
memiliki banyak gunung berapi yang letusannya setiap saat
dapat menyuburkan tanah. Mengapa gunung berapi dapat
menyuburkan tanah? Letusan gunung berapi menyemburkan

16 Ilmu Pengetahuan Sosial


abu vulkanis sebagai penyubur kembali tanah yang kurang
subur. Tanah di Indonesia yang subur akan mengakibatkan
berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi
tanah yang subur, iklim tropis dengan sinar matahari dan
curah hujan yang cukup merupakan keunggulan komparatif
tersendiri bagi wilayah negara kita. Tanah di Indonesia dapat
ditanami ataupun tumbuh berbagai jenis tanaman dan
memberikan hasil yang besar.
Tanah di Indonesia yang subur juga mengakibatkan
berbagai jenis satwa/hewan/fauna dapat hidup dengan baik.
Dengan kondisi tanah yang subur, iklim tropis dan curah
hujan yang cukup, tanah di Indonesia dapat ditanami berbagai
jenis tanaman sebagai penyedia makanan bagi berbagai jenis
satwa/hewan/fauna. Itulah sebabnya Indonesia juga kaya
dengan berbagai jenis hewan, baik yang hidup secara bebas
di alam, maupun yang secara sengaja diternakkan.
4. Kondisi Iklim Indonesia
Kondisi iklim di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh
tiga jenis iklim, yaitu:
a. Iklim tropis
Iklim tropis disebabkan karena Indonesia terletak di sekitar
khatulistiwa. Gambar 1.4 menggambarkan pergerakan angin
global di seluruh dunia, yang digambarkan dengan anak
panah untuk menggambarkan arah pergerakan angin global
dimaksud. Perhatikan anak-anak panah yang ada di dekat
garis Lintang 00 atau biasa disebut dengan garis Khatulistiwa.
Iklim tropis menyebabkan Indonesia memiliki suhu udara
yang tinggi. Akibatnya, penguapan terjadi dalam jumlah
besar. Hal ini mengakibatkan curah hujan tinggi di Indonesia.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 17


Gambar 1.4 Pergerakan Angin Global
Sumber: Dok. Istimewa
b. Iklim Muson
Iklim muson yang terjadi di Indonesia disebabkan karena
adanya pergantian arah angin setiap setengah tahun sekali.
Antara bulan Oktober sampai April, angin bertiup dari arah

Gambar 1.5 Angin Muson Barat dan


Angin Muson Timur di Indonesia
Sumber: Dok. Istimewa

18 Ilmu Pengetahuan Sosial


barat atau barat laut. Angin ini dinamakan angin muson
barat. Angin muson barat menyebabkan terjadinya musim
penghujan. Sedangkan pada bulan April sampai Oktober,
angin yang bertiup arahnya dari timur atau tenggara. Angin
ini dinamakan angin muson timur. Angin muson timur
menyebabkan terjadinya musim kemarau. Perbedaan antara
angin muson barat dengan angin muson timur tersebut dapat
kalian pahami melalui gambar 1.5. Fokuskan perhatian
kalian pada anak-panah yang ada sehingga kalian paham
perbedaan ke dua angin muson tersebut
c. Iklim Laut
Indonesia memiliki iklim laut karena Indonesia memiliki
lautan yang sangat luas. Laut yang luas menyebabkan
banyak terjadi penguapan dan hujan.
Dari uraian tentang kondisi iklim di Indonesia, dapat
dikemukakan bahwa berdasarkan pembagian iklim matahari
yang meliputi iklim tropis, subtropis, sedang, dan dingin/
kutub, wilayah Indonesia terletak di daerah yang beriklim
tropis. Indonesia yang terletak di antara dua benua, yakni
Asia dan Australia, menyebabkan Indonesia memiliki
angin musim Barat dan angin musim Timur. Akibatnya
wilayah negara Indonesia memiliki iklim musim/muson.
Sementara karena Indonesia memiliki lautan yang sangat
luas, mengakibatkan Indonesia memiliki iklim laut. Dengan
demikian secara umum dapat dikatakan wilayah Indonesia
memiliki iklim muson-laut-tropis
Apakah kalian memahami keunggulan iklim muson-laut-
tropis tersebut? Keunggulan iklim muson-laut-tropis yang
dimiliki Indonesia di antaranya:

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 19


1) temperatur yang tidak terlalu ekstrim (tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin).
2) terjadinya musim penghujan dan musim kemarau yang
senantiasa berganti setiap setengah tahun (6 bulan)
sekali. Keadaan ini menyebabkan masyarakat Indonesia
dapat melakukan kegiatan ekonomi sepanjang tahun.
Keadaan ini berbeda dengan beberapa negara lain
seperti di Eropa dan Australia. Pada saat musim dingin,
masyarakat kesulitan melaksanakan kegiatan ekonomi.
3) masyarakat yang tinggal di daerah beriklim muson tropis
dapat bekerja dan bercocok tanam sepanjang tahun.
5. Flora dan Fauna Indonesia
a. Flora Indonesia
Flora atau tumbuhan di Indonesia dikelompokkan menjadi
dua, yaitu kelompok Indo-Malayan dan kelompok Indo-
Australian. Kelompok Indo-Malayan terdapat di Indonesia
bagian barat, yaitu Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra, Pulau
Jawa, dan Pulau Bali. Kelompok Indo-Australian terdapat di
Indonesia bagian timur, yaitu Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara, dan Papua.
Ciri-ciri flora Indo-Malayan dan flora Indo-Australian di
antaranya adalah sebagai berikut:
1) Ciri-ciri flora Indo-Malayan
a) Jenis meranti-merantian sangat banyak
b) Terdapat berbagai jenis rotan
c) Tidak terdapat hutan kayu putih
d) Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikit
e) Jenis tumbuhan sagu sedikit
f) Terdapat berbagai jenis nangka

20 Ilmu Pengetahuan Sosial


2) Ciri-ciri flora Indo-Australian
a) Jenis meranti-merantian hanya sedikit
b) Tidak terdapat berbagai jenis rotan
c) Terdapat hutan kayu putih
d) Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa, khususnya
di Papua
e) Banyak terdapat tumbuhan sagu
f) Tidak terdapat jenis nangka
b. Fauna Indonesia
Berdasarkan lokasi persebarannya, fauna atau hewan
di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. Tiga
kelompok fauna tersebut adalah:
1) kelompok fauna barat (fauna Asiatis/Oriental),
2) kelompok fauna tengah (fauna Peralihan), dan
3) kelompok fauna timur (fauna Australian).
Ketiga kelompok fauna tersebut dibatasi oleh garis Wallace
dan garis Weber. Garis Wallace membatasi antara kelompok
fauna barat dan kelompok fauna tengah. Sedangkan garis
Weber membatasi kelompok fauna tengah dan kelompok
fauna timur.
Garis batas ke tiga kelompok fauna yang berupa garis
Wallce dan garis Weber tersebut dapat kalian cermati gambar
1.6. Garis titik-titik yang melintang kepulauan Indonesia
dengan arah utara–selatan tersebut, yang sebelah kiri adalah
garis Wallace, sedangkan yang sebelah kanan, itulah garis
Weber.
1) Fauna Asiatis
Fauna Asiatis memiliki ciri-ciri utama yaitu:
a) Memiliki spesies mamalia yang berukuran besar, seperti

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 21


Gambar 1.6 Peta pembagian tipe fauna/hewan
di Indonesia (Oriental, Peralihan dan Australian)
Sumber: Dok. Istimewa

gajah, badak, harimau, dan sebagainya. Namun, jumlah


mamalia berkantung sedikit, atau hampir tidak ada.
Melalui gambar 1.7. dan 1.8. kalian dapat mencermati
ciri-ciri utama gajah dan harimau sebagai contoh jenis
fauna Asiatis.
b) Terdapat berbagai jenis kera, seperti bekantan, tarsius,
serta orang utan.
c) Terdapat banyak hewan endemik, seperti badak bercula

Gambar 1.7 Gajah Gambar 1.8 Harimau


Sumber: Dok. Istimewa Sumber: Dok. Istimewa

satu, binturong, monyet, tarsius, dan kukang.


d) Terdapat jenis burung yang mempunyai warna bulu
kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Seperti: jalak
bali, elang jawa, elang putih, dan sebagainya.

22 Ilmu Pengetahuan Sosial


e) Mempunyai banyak ikan air tawar.
2) Fauna Peralihan
Ciri-ciri utamanya adalah:
a) Banyak terdapat hewan asli Indonesia;
b)
Memiliki kemiripan dengan fauna tipe asiatis dan
australis;
c) Terdapat berbagai jenis hewan langka
d) Faunanya sebagai sisa dari hewan purba yang masih
mampu untuk bertahan;
e) Contoh: babi rusa, anoa, kuda, monyet, komodo, ular,
burung maleo, burung dewata, burung rangkong.
Gambar 1.9. dan 1.10., memberikan gambaran tentang
binatang Komodo dan Anoa, sebagai contoh untuk fauna
peralihan.
3) Fauna Australiatis
Ciri-ciri utama fauna Australiatis adalah:
a) Banyak binatang yang berkantung;

Gambar 1.9 Komodo Gambar 1.10 Anoa


Sumber: Dok. Istimewa Sumber: Dok. Istimewa

b) Mempunyai berbagai jenis burung yang memiliki bulu


warna-warni;
c) Ikan air tawar jumlahnya sedikit;
d) Tipe ikan laut kebanyakan memiliki bentuk yang bulat
panjang;

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 23


e) Contoh: kanguru, walabi, kuskus, buaya, biawak, kadal,
cenderawasih, kasuari, burung nuri.
Gambar 1.11. dan 1.12., memberikan gambaran tentang
burung Cenderawasih dan Kanguru, binatang berkantung
yang sangat terkenal itu, sebagai contoh untuk fauna
Australis.
C. Potensi Sumber daya Alam di Indonesia
Pada subbab ini, kalian akan belajar tentang potensi sumber
daya alam di Indonesia. Pembahasan tentang potensi sumber

Gambar 1.11 Cendrawasih Gambar 1.12 Kanguru


Sumber: Dok. Istimewa Sumber: Dok. Istimewa
daya alam di Indonesia mencakup hal-hal berikut: (1) Persebaran
sumber daya alam di Indonesia; (2) Jenis-jenis sumber daya
alam yang dapat dikelompokkan menurut penggolongan
tertentu, dan (3) Pengelolaan sumber daya alam.
1. Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber daya alam di Indonesia tersebar baik di daratan
(litosfer), di air/perairan (hidrosfer) maupun di udara
(atmosfer):
a. Sumber daya alam yang terdapat di daratan (litosfer)
Sumber daya alam yang terdapat di daratan (litosfer)
mencakup tanah dan lahan, batuan, dan mineral.
1) Lahan dan Tanah
Lahan (land) mempunyai pengertian yang lebih luas
dari pada tanah. Tanah itu sendiri merupakan salah satu

24 Ilmu Pengetahuan Sosial


komponen pembentuk lahan. Lahan mencakup atmosfer,
tanah, batuan, hidrologi dan tumbuhan yang terdapat
pada dan dekat permukaan bumi. Sumber daya lahan
mempunyai berbagai nilai bagi kehidupan manusia,
karena dari lahan ini manusia dapat memperoleh bahan
makanan, mendapatkan tempat tinggal dan dapat
melakukan aktivitas lainnya.
Penggunaan lahan di Indonesia sangat bervariasi antara
lain untuk: persawahan, tegalan, perkebunan, perikanan,
kehutanan, permukiman, perindustrian dan pariwisata.
Tanah sebagai komponen utama lahan, merupakan
material hasil lapukan batuan yang bercampur dengan
bahan-bahan organik.
b. Sumber daya alam yang terdapat di air (hidrosfer)
Air/perairan yang dimaksud adalah seluruh perairan baik
yang ada di darat maupun di laut. Contoh perairan darat
misalnya sungai, danau, telaga, waduk, dan rawa.
Perairan darat dapat dimanfaatkan untuk:
1) air rumah tangga seperti air minum, mandi, cuci, dan
lain-lain.
2) air irigasi untuk mengairi tanaman pertanian
3) air untuk industri, sebagai bahan mentah maupun bahan
proses produksi
4) sumber galian pasir dan bijih besi
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak
sungai. Perhatikan sungai-sungai di Indonesia dan panjang
penggalan sungai yang dapat dilayari. Sedimen atau endapan
sungai seperti pasir, batu-batuan, lumpur atau lempung,
dan lain-lain, juga merupakan sumber daya alam atau

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 25


barang tambang yang terdapat di sungai. Sedimen yang
terangkut sungai yang mencapai pantai dan terendapkan
dapat membentuk dataran yang disebut delta, yang dapat
dijadikan lahan pertambakan.
c. Sumber daya alam yang ada di udara (atmosfer)
Sumber daya alam yang terdapat di udara (atmosfer)
meliputi: udara dengan berbagai kandungan gasnya, angin,
suhu udara dan sinar matahari.
1) Udara
Udara yang ada di atmosfer mengandung berbagai
macam gas dan banyak manfaat. Manfaat udara adalah:
a) penyedia berbagai macam zat yang diperlukan bagi
mahluk hidup.
b) melindungi mahluk hidup terhadap pengaruh sinar
matahari;
c) penyeimbang suhu menurut ruang di permukaan
bumi;
d) media perambatan gelombang elektromagnetik yang
berguna telekomunikasi radio dan televisi.
Sifat dari gas-gas penting yang perlu diketahui.
a) Nitrogen, disebut juga sebagai zat lemas. Mengapa?
Karena makhluk hidup terutama manusia dan hewan
akan mati lemas bila menghirup nitrogen terlalu
banyak. Nitrogen mudah bersenyawa dengan unsur
lain yang penting bagi kehidupan manusia, misalnya
sebagai unsur pembentuk protein yang penting bagi
pertumbuhan manusia dan hewan. Nitrogen merupakan
unsur penting dalam pembuatan pupuk, misalnya pupuk
urea banyak mengandung nitrogen. Sejenis bakteri di

26 Ilmu Pengetahuan Sosial


dalam tanah dapat mengubah nitrogen bersama udara
menjadi zat yang menyuburkan tanah. Pupuk kandang
yang berasal dari kotoran ternak banyak mengandung
nitrogen.
b) Oksigen, merupakan zat yang paling penting bagi
kehidupan manusia dan hewan. Oksigen yang dihirup
manusia dan hewan akan mengubah makanan dalam
tubuh menjadi energi gerak, membuat zat baru dan
menghasilan energi panas. Oksigen mudah bersenyawa
dengan zat lain. Air merupakan senyawa antara
unsur oksigen dengan unsur hidrogen. Oksigen dapat
menyalakan bara api serta dapat meningkatkan suhu
api, untuk meningkatkan suhu api dilakukan dengan
menghembuskan udara, tujuannya tidak lain adalah
untuk menambahkan oksigen.
Oksigen menimbulkan kerusakan pada alat-alat
rumah tangga atau bahan bangunan yang terbuat
dari besi, yang dikenal dengan karatan atau korosi.
Molekul oksigen mempunyai dua atom (O2), tetapi ada
yang terdiri tiga atom yang disebut ozon (O3). Ozon
menempati lapisan atas atmosfer, membentuk lapisan
yang disebut lapisan ozon. Lapisan ozon berada pada
ketinggian 20-35 km di atas permukaan bumi. Lapisan
ozon mempunyai fungsi sebagai filter atau saringan
terhadap sinar ultraviolet dari sinar matahari.
c) Karbondioksida, disebut juga gas asam arang (CO2).
Gas asam arang diperlukan oleh tumbuhan untuk
proses fotosintesis. Dengan bantuan sinar matahari,
zat hijau daun mengolah mineral (larut dalam air) dan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 27


karbondioksida menjadi karbohidrat. Tumbuhan dalam
proses fotosintesis menghasilkan oksigen, dan oksigen
dihisap manusia dan hewan sewaktu bernafas.
Tumbuh-tumbuhan menghisap CO2 sewaktu
fotosintesis dan mengeluarkan O2 pada siang hari,
(menghirup O2 waktu bernafas pada malam hari).
d) Gas-gas mulia, yaitu gas yang jumlahnya sedikit di
atmosfer, seperti argon, neon, helium, kripton dan
xenon.
2) Angin
Angin ada sebagai akibat perbedaan suhu pada
permukaan bumi. Sumber daya angin yang terdapat di
udara merupakan sumber daya energi alternatif yang
tidak merusak lingkungan. Untuk mendapatkan energi
angin digunakan kincir angin atau baling-baling, sehingga
energi angin dapat diperoleh menjadi tenaga penggerak
yang selanjutnya dapat digunakan untuk menggerakkan
peralatan atau sumber energi lain, seperti generator listrik.
Di Indonesia wilayah Maumere, Palu, dan Waingapu
memiliki potensi sumber daya angin yang cukup potensial.
3) Sinar matahari
Sinar matahari juga merupakan sumber daya alam
yang tak kalah potensialnya dibandingkan sumber daya
alam yang lain. Sinar yang dipancarkan oleh matahari ke
bumi melalui udara merupakan energi yang tak ternilai
harganya. Karena adanya sinar matahari inilah kehidupan
di muka bumi ini dapat berjalan. Manusia, binatang,
dan tumbuh-tumbuhan, semuanya membutuhkan sinar
matahari. Kalian dapat membayangkan apa yang akan

28 Ilmu Pengetahuan Sosial


terjadi jika matahari berhenti bersinar?
Pemanfaatan energi panas surya juga dapat dilakukan
dengan cara mengkonversikan energi matahari ke dalam
bentuk energi panas melalui kolektor penyerapan panas,
kemudian dapat dimanfaatkan langsung untuk pemanasan
ruangan, pengeringan, pemanasan air untuk keperluan
rumah tangga, atau industri.
2. Jenis-jenis Sumber Daya Alam menurut Penggolongan
Tertentu
Jenis sumber daya alam khususnya barang tambang
atau bahan galian, dapat dikelompokkan menurut
penggolongan tertentu:
a. Penggolongan sumber daya alam menurut Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1980
Barang tambang/bahan galian, merupakan istilah yang
sering digunakan untuk menyebut sumber daya alam yang
terdapat di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah No.
27 Tahun 1980, yang mengatur tentang Penggolongan
Bahan-Bahan Galian, membagi bahan galian di Indonesia
menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1) Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan
strategis. Artinya strategis bagi pertahanan/keamanan
atau bagi perekonomian negara.
Bahan galian golongan A, terdiri atas:
a) Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;
b) Bitumen padat, aspal;
c) Antrasit, batubara, batubara muda;
d) Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio
aktif lainnya;

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 29


e) Nikel, kobalt;
f) Timah.
2) Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital,
berupa bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup
orang banyak.
Bahan galian golongan B, terdiri atas:
a)
Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran,
vanadium, titanium;
b) Bauksit, tembaga, timbal, seng;
c) Emas, platina, perak, air raksa, intan;
d) Arsen, antimon, bismut;
e) Itrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka
lainnya;
f) Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
g) Kriolit, flouspar, barit;
h) Yodium, brom, khlor, belerang.
3) Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk
golongan A dan B.
Bahan galian golongan C, umumnya merupakan bahan
galian industri, terdiri atas:
a) Nitrat, fosfat, garam batu;
b) Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;
c) Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;
d) Batu permata, batu setengah permata;
e) Pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
f) Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;
g) Marmer, batu tulis;
h) Batu kapur, dolomit, kalsit;
i) Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.

30 Ilmu Pengetahuan Sosial


b.
Penggolongan Sumber Daya Alam Berdasarkan
Kemungkinan untuk Terbarukan
Sumber daya alam juga dapat dikelompokkan ke dalam:
Sumber daya alam yang terbarukan (continuous/
1)
renewable resources). Misalnya berupa: hasil hutan
(kayu, rotan, dan lain-lainnya) dan hasil-hasil laut
seperti ikan, udang, dan sejenisnya).
2) Sumber daya alam yang tidak terbarukan (exhaustible/
unrenewable resources). Sumber daya alam ini
terbentuk oleh proses alam dan setelah digunakan
atau dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, tidak
ada lagi proses pembaruan/penggantian dengan yang
baru. Semua sumber daya alam barang tambang atau
bahan galian, tergolong sumber daya alam yang tak
terbarukan (exhaustible/unrenewable resources). Oleh
karena itu penggunaannya harus sangat hati-hati, agar
dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya untuk
pembangunan negara dan guna memenuhi hajat hidup
orang banyak.
Selain kedua jenis sumber daya alam tersebut di
atas, kita sebenarnya juga mengenal adanya sumber
daya alam yang tidak perlu dikahawatirkan akan habis
(inexhaustible resources). Sumber daya alam ini tersedia
di mana-mana dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja
secara cuma-cuma. Misalnya: sinar matahari, udara,
angin, dan lainnya.
c. Penggolongan Barang Tambang/Bahan Galian Berdasarkan
Bahannya
Berdasarkan bahannya, bahan galian dikelompokkan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 31


menjadi: (1) bahan energi, terdiri atas: minyak bumi, gas
alam, batubara dan uranium; (2) bahan logam, mencakup
antara lain: besi, nikel, timah, tembaga, emas, perak, dan
bauksit; (3) bahan nonlogam, antara lain: belerang, kaolin,
fosfat, marmer dan aspal.
Bahan Energi:
1) Minyak bumi
Sampai tahun 2015 ini Indonesia masih bisa
mengeksploitasi minyak bumi ± satu juta barel per hari.
Kalian tentu tahu berapa harga bensin sekarang, bukan?
Beruntunglah negara kita punya tambang minyak bumi,
sehingga harga minyak di Indonesia tidak terlalu tinggi.
Minyak bumi tersebar baik di daratan maupun di dasar-
dasar lautan.
Eksplorasi dan pengeboran sumber-sumber minyak di
Indonesia, dilakukan baik di daratan maupun di dasar
laut (lepas pantai).
Usaha penambangan minyak di daratan terdapat di:
a) Aceh (Perlak);
b) Sumatra Utara (Langkat);
c) Riau, Jambi;
d) Sumatra Selatan (Sungai Gerong);
e) Jawa Barat (Cirebon);
f) Jawa Tengah (Cepu);
g) Jawa Timur (Laut Jawa);
h) Kalimantan Selatan;
i) Kalimantan Timur (Balikpapan, Pulau Bunyu, Pulau
Tarakan);
j) Papua (Sorong, Biak) dan lain-lain.

32 Ilmu Pengetahuan Sosial


Gambar 1.13., memberikan gambaran bagaimana
minyak mentah yang didapat dari proses pengeboran,
kemudian disalurkan dengan kilang-kilang menuju ke
tempat pengolahan sementara.
Pemboran minyak lepas pantai Indonesia terdapat di:
a) Selat Malaka;
b) Laut Jawa;

Gambar 1.13 Kilang Minyak Pertamina Blok Cepu


Sumber: www.pertamina-epcepu.com

c) Laut Cina Selatan;


d) Selat Sunda;
e) Selat Makasar;
f) Laut Sulawesi; dan
g) Selat Karimata di sekitar Kepulauan Natuna.
Minyak mentah dari tempat-tempat pengeboran biasanya
dialirkan melalui pipa-pipa minyak, atau diangkut dengan
kapal-kapal tangker, ke tempat-tempat penyulingan,
untuk diproses menjadi minyak siap pakai. Penyulingan
minyak di Indonesia terdapat di:
a) Pangkalan Brandan (Sumatra Utara);

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 33


b) Dumai (Riau);
c) Plaju (Jambi);
d) Sungai Gerong (Sumatra Selatan);
e) Balongan (Jawa Barat);
f) Cilacap (Jawa Tengah);
g) Balikpapan; dan
h) Sorong (Papua).
2) Gas alam
Endapan (deposit) gas alam terpisah dengan endapan
minyak bumi. Untuk mendapatkan gas alam yang terjebak
dalam perlapisan batuan, dilakukan pengeboran. Gas
alam hasil pengeboran biasanya dialirkan lebih dahulu
ke kilang pencairan, untuk dicairkan. Gas alam disimpan
dalam tangki-tangki penyimpanan. Gas alam cair disebut
LPG (Liquid Petroleum Gas), disebut pula LNG (Liquid
Natural Gas). Proses pencairan gas alam dihasilkan pula
sejenis minyak ringan yang dapat dijadikan bahan baku
untuk industri plastik, pupuk dan sebagainya.
Di Indonesia, sumber gas alam yang terbesar terdapat
di Kepulauan Natuna. Di tempat lainnya adalah di Bontang
Kalimantan Timur dan Arun Nanggroe Aceh Darusalam.
Gas alam cair ditujukan untuk kepentingan ekspor dan
memenuhi kebutuhan pabrik pupuk yang ada di Indonesia,
yaitu pabrik pupuk Iskandar Muda dan pabrik pupuk
ASEAN di Aceh.
3) Batubara
Batubara berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang
mengalami perubahan bentuk menjadi arang batu, karena
terjebak dalam perlapisan kulit bumi dalam waktu yang

34 Ilmu Pengetahuan Sosial


sangat lama, selama jutaan tahun. Penamaan batubara
mulai yang termuda umurnya, yaitu gambut, batubara
muda, batubara, antrasit dan grafit.
Pertambangan batubara pertama di Indonesia
dilakukan di Pengaron (Kalimantan Timur) pada tahun
1849. Berikutnya di Ombilin (Sumatra Barat) pada tahun
1892. Bukit Asam (Sumatra Selatan) yang dimulai pada
tahun 1919. Di Bukit Asam ini endapan batubara berada
di dekat permukaan tanah. Batubara yang dihasilkan
di Bukit Asam termasuk batubara tua yang berkualitas
tinggi, sedangkan batubara di tempat lain di Indonesia
termasuk batubara muda.
Produksi batubara Indonesia tahun 2012 lalu mencapai
466 juta ton meningkat 4 kali dibanding tahun 2002
sebesar 105 juta ton.
Gambar 1.14., memberikan gambaran seperti apa mobil-
excavator mengambil dengan cara mengeruk batubara,
kemudian dinaikkan ke truk-truk pengangkut batubara.

Gambar 1.14 Batubara merupakan Sumber Daya Alam yang


bermanfaat untuk Kepentingan Hidup Manusia
Sumber: www.pixabay.com

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 35


Bahan logam
Berbagai sumber daya alam bahan logam yang terdapat
di Indonesia di antaranya adalah:
1) Bijih besi
Bijih besi bercampur dengan pasir vulkanik. Bijih
besi berwarna hitam mengkilat. Bahan ini digunakan
sebagai campuran dalam industri semen. Di Indonesia,
pertambangan bijih besi dapat ditemukan di Sumatra
Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan,
Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Selatan. Penggalian pasir besi di Indonesia
dilakukan antara lain di Cilacap (Jawa Tengah), Blitar
dan Banyuwangi (Jawa Timur). Jumlah yang terbesar
dihasilkan di Cilacap, Jawa Tengah.
2) Nikel
Nikel merupakan logam yang biasa digunakan sebagai
bahan campuran pada pembuatan berbagai barang dengan
bahan baku logam, seperti kuningan, perunggu dan
besi. Kegunaan nikel adalah untuk memperkeras logam
campuran yang dihasilkannya. Nikel juga digunakan
untuk melapisi logam lain, agar tampak mengkilat dan
tahan karat. Pada tahun 2012 lalu produksi nikel Indonesia
sebesar 36 juta ton.
Daerah penghasil nikel di Indonesia banyak dijumpai
di Soroako Sulawesi Selatan, Pomala Sulawesi Tenggara,
dan Irian Jaya. Di Soroako penambangan nikel dilengkapi
dengan pabrik peleburan dan pemurnian yang modern.
3) Timah putih
Timah putih merupakan logam berwarna putih yang

36 Ilmu Pengetahuan Sosial


tahan karat. Bahan ini biasa digunakan pada industri
mesin, kaleng, dan juga sebagai bahan patri. Penambangan
timah di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Belitung,
dan Singkep, dan lain-lain. Sebagai salah satu komoditas
ekspor unggulan Indonesia, ekspor timah Indonesia
mencapai sekitar 11% pada tahun 2010 ditinjau dari
pendapatan ekspor mineral logam. Indonesia merupakan
negara pemasok timah untuk pasar internasional kedua
setelah Cina dengan pangsa pasar 40% dari total produksi
timah dunia.
4) Tembaga
Penambangan bijih tembaga terbesar di Indonesia
terdapat di Papua bagian tengah. Di kota Tembagapura
dibangun pabrik peleburan bijih tembaga modern sejak
tahun 1972. Daerah penghasil tembaga lainnya adalah
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
5) Emas dan perak
Emas dan Perak terdapat di Cikotok (Banten Selatan,
Jawa Barat), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua bagian
Tengah. Emas termasuk golongan bahan vital. Emas
dan perak biasanya juga ditemukan pada pertambangan
tembaga berbentuk urat-urat emas di dalam batuan
kuarsa.
6) Bauksit
Bauksit merupakan bijih logam aluminium, yaitu sejenis
logam yang ringan, keras, dan tidak mudah berkarat.
Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur, kemudian dilebur
hingga diperoleh logam aluminium. Bauksit banyak

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 37


terdapat di Sumatra Selatan (Lubuk Linggau), Kalimantan
Barat (Sanggau), dan Kepulauan Riau (pulau Bintan). Pabrik
peleburan bauksit menjadi aluminium yang pertama di
Indonesia dibangun di Asahan (Sumatra Utara). Produksi
bijih bauksit Indonesia tahun 2010 mencapai 2,2 juta ton.
Bahan bukan logam
1) Belerang
Belerang merupakan mineral vulkanis yang banyak
dihasilkan di kawah-kawah gunung berapi. Bahan ini
banyak digunakan dalam industri-industri kimia, pupuk,
korek api, bahan peledak, dan obat-obatan.
Sebaran tambang belerang antara lain ada di Gunung
Ijen Jatim, Gunung Telaga Bodas Jawa Barat, dan Gunung
Welirang.
2) Kaolin
Kata Kaolin berasal dari bahasa Cina, yang berarti
gunung yang tinggi. Di gunung yang tinggi itulah terdapat
tanah liat, yang apabila diproduksi menjadi keramik
berkualitas sangat baik. Kaolin merupakan bahan dasar
untuk pembuatan keramik. Pulau Bangka dan Pulau
Belitung merupakan daerah penghasil kaolin.
3) Fosfat
Fosfat berasal dari persenyawaan antara fosfor di dalam
kotoran dan sisa-sisa binatang yang hidup di gua-gua
dan batu gamping di dasar gua. Bahan tersebut banyak
ditemukan di daerah-daerah kapur. Fosfat merupakan
salah satu komponen bahan baku yang cukup penting
dalam pembuatan pupuk untuk tanaman.
Sebaran fosfat ada di daerah Bogor, Kebumen,

38 Ilmu Pengetahuan Sosial


Grobogan, dan Pati (Jawa Tengah); Gresik dan Sampang
(Madura).
4) Marmer
Marmer atau batu pualam merupakan hasil perubahan
bentuk atau metamorfosis dari batu gamping. Marmer
banyak dimanfaatkan sebagai ornamen bangunan, dan
perabotan rumah tangga. Sebaran pertambangan marmer
terdapat di daerah Tulungagung (Jawa Timur), dan Citatah
(Jawa Barat).
5) Aspal
Aspal alam yang langsung diambil dari alam dalam
bentuk jadi berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia
Pengelolaan sumber daya alam, merupakan bagian dari
upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan
lingkungan hidup. Pengelolaan sumber daya mencakup aspek
yang lebih luas tidak terbatas hanya pada pemanfaatannya
saja, tetapi juga pelestariannya.
a. Azas Pengelolaan
Dalam pengelolaan sumber daya alam terdapat dua azas
yang harus dipertimbangkan, yaitu:
1) mengutamakan sumber daya yang dapat diperbarui;
2) menjaga sumber daya yang langka dan tidak terbarukan
Sumber daya langka dan tidak terbarukan perlu dihemat agar
sewaktu-waktu sangat diperlukan masih dapat dieksploitasi.
b. Strategi Pengelolaan
Strategi dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia
harus dilakukan secara terpadu dan disesuaikan dengan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 39


perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Perubahan
salah satu komponen sumber daya dapat menyebabkan
ketidakseimbangan, yang dapat merusak lingkungan.
Oleh karena itu pengelolaannya harus dicari yang dapat
memberikan manfaat yang optimal. Misalnya dalam mengelola
sumber daya lahan untuk pertanian, harus memperhatikan
keunggulan produk yang akan dihasilkan. Di samping itu
pengelolaan sumber daya alam harus memungkinkan banyak
alternatif yang dapat dipilih.
D. Potensi Sumber Daya Manusia di Indonesia
Pembelajaran kali ini, kalian akan belajar Potensi Sumber
Daya Manusia di Indonesia. Selanjutnya dalam subbab ini akan
dibahas secara rinci mengenai berbagai permasalahan terkait
dengan Sumber daya Manusia di Indonesia, yang meliputi: (1)
jumlah penduduk dan persebarannya; (2) kelahiran, kematian,
dan pertumbuhan penduduk; (3) kepadatan penduduk; (4)
komposisi penduduk, sex ratio, beban ketergantungan, dan
usia harapan hidup; serta (5) migrasi penduduk.
1. Jumlah dan Persebaran Penduduk Indonesia
a. Jumlah Penduduk Indonesia
Saat ini jumlah penduduk Indonesia lebih dari 250
juta. Berdasarkan World Population Data Sheet tahun
2014, Indonesia berpenduduk 251 juta jiwa. Dari jumlah
penduduk ini dapat diperkirakan jumlah bahan makanan
yang harus disediakan, termasuk kebutuhan yang lain.
Jumlah penduduk yang besar akan menjadikan persaingan
antar individu semakin kuat. Oleh karena itu kesempatan
bekerja pada sektor-sektor tertentu akan semakin kompetitif.
Kesempatan mendapatkan pekerjaan semakin sulit.

40 Ilmu Pengetahuan Sosial


Kompetisi yang kuat dan lapangan pekerjaan semakin sempit
akan menambah angka pengangguran. Jika pengangguran
semakin bertambah, maka masalah-masalah sosial dan
kriminal akan bertambah pula.
Untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia pemerintah
memiliki tiga cara yakni, sensus penduduk, survei, dan
registrasi penduduk.
1) Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah pendataan jumlah penduduk
dengan cara mengumpulkan, menghimpun, menyusun,
dan menerbitkan data demografi, ekonomi, dan sosial
yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
suatu negara atau wilayah disebut sensus penduduk.
Sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun. Sensus atau
cacah jiwa dilakukan oleh pemerintah dengan mendatangi
rumah-rumah penduduk. Jenis sensus ada dua macam
yaitu:
a) sensus de jure, yaitu pencatatan kependudukan yang
dilakukan kepada mereka yang benar-benar bertempat
tinggal di suatu daerah atau negara dimana sensus
dilakukan. Biasanya dibuktikan dengan kartu tanda
penduduk.
b) sensus de facto, yaitu pencatatan kependudukan yang
dikenakan kepada mereka yang berada di dalam daerah
atau negara dimana sensus sedang dilakukan tanpa
memperhatikan asal penduduk.
Data hasil sensus penduduk merupakan dasar
bagi pemerintah untuk merencanakan pembangunan
sehingga keakuratan data yang diperoleh sangat

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 41


diutamakan. Dari hasil sensus penduduk kita dapat
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
a) jumlah penduduk
b) pertumbuhan penduduk
c) persebaran penduduk
d) kepadatan penduduk
e) komposisi penduduk
f) masalah urbanisasi
g) dan lain-lain
Metode yang digunakan dalam sensus penduduk yaitu:
a) House Holder
Sensus ini dilakukan dengan cara mengirimkan daftar
pertanyaan yang bersifat demografis, ekonomis, dan sosial
kepada penduduk. Jadi petugas sensus tidak datang dari
rumah ke rumah, namun penduduk sendiri yang mengisi
daftar pertanyaan.
b) Canvasser
Sensus ini dilakukan oleh petugas yang mendatangi
rumah penduduk. Petugas mewancarai penduduk dengan
pertanyaan yang bersifat demografis, ekonomi, dan sosial.
2) Survei Penduduk
Survei merupakan pengumpulan data kependudukan yang
dilakukan kepada sebagian penduduk suatu daerah saja
untuk mewakili seluruh penduduk. Biasanya survei penduduk
dijadikan sebagai pelengkap dari sensus peduduk. Contoh
dari survei penduduk adalah SUPAS (Survei Penduduk Antar
Sensus).
3) Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan terjadinya peristiwa-

42 Ilmu Pengetahuan Sosial


peristiwa kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting
yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai
mati. Peristiwa penting tersebut diantaranya perkawinan,
perpindahan, dan perceraian. Registrasi penduduk ini
dilakukan secara terus menerus oleh lembaga-lembaga yang
terkait dengan kependudukan. Misalnya Departemen Agama
akan mencatat setiap kejadian perkawinan dan perceraian
penduduk. Sedangkan pencatatan kependudukan yang
berkaitan dengan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga
akan ditangani oleh kelurahan sampai kantor catatan sipil.
b. Persebaran penduduk Indonesia
Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa.
Padahal pulau Jawa adalah pulau yang kecil, hal ini
menyebabkan tingkat kepadatan pulau Jawa menjadi yang
tertinggi kepadatan penduduknya. Program yang diusahakan
oleh pemerintah adalah usaha mengurangi kepadatan penduduk
dari pulau dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti
di pulau Jawa ke pulau lain yang masih memiliki kepadatan
penduduk rendah dengan program transmigrasi.
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu
pulau ke pulau lain. Contohnya penduduk dari pulau Jawa
dipindahkan ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, atau pulau-
pulau lain yang peduduknya masih jarang. Jumlah penduduk
yang tidak merata menimbulkan pembangunan yang ada di
Indonesia tidak merata. Hanya terpusat pada satu pulau saja.
2. Kelahiran, Kematian dan Pertumbuhan Penduduk
a. Kelahiran
1) Makna Kelahiran
Kelahiran adalah bayi hidup yang terjadi pada suatu

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 43


daerah dalam jangka waktu tertentu disebut kelahiran atau
istilah yang lainnya yaitu fertilitas, natalitas, dan birth.
Angka kelahiran atau tingkat kelahiran adalah jumlah bayi
yang lahir dari setiap 1000 orang dalam waktu satu tahun.
Pada saat angka kelahiran tinggi, maka jumlah penduduk
berusia muda akan lebih banyak daripada yang berusia
dewasa. Sebaliknya jika angka kelahirannya rendah, maka
jumlah penduduk dewasa lebih banyak daripada yang
berusia muda.
2) Ukuran-ukuran kelahiran
Tingkat kelahiran suatu negara dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a) Tinggi : tingkat kelahiran lebih dari 30
b) Sedang : tingkat kelahiran 20 s.d. 30
c) Rendah : tingkat kelahiran kurang dari 20
Tingkat kelahiran juga dapat dikelompokkan menjadi:
a) Tingkat Kelahiran Kasar
Angka yang menunjukkan jumlah bayi lahir hidup dari
setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun
disebut tingkat kelahiran kasar atau sering disebut CBR
(Crude Birth Rate).
b) Tingkat Kelahiran Khusus Menurut Kelompok Umur
Jumlah kelahiran pada setiap 1000 wanita menurut
kelompok umur dalam satu tahun disebut tingkat kelahiran
khusus menurut kelompok umur. Tingkat kelahiran ini
sering disebut ASFR (Age Specific Fertility Rate).
c) Tingkat Kelahiran umum/General Fertility (GF)
Jumlah kelahiran tiap seribu wanita yang berusia 15-49
tahun dalam satu tahun disebut tingkat kelahiran umum

44 Ilmu Pengetahuan Sosial


atau General Fertility Rate (GFR). Nilai GFR 20, artinya
setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun terjadi kelahiran
20 bayi pada satu tahun.
3) Faktor pendukung kelahiran
Faktor-faktor pendukung kelahiran disebut pronatalitas
antara lain:
a) Kawin/menikah usia muda
Kawin atau menikah di usia muda bisa disebabkan oleh
beberapa faktor. Salah satunya adalah keinginan orang tua
untuk cepat memiliki cucu. Selain itu menikah pada usia
muda dapat disebabkan karena hal yang tidak diinginkan
seperti hamil di luar nikah.
b) Perasaan tersiksa tidak punya anak
Anak adalah penerus keluarga. Baik buruknya keluarga
diteruskan oleh anak. Selain itu tanpa anak di rumah
terasa sepi. Keadaan ini menyiksa pasangan suami istri
yang belum dikaruniai anak.
c) Pandangan banyak anak banyak rezeki
Pandangan ini diterima banyak orang terutama dari
suku Jawa yang menyatakan banyak anak akan semakin
banyak rezeki yang diperoleh.
d) Anak dapat membantu orang tua bekerja
Sebagian besar penduduk indonesia bertempat tinggal
di daerah pedesaan dengan mata pencaharian dari
pertanian. Pekerjaan pertanian membutuhkan banyak
tenaga. Sehingga anak dapat membantu meringankan
pekerjaan orang tua dalam mengolah tanah pertanian.
e) Anak laki-laki sebagai penerus keturunan
Anggapan ini dipegang oleh sebagian besar suku-suku

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 45


bangsa yang ada di Indonesia. Anak laki-laki merupakan
pewaris nama keturunan keluarga, sehingga orang akan
selalu berusaha untuk melahirkan anak laki-laki.
4) Faktor penghambat kelahiran
Faktor-faktor penghambat kelahiran disebut sebagai
antinatalitas, antara lain:
a)
Kesadaran remaja untuk menunda perkawinan
sebelum cukup umur;
b) Kesadaran masyarakat mengenai keluarga berkualitas;
c) Tunjangan pegawai negeri;
d) Malu memiliki jumlah anak banyak;
e) Undang-undang perkawinan yaitu Undang-undang No.
1 tahun 1974 tentang pembatasan usia perkawinan;
f) Bertambahnya jumlah wanita yang bekerja.
b. Kematian
1) Ukuran-ukuran kematian
Kematian adalah berakhirnya kehidupan seseorang.
Angka kematian merupakan jumlah orang yang meninggal
dunia dari setiap 1000 penduduk dalam jangka waktu satu
tahun. Angka kematian sering disebut juga mortalitas.
Angka kematian suatu negara 21 orang artinya di negara
tersebut terjadi kematian 21 orang untuk setiap 1000
orang (penduduk) dalam kurun waktu satu tahun.
a) Tingkat Kematian Kasar
Angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1000
penduduk dalam satu tahun disebut tingkat kematian
kasar, Tingkat kematian ini sering disebut dengan CDR
(Crude Death Rate). Klasifikasi kematian kasar di suatu
negara dibedakan menjadi:

46 Ilmu Pengetahuan Sosial


tinggi : lebih dari 19
sedang : antara 14 s.d. 19
rendah : kurang dari 14
b) Tingkat Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur
Angka kematian menurut kelompok umur adalah
angka yang menunjukan banyaknya kematian pada umur
tertentu dalam satu tahun. Ukuran ini sering disebut
ASDR (Age Specific Death Rate).
c) Tingkat Kematian Bayi
Tingkat kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR)
adalah jumlah bayi yang meninggal dunia dalam setiap
1000 bayi yang lahir hidup. IMR merupakan salah satu tolok
ukur yang menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat.
Semakin tinggi angka kematian bayi, maka tingkat
kesehatan masyarakat semakin rendah, dan sebaliknya
jika angka kematian bayi rendah maka menunjukkan
tingkat kesehatan masyarakat yang baik.
Berdasarkan pengelompokannya angka kematian
bayi dikelompokan menjadi beberapa tingkatan, sebagai
berikut:
Klasifikasi Kematian Bayi:
a. sangat tinggi : lebih dari 125
b. tinggi : 75 – 125
c. sedang : 35 – 75
d. rendah : kurang dari 35
b. Faktor-faktor pendukung dan penghambat kematian
1) Faktor-faktor pendukung kematian bayi (promortalitas),
antara lain:
a)
peperangan, ketika terjadi peperangan biasanya

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 47


akan menimbulkan korban jiwa. Kondisi tersebut
mempercepat kematian penduduk suatu tempat;
b) bencana alam, apakah kalian masih ingat bencana alam
yang pernah terjadi di Indonesia. Tsunami di Aceh pada
tahun 2004 dengan korban meninggal/hilang lebih dari
250.000 orang, gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa
Tengah tahun 2006 dengan korban lebih dari 6000
orang meninggal dan pada tahun 2010 terjadi letusan
gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Banyak
korban jiwa atas peristiwa bencana alam tersebut.
Kematian yang disebabkan karena bencana alam juga
ikut menekan laju pertumbuhan penduduk;
c) kecelakaan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas di jalan
raya dapat memakan korban jiwa. Kapal yang tenggelam,
pesawat terbang yang jatuh juga memakan korban jiwa;
d)
lingkungan yang tidak sehat, adanya pencemaran
udara, air, dan lingkungan menyebabkan meningkatnya
wabah penyaki;
e) masyarakat yang tidak memperhatikan petunjuk
kesehatan;
f) fasilitas kesehatan yang belum memadai; dan
g) keadaan gizi yang rendah.
2) Faktor-faktor penghambat kematian bayi (antimortalitas),
antara lain:
a) adanya kemajuan ilmu kesehatan;
b) masyarakat semakin memahami cara hidup sehat;
c) ajaran agama yang melarang sesama manusia untuk
saling membunuh; dan
d) negara dalam keadaan damai.

