Anda di halaman 1dari 246

i

Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku Siswa yang disiapkan


Pemerintah dalam rangka implementasi pembelajaran mata pelajaran
IPS pada SMA-LB Tunanetra. Buku siswa ini disusun, ditelaah, dan
ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Direktorat Pendidikan Khusus Layanan Khusus
(PKLK). Pada hakikatnya buku ini merupakan “dokumen hidup” yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Oleh karena itu, masukan
dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku
ini.

Katalog dalam Terbitan


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XI SMA-LB/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.--Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2016
vi, 238 hlm. : ilus; 25 cm

Untuk SMALB kelas X semester 1 dan 2


ISBN 978-602-358-403-1 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-358-405-5 (jilid 2)
I. Ilmu Pengetahuan Sosial
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Dr. Mukminan
Penelaah : Dr. Nur Wahyu Rochmadi, M.Pd. M.Si
Layouter : Rizki Ageng Mardikawati, S.Pd

Cetakan Ke-1
Disusun dengan huruf Bookman Old Style 12

ii Buku Panduan Siswa IPS


KATA PENGANTAR

Pembelajaran IPS ditujukan untuk memberikan wawasan kepada


siswa tentang berbagai gejala sosial, melalui pemahaman konektivitas
ruang dan waktu beserta aktivitas dan interaksi sosial yang ada
di dalamnya. Buku IPS untuk SMA-LB Tunanetra, menempatkan
Geografi sebagai landasan (platform) pembahasan mengenai berbagai
aspek dari bidang sejarah, ekonomi, dan sosiologi. Melalui IPS, siswa
dikenalkan mengenai keragaman potensi wilayah. Keragaman kondisi
yang dimiliki negara Indonesia merupakan potensi sumber daya yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya dalam
dimensi ruang dan waktu serta ikatan konektivitas multi dimensi,
sehingga masing-masing kondisi gejala beserta keunggulannya akan
dapat berfungsi sebagai sumberdaya pembangunan. Pembelajaran
perlu diarahkan sampai membuat siswa terampil dan aktif dalam
mengamati, menanya, menalar, mencoba, serta membentuk jaringan
pengetahuan yang dikuasainya melalui pendekatan imiah (scientific),
yang meliputi kegiatan-kegiatan: observing (mengamati), questioning
(menanya), mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan
mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Bahkan tidak mustahil,
jika mungkin bisa saja kegiatan dilanjutkan sampai menemukan
(creating) sesuatu temuan yang bermanfaat untuk kesejahteraan
masyarakat.
Buku ini mengarahkan siswa agar memiliki kemauan serta
kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia di lingkungan sekitarnya. Fokus kajiannya
diarahkan pada upaya mendorong siswa memahami serta memiliki
rasa bangga serta rasa memiliki terhadap kekayaan sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, maupun sumberdaya budaya yang kita miliki,
serta pemanfaatannya, terutama pada bidang-bidang pariwisata,
kecantikan, dan tata boga. Oleh karena itu, kreativitas siswa sangat
penting untuk memiliki motivasi dan rasa ingin tahu yang tidak
terbatas, dengan memanfaatkan berbagai kegiatan yang dicontohkan
dalam buku ini. Siswa juga dapat memperkaya secara kreatif melalui
kegiatan-kegiatan lain yang relevan yang bersumber dari lingkungan
alam, sosial, maupun budaya yang ada di sekitar siswa, dengan
mengedepankan prinsip Activity Based Learning, Resource Based
Learning, serta Integrated Learning.
Buku ini sangat terbuka, dan akan terus menerus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, pemerintah mengundang
para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan yang
berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Atas
kontribusinya, diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat
memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan
dalam rangka mempersiapkan generasi “Indonesia Emas” seratus
tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045.

Jakarta,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

SMALB Tunanetra Kelas XI iii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................iii


DAFTAR ISI ............................................................................ iv

BAB I KONDISI GEOGRAFIS DAN AKTIVITAS MANUSIA


DALAM BIDANG EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
DI INDONESIA.............................................................. 1

Peta Konsep ............................................................................ 2


Pendahuluan ........................................................................... 3
A. Interaksi Antar Wilayah di Indonesia ................................ 4
1. Bentuk-bentuk Interaksi Antarwilayah di Indonesia ..........4
2. Intensitas Interaksi Antar wilayah di Indonesia ..................7
B. Kondisi Geografis Indonesia............................................. 10
1. Letak Geografis Indonesia ...............................................11
2. Relief Muka Bumi Indonesia.............................................12
3. Keadaan Tanah di Indonesia .......................................... 14
4. Kondisi Iklim Indonesia ................................................... 17
5. Flora dan Fauna di Indonesia ..........................................19
C. Potensi Sumber Daya Manusia di Indonesia .....................21
1. Pengertian dan Peran Sumber Daya Alam ........................22
2. Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia ....................22
3. Jenis-jenis Sumber Daya Alam menurut Penggolongan
Tertentu ...........................................................................26
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia ...................35
D. Potensi sumber daya manusia di Indonesia ....................36
1. Pengertian dan Peran Sumber Daya Manusia .................. 36
2. Jumlah dan Persebaran Penduduk Indonesia.................. 37