48 Ilmu Pengetahuan Sosial


c. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Penduduk suatu negara atau daerah adalah orang
yang tinggal di daerah tertentu atau orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Permasalahan
kependudukan di dunia mengalami berbagai macam
perubahan terutama dalam pertumbuhan jumlah penduduk.
Menurut teori Malthus, bahwa pertambahan penduduk dunia
bertambah menurut deret ukur, sedang pertambahan bahan
makanan bertambah menurut deret hitung. Artinya bahwa
pertumbuhan penduduk bisa berkali lipat lebih besar dari
produksi makanan.
Angka peningkatan pertumbuhan penduduk yang tinggi
banyak dijumpai pada negara-negara miskin dan negara
berkembang. Indonesia termasuk ke dalam empat negara di
dunia dengan penduduk terbanyak. Berdasarkan jumlahnya,
Indonesia berada pada urutan keempat setelah negara Cina,
India, dan Amerika serikat. Sedangkan di kawasan ASEAN
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar pertama, dan
terbesar ketiga di benua Asia. Berikut adalah peringkat negara-
negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2014).
Berdasarkan World Population Data Sheet tahun 2014,
Republik Rakyat Cina berada pada peringkat pertama yakni
1.364 juta jiwa, peringkat kedua India yakni 1.294 juta
jiwa, peringkat ketiga Amerika Serikat dengan 318 juta
jiwa, keempat Indonesia dengan 251 juta jiwa, kelima Brasil
dengan 203 juta jiwa, keenam Pakistan dengan 194 juta jiwa,
ketujuh Nigeria dengan 177 juta jiwa, kedelapan Bangladesh
dengan 158 juta jiwa, kesembilan Rusia dengan 144 juta jiwa
dan kesepuluh Jepang dengan 127 jiwa.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 49


Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk ini disebut
pertumbuhan penduduk.
3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah
penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk
berbeda-beda di setiap wilayah. Kepadatan penduduk disebut
juga density. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
kepadatan penduduk di suatu wilayah antara lain:
a. Faktor Kepadatan Penduduk
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan
penduduk suatu wilayah adalah:
1) Fisiografis
Kondisi alam seperti bentuk permukaan bumi, kondisi
perairan, dan kondisi iklim merupakan kondisi fisiografis
suatu daerah. Perbedaan kondisi fisiografis antara satu
tempat dengan tempat lainnya akan berpengaruh terhadap
kepadatan penduduknya. Pada daerah dataran rendah,
dengan kondisi perairan yang baik akan cenderung lebih
berpenduduk padat dibandingkan dengan daerah yang
bertopografi pegunungan. Pada daerah dataran rendah
akan banyak dijumpai fasilitas-fasilitas umum sehingga
kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan hidup lebih cepat
tertangani. Oleh karena itu banyak penduduk di luar wilayah
yang pindah ke daerah tersebut.
2) Keamanan
Keamanan hidup merupakan harapan setiap orang. Pada
daerah rawan konflik atau daerah peperangan sebagian
besar penduduknya akan memilih pindah ke tempat yang
lebih aman.

50 Ilmu Pengetahuan Sosial


3) Biologis
Seseorang yang mempunyai darah keturunan daerah
tertentu akan cenderung mengharapkan dapat kembali ke
daerah asalnya. Orang jawa yang merantau ke luar pulau
akan berusaha untuk kembali lagi ke tempat kelahirannya.
Apalagi jika daerah asal yang ditinggalkannya merupakan
daerah yang aman dengan fasilitas hidup yang mudah.
Hal ini juga banyak terjadi kepada orang yang merantau,
mereka akan cenderung ingin kembali ke daerah asal atau
tanah kelahiran.
4) Psikologis
Faktor psikologis terkait dengan rasa aman seseorang
terhadap suatu kejadian yang menimpanya sehingga
meninggalkan trauma. Banyak orang yang berusaha
meninggalkan tempat tinggalnya dan beralih ke tempat lain
yang lebih aman. Misalnya, penduduk Aceh yang trauma
terhadap kejadian Tsunami 26 Desember 2004 berusaha
mencari tempat lain sebagai tempat tinggalnya. Penduduk
Kabupaten Bantul yang trauma terhadap kejadian gempa
tanggal 27 Mei 2006 berusaha mencari tempat tinggal baru
yang lebih aman. Contoh lainnya yaitu, orang yang pindah
tempat karena kebakaran, terkait suatu kasus dan masih
banyak lagi alasan-alasan lain.
b. Masalah Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk yang tidak seimbang dapat
menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan. Masalah-
masalah itu antara lain:
1) Masalah Sosial
a) lowongan pekerjaan semakin sempit;

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 51


b) kerawanan sosial;
c) lunturnya nilai-nilai sosial;
d) fasilitas sosial tidak mampu mengimbangi kebutuhan
penduduk; dan
e) kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
2) Masalah Lingkungan Fisik
a) semakin berkurangnya lahan pertanian;
b) kemampuan produksi lahan menurun;
c) terjadi Pencemaran lingkungan; dan
d) bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
4. Komposisi Penduduk, Sex Ratio, Beban Ketergantungan,
di Usia Harapan Hidup
a. Komposisi Penduduk Indonesia
Keadaan penduduk dengan berbagai macam
permasalahanya merupakan faktor utama yang digunakan
sebagai dasar dalam merencanakan pembangunan,
mengetahui sumber daya manusia yang ada, dan mengambil
kebijakan tentang kependudukan. Pengelompokan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu seperti umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, mata pencaharian, tempat tinggal, suku
bangsa, dan agama.
Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin dapat digambarkan dalam suatu grafik pada
saat tertentu yang disebut piramida penduduk.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dibedakan:
1) Penduduk usia muda : umur 0 – 20 tahun
2) Penduduk usia dewasa : umur 21 – 55 tahun
3) Penduduk usia tua : umur > 55 tahun
Piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

52 Ilmu Pengetahuan Sosial


1) Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan kondisi penduduk yang
sedang tumbuh dengan ditandai oleh tingkat kelahiran
yang tinggi sehingga penduduk usia muda lebih besar
daripada penduduk usia tua. Piramida ini biasanya
menggambarkan kondisi kependudukan di negara-negara
sedang berkembang, seperti halnya di Indonesia. Piramida
ini mempunyai bentuk dengan alas lebar di bagian bawah
dan semakin ke atas semakin mengecil serta runcing pada
bagian puncaknya. Bagian bawah yang lebar menunjukan
penduduk usia muda lebih banyak daripada usia tua.
Nama lain dari piramida muda yaitu piramida expansive
atau juga kerucut.
2) Piramida Penduduk Dewasa
Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi
penduduk usia muda seimbang dengan komposisi
penduduk usia tua. Pada piramida penduduk dewasa
jumlah penduduknya tetap atau seimbang. Oleh karena
itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk
tetap (stasioner), ada pula yang menyebut istilah piramida
granat karena bentuknya menyerupai granat, karena
pada bagian tengahnya menggelembung namun alas dan
puncaknya mengecil.
3) Piramida Penduduk Tua
Piramida penduduk tua menggambarkan komposisi
penduduk usia tua lebih besar daripada penduduk usia
muda atau dewasa. Jumlah penduduk yang digambarkan
oleh piramida ini mengalami penurunan artinya terjadi
penurunan angka kelahiran yang menyebabkan penduduk

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 53


usia tua lebih banyak dibanding usia muda maupun
dewasa. Kondisi penduduk seperti ini jarang dijumpai
di dunia, kemungkinannya keadaan penduduk usia tua
terjadi pada negara yang sudah mengalami peperangan
besar atau pada negara maju yang etos kerja masyarakatnya
sangat tinggi. Piramida penduduk ini digambarkan seperti
batu nisan dengan alas sempit dan melebar pada bagian
puncaknya.
b. Sex Ratio dan Beban Ketergantungan
1) Sex Ratio
Sex ratio atau rasio jenis kelamin adalah perbandingan
jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk wanita.
2) Beban Ketergantungan
Beban ketergantungan menggambarkan besarnya
beban tanggungan bagi penduduk usia produktif terhadap
penduduk usia belum atau tidak produktif disebut angka
ketergantungan. Istilah beban ketergantungan disamakan
dengan beban tanggungan.
Penduduk yang berusia 15–64 tahun merupakan
golongan penduduk usia produktif. Sedangkan golongan
penduduk yang berusia 0–14 tahun dan usia lebih dari 65
tahun termasuk penduduk usia belum/tidak produktif.
Kesejahteraan penduduk sangat dipengaruhi oleh
angka beban ketergantungan ini. Semakin tinggi beban
ketergantungan semakin rendah tingkat kesejahteraan
penduduk, dan berlaku sebaliknya. Semakin kecil
angka ketergantungan semakin besar pula tingkat
kesejahteraannya. Angka ketergantungan pada Negara-
negara berkembang seperti Indonesia umumnya tinggi.

54 Ilmu Pengetahuan Sosial


Menurut hasil sensus tahun 2010 penduduk Indonesia
bertambah sekitar 3,13 juta jiwa per tahun. Hal ini
menyebabkan sebagian besar penduduk terdiri dari
penduduk usia muda. penduduk usia muda adalah
mereka yang berumur 0 tahun sampai 14 tahun. Sebagian
besar anggaran belanja ditujukan untuk menanggung
kesejahteraan mereka seperti pendidikan dan pemeliharaan
kesehatan.
c. Usia Harapan Hidup
Rata-rata usia hidup penduduk sejak lahir hingga mati
disebut usia harapan hidup atau istilahnya life expentancy.
Usia harapan hidup ini dapat menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk. Semakin lama usia harapan
hidup penduduk artinya tingkat kesejahteraannya semakin
baik. Semakin pendek usia harapan hidup berarti tingkat
kesejahteraanya semakin rendah. Indikator yang sering
digunakan untuk menunjukkan usia harapan hidup
penduduk yaitu dengan mengetahui angka kematian bayi
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Semakin tinggi
angka kematian bayi maka semakin rendah usia harapan
hidupnya, sedangkan semakin rendah angka kematian bayi
maka semakin tinggi usia harapan hidup. Usia harapan
hidup penduduk Indonesia pada tahun 2010 berkisar 63
tahun. Artinya rata-rata penduduk Indonesia dapat hidup
sampai umur 63 tahun.
5. Migrasi Penduduk
Adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat
lain baik untuk menetap maupun sementara, perseorangan
maupun kelompok disebut migrasi.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 55


a. Penyebab Migrasi
Ada beberapa haln yang menyebabkan penduduk
melakukan migrasi, diantaranya:
1) Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa
dan wabah penyakit akan mendorong penduduk untuk
melakukan migrasi ke daerah yang aman. Misalnya banyak
penduduk Aceh berpindah tempat tinggal pasca tsunami
untuk mencari tempat yang lebih aman.
2) Ekonomi
Kesulitan hidup yang diderita seseorang di daerah
tempat tinggal mendorong orang itu melakukan migrasi
ke tempat lain yang lebih menjanjikan bagi kehidupannya.
Seseorang yang tidak mendapatkan pekerjaan atau
menjadi pengangguran di daerah asalnya mengikuti
program transmigrasi ke daerah lain. Harapanya dia akan
mempunyai pekerjaan yang menyokong kehidupannya.
3) Agama
Kebebasan beribadah sesuai agama yang dianut dan
sikap saling menghormati antarumat beragama merupakan
modal seseorang untuk tetap bertahan dalam lingkungan
masyarakat yang heterogen. Apabila Kehidupan beragama
tidak terjamin kelangsungan dan keamanannya maka hal
tersebut akan mendorong seseorang melakukan migrasi.
4) Politik
Pergolakan politik yang memanas dan mengarah
pada perbuatan yang anarkis di suatu daerah dan
mendorong penduduk di daerah itu untuk melakukan
migrasi. Penduduk berusaha menyelamatkan diri dari

56 Ilmu Pengetahuan Sosial


hiruk-pikuknya perpolitikan di daerahnya. Indonesia
merupakan salah satu negara yang dijadikan sebagai
tempat persinggahan, bahkan tempat tinggal tetap oleh
warga negara Irak yang disebut manusia perahu untuk
menghindar dari pergolakan politik di negaranya.
5) Kondisi Alam
Perbedaan kekayaan sumber daya alam yang dikandung
mendorong seseorang berusaha melakukan migrasi.
Harapannya di daerah baru yang kaya dengan sumber
daya alam akan menyokong kehidupannya.
b. Macam-macam migrasi
Migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu.
1) Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk
dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a) Imigrasi
Perpindahan penduduk yang masuk ke dalam suatu
negara dengan tujuan untuk menetap di negara yang
didatanginya.
b) Emigrasi
Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu
negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
c) Remigrasi
Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
tempat asalnya, istilah lainnya disebut repatriasi.
2) Migrasi Nasional
Migrasi Nasional atau migrasi internal adalah
perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 57


dalam satu wilayah negara. Beberapa bentuk migrasi
nasional antara lain:
a) Urbanisasi
Adalah perpindahan tempat tinggal penduduk dari desa
ke kota disebut dengan urbanisasi. Orang yang melakukan
proses urbanisasi disebut urban.
(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi dapat
berupa faktor penarik dan faktor pendorong.
(a) Faktor pendorong urbanisasi
Kondisi fisik maupun sosial dari desa serta keadaan
diri urban merupakan faktor yang mendorong terjadinya
urbanisasi. Kondisi itu meliputi faktor-faktor sebagai
berikut:
(i) lahan pertanian semakin sempit;
(ii) lapangan kerja yang terbatas terutama diluar
sektor pertanian;
(iii) upah tenaga kerja yang kecil;
(iv) fasilitas kehidupan kurang memadai;
(v) keinginan penduduk untuk memperbaiki hidup.
(b) Faktor penarik urbanisasi
(i) lapangan pekerjaan lebih banyak;
(ii) upah tenaga kerja relatif lebih besar dibandingkan
dengan di desa;
(iii) tersedianya fasilitas kehidupan seperti sarana
pendidikan, kesehatan, dan perekonomian;
(iv) kota sebagai pusat pemerintahan, perekonomian,
dan ilmu dan teknologi.
Urbanisasi sebagai salah bentuk dari migrasi juga
menimbulkan dampak negatif, baik bagi desa yang

58 Ilmu Pengetahuan Sosial


ditinggalkan maupun bagi kota yang didatanginya.
(2) Dampak urbanisasi
Dampak negatif dari urbanisasi terhadap desa yaitu:
(a) tenaga kerja produktif dan terdidik berkurang;
(b) produktivitas pertanian menurun karena tenaga
kerja yang mengolah tanah pertanian berkurang.
Dampak negatif dari urbanisasi terhadap kota, yaitu:
(a) meningkatnya jumlah penduduk kota;
(b) meningkatnya jumlah tenaga kerja kasar, karena
urban;
(c)
meningkatnya kebutuhan untuk lahan untuk
permukiman;
(d) terjadi kemacetan lalulintas dan masalah sosial;
(e) meningkatnya tindakan kriminal, dan lainnya.
Selain menimbulkan dampak negatif, urbanisasi juga
memberikan dampak positif, diantaranya:
(a) mengurangi kepadatan penduduk;
(b) mengurangi angka pengangguran;
(c) meningkatkan pendapatan penduduk desa;
(d) terjadi transfer Ilmu pengetahuan dan teknologi dari
kota;
(e)
meningkatkan etos kerja penduduk desa melalui
transfer budaya kerja dari kota.
b) Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah
atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk
kepentingan pembangunan dalam suatu negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transmigrasi

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 59


sebagai berikut:
(1) terjadinya bencana alam, dan lainnya;
(2) persebaran penduduk yang tidak merata;
(3) taraf hidup penduduk yang masih rendah.
Tujuan transmigrasi
(1) pemerataan persebaran penduduk;
(2) meningkatkan taraf hidup penduduk;
(3) menanggulangi kejadian bencana alam; dan
(4) mengurangi jumlah pengangguran.
E. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi
Geografis Indonesia
Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan
yang memiliki keragaman bentuk muka bumi. Kondisi geografis
ini sangat erat hubungannya dengan aktivitas manusia. Uraian
berikut membahas mengenai hubungan antara aktivitas
manusia dengan kondisi geografis Indonesia, yang meliputi:
(1) hubungan antara aktivitas manusia dalam bidang ekonomi
dengan kondisi geografis Indonesia; (2) hubungan antara
aktivitas manusia dalam bidang sosial dengan kondisi geografis
Indonesia; (3) hubungan antara aktivitas manusia dalam bidang
budaya dengan kondisi geografis Indonesia
1. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dalam Bidang
Ekonomi dengan Kondisi Geografis Indonesia
Sebagian besar luas wilayah Indonesia adalah perairan laut
dan diapit oleh negara-negara yang mobilitas ekonominya
sangat tinggi, misalnya Cina dan Australia. Indonesia dilewati
banyak kapal asing dalam perdagangan internasional sehingga
banyak didapati kota-kota pelabuhan. Di Indonesia, kota-
kota pelabuhan yang berkembang pesat, misalnya Jakarta

60 Ilmu Pengetahuan Sosial


dan Surabaya. Menjadikan aktivitas kehidupan masyarakat
di wilayah pantai banyak yang berpindah profesi. Misalnya
penduduk yang semula berprofesi sebagai petani garam,
banyak yang beralih profesi menjadi pedagang, pelayanan
jasa, dan lain-lain.
a. Aktivitas Ekonomi di Dataran Tinggi dan Pegunungan
Aktivitas penduduk yang tinggal di dataran tinggi, harus
menyesuaikan dengan kondisi fisik dataran tinggi. Dataran
tinggi beriklim sejuk, sehingga kegiatan ekonominya
cenderung ke bidang pertanian lahan kering. Jenis tanaman
yang mungkin dibudidayakan adalah tanaman hortikultura,
seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias.
Sedangkan di pegunungan penduduk banyak memanfaatkan
lahan sebagai area hutan, perkebunan, seperti karet, kina,
dan teh. Di daerah Batu, Malang, Jawa Timur, sangat terkenal
dengan perkebunan apel, yang hasilnya sudah terkenal di
seluruh penjuru tanah air Indonesia.
Tidak hanya kegiatan pertanian saja yang menjadi mata
pencaharian utama penduduk yang tinggal di dataran tinggi
dan pegunungan di Indonesia, tetapi terdapat kegiatan lain
yaitu pariwisata. Saat ini pariwisata di dataran tinggi seperti
di pegunungan sangat diminati oleh penduduk Indonesia.
Contoh, kawasan Dataran Tinggi Dieng, kawasan Puncak
Bogor, dataran Bukit Barisan Bengkulu, dataran tinggi
Tengger di Jawa Timur, dan dataran tinggi lainnya.
b. Aktivitas Ekonomi di Dataran Rendah
Di dataran rendah aktivitas ekonomi penduduk lebih
bervariasi. Pertanian masih menjadi aktivitas utama, padi
merupakan tanaman utama yang ditanam di dataran rendah.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 61


Kondisi dataran yang rendah memudahkan penduduk untuk
melakukan mobilitas, sehingga aktivitas ekonomi mudah
dijalankan
Aktivitas ekonomi di dataran rendah selain pertanian
juga cocok untuk kegiatan industri dan jasa, kegiatan ini
dapat berkembang karena didukung oleh sarana prasarana
berupa transportasi, pusat pertokoan, perdagangan serta
pendidikan. Perikanan tambak juga cocok dijadikan sebagai
aktivitas di dataran rendah, asalkan tersedia air yang cukup.
c. Aktivitas Ekonomi di Wilayah Pantai
Penduduk yang bertemat tinggal di pantai kegiatan utamanya
tidak selalu menjadi nelayan. Di Madura, penduduk pesisir
pantai bermata pencaharian sebagai petani garam, mereka
membuat kolam-kolam untuk mengeringkan air laut kemudian
melalui beberapa proses untuk dijadikan sebagai garam.

Gambar 1.15 Petani Garam di Pulau Madura


Sumber: www.posmetro.info
Jika kalian amati gambar 1.15, kalian akan mengerti
bagaimana petani garam di Madura Jawa Timur melakukan
aktivitas pengolahan air laut menjadi garam. Tonjolan

62 Ilmu Pengetahuan Sosial


menyerupai bentuk segitiga menggambarkan tumpukan-
tumpukan sebagai hasil panen garam yang siap diangkut ke
tempat-tempat pemrosesan lebih lanjut, sehingga siap untuk
dijual ke konsumen.
2.
Hubungan Antara Aktivitas Manusia dalam Bidang
Sosial dengan Kondisi Geografis Indonesia
Kondisi geografis berpengaruh terhadap kegiatan sosial
penduduk Indonesia. Misalnya logat bahasa, pola permukiman,
penggunaan alat transportasi, kebiasaan dan adat istiadat.
Kegiatan tersebut disesuaikan dengan lingkungan sekitar
tempat tinggalnya.
Pola permukiman di dataran yang tinggi ialah memusat,
mencari sumber mata air dan permukaan yang landaii.
Sedangkan di dataran rendah, pola permukimannya memanjang
mengikuti aliran sungai maupun jalan. Sementara di wilayah
pantai bentuk pemukimannya menyebar memanjang mengikuti
garis pantai.

Gambar 1.16 Aktivitas Penduduk Tepi Sungai Menggunakan


Perahu sebagai Alat Transportasi
Sumber: www.photo.liputan6.com
Penggunaan alat transportasi merupakan kegiatan
penduduk yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 63


Di Pulau Jawa, menggunakan kendaraan bermotor karena
daerahnya relatif datar, sehingga banyak dibangun jalan
raya. Pulau Kalimantan memiliki sungai-sungai besar dan
panjang. Pembangunan jalan raya antar provinsi masih belum
berkembang, oleh karena itu alat transportasi yang tepat
digunakan penduduk sekitar sungai adalah kapal bermotor,
perahu dan sampan.
Dengan mengamati gambar 1.16. kalian akan mendapatkan
gambaran bagaimana aktivitas penduduk tepi sungai yang
memanfaatkan perahu sebagai alat transportasi.
3.
Hubungan antara Aktivitas Manusia dalam Bidang
Budaya dengan Kondisi Geografis Indonesia
Kegiatan budaya penduduk Indonesia tidak lepas dari
kondisi fisik alam Indonesia. Kehidupan penduduk Indonesia
seperti pemilihan jenis makanan, jenis pakaian, bentuk
rumah, adat istiadat, kearifan lokal merupakan kegiatan
yang disesuikan dengan lokasi tempat tinggalnya.
Penduduk yang bertempat tinggal di daerah pegunungan
memilih berpakaian yang lebih tebal dibandingkan di
dataran rendah, karena di pegunungan atau dataran tinggi
suhunya dingin. Jenis makanan pokok juga berbeda-beda
di wilayah Indonesia, biasanya penduduk di Jawa, Sumatra
dan Kalimantan mengkonsumsi beras sebagai makanan
pokoknya. Berbeda dengan penduduk di Sulawesi dan Papua
yang memilih makanan pokonya sagu yang nantinya dibuat
papeda. Hal ini terjadi karena hasil pertanian wilayah yang
berbeda.
Pemilihan bentuk rumah juga dipengaruhi kondisi sekitar,
misalnya di Kalimantan penduduk sekitar sungai dan daerah

64 Ilmu Pengetahuan Sosial


rawan banjir membangun rumah mereka dengan membuat
panggung agar apabila terjadi banjir air diharapkan tidak
masuk ke rumah, hal ini juga menjadi fenomena kearifan
lokal masyarakat tersebut.

Gambar 1.16 Bentuk Rumah Dibuat Panggung agar saat Banjir


Tidak Masuk ke dalam Rumah
Sumber: www.jtnbrg.blogspot.com
Dengan mengamati gambar 1.17. Kalian akan mendapatkan
gambaran bagaimana bentuk rumah panggung yang
dibangun di tepi sungai agar saat banjir atau air pasang, air
tidak masuk ke dalam rumah
Setelah kalian memahami materi Bab 1, untuk meningkatkan
penguasaan, kalian kerjakan tugas proyek berikut ini!
Tugas Proyek

1. Tetapkan Tema Proyek yang akan dikerjakan. Misalnya:


“Mengembangkan Kegiatan Ekonomi di Kotaku”
2. Diskusikan dengan teman atau guru kalian, bagaimana
caranya kalau kalian akan mengembangkan kegiatan
ekonomi di kota kalian. Misalnya:
a. Apa saja kondisi geografis yang mendukung jika akan
mengembangkan kegiatan ekonomi di kota kalian
(letak, keadaan tanah, kondisi iklim, dll.)?

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 65


b. Kegiatan ekonomi apa saja yang sudah ada dan yang
akan dikembangkan?
c. Bagaimana kondisi transportasi dan komunikasi yang
sudah ada dan yang harus diadakan?
d. Siapa saja yang diharapkan dapat menjadi penyandang
dana dan pengelolanya?
e. Apa kesimpulan kalian untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi di kotamu?
3. Laporkan hasil kegiatan proyek kalian dalam bentuk
laporan!

Rangkuman
1.
Perbedaan kewilayahan menyebabkan terjadinya
interaksi antarwilayah di Indonesia sebagai proses
yang terus terjadi dan mempunyai pengaruh terhadap
kondisi wilayah baik provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, dan lainnya, dari waktu ke waktu.
2.
Interaksi antarwilayah di Indonesia tidak hanya
menyangkut kepentingan ekonomi saja, namun juga
menyangkut di bidang sosial maupun budaya.
3. Negara Indonesia terletak di daerah tropis atau lintang
rendah, sehingga penyinaran matahari berlangsung
sepanjang tahun.
4. Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh lokasi kepulauan
Indonesia yang diapit oleh dua benua yaitu benua
Asia dan Australia, sehingga menyebabkan negara
Indonesia memiliki iklim musim/muson.

66 Ilmu Pengetahuan Sosial


5. Indonesia juga memiliki letak yang strategis secara
geografis, karena selain terletak di antara Benua Asia
dan Benua Australia juga diapit oleh dua samudera
yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia. Posisi
tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk
melakukan hubungan, baik dalam bidang ekonomi
(produksi, distribusi/perdagangan, dan konsumsi),
sosial maupun budaya dengan negara lain di dunia
internasional.
6. Wilayah Indonesia yang luas menyebabkan perbedaan
kondisi geografis antarwilayah. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya saling ketergantungan, saling
membutuhkan atau terjadi konektivitas antarruang
dan waktu.
7. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah dengan berbagai karakteristiknya, yang
dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan
negara.
8. Aktivitas manusia dalam bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis
di Indonesia. Distribusi barang dan jasa terjadi
antarpulau. Kegiatan ekonomi tersebut mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh kegiatan transportasi dan
komunikasi. Transportasi darat, air, dan udara
berkembang pesat di Indonesia untuk mendukung
mobilitas manusia dan distribusi barang antar pulau.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 67


Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
Pilih satu jawaban yang paling tepat a, b, c, atau d!
1. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Banyak gunung api
2) Cukup sinar matahari
3) Curah hujan cukup
4) Suhu udara di atas 25°C
5) Terletak di Garis Khatulistiwa
Dari lima pernyataan di atas, yang mempengaruhi
terhadap kesuburan tanah di Indonesia adalah ....
a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 4
c. 1, 3, 5
d. 2, 4, 5

2. Berikut ini yang merupakan keuntungan dari kondisi


geografis Indonesia adalah ....
a. Memiliki tanah yang subur dan makmur
b. Memiliki potensi melakukan perdagangan ke berbagai
wilayah
c. Pertanian menjadi kalianlan utama komoditas perdagangan
d. Memiliki bahasa yang beragam sebagai sarana komunikasi

3. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1980,


bahan galian di Indonesia digolongkam ke dalam
golongan A, B, dan C. Contoh bahan galian yang
termasuk golongan A (strategis) adalah ….
a. Emas, perak, dan besi
b. Minyak bumi, batubara, dan emas
c. Minyak bumi, batubara, dan timah
d. Batubara, emas, dan batu permata

4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


1) Seorang pemandu wisatawan
2) Mengolah barang baku menjadi barang jadi
3) Sebagai perantara jual beli kendaraan
4) Menjual kebutuhan pokok
5) Membeli kain kemudian dijahit menjadi baju

68 Ilmu Pengetahuan Sosial


Pernyataan di atas yang merupakan ciri utama kegiatan
produksi adalah ....
a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 4
c. 1, 3, 4
d. 2, 4, 5

5. Selain di Pulau Jawa, pulau di Indonesia yang terdapat


prasarana transportasi berupa jalan kereta api adalah ....
a. Bali
b. Kalimantan
c. Sulawesi
d. Sumatra

6. Proses interaksi sosial yang terjadi antara satu wilayah


dengan wilayah lain yang berpengaruh terhadap kondisi
wilayah dari waktu ke waktu dicontohkan sebagai berikut:
a. perubahan aturan sopan santun
b. pemanfaatan fasilitas umum yang terbuka
c. pendirian tempat ibadah bersama antar desa
d. undangan pertemuan kepala desa melalui jejaring
teknologi

7.
Ukurannya yang besar dan spesies endemik seperti
binturong dan tarsius menurut batasan Weber dan Wallace
termasuk kelompok fauna ....
A. Asiatis
B. Peralihan
C. Australis
D. Sumatera

8.
Udara dengan kandungan gas Nitrogen memberikan
manfaat besar bagi manusia sebagai potensi sumberdaya
....
A. bahan baku pupuk pertanian
B. media perambatan elketromagnetik
C. penyeimbang suhu ruang muka bumi
D. energi panas tenaga surya

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 69


9. Potensi sumber daya manusia akan menjadi beban yang
memberatkan bagi pembangunan apabila indikator
kualitas penduduk berikut ini tinggi....
A. jumlah penduduk
B. angka ketergantungan
C. angka kelahiran
D. angka kematian

10.Bentuk rumah dan makanan pokok yang digunakan


masyarakat suatu wilayah menunjukkan adanya
hubungan kondisi geografis dengan aktivitas manusia
dalam bidang ....
A. Sosial
B. Budaya
C. Ekonomi
D. pendidikan

B. Esai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa interaksi antarwilayah di Indonesia berbeda-
beda intensitasnya?
2. Mengapa Indonesia memiliki tiga kelompok fauna, yaitu:
kelompok fauna barat (Asiatis), tengah (Peralihan), dan
timur (Australian)?
3. Bagaimana pengaruh kondisi geografis negara Indonesia
terhadap kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di
Indonesia?
4. Tunjukkan potensi-potensi sumber daya mansia apa
saja yang dimiliki Indonesia
5. Bagaimana pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap
kegiatan transportasi masyarakat Indonesia?

70 Ilmu Pengetahuan Sosial


BAB II
AKTIVITAS MANUSIA DALAM
MASA PENJAJAHAN, PERGERAKAN
NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
AKTIVITAS MANUSIA DALAM
BAB MASA PENJAJAHAN, PERGERAKAN
II NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA

Peta Konsep

Aktivitas Manusia, Perubahan


dan Keberlanjutannya pada Masa
Penjajahan, Pergerakan Nasional sampai
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pergerakan Proklamasi
Kondisi
Kebangsaan Indonesia Kemerdekaan
Masyarakat
(Perlawanan terhadap dan Perjuangan
Akibat Penjajahan
Penjajahan Bangsa- Memperoleh
bangsa Barat
bangsa Barat) Kedaulatan

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.
Memahami kondisi masyarakat akibat penjajahan
bangsa Barat
2.
Memahami pergerakan kebangsaan Indonesia
(perlawanan terhadap penjajahan Bangsa-bangsa
Barat)
3. Memahami proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
perjuangan memperoleh kedaulatan

72 Ilmu Pengetahuan Sosial


Pendahuluan
Pada bab ini, kalian akan mempelajari perubahan
aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada
masa penjajahan, pergerakan nasional sampai proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Pembahasan diawali dengan uraian
materi tentang kondisi masyarakat akibat penjajahan bangsa
Barat, pergerakan kebangsaan Indonesia terutama perlawanan
terhadap penjajahan Bangsa-bangsa Barat, dan proklamasi
kemerdekaan dan perjuangan memperoleh kedaulatan. Untuk
memahami materi di atas, akan dipaparkan uraian materi
sebagai berikut.
A. Kondisi Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat
Manusia adalah makhluk dinamis. Perubahan yang terjadi
dalam kehidupan selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sebelum kedatangan bangsa Belanda masyarakat Indonesia
masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Bangsa Belanda mulai
datang ke Jawa pada abad ke-16. Kedatangan Cornelis de
Houtman di Pelabuhan Banten merupakan awal kedatangan
orang-orang Belanda di Jawa. Perekonomian di Jawa dan
beberapa wilayah lain di Nusantara mulai dikuasi oleh VOC
(Vereenidge Oost Indische Compagnie) yang berdiri pada tahun
1602. VOC bubar pada tahun 1799 dan wilayah di Nusantara
yang dikuasai oleh VOC diambil alih oleh pemerintah kerajaan
Belanda. Kerajaan Belanda yang pada waktu itu di bawah
penjajahan Prancis mengirimkan Daendels pada tahun 1800,
maka dimulailah penjajahan wilayah di Nusantara. Jadi, secara
resmi Nusantara yang sekarang disebut Indonesia dijajah oleh
Pemerintah Belanda.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa yakni Portugis, Belanda

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 73


dan Inggris yang kemudian berakibat adanya penjajahan di
Indonesia. Penjajahan tersebut mengakibatkan perubahan-
perubahan dalan kehidupan masyarakat. Pada umumnya
rakyat mengalami penderitaan akibat penjajahan bangsa-
bangsa dari Eropa.
Sebelum membahas mengenai kondisi masyarakat Indonesia
akibat penjajahan bangsa-bangsa Barat, perlu diketahui bangsa-
bangsa yang melakukan penjelajahan samudera dalam upaya
mencari sumber perdagangan baru. Penjelajan samudera inilah
yang membawa bangsa Barat ke Nusantara (yang kemudian
disebut Indonesia). Bangsa-bangsa Barat tersebut di antaranya
adalah,
1. Bangsa Portugis
Alfonso de Albuquerque (1459–1515) berhasil menguasai
Goa dan menjadikannya sebagai pangkalan tetap Portugis.
Untuk mendominasi perdagangan laut di Asia, Portugis
mendirikan pangkalan-pangkalan tetap ditempat-tempat
yang strategis. Pada 1509, Portugis tiba di Malaka di bawah
pimpinan Diego Lopez Siqueria. Mereka melakukan kontak
dengan penguasa setempat, yaitu Sultan Mahmud Syah.
Semula Sultan menolak, tetapi Portugis memaksa melalui
peperangan dan Malaka dapat dikuasai. Pada 1512 Portugis
tiba di Ternate dan melakukan hubungan dagang dengan
para penguasa Ternate. Portugis mendirikan benteng di
Ternate yang dimanfaatkannya untuk melakukan monopoli
perdagangan cengkeh.
2. Bangsa Spanyol
Pada tahun 1521, dua kapal ekspedisi Spanyol sampai di
Maluku. Mereka datang dari Filipina dalam pelayaran kembali

74 Ilmu Pengetahuan Sosial


ke Spanyol melalui Kalimantan Utara. Ketika itu, di Maluku
sedang terjadi persaingan antara Ternate dan Tidore. Untuk
mengimbangi kekuatan Ternate yang didukung Portugis,
Spanyol mendukung Tidore.
Keadaan ini mendapat protes dari Portugis karena
dianggap melanggar Perjanjian Saragosa tahun 1528. Selain
itu karena kalah kuat, persekutuan Tidore dan Spanyol dapat
dilumpuhkan. Sejak tahun 1543, tidak ada lagi ekspedisi
Spanyol ke Indonesia. Berdasarkan Perjanjian Tordesillas,
kawasan Maluku hanya boleh dijelajahi Portugis, sedangkan
Spanyol hanya sampai di Filipina.
3. Bangsa Belanda
Pada 1596, Cornelis de Houtman memimpin pelayaran
perintis Belanda ke Nusantara. Armada Belanda dari
Amsterdam menuju Pantai Gading di Afrika Barat, ke
Tanjung Harapan di Afrika Selatan, kemudian mereka
langsung menuju Selat Sunda. Empat armada kapal de
Houtman berlabuh di Banten pada 1596. Keberhasilan para
pelaut Belanda menemukan daerah pusat rempah-rempah
menyebabkan banyak para pedagang Eropa lainnya datang
ke Indonesia.
Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang Belanda
dan persaingan pedagang Belanda dengan Portugis, maka
pedagang Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya
membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenigde
Oost Indische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602. VOC
adalah badan yang bersifat partikelir, di mana para pedagang
Belanda bergabung di dalamnya. Tujuan VOC di Indonesia
antara lain:

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 75


a. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
b. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
4. Bangsa Inggris
Dalam menguasai perdagangan di Hindia Timur, ekspedisi
Inggris tidak disponsori oleh pemerintah, melainkan oleh
persekutuan dagang yang dinamakan East Indian Company
(EIC). Persekutuan dagang itu merupakan gabungan para
pengusaha London. Sejak tahun 1600, EIC memperoleh
hak khusus dari pemerintah Inggris untuk menangani
perdagangan di Hindia Timur. Dengan hak khusus tersebut,
EIC memiliki wewenang penuh atas monopoli perdagangan
di Hindia Timur. Pada akhir abad ke-16, EIC mengadakan
hubungan dagang dengan beberapa tempat di Indonesia
seperti Aceh, Jayakarta, Banjar, Gowa, dan Maluku. Namun,
karena terdesak oleh Belanda, akhirnya Inggris tersingkir
dari kawasan Indonesia.
Faktor-faktor pendorong bangsa Eropa untuk melakukan
penjelajahan samudera antara lain:
a. Adanya keinginan mencari kekayaan (Gold)
b. Adanya keinginan menyebarkan agama Nasrani (Gospel)
c. Adanya keinginan mencari kejayaan (Glory)
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Gambar 2.1 Simbol Glory, Gold, Gospel


Sumber: www.wikimedia.org, www.coinexchangeny.com, www.christianclippers.com

76 Ilmu Pengetahuan Sosial


Dengan perkembangan paham Renaisans, ilmu pengetahuan
dan teknologi juga berkembang pesat, misalnya seperti berikut
ini.
a. Ditemukannya Teori Heliosentris dari Copernicus yang
mengatakan bahwa pusat peredaran tata surya adalah
matahari. Planet-planet berputar mengelilingi matahari
dan bumi berputar pada porosnya. Bentuk bumi tidak rata
tetapi bulat.
b. Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat
digunakan untuk mengarungi samudera luas.
c. Mulai ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
d.
Ditemukannya kompas. Alat ini digunakan sebagai
penunjuk arah, sehingga para penjelajah tidak lagi
bergantung pada kebiasaan alam. Untuk menentukan arah,
biasanya mereka berpedoman pada bintang, sehingga jika
angkasa tertutup awan mereka tidak dapat meneruskan
pelayarannya.
Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki
pada tahun 1453 menyebabkan bangsa Eropa mengalami
kesulitan mendapatkan rempah-rempah. Oleh karena itu,
mereka berusaha mencari sendiri daerah penghasil rempah-
rempah dengan melakukan penjelajahan-penjelajahan
samudera.
Nah, kalian bisa menyaksikan adanya pengaruh dari
penjajahan bangsa Belanda ke Indonesia hingga saat ini?
Tentu jawabnya masih merasakan. Pengaruh dari Belanda
yang masih tersisa adalah peninggalan-peninggalan pada
masa penjajahan Bangsa Barat.
Untuk dapat memahami tentang kondisi masyarakat

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 77


Indonesia akibat penjajahan Bangsa Barat bacalah uraian
berikut: Abad ke-19 merupakan abad dimulainya penjajahan
bangsa Belanda di Indonesia, walaupun pada abad ke-16
akhir sudah ada bangsa Barat yang datang ke Nusantara,
namun mereka tidak resmi atas nama pemerintah kerajaan
Belanda. Sebelum kedatangan bangsa Belanda masyarakat
Indonesia masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Pada awalnya
hubungan antara bangsa Belanda dengan Indonesia hanya
sebatas perdagangan, akan tetapi lama kelamaan mereka
ingin menguasai komoditas Indonesia. Pada abad ke-19,
Jawa masih menjadi pusat perekonomian pemerintah
kolonial Belanda, setelah mengambil alih kekuasaan VOC
yang bangkrut dan bubar pada tahun 1799.
Kehidupan perekonomian yang masih di bawah penguasaan
pemerintah kolonial Belanda menyebabkan rakyat semakin
menderita dan tidak bisa menikmati hasil pertaniannya.
Sistem ekonomi yang berlaku lebih mengutamakan sistem
penyerahan wajib dari rakyat kepada para pemimpin rakyat,
bupati, raja, dan pemerintah kolonial.
Kehidupan masyarakat di desa-desa pada tahun 1800an
masih bersifat tradisional dan turun-temurun. Mereka
mengandalkan sistem ekonomi bertani untuk memenuhi
kebutuhan sendiri (self-sufficent). Sistem ekonomi seperti
ini sangat jarang sekali terjadi transaksi jual-beli. Sistem
ekonomi masyarakat tidak bisa dilepaskan dari kondisi
sosiologis masyakarat pada waktu itu yang masih bersifat
tradisional dan mengutamakan gotong royong.
Apabila sistem ekonomi masih berlandaskan prinsip tolong
menolong, maka berbeda dengan sistem yang berlaku pada

78 Ilmu Pengetahuan Sosial


petingginya yaitu kepala desa. Sebagai atasan maka rakyat
harus memberikan hasil tani maupun tenaganya kepada
atasannya tersebut. Peranan uang pada waktu itu masih
dapat dikatakan sangat kecil. Berbagai kegiatan di pasar
tidak dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan
masyarakat pada abad ke-19 masih sangat sederhana dan
sangat tradisional. Sistem ini yang kemudian berkembang
menjadi sistem feodalisme antara rakyat dengan pemerintah
kolonial.
Pada masa ini, rakyat diberi tugas untuk mengolah
pertanian dan menyerahkan hasil tani itu kepada pejabat
desa, yakni kepala desa, kepala desa mengabdikan diri
kepada bupati dan pemerintah kolonial. Ikatan feodal yang
terjadi pada abad ke-19 tampak dari sistem penyerahan wajib.
Hasil-hasil tersebut yang kemudian dijadikan komoditas
dagang dan ekspor oleh pemerintah kolonial Belanda
sedangkan rakyat tidak mendapat upah karena ikatan adat
menjadi dasarnya. Ikatan desa dan ikatan feodal tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan masyarakat Indonesia pada
abad ke-19. Ikatan desa sudah ada sejak selum kedatangan
pemerintah kolonial Belanda. Keberadaan ikatan desa dan
ikatan feodal ini yang menyebabkan kondisi perekonomian
di Jawa menjadi dualistik. Artinya sistem perekonomian
yang sebelumnya hanya ada satu, yakni perekonomian yang
berbasis tradisional desa, terdapat juga sistem perekonomian
lain yaitu perekonomian yang berbasis modern yang dibawa
oleh pemerintah kolonial pada masa itu.
Kondisi masyarakat akibat penjajahan bangsa Barat
merupakan akibat dari sistem penjahan itu sendiri yang

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 79


penuh dengan ketidakadilan. Kondisi itu antara lain kondisi
ekonomi, politik, sosial dan pendidikan.
a. Kondisi Ekonomi
Akibat paling utama akibat penjajahan bangsa Barat
adalah kemiskinan. Penghasilan rata-rata keluarga Jawa
hanya 64 gulden setahun. Kemiskinan ini disebabkan
karena pemerintah Belanda mengambil kekayaan bangsa
Indonesia sebanyak-banyaknya untuk kepentingan negeri
Belanda. Bangsa belanda mengenalkan sistem ekonomi uang
untuk memudahkan pemungutan pajak. Kebijakan tanam
paksa meningkatkan perdagangan hasil bumi dan lahirnya
buruh upahan. Pemerintah kolonial menggunakan sistem
penyewaan tanah kepada penduduk pribumi. Pribumi yang
sejatinya memiliki lahan pertanian dipaksa membayar sewa
dari setiap panen.
Praktik pemungutan pajak, kerja paksa, penyewaan
tanah telah menjadikan rakyat menjadi sengsara. Kebijakan
tersebut menimbulkan rasa antipati kalangan rakyat dan
menjadi bibit timbulnya perlawanan-perlawanan kepada
pemerintahan kolonial.
b. Kondisi Politik
Semenjak awal abad ke-19 pengaruh Belanda makin kuat
terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia. Bangsa Belanda
ikut campur dalam penggantian takhta, pengangkatan
pejabat birokrasi, dan menentukan kebijaksanaan politik.
Pemerintahan Indonesia diubah dari adat kerajaan menjadi
sistem pegawai pemerintah. Muncullah jabatan seperti
Bupati untuk memudahkan penguasa kolonial dalam bidang
administrasi. Semua kekuasaan dipegang oleh Belanda.

80 Ilmu Pengetahuan Sosial


c. Kondisi Sosial
Kondisi sosial kehidupan pada masa penjajahan
bangsa asing juga menunjukkan suatu kehidupan yang
diskriminatif. Hak-hak istimewa lebih banyak dimiliki oleh
kelompok bangsawan, orang-orang kaya, juga pemerintah
kolonial Belanda. Diskriminasi ini terjadi di berbagai aspek
kehidupan. Pada masa ini terdapat stratifikasi sosial di mana
orang Kulit Putih menduduki lapisan kelas 1, orang Timur
Asing di Kelas 2, dan penduduk Pribumi di kelas 3.
d. Kondisi Pendidikan
Sampai akhir abad ke-19 perhatian pemerintah Belanda
terhadap bidang pendidikan masih sangat kurang. Sekolah
yang ada pada abad ke-19 ini khusus untuk mendidik calon
pegawai yang akan dipekerjakan sebagai pegawai rendah
di perkebunan milik pemerintah Belanda. Baru pada awal
abad ke-20 masalah pendidikan mendapat perhatian dari
pemerintah. Hal ini tidak terlepas dari politik etis. Sekolah
yang didirikan terutama Sekolah Desa.
B. Pergerakan Kebangsaan Indonesia terutama Perlawanan
terhadap Penjajahan Bangsa-Bangsa Barat
Kalian telah mempelajari tentang kondisi masyarakat
akibat penjajahan bangsa Barat (Belanda). Selanjutnya kalian
dapat mempelajari tentang pergerakan kebangsaan Indonesia
terutama perlawanan terhadap penjajahan bangsa-bangsa
Barat. Untuk dapat memahami pergerakan kebangsaan
Indonesia dalam melawan penjajahan bangsa-bangsa Barat
dengan mudah, kalian simak pernyataan berikut! Perlawanan
Bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda ialah
dilakukan dengan mendirikan organisasi. Melalui organisasi ini

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 81


dilakukan melalui perubahan keadaan bagi kalangan bangsa
sendiri.
Organisasi pada waktu itu ada yang organisasi politik
maupun organisasi yang bersifat sosial, budaya, ekonomi dan
pendidikan. Secara umum, strategi perjuangan organisasi dapat
dibedakan atas yang bersifat kooperasi (bersedia bekerjasama
dengan pemerintah Belanda) dan yang nonkooperasi (menolak
bekerjasama dengan pemerintah Belanda).
1. Latar belakang pergerakan kebangsaan Indonesia melawan
penjajahan bangsa Barat.
Pergerakan Indonesia lahir karena faktor dari dalam negeri
yakni kondisi masyarakat akibat penjajahan, dan pengaruh
dari luar negeri. Kondisi dalam negeri meliputi kondisi
sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan yang menimbulkan
ketimpangan dalam masyarakat.
Pengaruh luar negeri yakni perkembangan nasionalisme
di beberapa negara Asia. Perkembangan modernisasi yang
terjadi di Jepang memberikan semangat untuk menghadapi
penjajahan bangsa Barat. Kemenangan Jepang atas Rusia
dalam perang tahun 1904-1905 membuktikan bahwa
Jepang dapat melebihi salah satu negara Barat. Pergerakan
nasionalisme di India juga memberi pengaruh di Indonesia.
Tokoh nasionalis India yakni Mahatma Gandhi terkenal
dengan gerakan berdasarkan ahimsa, hartal, swadeshi, dan
satyagraha.
Pergerakan nasional dari Filipina di bawah Jose Rizal
menjadi perhatian dari tokoh-tokoh pergerakan di Indonesia.
Munculnya gerakan nasionalisme di Cina dibawah pimpinan
Dr. Sun Yat Sen.

82 Ilmu Pengetahuan Sosial


2. Organisasi Pergerakan Nasional
a. Budi Utomo
Budi Utomo sebagai pelopor Pergerakan Nasional Indonesia.
Memiliki semboyan hendak meningkatkan martabat rakyat.
Mas Ngabehi Wahidin Sudiro Husodo, seorang dokter di
Yogyakarta yang ingin memajukan pendidikan Indonesia.
Beliau kemudian mendirikan Studi Fond (Dana Pelajar) yang
bertujuan mengumpulkan dana. Dana tersebut digunakan
untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada
bangsa Indonesia dalam memperoleh pendidikan dan
pengajaran di sekolah.
Usaha Wahidin Sudiro Husodo tersebut, ternyata
mempengaruhi jiwa Sutomo, seorang mahasiswa STOVIA
Jakarta. Pada tanggal 20 Mei 1908, para mahasiswa STOVIA
memproklamasikan berdirinya Budi Utomo. Sutomo ditunjuk
sebagai ketua. Anggotanya terdiri dari golongan terpelajar
(intelektual).

Gambar 2.2 Logo Budi Utomo dan Sutomo


Sumber: www.jakarta.go.id

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 83


Pada awalnya, Budi Utomo bukanlah organisasi politik. Hal
itu dapat dilihat dari tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mengupayakan hubungan kekeluargaan atas segenap
bangsa Bumi Putera,
2) Mengadakan perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah,
3) Mendirikan badan wakaf yang akan mengumpulkan dana
untuk kepentingan belanja anak-anak sekolah, dan
4) Memajukan kebudayaan dan menjunjung tinggi cita-cita
kemanusiaan dalam upaya mencapai kehidupan yang
layak.
Organisasi pemuda merupakan ujung tombak suatu
bangsa untuk melakukan perubahan. Selain Budi Utomo
adakah organisasi pemuda yang lahir awal abad ke-20? Selain
Budi Utomo ada pula organisasi pemuda lain yang memiliki
cita-cita sama, yaitu ingin memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Organisasi tersebut antara lain: Indische Partij,
Serikat Islam, dan Gerakan Pemuda. Indische Partij
bertujuan membangun jiwa patriotisme bangsa Indonesia
untuk memperoleh kemerdekaan. Sarekat Islam merupakan
organisasi yang berusaha mengembangkan perdagangan
bangsa, dan Gerakan pemuda adalah organisasi dipelopori
pemuda dari berbagai daerah.
b. Indische Partij
Indische Partai didirikan pada tanggal 2 Desember 1912
sebagai organisasi politik. Organisasi ini didirikan oleh
Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Surjaningrat, dan seorang
keturunan Belanda yaitu E.F.E. Douwes Dekker. Tujuan
indische Partij adalah membangun patriotisme sesama

84 Ilmu Pengetahuan Sosial


“Indiers” terhadap tanah air yang memberi lapangan hidup
kepada mereka. Bekerja sama atas dasar persamaan
ketatanegaraan dalam memajukan tanah air.
Dengan semboyan Indie voor Indiers yang artinya
Indonesia untuk Bangsa Indonesia, organisasi itu berusaha
membangkitkan semangat cinta tanah air walaupun tanpa
badan hukum. Karena gerakannya yang radikal, organisasi
itu dianggap berbahaya. Akibatnya, para pemimpinnya
mendapatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas
organisasi. Suwardi Surjaningrat menulis artikel “Als ik een
Nederlanders was” yang dimuat dalam de’Express. Para
pemimpin ditangkap dan diasingkan ke negeri Belanda
karena tulisan tersebut.

Gambar 2.3 Logo dan Gambar Pendiri Indische Partij


Sumber: www.nvo.or.id

c. Sarekat Islam
Organisasi ini awalnya bernama Sarekat Dagang Islam
(SDI). SDI didirikan pada tahun 1911 oleh Haji Samanhudi.
Kelahiran SDI didorong oleh keinginan untuk bersaing
dengan pedagang Tionghoa dalam perdagangan batik di Solo.
Dengan sistem monopoli yang dilakukan oleh para pedagang
Tionghoa, para pengrajin batik yang ada di Solo sangat
dirugikan, terutama dalam penentuan harga.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 85


Gambar 2.4 Logo dan Gambar Pendiri Sarekat Islam
Sumber: www.nuraitaku.wordpress.com
SDI didirikan dengan maksud untuk memajukan
perdagangan dibawah panji-panji Islam. SDI juga memiliki
tujuan seperti yang terumus dalam anggaran dasarnya
sebagai berikut:
1) Mengembangkan jiwa berdagang,
2) Memberi bantuan kepada para anggotanya yang mengalami
kesukaran,
3) Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat
Bangsa Bumi Putra, dan
4)
Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam
memajukan kehidupan Agama Islam.
Ruang lingkup keanggotaan SDI terbatas (hanya pedagang
yang beragama Islam). Itu merupakan penghalang bagi
upaya SDI untuk menjangkau keanggotaan yang lebih luas.
Oleh karena itu, ada keinginan agar SDI menjelma menjadi
organisasi massa. Pada tahun 1912, Sarekat Dagang Islam
diubah menjadi Sarekat Islam (SI).
SI kemudian mengalami perpecahan yang terjadi antara
Agus Salim dan Abdul Muis dengan Semaun. Kedua tokoh

86 Ilmu Pengetahuan Sosial


itu memiliki pandangan yang bertolak belakang. Agus Salim
adalah seorang yang agamis (religius). Semaun seorang
sosialis (bahkan komunis). Pada tahun 1921 diselenggarakan
Kongres Sarekat Islam untuk dilakukan disiplin partai.
Anggota tidak diperbolehkan adanya keanggotaan rangkap
maupun jabatan rangkap antara SI dengan organisasi lain.
d. Gerakan Pemuda
Pergerakan Pemuda yang didirikan ialah Budi Utomo
pada tanggal 20 Mei 1908. Namun, dalam perkembangannya
golongan pemuda merasa tidak puas terhadap Budi Utomo
yang condong menjadi perkumpulan kaum tua. Pada tanggal
7 Maret 1915 di Jakarta R. Satiman Wiryosandjoyo, Kadarman
dan Sunardi dan beberapa pemuda lainnya mendirikan
perkumpulan pemuda yang diberi nama Tri Koro Dharmo.
Namun, karena sifatnya masih Jawa-sentris, pemuda Sunda
dan Madura tidak senang. Pada Kongres di Solo ditetapkan
bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918 nama diubah menjadi
Jong Java.
Sejalan dengan munculnya Jong Java, berdiri pula
perkumpulan-perkumpulan pemuda yang berdasarkan
kedaerahannya seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond,
Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes,
Timorees Verbond dan lain-lain yang kesemuanya bercita-
cita ke arah kemajuan Indonesia, terutama memajukan
budaya dan daerah masing-masing.
C.
Proklamasi Kemerdekaan dan Perjuangan Memperoleh
Kedaulatan
1. Kehidupan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 87


Bangsa Indonesia berada di bawah pemerintah pendudukan
Jepang. Jepang menguasai Indonesia setelah panglima
tentara Hindia Belanda menyerah tanpa syarat pada tanggal
8 Maret 1942. Maka hari itu mulailah masa pendudukan
Jepang bagi rakyat Indonesia.
Sebelum kalian memahami tentang bagaimana kehidupan
masyarakat Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan,
kalian ingat kembali tentang kondisi masyarakat akibat
penjajahan bangsa Barat. Kehidupan masyarakat Indonesia
menjelang proklamasi kemerdekaan dilihat dari kehidupan
pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
Kehidupan menjelang proklamasi kemerdekaan tidak
dapat dipisahkan dengan pendudukan Jepang. Pendudukan
Jepang di Indonesia khususnya ketika menduduki pulau
Jawa tahun 1942-1945 telah membawa banyak perubahan
yang sangat berarti bagi perkembangan Jawa di masa
berikutnya. Masa pendudukan Jepang selama tiga setengah
tahun merupakan satu periode yang paling menentukan
dalam sejarah Indonesia. Jepang memberi sumbangan
bengitu banyak perubahan luar biasa yang memungkinkan
terjadinya Revolusi Indonesia.
Masa ini telah terjadi berbagai perubahan yang mendasar
pada alam sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia.
Di seluruh Nusantara mereka mengeksploitasikan bangsa
Indonesia sampai pada tingkat desa.
a. Kehidupan pemerintahan
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia dibagi
menjadi tiga wilayah. Jepang melakukan pembagian tiga
daerah pemerintahan militer di Indonesia, yakni:

88 Ilmu Pengetahuan Sosial


1)
Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk
Sumatra, dengan pusatnya di Bukittinggi.
2) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa
dan Madura dengan pusatnya di Jakarta.
3) Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk
daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan
pusatnya di Makassar.
Agar dapat menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang
melakukan berbagai cara. Langkah yang dilakukan oleh
Jepang adalah membubarkan semua organisasi yang
dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda,
kecuali MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) yang pada masa
pendudukan Jepang diganti dengan Masyumi (Majlis Syuro
Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim
Ashari dan K.H. Mas Mansyur. Sebagai gantinya, Jepang
mendirikan organisasi-organisasi bentukannya.
Jepang menggunakan gerakan “Tiga A” dengan
semboyan (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia,
Jepang Cahaya Asia) sebagai gerakan untuk memperoleh
simpati rakyat Indonesia. Gerakan “Tiga A” dipimpin
oleh Mr. Syamsuddin yang bertujuan untuk meraih
simpati penduduk dan tokoh masyarakat sekitar. Namun,
organisasi ini kurang berhasil meraih simpati rakyat.
Jepang kemudian mendirikan Gerakan Pusat Tenaga
Rakyat (Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan Putera
dipimpin oleh empat serangkai yang terdiri dari Sukarno,
Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara. Empat serangkai lebih banyak menggunakan
Gerakan Putera sebagai sarana untuk melakukan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 89


konsolidasi dengan tokoh-tokoh perjuangan. Pada
akhirnya organisasi Putera dibubarkan oleh Jepang. Pada
tahun 1944 dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian
Jawa). Gerakan ini langsung dibawah pengawasan Jepang.
Tujuan pokoknya adalah memperoleh dukungan untuk
rela berkorban demi pemerintah Jepang.
Jepang juga membentuk organisasi-organisasi yang
sifatnya semi militer, seperti Seinendan, Fujinkai, Keibodan,
Heiho dan Pembela Tanah Air (PETA). Organisasi Barisan
Pemuda (Seinendan) dibentuk 9 Maret 1943. Seinendan
adalah sebuah organisasi barisan pemuda yang dibentuk
tanggal 9 Maret 1943 oleh tentara Jepang di Indonesia.
Seinendan bertujuan untuk mendidik dan melatih para
pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan sendiri. Selain itu juga untuk mempersiapkan
pemuda Indonesia untuk membantu militer Jepang
untuk menghadapi pasukan Sekutu. Organisasi ini
bercorak militer dan semi militer. Organisasi ini dibawah
kepemimpinan Gunseikan. Persyaratan untuk menjadi
anggota Seinendan tidak begitu sulit, semula anggotanya
tercatat sebanyak 35.500 orang pemuda dari seluruh
Jawa. Jumlah ini berkembang menjadi kira-kira 500.000
orang pemuda pada akhir masa pendudukan Jepang.
Secara resmi disebutkan bahwa pembentukan
organisasi militer maupun semi militer bertujuan untuk
mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga
dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri, maksudnya yang disembunyikan ialah agar
dengan demikian memperoleh tenaga cadangan untuk

90 Ilmu Pengetahuan Sosial


memperkuat usaha mencapai kemenangan akhir dalam
perang saat itu, yaitu perang terhadap sekutu. Saat
pelatihan organisasi ini diberikan pelatihan-pelatihan
militer baik untuk mempertahankan diri maupun untuk
penyerangan, mereka ini adalah pemuda-pemuda Asia
yang berusia antara 15-25 tahun (kemudian diubah
menjadi 14-22 tahun).
Fujinkai merupakan himpunan kaum wanita di atas 15
tahun untuk latihan semi militer. Fujinkai adalah barisan
tenaga perempuan yang dibentuk oleh Jepang pada bulan
Agustus 1943. Organisasi ini bertugas untuk mengerahkan
perempuan turut serta dalam memperkuat pertahanan
dengan cera mengumpulkan dana wajib. Dana wajib
dapat berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak
ataupun keperluan-keperluan lainnya yang digunakan
untuk perang.
Keibodan merupakan barisan pembantu polisi, untuk
laki-laki berumur 20-25 tahun. Barisan Pembantu Polisi
dibentuk pada 29 April 1943. Tujuan pembentukan
Keibodan adalah untuk membantu polisi Jepang pada
masa penjajahan Jepang di Indonesia. Keibodan di Sumatra
dikenal dengan nama Bogodan, sedangkan di Kalimantan
lebih dikenal dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Di
kalangan penduduk Cina dibentuk semacam Keibodan
dengan nama Kayo Keibotai. Pembina Keibodan disebut
dengan Keimumbu.
Heiho didirikan tahun 1943, merupakan organisasi
prajurit pembantu tentara Jepang. PETA didirikan 3
Oktober 1943, merupakan pasukan bersenjata yang

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 91


memperoleh pendidikan militer secara khusus dari
Jepang. PETA ini yang kemudian menjadi kekuatan dalam
melakukan perlawanan terhadap Jepang.
b. Kehidupan ekonomi
Jepang menduduki Indonesia dilatarbelakangi oleh
kebutuhan bahan-bahan mentah yang mendukung
perkembangan industrialisasi di negaranya. Jepang juga
membutuhkan potensi sumber daya alam dan sumber
daya manusia Indonesia untuk keperluan perang.
Oleh karena itu, ekonomi uang dilaksanakan di
Indonesia adalah ekonomi perang. Pada masa pendudukan
Jepang terdapat tiga tanaman utama, yakni padi, jarak,
dan kina. Kehidupan rakyat sangat menderita bahkan
rakyat kesulitan dalam memenuhi pangan dan sandang.
Politik bumi hangus yang dilancarkan oleh Belanda ketika
meninggalkan Indonesia menyebabkan Jepang lebih
mengutamakan rehabilitasi prasarana ekonomi seperti
jembatan, alat-alat transportasi dan komunikasi.
Sementara itu, pemerintahan militer membanjiri
Indonesia dengan mata uang pendudukan Jepang, yang
mendorong meningkatnya inflasi terutama pada tahun
1943 dan seterusnya. Pengerahan pangan dan tenaga
kerja secara paksa serta terjadinya kekacauan umum
mengakibatkan timbulnya kelaparan, teruatama pada
tahun 1944 dan 1945.
Rakyat harus memberikan bahan makan untuk
persediaan prajurit Jepang. Beberapa tindakan Jepang
dalam memeras sumber daya alam dengan cara-cara
berikut ini: wajib menyerahkan hasil panen untuk

92 Ilmu Pengetahuan Sosial


kepentingan perang, menebang pohon-pohon di hutan
untuk keperluan industri alat-alat perang, petani wajib
menanam pohon jarak untuk dibuat minyak pelumas,
perkebunan yang tidak ada kaitannya dengan perang tidak
dikembangkan, serta penyerahan ternak sapi, kerbau dan
lain-lain bagi pemilik ternak.
c. Kehidupan sosial
Pada masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia juga
mengalami politik diskriminasi. Stratifikasi sosial pada
masa ini terdiri dari: Timur Asing (Jepang) pada lapisan
ke-1, Pribumi di lapisan ke-2, dan Kulit Putih/Eropa
di lapisan ke-3. Hal ini dilakukan karena Jepang ingin
mengambil hati dan simpati rakyat Indonesia.
Dibentuknya organisasi semi militer yang melibatkan
kaum perempuan, seperti Fujinkai, menunjukkan bahwa
telah terjadi pergeseran dalam posisi antar laki-laki dan
perempuan. Sebelumnya tenaga kerja didominasi oleh
kaum laki-laki, namun pada masa pendudukan Jepang,
perempuan juga sudah mulai dilibatkan dalam segala
bidang pekerjaan.
Rakyat pada masa pendudukan Jepang dieksploitasi
tenaganya untuk keperluan di medan perang maupun
untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan umum. Tenaga
ini yang disebut dengan tenaga Romusha. Untuk menarik
simpati penduduk, Jepang mengatakan bahwa Romusha
adalah pahlawan pekerja yang dihormati atau prajurit
ekonomi. pengerahan tenaga romusha dilaksanakan oleh
satu panitia pengerah Romusha yang disebut Romukyokai.
Bagi para pamong praja dan pegawai rendahan diadakan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 93


kerja bakti sukarela yang disebut Kinrohoshi. Akibat dari
Romusha ini tenaga-tenaga yang produktif di desa semain
sedikit jumlahnya, desa tidak berkembang. Jepang juga
membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga) sampai ke
pelosok pelosok pedesaan.
Pada masa pendudukan Jepang ini, angka kematian
meningkat dan kesuburan menurun. Pendudukan Jepang
adalah satu-satunya periode selama dua abad yang tidak
berhasil meningkatkan jumlah penduduk secara berarti.
Seperti wilayah pendudukan lainnya, Indonesia menjadi
suatu negeri yang tingkat penderitaan, inflasi, ketekoran,
pencatutan, korupsi, pasar gelap dan kematiannya paling
tinggi.
d. Kehidupan pendidikan
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang dapat
dikatakan lebih memberikan kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-
sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Bahasa Indonesia
mulai digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-
sekolah.
Berdasarkan pendapat Prof. Dr. A. Teeuw (pakar sastra
dan budaya Indonesia berkebangsaan Belanda) menyatakan
bahwa tahun 1942 merupakan tahun bersejarah bagi
bangsa Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, bahasa
Belanda dilarang penggunaannya dan mulai penggunaan
bahasa Indonesia. Kebijakan ini juga dalam rangka untuk
memusnahkan pengaruh Barat. Bahasa Belanda dan
Bahasa Inggris dilarang pemakaiannya serta memajukan
bahasa Jepang. Pelarangan terhadap buku-buku

94 Ilmu Pengetahuan Sosial


berbahasa Belanda dan Inggris membuat pendidikan yang
lebih tinggi benar-benar mustahil selama masa perang.
Bahkan sejak awal tahun 1943 seluruh tulisan yang
berbahasa Belanda dihapuskan dan harus diganti dengan
tulisan berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mulai
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Kehidupan budaya
Penjajahan merupakan sarana yang paling efektif
untuk menyebarkan suatu kebudayaan. Pada masa
ini kebudayaan yang diberlakukan adalah kebudayaan
Jepang. Jepang menerapkan kebiasaan menghormat
ke arah matahari terbit (Seikeirei). Kebiasaan tersebut
dilakukan untuk menghormati kaisar Jepang yang
dianggap sebagai keturunan Dewa Matahari. Kebiasaan
lain yang ditanamkan pada masa pendudukan Jepang
yakni menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo),
menghormat kepada bendera Jepang (Hinomaru), dan
merayakan upacara untuk memperingati kelahiran kaisar
(Tencosetsu). Anak-anak sekolah diberikan latihan-latihan
olahraga yang dinamai Taiso.
Hasil kebudayaan yang berupa sastra juga berkembang
pada masa pendudukan Jepang. Sastrawan pada masa ini
yang terkenal yakni Chairil Anwar yang mendapat gelar
tokoh sastrawan Angkatan 45. Karya-karya Chairil Anwar
di antaranya yang berjudul: Aku, Karawang-Bekasi dan
sebagainya.
2. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Pada subbab ini, kalian akan mempelajari masalah
pokok Peristiwa Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945. Pada

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 95


pembahasan subbab ini akan diawali dengan uraian materi
tentang inti dari kekalahan Jepang pada Perang Dunia II,
peristiwa Rengasdengklok, perumusan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, pembentukan pemerintahan Republik Indonesia,
sambutan rakyat terhadap proklamasi kemerdekaan, dan
arti kemerdekaan bagi kehidupan berbangsa serta bernegara
pada masa kini. Untuk memahami materi di atas, akan
dipaparkan uraian materi sebagai berikut:
a. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi setelah Jepang membombardir
Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Hancurnya Pearl
Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan
cita-citanya, yaitu membentuk Persekemakmuran Asia
Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara,
termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang.
Pembentukan Persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil
diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara. Dalam
perkembangannya, Jepang mulai mengalami kesulitan,
terutama setelah Amerika Serikat menarik sebagian
pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan
Jepang terhadap Australia dapat dihentikan karena tentara
Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut Koral
(Karang).
Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan
oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway
pada bulan Juni 1942. Kejadian itu juga diikuti dengan
kekalahan Jepang terhadap Sekutu. Kemudian, apakah
yang dilakukan Indonesia atas kekalahan Jepang tersebut?

96 Ilmu Pengetahuan Sosial


Akhirnya kekalahan Jepang terhadap Sekutu dengan
ditandatanganinya perjanjian Postdam, maka secara resmi
Jepang menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu. Dengan
demikian, di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.
Kesempatan ini oleh Bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk
memproklamasikan kemerdekaan. Demikianlah yang
menjadikan Indonesia menjadi negara yang terbebas dari
penjajahan hingga saat ini. Untuk itu, sebagai masyarakat
Indonesia kita harus bangga dengan perjuangan para
pahlawan yang telah berjasa dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Nah, menurut kalian bagaimana
cara Bangsa Indonesia dalam memanfaatkan peluang
jatuhnya Jepang? Rumuskan dalam bentuk pertanyaan!
Siapakah tokoh yang mempelopori kemerdekaan
Indonesia? Apa saja upaya yang dilakukan oleh Indonesia
dalam menyongsong kemerdekaan Indonesia? Nah, kedua
pertanyaan yang sudah kalian rumuskan itu merupakan
peristiwa kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.
Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda
tanganinya perjanjian Postdam, maka secara resmi Jepang
menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di
Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh
bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk memproklamasikan
kemerdekaan.
Diawali dengan peristiwa pada tanggal 9 Agustus 1945,
ketika Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta, dan Drs. Radjiman
Widiodiningrat berangkat ke Saigon untuk memenuhi
panggilan Panglima Terauchi Hisaichi. Dilanjutkan dengan
berlangsungnya pertemuan antara kedua belah pihak di

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 97


Dalat pada tanggal 11 Agustus 1945. Jenderal Terauchi
menyampaikan keputusan pemerintah Kerajaan Jepang.
Keputusan tersebut berkaitan dengan: Jepang menjanjikan
kemerdekaan Indonesia; pembentukan Dokuritsu Junbi
Inkai (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI); dan
penentuan wilayah Indonesia adalah bekas jajahan Hindia
Belanda.
Dijatuhkannya bom di kota Hirosima dan Nagasaki
oleh Sekutu menyebabkan pada tanggal 14 Agustus 1945
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Momentum
ini digunakan para pemuda di bawah pimpinan Khaerul
Shaleh mendesak Soekarno dan Hatta untuk memutuskan
hubungan dengan Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945.
Keesokan harinya pada tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno-
Hatta dibawa pemuda ke Rengasdengklok dengan maksud
menjauhkan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang.
Atas jaminan Ahmad Subardjo, Soekarno-Hatta kembali ke
Jakarta.
b. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah kalian mengetahui peristiwa kekalahan Jepang
pada Perang Dunia II, kalian diminta untuk menjelaskan
bagaimana peristiwa Rengasdengklok. Apakah kalian masih
ingat? Jika masih ingat peristiwa tersebut sebutkan siapa saja
tokohnya, di mana tempat kejadiannya, dan lain sebagainya!
Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para
pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat.
Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum
of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia
meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang

98 Ilmu Pengetahuan Sosial


akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah
mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan
status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu.
Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya
konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai
masalah kemerdekaan Indonesia. Golongan muda menginginkan
agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka
itu antara lain Sukarni, B.M. Diah, Yusuf Kunto, Wikana,
Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan
golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus
dirapatkan dulu dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh.
Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi, dan Mr. Iwa Kusuma
Sumantri.
Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu
ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta
pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut
dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan
tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia
sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala
ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus,
dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir.
Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda
diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar pukul
22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda
mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 99


Ternyata usaha tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau
memproklamasikan kemerdekaan.
Atas dasar kuatnya Pendirian Ir. Soekarno untuk tidak
memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI
menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua
mendapat pengaruh dari Jepang. Selanjutnya golongan
muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada
pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka
membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Rapat
tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang.
Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok antara lain:
1) Agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang.
2) Mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan
dengan Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta
tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh
para pemimpin pemuda, diantaranya Sukarni, Yusuf Kunto,
dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun
PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota
kecil yang terletak sebelah Utara Karawang. Pemilihan
Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno-
Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota
PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat
hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama.
Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil,
sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap

100 Ilmu Pengetahuan Sosial


gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik
dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad
Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas
kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan
agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat
mungkin. Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno-
Hatta harus segera dibawa ke Jakarta.

c. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Setelah kalian mengetahui peristiwa Rengasdengklok,
kalian harus mengetahui lebih lanjut mengenai bagian dari
peristiwa Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu
perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Setelah kalian membaca uraian materi tentang peristiwa
sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 yang ketiga, yaitu
perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tentu
kalian memahami bahwa peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 yang kedua terkait dengan peristiwa yang
ketiga yaitu peristiwa Rengasdengklok dan perumusan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Setelah sampai di Jakarta, malam itu juga Soekarno Hatta
mengumpulkan para anggota PPKI dan golongan pemuda.
Mereka berkumpul di Jalan Imam Bonjol No. 1, di rumah
Laksamana Muda Maeda, kepala perwakilan angkatan laut
Jepang di Jakarta.
Dalam pertemuan di rumah Maeda, disepakati agar
Soekarno-Hatta menemui Mayjen Nishimura yang menjabat
sebagai kepala pemerintahan Umum Angkatan Darat Jepang
untuk menjajaki sikap resmi Jepang terhadap rencana

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 101


proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ternyata Nishimura tetap
memegang teguh tugasnya menjaga status quo di Indonesia,
dengan pengertian bahwa tidak boleh ada perubahan apapun
di Indonesia sampai pasukan sekutu datang, dan Jepang
hanya akan menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu.

Gambar 2.5 Rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda


(Tempat Perumusan Naskah Proklamaasi)
Sumber: www.jakarta.go.id
Akhirnya Soekarno-Hatta kembali kerumah Maeda dan
mengadakan pertemuan dengan hasil keputusan Proklamasi
kemerdekaan akan tetap dilaksanakan dengan atau tanpa
persetujuan Jepang. Melalui berbagai pembicaraan dengan
pemimpin-pemimpin Indonesia, diputuskan dua hal sebagai
berikut:
1)
Diputuskan untuk segera merumuskan teks/naskah
proklamasi, adapun yang merumuskan adalah Soekarno,
Hatta, dan Ahmad Subardjo, setelah naskah selesai
dirumuskan dan disetujui isinya, terjadilah perdebatan
tentang siapa yang akan menandatangani naskah
proklamasi, yang akhirnya atas usul pemuda Sukarni,
teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas
nama bangsa Indonesia, naskah kemudian diketik oleh

102 Ilmu Pengetahuan Sosial


Sayuti Melik dengan beberapa perubahan dari hasil tulisan
tangan Soekarno sebagai konsep, yaitu.
a) Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo"
b) "Djakarta 17-8-’05" diubah menjadi "Djakarta hari 17
boelan 8 tahoen ‘05"
c) "Wakil wakil bangsa Indonesia" diubah menjadi "atas
nama bangsa Indonesia".

Gambar 2.6 Naskah Proklamasi Asli Tulisan Tangan


Ir. Soekarno
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
2) Diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia
akan dibacakan oleh Ir. Soekarno di kediamannya Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Perhatikan naskah
proklamasi konsep tangan Soekarno dengan hasil ketikan
Sayuti Melik di bawah ini.

Gambar 2.7 Naskah proklamasi yang otentik hasil ketikan


Sayuti Melik
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 103


Perumus teks proklamasi yakni: Ir. Soekarno sebagai
penulis, dan Drs. M. Hatta serta Ahmad Subardjo sebagai
penyumbang pikiran secara lisan. Hal-hal lain yang terjadi
saat perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
antara lain:
a)
Soekarno menyarankan agar para saksi turut
menandatangani naskah proklamasi, selaku wakil-wakil
bangsa Indonesia.
b) Sukarni sebagai wakil dari golongan muda menolaknya dan
mengusulkan agar naskah tersebut hanya ditandatangani
oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
c) Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskan
proklamasi yang sudah disetujui.
d) Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi dibacakan
di Lapangan Ikada (Monas, sekarang), namun Soekarno
menolaknya karena menganggap bahwa di lokasi tersebut
bisa menimbulkan bentrokan rakyat Indonesia dengan
tentara Jepang.
Akhirnya diputuskan pembacaan proklamasi
dilaksanakan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 WIB.
d. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu negara dan bangsa
merupakan pernyataan bahwa negara dan bangsa lain tidak
berhak untuk mencampuri urusan di dalam negara tersebut.
Proklamasi kemerdekaan mempunyai makna bahwa
proklamasi tersebut merupakan puncak perjuangan bangsa
dan sebagai tonggak lahirnya negara dan bangsa Indonesia
yang merdeka. Proklamasi kemerdekaan masih dilanjutkan

104 Ilmu Pengetahuan Sosial


dengan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan yang
diraihnya, dimulailah revolusi Indonesia. Dengan proklamasi
tersebut menunjukkan bahwa Indonesia terlepas dari janji-
janji Jepang. Menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia
bukan diperoleh dari hadiah Jepang, melainkan sebagai

Gambar 2.8 Soekarno Membaca Naskah Proklamasi Didampingi


oleh Moh. Hatta di Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan perjuangan bangsa
Indonesia sendiri.
Tepat hari Jumat jam 10.00 WIB, naskah proklamasi
dibacakan, ini merupakan peristiwa sangat penting dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pembacaan teks
proklamasi dilakukan oleh Soekarno dan didampingi oleh
Hatta, serta seluruh hadirin yang berdiri dengan khidmat
dibelakangnya. Sesudah naskah proklamasi selesai
dibacakan, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang
Saka Merah Putih oleh Pemuda Suhud dan eks sudanco
Latif Hendraningrat dengan disaksikan segenap yang hadir,
upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dalam suasana yang sangat sederhana itu telah sampailah
bangsa Indonesia ke ambang pintu kemerdekaannya. Satu

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 105


Gambar 2.9 Pengibaran Bendera Merah Putih yang Dijahit
oleh Fatmawati
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

persatu hadirin meninggalkan tempat dengan tenang dan


dengan tekad bulat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Meskipun hanya berlangsung singkat, namun peristiwa
proklamasi kemerdekaan mengandung arti yang sangat
penting dan membawa perubahan yang sangat besar dalam
kehidupan bangsa Indonesia, yaitu:
1)
Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa
Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya;
2) Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia mendapat
kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai
bangsa yang berdaulat;
3) Proklamasi merupakan jembatan emas untuk menuju
masyarakat yang adil dan makmur.
Teks proklamasi yang telah dirumuskan tanggal 16
Agustus 1945 dan dibacakan tanggal 17 Agustus 1945
beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan ke kantor
pusat pemberitaan pemerintah Jepang yang bernama Domei
(sekarang kantor berita Antara). Para pejuang di kantor berita

106 Ilmu Pengetahuan Sosial


Domei antara lain Adam Malik, Rinto Alwi, Asa Bafaqih, dan
P. Lubis. Pada tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 18.30
WIB, wartawan kantor berita Domei yang bernama Syarifudin
berhasil masuk ke gedung siaran radio Hoso Kanzi Kyoku
(sekarang RRI), untuk menyampaikan teks proklamasi dan
pada pukul 19.00 WIB berhasil disiarkan. Berita Proklamasi
kemerdekaan Indonesia juga disebarluaskan melalui media
surat kabar atau pers. “Harian Suara Asia” di Surabaya
adalah koran pertama yang menyiarkan proklamasi.
Kemudian disusul oleh “Harian Cahaya Bandung” yang
memuat pembukaan UUD. Para pemuda yang berjuang
lewat pers antara lain BM Diah, Sukarjo Wiryopranoto,
Iwa Kusuma Sumantri, Ki Hajar Dewantoro, Otto Iskandar
Dinata, GSSJ Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Madikin
Wonohito, Sumanang, S.H., Manai Sopiaan, Ali Hasyim, dan
lain-lainnya.
Usaha khusus yang dilakukan oleh kementerian
penerangan di awal perkembangannya yaitu menyampaikan
pemberitahuan ke luar negeri tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia dan cita-cita perjuangannya serta
ideologi negara Indonesia melalui Voice of Indonesia dalam
berbagai penerbitan bahasa Belanda dan Inggris. Salah satu
kabar yang berperan saat itu adalah Niewslad. Kemudian
menyampaikan pemberitahuan di dalam negeri dengan
mengirimkan beberapa petugas ke berbagai daerah untuk
memberikan pengertian dan penyebaran berita proklamasi.
Usaha-usaha lain untuk menyebarkan berita proklamasi
adalah melalui penyebaran dan pemasangan pamflet, plakat,
poster, coretan-coretan pada tembok dan kereta api. Dengan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 107


demikian dalam waktu yang tidak lama berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia segera tersebar ke seluruh Indonesia
dan ke dunia luar. Tokoh-tokoh yang berperan dalam
peristiwa perumusan teks proklamasi hingga pelaksanaan,
yakni:
1) Soekarno sebagai penulis naskah proklamasi.
2)
Hatta dan Ahmad Subardjo sebagai pendamping
dan penyumbang pikiran dalam perumusan naskah
proklamasi.
3) Khaerul Shaleh sebagai pimpinan rapat pemuda di
Laboratorium Mikrobiologi di Jakarta yang kemudian
mendesak Soekarno untuk memutuskan hubungan
dengan Jepang.
4)
Darwis dan Wikana, bertugas menyampaikan
keputusan rapat pemuda kepada Soekarno-Hatta.
5)
Sukarni, Singgih, Yusuf Kunto, ditugasi untuk
membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
6) Cudanco Subeno, seorang komandan kompi tentara
PETA di Rengasdengklok.
7) Ahmad Subardjo sebagai tokoh golongan tua yang
menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
8) Sukarni, BM. Diah, Sayuti Melik merupakan tokoh muda
yang menyaksikan perumusan naskah proklamasi.
9) Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi.
10) Ibu Fatmawati, beliau pembuat Bendera Merah Putih
yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
11) S. Suhud, Latif Hendraningrat, dan Tri Murti, sebagai
pengibar Bendera Merah Putih.
12)
Soewirjo (Walikota Jakarta), selaku penyelenggara

108 Ilmu Pengetahuan Sosial


upacara proklamasi.
13) Syahrudin salah seorang telegrafis, yang menyiarkan
poklamasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.
14) Frans S. Mendur sebagai wartawan yang mengabadikan
peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan
kemerdekaan RI
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,
maka dilaksanakan pembentukan beberapa badan negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengambil beberapa
keputusan sebagai berikut:
1) Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
2) Memilih Soekarno sebagai presiden dan Drs. M. Hatta
sebagai wakil presiden.
3) Membentuk komite nasional yang bertugas membantu
presiden.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, presiden memanggil PPKI
untuk membentuk:
1) Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
2) Pembentukan dua belas departemen dan menunjuk
para menterinya.
3) Menetapkan wilayah Indonesia menjadi delapan daerah
provinsi.
Pada tanggal 22 Agustus 1945, presiden mengumumkan
dibentuknya:
1) Komite Nasional Indonesia (KNI) sebagai badan yang
berfungsi sebagai pusat Dewan Perwakilan rakyat
sebelum pemilu dilaksanakan
2) Partai Nasional Indonesia (PNI) dirancang menjadi partai
tunggal negara Indonesia, namun kemudian dibatalkan.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 109