iv Buku Panduan Siswa IPS


3. Kelahiran, Kematian dan Pertumbuhan Penduduk .......... 39
4. Kepadatan Penduduk ...................................................... 44
5. Komposisi Penduduk, Sex Ratio, Beban Ketergantungan,
dan Usia Harapan Hidup ...............................................46
6. Migrasi Penduduk ........................................................... 49
E. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi
Geografis Indonesia ..........................................................53
1. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dalam Bidang
Ekonomi dengan Kondisi Geografis Indonesia ..................53
2. Hubungan antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Sosial
dengan Kondisi Geografis Indonesia ................................. 55
3. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Budaya
dengan Kondisi Geografis Indonesia ................................. 56
Rangkuman ........................................................................... 58
Uji Kompetensi .....................................................................60

BAB II AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA PENJAJAHAN,


PERGERAKAN NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA .................................................. 63

Peta Konsep ......................................................................... 64


Pendahuluan .........................................................................65
A. Kondisi masyarakat akibat penjajahan bangsa Barat .......65
1. Bangsa Portugis .............................................................. 66
2. Bangsa Spanyol .............................................................. 66
3. Bangsa Belanda .............................................................. 67
4. Bangsa Inggris ................................................................ 67

SMALB Tunanetra Kelas XI v


B. Pergerakan kebangsaan Indonesia (Perlawanan terhadap
Penjajahan Bangsa-bangsa Barat ...................................... 73
1. Latar Belakang Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Melawan Penjajahan Bangsa Barat. .................................73
2. Organisasi Pergerakan Nasional ...................................... 74
3. Kehidupan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan .............78
C. Proklamasi Kemerdekaan dan Perjuangan memperoleh
kedaulatan ........................................................................85
1. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II ......................... 86
2. Peristiwa Rengasdengklok ............................................... 88
3. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ..... 90
4. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ..................... 93
5. Perjuangan Memperoleh Kedaulatan ............................... 98
Rangkuman ......................................................................... 107
Uji Kompetensi ...................................................................107

BAB III AKTIVITAS MANUSIA DALAM KELEMBAGAAN


SOSIAL, EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN BUDAYA
DI INDONESIA ...........................................................111

Peta Konsep ........................................................................ 112


Pendahuluan ....................................................................... 113
A. Peran Lembaga Sosial, Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya
bagi Masyarakat Indonesia ............................................. 113
1. Pengertian Lembaga Sosial ............................................ 113
2. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial ................................. 115
3. Norma-norma Masyarakat dalam Lembaga Sosial ......... 117
4. Sistem Pengendalian Sosial ........................................... 122
5. Ciri-ciri Lembaga Sosial ................................................ 123

vi
vi Buku Panduan Siswa IPS
7. Cara Mempelajari Lembaga Sosial ................................. 126
8. Macam-macam Lembaga Sosial......................................127
B. Perubahan Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial,
Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya di Indonesia ........... 144
1. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial ..................... 144
2. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Ekonomi ..................146
3. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Pendidikan ............. 147
4. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Pendidikan ............. 160
Rangkuman ......................................................................... 163
Uji Kompetensi ...................................................................164

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA...167

Peta Konsep ........................................................................ 168


Pendahuluan ....................................................................... 169
A. Permintaan (Demand), Penawaran (Supply) dan Pasar .. 169
1. Pengertian Permintaan (Demand) dan Penawaran
(Supply) .......................................................................... 170
2. Fungsi dan Kurve Permintaan dan Penawaran .............. 173
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan
Penawaran .................................................................... 179
4. Hukum Permintaan dan Penawaran .............................. 184
5. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan ............... 186
6. Pasar ............................................................................ 193
B. Aktivitas Ekonomi dengan Lingkungan .........................199
1. Penduduk yang Bekerja di Sektor Pertanian .................. 200
2. Penduduk yang Bekerja di Sektor Nonpertanian............ 204
3. Kaitan Aktivitas Ekonomi dengan Lingkungan ............ 207
C. Pelaku Kegiatan Ekonomi di Indonesia ......................... 209
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .............................. 209

vii
SMALB Tunanetra Kelas XI vii
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) .............................. 213
3. Koperasi....................................................................... 222

Rangkuman ......................................................................... 225


Uji Kompetensi .................................................................. 227

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 231


GLOSARIUM ........................................................................ 233
PROFIL PENULIS ................................................................. 237

viii
viii Buku Panduan Siswa IPS
BAB I
KONDISI GEOGRAFIS DAN AKTIVITAS
MANUSIA DALAM BIDANG EKONOMI,
SOSIAL, DAN BUDAYA DI INDONESIA