3)
Badan Keamanan Negara (BKR) berfungsi sebagai
penjaga keamanan umum.
Pada tanggal 2 September 1945 dibentuk kabinet Republik
Indonesia yang pertama. Pada tanggal 3 November 1945
pemerintah mengeluarkan maklumat politik yang isinya
yaitu:
1) Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik
karena partai-partai tersebut dapat membuka jalan bagi
segala aliran yang ada di dalam masyarakat.
2)
Pemerintah berharap supaya partai-partai politik
tersusun sebalum dilaksanakan pemilihan Badan
Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946. Pada waktu
itu terbentuk partai-partai politik, yakni: Masyumi,
Partai Nasional Indonesia, Partai Buruh Indonesia,
Partai Komunis Indonesia, Partai Katolik, Partai Kristen,
dan Partai Rakyat Sosialis.
Pada tanggal 25-26 November 1945, KNIP melalui rapat
pleno menghasilkan keputusan tentang: kedudukan komite
nasional, pembentukan partai-partai, politik luar negeri
dan dalam negeri, usulan tentang perubahan pemerintahan
lama yang disertai pertanggungjawaban kementerian
dan penyusunan dewan kementerian baru, penyusunan
dan penyempurnaan susunan KNIP sebagai badan yang
menjalankan kekuasaannya MPR untuk sementara waktu,
dan mengubah sistem presidentil menjadi sistem parlementer.
Selain itu juga dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
pada tanggal 22 Agustus 1945. Tujuan dibentuk BKR adalah
untuk menghindari diri dari permusuhan dengan kekuatan-
kekuatan asing di Indonesia dan untuk menjaga keamanan
masing-masing daerah. Anggota BKR terdiri dari bekas

110 Ilmu Pengetahuan Sosial


Heiho dan PETA. BKR kemudian diubah menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945 dibawah
pimpinan tertinggi TKR, Supriyadi. TKR diubah menjadi
Tentara Keselamatan Rakyat pada tanggal 1 Januari 1946.
Kemudian menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada
24 Januari 1946 di bawah pimpinan Jenderal Soedirman.
Pada saat ini kita kenal dengan Tentara Nasional Indonesia
(TNI) ditetapkan pada tanggal 3 Juli 1947. TNI merupakan
satu-satunya wadah bagi perjuangan bersenjata Republik
Indonesia.
3. Perjuangan Memperoleh Kedaulatan
Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, pada tanggal 15
September 1945, Sekutu datang dan mendaratkan tentaranya
di Jakarta, yang tergabung dalam AFNEI (Allied Force
Netherland East Indies). Tentara Sekutu datang di bawah
pimpinan Letnan Jenderal Sir Phillip Christison. Kedatangan
Sekutu diikuti oleh Belanda/NICA (Nederland Indies Civil
Administration). Belanda merasa lebih berhak atas Indonesia
dan mereka ingin menguasai kembali Indonesia. Dengan
demikian bangsa Indonesia harus menghadapi pasukan
Sekutu yang diikuti Belanda/NICA.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh
kedaulatan dapat dibedakan ke dalam dua cara, yakni melalui
perjuangan senjata dan perjuangan melalui diplomasi/
perundingan.
a. Perjuangan melalui senjata
1) Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran dimulai pada tanggal 14 Oktober 1945.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 111


Peristiwa terjadi ketika lebih kurang 400 orang veteran
angkatan laut Jepang yang pernah bertempur di Solomon
(di Lautan Pasifik) akan dipekerjakan untuk mengubah
pabrik gula di Cepering menjadi pabrik senjata. Mereka
memberontak pada waktu dipindahkan ke Semarang.
Situasi memanas ketika ada desas desus bahwa cadangan
air minum di Candi telah diracuni pihak Jepang.
Pertempuran pecah dini hari tanggal 5 Oktober 1945.
Lebih kurang 2000 pasukan Kidobutai (batalion setempat)
dibantu batalion lain yang sedang singgah di Semarang
yang bersenjatakan lengkap dihadapi TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) dan para pemuda. Pertempuran
berhenti setelah terjadi perundingan antara pimpinan TKR
dengan pimpinan pasukan Jepang.
2) Pertempuran di Surabaya
Rakyat dan TKR menghadapi pasukan Sekutu yang terdiri
dari pasukan Inggris dan India. Tentara Sekutu mendarat
di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Pertempuran
besar terjadi karena tentara Sekutu tidak memahami
jika bangsa Indonesia sudah merdeka dan berdaulat.
Dalam pertempuran itu tentara Sekutu terdesak. Tetapi,
melihat kekalahan itu, Komandan Tentara Sekutu untuk
Indonesia, Letnan Jenderal Christison, meminta bantuan
Presiden Republik Indonesia untuk melerai pertempuran.
Presiden dan Wakil Presiden RI datang ke Surabaya pada
tanggal 31 Oktober 1945.
Ketika Presiden dan rombongan meninggalkan Surabaya,
pertempuran berkobar lagi. Pertempuran di dekat Jembatan
Merah, Komandan Tentara Inggris, Brigadir Jenderal Mallaby,

112 Ilmu Pengetahuan Sosial


tewas. Tentara Sekutu sangat marah Jenderal Mallaby
terbunuh. Pada tanggal 9 November 1945, dikeluarkan
ultimatum (ancaman) Mansergh. Mayor Jenderal
Mansergh adalah Komandan Tentara Sekutu di Surabaya.
Ia mengancam rakyat Surabaya agar meletakkan senjata
dan tidak melakukan perlawanan lagi terhadap tentara
Sekutu. Ancaman ini justru menyebabkan bangkitnya
kemarahan rakyat dan pemuda Surabaya. Seluruh rakyat
Surabaya menolak ancaman Jenderal Mansergh.
Tampil sebagai Pemimpin Barisan Pemberontak Rakyat
Indonesia (BPRI) yakni Sutomo (Bung Tomo) yang dalam
pidatonya selalu menyerukan rakyat agar siap siaga dan
tidak menyerah kepada ancaman Sekutu. Pada tanggal 10
November 1945, tentara Sekutu menyerang kota Surabaya
dari darat, laut dan udara. Akhirnya, TKR dan pasukan
rakyat terpaksa muncur dan menyusun kekuatan di luar
kota. Kisah keberanian rakyat Surabaya melawan tentara
Sekutu yang lengkap persenjataannya dikenang oleh
bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan atau hari 10
November 1945.
3) Pertempuran Ambarawa
Tentara Sekutu datang ke Semarang pada tanggal 20
Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel.
Tentara kemudian menuju Ambarawa dan menduduki
benteng pertahanan di Ambarawa. RI mengijinkan
hal tersebut karena kedatangan Sekutu hanya untuk
melucuti tentara Jepang di Jawa Tengah dan berjanji
untuk menghormati kemerdekaan Indonesia. Dalam
perkembangannya, tentara Sekutu yang diboncengi NICA

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 113


mengancam pemerintah RI di Magelang dan Ambarawa,
kemudian terjadilah insiden bersenjata di Magelang.
Insiden bersenjata terjadi di desa Ngipik, kemudian di dua
desa di sekitar Ambarawa, di sepanjang rel kereta api yang
membelah kota Ambarawa. Siasat perang yang dipakai
adalah serangan serentak di semua sektor pada saat
yang sama. Siasat ini disebut dengan siasat sapit urang.
Pertempuran terjadi selama empat hari dan pasukan
Indonesia berhasil menghalau tentara Inggris di Ambarawa
dan mundur ke Semarang.
4) Bandung Lautan Api
Pada tanggal 12 Oktober 1945 pasukan Sekutu masuk
kota Bandung. Tentara Sekutu menuntut senjata yang
diperoleh dari hasil pelucutan tentara Jepang yang ada
di tangan para pemuda. Pada tanggal 21 November 1945,
tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar
kota Bandung bagian Utara agar dikosongkan selambat-
lambatnya sampai pada tanggal 29 November 1945 oleh
pihak Indonesia untuk menjaga keamanan.
Ultimatum ini tidak diperhatikan oleh para pejuang
Republik Indonesia, sehingga terjadi insiden dengan
tentara Sekutu. Kemudian ultimatum kedua dikeluarkan
oleh Sekutu pada tanggal 23 Maret 1946, yakni supaya
TRI mengosongkan seluruh Kota Bandung. Pemerintah
RI kemudian memerintahkan TRI agar mengosongkan
kota Bandung, namun ada perintah dari markas TRI di
Yogykarta agar tidak dikosongkan. Namun, akhirnya
TRI mengosongkan kota Bandung sambil melancarkan
serangan umum ke arah kedudukan Sekutu. Kota Bandung

114 Ilmu Pengetahuan Sosial


bagian Selatan di bakar menjadi lautan api. Peristiwa ini
dikenal dengan istilah Bandung Lautan Api.
5) Perjuangan Senjata di Aceh
Di Aceh, para pemuda dan tokoh masyarakat membentuk
Angkatan Pemuda Indonesia (API). Jepang meminta
semua kegiatan mendirikan perkumpulan yang tanpa izin
dihentikan. Para pemuda menolak dengan keras. Sejak
tanggal 12 Oktober 1945 terjadilah perebutan kantor
pemerintah dengan mengibarkan bendera Merah Putih.
6) Perjuangan Senjata di Sumatera Utara
Berita tentang proklamasi kemerdekaan sampai di
Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 yang dibawa oleh Mr.
Teuku M. Hasan. Pasukan Serikat yaitu Inggris dan India
(Gurkha) yang diboncengi NICA mendarat di Sumatera
Utara pada tanggal 9 Oktober 1945 dibawah pimpinan
Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly. Inggris mulai memperlemah
kekuatan Republik Indonesia dengan cara memberikan
ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk menyerahkan
senjatanya kepada Serikat.
Pasukan Serikat juga melakukan aksi-aksinya terornya
sehingga timbul rasa permusuhan di kalangan pemuda.
Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Serikat memasang
papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di
kota Medan. Untuk menghadapi pasukan Serikat dan NICA
pemerintah mengumumkan dibentuknya KNI dan LKR di
Palembang, Padang, Bukittingi, Jambi, dan Pekanbaru.
Selain itu juga dibentuk laskar-laskar untuk menghadapi
Sekutu dan NICA.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 115


7) Perjuangan di Kalimantan
Pasukan Sekutu yang mendarat di Kalimantan kemudian
melarang kegiatan politik, mengibarkan Sang Merah Putih
maupun memakai lencana Merah Putih. Para pejuang
berkumpul di depan kompleks NICA sambil membawa
Merah Putih pada tanggal 14 November 1946. Demonstrasi
oleh para pejuang ini berhasil dibubarkan oleh Sekutu
(Australia). Perjuangan selain terjadi di Laut juga terjadi
di Darat dalam bentuk perang gerilya. Pejuang gerilya di
Kalimantan di sebut ALRI. Pemimpin yang terkenal yaitu
Tjilik Riwut.
8) Perjuangan di Sulawesi
Di Sulawesi Selatan perjuangan mempertahankan
kemerdekaan dipimpin oleh Gubernur Sam Ratulangi. Di
beberapa sudut kota Sulawesi timbul perlawanan yang
berujung dengan diasingkannya Gubernur Sam Ratulangi
beserta keenam orang temannya oleh Belanda ke Seruni,
Irian Barat.
9) Perjuangan di Nusa Tenggara
Kedudukan Jepang di Bali masih agak kuat, namun
semangat juang rakyat Bali tetap menyala. Pertempuran
terjadi di beberapa daerah seperti di Sanglah, Panabel, dan
Kayumanis. Tentara Republik Indonesia dibawah pimpinan
I Gusti Ngurah Rai di ajak berunding oleh pasukan
Belanda untuk mengajak I Gusti Ngurah Rai bekerjasama.
Namun, I Gusti Ngurah Rai menolak. Kemudian pecahlah
pertempuran sengit antara Belanda dan TRI. Di Desa Marga,
Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai Gugur, dan peristiwa
ini disebut dengan “Puputan Margarana”. Nusa Tenggara

116 Ilmu Pengetahuan Sosial


Barat pun melakukan perlawanan Sekutu (Australia)
yang biasanya diikuti oleh NICA (Belanda) dalam bentuk
organisasi perjuangan, pawai, dan rapat.
10) Perjuangan di Maluku dan Irian Jaya
Para pejuang Maluku di Jawa menyebarluaskan berita
kemerdekaannya di tempat kelahirannya. Pasukan
Australia sebagai bagian dari AFNEI mendarat di Kota
Ambon, Merauke, dan Holandia (Jayapura). Pertempuran
di Maluku dibawah pimpinan Latuparissa dan Mattulessy.
Di Irian Barat, salah satu contoh perlawanan rakyat di
Biak yang menyerang kamp NICA pada 14 Maret 1948.
b. Perjuangan melalui Diplomasi
Selain perjuangan secara fisik, perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan dilakukan juga melalui
perjuangan diplomasi (perundingan).
1) Perjanjian Linggarjati
Pada tanggal 10 Februari 1946 dimulai perundingan
Indonesia-Belanda. Inggris sebagai penengah diwakili
oleh Sir Archibald Clark Kerr. Belanda diwakili oleh
H.J. Van Mook yang menyampaikan pernyataan politik
pemerintah Belanda yang antara lain isinya: 1) Indonesia
akan dijadikan negara commonwealth berbentuk federasi
yang memiliki pemerintah Kerajaan Belanda; 2) masalah
dalam negara diurus oleh Indonesia, sedangkan urusan
luar negeri diurus oleh Belanda; dan 3) sebelum dibentuk
commonwealth akan dibentuk pemerintah peralihan
selama sepuluh tahun.
Perundingan Linggarjati dilaksanakan di Linggarjati
(dekat Cirebon). Pada perjanjian itu, Indonesia diwakili oleh

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 117


Sutan Syahrir dan Belanda diwakili Prof. Schermerhorn.
Perjanjian dilaksanakan pada tanggal 15 November 1946.
Naskah Linggarjati diantaranya berisi: 1) pemerintah
Belanda mengakui kekuasaan de facto (yang nyata)
Republik Indonesia yaitu Jawa, Madura, dan Sumatra;
2) pemerintah Indonesia dan Belanda akan mendirikan
Negara Indonesia Serikat pada tanggal 1 Januari 1949; dan
3) negara Indonesia Serikat dihubungkan dengan Belanda
dan suatu Uni Indonesia-Belanda (uni= gabungan negara).
2) Perundingan Renville
Perundingan Linggarjati belum dapat mendamaikan
konflik Indonesia-Belanda. Perundingan antara Indonesia–
Belanda kemudian diadakan pada tanggal 6 Desember
1947 di geladak kapal perang Amerika Serikat bernama
Renville yang berlabuh di Jakarta dengan disaksikan oleh
KTN. Persetujuan Renville ini ditandatangani pada tanggal
17 Januari 1948. Pihak Indonesia diwakili oleh Syarifuddin
dan pihak Belanda diwakili oleh Abdukadir Widjojoatmojo,
isi perjanjian Renville yakni:
a) RI menyetujui dibentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat dengan masa peralihan.
b) Daerah RI yang diduduki Belanda melalui agresinya
diakui oleh RI sampai dengan diselenggarakannya
plebisit untuk menentukan apakah rakyat di sana
berhasrat bergabung dengan RI atau tidak.
c) RI bersedia menarik semua pasukan TNI yang berada
di daerah pendudukan Belanda atau daerah kantong
gerilya masuk ke daerah RI.

118 Ilmu Pengetahuan Sosial


3) Komisi Tiga Negara
Komisi Tiga Negara (KTN) merupakan komisi yang terdiri
dari tiga negara, yaitu Australia, Belgia, dan Amerika
Serikat. Tugas komisi ini yakni untuk mendamaikan
sengketa antara Indonesia-Belanda.
4) Konferensi Meja Bundar
Delegasi RI untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar
(KMB) yakni Drs. Moh. Hatta sebagai Ketua dan anggotanya
Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr.
Suyono Hadinoto, Dr. Soemitro Djoyohadikusumo, Mr.
Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, dan
Mr. Sumardi. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid
dari Pontianak. KMB dimulai pada tanggal 23 Agustus
1949 sampai dengan 2 November 1949. Hasil yang dicapai
dalam KMB yakni:
a) Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS)
sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b) Status Karesidenan Irian akan diserahkan dalam waktu
setahun sesudah pengakuan kedaulatan.
c) Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan
kerjasama sukarela dan sederajat.
d) RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan
hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan Belanda.
e)
RIS harus membayar semua utang Belanda yang
diperbuat sejak 1942.

Tugas Proyek

Bagaimana cara/upaya kalian sebagai siswa untuk menjaga


agar Indonesia dapat mempertahankan kemerdekaannya?

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 119


Rangkuman
1. Kehidupan masyarakat di Indonesia pada abad ke-19
masih bersifat tradisional dengan sistem perekonomian
yang didasarkan pada ikatan-ikatan tradisional.
2. Masuknya bangsa-bangsa asing telah membawa banyak
perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Bentuk-bentuk kehidupan baru diberlakukan di
Indonesia, seperti: monopoli, kerja paksa, sistem sewa
tanah, dan sebagainya.
3.
Sistem baru telah menyebabkan kemarahan pada
penguasa-penguasa lokal sehingga menimbulkan
berbagai perlawanan. Kehidupan masyarakat
Indonesia terus mengalami perubahan di berbagai
aspek kehidupan pada masa penjajahan Belanda dan
pada masa pendudukan Jepang.
4. Usaha untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dilakukan melalui perjuangan fisik maupun diplomasi.

Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
Pilih satu jawaban yang paling tepat a, b, c, atau d!
1. Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah
….
a. Invasi Napoleon ke negara-negara Eropa termasuk
Belanda
b. Pendudukan Spanyol terhadap Lisabon sehingga
Belanda kesulitan mendapatkan rempah-rempah
c. Adanya persaingan dengan Portugis dan Spanyol
dalam mencari tanah-tanah jajahan
d. Keinginan untuk menemukan India

120 Ilmu Pengetahuan Sosial


2. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan tugasnya, maka
pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa
kepada VOC yang meliputi hak-hak sebagai berikut,
kecuali ….
a. mengangkat dan memberhentikan pegawai
b. memiliki tentara
c. mendirikan negara merdeka di seberang lautan
d. mengeluarkan mencetak uang

3. Serbuan tentara Jepang ke Indonesia, menyebabkan


Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang pada
tanggal 8 Maret 1942 di ....
a. Tuntang
b. Kalijati
c. Batavia
d. Bandung

4. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan Van den Bosch


didorong oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali ….
a. kas negara yang kosong
b. keinginan para Bupati untuk mendapatkan Cultuure
Procenten
c. pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
d. hutang luar negeri yang berat

5. Pada mulanya Jepang datang ke Indonesia dengan


membawa semboyan yang simpatik, yaitu ....
a. pendidikan adalah untuk masyarakat umum
b. membebaskan bangsa Asia dari penjajahan bangsa
barat
c. kemakmuran merata bagi seluruh rakyat Indonesia
d. pembangunan teknologi dan militer yang kuat

6.
Setelah Gerakan 3A bubar, sebagai penggantinya
Jepang membentuk ....
a. MIAI
b. Putera
c. Suishintai
d. Heiho

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 121


7. Tujuan pemerintah Jepang membentuk PUTERA adalah
....
a. mengembangkan kesadaran politik para pemuda
b. melatih militer kaum muda pribumi
c. membujuk kaum nasionalis sekuler dan intelektual
d. menghilangkan kecurigaan terhadap Jepang

8. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang banyak, maka


tiap-tiap desa dibentuk panitia pengerahan tenaga
kerja yang disebut ....
a. Tonarigumi
b. Romusha
c. Romukyokai
d. Nogyo Kumiai

9.
Pada masa pendudukan Jepang semua organisasi
pergerakan dilarang, kecuali ....
a. Gerindo
b. Gapi
c. Sarikat Islam
d. MIAI

10. Salah satu contoh perjuangan mempertahankan


kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi ....
a. Pertempuran 9-10 Nov ember di Surabaya
b. Pertepuran Ambarawa
c. Peristiwa Bandung Lautan Api
d. Perjanjian Linggarjati

B. Esai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia
pada masa abad ke-19?
2. Apa yang melatarbelakangi diberlakukannya kebijakan
sistem tanam paksa?
3. Jelaskan satu contoh perlawanan rakyat Indonesia
terhadap kolonialisme pada abad ke-19?
4. Jelaskan kehidupan sosial pada masa pendudukan
Jepang?
5. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi peralihan?

122 Ilmu Pengetahuan Sosial


BAB III
KEHIDUPAN MANUSIA DALAM
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
BAB KEHIDUPAN MANUSIA DALAM
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
III
Peta Konsep

Memahami aktivitas manusia


dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan
budaya dalam lingkup nasional

Peran lembaga sosial, Perubahan aktivitas


ekonomi, pendidikan, manusia dalam lembaga
dan budaya sosial, ekonomi,
bagi masyarakat pendidikan, dan budaya
Indonesia di Indonesia

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian lembaga sosial.


2.
Menjelaskan pengertian lembaga sosial, lembaga
ekonomi, lembaga pendidikan, dan lembaga budaya.
3.
Menjelaskan perubahan aktivitas manusia dalam
lembaga sosial, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,
dan lembaga budaya.

124 Ilmu Pengetahuan Sosial


Pendahuluan
Lembaga sosial merupakan satu unsur yang berperan
penting dalam masyarakat. Lembaga sosial merupakan sistem
norma yang mengatur tindakan-tindakan maupun kegiatan
anggota masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Adapun wujud lembaga sosial yang kita kenal dapat
berupa antara lain: lembaga sosial, lembaga ekonomi, lembaga
pendidikan, lembaga budaya, dan lainnya.

A. Peran Lembaga Sosial, Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya


bagi Masyarakat Indonesia
Sebelum membahas mengenai peran lembaga sosial akan
dibahas terlebih dahulu mengenai hakikat lembaga sosial,
lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, dan lembaga budaya.

1. Pengertian Lembaga Sosial


Secara sosiologis istilah lembaga dapat diartikan sebagai
suatu format yang mantap, stabil, terstruktur, dan mapan
(established). Dalam pengertian ini lembaga sebagai suatu
jaringan sarana hidup berisi peranan yang menjalankan
fungsi masyarakat secara terus-menerus dan berulang-
ulang. Secara umum lembaga lahir dari cara-cara berbuat
(usage) yang menjadi kebiasaan (folksway), lalu kebiasaan
tumbuh menjadi tata kelakuan (mores), dan apabila tata
kelakuan ini bertambah matang, disertai adanya aturan dan
pengenaan sanksi yang relatif berat terhadap pelanggaran
aturan tersebut, maka berarti telah terbentuk apa yang
disebut sebagai adat istiadat (customs).
Soerjono Soekanto (2010) memberikan beberapa pengertian
lembaga sosial berdasar pendapat para ahli sebagai berikut:
a. Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 125


kelakuan yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas
bersama untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam
kehidupan masyarakat.
b. Alvin L. Bertrand, lembaga sosial pada hakekatnya adalah
kumpulan-kumpulan dari norma-norma sosial (struktur
sosial) yang telah diciptakan untuk dapat melaksanakan
fungsi masyarakat.
c. Soerjono Soekanto, menyatakan bahwa lembaga sosial
merupakan himpunan dari norma-norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di
dalam kehidupan masyarakat.
d.
Leopold von Wiese dan Howard Becker, menyatakan
bahwa lembaga sosial adalah suatu jaringan proses-proses
hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia
yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan
tersebut serta pola-polanya sesuai dengan kepentingan-
kepentingan manusia dan kelompoknya.
e.
Summer, menyatakan bahwa lembaga sosial adalah
perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan,
bersifat kekal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat.
Aktivitas Individu
Coba kalian amati lembaga-lembaga yang ada di lingkungan
sekitar kalian. Berikan contoh dan peran dari masing-
masing lembaga yang ada di sekitar kalian!

2. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial


Lembaga sosial berfungsi sebagai pedoman bagi manusia
dalam bersikap dan bertingkah laku. Lembaga sosial

126 Ilmu Pengetahuan Sosial


merupakan sarana bagi manusia dalam masyarakat untuk
memelihara integritas sosialnya. Lembaga sosial berfungsi
sebagai unsur kendali bagi manusia agar tidak melakukan
pelanggaran terhadap norma-norma sosial yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial tidak hanya
bertujuan menciptakan tertib sosial, akan tetapi yang paling
mendasar adalah untuk menciptakan keserasian antara
ketertiban dan jaminan keamanan bagi pergaulan hidup
sehari-hari.
Secara umum lembaga sosial merupakan suatu tatanan
sosial yang mempunyai tiga fungsi pokok dalam kehidupan
masyarakat, yaitu:
a. Sebagai pedoman bagi para anggota masyarakat tentang
cara bagaimana harus bersikap dan berperilaku dalam
setiap usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Sebagai pertahanan atau penangkal (kekuatan) dalam
melestarikan keutuhan masyarakat.
c. Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam rangka usaha
memelihara suatu ketertiban dan sekaligus untuk
memberantas segala perilaku anggota masyarakat yang
menyimpang (social control).
Dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, lembaga
sosial biasanya berfungsi sebagai pedoman dalam setiap
upaya memenuhi kebutuhan pokoknya. Yesmil Anwar dan
Adang (2013) menjelaskan fungsi lembaga sosial sebagai
pedoman dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.
Sebagai pedoman dalam mengatur kebutuhan hidup
yang bersifat kekerabatan. Misalnya, mengatur tentang
bagaimana masyarakat setempat melaksanakan upacara

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 127


pertunangan, perkawinan, dan sebagainya.
b. Sebagai pedoman dalam mengatur setiap mata pencaharian.
Misalnya: pertanian, peternakan, perdagangan, nelayan,
dan lainnya.
c.
Sebagai pengatur kebutuhan akan kesehatan atau
keselamatan. Misalnya: obat-obatan dari daun-daunan,
berobat dengan tabib, dan berobat kepada dokter.
Menurut Soerjono Soekanto (2010), lembaga sosial pada
dasarnya mempunyai beberapa fungsi, yaitu antara lain:
a.
Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat,
bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di
dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat,
terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
b. Menjaga keutuhan masyarakat.
c.
Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk
mengadakan sistem pengendalian sosial.
Menurut Yesmil Anwar dan Adang (2013), lembaga sosial
merupakan suatu tatanan sosial yang mempunyai tiga fungsi
pokok dalam kehidupan masyarakat, yaitu:
a. Sebagai pedoman bagi para anggota masyarakat tentang
cara bagaimana harus bersikap dan berperilaku dalam
setiap usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Sebagai pertahanan atau penangkal (kekuatan) dalam
melestarikan keutuhan masyarakat.
c. Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam rangka usaha
memelihara ketertiban dan sekaligus untuk memberantas
segala perilaku anggota masyarakat yang menyimpang
(social control).
Dari segi sifatnya lembaga sosial bisa berfungsi sebagai

128 Ilmu Pengetahuan Sosial


pengendalian sosial secara preventif maupun represif. Secara
preventif lembaga sosial merupakan suatu upaya pencegahan
terhadap kemungkinan-kemungkinan akan terjadi konflik,
penyimpangan, pelanggaran hukum atau tumbuhnya
kerawanan-kerawanan sosial yang diperkirakan dapat
mengancam stabilitas hubungan masyarakat. Sedangkan
secara represif dimaksudkan sebagai upaya yang mengandung
tujuan rehabilitasi, yaitu mengembalikan keserasian sosial
atau memperbaiki konflik dengan cara menjatuhkan sanksi
terhadap pihak-pihak yang menyebabkan rusaknya tatanan
sosial.

Aktivitas Kelompok
Setiap lembaga sosial memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Coba diskusikan dengan teman sebangku kalian apa
akibatnya jika lembaga sosial yang ada di sekitar kalian
tidak berfungsi dengan baik!

3. Proses Terjadinya Lembaga Sosial


a. Norma-norma Masyarakat
Supaya hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat
terlaksana sebagaimana diharapkan, maka diciptakan norma-
norma. Norma-norma di masyarakat mempunyai kekuatan
mengikat yang berbeda-beda. Untuk dapat membedakan
kekuatan mengikat norma-norma tersebut, secara sosiologis
dikenal adanya empat pengertian, yaitu:
1) Cara (usage)
Cara (usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.
Norma ini memiliki kekuatan yang sangat lemah bila

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 129


dibandingkan dengan kebiasaan (folkways). Cara (usage)
lebih menonjol dalam hubungan antarindividu dalam
masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tidak
akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi
hanya mendapat celaan dari individu yang dihubunginya.
Misalnya, ketika makan-makan bersama ia mengeluarkan
bunyi berdecak ketika makan, maka ia akan mendapat
celaan dari orang di sekitarnya.
2) Kebiasaan (folkways)

Gambar 3.1 Kebiasaan Berpamitan kepada Orang Tua


Sumber: pengetahuan-apaaja.blogspot.com
Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang di ulang-
ulang dalam bentuk yang sama. Kebiasaan (folkways)
mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada
cara. Kebiasaan yang diartikan sebagai perbuatan yang
diulang-ulang dalam bentuk yang sama merupakan
bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
Menurut Mac Iver dan Page dalam Soerjono Soekanto
(2010) kebiasaan merupakan perilaku yang diakui dan
diterima oleh masyarakat. Kebiasaan tidak hanya dianggap

130 Ilmu Pengetahuan Sosial


sebagai cara berperilaku saja, akan tetapi bahkan diterima
sebagai norma-norma pengatur, maka kebiasaan tadi
disebut sebagai mores atau tata kelakuan. Misalnya,
kebiasaan memberi hormat kepada orang yang lebih
tua, menyapa ketika bertemu dengan orang yang dikenal
di jalan, mengucap salam ketika akan pergi. Apabila
perbuatan tadi tidak dilakukan, maka akan dianggap
sebagai suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum
dalam masyarakat.
3) Tata kelakuan (mores)

Gambar 3.2 Berjabat tangan


Sumber: www.parcohealthcare.com

Tata kelakuan (mores) adalah kebiasaan yang dianggap


sebagai cara berperilaku dan diterima norma-norma
pengatur. Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang
hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai
alat pengawas, secara sadar maupun tidak sadar oleh
masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan
di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain
pihak melarangnya sehingga secara langsung merupakan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 131


alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-
perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.
Tata kelakuan sangat penting bagi masyarakat karena
alasan-alasan berikut:
a) Tata kelakuan memberikan batas-batas pada perilaku
individu.
b) Tata kelakuan mengidentifikasi individu dengan
kelompoknya. Tata kelakuan menjaga solidaritas antar
anggota masyarakat.
4) Adat-istiadat (custom)
Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang
kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku
masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggar adat
istiadat, akan menderita sanksi yang keras yang kadang-
kadang secara tidak langsung diperlakukan. Biasanya
orang yang melakukan pelanggaran tersebut beserta
keturunannya akan dikeluarkan dari masyarakat sampai
dia dapat mengembalikan keadaan yang semula.
Misalnya, hukum adat yang berlaku di Lampung
melarang terjadinya perceraian antara suami dan istri.
Suatu perkawinan dinilai sebagai kehidupan bersama yang
sifatnya abadi dan hanya dapat terputus apabila salah satu
meninggal dunia (cerai mati). Apabila terjadi perceraian,
tidak hanya yang bersangkutan yang tercemar namanya,
akan tetapi seluruh keluarga dan bahkan seluruh sukunya.
Untuk menghilangkan kecemaran tersebut, diperlukan
suatu upacara adat khusus yang biayanya besar sekali.
Proses pelembagaan suatu norma sosial menjadi
lembaga sosial menurut Yesmil Anwar dan Adang (2013)

132 Ilmu Pengetahuan Sosial


pada umumnya melalui 4 (empat) tahapan, yaitu:
a) Norma sosial diketahui oleh sebagian besar masyarakat
setempat, artinya bahwa masyarakat telah tahu bahwa
norma sosial tersebut merupakan pedoman untuk bersikap
dan bertingkah laku bagi masyarakat.
b) Norma sosial telah dipahami (dimengerti) oleh sebagian
besar anggota masyarakat, artinya masyarakat telah paham
bahwa setiap sikap dan tingkah lakunya senantiasa diatur
oleh norma sosial yang ada. Pada tahap ini masyarakat
sadar sepenuhnya bahwa norma itu adalah peraturan
yang mengatur perilakunya dalam hubungannya dengan
masyarakat atau orang lain. Masyarakat semakin
menyadari bahwa setiap perilaku senantiasa terikat
pada norma-norma yang berlaku, dan apabila norma itu
dilanggar maka seseorang akan mendapatkan sanksinya
yaitu sanksi sosial. Kesadaran itu kemudian berkembang
menjadi suatu kepatuhan.
c) Jika kepatuhan itu benar-benar datang dari kesadaran
dan keyakinan masyarakat itu sendiri bahwa norma
sosial itu benar-benar dirasakan telah bermanfaat bagi
kehidupannya (masyarakat), maka proses pelembagaan
sudah sampai pada tahap yang lebih tinggi.
d) Jika norma-norma sosial itu telah diketahui, dipahami
dan dipatuhi oleh masyarakat pada umumnya, maka mau
tidak mau norma tersebut kemudian akan dihargai sebagai
sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya.
Penghargaan terhadap keberlakuan suatu norma sosial
yang ada menunjukkan bahwa norma sosial itu benar-
benar telah menjadi lembaga sosial.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 133


Gambar 3.3 Prosesi siraman
Sumber: www.refiza.com
Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga
kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami
beberapa proses, yaitu:
a) Pelembagaan (institutionalizing), yakni suatu proses
yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang
baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga
kemasyarakatan. Maksudnya ialah sampai norma-norma
kemasyarakatan itu oleh masyarakat dikenal, diakui,
dihargai dan kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-
harinya.
b) Internalisasi (internalizing), artinya bahwa proses norma-
norma kemasyarakatan tidak hanya berhenti sampai
pelembagaan saja. Akan tetapi mungkin norma-norma
tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
Aktivitas
Amatilah lingkungan sekitar kalian, lalu cari bersama
teman kelompokmu contoh-contoh usage, folkways, mores,
dan custom yang ada di lingkungan kalian!

134 Ilmu Pengetahuan Sosial


4. Sistem Pengendalian Sosial
Supaya anggota masyarakat mentaati norma-norma yang
berlaku, diciptakan sistem pengendalian sosial (social control).
Sistem pengendalian merupakan segala sistem maupun
proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan
dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
masyarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat preventif/
positif dan represif/negatif.

Gambar 3.4 Kerukunan Umat Beragama


Sumber: www.bengkulu2.kemenag.go.id
Tujuan pengendalian sosial dapat digolongkan menjadi
lima golongan, yaitu:
a.
Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan
kebaikan norma-norma masyarakat.
b. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat
yang taat pada norma-norma kemasyarakatan.
c. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota
masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng
dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang
berlaku.
d. Menimbulkan rasa takut.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 135


e. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan
sanksi yang tegas bagi para pelanggar.
Dari segi sifatnya lembaga sosial bisa berfungsi sebagai
pengendalian sosial secara preventif maupun represif. Secara
preventif lembaga sosial merupakan suatu upaya pencegahan
terhadap kemungkinan-kemungkinan akan terjadi konflik,
penyimpangan, pelanggaran hukum atau tumbuhnya
kerawanan-kerawanan sosial yang diperkirakan dapat
mengancam stabilitas hubungan masyarakat. Sedangkan
secara represif dimaksudkan sebagai upaya yang mengandung
upaya rehabilitasi, yaitu megembalikan keserasian sosial
atau memperbaiki konflik dengan cara menjatuhkan sanksi
terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran atau
pihak yang menyebabkan rusaknya tatanan sosial.
5. Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Menurut Gilin dan Gilin (Soerjono Soekanto, 2010) terdapat
beberapa ciri umum lembaga sosial antara lain:
a.
Suatu lembaga sosial adalah organisasi pola-pola
pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui
aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
Lembaga sosial terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan,
kebiasaan, dan unsur-unsur kebudayaan lainnya yang
secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam
satu unit yang fungsional.
b. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari
semua lembaga sosial. Sistem-sistem kepercayaan dan
aneka macam tindakan, baru akan menjadi bagian
lembaga sosial setelah melewati waktu yang relatif lama.
Misalnya suatu sistem pendidikan tertentu baru akan

136 Ilmu Pengetahuan Sosial


dapat diterapkan seluruhnya setelah mengalami suatu
percobaan. Lembaga-lembaga kemasyarakatan biasanya
juga berumur lama sekali, oleh karena pada umumnya
orang menganggapnya sebagai himpunan norma-norma
yang berkisar pada kebutuhan pokok masyarakat yang
sudah sewajarnya harus dipelihara.
c. Lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan
tertentu. Mungkin tujuan-tujuan tersebut tidak
sesuai atau tidak sejalan dengan fungsi lembaga yang
bersangkutan, apabila dipandang dari sudut kebudayaan
secara keseluruhan.
d. Lembaga sosial mempunyai alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.
Bentuk dan penggunaan alat-alat tersebut biasanya
berlainan antarmasyarakat satu dengan masyarakat yang
lainnya.
e. Memiliki lambang-lambang yang merupakan ciri khas
dari lembaga sosial. Lambang-lambang tersebut secara
simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang
bersangkutan. Sebagai contoh, masing-masing kesatuan
angkatan bersenjata memiliki panji-panji, perguruan
tinggi seperti universitas, institusi memiliki lambang-
lambangnya. Terkadang lambang-lambang tersebut
berwujud tulisan atau slogan-slogan.
f. Suatu lembaga sosial, mempunyai suatu tradisi yang tertulis
maupun tidak tertulis, yang merumuskan tujuannya,
tata tertib yang berlaku dan lain-lain. Tradisi tersebut
merupakan dasar bagi lembaga itu di dalam pekerjaannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dari pada

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 137


masyarakat, dimana lembaga kemasyarakatan tersebut
menjadi bagiannya.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi dalam (Soerjono
Soekanto, 2010) merinci ciri-ciri lembaga sosial sebagai
berikut:
a. Merupakan unit yang fungsional, merupakan organisasi
pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui
aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
b.
Mempunyai tingkat kekekalan tertentu, yaitu telah
teruji dan berupa himpunan norma-norma pencapaian
kebutuhan pokok yang sewajarnya harus dipertahankan.
c. Mempunyai tujuan dan atau beberapa tujuan tertentu.
d. Mempunyai perangkat peralatan untuk mencapai tujuan
lembaga tersebut.
e. Mempunyai alat pengebor semangat, misalnya: lambang-
lambang, panji-panji, slogan-slogan, semboyan-semboyan,
dan lain sebagainya.
f. Mempunyai tradisi atau tata tertib sendiri yang spesifik.
6. Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Gambar 3.5 Contoh lambang


Sumber: www.dakwatuna.com; www.lintasterkini.com

Tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai


sudut. Menurut Gilin dan Gilin dalam Soerjono Soekanto

138 Ilmu Pengetahuan Sosial


(2010), lembaga-lembaga sosial dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
a. Berdasarkan sudut perkembangannya

Gambar 3.6 Upacara adat


Sumber: www.kemdikbud.go.id
1) Crescive institutions: lembaga-lembaga yang secara
tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Contohnya adalah hak milik, perkawinan, dan agama.

Gambar 3.7 Lembaga pendidikan


Sumber: www.lensa-kompoter.blogspot.com
2) Enacted institutions: lembaga sosial yang sengaja
dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya:
lembaga hutang-piutang, lembaga perdagangan, dan
lembaga-lembaga pendidikan.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 139


b.
Berdasarkan sudut sistem nilai-nilai yang diterima
masyarakat
1) Basic institutions: lembaga kemasyarakatan yang sangat
penting untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertib dalam masyarakat, misalnya: keluarga, sekolah-

Gambar 3.8 Lembaga keluarga


Sumber: Dok. Kemendikbud

sekolah, negara, dan lain sebagainya.


2) Subsidiary institutions: lembaga sosial yang dianggap
kurang penting, misalnya: kegiatan-kegiatan untuk
rekreasi.
c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
1) Approved atau social sanctioned institutions: lembaga-
lembaga yang diterima masyarakat seperti misalnya:
sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.
2) Unsanctioned institutions: lembaga sosial yang ditolak
oleh masyarakat, walaupun kadang-kadang masyarakat

140 Ilmu Pengetahuan Sosial


tidak berhasil untuk memberantasnya. Misalnya
kelompok penjahat, perompak, dan lainnya.
d. Berdasarkan faktor penyebarannya
1) General institutions: lembaga sosial yang dikenal oleh

Gambar 3.9 Lembaga hukum


Sumber: www.mahkamahkonstitusi.go.id
sebagian besar masyarakat dunia. Contohnya lembaga
agama dan lembaga hukum.
2) Restricted institutions: lembaga sosial yang hanya dikenal

Gambar 3.10 Logo MUI Gambar 3.11 Logo Walubi


Sumber: Dok. Kemdikbud Sumber: Dok. Kemdikbud

oleh masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama Islam,


Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
e. Berdasarkan sudut fungsinya
1) Opperative institutions: lembaga sosial yang berfungsi

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 141


menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan suatu lembaga, misalnya:
lembaga industrialisasi.
2) Regulative institutions: lembaga sosial yang bertujuan
mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak
menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri. Contoh:
lembaga-lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan,
dan sebagainya.
7. Cara Mempelajari Lembaga Sosial
a. Analisis Secara Historis
Analisis secara historis bertujuan meneliti sejarah timbul
dan perkembangan suatu lembaga kemasyarakatan tertentu.
Misalnya asal mula serta perkembangan suatu lembaga
demokrasi, perkawinan yang monogami, keluarga batih, dan
lain sebagainya.
b. Analisis Komparatif
Analisis komparatif bertujuan menelaah suatu lembaga
sosial tertentu dalam pelbagai masyarakat berlainan ataupun
pelbagai lapisan sosial masyarakat tersebut. Bentuk-bentuk
milik, praktik-praktik pendidikan kanak-kanak, dan lain-
lainnya, banyak ditelaah secara komparatif.
c. Analisis Fungsional
Lembaga-lembaga sosial dapat diselidiki dengan jalan
menganalisis hubungan antara lembaga-lembaga tersebut
di dalam suatu masyarakat tertentu. Pendekatan ini yang
lebih menekankan hubungan fungsionalnya, seringkali
mempergunakan analisis-analisis historis dan komparatif.
Sesungguhnya suatu lembaga sosial tidak mungkin hidup

142 Ilmu Pengetahuan Sosial


sendiri terlepas dari lembaga-lembaga sosial lainnya. Misalnya
penelitian tentang lembaga perkawinan mau tidak mau akan
menyangkut pula penelitian terhadap lembaga pergaulan
muda-mudi, lembaga keluarga, lembaga harta perkawinan,
lembaga kewarisan, dan sebagainya.
Ketiga cara pendekatan tersebut bersifat saling melengkapi.
Artinya di dalam meneliti lembaga-lembaga sosial, salah satu
pendekatan akan dipakai sebagai alat pokok, sedangkan yang
lain bersifat tambahan untuk melengkapi kesempurnaan
cara-cara penelitian.
8. Macam-Macam Lembaga Sosial
a. Lembaga Sosial
Lembaga sosial berfungsi sebagai pedoman bagi
manusia dalam bersikap dan bertingkah laku. Lembaga
sosial merupakan sarana bagi manusia dalam masyarakat
untuk memelihara integritas sosialnya. Lembaga sosial
berfungsi sebagai unsur kendali bagi manusia agar tidak
melakukan pelanggaran terhadap norma-norma sosial yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya
pengendalian sosial lazim dilakukan oleh kelompok terhadap
individu. Tujuannya adalah untuk menjaga keserasian
hubungan sosial dalam setiap terjadi perubahan-perubahan
kepentingan dalam masyarakat.
Lembaga sosial tidak hanya bertujuan menciptakan tertib
sosial, akan tetapi yang paling mendasar adalah untuk
menciptakan keserasian antara ketertiban dan jaminan
keamanan bagi pergaulan hidup sehari-hari.
Dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, lembaga

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 143


sosial biasanya berfungsi sebagai pedoman dalam setiap
upaya memenuhi kebutuhan pokoknya. Oleh karena itu
fungsi lembaga sosial sebagai pedoman dijabarkan sebagai
berikut:
1) Sebagai pedoman dalam mengatur kebutuhan kehidupan
yang bersifat kekerabatan.
2)
Sebagai pedoman dalam mengatur setiap mata
pencaharian.
3)
Sebagai pengatur kebutuhan akan kesehatan atau
keselamatan.
Aktivitas Individu
Lembaga sosial berperan untuk menciptakan keserasian
antara ketertiban dan jaminan keamanan bagi pergaulan
hidup sehari-hari di masyarakat. Apa yang akan terjadi
apabila lembaga sosial tidak dipatuhi oleh masyarakat?

b. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi mulai muncul ketika orang mulai
membutuhkan produk dari masyarakat atau orang lain yang
menyangkut barang-barang kebutuhan pokok. Lembaga
ekonomi adalah lembaga yang mempunyai kegiatan di
bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
Lembaga ekonomi pada dasarnya menangani masalah
produksi, distribusi, dan konsumsi, baik berupa barang
maupun jasa.
Lembaga ekonomi dapat diartikan sebagai lembaga sosial
yang menangani masalah pemenuhan kebutuhan material,

144 Ilmu Pengetahuan Sosial


dengan cara mengatur pengadaan barang atau jasa,
menyalurkan barang atau jasa, dan mengatur pemakaian
barang atau jasa yang diperlukan bagi kelangsungan
hidup masyarakat sehingga semua lapisan masyarakat
mendapatkan barang atau jasa sebagaimana yang diperlukan.
1) Unsur-unsur dalam kegiatan ekonomi
a) Produksi

Gambar 3.12 Produksi jahitan baju


Sumber: Dok. Kemdikbud

Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan menghasilkan


atau menciptakan barang dan jasa. Dalam arti luas,
kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau
menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Guna barang tercipta
atau bertambah seiring dengan kegiatan produksi yang
dilakukan. Guna suatu barang atau jasa yang timbul
karena kegiatan produksi dapat dibedakan sebagai berikut:
(1) Guna Bentuk (From Utility)
Kayu dapat digunakan untuk membuat meja dan kursi
tamu. Semula merupakan kayu gelondongan dapat berubah

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 145


bentuk menjadi meja dan kursi tamu yang indah. Meja dan
kursi memiliki kegunaan yang lebih besar bagi manusia
dibanding kayu gelondongan. Guna yang ditimbulkan oleh
meja dan kursi disebut dengan guna bentuk. Jadi, guna
bentuk adalah guna yang muncul dari kegiatan produksi
dengan jalan mengubah bentuk suatu barang.

Gambar 3.13 Kayu Gelondongan dan Kursi


Sumber: Dok. Kemdikbud
(2) Guna Tempat (Place Utility)
Batu dan pasir di sungai kurang bermanfaat, tetapi
apabila batu dan pasir tadi dibawa ke kota sebagai bahan
bangunan menjadi lebih bermanfaat. Batu dan pasir akan
lebih berguna di daerah perkotaan, dibandingkan tetap
berada di sungai. Jadi, guna tempat adalah guna yang
muncul dari kegiatan produksi dengan jalan mengubah
atau memindahkan lokasi suatu barang.

Gambar 3.14 Batu di Sungai Gambar 3.15 Pondasi rumah


Sumber: www.sururdesiy.wordpress.com Sumber: www.youtube.com

146 Ilmu Pengetahuan Sosial


(3) Guna Waktu (Time Utility)
Guna waktu yaitu guna yang ditimbulkan oleh suatu
proses penyimpanan suatu barang. Misalnya menyimpan
padi di dalam gudang ketika musim panen (tersedia
melimpah), kemudian menjualnya ketika muslim paceklik/
tersedia sedikit. Jadi, guna waktu adalah guna yang muncul
dari kegiatan produksi melalui proses penyimpanan atau
mengubah waktu pemakaian barang.

Gambar 3.16 Gudang Padi


Sumber: news.merahputih.com
(4) Guna Kepemilikan (Ownership Utility)

Gambar 3.17 Traktor milik petani


Sumber: www.jawapos.com
Untuk menggarap tanah, petani membutuhkan traktor.
Traktor akan lebih berguna dimiliki petani dibandingkan jika
berada di toko alat-alat pertanian. Guna yang ditimbulkan oleh
traktor pada saat dimiliki petani disebut guna kepemilikan.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 147


Jadi, guna kepemilikan adalah guna yang muncul dari
kegiatan produksi karena perbedaan status kepemilikan
suatu barang.
(5) Guna Pelayanan (Service Utility)
Seseorang dapat berbelanja barang-barang kebutuhan
sehari-hari di pasar swalayan atau pasar tradisional.
Pelayanan yang dirasakan seseorang di pasar swalayan
akan berbeda dibandingkan dengan di pasar tradisional.
Apabila orang tersebut merasakan pelayanan yang lebih
menyenangkan di pasar swalayan maka barang-barang
yang dibelinya dari pasar swalayan akan memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan jika dibeli di
pasar tradisional. Guna barang-barang kebutuhan sehari-
hari yang timbul karena faktor pelayanan disebut guna
pelayanan. Jadi, guna pelayanan adalah guna yang muncul
dari kegiatan produksi karena perbedaan pelayanan.
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa. Faktor produksi dalam ilmu ekonomi
dapat dibedakan menjadi empat, yaitu faktor produksi
alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan.
(1) Faktor Produksi Alam (Sumber Daya Alam)
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang
disediakan alam untuk dimanfaatkan manusia, dalam
rangka meningkatkan kesejahteraannya. Faktor produksi
alam berupa: (a) tanah, (b) air, (c) tenaga alam seperti
sumber daya angin/udara, sinar matahari, dan panas
bumi, (d) barang tambang seperti minyak bumi, bijih besi,
emas, dan sebagainya, (e) iklim.

148 Ilmu Pengetahuan Sosial


(2) Faktor Produksi Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia)
Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan
manusia yang dicurahkan dalam proses produksi utuk
menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa.
Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi
yang memegang peranan penting dalam proses produksi.
Tanpa tenaga kerja, sumber daya alam yang melimpah
tidak akan ada gunanya.

Gambar 3.18 Tenaga kerja


Sumber: www.diposkan.com
Berdasarkan kemampuannya, faktor produksi tenaga
kerja dapat dibedakan menjadi: (a) Tenaga Kerja Terdidik
(Skilled Labour) adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian
tertentu, karena memperoleh pendidikan yang mencukupi.
Contoh: dosen, arsitek, atau dokter, (b) Tenaga Kerja
Terlatih (Trained Labour) adalah tenga kerja yang memiliki
keahlian tertentu, karena memperoleh pelatihan dan
pengalaman kerja yang mencukupi. Contoh: sopir taksi,
penjahit pakaian, atau montir mobil, (c) Tenaga Kerja Yang
Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih (Unskilled and Untrained
Labour) adalah tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan,

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 149


pengalaman, maupun pelatihan khusus. Dalam bekerja,
golongan ini pada umumnya hanya mengandalkan tenaga
fisik saja. Contoh: kuli pelabuhan, buruh bangunan,
tukang parkir, dan pembantu rumah tangga.
(3) Faktor Produksi Modal
Modal merupakan segala benda atau alat buatan manusia
yang dapat digunakan untuk memperlancar proses
produksi dalam menghasilkan barang atau jasa. Faktor
produksi modal dapat dikelompokkan menjadi:Menurut
bentuknya, modal dibagi menjadi 2, yaitu modal uang dan
modal barang. Modal uang adalah modal yang berbentuk
daya beli dari sejumlah uang, yang nantinya dapat
digunakan untuk membentuk modal barang. Contohnya
modal uang adalah uang kas dan simpanan di bank.
Modal barang adalah modal yang berbentuk barang atau
selain uang, yang digunakan untuk memperlancar proses
poduksi. Contoh modal barang adalah perahu untuk
menjala ikan atau bajak untuk mengolah tanah.
Menurut sifatnya, modal dibagi menjadi 2, yaitu modal
tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah modal yang
sifatnya tetap atau tahan lama dalam proses produksi.
Dengan kata lain, modal tetap dapat digunakan berkali-
kali dalam proses produksi. Contohnya adalah lahan
pertanian dan peralatan. Modal lancar adalah modal
yang sifatnya tidak tahan lama atau habis sekali pakai
dalam proses poduksi. Contohnya adalah kayu dalam
proses produksi lemari pakaian, atau pupuk dalam proses
produksi pertanian.
Menurut sumbernya, modal dibagi menjadi 2, yaitu

150 Ilmu Pengetahuan Sosial


modal sendiri dan modal utang. Modal sendiri adalah modal
yang berasal dari si pemilik sendiri. Contoh uang kas dan
mobil. Modal utang adalah modal yang tidak berasal dari
si pemilik sendiri, tetapi merupakan pinjaman dari pihak
lain. Contohnya utang dari bank atau lembaga keuangan
lainnya.
(4) Faktor produksi kewirausahaan atau Enterpreneurship
Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan
intelektual seseorang pengusaha untuk mengelola atau
menyatukan ketiga faktor produksi di atas dalam suatu

Gambar 3.19 Faktor produksi


Sumber: Pustekkom Depdiknas

proses produksi. Seseorang disebut pengusaha yang


memiliki jiwa wirausaha jika ia mampu merencanakan,
mengorganisasi, dan mengawasi kegiatan produksi dengan
baik.
b) Distribusi
Distribusi adalah kegiatan memindahkan atau menyalurkan
hasil produksi berupa barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen akhir. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi
disebut distributor. Distributor tidak hanya bertindak sebagai

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 151


penghubung, apa yang mereka lakukan mempunyai tujuan lain:
(1) Tujuan dari distributor tersebut antara lain sebagai berikut:
(a) mempercepat penyaluran barang dan jasa hasil produksi
dari produsen kepada konsumen.
(b) pemerataan penyebaran hasil produksi secara merata
kepada konsumen.
(c) menjaga kesinambungan kegiatan produksi.
(d) meningkatkan kualitas atau kuantitas hasil produksi.
(2) Cara Melakukan Distribusi
Penyaluran barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
(a) Distribusi Secara Langsung
Distribusi secara langsung merupakan kegiatan
menyalurkan barang atau jasa langsung dari produsen
kepada konsumen tanpa melalui perantara. Contohnya
penjual makanan keliling kampung menjual dagangannya
langsung kepada pembelinya.

Gambar 3.20 Contoh distribusi langsung


Sumber: Pustekkom Depdiknas

152 Ilmu Pengetahuan Sosial


(b) Distribusi Semi langsung
Distribusi semi langsung merupakan kegiatan
menyalurkan barang dan jasa melalui pihak atau toko yang
dimiliki produsen itu sendiri. Contohnya PT Kereta Api
Indonesia menjual karcis jasa angkut kereta api melalui
agen resmi miliknya.
(c) Distribusi Secara Tidak Langsung
Distribusi secara tidak langsung merupakan kegiatan

Gambar 3.21 Contoh distribusi semi langsung


Sumber: www.idntimes.com

menyalurkan barang dan jasa melalui pihak-pihak lain

Gambar 3.22 Contoh distribusi tidak langsung


Sumber: www.idntimes.com

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 153


atau badan perantara seperti agen, makelar, toko, atau
pedagang eceran. Contohnya penjualan berbagai merek
sabun mandi, sampo, dan pasta gigi di sebuah toko
kelontong.
(3) Pelaku Distribusi
Distribusi secara tidak langsung memerlukan orang
atau lembaga perantara sebagai pelaku kegiatan distribusi.
Orang atau lembaga tersebut adalah:
(a) Pedagang
Pedagang adalah orang atau lembaga yang membeli
barang produksi dari produsen baik secara langsung atau
melalui perantara, kemudian menjual kembali barang
tersebut kepada konsumen. Ada beberapa jenis pedagang,
antara lain:
i. Pedagang Besar/Grosir (Wholesaler)
Pedagang besar adalah pedagang yang melakukan
kegiatan jual beli barang dagangan dalam jumlah yang
banyak. Pedagang besar akan membeli barang produksi
dari produsen secara langsung dalam jumlah yang
banyak dan kemudian menjualnya kembali kepada
pedagang kecil/eceran dalam jumlah yang banyak pula.
Contohnya toko grosir kemeja Alisan yang menjual
kemeja merek Alisan paling sedikit 1 kardus yang berisi
50 buah kemeja.
ii. Pedagang Kecil/Eceran (Retailer)
Pedagang kecil adalah pedagang yang melakukan
kegiatan jual beli barang dagangan dalam jumlah yang
sedikit atau eceran. Pedagang kecil membeli barang
dagangan dari pedagang besar besar dan kemudian

154 Ilmu Pengetahuan Sosial


menjualnya kembali secara eceran. Termasuk dalam
pedagang eceran adalah pengusaha pasar swalayan,
pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan pedagang
keliling. Contohnya griya busana Luwes menjual kemeja
merek Alisan secara eceran.
iii. Pedagang Barang-barang Khusus
Pedagang barang-barang khusus adalah pedagang
yang menjual barang-barang hasil produksi tertentu
saja. Contohnya toko busana Danar Hadi yang hanya
menjual kain dan pakaian jadi batik Danar Hadi.
iv. Pedagang Jasa/Biro Jasa
Biro jasa adalah pedagang yang memberikan pelayanan
terhadap jasa-jasa yang dibutuhkan konsumen. Contohnya
biro perjalanan selamat memberikan jasa layanan
perjalanan wisata ke Pulau Bali dan berbagai obyek wisata
lainnya.
(b) Agen (Dealer)
Agen adalah orang atau badan perantara yang kegiatannya
menjualkan produk dari produsen kepada konsumen yang
membutuhkan. Agen juga bertugas mempertemukan produsen
dengan konsumen atau antara penjual dan pembeli. Ada dua
macam bentuk kegiatan keagenan, yaitu:
i. Agen penjualan
Agen penjualan adalah orang atau lembaga yang
kegiatannya menjualkan produk dari produsen tertentu
kepada konsumen. Contohnya agen penjualan motor
merek Honda.
ii. Agen pembelian
Agen pembelian adalah orang atau lembaga yang

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 155


Gambar 3.23 Agen penjualan
Sumber: www.idntimes.com

kegiatannya membelikan produk dari produsen yang


dibutuhkan konsumen. Contohnya saat ini banyak
orang atau lembaga yang mengkhususkan diri melayani
jasa pelaksanaan pesta perkawinan, sehingga konsumen
tidak perlu mempersiapkannya sendiri.
c) Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan untuk mengurangi
atau menghabiskan nilai guna suatu barang, baik secara
sekaligus maupun berangsur-angsur untuk memenuhi
kebutuhan. Kegiatan konsumsi harus diimbangi oleh
tersedianya alat pemenuhan kebutuhan atau sumber daya.
Cotohnya adalah minum es krim dan memakai sepatu.
Minum es krim dan memakai sepatu akan memberikan
kepuasan bagi seseorang. dengan demikian es krim dan
sepatu memiliki nilai guna bagi orang tersebut. Jadi,
sesuatu yang dipakai atau dihabiskan dalam pengertian di
atas adalah nilai guna dari suatu barang atau jasa.
(1) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi
Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.

156 Ilmu Pengetahuan Sosial


Konsumen harus mengeluarkan sejumnlah pengorbanan
tertentu untuk melakukan konsumsi. Pengorbanan
tersebut lebih dikenal dengan istilah pengeluaran
konsumsi. Ada beberapa faktor yang menentukan besar
kecilnya pengeluaran konsumsi yang dilakukan konsumen.
Faktor-faktor tersebut, antara lain:
(a) Penghasilan
Untuk dapat melakukan konsumsi, seseorang perlu
memiliki penghasilan. Penghasilan tersebut digunakan
untuk membeli barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi
sendiri. Barang dan jasa tersebut harus dibayar harganya.
Semakin besar penghasilan seseorang konsumen maka ia
akan mampu melakukan pengeluaran konsumsi dengan
jumlah yang lebih besar.
(b) Selera
Keputusan seseorang konsumen untuk mengkonsumsi
suatu barang atau jasa sangat ditentukan oleh selera
konsumen. Apabila seseorang sangat menyukai suatu
barang maka ia akan akan dengan senang hati membeli
barang tersebut. Sebaliknya, apabila ia tidak menyukainya,
mustahil ia akan bersedia mengeluarkan sejumlah uang
untuk membelinya.
(c) Adat istiadat
Adat istiadat adalah perilaku turun-temurun yang
diyakini masyarakat dan harus dilakukan. Contohnya
dalam masyarakat Jawa, peristiwa kelahiran seorang bayi
selalu disertai serangkaian upacara adat yang dilakukan
sejak sang bayi masih dalam kandungan, dilahirkan,
sampai beberapa bulan setelah bayi lahir.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 157


(d) Mode
Mode sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumsi
masyarakat. Pada umumnya yang paling mudah
terpengaruh mode adalah kalangan remaja. Remaja
akam merasa ketinggalan zaman apabila tidak mengikuti
mode terbaru. Sementara itu untuk bisa mengikuti mode
diperlukan pengeluaran konsumsi yang lebih besar.
(e) Demonstration Effect
Seringkali seseorang mengkonsumsi barang atau
jasa tanpa memperhitungkan apakah ia benar-benar
membutuhkan barang tersebut. Ia membelinya sekedar
karena khawatir dianggap kalah atau lebih rendah daripada
orang lain yang juga mengkonsumsinya. Contohnya Ibu Ana
membeli VCD karena melihat Ibu Dina juga membelinya,
padahal VCD bukanlah kebutuhan mendesak bagi Ibu
Ana.
(f) Iklan
Iklan sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi
seseorang. Seseorang akan mengkonsumsi suatu barang
tertentu karena ia mengenal atau mengetahui barang
tersebut. Agar konsumen mengenal barang produksinya
maka produsen akan mengiklankan produk tersebut.
Semakin gencar iklan dilakukan. Semakin besar pula
pengaruhnya terhadap pola konsumsi masyarakat.
(g) Prakiraan Harga
Prakiraan harga di masa yang akan datang sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan untuk pengeluaran
konsumsi. Apabila konsumen mengharap bahwa harga

158 Ilmu Pengetahuan Sosial


suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka
ia akan cenderung membeli saat ini sebelum harganya
benar-benar naik, dan begitu pula sebaliknya. Contohnya
ketika pemerintah mengumumkan akan ada kenaikan
harga bensin maka masyarakat akan beramai-ramai
membeli bensin sebelum harganya benar-benar naik.
2) Fungsi Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi memegang tiga fungsi utama, yaitu:
a) Memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan dalam
kehidupan masyarakat.
b) Mengatur pendistribusian barang atau jasa kepada
masyarakat yang membutuhkan.
c) Mengatur penggunaan atau pemakaian barang atau
jasa dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi lain dari lembaga ekonomi adalah:
a) Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
b) Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang.
c) Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
dan cara pengupahan.
d) Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan
kerja.
e) Memberi identitas diri bagi masyarakat.
3) Macam-Macam Lembaga Ekonomi
Macam-macam lembaga ekonomi di Indonesia antara
lain:
a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau perusahaan milik
negara adalah perusahaan atau badan usaha yang

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 159


dimiliki pemerintah sebuah negara. Bentuk BUMN, yaitu
perusahaan jawatan, perusahaan umum dan persero. Saat
ini hanya TVRI yang merupakan satu-satunya perjan yang
dimiliki oleh BUMN.

Gambar 3.24 Logo-logo BUMN


Sumber: www.auditing.id

Contoh perusahaan umum yakni: Perum Peruri/ PNRI


(Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,
dan lain-lain. Contoh BUMN yang berbetuk persero yaitu:
PT Jasamarga, Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, dan PT
PLN.
(a) Perum / Perusahaan Umum
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah
perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal dan
kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan
untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik
yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri/
PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum
Damri, dan lain-lain.

160 Ilmu Pengetahuan Sosial


Gambar 3.25 Logo Perhutani
Sumber: www.bumn.go.id
(b) Perusahaan Jawatan
Perusahaan jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk
BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Saat ini
hanya TVRI yang merupakan satu-satunya perjan yang
dimiliki oleh BUMN. Besarnya modal perjan ditetapkan
melalui APBN.
Ciri-ciri perjan antara lain sebagai berikut:
i. Memberikan pelayanan kepada masyarakat (merupakan
bagian dari suatu departemen pemerintah
ii. Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung
jawab langsung kepada menteri atau direktur jenderal
departemen yang bersangkutan
iii. Status karyawannya adalan pegawai negeri
b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan
yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh
BUMD antara lain Bank Pembangunan Daerah (BPD),
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Perusahaan
Daerah Angkutan Kota (bus kota).
c) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 161


sekelompok orang. Berdasarkan bentuk hukumnya
Badan usaha milik swasta dibedakan atas: (1) Perusahaan
Perseorangan; (2) Perusahaan Persekutuan (Firma/Fa);
(3) Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap
atau CV); (4) Perusahaan Terbatas/Perseroan Terbatas
(PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV).'

d) Koperasi
Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Gambar 3.26 Koperasi Koperasi bertujuan untuk
Sumber: Dok. Kemdikbud menyejahterakan anggotanya.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh
anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang
sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian
keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU)
biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
koperasi.
e) Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai
maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan
kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan

162 Ilmu Pengetahuan Sosial


persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-
undang. Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi
tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari
keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial
dan berbadan hukum. Contoh yayasan adalah Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Yayasan Jantung
Indonesia.
c. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan mengubah
tingkah laku individu ke arah yang lebih baik. Lembaga
Pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang
menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang prasekolah
sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum
maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar
biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi
sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga
keluarga. Dalam lembaga pendidikan, seorang anak akan
dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih
luas. Lembaga pendidikan atau yang kerap disebut sekolah
juga merupakan sebuah institusi yang akan mengenalkan
berbagai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sekolah atau institusi pendidikan memiliki peranan
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sekolah dapat
membantu seorang anak untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya.
1) Fungsi Lembaga Pendidikan
Para ahli sosiologi yang membedakan pranata pendidikan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 163


ke dalam fungsi manifes dan fungsi laten pendidikan.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan
dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari
nafkah.
b) Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan
pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
c) Melestarikan kebudayaan.
d) Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi
dalam demokrasi.

Selain fungsi manifes, lembaga sosial juga mempuyai


fungsi laten. Fungsi laten lembaga pendidikan adalah
sebagai berikut.
a) Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan,
sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya
dalam mendidik anak kepada sekolah.
b)
Menyediakan sarana untuk pembangkangan.
Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai
pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan
adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan
masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan
seks dan sikap terbuka.
c) Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah
diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak
didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese,
dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga
diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status

164 Ilmu Pengetahuan Sosial


sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan
status orang tuanya.
d) Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat
pula memperlambat masa dewasa seseorang karena
siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang
tuanya.
2) Ciri-Ciri Lembaga Pendidikan
a) Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas.
b) Memiliki keunggulan yang distingktif dan kompetitif.
c) Memiliki ketahanan mutu yang konsisten.
d) Memberikan layanan tentang rasa kenyamanan dan
kepuasan.
e) Mampu mengantisipasi dan beradaptasi dengan
tuntunan dan perkembangan zaman.
f) Memiliki networking, partnership, dan kemitraan dengan
lembaga lain.

3) Jenis-Jenis Lembaga Pendidikan


a) Pendidikan Formal
Dalam Undang-undang No. 20 (2003:72) lembaga
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Lembaga pendidikan jalur normal terdiri dari lembaga
pendidikan prasekolah, lembaga pendidikan dasar (SD/
SMP), lembaga pendidikan menengah (SMA/SMK) dan
lembaga pendidikan tinggi.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 165


Dalam sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa
setiap warga Negara diwajibkan mengikuti pendidikan
formal minimal sampai tamat SMP. Lembaga pendidikan
formal berorientasi pada pengembangan manusia Indonesia
seutuhnya. Adapun ciri-ciri pendidikan formal adalah:
(1) Pendidikan berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja
dibuat oleh lembaga pendidikan formal.
(2) Guru adalah orang yang ditetapkan secara resmi oleh
lembaga.
(3) Memiliki administrasi dan manajemen yang jelas.
(4) Adanya batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan.
(5) Memiliki kurikulum formal.
(6) Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi
pembelajaran.
(7) Adanya batasan lama studi.
(8) Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah.
(9) Dapat meneruskan pada jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan lembaga-lembaga penyelenggaraan pendidikan
formal antara lain;
(1) Taman Kanak-kanak (TK)
(2) Raudatul Athfal (RA)
(3) Sekolah Dasar (SD)
(4) Madrasah Ibtidaiyah (MI)
(5) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
(6) Madrasah Tsanawiyah (MTs)
(7) Sekolah Menengah Atas (SMA)
(8) Madrasah Aliyah (MA)
(9) Sekolah Menengah Kejuruan SMK)
(10) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

166 Ilmu Pengetahuan Sosial


(11) Perguruan Tinggi, meliputi; Akademi, Politeknik,
Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas.

b) Pendidikan Informal
Dalam Undang-undang No. 20 (2003: 72) Pendidikan

Gambar 3.27 Keluarga


Sumber: www.viva.co.id

Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.


Lembaga pendidikan informal adalah pendidikan yang
ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan
masyarakat. Pendidikan keluarga adalah pendidikan
pertama dan utama. Dikatakan pertama, karena bayi atau
anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan dan
mendapatkan pembinaan dari sebuah anggota keluarga.
Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak
pondasi pengembangan-pengembangan berikutnya.
Adanya istilah pendidikan utama juga dikarenakan adanya
pengembangan tersebut.
Namun pendidikan informal, khususnya pendidikan
keluarga memang belum ditangani seperti pada pendidikan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 167


formal, sehingga masuk akal jika sebagian besar keluarga
tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan
benar. Ciri-ciri pendidikan informal adalah:
(1) Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal
tempat dan waktu.
(2) Guru adalah orang tua.
(3) Tidak adanya manajemen yang jelas.
c) Pendidikan Nonformal
Undang-undang Nomor 20 (2003:72) lembaga pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Lembaga pendidikan nonformal adalah
lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga Negara
yang tidak sempat mengikuti ataupun menyelesaikan
pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal.
Pendidikan nonformal semakin berkembang dengan bukti
semakin dibutuhkannya keterampilan pada seseorang
untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Gambar 3.28 Contoh pendidikan nonformal


Sumber: Dok. Kemdikbud

168 Ilmu Pengetahuan Sosial


Faktor pendorong perkembangan pendidikan nonformal,
diantaranya:
(1) Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak
dapat melanjutkan sekolah.
(2) Lapangan kerja, khususnya sektor swasta mengalami
perkembangan cukup pesat dan lebih dibandingkan
perkembangan sektor pemerintah.
Adapun program-program pendidikan nonformal yang
disetarakan dengan pendidikan formal, contohnya kejar
paket A, kejar paket B, kejar paket C. Pendidikan nonformal
yang terjadi pada organisasi masyarakat seperti organisasi
keagamaan, sosial, kesenian, olah raga, dan pramuka.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan
yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat.
Dengan kata lain, pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik melalui pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan
kemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta
pendidikan lainnya.
Adapun ciri-ciri pendidikan nonformal tersebut adalah
sebagai berikut:
(1) Pendidikan berlangsung dalam lingkungan masyarakat.
(2) Guru adalah fasilitator yang diperlukan.
(3) Tidak adanya pembatasan usia.
(4) Waktu pendidikan singkat dan padat materi.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 169


(5) Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan
pragmatis.
(6) Memiliki manajemen yang terpadu dan terarah.
(7)
Pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan
keterampilan khusus untuk persiapan diri dalam dunia
kerja.
Lembaga penyelenggaraan pendidikan nonformal antara
lain:
(1) Kelompok bermain (KB)
(2) Taman penitipan anak (TPA)
(3) Lembaga khusus
(4) Sanggar
(5) Lembaga pelatihan
(6) Kelompok belajar
(7) Pusat kegiatan belajar masyarakat
(8) Majelis taklim
(9) Lembaga Keterampilan dan Pelatihan “AMAL-MAS”
4) Peran Lembaga Pendidikan
a) Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama, karena dari keluarga anak
pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan dan
sebagian besar kehidupan anak adalah di dalam keluarga.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak
adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup. Sifat dan tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga
yang lain. Dengan demikian pendidikan keluarga memiliki
peranan yang sangat penting terhadap pendidikan anak,

170 Ilmu Pengetahuan Sosial


antara lain:
(1) Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman
pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan
pribadi anak, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam
perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
(2) Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang
terpenting dalam membentuk pribadi seseorang, karena
adanya kelainan-kelainan dalam perkembangan pendidikan
individu oleh kurang berkembangnya kehidupan emosional
secara wajar.
(3) Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi
teladan oleh seorang anak dan anak suka meniru
perbuatan orang tuanya. “Rasa cinta, rasa bersatu dan
lain-lain perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya
sangat berfaedah untuk berlangsungnya pendidikan,
teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di
dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni,
sehingga tak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya
menyamainya”.
(4) Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih kesadaran
sosial lewat tolong-menolong dalam kehidupan keluarga,
gotong royong, menjaga ketertiban, kedamaian, dan
lain-lain.
(5) Peletakan Dasar-dasar Keagamaan
Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 171


Al-Quran, dan lain-lain. Hal ini sangat memupuk
keagamaan anak. Dengan demikian peranan lembaga
pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar
untuk membentuk pribadi anak.
b) Lembaga Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan lanjutan
dari pendidikan keluarga hanya saja pendidikan di
sekolah diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat,
dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.
Peranan sekolah yaitu:
(1) Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara
guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan
orang yang bukan guru.
(2) Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
(3)
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan
negara.
(4)
Dapat dikatakan pendidikan sekolah merupakan
pembentukan kecerdasan, minat serta bakat pada anak
untuk dikembangkan.
c) Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga
dan sekolah. Pendidikan dalam masyarakat dampaknya
lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami
seseorang dalam masyarakat banyak sekali, meliputi
segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan) sikap
dan minat, maupun pembentukan kesusialaan dan
keagamaan.

172 Ilmu Pengetahuan Sosial


Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan masyarakat
merupakan aplikasi dari pendidikan keluarga dan sekolah.
Dalam pendidikan masyarakat ini lebih kepada pendidikan
penyesuaian terhadap masyarakat.
Ketiga lembaga pendidikan tersebut melakukan
kerjasama diantara mereka baik secara langsung maupun
tidak langsung, dengan saling menopang kegiatan yang
sama secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Dengan kata lain, perbuatan mendidik yang dilakukan
oleh orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah
dengan memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat
sebagai lingkungan bagi lingkungan sosial anak.
d. Lembaga Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai kata dasar budaya yang berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata buddhi atau budi atau akal yang
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
dengan culture yang berasal dari bahasa Latin yaitu colere
yang mempunyai arti mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture sendiri juga kadang diterjemahkan atau diartikan
dalam terjemahan bahasa Indonesia sebagai kultur. Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 173


memiliki pengertian hasil dan penciptaan batin atau akal
budi manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat. Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam
suatu negara yang berperan dalam pengembangan budaya,
ilmu pengetahuan, seni, lingkungan, dan pendidikan pada
masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara.
1) Fungsi Lembaga Budaya
Fungsi adalah kegunaan suatu hal bagi hidup suatu
masyarakat. Dalam hal ini yang dimaksud fingsi lembaga
budaya adalah kegunaan lembaga budaya untuk
melestarikan kebudayaan tersebut. Fungsi lembaga
budaya sejauh ini dipandang sebagai elemen masyarakat
yang relatif memiliki perhatian dan kepedulian terhadap
eksistensi dan kelangsungan seni dan budaya daerah.
Dengan adanya lembaga budaya tersebut diharapkan seni
dan budaya baik seni dan budaya daerah maupun nasional
akan tetap dapat lestari dan berkembang.
2) Peran Lembaga Budaya
Peran adalah perangkat tingkah yangg diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.
Peran dalam hal ini adalah peran lembaga budaya dalam
proses mempertahankan kebudayaan yang telah miliki.
Peran lembaga budaya adalah melestarikan kebudayaan
yang ada di masyarakat. Selain itu lembaga budaya juga
berperan dalam pengembangan kebudayaan yang sudah
ada saat ini.
3) Macam-Macam Lembaga Budaya
a) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Lembaga Swadaya Masyarakat (disingkat LSM) adalah

174 Ilmu Pengetahuan Sosial


sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan
ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum
tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatannya. Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya
dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Organisasi non
pemerintah (disingkat ornop atau ONP (Bahasa Inggris:
nongovernmental organization; NGO). Salah satu contoh
LSM adalah Perkumpulan Kaligrafi dan Seni (Kaligrafi dan
Seni Indonesia)
b) Sanggar

Gambar 3.29 Sanggar tari


Sumber: www.tempo.co
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang
digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang
untuk melakukan suatu kegiatan. Sanggar seni adalah
suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu
komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan
seni seperti seni tari, seni lukis, seni kerajinan atau kriya,
seni peran dan lain-lain. Kegiatan yang ada dalam sebuah

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 175


sanggar seni berupa kegiatan pembelajaran tentang seni,
yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan
hingga produksi dan semua proses hampir sebagian besar
dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya
fasilitas dalam sanggar). Sanggar Tari merupakan sarana,
wadah, untuk berkreatifitas dan mengenal tari-tarian yang
ada di Indonesia.
c) Paguyuban
Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-
anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat
alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban: terdapat
ikatan batin yang kuat antaranggota, dan hubungan antar
anggota bersifat informal. Paguyuban biasanya anggotanya
terdiri dari orang yang memiliki latar belakang yang sama.
Contohya paguyuban pasundan anggotanya berasal dari
suku sunda.
d) Lembaga Adat
Lembaga Adat adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar
telah tumbuh dan berkembang didalam sejarah masyarakat
yang bersangkutan atau dalam suatu masyarakat hukum
adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta
kekayaan di dalam wilayah hukum adat tersebut, serta
berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan
menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang
berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan
hukum adat yang berlaku.
Salah satu contoh lembaga adat LKAAM (singkatan dari
Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) adalah sebuah

176 Ilmu Pengetahuan Sosial


organisasi yang dibuat oleh pemerintah daerah provinsi
Sumatera Barat yang bertujuan untuk melestarikan adat
dan budaya Minangkabau di Sumatera Barat. Tujuan
organisasi ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai luhur
adat Minangkabau serta mengembangkan falsafat adat
Minangkabau yaitu: Adat basandi Syara', Syara' Basandi
Kitabullah Lembaga budaya adalah lembaga publik yang
terdapat dalam suatu negara yang berfungsi sebagai
pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan,
seni, dan pendidikan masyarakat. Fungsi lembaga budaya
adalah untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia.

Gambar 3.30 Logo LKAAM


Sumber: www.harianhaluan.com

Aktivitas Individu
Indonesia kaya akan kebudayaan, setiap daerah memiliki
kebudayaan yang beraneka ragam. Untuk melestarikan
kebudayaan Indonesia setiap daerah memiliki lembaga
kebudayaan. Carilah contoh lembaga kebudayaan yang ada
di Indonesia!

B.
Perubahan Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial,
Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya di Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan
manusia dalam menghadapi dinamika kehidupan, manusia
semakin menuju ke arah keadaan yang lebih baik. berbagai

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 177


upaya penyempurnaan dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kekurangan-kekurangan yang ada. Lembaga sosial
pun dalam setiap zaman mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia diawali dari masyarakat zaman pra-aksara. Setelah
itu kemudian masyarakat zaman pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha, zaman pengaruh Islam, dan pengaruh Eropa
yang masuk bersama dengan kolonialisme dan imperealisme
bangsa Barat di Indonesia. Oleh karenanya, perubahan
aktivitas manusia dalam lembaga sosial banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan yang dominan.
1. Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan sarana bagi manusia dalam
masyarakat untuk memelihara integritas sosialnya. Lembaga
sosial berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam
bersikap dan bertingkah laku, sebagai unsur kendali bagi
manusia agar tidak melakukan pelanggaran terhadap norma-
norma sosial yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial tidak hanya bertujuan menciptakan tertib
sosial, akan tetapi yang paling mendasar adalah untuk
menciptakan keserasian antara ketertiban dan jaminan
keamanan bagi pergaulan hidup sehari-hari.
Macam-macam lembaga sosial yaitu:
a. Lembaga ekonomi
b. Lembaga agama
c. Lembaga keluarga
d. Lembaga politik
e. Lembaga budaya
f. Lembaga pendidikan
Untuk melihat perkembangan perubahan aktivitas

178 Ilmu Pengetahuan Sosial


manusia dalam lembaga sosial dapat diawali dari kondisi
awal masyarakat Indonesia. Masyarakat pada masa pra
aksara merupakan masyarakat gotong royong. Pada waktu
itu belum terdapat kota-kota. Sistem gotong royong dipakai
untuk mengerjakan tanah-tanah pertanian, mendirikan
rumah-rumah dan memelihara desa. Pada masa pengaruh
kebudayaan Hindu Buddha, masyarakat gotong royong
menjadi masyarakat feodal. Timbul golongan manusia, yaitu
golongan yang dijamin dan golongan yang menjamin. Pada
masa Hindu-Buddha masyarakat mulai berlapis-lapis, yakni
dikenal dengan sistem kasta. Kasta yang dijamin (Kasta
Brahmana dan Kasta Ksatria) dan Kasta yang menjamin
(Kasta Waisa dan Kasta Syudra). Di Indonesia ada golongan
raja dan golongan rakyat.
Pada masa pengaruh Islam, tidak ada pembagian
masyarakat ke dalam kasta. Semua masyarakat memiliki
kedudukan yang sama. Pada masa kolonial yang paling
menonjol pada masa ini adalah praktik diskriminasi yang
diterapkan oleh pemerintah Belanda. Berdasarkan golongan
dalam masyarakat, maka pada masa ini masyarakat yang
menduduki kelas atas yakni orang kulit putih, kemudian
orang Timur Asing, dan yang paling bawah adalah orang
pribumi (orang Indonesia). Pada masa pendudukan
Jepang juga masih terdapat pembagian masyarakat, yakni
masyarakat kelas satu yaitu Jepang, kelas dua yakni Pribumi
(Indonesia), dan kelas tiga adalah orang Timur Asing. Pada
masa kemerdekaan pembagian masyarakat berdasarkan ras
sudah tidak ada lagi. Masyarakat mempunyai kedudukan
yang sama.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 179


2. Lembaga Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat dari waktu ke waktu
juga mengalami perubahan yang meliputi tiga kegiatan
pokok, yakni kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Berburu dan meramu merupakan bentuk sistem produksi
atau mata pencaharian penduduk yang diperkirakan sudah
sejak jutaan tahun yang lalu. Seiring dengan perkembangan
tingkat berpikir manusia, kemudian mereka mengenal sistem
bercocok tanam di ladang. Bercocok tanam awalnya adalah
bercocok tanam di ladang, yakni bentuk bercocok tanam
di lahan kering. Kemudian masyarakat mengenal bercocok
tanam di sawah, beternak, perikanan dan industri.
Pada saat ini lembaga-lembaga ekonomi mulai berkembang.
Pada tahun 1953, Pemerintah Indonesia mengeluarkan
Undang-undang Pokok tentang Bank Indonesia, yang
mengubah De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
sebagai Bank Sentral. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, ada
tiga lembaga perekonomian di Indonesia, yaitu Koperasi,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS). Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang
berwatak sosial, sebagai usaha bersama yang berdasarkan
asas kekeluargaan. BUMN adalah jenis bidang usaha dan
produksi, yang diusahakan dan dikelola oleh negara secara
langsung. BUMS adalah jenis bidang usaha dan produksi
yang diusahakan dan dikelola oleh masyarakat atau swasta.
3. Lembaga Pendidikan
a. Masa Prasejarah
Pada masa prasejarah pendidikan hanya dilakukan di
keluarga karena saat itu belum dikenal tulisan. Keluarga

180 Ilmu Pengetahuan Sosial


yang terdiri atas bapak dan ibu memberikan ketrampilan
untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Pada masa
pra sejarah belum mengenal sistem pendidikan dan segala
pengetahuan yang diperoleh masih berasal dari pengalaman
hidup di alam bebas.
Pada masa praaksara, keluarga sudah dianggap mencukupi
untuk pendidikan. Yang menjadi pendidik adalah ayah dan
ibu. Ayah mengajarkan kepandaian dan pengetahuan yang
dimiliknya kepada anak laki-laki dan ibu mengajarkan
pengetahuan dan kepandaian yang ada padanya kepada anak
perempuan. Tujuan pendidikan pada masa ini adalah supaya
anak-anak itu kelak dapat memegang kekuasaan dalam
masyarakat sebagai manusia yang mempunyai kecakapan
istimewa, yakni manusia yang mempunyai semangat gotong
royong; manusia yang menghormati para empu; dan manusia
yang taat akan adat. Pada masa ini belum ada sekolah.
Pendidikan berlangsung di dalam keluarga.
b. Masa Hindu-Buddha
Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya
lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan
tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang
saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan
yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi
cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di
Indonesia. Pada masa pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha
lembaga pendidikan menggunakan sistem guru-kula. Sistem
ini sama dengan sistem asrama. Murid-murid tinggal serumah
dengan guru. Istri guru dianggap sebagai ibu. Murid harus
melayani gurunya. Guru dianggap seorang yang sakti. yang

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 181


mula-mula menjadi guru ialah kaum Brahmana.
Lembaga pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia, antara lain adalah:
1) Asrama
Prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan
abad ke-9, dan ditemukan di India. Pada prasasti ini
disebutkan bahwa raja Balaputradewa dari Suwarnabhumi
(Sriwijaya) meminta pada raja Dewapaladewa agar
memberikan sebidang tanah untuk pembangunan asrama
yang digunakan sebagai tempat bagi para pelajar agama
Buddha yang berasal dari Sriwijaya. Berdasarkan prasasti
tersebut, kita bisa melihat begitu besarnya perhatian
raja Sriwijaya terhadap pendidikan dan pengajaran
agama Buddha di kerajaannya. Hal ini terlihat dengan
dikirimkannya beberapa pelajar dari Sriwijaya untuk belajar
agama Buddha langsung ke daerah kelahirannya yaitu
India. Tidak mustahil bahwa sekembalinya para pelajar ini
ke Sriwijaya maka mereka akan menyebarluaskan hasil
pendidikannya tersebut kepada masyarakat Sriwijaya
dengan jalan membentuk asrama-asrama sebagai pusat
pengajaran dan pendidikan agama Buddha.
Pada prasasti Turun Hyang, yaitu prasasti yang
dikeluarkan oleh Raja Airlangga menyebutkan tentang
pembuatan Sriwijaya Asrama oleh Raja Airlangga.
Sriwijaya Asrama merupakan suatu tempat yang dibangun
sebagai pusat pendidikan dan pengajaran keagamaan.
Hal ini menunjukkan besarnya perhatian Raja Airlangga
terhadap pendidikan keagamaan bagi rakyatnya dengan
memberikan fasilitas berupa pembuatan bangunan

182 Ilmu Pengetahuan Sosial


yang akan digunakan sebagai sarana pendidikan dan
pengajaran.
2) Surau
Surau merupakan tempat yang dibangun sebagai
tempat beribadah orang Hindu-Buddha pada masa Raja
Adityawarman. Pada masa itu, surau digunakan sebagai
tempat berkumpul para pemuda untuk belajar ilmu agama.
Pada masa Islam kebiasaan ini terus dilajutkan dengan
mengganti fokus kajian dari Hindu-Buddha pada ajaran
Islam. Istilah surau yang digunakan oleh orang Islam
untuk menunjuk lembaga pendidikan Islam tradisional di
Minangkabau sebenarnya berasal dari pengaruh Hindu-
Buddha.
3) Padepokan
Merupakan tempat berkumpulnya murid-murid yang
belajar kepada guru di suatu tempat. Murid-murid
biasanya keturunan Brahmana utnuk mempelajari segala
macam pengetahuan yang bersumber dari kitab suci
(Veda dan Upanishad bagi Hindu serta Tripitaka bagi
Buddha). Di Candi Borobudur terlihat suatu lukisan yang
menggambarkan suatu proses pendidikan seperti yang
berlaku sekarang ini. Di tengah-tengah pendopo besar
seorang Brahmana atau pendeta duduk dilingkari oleh
murid-muridnya, semuanya membawa buku, dan mereka
belajar membaca dan menulis. Guru tidak menerima gaji
namun dijamin oleh murid-muridnya untuk hidup. Yang
menjadi dasar pendidikan adalah agama Buddha dan Hindu,
seperti dapat kita lihat relief-relief yang tertulis di candi
Borobudur (Buddha) dan candi Prambanan (Hindu).

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 183


c. Masa Islam
Pada masa pengaruh Islam, dua lembaga pendidikan yang
memegang peranan penting pada masa penyebaran agama
Islam di Pulau Jawa, yaitu: Langgar dan Pesantren. Islam
memiliki prinsip demokrasi, maka pengajarannya merupakan
pengajaran rakyat. Tujuannya memberikan pengetahuan
tentang agama, bukan untuk memberikan pengetahuan
umum.
1) Masjid
Pada masa kerajaan Mataram Islam masjid berfungsi
dibidang pendidikan dan tempat ibadah. Pendidikan
di mulai dari mushola atau langgar. Dengan semakin
banyaknya warga yang memeluk agama Islam, kemudian
muncul lembaga pendidikan yang lebih besar, yaitu pondok
pesantren.
2) Pondok Pesantren/Asrama
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama
merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan
tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten
Islam. Pesantren telah berkembang sebelum Islam
masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat
pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam
masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan pesantren
berubah menjadi pendidikan Islam.
Pondok pesantren yang dianggap sebagai sistem
pendidikan paling tua di Indonesia merupakan lembaga
pendidikan Islam yang penting dalam penyebaran agama

184 Ilmu Pengetahuan Sosial


Islam pada waktu itu. Pesantren inilah yang akhirnya
menampung anak-anak bangsa yang tidak diperbolehkan
oleh penjajah untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan
pemerintah.
Para santri yang telah keluar dari pesantren ini,
kemudian akan menjadi tokoh agama, menjadi kyai dan
mendirikan pesantren lagi. Sehingga dengan adanya
pesantren ini, penyebaran pendidikan Islam tidak akan
terputus. Demikian seterusnya sehingga semakin lama
Islam semakin berkembang.
3) Kerajaan
Kerajaan Islam sangat memperhatikan pendidikan di
wilayahnya, diantaranya adalah kerajaan Perlak yang
memiliki pusat pendidikan Islam Dayah Cot Kala. Dayah
disamakan dengan Perguruan Tinggi, materi yang diajarkan
yaitu bahasa Arab, tauhid, tasawuf, akhlak, ilmu bumi,
ilmu bahasa dan sastra Arab, sejarah dan tata negara,
mantiq, ilmu falaq, dan filsafat. Kerajaan Aceh Darussalam
yang juga melaksanakan pendidikan Islam yang diawali
pendidikan terendah Meunasah (Madrasah). Yang berarti
tempat belajar atau sekolah, terdapat di setiap gampong
dan mempunyai multi fungsi antara lain:
a) Sebagai tempat belajar Al-Quran.
b) Sebagai Sekolah Dasar, dengan materi yang diajarkan
yaitu menulis dan membaca huruf Arab, Ilmu agama,
bahasa Melayu, akhlak dan sejarah Islam, tidak hanya
itu, hampir di semua daerah mempunyai lembaga
pendidikan sendiri baik milik negara/kerajaan ataupun
pondok pesantren yang dimiliki perseorangan.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 185


d. Masa Penjajahan
Pada masa pengaruh orang Eropa seperti Portugis di
Indonesia, sekolah-sekolah mulai didirikan. Orang-orang
Portugis menyerbu Indonesia dibarengi dengan para
misionaris yang diberi tugas untuk menyebarkan agama
Nasrani. Untuk memperluas penyebaran agama Nasrani
maka diperlukan sekolah-sekolah. sekolah-sekolah banyak
didirikan di Ternate, Solor dan Ambon. Kemudian pada masa
VOC, sekolah juga mulai banyak didirikan, diantaranya
di Jakarta. Mulai dibangun pula pendidikan kejuruan.
Setelah diberlakukannya politik etis oleh pemerintah Hindia
Belanda, maka sekolah-sekolah mulai banyak didirikan,
seperti Sekolah Bumiputera. Lama belajar yang pasti mulai
ditetapkan pada tahun 1893, yakni 3 tahun untuk sekolah-
sekolah kelas II dan 5 tahun untuk sekolah-sekolah kelas I.
Lembaga pendidikan pada masa pengaruh kolonial
Belanda, seperti: HIS, MULO, AMS, Sekolah Guru, Sekolah
Pertukangan dan Sekolah Teknik. Pada masa kemerdekaan,
sekolah-sekolah juga mengalami perubahan. Jenjang
pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, dan PT.
1) Masa Penjajahan Belanda
Secara umum sistem pendidikan khususnya sistem
persekolahan didasarkan kepada golongan penduduk
menurut keturunan atau lapisan (kelas) sosial yang ada
dan menurut golongan kebangsaan yang berlaku waktu
itu, yaitu:
a) Pendidikan Rendah (Lager Onderwijs)
Pada hakikatnya pendidikan dasar untuk tingkatan
sekolah dasar mempergunakan sistem pokok yaitu:

186 Ilmu Pengetahuan Sosial


(1) Sekolah Rendah dengan bahasa pengantar bahasa
Belanda.
(a)
Sekolah Rendah Eropa, yaitu sekolah rendah untuk
anak-anak keturunan Eropa;
Sekolah Cina Belanda, yaitu HCS (Hollands Chinese
(b)
School), suatu sekolah rendah untuk anak-anak keturunan
timur asing;
(c) Sekolah Bumi Putra Belanda HIS (Hollands Inlandse
School), yaitu sekolah rendah untuk golongan penduduk
Indonesia asli.
(2) Sekolah Rendah dengan bahasa pengantar bahasa
daerah
(a) Sekolah Bumi Putra kelas II (Tweede Klasee). Sekolah
ini disediakan untuk golonagan bumi putra. Lamanya
sekolah tujuh tahun, pertama didirikan tahun 1892;
(b) Sekolah Desa (Volksschool). Disediakan bagi anak-anak
golongan bumi putra. Lamanya sekolah tiga tahun yang
pertama kali didirikan pada tahun 1907;
(c) Sekolah Lanjutan (Vorvolgschool). Lamanya dua
tahun merupakan kelanjutan dari sekolah desa, juga
diperuntukan bagi anak-anak golongan bumi putra.
Pertama kali didirikan pada tahun 1914;
(d) Sekolah Peralihan (Schakelschool) merupakan sekolah
peralihan dari sekolah desa (tiga tahun) ke sekolah
dasar dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
Lama belajarnya lima tahun dan diperuntukan bagi
anak-anak golongan bumi putra. Di samping sekolah
dasar tersebut di atas masih terdapat sekolah khusus
untuk orang Ambon seperti Ambonsche Burgerschool

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 187


yang pada tahun 1922 dijadikan HIS. Untuk anak dari
golongan bangsawan disediakan sekolah dasar khusus
yang disebut Sekolah Raja (Hoofdensschool). Sekolah ini
mula-mula didirikan di Tondano pada tahun 1865 dan
1872, tetapi kemudian diintegrasi ke ELS atau HIS.
b) Pendidikan Lanjutan dan Pendidikan Menengah
(1) MULO (Meer Uit gebreid Lager School), sekolah tersebut
adalah kelanjutan dari sekolah dasar yang berbasa
pengantar bahasa Belanda. Lama belajarnya tiga sampai
empat tahun. Yang pertama didirikan pada tahun 1914.
(2) AMS (Algemene Middelbare School) adalah sekolah
menengah umum kelanjutan dari MULO berbahasa
belanda dan diperuntukan golongan bumi putra dan
Timur asing. Lama belajarnya tiga tahun dan yang
petama didirikan tahun 1915.
(3) HBS (Hoobere Burger School) atau sekolah warga Negara
Tinggi adalah Sekolah Menengah kelanjutan dari ELS
yang disediakan untuk golongan Eropa, Didirikan pada
tahun 1860.
c) Pendidikan Kejuruan (Vokonderwijs)
Sebagai pelaksanaan politik etika pemerintah belanda
banyak mencurahkan perhatian pada pendidikan kejuruan.
Jenis sekolah kejuruan yang ada adalah sebagai berikut:
(1) Sekolah Pertukangan (Amachts leergang) yaitu sekolah
berbahasa daerah.
(2) Sekolah Pertukangan (Ambachtsschool) adalah sekolah
pertukangan berbahasa pengantar Belanda.
(3) Sekolah Teknik (Technish Onderwijs).
(4) Pendidikan Dagang (Handels Onderwijs).

188 Ilmu Pengetahuan Sosial


(5) Pendidikan Pertanian (Landbouw Onderwijs).
(6) Pendidikan Kejuruan Kewanitaan (Meisjes Vakonderwijs).
(7) Pendidikan Rumah Tangga (Huishoudschool).
(8) Pendidikan Keguruan (Kweekschool).
d) Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)
Karena terdesak oleh tenaga ahli, maka didirikanlah:
(1) Sekolah Tehnik Tinggi (Technische Hoge School).
(2) Sekolah Hakim Tinggi (Rechskundige Hoge School).
(3) Pendidikan tinggi kedokteran.
2) Masa Penjajahan Jepang
Sistem persekolahan pada masa penjajahan Jepang banyak
mengalami perubahan karena sestem penggolongan baik
menurut golongan bangsa maupun status sosial dihapus.
Dengan demikian terdapat integrasi terhadap macam-macam
sekolah yang sejenis. Sejak masa Jepang bahasa dan istilah-
istilah mulai dipergunakan di sekolah-sekolah dan lembaga
pendidikan. Sekolah Dasar, waktu itu dipergunakan istilah
Sekolah Rakyat (Kokumin Gakko), terbuka untuk semua
golongan penduduk. Lama pendidikannya enam tahun.
Sebagai kelanjutannya adalah Sekolah Menengah
Pertama (Shoto Chu Gakko) dan selanjutnya Sekolah
Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko). Lama pendidikannya
tiga tahun untuk SMP dan tiga tahun untuk SMT.
Sekolah Kejuruan Menengah yang ada ialah Sekolah
Pertukaran (Kogyo Gakko) dan Sekolah Teknik Menengah
(Kogyo Semmon Gakko). Sedangkan Sekolah Hukum
dan MOSVIA ditiadakan. Sebaliknya pada masa Jepang
didirikan Sekolah Pelayaran dan Sekolah Pelayaran Tinggi.
Untuk mandidik guru terdapat tiga jenis sekolah yaitu:

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 189


a) Sekolah Guru 2 tahun (Syoto Sihan Gakko)
b) Sekolah Guru 4 tahun (Gotu Sihan Gakko)
c) Sekolah Guru 6 tahun (Koto Sihan Gakko)
Di samping itu terdapat sekolah Pertanian (Nogyo Gakko)
di Tasikmalaya dan Malang. Lama belajarnya 3 tahun
sesudah sekolah rakyat.
Hampir semua perguruan tinggi ditutup, tetapi yang
masih ada ialah Sekolah Tinggi Kedokteran (Ika Dai Gakko)
di Jakarta dan Sekolah Teknik Tinggi (Kogyo Dai Gakko)
di Bandung. Kalau MOSVIA ditutup, sebaliknya Jepang
membuka sekolah Tinggi Pamongpraja (Kenkoku Gakuin)
di Jakarta dan Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan di Bogor.
e. Masa Kemerdekaan
Sejalan dengan perkembangan kebijakan demokratisasi
pendidikan, pemerintah mengembangkan pula kebijakan
tentang sistem persekolahan. Perubahan pertama terjadi
pada Sekolah Rendah. Ketetapan dalam UU No. 4 tahun 1950
dan UU No.12 Tahun 1954 persekolahan di Indonesia dibagi
menjadi tiga jenjang pendidikan, yaitu rendah, menengah dan
tinggi. Perubahan nama jenjang pendidikan rendah terjadi
pada tahun 1989, yaitu diubah menjadi jenjang pendidikan
dasar.
Sekolah yang termasuk kelompok pendidikan rendah dan
pendidikan dasarpun berbeda. Pendidikan rendah terdiri atas
sekolah rakyat, sedangkan pendidikan dasar meliputi SD dan
SMP. Jenjang pendidikan dasar tidak mengalami perubahan
nama, sama dengan yang digunakan dalam UU No. 4 Tahun
1950, yaitu pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Sekolah Dasar (SD) mengalami perubahan dari sekolah

190 Ilmu Pengetahuan Sosial


rakyat menjadi sekolah dasar. Nama SD lebih tepat
dibandingkan SR karena nama SD tidak mengindikasikan
adanya perbedaan antara sekolah dasar dengan menengah
dari aspek sosial, kecuali di tingkat kesulitan pendidikan.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengalami perubahan
nama beberapa kali. Pada masa Belanda dikenal adanya
sekolah yang bernama MULO yang merupakan kelanjutan
dari HIS, HCS dan ELS.
Ada 3 jenis lembaga pendidikan di Indonesia yaitu:
1) Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas 3 jenjang yaitu:
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.
Sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, bagi anak
usia 0-6 tahun diselenggarakan pendidikan anak usia
dini, tetapi bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti
pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur formal (TK, atau Raudatul
Athfal), sedangkan dalam nonformal bisa dalam bentuk
(TPQ, kelompok bermain, taman/panti penitipan anak)
dan/atau informal (pendidikan keluarga atau pendidikan
yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menengah berbentuk
lembaga Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (Mts) atau
bentuk lain yang sederajat.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 191


Sedangkan Pendidikan menengah yang merupakan
kelanjutan pendidikan dasar terdiri atas, pendidikan
umum dan pendidikan kejuruan yang berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
Yang terakhir adalah pendidikan tinggi yang merupakan
jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah,
pendidikan ini mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, magister, dan doktor.
Lembaga-lembaga pendidikan tinggi dibentuk dan
diformat untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat, serta menyelenggarakan
program akademik, profesi dan advokasi. Lembaga
pendidikan tinggi memiliki beberapa bentuk, seperti:
Akademi, Politeknik, Sekolah tinggi, dan Institut atau
Universitas.
2) Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar
jalur formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan
untuk kepentingan warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan, pendidikan nonformal berfungsi sebagai
pengganti, penambah, atau menjadi pelengkap pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat. Satuan pendidikannya terdiri atas lembaga kursus,
kelompok belajar, lembaga pelatihan, pusat kegiatan belajar,
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil
dari pendidikan nonformal ini dapat dihargai setara dengan

192 Ilmu Pengetahuan Sosial


hasil program pendidikan formal, tapi setelah melalui
proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh pemerintah atau pemda dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan.
3) Pendidikan informal
Lembaga pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan
keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan pertama yang ditemui karena dalam keluarga
inilah seorang anak pertama kali mendapatkan didikan dan
bimbingan. Pendidikan keluarga juga dikatakan sebagai
lingkungan yang utama karena sebagian besar kehidupan
anak berada dalam lingkungan keluarga.
4. Lembaga Budaya
Budaya merupakan istilah untuk menyebut semua hasil
budi dan daya manusia yang dapat berupa sistem kepercayaan,
sistem bahasa, sistem kesenian, sistem pengetahuan, sistem
mata pencaharian, sistem sosial kemasyarakatan, dan sistem
peralatan hidup atau teknologi. Semua hasil budaya yang
diciptakan oleh masyarakat itu perlu untuk dilestarikan.
Proses pewarisan budaya ini dapat dilakukan oleh berbagai
pihak. Salah satu dapat berupa lembaga budaya.
Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara
yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan,
seni, lingkungan, dan pendidikan pada masyarakat yang ada
pada suatu daerah atau negara. Lembaga-lembaga kebudayaan
baik yang berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
sanggar, atau paguyuban merupakan elemen lain yang dapat
berperan serta dalam pelestarian seni dan budaya. Berikut ini
beberapa lembaga budaya yang ada di Indonesia.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 193


a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Lembaga Swadaya Masyarakat (disingkat LSM) adalah
sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun
sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Organisasi ini dalam
terjemahan harfiahnya dari bahasa Inggris dikenal juga sebagai
Organisasi non pemerintah (disingkat ornop atau ONP (bahasa
Inggris: nongovernmental organization; NGO). Salah satu contoh
LSM adalah Perkumpulan Kaligrafi dan Seni (Kaligrafi dan Seni
Indonesia).
b. Sanggar
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh
suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan
suatu kegiatan. Sanggar seni adalah suatu tempat atau sarana
yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang
untuk berkegiatan seni seperti seni tari, seni lukis, seni kerajinan
atau kriya, seni peran, dan lain-lain. Kegiatan yang ada dalam
sebuah sanggar seni berupa kegiatan pembelajaran tentang
seni, yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan
hingga produksi, dan semua proses hampir sebagian besar
dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya fasilitas
dalam sanggar). Sanggar Tari merupakan sarana, wadah, untuk
berkreatifitas dan mengenal tari-tarian yang ada di Indonesia.
c. Paguyuban
Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
Ciri-ciri kelompok paguyuban: terdapat ikatan batin yang kuat
antar anggota, dan hubungan antar anggota bersifat informal.

194 Ilmu Pengetahuan Sosial


Paguyuban biasanya anggotanya terdiri dari orang yang memiliki
latar belakang yang sama. Contohya paguyuban Pasundan
anggotanya berasal dari suku Sunda.
e. Lembaga Adat
Lembaga Adat adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik
yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh
dan berkembang didalam sejarah masyarakat yang bersangkutan
atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah
hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam wilayah hukum adat
tersebut, serta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus
dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang
berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan hukum adat
yang berlaku. Salah satu contoh lembaga adat LKAAM (singkatan
dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) adalah sebuah
organisasi yang dibuat oleh pemerintah daerah provinsi Sumatera
Barat yang bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya
Minangkabau di Sumatera Barat. Tujuan organisasi ini adalah
untuk melestarikan nilai-nilai luhur adat Minangkabau serta
mengembangkan falsafat adat Minangkabau yaitu: Adat Basandi
Syara', Syara' Basandi Kitabullah.

Rangkuman
1. Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas sosial untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat.
2. Ciri-ciri lembaga sosial adalah lembaga tersebut berlangsung
lama, memiliki tujuan, memiliki alat atau perangkat untuk
mencapai tujuan, dan memiliki tradisi tertulis atau lisan.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 195


3. Fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam,
sesuai dengan jenis lembaganya masing-masing.
4. Macam-macam lembaga sosial adalah lembaga keluarga,
lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,
lembaga budaya, dan lembaga politik.

Uji Kompetensi
I. Pilihan Ganda
Pilih satu jawaban yang paling tepat a, b, c atau d!
1. Berikut ini ciri-ciri lembaga sosial, kecuali ....
a. Berlangsung lama
b. Memiliki tujuan
c. Memiliki alat
d. Berlangsung singkat

2. Salah satu lembaga sosial yang utama dalam masyarakat


adalah lembaga keluarga. Lembaga keluarga merupakan
pemenuhan kebutuhan sebagai berikut, kecuali ....
a. Politik
b. Ekonomi
c. Kasih sayang
d. Perlindungan

3. Sanggar tari merupakan contoh ....


a. Lembaga ekonomi
b. Lembaga pendidikan
c. Lembaga budaya
d. Lembaga politik

4. Lembaga sosial yang memiliki manfaat sangat penting


untuk mewujudkan keamanan dan ketentraman masyarakat
adalah ....
a. Lembaga ekonomi
b. Lembaga pendidikan
c. Lembaga budaya
d. Lembaga politik

196 Ilmu Pengetahuan Sosial


5. Lembaga ekonomi dikatakan dapat berfungsi dengan baik
apabila mampu mewujudkan ....
a. Pemenuhan kebutuhan masyarakat
b. Kepedulian masyarakat
c. Ketergantungan masyarakat
d. Kesejahteraan masyarakat

6. Berpuasa dan bersedekah merupakan kegiatan umat


beragama yang termasuk dalam ....
a. Rutinitas keagamaan
b. Ritual keagamaan
c. Pengalaman keagamaan
d. Kepercayaan

7. Salah satu fungsi lembaga agama adalah ....


a. Meningkatkan kesejahteraan
b. Memberikan pandangan baik dan buruk
c. Menciptakan pertikaian
d. Mengumpulkan orang untuk berinteraksi

8. Berikut ini merupakan lembaga agama di Indonesia,


kecuali ....
a. Matakin
b. Parisada Hindu Dharma
c. Walubi
d. BKKBN

9. Berikut ini merupakan lembaga politik di Indonesia,


kecuali ....
a. MPR
b. DPR
c. MA
d. MUI

10. Salah satu ciri-ciri lembaga politik adalah ....


a. Ada asosiasi atau pemerintah yang aktif
b. Memiliki kewenangan di wilayah yang tidak terbatas
c. Asosiasi melaksanakan fungsi untuk kepentingan
golongan
d. Dibuat atas kesepakatan sepihak

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 197


II. Esai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan bagaimana perbedaan lingkungan pedesaan
dengan lingkungan perkotaan!
2. Berikanlah contoh interaksi manusia dengan lingkungan
ekonominya!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lembaga sosial!
4. Mengapa kebudayaan perlu dilestarikan?
5. Sebutkanlah macam-macam lembaga pendidikan yang
ada!

198 Ilmu Pengetahuan Sosial


BAB IV
AKTIVITAS EKONOMI
MASYARAKAT INDONESIA

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 199


BAB AKTIVITAS EKONOMI
MASYARAKAT INDONESIA
IV

Aktivitas Ekonomi
Masyarakat Indonesia

Permintaan (Demand) Kaitan Aktivitas Hubungan Pelaku


Permintaan (Supply) Ekonomi dengan Ekonomi dengan
dan Pasar Lingkungan Lingkungan

Badan Usaha & BUMN


Pengertian Demand dan Supply
Perusahaan BUMS
Faktor yang mempengaruhi D dan S
Jenis-Jenis Usaha Koperasi
Hukum Permintaan dan Penawaran
Aktivitas Pertanian
Keseimbangan Harga dan Jumlah
Aktivitas Nonpertanian
Pengertian Pasar
Kaitan Aktivitas Ekonomi
Bentuk-Bentuk Pasar
dan Lingkungan

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran


2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran
3. Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran
4. Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah
keseimbangan
5. Mendeskripsikan pengertian pasar
6. Mendefinisikan macam-macam pasar
7. Mendeskripsikan kaitan aktivitas ekonomi dengan
lingkungan alam, sosial, dan budaya
8. Mendeskripsikan hubungan pelaku-pelaku ekonomi
dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya

200 Ilmu Pengetahuan Sosial


Pendahuluan
Ruang lingkup pembahasan dalam bab ini mencakup 3 (tiga)
subbab, yaitu: Pengertian Permintaan; Penawaran dan Pasar;
Aktivitas Ekonomi dalam kaitannya dengan Lingkungan Alam;
Sosial dan Budaya; serta Hubungan Pelaku Ekonomi dengan
Lingkungan. Pembahasan subbab 1 meliputi pengertian
permintaan dan penawaran; hukum permintaan dan
penawaran; pengertian harga dan jumlah keseimbangan; serta
pasar. Pada subbab 2 meliputi aktivitas kegiatan ekonomi
dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya. Sedangkan pada
subbab 3 meliputi kaitan pelaku ekonomi dengan lingkungan
alam, sosial, dan budaya.
Untuk memudahkan kalian dalam menguasai pembahasan
dan aktivitas dalam bab ini sebaiknya kalian berusaha
menguasai konsep-konsep yang sudah diberikan di bab-bab
sebelumnya dan berusaha memahami konsep-konsep baru
yang ada di bab ini seperti: konsep permintaan dan penawaran,
hukum permintaan dan penawaran, harga dan jumlah
keseimbangan, pasar, aktivitas ekonomi, serta pelaku-pelaku
ekonomi di Indonesia.
A. Permintaan (Demand), Penawaran (Supply), dan Pasar
Pernahkah kalian mengamati ketika menjelang lebaran harga
sirup, gula pasir, serta tepung terigu cenderung naik? Pernahkah
kalian mengamati ketika menjelang lebaran dimana banyak
orang bepergian justru harga tiket bus, tiket kereta, maupun
tiket pesawat terbang naik atau menjadi mahal? Pernahkan
kalian mengamati ketika masa panen padi maka harga padi
cenderung menurun? Semua fenomena ini sebenarnya bisa
dipahami melalui perilaku konsumen dan produsen yaitu
melalui permintaan, penawaran dan pasar.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 201


1. Pengertian Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply)
a. Pengertian Permintaan (Demand)
Pengertian permintaan dalam bahasa sehari-hari sedikit
berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi.
Sehari-hari permintaan sering diartikan sebagai jumlah barang
yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Pengertian
ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar
keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan
terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang konsumen
menuntut untuk dipenuhinya. Keinginan tersebut sampai pada
taraf membutuhkan (need) yaitu keinginan yang menuntut
untuk segera dipenuhi.
Dari uraian di atas, maka secara sederhana permintaan dapat
diartikan sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang
atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan
pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu
dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris
paribus). Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
permintaan suatu barang sebenarnya disamping harga barang
itu sendiri, kita perlu memperhatikan harga dan ketersediaan
barang yang berkaitan (bisa barang substitusi atau barang yang
bisa saling menggantikan dan barang komplementer atau barang
yang saling melengkapi), pendapatan konsumen, dan selera/
preferensi konsumen terhadap barang tersebut.

Konsep permintaan dapat dibedakan atas daya beli konsumen:


1) Permintaan Potensial (Potential Demand)
Permintaan potensial merupakan permintaan yang hanya

202 Ilmu Pengetahuan Sosial


mendasarkan pada keinginan dan tanpa atau belum didukung
oleh daya beli.
2) Permintaan Efektif (Effective Demand)
Permintaan yang disertai dengan kekuatan untuk membeli
atau daya beli.
3) Permintaan Absolut (Absolute Demand)
Permintaan absolut adalah jumlah seluruh permintaan
terhadap barang atau jasa baik yang didukung daya beli
maupun yang tidak didukung daya beli.
Pembagian lain, permintaan dapat dibedakan dari jumlah
pemintannya:
1) Permintaan Individual/Pribadi
Permintaan individual adalah permintaan yang datang dari
perseorangan/individu.
2) Permintaan Pasar
Permintaan Pasar adalah penjumlahan secara horizontal
(semata-mata merupakan gabungan) dari permintaan-
permintaan individual/pribadi yang ada di pasar tersebut.
b. Pengertian Penawaran (Supply)
Konsep penawaran pada dasarnya hanya kebalikan dari
konsep permintaan. Permintaan merupakan kegiatan ekonomi
yang dilihat dari sudut konsumennya, maka penawaran dilihat
dari sudut produsen atau penjualnya.
Penawaran dalam ilmu ekonomi diartikan kesediaan
penjual untuk menjual/menyerahkan berbagai jumlah
barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu
dan keadaan tertentu. Waktu tertentu menunjukkan periode
atau saat tertentu dan kondisi tertentu menunjukkan
keadaan ceteris paribus.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 203


Macam-macam pembagian penawaran dapat dibedakan dari
jumlah penjualnya:
1) Penawaran Individual/Pribadi
Penawaran yang datang dari penjual/produsen perseorangan
atau individu.
2) Penawaran Pasar
Penawaran Pasar adalah penjumlahan secara horizontal
(semata-mata merupakan gabungan) dari penjual-penjual
individual/pribadi yang ada di pasar tersebut.

Aktivitas Kelompok

Diskusikan dengan teman-teman kalian! Hasilnya


dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Deskripsikan adanya bermacam-macam permintaan dan
penawaran yang kalian ketahui!
2. Berikan contoh kongkret permintaan individual,
permintaan pasar, penawaran individual, dan penawaran
pasar dari barang-barang yang sering kalian gunakan!

2. Fungsi, Skedul, Kurva Permintaan, dan Penawaran


a. Fungsi, Skedul, dan Kurva Permintaan
1) Fungsi Permintaan
Apakah kalian masih ingat pengertian permintaan? Fungsi
permintaan akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan
hubungan antara kuantitas yang diminta dan semua faktor
yang mempengaruhi kuantitas tersebut. Faktor-faktor
tersebut antara lain harga barang itu sendiri, harga barang
lain, selera, pendapatan, jumlah penduduk, dan faktor lain.

204 Ilmu Pengetahuan Sosial


Keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut
dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:

Rumus:
Qdx = f (Px; Py; t; Y; Pop)
Dimana:
Qdx = Jumlah produk X yang diminta
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang
Substitusi dan barang komplementer)
t = Selera/taste
Y = Pendapatan/Yield
Pop = Jumlah Penduduk/Populasi

Pada masalah permintaan sebagian besar analisisnya


menggunakan asumsi ceteris paribus. Oleh karena itu, harga
merupakan faktor dominan dalam permintaan, sementara
faktor-faktor seperti harga barang lain, selera, tingkat
pendapatan, dan jumlah penduduk dianggap tetap.
2) Skedul atau Daftar Permintaan
Sebagaimana uraian di depan, kita mengenal permintaan
individu dan permintaan pasar. Permintaan pasar sebenarnya
merupakan penjumlahan secara horizontal dari permintaan-
permintaan individu yang ada di pasar. Berikut ini contoh
Skedul atau Daftar permintaan akan telur per bulan dalam
kg dari permintaan individu dan permintaan pasar (dengan
asumsi dalam pasar tersebut hanya ada 2 permintaan
individu yaitu Individu A dan Individu B), maka permintaan
pasar akan sebesar penjumlahan permintaan individu A
ditambah permintaan individu B.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 205


Tabel 1. Permintaan Pasar akan Telur per Bulan
Harga per Jumlah Telur yang diminta
Situasi
Kilogram (Rp) pasar per bulan (kg)
A Rp 9.000,00 6
B Rp 8.500,00 9
C Rp 8.000,00 12
D Rp 7.500,00 15
E Rp 7.000,00 18
F Rp 6.500,00 21
G Rp 6.000,00 24
3) Kurva Permintaan
Dari skedul/daftar permintaan di atas kita dapat membuat
kurva permintaan. Kurva permintaan sendiri merupakan garis
yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga. Berikut kurva permintaan pasar
yang bisa digambar dari daftar atau skedul di atas:
Berdasarkan gambar 4.1. dapat dibuat kesimpulan bahwa

Gambar 4.1 Kurve Permintaan Pasar


Sumber: Dok. Kemdikbud
kurva permintaan pada umumnya memiliki kemiringan garis
(slope) yang negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan
bawah. Bentuk kurva ini mempunyai makna semakin tinggi
harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan akan
barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah

206 Ilmu Pengetahuan Sosial


harga suatu barang maka semakin tinggi permintaan akan
barang tersebut.
Hal di atas terjadi karena pada harga yang tinggi banyak
pembeli yang sebenarnya berminat membeli barang tersebut
menjadi tidak mampu membeli sehingga permintaan
terhadap barang tersebut menjadi berkurang. Sebaliknya
pada harga yang rendah, pembeli yang sebelumnya tidak
mampu membeli, menjadi mampu membeli sehingga pada
harga yang rendah permintaan terhadap barang cenderung
banyak atau mengalami kenaikan.
4) Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a) Perubahan Jumlah yang Diminta
Perubahan jumlah barang yang diminta menunjukkan
berubahnya jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga barang itu sendiri. Pada perubahan jumlah
barang yang diminta maka faktor-faktor lain seperti harga
barang lain, selera, dan tingkat pendapatan dianggap tetap.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:

Gambar 4.2 Perubahan Jumlah yang Diminta


Sumber: Dok. Kemdikbud

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 207


Gambar 4.2. dapat dijelaskan bahwa perubahan jumlah
barang yang diminta dari OQ ke OQ1 atau pergeseran dari
titik A ke titik B terjadi karena berubahnya harga (penurunan
harga) dari OP ke OP1. Jadi pada perubahan jumlah barang
yang diminta dapat ditandai adanya pergeseran dari titik A ke
titik B, dimana pergeseran terjadi karena adanya penurunan
harga dan pergeseran itu terjadi di sepanjang kurva atau
masih terjadi pada kurva yang sama.
b) Perubahan Permintaan
Yang dimaksud perubahan permintaan adalah berubahnya
jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan
salah satu faktor atau lebih dari faktor ceteris paribus (faktor-
faktor yang dianggap tetap). Jadi dalam perubahan permintaan
maka asumsi ceteris paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang
nampak pada perubahan permintaan adalah pada harga
barang yang sama tetapi jumlah yang diminta bisa berubah
(berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi
pergeseran kurva atau terjadi pada kurva yang berbeda.

Gambar 4.3 Perubahan Permintaan


Sumber: Dok. Kemdikbud

208 Ilmu Pengetahuan Sosial


Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang yang
diminta menjadi berkurang disebut sebagai Permintaan
Berkurang. Sedangkan pada harga yang tetap tetapi jumlah
barang yang diminta mengalami kenaikan disebut Permintaan
Bertambah.
Grafik 4.3 dapat dijelaskan bahwa pergeseran dari titik
A ke titik B hanyalah merupakan perubahan jumlah yang
diminta. Bertambahnya jumlah yang diminta dari OQ ke
OQ1 terjadi karena turunnya harga dari OP ke OP1, dan yang
terjadi hanyalah pergeseran di sepanjang kurva DD (masih
dalam satu kurva).
Pergeseran dari titik A ke titik C, yang terjadi pada harga
yang tetap yaitu sebesar OP, sedangkan jumlah barang yang
diminta bertambah dari OQ ke OQ2. Pada pergeseran ini bisa
disebut sebagai perubahan permintaan atau lebih tetapnya
permintaan bertambah. Pada kasus permintaan bertambah
ada pergeseran kurva permintaan ke arah kanan atau kurva
permintaan bergeser dari DD ke D1D1.
Pergeseran dari titik A ke F yang terjadi pada harga yang
sama yaitu sebesar OP. Pada kondisi ini ternyata jumlah yang
diminta mengalami penurunan dari OQ ke OQ3. Penurunan
dari OQ ke OQ3 dapat disebut telah terjadi perubahan
permintaan, dalam hal ini bisa disebut permintaan berkurang.
Pada kondisi permintaan berkurang ini terjadi pergeseran
kurva dari kurva DD ke kurva D2D2 atau kurva permintaan
bergeser ke kiri.
b. Fungsi, Skedul, dan Kurva Penawaran
1) Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran akan sebuah produk adalah sebuah

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 209


pernyataan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan
dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut.
Faktor-faktor tersebut antara lain harga barang itu
sendiri, harga barang lain, tingkat teknologi, harga input/
faktor-faktor produksi, dan faktor lain. Keterkaitan antara
jumlah yang ditawarkan dan faktor-faktor tersebut dapat
dirumuskan secara matematis sebagai berikut:

Rumus:
Qsx = f (Px; Py; T; I)
Dimana:
Qsx = Jumlah produk X yang ditawarkan
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang
Substitusi dan barang Komplementer
T = Tingkat teknologi yang dipakai
I = Harga Input (Bahan Baku)

Pada masalah penawaran, analisisnya juga menggunakan


asumsi ceteris paribus. Oleh karena itu harga barang itu
sendiri merupakan faktor dominan dalam penawaran,
sementara faktor-faktor seperti harga barang lain, tingkat
teknologi, dan harga input dianggap tetap.
2) Skedul atau Daftar Penawaran
Berikut ini contoh Skedul/Daftar penawaran akan
telur per bulan dalam kg dari penawaran individu dan
penawaran pasar (dengan asumsi dalam pasar tersebut
hanya ada 2 produsen individu):

210 Ilmu Pengetahuan Sosial


Tabel 2. Penawaran akan Telur per Bulan
dari Individu dan Pasar

Harga per Jumlah Telur yang


Situasi Kilogram (Rp) ditawarkan pasar per bulan
(kg)
H Rp 9.000,00 27
I Rp 8.500,00 23
J Rp 8.000,00 19
K Rp 7.500,00 15
L Rp 7.000,00 11
M Rp 6.500,00 7
N Rp 6.000,00 3

3) Kurva Penawaran
Dari skedul/daftar penawaran di atas kita dapat
membuat kurva penawaran. Kurva penawaran merupakan
garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Berikut kurva
penawaran individu dan kurva penawaran pasar yang bisa
digambar dari daftar/skedul di atas:

Gambar 4.4 Kurva Penawaran Pasar


Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.4. dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva
penawaran pada umumnya memiliki kemiringan garis (slope)
yang positif atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 211


Bentuk kurva ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi
harga suatu barang maka semakin banyak penawaran akan
barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah
harga suatu barang maka akan semakin rendah penawaran
akan barang tersebut.
Hal demikian terjadi karena pada harga yang tinggi
banyak penjual yang mampu menjual barangnya sehingga
penawaran barang tersebut menjadi bertambah. Sebaliknya
pada harga yang rendah penjual yang tidak efisien atau
yang biaya produksinya relatif tinggi menjadi tidak mampu
menawarkan produknya, sehingga penawaran cenderung
berkurang.
4) Perubahan Penawaran
Perubahan penawaran dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a) Perubahan Jumlah Yang Ditawarkan
Perubahan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan
berubahnya jumlah barang yang ditawarkan karena adanya
perubahan harga barang itu sendiri. Pada perubahan
jumlah barang yang ditawarkan maka faktor-faktor lain
seperti harga barang lain, tingkat teknologi, dan harga input/
faktor produksi dianggap tetap (ceteris paribus). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:

Gambar 4.5 Kurve Perubahan Jumlah yang Ditawarkan


Sumber: Dok. Kemdikbud

212 Ilmu Pengetahuan Sosial


Gambar 4.5. dapat dijelaskan bahwa perubahan (kenaikan)
jumlah barang yang ditawarkan dari OQ ke OQ1 atau
pergeseran dari titik A ke titik B terjadi karena berubahnya
harga (kenaikan harga) dari OP ke OP1 dan pergeseran itu
terjadi di sepanjang kurva atau masih pada kurva yang
sama.
b) Perubahan Penawaran
Perubahan penawaran adalah berubahnya jumlah barang
yang ditawarkan produsen sebagai akibat perubahan salah
satu faktor atau lebih dari faktor-faktor yang dianggap
tetap. Jadi dalam perubahan penawaran maka asumsi
ceteris paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang nampak
pada perubahan penawaran adalah pada harga barang
yang sama tetapi jumlah yang ditawarkan bisa berubah
(berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi
pergeseran kurva.
Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang yang
ditawarkan menjadi bertambah disebut sebagai Penawaran
Bertambah. Sedangkan pada harga yang tetap tetapi jumlah
barang yang ditawarkan mengalami penurunan disebut
Penawaran Berkurang.

Gambar 4.6 Kurve tentang Perubahan Penawaran


Sumber: Dok. Kemdikbud

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 213


Gambar 4.6. dapat dijelaskan bahwa pergeseran dari titik
A ke titik B hanyalah merupakan perubahan jumlah yang
ditawarkan. Bertambahnya jumlah yang ditawarkan dari
OQ ke OQ1 terjadi karena naiknya harga dari OP ke OP1,
dan yang terjadi hanyalah pergeseran di sepanjang kurva
SS.
Pergeseran dari titik A ke titik C, yang terjadi pada harga
yang tetap yaitu sebesar OP, sedangkan jumlah barang yang
ditawarkan bertambah dari OQ ke OQ1. Pada pergeseran
ini bisa disebut sebagai perubahan penawaran atau lebih
tepatnya penawaran bertambah. Pada kasus penawaran
bertambah ini ada pergeseran kurva penawaran ke arah
kanan atau kurva penawaran bergeser dari SS ke S1S1.
Pergeseran dari titik A ke F yang terjadi pada harga
yang sama yaitu sebesar OP. Pada kondisi ini ternyata
jumlah yang ditawarkan mengalami penurunan dari OQ
ke OQ3. Penurunan dari OQ ke OQ3 dapat disebut telah
terjadi perubahan penawaran, dalam hal ini bisa disebut
penawaran berkurang. Pada kondisi penawaran berkurang
ini terjadi pergeseran kurva dari kurva SS ke kurva S2S2
atau kurva penawaran bergeser ke kiri.
Aktivitas Kelompok
Diskusikan dengan teman-teman kalian! Hasilnya
dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Tunjukkan perbedaan perubahan jumlah yang diminta
dan perubahan permintaan!
2.
Tunjukkan perbedaan perubahan jumlah yang
ditawarkan dan perubahan penawaran!

214 Ilmu Pengetahuan Sosial


3. Mengapa pada umumnya kurva permintaan ber-slope
(mempunyai kemiringan) negatif sedangkan kurva
penawaran ber-slope positif?

3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan
Penawaran
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Perubahan harga produk itu sendiri yang akan mempengaruhi
jumlah produk yang diminta (dalam hal ini berarti faktor-faktor
lain dianggap konstan/ceteris paribus). Jika ceteris paribus
tidak berlaku dengan kata lain faktor-faktor lain yang dianggap
konstan mengalami perubahan maka akan terjadi perubahan
permintaan atau terjadi pergeseran kurva.
Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perubahan
permintaan antara lain:
1) Harga Barang Lain yang Mempunyai Hubungan Erat
Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila harga
barang lain yang mempunyai hubungan erat berubah. Harga
barang lain yang mempunyai hubungan erat bisa berupa
barang substitusi (barang yang bisa saling menggantikan)
atau barang komplementer (barang yang bisa saling
melengkapi).
Barang substitusi adalah dua barang yang dalam
penggunaannya bisa saling menggantikan. Contoh: daging
sapi dan daging ayam. Ketika harga daging sapi naik, maka
konsumen akan cenderung mengurangi volume permintaan
barang yang harganya naik dan menggantikannya dengan
barang yang harganya relatif tetap. Jadi jika daging sapi
harganya mengalami kenaikan, sementara daging ayam

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 215


harganya tetap maka permintaan akan daging sapi mengalami
penurunan dan permintaan daging ayam akan mengalami
kenaikan.
Barang komplementer adalah dua barang yang akan efektif
bila digunakan secara bersama-sama. Contoh: kopi dan
gula pasir atau motor dan bensin. Naiknya harga kopi akan
bisa menyebabkan turunnya permintaan akan gula pasir,
walaupun harga gula pasir relatif tetap. Atau naiknya harga
bensin bisa menyebabkan turunnya permintaan akan motor.
1 2

Gambar 4.7 Barang Komplementer: (1) Bensin dan (2) Motor


Sumber: (1) beritakaltara.com dan (2) republika.co.id
2) Selera Masyarakat terhadap Barang yang Dihasilkan
Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang
dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut.
Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat
maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat
dan sebaliknya jika selera masyarakat terhadap suatu
barang menurun maka permintaan terhadap barang tersebut
menurun.
Contoh, selera masyarakat terhadap suatu barang yang

216 Ilmu Pengetahuan Sosial


berhubungan dengan mode. Model celana panjang yang
sedang trend saat ini adalah celana panjang dengan bagian
bawah yang sempit, maka jumlah permintaan model celana
ini cenderung meningkat. Sebaliknya model celana panjang
yang bagian bawah longgar dianggap sudah ketinggalan (out
of date), jumlah permintaannya cenderung menurun atau
berkurang.

1 2

Gambar 4.8 Model Celana Panjang Anak Muda: (1) Masa Kini
Era 2000-an dan (2) masa lalu era 1970-an
Sumber: (1) mobilionews.com dan (2) tribunnews.com
3) Pendapatan Masyarakat (Income/Yield)
Pendapatan masyarakat merupakan gambaran daya beli
masyarakat, sehingga akan mempengaruhi permintaan barang
atau jasa baik dari segi kuantitas atau kualitas. Untuk barang
normal, jika pendapatan masyarakat naik maka permintaan
akan barang tersebut cenderung naik dan sebaliknya jika
pendapatan masyarakat turun maka permintaan akan barang
tersebut juga cenderung turun. Tetapi untuk barang inferior
(barang yang semakin ditinggalkan konsumennya ketika
pendapatan konsumen naik) justru yang terjadi sebaliknya,

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 217


yaitu jika pendapatan masyarakat naik/bertambah justru
permintaan akan barang tersebut semakin berkurang.
Contoh kongkret barang inferior: Lauk-pauk tahu tempe,
ketika pendapatan rendah orang cenderung mengkonsumsi
tahu atau tempe, tetapi ketika pendapatan naik justru
orang/masyarakat cenderung mengurangi pembelian tahu/
tempe dan mengganti dengan lauk-pauk yang lebih baik
misal dengan daging atau telur dan lainnya.

1 2

Gambar 4.9. (1) Kebutuhan Pokok: Beras,


(2) Kebutuhan Sekunder: Rumah
Sumber: (1) youtube.com dan (2) modelrumahku.com

4) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang besar secara potensial jelas akan
mampu menambah permintaan. Lebih-lebih jika jumlah
penduduk yang besar disertai dengan kesempatan kerja
yang luas maka pada gilirannya akan lebih banyak orang
yang menerima pendapatan. Penerimaan pendapatan akan
menambah daya beli yang pada gilirannya akan menambah
permintaan.

218 Ilmu Pengetahuan Sosial


5) Intensitas Kebutuhan.
Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap
suatu barang/jasa yang diinginkan akan mempengaruhi
permintaan terhadap barang/jasa tersebut. Jika suatu
barang masuk kategori kebutuhan primer maka konsumen
tidak akan menunda permintaan terhadap barang tersebut,
tetapi jika barang tersebut masuk kategori kebutuhan
sekunder, maka konsumen cenderung menunda permintaan
terhadap barang tersebut.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran.
Beberapa faktor-faktor yang bisa mempengaruhi
penawaran suatu produk antara lain:
1) Harga Barang Lain
Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah
karena menurunnya harga barang yang lain. Misalkan
sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang yaitu
sepatu dan tas kulit, kalau harga tas kulit cenderung turun
maka perusahaan akan mengurangi produksi barang yang
harganya turun (tas kulit) dan menambah produksi barang
yang harganya relatif tetap (sepatu).

Gambar 4.10 Produk Tas dan Sepatu dari Kulit


Sumber: modelsepatutas.blogspot.com

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 219


2) Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan
harga jual. Jika biaya produksi mengalami kenaikan maka
harga barang akan cenderung naik, sehingga produsen
cenderung mengurangi jumlah produksinya, akibatnya
jumlah penawaran pun akan berkurang. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, produsen akan menambah jumlah
produksi sehingga akan mampu menambah jumlah
penawaran.
3) Harga Sumber daya
Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi) yang
digunakan dalam proses produksi barang dan jasa tertentu
akan berpengaruh terhadap biaya produksi. Jika harga
sumber daya mengalami penurunan dengan sendirinya biaya
produksi cenderung menurun. Turunnya biaya produksi akan
menyebabkan harga output/hasil yang sama produsen akan
mampu menjual lebih banyak, dengan kata lain penawaranya
akan bertambah. Dan sebaliknya bila harga input mengalami
kenaikan maka biaya produksi juga akan mengalami kenaikan,
oleh karena itu pada harga output yang sama produsen
cenderung akan menjual/menawarkan barang dalam jumlah
yang lebih sedikit atau penawarannya akan berkurang.
4) Tingkat Teknologi yang Digunakan.
Kemajuan teknologi, seperti diketemukannya teknologi
baru dalam proses produksi biasanya akan membawa
perubahan-perubahan kuantitas maupun kualitas dengan
kata lain akan terjadinya penghematan atau efisiensi.
Penggunaan teknologi yang lebih efisien jelas akan mampu
menurunkan biaya produksi yang pada gilirannya akan

220 Ilmu Pengetahuan Sosial


mampu menambah jumlah barang yang diproduksi sehingga
penawarannya pun akan bertambah.

Aktivitas Kelompok
Diskusikan dengan teman-teman kalian! Hasilnya
dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru!
1. Benarkah ketika pendapatan seseorang atau masyarakat naik,
maka permintaan terhadap suatu barang (asumsi barang
normal) juga akan mengalami kenaikan? Berilah contoh dan
penjelasan!
2. Benarkah ketika biaya produksi mengalami kenaikan, maka
produsen cenderung akan mengurangi penawarannya?
Berilah contoh dan penjelasannya!

4. Hukum Permintaan dan Penawaran


a. Hukum Permintaan
Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu barang
turun, maka orang cenderung untuk membeli barang itu
dalam jumlah yang lebih banyak. Sebaliknya apabila harga
suatu barang naik, maka orang akan cenderung mengurangi
jumlah pembeliannya. Jadi pola hubungan antara harga
barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif.
Berdasarkan kenyataan itulah maka lahirlah hukum
permintaan yang menyatakan bahwa “Jumlah barang/jasa
yang diminta berbanding terbalik dengan harga”. Artinya
apabila harga suatu produk naik/tinggi maka jumlah produk
yang diminta cenderung turun/rendah, atau sebaliknya bila
harga suatu produk cenderung turun/rendah maka jumlah
produk yang diminta cenderung naik atau tinggi.
Hukum permintaan ini hanya berlaku apabila faktor-faktor

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 221


lain yang mempengaruhi permintaan produk, selain faktor
harga dianggap konstan (ceteris paribus).
b. Hukum Penawaran
Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu barang
turun, maka produsen akan cenderung untuk menawarkan
barang dalam jumlah yang lebih sedikit. Turunnya harga
atau rendahnya harga maka hanya produsen yang efisienlah
yang mampu dan berani menjual pada harga yang rendah.
Produsen yang tidak efisien tidak bisa lagi menawarkan barang
pada harga yang rendah sehingga mereka akan menarik diri
dari pasar. Kalau hal ini terjadi maka pada harga yang rendah
produsen yang bersedia menawarkan barangnya menjadi lebih
sedikit. Sebaliknya apabila harga suatu barang naik, maka
produsen akan cenderung menawarkan barangnya dalam
jumlah yang lebih banyak.
Hal ini terjadi karena produsen yang pada harga lebih
rendah sebelumnya tidak mampu menawarkan barangnya,
maka ketika harga barang naik produsen menjadi mampu
menawarkan/menjual barangnya sehingga akan menambah
supply atau penawaran di pasar. Jadi pola hubungan antara
harga barang dengan jumlah penawarannya adalah positif.
Berdasarkan kenyataan itulah maka lahirlah hukum
penawaran yang menyatakan bahwa “Jumlah produk yang
ditawarkan berbanding lurus dengan harga produk tersebut”.
Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi maka
jumlah produk yang ditawarkan cenderung naik/tinggi, atau
sebaliknya bila harga suatu produk cenderung turun/rendah
maka jumlah produk yang ditawarkan juga cenderung turun
atau rendah.

222 Ilmu Pengetahuan Sosial


Hukum penawaran ini juga hanya berlaku apabila faktor-
faktor lain yang mempengaruhi penawaran produk, selain
faktor harga barang itu sendiri dianggap konstan (ceteris
paribus).
Aktivitas Kelompok
Hasilnya dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Apa bunyi hukum Permintaan dan hukum Penawaran?
2. Kapan (dalam kondisi bagaimana) hukum permintaan
dan hukum penawaran dapat berlaku dan dalam kondisi
bagaimana hukum permintaan dan hukum penawaran
menjadi tidak berlaku?

5. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan


Pernahkah kalian berbelanja di pasar? Dan apa yang
kalian lakukan ketika hendak membeli sesuatu barang yang
ditawarkan oleh penjual? Kalian tentu akan bertanya berapa
harga yang ditawarkan/diminta penjual dan kalian akan
berusaha menawar dengan harga yang lebih rendah dari
yang ditawarkan penjual. Proses tawar menawar harga suatu
produk (barang atau jasa) antara penjual dan pembeli adalah
hal yang wajar terjadi baik dalam pasar tradisional maupun
dalam pasar modern.
Dalam proses tawar menawar, konsumen selalu
menghendaki harga serendah mungkin, sebaliknya penjual
selalu menghendaki harga yang tinggi. Proses tawar-menawar
(interaksi) akan berhenti kalau harga yang diminta konsumen
telah sama dengan harga yang ditawarkan oleh produsen.
Pada harga dimana terjadi kesepakatan antara produsen dan
konsumen inilah akan terjadi transaksi atau proses pertukaran.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 223


a. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan
Di pasar, ada pembeli yang mempunyai nilai subyektif
tinggi terhadap suatu barang sehingga mereka berani membeli
dengan harga yang tinggi. Kurva permintaan pembeli semacam
ini akan terletak di bagian atas. Sebaliknya ada pembeli yang
mempunyai nilai subyektif yang rendah, sehingga harga
permintaannya juga rendah dan kurva permintaannya ada di
bagian bawah. Jadi sepanjang kurva permintaan sebenarnya
menunjukkan berbagai permintaan konsumen berdasarkan
penilaian subyektif yang terungkap dalam harga permintaannya.
Di sisi lain, penjual dalam menentukan harga penawarannya
akan melihat besarnya biaya produksi. Ada produsen dengan
biaya produksi rendah, sehingga mempunyai harga penawaran
yang rendah. Produsen dengan biaya produksi rendah kurva
penawarannya ada di bagian bawah. Disamping itu ada produsen
dengan biaya produksi tinggi, sehingga harga penawarannya
pun tinggi, akibatnya kurva penawarannya ada di bagian
atas. Dengan demikian, maka titik-titik di sepanjang kurva
penawaran menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga penawarannya.
Hasil proses tawar-menawar antara pembeli (permintaan)
dan penjual (penawaran) inilah yang akan menghasilkan harga
keseimbangan/pasar (Equilibrium price). Oleh karena itu harga
keseimbangan atau harga pasar diartikan sebagai tingkat
harga yang terjadi berdasarkan kesepakatan antara pembeli
dan penjual. Pada tingkat harga keseimbangan tersebut
produsen bersedia melepas barangnya, sedangkan konsumen
bersedia membayarnya, sehingga terjadi keseimbangan antara
penawaran dan permintaan.

224 Ilmu Pengetahuan Sosial


Harga keseimbangan ini terjadi ketika kurva permintaan
berpotongan dengan kurva penawarannya. Titik perpotongan
antara kedua kurva tersebut disebut dengan titik keseimbangan
(Equilibrium), harganya pada sumbu vertikal disebut harga
keseimbangan (Price Equilibrium) dan kuantitasnya pada sumbu
horizontal disebut jumlah/kuantitas keseimbangan (Quantity
Equlibrium).
b. Terbentuknya Harga dan Jumlah Keseimbangan
Proses terbentuknya harga keseimbangan sebenarnya
merupakan proses tarik-menarik antara kekuatan permintaan
dan kekuatan penawaran. Proses tarik-menarik antara
kekuatan permintaan dan penawaran ini dalam kehidupan
sehari-hari sering disebut dengan mekanisme pasar (Invisible
Hand atau tangan tidak kelihatan).
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan
menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang relatif stabil.
Pada tingkat harga ekuilibrium, maka kuantitas barang yang
diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan.
Pada tingkat harga lainnya baik terlalu tinggi atau terlalu
rendah akan cenderung mengakibatkan ketidakseimbangan
pasar (Disequilibrium), dan bersifat labil atau mudah berubah-
ubah.
Sebagai contoh, jika kondisi harga yang terjadi (P1)<Harga
Ekuilibrium (Pe), akan mengakibatkan kuantitas yang diminta
(Qd)>kuantitas yang ditawarkan (Qs). Pada kondisi ini akan
terjadi Excess Demand atau kelebihan permintaan barang
(kekurangan Supply/defisit) yang akan mendorong harga
ke atas. Sebaliknya, pada harga yang berlaku (P2)>harga
ekuilibrium (Pe) akan mengakibatkan Qd<Qs, kondisi ini

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 225


akan mengakibatkan terjadinya Excess Supply atau kelebihan
jumlah barang yang ditawarkan (Surplus) yang akan menekan
harga untuk turun.
Keadaan akan relatif stabil pada saat harga yang berlaku
sama dengan harga ekuilibrium, karena jumlah barang yang
diminta konsumen (Qd) sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan produsen (Qs). Perhatikan Gambar 4.11:

Gambar 4.11 Ekuilibrium Pasar


Sumber: Dok. Kemdikbud
Keterangan:
E = Titik Ekuilibrium/Titik keseimbangan
Pe = Price Equilibrium/Harga Keseimbangan
Qe = Quantity Equilibrium/Kuantitas Keseimbangan
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga dan Output
Keseimbangan
Apabila terjadi pergeseran kurva permintaan dan atau
kurva penawaran, maka dengan sendirinya harga dan jumlah
keseimbangan dapat mengalami perubahan. Beberapa
perubahan yang mungkin terjadi secara garis besar dapat
dikelompokkan:
1) Jika kurva penawaran tetap, tetapi kurva permintaannya
bertambah maka harga keseimbangannya akan naik

226 Ilmu Pengetahuan Sosial


dan jumlah keseimbangan juga akan mengalami
kenaikan. Peristiwa ini dapat dijelaskan dalam gambar
4.12 berikut:

Gambar 4.12 Keseimbangan Baru bila Demand Bertambah


dan Supply Tetap
Sumber: Dok. Kemdikbud
2) Jika kurva penawaran tetap, tetapi kurva permintaannya
berkurang maka harga keseimbangannya akan turun
dan jumlah keseimbangan juga akan mengalami
penurunan. Peristiwa ini dapat dijelaskan dalam Gambar
4.13 berikut:

Gambar 4.13 Keseimbangan Baru bila Demand Berkurang


dan Supply Tetap
Sumber: Dok. Kemdikbud

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 227


3) Jika kurva permintaan tetap, tetapi kurva penawarannya
bertambah maka harga keseimbangannya akan turun
dan jumlah keseimbangan akan naik. Peristiwa ini dapat
dijelaskan dalam Gambar 4.14 berikut:

Gambar 4.14 Keseimbangan Baru bila Demand Tetap


dan Supply Tetap
Sumber: Dok. Kemdikbud
4) Jika kurva permintaan tetap, tetapi kurva penawarannya
berkurang maka harga keseimbangannya akan naik dan
jumlah keseimbangan akan turun. Peristiwa ini dapat
dijelaskan dalam Gambar 4.15 berikut:

Gambar 4.15 Keseimbangan Baru bila Demand Tetap


dan Supply Berkurang
Sumber: Dok. Kemdikbud

228 Ilmu Pengetahuan Sosial


d. Menghitung Harga dan Jumlah Keseimbangan
Ada beberapa cara atau pendekatan dalam menentukan
harga dan jumlah keseimbangan, yaitu dengan pendekatan
Tabel, pendekatan Grafik/Kurva dan pendekatan Matematis.
1) Pendekatan Tabel
Contoh permintaan dan penawaran pasar atas komoditas
telur sebagaimana telah diuraikan di depan akan kita
gunakan lagi sebagai ilustrasi ketiga macam pendekatan.
Pada pendekatan tabel, harga dan jumlah keseimbangan
dapat dicari dengan menyusun tabel harga (P), jumlah
penawaran (Qs), dan jumlah permintaannya (Qd). Dengan
pendekatan tabel, kalau terlihat suatu keadaan dimana
pada harga tertentu jumlah yang ditawarkan sama dengan
jumlah yang diminta, maka pada saat tersebut terjadi harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Tabel 3. Permintaan dan Penawaran Pasar pada
Berbagai Tingkat Harga
Jumlah
Jumlah Telur
Telur yang
Harga per yang diminta
Situasi ditawarkan
Kilogram (Rp) pasar per bulan
pasar per
(kg)
bulan (kg)
A Rp 9.000,00 6 27
B Rp 8.500,00 9 23
C Rp 8.000,00 12 19
D Rp 7.500,00 15 15
E Rp 7.000,00 18 11
F Rp 6.500,00 21 7
G Rp 6.000,00 24 3

Dari tabel 3, terlihat bahwa Qs = Qd terjadi pada volume


sebesar 15 kg telur dan harganya sebesar Rp 7.500,00 per

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 229


kilogram. Jadi dari kasus di atas harga keseimbangan pada
Rp 7.500,00/kg dan jumlah/output keseimbangannya pada
15 kg telur per bulan. Pendekatan ini hanya bisa digunakan
kalau dari data/tabel yang kita miliki ada angka-angka yang
sama pada Qs dan Qd.
2) Pendekatan Grafik/Kurva
Pendekatan dengan Grafik/Kurva jauh lebih mudah,
titik keseimbangan akan terjadi kalau kurva permintaan
berpotongan dengan kurva penawarannya. Pada titik
potong tersebut kalau kita tarik garis tegak secara
horizontal ke sumbu Y atau sumbu harga (price) akan
diperoleh harga keseimbangan, sedangkan kalau kita tarik
ke arah vertikal ke bawah memotong sumbu X atau sumbu
kuantitas (Quantity) akan diperoleh jumlah/kuantitas
keseimbangan.
Dari data pada Tabel 3 di atas, jika digambar grafiknya
akan dapat diketahui Harga Keseimbangan dan Jumlah/
kuantitas Keseimbangan. Grafik tersebut sebagai berikut:

Gambar 4.16 Harga dan Jumlah Keseimbangan


Sumber: Dok. Kemdikbud

230 Ilmu Pengetahuan Sosial


Keterangan:
Kurva SS = Kurva Penawaran
Kurva DD = Kurva Permintaan
Titik E = Titik Ekuilibrium atau titik keseimbangan
Pe = Harga keseimbangan
Qe = Kuantitas keseimbangan
Dari pendekatan grafik di atas, titik potong antara kurva
permintaan dan kurva penawaran terjadi di titik E. Titik E
inilah yang disebut dengan titik keseimbangan, sedangkan
harga keseimbangan terjadi pada saat P = Rp 7.500,00 dan
jumlah/kuantitas keseimbangannya pada saat Q = 15 kg.
3) Pendekatan Matematis
Secara matematis, titik keseimbangan terjadi ketika kurva
permintaan (Qd) berpotongan dengan kurva penawaran
(Qs). Dua kurva akan berpotongan kalau persamaan kurva
permintaan sama dengan persamaan kurva penawaran.
Keseimbangan akan terjadi ketika Qd (kuantitas yang
diminta) = Qs (kuantitas yang ditawarkan) atau pada saat
Pd (harga yang diminta pembeli) = Ps (Harga yang ditawarkan
oleh penjual). Dengan menggunakan data pada Tabel 3,
kita dapat mencari persamaan kurva permintaan dan juga
persamaan kurva penawaran. Karena kedua kurva berupa
garis lurus (kurva linier) maka kita dapat menggunakan
rumus untuk mencari persamaan garis lurus yang diketahui
2 (dua) titik. Rumus tersebut sebagai berikut:
Misal titik A (X1; Y1) dan titik B (X2; Y2), maka rumus
persamaan garis yang melalui 2 (dua) titik:
Y2 – Y1
Y – Y1 = ---------------- . ( X – X1 )
X2 – X1

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 231


Karena dalam ekonomi sumbu Y = sumbu P (harga) dan
sumbu X = sumbu Q (kuantitas), maka rumus di atas dapat
dirubah menjadi:
P2 - P1
P - P1 = --------------. ( Q – Q1 )
Q2 – Q1

Dari kasus data pada tabel 3, misal kita hendak mencari


persamaan kurva permintaan dengan memakai 2 (dua)
titik yaitu titik A (6, 9000) dan titik G (24, 6000), maka
persamaan kurva permintaannya:
6000 - 9000
P – 9000 = ------------------- . ( Q – 6 )
24 - 6
P – 9000 = - 3000/ 18 . ( Q – 6 )
P – 9000 = - 166,67 . ( Q – 6 )
P – 9000 = - 166,67 Q + 1000
P = - 166,67 Q + 1000 + 9000
Pd = - 166,67 Q + 10000. (Persamaan Permintaan)
Untuk mencari persamaan kurva penawarannya dengan
memakai 2 (dua) titik yaitu titik A (27, 9000) dan titik G ( 3,
6000), maka persamaan kurva penawaranya dapat dicari,
yaitu:
6000 - 9000
P – 9000 = ------------------- . ( Q – 27 )
3 - 27
P – 9000 = - 3000/ -24 . ( Q – 27 )
P – 9000 = 125 . ( Q – 27 )
P – 9000 = 125 Q - 3375
P = 125 Q -3375 + 9000
Ps = 125 Q + 5625. (Persamaan Penawaran)
Sebagaimana diuraikan di depan syarat keseimbangan
tejadi kalau Qd = Qs atau Pd = Ps. Karena Pd dan Ps sudah
diketahui, maka keseimbangan dapat dicari:

232 Ilmu Pengetahuan Sosial


Syarat:

Pd = Ps
-166,67 Q+10000 = 125 Q + 5625

291,67 Q = 4375
Q = 4375/291,67
Qe = 14,99 = 15 (Qe = kuantitas keseimbangan)


Jika Q = Qe sudah diketahui sebesar 15, maka Pe bisa
dicari, yaitu:
Pe = 125 . (15) + 5625
Pe = 1875 + 5625
Pe = 7500. (Pe = harga keseimbangan)
Dari hasil perhitungan di atas, ternyata dengan ketiga
pendekatan, yaitu pendekatan tabel, grafik dan pendekatan
matematis diperoleh hasil yang sama.

Aktivitas Kelompok
Diskusikan dengan teman-teman kalian! Hasilnya
dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
Dari daftar berikut, carilah kurva permintaan, kurva
penawaran, dan titik keseimbangannya (harga dan
kuantitas keseimbangan), dengan pendekatan Grafik dan
pendekatan matematis!

Harga (Rp) Jumlah Permintaan Jumlah


(Qs) (Qd) Penawaran
1000 1500 300
2000 1100 500
3000 700 700
4000 300 900

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 233


5. Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika membutuhkan suatu
barang pernahkah kalian pergi ke pasar? Nah, ketika kalian
ke pasar untuk membeli sesuatu maka kalian selaku pembeli
(konsumen) tentu akan berinteraksi atau berhubungan dengan
penjual (produsen). Proses interaksi ini bisa terjadi secara
langsung atau ada pertemuan secara fisik ataupun interaksi
tidak secara langsung (nonfisik) misalnya melalui berbagai
media (telepon, faksimili, videophone, internet, dan lainnya).
1 2

Gambar 4.17 (1) Pasar Tradisional Beringharjo, Yogyakarta


(Kongkret), (2) Pasar Modern Bursa Efek Indonesia (Abstrak)
Sumber: (1) yogyatrip.com, (2) vibiznews.com
Untuk dapat berlangsungnya interaksi baik langsung (fisik)
dan tidak langsung (nonfisik) jelas akan memerlukan wadah
(tempat), maka wadah atau tempatnya adalah pasar. Jika
bertemunya penjual dan pembeli menunjuk pada tempat yang
secara fisik ada inilah yang kita kenal dengan pasar kongkret/
tradisional. Tetapi jika yang penting bertemunya penjual dan
pembeli sampai timbul transaksi yang bisa dilakukan melalui
berbagai media (tidak bertemu secara langsung) maka pasarnya
kita kenal sebagai pasar modern/abstrak.

234 Ilmu Pengetahuan Sosial


a. Pengertian Pasar
Konsep tradisional, pasar diartikan sebagai “tempat”
bertemunya kekuatan penjual (supply) dan kekuatan pembeli
(demand) sampai timbul transaksi. Konsep tradisional
menekankan arti pentingnya pasar dalam arti fisik, sehingga
pasar tradisional sering disebut sebagai “pasar kongkret”.
Konsep pasar modern, diartikan “bertemunya” kekuatan
penjual dan kekuatan pembeli sehingga menimbulkan
transaksi. Bertemunya penjual dan pembeli tidak harus secara
fisik, tetapi bisa menggunakan berbagai media komunikasi
seperti telepon, faksimili, internet, dan lainnya oleh karena
itu pasar modern sering disebut “pasar abstrak”. Pengertian
pasar modern adalah aktivitas bertemunya permintaan dan
penawaran sehingga menimbulkan transaksi. Interaksi antara
penjual dan pembeli inilah yang selanjutnya akan membentuk
harga yang kita sebut harga pasar.
b. Penggolongan Pasar
Penggolongan pasar sering kali hanya dikelompokkan pada
pasar persaingan sempurna atau pasar persaingan tidak
sempurna (termasuk di dalamnya pasar monopoli, oligopoli,
dan persaingan monopolistik). Pada dasarnya pembicaraan
pasar secara lebih luas masih dapat digolongkan dalam
berbagai bentuk yang mendasarkan pada berbagai hal, antara
lain sebagai berikut:
1) Berdasarkan barang yang ditransaksikan, pasar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Pasar Output (Pasar Produk/Hasil Produksi)
Pasar yang memperjualbelikan barang hasil produksi.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 235


b) Pasar Input (Pasar Faktor–faktor produksi)
Pasar yang memperjualbelikan bahan baku/mentah
(raw material) atau pasar faktor-faktor produksi.
2) Berdasarkan bentuknya/struktur penjual, khususnya
untuk pasar output dapat diklasifikasikan menjadi dua
golongan yaitu:
a) Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pasar Persaingan Sempurna diartikan sebagai pasar
dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak
sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli yang bisa
mempengaruhi harga. Harga bagi penjual hanya sebagai
pengambil (price taker). Penjual tidak bisa mempengaruhi
harga secara individual karena kuantitas yang ditawarkan
oleh penjual secara individual terlalu kecil dibanding pasar
secara keseluruhan. Oleh karena itu harga pada pasar
persaingan sempurna terjadi dari hasil interaksi kurva
permintaan dan penawaran seluruh industri.
b) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition),
masih bisa dibedakan lagi:
(1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar produk dimana hanya
terdapat satu penjual saja dalam industri tersebut
dan produknya tidak tersedia barang substitusi.
Pembentukan harga dalam pasar ini ditentukan
ditentukan oleh produsen. Jadi kedudukan produsen
sebagai price maker atau pembuat harga.
(2) Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar dimana terdapat beberapa
penjual (beberapa penjual yang dimaksud sering antara

236 Ilmu Pengetahuan Sosial


2 sampai belasan penjual) dalam pasar suatu produk
tertentu. Dilihat dari produk yang diperdagangkan
maka dalam pasar oligopoli dapat dibedakan Oligopoli
non differentiated product (produknya tidak dapat
dibedakan) dan Oligopoli dengan differentiated product
(produknya dapat dibedakan).
(3) Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition)
sering diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual
dan pembeli yang banyak, tetapi dalam pasar tersebut
ada satu atau beberapa penjual yang dominan sehingga
penjual dominan tersebut bisa mempengaruhi harga.
Adanya banyak penjual menyebabkan dalam pasar
menjadi ada persaingan, tetapi adanya penjual dominan
(misal karena menguasai volume yang cukup signifikan/
besar, kualitas barang yang dijualnya cukup baik/bisa
dibedakan dengan yang lain) menjadikan ada unsur
monopolistik (dalam pengertian bisa mempengaruhi
harga).
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar
dimana terdapat banyak penjual (produsen) sehingga
ada unsur persaingan tetapi produknya dapat dibedakan
(differentiated product) sehingga ada kemampuan penjual
untuk mempengaruhi harga.
3) Berdasarkan struktur pembeli, kita mengenal:
a) Pasar Monopsoni
Pengertian pasar monopsoni menunjuk pada kondisi
permintaan akan suatu produk di mana penawaran produk
tersebut dari banyak pihak/penjual, tetapi permintaan akan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 237


produk tersebut dalam pasar dikuasai oleh pembeli tunggal.
Pasar produk di mana pembeli produknya hanya satu orang/
pihak, sehingga pembentukan harga pada pasar ini akan
dikuasai oleh pembeli sebagai pembuat harga (price maker).
Contoh pasar bentuk ini yang pernah berlaku atau pernah
ada, misalnya ketika Bulog (Badan Urusan Logistik) sebagai
satu-satunya pembeli tunggal produksi gula pasir milik petani
tebu yang dihasilkan melalui pabrik-pabrik gula di seluruh
Indonesia.
Bentuk campur tangan pemerintah dalam pasar ini
bertujuan untuk melindungi produsen dari tekanan harga
oleh pembeli. Ujud kongkret perlindungan terhadap produsen
adalah dengan penentuan harga minimum atau harga bawah
(floor price) yaitu dengan menentukan harga terendah untuk
harga jual suatu produk agar produsen tetap masih bisa
berproduksi.
b) Pasar Oligopsoni
Pasar Oligopsoni menunjukkan pada suatu kondisi
pasar dimana dalam pasar hanya terdapat beberapa
pembeli yang menghadapi banyak penjual. Penjual atau
produsennya biasanya para petani kecil atau industri kecil
sedangkan para pembelinya adalah pedagang/produsen
yang relatif besar. Masing-masing pembeli memiliki peran
cukup besar untuk mempengaruhi harga produk/barang
yang dibelinya.
Contoh kongkret pasar ini, misalnya pasar tembakau
di daerah sentra-sentra tembakau di pulau Jawa seperti
daerah kabupaten Temanggung, Wonosobo, Kendal, Klaten,
Bojonegoro, dan lainnya. Produsen atau penjualnya para

238 Ilmu Pengetahuan Sosial


petani kecil yang sangat banyak jumlahnya sementara
pembelinya besarnya hanya beberapa pabrik rokok besar.
4) Dilihat dari komoditas yang diperdagangkan, pasar
dapat dibedakan menjadi:
a) Pasar Komoditas/Barang, pasar dimana diperjual-
belikan barang-barang komoditas.
b) Pasar Tenaga Kerja, pasar dimana penawaran tenaga
kerja dan permintaan tenaga kerja dipertemukan.
c) Pasar Uang, pasar dimana pihak yang kelebihan dana/unit
surplus dipertemukan dengan pihak yang membutuhkan
dana/unit defisit melalui perbankan dan sifat dananya
jangka pendek.
d) Pasar Modal, pasar dimana dipertemukan pihak yang
kelebihan dana/unit surplus atau investor dengan
pihak yang membutuhkan dana/unit defisit dan sifat
dananya jangka panjang.
Aktivitas Kelompok
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian,
hasilnya kumpulkan kepada Guru!
1. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan pasar kongkret
dan pasar abstrak!
2.
Bagaimanakah pembagian struktur pasar menurut
jumlah penjualnya?
3. Apa yang dimaksud pasar Monopsoni dan Oligopsoni?

B. Aktivitas Manusia dalam Bidang Ekonomi


Sebagaimana kita ketahui, kebutuhan manusia tidak terbatas
maknanya satu kebutuhan muncul belum bisa terpenuhi sudah
muncul kebutuhan berikutnya, demikian seterusnya. Sementara

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 239


di sisi lain sumber daya atau alat pemenuhan kebutuhan
manusia tersedia dalam jumlah terbatas. Oleh karena itu
lahirlah barang ekonomi (barang yang untuk memperolehnya
membutuhkan pengorbanan) dan barang bebas (barang yang
untuk memperolehnya tidak membutuhkan pengorbanan).
Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas inilah yang
menyebabkan lahirnya organisasi, dimana organisasi lahir dan
dibentuk dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan manusia ini
ada yang berbentuk badan usaha/perusahaan yang berorientasi
cari keuntungan/laba (profit oriented) dan ada yang berbentuk
yayasan yang biasanya berorientasi tidak semata-mata mencari
laba (nonprofit oriented). Pada kesempatan kali ini fokus
pembicaraan lebih kepada badan usaha atau perusahaan.
1. Badan Usaha dan Perusahaan
Manakala kita mengamati tentang badan usaha kadang-
kadang kita berpikir tentang perusahaan, bahkan pikiran
kita pun berpikir bahwa badan usaha dan perusahaan sama.
Kalau Badan Usaha berbeda dengan Perusahaan, lalu apa
perbedaannya? Secara prinsip diantara keduanya terdapat
perbedaan. Di dalam sebuah badan usaha bisa memuat
adanya perusahaan sedangkan di dalam perusahaan belum
tentu bisa termuat adanya badan usaha.
Badan Usaha merupakan kesatuan yuridis ekonomis yang
dalam kegiatannya bertujuan untuk mencari keuntungan.
Dalam kepemilikannya badan usaha bisa dimiliki oleh siapa
saja baik oleh swasta maupun oleh negara dan aspek hukum
lebih ditonjolkan dalam kegiatan badan usaha. Sedangkan
Perusahaan diartikan sebagai kesatuan teknis dalam produksi

240 Ilmu Pengetahuan Sosial


yang tujuan utamanya menghasilkan barang atau jasa. Dalam
kepemilikannya perusahaan hampir sama dengan badan
usaha, bisa oleh pemerintah maupun oleh swasta sedangkan
dalam kegiatannya perusahaan lebih menekankan pada aspek
teknis atau strategi produksi agar mampu berproduksi secara
optimal.
Meskipun ditinjau dari sisi tujuan keduanya berbeda, tetapi
antara perusahaan dan badan usaha merupakan rangkaian
dalam kegiatan ekonomi. Badan usaha merupakan induk/
pusat organisasi dari perusahaan sedangkan perusahaan
sendiri merupakan alat dari badan usaha dalam rangka
mencari keuntungan.
Nah, untuk memudahkan gambaran tentang keduanya
maka secara ringkas perbedaan badan usaha dan perusahaan
dapat kalian perhatikan dalam tabel berikut:
No Aspek Badan Usaha Perusahaan
1 Tujuan Mencari laba Menghasilkan barang
dan jasa
2 Fungsi Induk organisasi Alat dari badan usaha
dari perusahaan dalam mencari laba
3 Bentuk Yuridis/hukum: PT, Pabrik, toko, kios
Firma, CV, koperasi warung dan lain-lain
2. Jenis-jenis Badan Usaha
Jenis-jenis badan usaha dapat dibedakan menjadi badan
usaha ekstraktif, agraris, industri, perdagangan, dan jasa.
a. Ekstraktif
Badan usaha ini bergerak dalam bidang pengolahan dan
pengambilan kekayaan alam baik kekayaan alam yang masih
terkandung di dalam alam maupun pemungutan hasilnya.
Usaha yang dilakukan diantaranya pertambangan, perikanan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 241


laut dan sebagainya. Bagi pemerintah kita salah satu kegiatan
jenis ekstraktif yang cukup memberikan pendapatan banyak
adalah pengeboran minyak.
Contoh berikut, gambar nelayan dengan perahu tradisional
yang sedang menangkap ikan di laut termasuk salah satu
usaha ekstraktif (perikanan laut).

Gambar 4.18 Nelayan Tradisional Mencari Ikan dengan Jaring


Sumber: bisnis.com
Contoh berikut, gambar pengeboran minyak oleh Pertamina
selaku Badan Usaha Milik negara dengan penggunaan
teknologi modern sebagai contoh usaha ekstraktif dalam bidang
pertambangan.

Gambar 4.19 Pengeboran Minyak Lepas Pantai


Sumber: antarafoto.com

242 Ilmu Pengetahuan Sosial


b. Agraris
Kegiatan pada bidang usaha agraris adalah kegiatan usaha
mengolah sumber daya alam untuk mendapatkan hasil produksi.
Bentuk usaha di bidang ini antara lain pertanian, peternakan,
perikanan darat, dan perkebunan.
Contoh berikut, gambar peternak tradisional dengan
memelihara beberapa ekor sapi secara tradisional sebagai
contoh usaha di bidang agraris jenis peternakan tradisional.

Gambar 4.20 Peternakan Sapi Tradisional


Sumber: ternak-sapi-8.blogspot.com
Contoh berikut, gambar perkebunan kelapa sawit yang
dikelola secara profesional/modern oleh badan usaha yang
berbentuk PT sebagai contoh perusahaan agraris kategori
perkebunan modern.

Gambar 4.21 Perkebunan Sawit Modern


Sumber: senja.co.id

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 243


c. Industri
Bentuk kegiatan pada bidang industri ini adalah mengolah
bahan mentah dan bahan penolong menjadi bahan jadi. Usaha
dalam bidang ini diantaranya adalah industri tekstil, industri
sepatu, industri semen, dan pembuatan tempe dan tahu.
Contoh berikut, gambar seorang penenun tekstil dengan
peralatan tradisional, sebagai contoh industri tenun tradisional
yang dilakukan oleh usaha perseorangan atau usaha rakyat.

Gambar 4.22 Pembuatan Tenun Tradisional


Sumber: tempo.co
Contoh berikut, gambar pabrik tekstil modern dengan
jutaan mata pintal sebagai contoh industri yang dikelola secara
profesional/modern oleh badan usaha yang berbentuk PT.

Gambar 4.23 Pabrik Tekstil Modern


Sumber: windymita.blogspot.com

244 Ilmu Pengetahuan Sosial


d. Perdagangan
Kegiatan umum pada bidang perdagangan ini adalah
melakukan pembelian barang dagangan untuk kemudian dijual
kembali tanpa mengubah bentuk. Bentuk usaha ini antara
lain Toko Tradisional milik perorangan, kegiatan perdagangan
di pasar tradisional, pasar swalayan, supermarket, mall, dan
ekspor-impor.
Contoh berikut, gambar suasana supermarket/mall sebagai
contoh jenis perdagangan modern yang dikelola secara profesional/
modern oleh badan usaha yang berbentuk perusahaan
perseorangan, firma, CV, maupun PT.

Gambar 4.24 Suasana di Pasar Modern/Mall


Sumber: rodamemn.wordpress.com
e. Jasa
Bentuk kegiatan jasa ini adalah memberikan jasa pelayanan
kepada konsumen atau perusahaan, usaha jasa ini bisa
berujud antara lain: Jasa angkutan, jasa komunikasi, jasa
pertanggungan (asuransi), jasa hiburan, dan jasa advokasi.
Contoh berikut, gambar gerobak sapi sebagai alat angkut
tradisional yang menggambarkan jenis usaha jasa tradisional
yang dilakukan oleh usaha perseorangan atau usaha rakyat

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 245


Gambar 4.25 Gerobak Sapi sebagai Alat Angkut Tradisional
Sumber: antarafoto.com
Contoh berikut, gambar pesawat kargo yang membawa
barang-barang sebagai usaha jasa angkut modern
sebagai contoh jenis usaha jasa transportasi modern
yang dikelola secara profesional/modern oleh badan
usaha yang berbentuk perusahaan perseorangan, firma,
CV, maupun PT.

Gambar 4.26 Pesawat Angkut Kargo


Sumber: nucleusshipping.com

246 Ilmu Pengetahuan Sosial


3. Aktivitas Penduduk di Sektor pertanian
Aktivitas ekonomi dapat dimaknai sebagai kegiatan yang
dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia mencari mata
pencaharian sesuai dengan kemampuannya dan dipengaruhi
juga oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik lingkungan alam,
sosial, dan budaya. Secara umum mata pencaharian penduduk
dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor pertanian dan sektor
nonpertanian. Pada bagian ini terlebih dahulu dibicarakan
aktivitas penduduk di sektor pertanian.
Indonesia sebagai negara agraris, maka sektor pertanian
merupakan sektor utama aktivitas ekonomi penduduknya. Lebih-
lebih di Indonesia sektor pertanian berkembang karena didukung
antara lain: (1) faktor iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi
cocok untuk kegiatan pertanian, (2) kondisi tanah sebagian besar
tanah vulkanis dan aluvial merupakan jenis tanah yang subur,
(3) Dan ditambah faktor sosial seperti bertani sebagai profesi
yang sudah turun temurun serta jumlah penduduk yang besar
mendukung sektor pertanian. Walaupun seiring perkembangan
zaman saat ini telah terjadi pergeseran yang cukup signifikan di
mana kegiatan sektor pertanian cenderung menurun sementara
sektor industri mengalami kenaikan.
Kegiatan pertanian, secara umum banyak dilakukan oleh
masyarakat yang tinggal di pedesaan karena masih tersedianya
lahan yang luas. Kegiatan pertanian meliputi: kegiatan bercocok
tanam, kegiatan perkebunan, budidaya hewan, dan kehutanan.
Berikut ini contoh pembagian kegiatan pertanian meliputi:
a. Pertanian lahan basah
Lahan basah adalah wilayah yang tanahnya jenuh dengan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 247


air baik musiman atau permanen. Sehingga setelah dikeringkan
sangat sesuai untuk lahan persawahan. Berdasarkan sumber
pengairannya, pertanian lahan basah dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu: (1) Sawah pasang surut (payau); (2) Sawah lebak,
sawah di daerah aliran sungai yang hanya bisa ditanami pada
musim kemarau; (3) Sawah tadah hujan, sawah yang sumber
pengairannya berasal dari air hujan; dan (4) Sawah irigasi, sawah
yang selalu mendapat air secara teratur.
b. Pertanian Lahan Kering
Lahan kering yaitu lahan yang jauh dari sumber-sumber air
utama seperti sungai, rawa dan jaringan irigasi. Bentuk pertanian
lahan kering antara lain: (1) Berladang, yaitu cara bertani yang
dilakukan secara berpindah-pindah dengan membuka lahan
baru; (2) Berkebun, yaitu cara bertani dengan memanfaatkan
kebun/pekarangan; (3) Tegalan, yaitu cara bertani dengan
pengolahan secara tetap yang mengandalkan air hujan dengan
tanaman antara lain berupa padi gogo dan palawija.
c. Perkebunan
Perkebunan sebenarnya termasuk dalam pertanian lahan
kering, dengan teknik pengolahan yang baik dapat menjadi
penghasil bahan untuk industri. Perkebunan dibedakan menjadi:
(1) Perkebunan besar adalah perkebunan yang dilakukan oleh
badan usaha/badan hukum di atas tanah negara; (2) Perkebunan
rakyat adalah usaha perkebunan yang dilakukan masyarakat
dalam skala kecil.
d. Perhutanan
Perhutanan, jika dilihat menurut jenis tumbuh-tumbuhannya:
(1) Hutan homogen (hutan buatan), yaitu hutan yang ditumbuhi
oleh satu jenis tanaman (misal: hutan jati, hutan pinus); (2)

248 Ilmu Pengetahuan Sosial


Hutan heterogen (hutan rimba), yaitu hutan yang terdiri atas
berbagai jenis tanaman. Jika dilihat tempat ketinggiannya: (1)
Hutan mangrove (hutan pantai), yaitu hutan yang terdapat di
sepanjang pantai, berfungsi mencegah abrasi; (2) Hutan rawa,
yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa-rawa; (3) Hutan dataran
rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah yang relatif datar
dengan ketinggian dari muka laut 0-600 meter; dan (4) Hutan
pegunungan, yaitu hutan di daerah bukit atau bergunung yang
biasanya disebut hutan rimba.
Pembagian menurut tujuan dan kegunaannya: (1) Hutan
produksi, berfungsi menghasilkan bahan industri, seperti kayu
dan rotan; (2) Hutan lindung, hutan untuk perlindungan alam
dan kelestarian lingkungan; (3) Hutan rekreasi, hutan untuk
tujuan menarik wisatawan; dan (4) Hutan suaka alam, yaitu
hutan yang berfungsi untuk menjaga kelestarian flora dan fauna.
Pembagian lain penduduk yang bekerja di sektor pertanian
adalah penduduk yang bekerja dan hasil usaha menghasilkan
bahan pangan. Pengelompokkannya sebagai berikut: (1)
Pertanian, (petani sawah, petani ladang, petani kebun, petani
tambak); (2) Perkebunan (perkebunan rakyat dan perkebunan
besar); (3) Peternakan (Peternakan hewan besar, Peternakan
hewan kecil, Peternakan unggas); (4) Usaha perikanan (perikanan
darat dan perikanan laut); dan (5) Usaha Kehutanan (pengelolaam
hasil-hasil hutan).
4. Aktivitas Penduduk di Sektor Nonpertanian
Pekerjaan di sektor nonpertanian bagi penduduk suatu negara
mempunyai cakupan dan jenis mata pencaharian yang beragam.
Mata pencarian sektor nonpertanian secara umum dapat dibagi
menjadi bidang industri, perdagangan, dan jasa.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 249


a. Perindustrian
Perindustrian adalah semua usaha dan kegiatan untuk
meningkatkan nilai guna suatu barang. Indonesia saat ini dapat
dikatakan telah mengalami pergeseran dari negara agraris
menjadi negara industri. Beberapa faktor pendukung Indonesia
menjadi negara industri diantaranya: (1) jumlah penduduk
Indonesia yang besar; (2) letak wilayah Indonesia strategis; (3)
negara kaya bahan mentah dan kaya sumber daya alam energi;
dan (4) sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi
memadai.
Pengelompokkan industri, berdasarkan tahap pengolahannya:
(1) industri hulu, yaitu industri yang tahap produksinya,
mengolah, dan menghasilkan bahan mentah atau bahan baku
sebagai bahan dasar bagi industri lain; (2) industri hilir, yaitu
industri yang tahap produksinya mengolah bahan dasar atau
bahan setengah jadi menjadi bahan jadi siap pakai.
Pengelompokan berdasarkan jumlah tenaga, modal, alat dan
cara kerjanya: (1) industri rumah tangga, yaitu kegiatan industri
yang dilaksanakan dalam lingkup rumah tangga dengan tenaga
dari keluarga berjumlah 1-4 orang, Contoh hasil industri : tahu,
kecap, kerupuk, dan makanan kecil; (2) industri kecil, yaitu
industri yang kegiatannya masih dalam skala rumah tangga
tetapi sudah memerlukan tenaga kerja dari luar, dengan jumlah
tenaga kerja 5-19 orang, contoh industri: bahan pakaian,
sepatu, dan makanan; dan (3) industri sedang, yaitu industri
yang sebagian besar kegiatan produksinya dilakukan di pabrik-
pabrik. Ciri-ciri industri ini, yaitu: Tenaga kerjanya antara 20-99
orang; Modal cukup besar; memiliki struktur perusahaan yang
lengkap; Menggunakan mesin-mesin berkekuatan besar, contoh
hasil industri: mebel, konveksi, dll.; (4) industri besar, memiliki

250 Ilmu Pengetahuan Sosial


ciri-ciri antara lain: Jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang,
Mempunyai tenaga ahli; Kegiatan produksinya berlangsung
selama 24 jam; Modalnya sangat besar; Menggunakan mesin
modern, Hasil industri: besi baja, pulp, tekstil, dan lainnya.
b. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang dan atau jasa
yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan
hak atas barang dan atau jasa dengan disertai imbalan
(keuntungan). Pengertian lain perdagangan adalah kegiatan
usaha yang menyalurkan barang produksi dari produsen ke
konsumen.
Perdagangan dapat dikelompokkan diantaranya berdasarkan
jumlah barang dagangan yaitu perdagangan besar, perdagangan
menengah dan perdagangan kecil, biasanya menjualnya
langsung ke konsumen atau pemakai barang. Menurut tempat
usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai berikut: (1)
Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang
tetap; (2) Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap
dan berdagang dengan cara berkeliling; dan (3) Pedagang kaki
lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindah pindah
tempatnya.
Berdasarkan jangkauan wilayahnya meliputi: (1)
Perdagangan dalam negeri, yaitu kegiatan perdagangan
yang dilakukan dalam satu wilayah negara. Perdagangan
dalam negeri dibedakan menjadi dua, yaitu: Perdagangan
antarwilayah (perdagangan lokal) dan Perdagangan
interinsuler, (antarpulau dalam satu wilayah negara); (2)
Perdagangan luar negeri, yaitu kegiatan jual beli barang atau
jasa yang dilakukan dua negara atau lebih untuk memenuhi
kebutuhan bersama.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 251


c. Jasa
Jasa merupakan aktivitas yang dapat dijual kepada orang
lain. Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan
cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi
seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, pariwisata,
pelayaran, guru les, tukang cukur rambut, dan lain-lain. Ada
berbagai jenis pekerjaan di bidang penjualan jasa. Beberapa
diantaranya ialah bidang transportasi, pendidikan, kesehatan,
hukum, dan komunikasi.
5. Kaitan aktivitas ekonomi dengan lingkungan
a. Lingkungan Pedesaan
Penggunaan lahan di pedesaan bergantung pada kehidupan
sosial, budaya dan ekonomi di desa itu. Sebagaimana kita di
pedesaan umumnya penggunaan lahan didominasi untuk
fungsi pertanian dan permukiman. Wilayah pedesaan biasanya
dikelilingi oleh tanah produksi, seperti sawah dan ladang/
tegalan. Oleh karena itu jika lingkungan pedesaan jika dikaitkan
mata pencaharian penduduknya dibedakan menjadi: (1) Desa
pertanian; (2) Desa perkebunan; dan (3) Desa nelayan.
b. Lingkungan Perkotaan
Lahan perkotaan, menurut R. Bintarto merupakan suatu
bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan
nonalami dengan gejala pemusatan penduduk yang cukup besar,
serta corak kehidupan yang lebih heterogen dan materialistis
dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Berdasarkan fungsinya,
kota dan penggunaan lahannya diklasifikasikan menjadi: (1)
Pusat pemerintahan: lahan digunakan untuk bangunan kantor-
kantor pemerintahan; (2) Pusat perdagangan: lahan digunakan
untuk bangunan pasar-pasar, mulai dari pasar tradisional

252 Ilmu Pengetahuan Sosial


sampai pusat-pusat pertokoan dan mal; (3) Pusat perindustrian:
lahan digunakan untuk pabrik, gudang, dll.; (4) Pusat pendidikan:
lahan digunakan untuk bangunan sekolah, mulai dari TK
sampai perguruan tinggi; (5) Pusat kesehatan: lahan digunakan
untuk bangunan rumah sakit, puskesmas, dan laboratorium;
(6) Pusat rekreasi: lahan digunakan untuk sarana rekreasi; dan
(7) Pusat pertahanan dan keamanan negara: lahan digunakan
untuk markas tentara dan polisi dan semua yang terkait dengan
aktivitasnya.
Aktivitas Individu
Lakukan pengamatan di sekitar kalian tinggal terhadap
minimal 2 keluarga, dan hasilnya presentasikan di depan
kelas!
Amati keluarga yang bertempat tinggal di sekitar kalian,
aktivitas ekonomi apa saja yang dilakukan oleh Kepala
keluarga (Ayah), Ibu dan Anggota keluarga yang sudah
bekerja?

Aktivitas Ekonomi Tempat tinggal


No Keluarga
(Pekerjaan) (desa/kota)
1 Kepala Keluarga ................... ...................
Ibu ................... ...................
Anggota Keluarga ................... ...................
2 Kepala Keluarga ................... ...................
Ibu ................... ...................
Anggota Keluarga ................... ...................

C. Pelaku Kegiatan Ekonomi di Indonesia


Dalam amanat pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, maka
pelaku ekonomi di Indonesia bisa dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 253


(BUMS) dan Koperasi . Berikut ini uraian dari ke tiga bentuk badan
usaha tersebut:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik negara (BUMN) merupakan bentuk
perusahaan yang modalnya sebagaian atau seluruhnya berasal
dari kekayaan negara kecuali bila ada ketentuan lain. Bentuk
ketentuan lain ini pengertiannya mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Badan usaha yang sebagaian modalnya dimiliki oleh negara.
b. Badan usaha yang sebagaian sahamnya dimiliki oleh negara
tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, seperti bentuk
patungan usaha antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, patungan usaha antara pemerintah dengan BUMN
lain, patungan usaha dengan swasta nasional atau swasta
asing dimana mayoritas saham 50% lebih dimiliki pemerintah.
Secara umum ciri-ciri dari Badan Usaha Milik Negara
adalah sebagai berikut:
a. Melayani kepentingan masyarakat umum.
b. Berusaha untuk memperoleh laba karena usahanya
bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh
swasta.
c. Berstatus sebagai badan hukum dan tunduk pada aturan-
aturan hukum yang berlaku.
d. Bergerak dalam bidang produksi atau jasa dan vital bagi
masyarakat.
e. Bertujuan membangun perekonomian nasional menuju
pada kesejahteraan nasional.
f. Modalnya terdiri dari kekayaan negara yang dipisahkan.
g.
Dibentuk untuk membantu tugas pemerintah guna

254 Ilmu Pengetahuan Sosial


melayani kepentingan masyarakat.
Kemudian perusahaan-perusahaan negara tersebut
terbagi dalam:
a. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan merupakan salah satu perusahaan milik negara
yang merupakan sebuah bagian dari departemen. Lembaga
ini tidak di bawah pimpinan direksi melainkan seorang
kepala. Status karyawan dalam perusahaan ini adalah
pegawai negeri, sejak tahun 1991 bentuk badan usaha ini
sudah mulai dihapuskan oleh negara karena menimbulkan
ketidakefisiensian dalam kegiatan ekonomi.
Ciri-ciri dari Perjan adalah sebagai berikut:
1) Sifat kegiatan usahanya adalah public service, yakni
mengutamakan pengabdian dan pelayanan masyarakat.
2) Memperoleh fasilitas sepenuhnya dari negara.
3) Status karyawannya adalah pegawai negeri.
4) Merupakan bagian dari departemen/direktorat jenderal/
pemerintah daerah.
5) Dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan
langsung dari suatu departemen/direktorat jenderal/
pemerintah daerah.
6) Pengawasan dilakukan baik secara hirarki maupun secara
fungsional.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perum merupakan perusahaan milik negara yang memiliki
tujuan utama melayani kepentingan umum baik dalam hal
produksi, konsumsi, maupun distribusi. Secara umum
badan usaha yang berbentuk Perum ini memiliki ciri sebagai
berikut:

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 255


1) Sifat usahanya adalah melayani kepentingan umum
dan sekaligus untuk memupuk keuntungan.
2)
Berstatus badan hukum tetentu yang diatur dengan
undang-undang.
3) Pada umumnya bergerak di bidang jasa-jasa vital (public
utilities).
4) Memiliki nama dan kekayaan sendiri serta memiliki
kebebasan bergerak seperti swasta untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain.
5) Dapat dituntut atau menuntut secara hukum dan
hubungannya diatur berdasarkan hukum perdata.
6) Dipimpin oleh seorang direksi.
7) Status karyawannya adalah pegawai perusahaan yang
diatur sendiri oleh perusahaan.
8)
Laporan tahunan perusahaan yang berisi tentang
laba/rugi dan neraca kekayaan disampaikan kepada
pemerintah.
c. Perusahaan Negara Perseroan (Persero)
Persero merupakan salah satu badan usaha milik negara
yang bentuknya adalah Perseroan Terbatas (PT) dimana
sahamnya baik sebagian atau secara keseluruhan dikuasai
oleh negara. Adapun bentuk perseroan secara umum memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Berusaha memperoleh laba/keuntungan;
2) Status hukumnya adalah hukum perdata yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT);
3)
Karena bentuknya PT maka modalnya terdiri dari
saham-saham yang seluruhnya atau sebagian dimiliki
oleh pemerintah yang berasal dari kekayaan negara

256 Ilmu Pengetahuan Sosial


yang dipisahkan;
4) Tidak memperoleh fasilitas dari negara;
5) Dipimpin oleh dewan direksi; dan
6) Status karyawannya sebagai perusahaan swasta biasa.
Contoh perusahaan negara yang berbentuk perseroan antara
lain: PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Bank BNI Tbk.,
PT Telkom Tbk. BUMN yang berbentuk PT dan Tbk artinya
terbuka berarti perusahaan tersebut sudah go public atau
menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dengan kata lain
perusahaan tersebut sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat.

Gambar 4.27 Gedung Perkantoran PT Telkom, Tbk.


Sumber: wikimapia.org

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan bentuk
perusahaan yang modalnya seluruhnya berasal swasta.
Bentuk BUMS ini pengertiannya mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Usaha Perseorangan
Bentuk usaha ini kebanyakan didirikan dan dikelola

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 257


oleh individu atau perseorangan baik dengan modal sendiri
ataupun modal pinjaman. Secara umum bentuk usaha
perseorangan ini selalu melekat pula kegiatan badan
usahanya. Antara badan usaha dan perusahaan tidak ada
pembedaan semuanya dijadikan satu dalam kegiatannya.
Di Indonesia bentuk usaha perseorangan jumlahnya
kurang lebih mencapai 80% dari total seluruh badan usaha
yang ada. Banyaknya jumlah perusahaan perseorangan
disebabkan oleh beberapa ciri positif sekaligus juga kelebihan
dari bentuk perseorangan, antara lain:
1) Cara pendirian badan usaha perorangan lebih mudah.
2) Sumber pemenuhan modal kewenangan dari pemilik.
3) Pengaturan kegiatan organisasinya lebih mudah dan
sederhana.
4)
Dominasi pemilik menyebabkan manajemennya juga
sederhana.
5) Sebagai milik perseorangan maka tingkat pengenaan
pajaknya juga kecil, karena ada komponen PTKP
(Pendapatan Tidak Kena Pajak).
6) Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin.
7) Tingkat keuntungan lebih maksimal karena tidak dibagi
dengan pihak lain.
8) Bebas melakukan pergerakan sesuai dengan keinginan
pemiliknya.
Sedangkan beberapa ciri negatif atau kelemahan dari
bentuk perseorangan antara lain:
1) Tanggung jawab perusahaan tidak terbatas, artinya jika
terjadi kerugian maka harta pribadi pemiliknya juga
menjadi jaminan.

258 Ilmu Pengetahuan Sosial


2) Adanya jumlah modal dan manajemen yang terbatas
pada satu orang maka akan mengurangi kapasitas
besarnya perusahaan.
3) Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, hal
ini berkaitan dengan keberadaan pemilik yang cuma
satu orang dimana bila pemiliknya berhalangan tetap
atau meninggal maka belum tentu penggantinya dapat
menjalankan perusahaan karena kurang berpengalaman.
Dalam pelaksanaanya bentuk usaha perseorangan ini
biasanya berbentuk usaha kecil-kecil seperti toko, warung,
rumah makan, penginapan bengkel, dan sebagainya. Dan
juga dalam perkembangannya pengelolaan badan usaha ini
juga selain dilakukan sendiri oleh pemiliknya juga kadang-
kadang dilakukan atas nama keluarga.
Sekarang ini banyak bentuk perusahaan perorangan
yang berubah dan berkembang menjadi perusahaan besar,
hal ini memaksa untuk pengelolaan manajemennya yang
semakin kompleks untuk melibatkan pihak lain agar bisa
lebih teratur. Dan dalam hal ini biasanya si pemilik akan
berubah kedudukannya sebagai Komisaris yang memiliki
tugas langsung mengawasi kegiatan perusahaan, sedangkan
pengelolaannya diserahkan kepada manajer yang lebih
profesional.
b. Firma
Bentuk badan usaha Firma merupakan sebuah persekutuan
usaha antara dua orang atau lebih dalam mencapai suatu
tujuan bersama yang telah disepakati. Dalam pendiriannya
sebuah Firma akan mencantumkan akta pendirian yang
merupakan sebuah legalitas hukum atas kegiatan usahanya.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 259


Dalam akta pendirian sebuah Firma ini akan memuat
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Data lengkap tentang para sekutunya.
2) Mekanisme dan struktur organisasi yang berfungsi di
dalamnya.
3)
Jangka waktu usaha yang telah ditentukan dalam
bentuk izin usaha (umumnya 10 tahun).
4) Mekanisme pembagian laba untuk para sekutunya.
Dalam pelaksanaannya Firma merupakan milik bersama
sehingga semua pemilik Firma harus aktif menjalankan
usahanya. Tetapi tidak semua pemilik Firma akan memiliki
kuasa untuk bertindak atas nama badan usaha ini. Ada
beberapa pemilik Firma yang tidak berkuasa penuh atas badan
usaha dan hal ini telah tercantum dalam akta pendirian.
Persekutuan Firma dapat berakhir karena berakhirnya
jangka waktu yang ditetapkan dalam akta pendirian Firma atau
dapat bubar sebelum berakhirnya jangka waktu sebagai akibat
dari pengunduran diri salah satu anggota Firma. Berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang telah kita pelajari bersama maka
dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa bentuk badan usaha
Firma ini memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan,
antara lain:
Keuntungannya:
1) Karena jumlah modal lebih besar dari usaha perseorangan
maka kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi.
2) Seluruh pemilik Firma saling bekerja sama melakukan
pengelolaan sehingga perhatiannya terhadap badan
usaha lebih besar.
3) Pengambilan keputusan badan usaha lebih rasional dan
akurat karena dilakukan oleh lebih dari satu orang.

260 Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelemahannya:
1) Firma merupakan badan usaha yang jumlah pemiliknya
lebih dari satu sehingga sangat mudah dan rawan
menimbulkan konflik.
2) Tanggung jawab para pemiliknya tidak terbatas artinya
akan bertanggung jawab sampai pada harta milik pribadi
jika terjadi risiko kerugian pada badan usaha.
3)
Dalam hal kepemilikan modal, sekutu yang akan
mengundurkan diri akan mengalami kesulitan dalam
pengambilan modal pribadinya.

c. Persekutuan Komanditer (Commanditer Vernotshcaf /CV)


Bentuk badan usaha persekutuan komanditer merupakan
salah satu bentuk kerja sama usaha antar para sekutunya
atas dasar kepercayaan. Hal ini sesuai dengan asal katanya
yakni commandere yang berarti kepercayaan. Jadi persekutuan
ini merupakan bentuk badan usaha yang para sekutunya
mempercayakan modal usaha kepada pihak lain untuk
mengelola. Sehingga dalam kegiatan badan usaha ini para
sekutunya akan terbagi menjadi dua kelompok, antara lain:
1) Sekutu Aktif: merupakan kelompok sekutu yang memiliki
tugas menjalankan kegiatan operasional badan usaha
sehari-hari.
2) Sekutu Pasif: merupakan kelompok sekutu yang memiliki
tugas terbatas pada modal yang disetor saja.
Bila dalam pelaksanaan tugas keseharian badan usaha ini
mengalami risiko kerugian usaha melebihi dari modal usaha
yang disetor oleh masing-masing sekutu pasif maka secara
hukum hal ini akan menjadi tanggung jawab sekutu aktif

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 261


bahkan sampai tak terbatas. Dengan kata lain tanggung jawab
sekutu pasif hanya sebatas modal disetor, dan tanggung jawab
sekutu aktif sampai kekayaan pribadi (tidak terbatas).
Berakhirnya kegiatan sebuah CV juga tidak jauh berbeda
dari Firma karena pada dasarnya CV merupakan persekutuan
Firma, antara lain:
1)
Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan sesuai
dengan akta pendirian.
2) Karena pengunduran diri salah satu sekutunya.
3) Akibat perubahan akte pendirian.
Kebaikan dari persekutuan komanditer (CV):
1) Karena bentuknya persekutuan maka kebutuhan akan
modal lebih mudah terpenuhi.
2) Tanggung jawab seorang sekutu komanditer/pasif
adalah terbatas.
3) Pemimpin badan usaha ini bisa dilaksanakan oleh
dua orang atau lebih hal ini akan memudahkan dalam
menyusun perencanaan yang matang dan akurat.
Kelemahan dari persekutuan komanditer (CV):
1) Adanya pembedaan tugas dari sekutu pasif untuk tidak
mengelola langsung kegiatan badan usaha.
2) Rawan menimbulkan konflik intern dikalangan anggotanya
karena kepemilikannya yang lebih dari dua orang sehingga
jika tidak hati-hati akan menghancurkan usahanya.
Keberadaan CV dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
antara lain:
1) CV Murni adalah perseroan komanditer yang hanya
terdapat satu anggota aktif, sementara anggota yang
lainnya menjadi anggota pasif.

262 Ilmu Pengetahuan Sosial


2) CV Campuran adalah perseroan komanditer dengan
beberapa anggota aktif dan satu atau beberapa orang
anggota pasif.
3) CV Saham adalah perseroan komanditer yang modalnya
terdiri atas saham-saham. Bentuk CV ini merupakan
kombinasi dari perseroan terbatas (PT) dengan Perseroan
Komanditer (CV).
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) merupakan perusahaan yang
modalnya terbagi atas saham-saham dan tanggung jawab
para pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang
dimilikinya. Perseroan diarahkan pada tata cara penentuan
kepemilikan modal usahanya, sedangkan Terbatas diarahkan
pada komposisi tanggung jawab para pemegang saham atau
pesero yang dibatasi sesuai dengan kontribusi yang diberikan.
Perseroan Terbatas (PT) didirikan berdasarkan Akta
Pendirian sesuai dengan kesepakatan dan tujuan para
pendirinya yang disahkan di depan notaris. PT merupakan
sebuah Badan Hukum, yang artinya PT bisa melakukan
perbuatan hukum, melakukan perjanjian dan transaksi, serta
dapat menuntut dan dituntut secara hukum di pengadilan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat
disimpulkan beberapa kebaikan dan keburukan dari PT,
antara lain:
Kebaikan PT:
1) Mudah untuk memperoleh modal dengan cara
mengeluarkan saham.
2) Kelangsungan hidup perusahaan tidak tergantung dari
pemimpin khususnya berkaitan dengan umur.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 263


3) Pemilik dan pengusaha terpisah.
4) Perhatian terhadap karyawan lebih baik.
5) Adanya efisiensi dalam kepemimpinan karena adanya
pembagian tugas yang jelas.
Keburukan PT:
1)
Saham-sahamnya mudah diperdagangkan sehingga
mudah menimbulkan spekulasi.
2) Rahasia perusahaan kurang terjamin karena seluruh
kegiatan perusahaan harus dilaporkan kepada pemilik
modal/saham.
3) Para pemegang saham kurang peduli terhadap kondisi
perusahaan karena lebih mengutamakan perolehan
dividen.
4) Pajak perusahaan lebih besar.
5) Tanggung jawab yang terbatas menyebabkan terjadinya
kecerobohan-kecerobohan.
Dalam pengelolaan PT terdapat pemisahan antara pemilik
dan pengelola. Pemilik bertanggung jawab sebatas terhadap
saham yang dimilikinya sedangkan pengelola atau pengusaha
bertanggung jawab penuh terhadap kinerja dan operasional
perusahaan. Selanjutnya pengusaha merupakan sebuah
dewan direksi dengan beberapa personilnya yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan dan bertanggung jawab dalam
mengelola menejemen perusahaan. Dan dalam menjalankan
tugasnya ini dewan direksi akan diawasi oleh dewan komisaris
yang mayoritas keanggotaanya adalah juga pemilik saham.
Untuk pengesahan status badan hukum maka prosedur
yang harus ditempuh oleh PT antara lain:
1) Pembuatan Akta Pendirian, dengan cara pendiri datang

264 Ilmu Pengetahuan Sosial


ke kantor notaris untuk dibuatkan akta pendirian
yang didalamnya memuat anggaran dasar yang telah
disepakati.
2)
Pengesahan Menteri Kehakiman, notaris kemudian
mengirimkan akta pendirian tersebut kepada Kepala
Direktorat Perdata Departemen Kehakiman untuk
memperoleh pengesahan dari menteri kehakiman.
3) Pendaftaran di Pengadilan Negeri, dengan cara para
pendiri atau kuasanya membawa akta pendirian dan
keputusan pengesahan ke kantor Panitera Pengadilan
Tinggi setempat.
4) Pengumuman dalam berita negara, para pendiri atau
kuasanya membawa akta pendirian, surat keputusan
pengesahan, dan surat pendaftaran dari panitera ke
kantor percetakan negara untuk diumumkan dalam
Berita negara.
Modal PT terbagi atas saham-saham. Nah, apa sebenarnya
yang dimaksud dengan saham? Saham adalah surat tanda
ikut serta sebagai pemilik modal dalam sebuah PT yang
keberadaanya bisa diperjualbelikan dalam masyarakat.
Saham ini bisa diterbitkan sebagai:
1) Saham atas nama adalah saham yang memuat nama
pemiliknya.
2) Saham atas tunjuk adalah saham yang tidak memuat
nama pemiliknya.
Dalam setiap saham yang diterbitkan terdapat nilai
(harga) nominal yang tertulis resmi di dalamnya dan dalam
proses jual beli nilai saham akan mengalami fluktuatif
sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar, inilah

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 265


yang disebut dengan nilai kurs saham. Jual beli saham
terjadi di pasar modal (bursa efek). Bagi perusahaan yang
mengalami perkembangan baik, dapat menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui mekanisme go public di Bursa
Efek Indonesia.
Setiap saham memiliki nilai jasa yang disebut dengan
dividen dan dapat ditukar/diambil pada waktu tertentu.
Dividen merupakan bagian dari keuntungan PT yang dibagikan
kepada pemilik/pemegang saham.
3. Koperasi
Sebagaimana telah diuraikan di depan, BUMN dan BUMS
merupakan badan usaha yang secara umum merupakan
sebuah perkumpulan modal. Salah satu bentuk badan
usaha lain yang diakui pemerintah adalah koperasi, berbeda
dengan BUMN dan BUMS maka koperasi sebagai salah satu
badan usaha selain bertujuan mencari keuntungan juga lebih
menekankan pada kesejahteraan anggota dan masyarakat
(social motive).
Menurut pasal 1 UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian, koperasi diartikan sebagai badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian koperasi di atas, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam koperasi, yaitu:
a. Sebagai Badan Hukum, koperasi memiliki tujuan mencari
laba. Tetapi laba dalam koperasi hanyalah sebagai alat
saja untuk mencapai kesejahteraan anggota.

266 Ilmu Pengetahuan Sosial


b. Prinsip koperasi sebagai landasan kegiatan. Prinsip
koperasi sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan koperasi merupakan sebuah
identitas diri yang membedakan koperasi dengan badan
usaha lain.
Adapun prinsip-prinsip Koperasi sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat terbuka dan suka rela.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil, sebanding
dengan besarnya jasa usaha anggotanya.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerja sama antar koperasi
Selanjutnya setelah kita mengetahui tentang prinsip, maka
selanjutnya dapat kita lihat permodalan koperasi. Modal
koperasi terbagi menjadi 2 (dua), antara lain:
a. Modal ekstern:
1) Anggota, seperti simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan suka rela dan simpanan lainnya.
2) Non Anggota, seperti pinjaman bank dan lembaga
keuangan lain, hibah, bantuan, hadiah dan
sumbangan baik dari pemerintah maupun pihak lain.
b. Modal intern:
1) SHU dan dana cadangan koperasi.
2) Modal intensif, berupa dana penyusutan aktiva tetap
yang belum digunakan.
Dalam koperasi kekuasaan tertinggi ada ditangan rapat
anggota, sedangkan untuk menjalankan usahanya dilakukan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 267


oleh pengurus yang bertanggung jawab langsung kepada
rapat anggota. Pengurus dalam menjalankan kegiatannya
diawasi oleh badan pengawas dan juga merupakan pemegang
amanat dari rapat anggota.
Koperasi jika dilihat dari keanggotaannya, dapat dibedakan
atas: (1) Koperasi Primer (koperasi yang anggotanya orang-
per orang); (2) Koperasi Sekunder (koperasi yang anggotanya
terdiri atas badan hukum koperasi), di tingkat kabupaten/
kota ada koperasi pusat, di tingkat provinsi ada koperasi
gabungan dan di tingkat nasional ada koperasi induk.
Adapun dilihat dari jenis usahanya, koperasi dapat
dibedakan atas:
a. Koperasi Konsumsi, koperasi yang kegiatannya diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para anggotanya,
sehingga para anggotanya dapat dengan mudah memenuhi
keperluan hidupnya dengan harga yang pantas.
b.
Koperasi Produksi, koperasi yang dalam usahanya
menghasilkan barang-barang secara bersama. Contoh:
Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI).
c. Koperasi Kredit, koperasi yang kegiatan usahanya
menerima dan memberikan pinjaman kredit kepada para
anggotanya dengan syarat mudah dan ringan.
d. Koperasi Serba Usaha, koperasi yang kegiatan usahanya
meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan simpan
pinjam/kredit.
e. Koperasi Jasa, koperasi yang kegiatannya bergerak di
bidang jasa/pelayanan. Contoh: Koperasi Angkutan Kota.

268 Ilmu Pengetahuan Sosial


Tugas Proyek
Diskusikan dengan teman satu kelompok kalian! Hasilnya
dikumpukan kepada Guru.
1. Coba kalian lakukan pengamatan, di koperasi sekolah
dimana kalian sekolah, siapa anggotanya dan dari mana
sumber permodalannya serta kapan terakhir melakukan
RAT (Rapat Anggota Tahunan)!
2. Coba kalian amati dan pahami tentang permodalan PT
dan permodalan koperasi. Kemudian kalian bandingkan
mekanisme permodalannya!

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 269


Rangkuman
1. Permintaan (Demand) adalah jumlah barang atau jasa
yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan
pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu
dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap
(ceteris paribus). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan suatu barang adalah harga barang itu sendiri
(Px), harga barang lain (Py) bisa barang substitusi dan
barang komplementer, pendapatan konsumen (Y), selera/
preferensi konsumen (t), dan jumlah Penduduk (Pop).
2. Penawaran (Supply) diartikan kesediaan penjual untuk
menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada
berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan
tertentu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penawaran antara lain harga barang itu sendiri (Px),
harga barang lain (Py), Tingkat Teknologi (T) dan harga
sumber daya/input (I).
3.
Harga keseimbangan diartikan sebagai tingkat
harga yang terjadi berdasarkan kesepakatan antara
pembeli dan penjual. Keseimbangan terjadi saat kurva
permintaan berpotongan dengan kurva penawaran. Titik
perpotongan antara kedua kurva tersebut disebut dengan
titik keseimbangan (Equilibrium), harganya pada sumbu
vertikal disebut harga keseimbangan (Price Equilibrium),
dan kuantitasnya pada sumbu horizontal disebut
jumlah/kuantitas keseimbangan (Quantity Equlibrium).
Metode untuk menghitung keseimbangan ada 3 (tiga)

270 Ilmu Pengetahuan Sosial


macam yaitu Pendekatan Tabel, Pendekatan Grafik, dan
Pendekatan Matematis.
4. Pasar diartikan sebagai “tempat” bertemunya kekuatan
penjual (supply) dan kekuatan pembeli (demand) sampai
timbul transaksi. Pengertian pasar yang menekankan
pentingnya tempat disebut pasar tradisional (pasar
kongkret). Pengertian pasar yang menekankan
“bertemunya” kekuatan penjual dan kekuatan pembeli
sampai menimbulkan transaksi disebut pasar modern
(pasar abstrak).
5. Penggolongan pasar dapat dilakukan menurut:
a. Barang yang ditransaksikan: (1) Pasar Output; dan (2)
Pasar Input.
b. Struktur Penjualnya: (1) Pasar Persaingan Sempurna;
(2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna, terdiri atas
Pasar Monopoli; Pasar Oligopoli dan Pasar Persaingan
Monopolistik.
c. Struktur Pembelinya: (1) Pasar Monopsoni; dan (2)
Pasar Oligopsoni.
6. Pelaku ekonomi di Indonesia dapat dibedakan atas: (1)
BUMN; (2) BUMS; dan (3) Koperasi.

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 271


Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
Pilih satu jawaban yang paling tepat a, b, c, atau d!
1. Kurva permintaan memiliki kemiringan garis atau slope
….
a. negatif
b. positif
c. lurus
d. mendatar

2. Salah satu faktor penentu permintaan yang dominan adalah


....
a. pendapatan masyarakat
b. harga barang itu sendiri
c. harga barang substitusi
d. selera masyarakat

3. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang


yang ditawarkan. Pernyataan ini berlaku untuk ....
a. penawaran
b. permintaan
c. persediaan
d. permintaan dan penawaran

4. Permintaan merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan


oleh ....
a. masyarakat produsen
b. masyarakat konsumen
c. masyarakat buruh
d. masyarakat produsen dan konsumen

5. Permintaan dan penawaran bergeser ....


a. apabila dalam keadaan ceteris paribus
b. apabila faktor yang mempengaruhinya berubah
c. apabila barang dan jasa di pasar naik
d. apabila harga barang dan jasa di pasar turun

272 Ilmu Pengetahuan Sosial


6. Titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva
penawaran merupakan ....
a. harga pasar
b. penurunan permintaan
c. penurunan penawaran
d. titik keseimbangan (jumlah dan harga keseimbangan)

7. Kurva permintaan sebuah produk dapat bergeser ke


kanan akibat ....
a. peningkatan pendapatan konsumen
b. penurunan harga barang subtitusi dari produk
tersebut
c. peningkatan harga barang komplementer
d. perubahan selera konsumen

8. Kurva penawaran bergeser ke kiri atau ke atas, berarti


....
a. penawaran berubah
b. penawaran bertambah
c. penawaran berkurang
d. penawaran tetap

9. Menurut hukum permintaan ....


a. jumlah produk yang diminta berbanding terbalik
dengan harga.
b. jumlah produk yang diminta berbanding lurus dengan
harga.
c. jumlah produk yang diminta berbanding tidak menentu
dengan harga.
d. jumlah produk yang diminta tidak tergantung dari
harga.

10. Struktur atau bentuk pasar lebih ditentukan oleh ....


a. Jumlah pembeli
b. Jumlah penjual

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 273


c. Tingkat harga
d. Tingkat persaingan

B. Esai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Deskripsikan pengertian permintaan dan penawaran?
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran!
3. Apa yang dimaksud dengan pasar kongkret dan pasar
abstrak?
4. Berikan contoh-contoh aktivitas ekonomi penduduk
yang tinggal daerah pedesaan dan di daerah pekotaan!
5. Siapa saja pelaku ekonomi di Indonesia berdasarkan
pasal 33 UUD 1945, sebutkan dan Jelaskan!

GLOSARIUM
Atmosfer : Lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh.
Ceteris Paribus : hal/faktor-faktor lain dianggap konstan
Cultuurstelsel : tanam paksa
Customs : tata kelakuan/adat istiadat disertai adanya aturan
dan pengenaan sanksi
Demand : permintaan
Differentiated : bisa dibedakan
Disequilibrium : ketidakseimbangan
Distribusi : Kegiatan menyalurkan barang dan jasa dan
produsen (penghasil) ke tangan konsumen (pemakai)
Dividend : keuntungan yang dibagi kepada pemegang saham
East Indian Company (EIC) : persekutuan dagang Inggris
Equilibrium : keseimbangan
Excess demand : kelebihan permintaan
Excees Supply : kelebihan penawaran
Folksway : kebiasaan

274 Ilmu Pengetahuan Sosial


Garis Wallace : garis yang membatasi kelompok fauna barat
dan kelompok faunatengah
Garis Weber : garis yang membatasi kelompok fauna tengah dan
kelompok fauna timur.
Imperfect competition : persaingan tidak sempurna
Invisible Hand : tangan tidak kentara (mekanisme pasar)
Komplementer : dua barang yang saling melengkapi
Kondisi geografis : Kondisi wilayah berdasarkan keadaan alam
secara menyeluruh dan kaitannya dengan kondisi alam wilayah
di sekitarnya
Mores : kebiasaan tumbuh menjadi tata kelakuan
Need : kenginan yang menuntut segera dipenuhi
Out of date : ketinggalan jaman/usang
Perfect competition : persaingan sempurna
Preferensi : skala prioritas
Price taker : pengambil harga
Price maker : pembuat harga
Ring of fire : cincin gunung berapi
Sharing : Pertukaran gagasan
Slope : kemiringan garis/gradien
Substitusi : dua barang yang bisa saling menggantikan
Sumber Daya Alam : Sumber daya yang berasal dari alam yang
dimiliki suatu wilayah
Sumber Daya Manusia : penduduk suatu wilayak dengan
berbagai karakeristiknya yang dapat menunjang kehidupan
manusia dan pembangunan wilayah
Supply : penawaran
Taste : selera
Usage : cara-cara berbuat
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) : persekutuan
dagang Belanda
Wilayah : tempat dan unsur-unsur lain yang dimanfaatkan
untuk menunjang kehidupan manusia
Yield/income : pendapatan/penghasilan

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 275


DAFTAR PUSTAKA
Ari Sudarman. (1986). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta:
BPFE.
Bemmelen, R.W. Van. 1949. The Geology of Indonesia Vol IA,
General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes.
The Haque: Goverment Printing Office.
Bintarto, R. (1982). Metode Analisa Geografi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Chay Asdak. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ersin Seyhan. (1997). Dasar-dasar Hidrologi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Foth. D. Henry. (1998). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Handoko. Dr. (1995) Klimatologi Dasar. Jakarta: PT Dunia
Pustaka Jaya.
Horton, Paul B. dan Chester, L Hunt. (1999). Sosiologi.
Jakarta: Erlangga.
Isa M. Darmawijaya. (1997). Klasifikasi Tanah. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Iswardono Sp. (1988). Uang dan Bank. Yogyakarta: BPFE
Jamulyadan W.S. Suratman. 1993. Pengantar Geografi
Tanah. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Kartasapoetra A.G., Gunarsih K. dan Mul Mulyani. (2000).
Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka
Cipta
Mankiw, N Gregori. (2003). Pengantar Ekonomi, Edisi Ke
Dua, Jillid Satu. Jakarta : Erlangga
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,
Sejarah Nasional Indonesia I, Jakarta: Balai Pustaka,
2008.
Yesmil Anwar dan Adang. 2013. Sosiologi untuk Universitas.
Bandung: Refika Aditama.
Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

276 Ilmu Pengetahuan Sosial


BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Dr. Taat Wulandari, M.Pd.


Telp Kantor/HP : 0274-548202 / 081328297509
E-mail : taat_wulandari@uny.ac.id
taatwoelandari@yahoo.co.id
Akun Facebook : Taat Wulandari
Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Sosial UNY,
Kampus Karangmalang,
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta
Bidang Keahlian : Pendidikan Multikultural
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen FIS UNY sejak 1 Januari 2005 sampai sekarang
2. Guru SMAN 1 Sewon Bantul (2002)
3. Guru SMAN 7 Yogyakarta (2002)

Riyawat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S3: PPS UNY/Program Studi Pendidikan Multikultural (2013)
2. S2: PPS UNY/Program Studi Pendidikan IPS (2010)
3. S1: Fakultas Ilmu Sosial/Jurusan Pendidikan Sejarah UNY (2000)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit/Dilaksanakan yang Relevan (10


Tahun Terakhir):
1. Peningkatan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Diskusi
Tarik-Menarik pada Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY, (2006)
2. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Program
Keluargaberencana (Penelitian di Desa Panggungharjo, Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul), (2007)
3. Analisis Gender terhadap Kerentanan Wanita dan Anak-anak atas
Praktek Trafficking (Studi Kasus di Desa Pesuningan Prembun
Kebumen), (2007)
4. Kolaborator dalam Perang Revolusi Kemerdekaan: Studi atas
Sejarah Amerika serikat, (2008)
5. Pemikiran Konfusius dalam Pendidikan, (2008)
6. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Kuliah Sejarah Pendidikan
melalui Evaluasi Proses pada Prodi Pendidikan Sejarah FISE UNY,
(2009)
7. Pengembangan Model Pembelajaran Outclass pada Mata Kuliah
Museulogi di Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY , (2009)
8. Hubungan Kerajaan Mataram Hindu, Kanjuruhan dan Galuh
(Suatu Kajian Isi Prasasti Periode Indonesia Klasik), (2010)
9. Nilai-Nilai Kepemimpinan pada Masa Demokrasi Parlementer
(1950-1959), (2011)

Kelas XI SMA LB - Tunarungu 277


10. Persepsi Mahasiswa Pendidikan IPS terhadap Pelaksanaan
Pendidikan Karakter di FIS UNY (2012)
11. Persepsi Mahasiswa terhadap Mitigasi Bencana Gunung Berapi,
Persepsi Mahasiswa terhadap Mitigasi Bencana Gunung Berapi
(2012)
12. Pemahaman Kultural Guru IPS di Kota Yogyakarta, (2013)
13. Kompetensi Kultural Siswa di SMP Budi Mulia 2 Yogyakarta, (2013)
14. Nilai-Nilai Kepemimpinan Pada masa Demokrasi Terpimpin, (2013)
15. Pendidikan Multikultural untuk Mengembangkan Kompetensi
Kultural bagi Siswa SMP dan SMA di Yogyakarta ,(2013)
16. Model Pendidikan Multikultural di ‘Sekolah Pembauran’ Medan,
Sumatera Utara, (2013)
17. Model Pendidikan Multikultural di ‘Sekolah Harmoni’ Tentena,
Sulawesi Tengah, (2014)
18. Kendala-kendala Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran IPS di Kota Yogyakarta, (2014)
19. Eksplorasi Pemahaman Siswa tentang Nilai-nilai Multikultural di
SMP dan SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta, (2014)
20. Strategi Pembelajaran IPS di Sekolah Alam, SD Jogja Green School,
(2015)
21. Model Pendidikan Karakter dengan Kegiatan Live-in (Studi Kasus di
SMA De Britto Yogyakarta) (2015)
22. Penyelenggaraan Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar (Studi
Kasus di SD Pujokusuman Yogyakarta dan SD N Baratan Sleman),
(2015)

Informasi lain
Lahir di Bantul, 11 Februari 1976. Tinggal di Bantul, Yogyakarta.
Aktif di berbagai kegiatan di bidang pendidikan, beberapa kali menjadi
narasumber di berbagai seminar, pendampingan, Bimbingan Teknis
maupun pelatihan tingkat nasional. Sejak tahun 2005 menjadi dosen
di Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY. Tahun 2008 menjadi dosen
di Jurusan Pendidikan IPS FIS UNY.

278 Ilmu Pengetahuan Sosial

Anda mungkin juga menyukai