SMALB Tunanetra Kelas XI 11


BAB KONDISI GEOGRAFIS DAN
I AKTIVITAS MANUSIA DALAM
BIDANG EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI INDONESIA
Peta Konsep

Kondisi Geografis

Potensi SDA Interaksi Potensi SDM


Keruangan

Aktivitas Manusia

Ekonomi

Sosial

Budaya

Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Memahami bentuk-bentuk interaksi keruangan di Indonesia.
2. Menjelaskan kondisi geografis (letak dan luas, iklim, rupa bumi,
tata air, tanah, flora, dan fauna) Indonesia.
3. Mengidentifikasi potensi sumberdaya alam Indonesia.
4. Mengidentifikasi potensi sumberdaya manusia Indonesia.
5. Mengidentifikasi aktivitas manusia dalam bidang sosial,
ekonomi, dan budaya (produksi, distribusi, konsumsi) kaitannya
kondisi geografis di Indonesia.

2
2 Buku Panduan Siswa IPS
Pendahuluan
Negara Indonesia terletak di daerah tropis atau lintang rendah,
karena letak/lokasinya yang berdekatan dengan garis Khatulistiwa
(garis lintang 00). Oleh karena itu penyinaran matahari berlangsung
sepanjang tahun, dengan lama penyinaran yang hampir sama
untuk setiap harinya. Tingginya intensitas penyinaran matahari
menyebabkan Indonesia beriklim tropis/panas. Iklim di Indonesia
juga dipengaruhi oleh lokasi kepulauan Indonesia yang diapit oleh
dua benua yaitu benua Asia dan Australia, sehingga menyebabkan
negara Indonesia memiliki iklim musim/muson.
Selain itu wilayah Indonesia berupa kepulauan yang lokasinya
diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, sehingga menyebabkan Indonesia memiliki kelembaban
udara yang tinggi, serta curah hujan yang banyak. Indonesia
juga memiliki letak yang strategis secara geografis, karena selain
terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia juga diapit oleh
dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Posisi
tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk melakukan
hubungan, baik menyangkut kepentingan ekonomi (produksi,
distribusi/perdagangan, dan konsumsi), sosial maupun budaya
dengan negara lain di dunia internasional.
Selain itu, kalian juga tahu bahwa negara Indonesia memiliki
kondisi tanah yang subur. Kondisi geografis tersebut di atas tentu
berpengaruh terhadap kegiatan transportasi dan komunikasi.
Wilayah Indonesia yang luas menyebabkan perbedaan keunggulan
lokasi suatu daerah. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya saling
ketergantungan, saling membutuhkan atau terjadi konektivitas
antarruang dan waktu. Karena luas wilayah Indonesia, perbedaan
kondisi geografis suatu wilayah di Indonesia menyebabkan terjadinya
saling kebergantungan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya,

3
SMALB Tunanetra Kelas XI 3
disebabkan kondisi saling membutuhkan atau terjadi konektivitas
antar ruang dan waktu.

A. Interaksi Antarwilayah Di Indonesia


Pada sub-bab ini, kalian akan belajar tentang interaksi antar
wilayah di Indonesia. Pembahasan tentang interaksi antar wilayah
di Indonesia, mencakup hal-hal berikut: (1) Bentuk-bentuk
Interaksi Antarwilayah di Indonesia; (2) Intensitas Interaksi
Antarwilayah di Indonesia

1. Bentuk-bentuk Interaksi Antarwilayah di Indonesia


Pada pembelajaran IPS di Kelas X, kalian telah diajak untuk
memperhatikan wilayah dan aktivitas penduduk di daerah kalian
masing-masing, bagaimana perubahan-perubahannya dari
waktu ke waktu, makin bertambah atau berkurang? Demikian
juga dengan potensi-potensi, kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki daerah tertentu, sehingga menyebabkan terjadinya
saling ketergantungan antara daerah satu dengan daerah
lainnya. Pada kelas XI ini kalian akan belajar bagaimana
aktivitas penduduk di wilayah Indonesia, apakah cenderung
tetap ataukah berubah, monoton atau makin bervariasi, baik
terkait dengan kegiatan ekonomi, sosial maupun budaya?
Demikian juga penduduk yang tinggal di wilayah tertentu di
Indonesia, memerlukan ruang untuk tempat tinggalnya.
Setiap wilayah di Indonesia memiliki ciri khas tertentu yang
berbeda antara wilayah satu dengan lainnya di Indonesia.
Karakteristik wilayah inilah yang kemudian mengakibatkan
terjadinya keterkaitan antar wilayah di Indonesia sebagai tempat
untuk menjalani hidup dan kehidupan bagi penduduknya,
sekaligus upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh

4
4 Buku Panduan Siswa IPS
kalian pergi ke toko, pasar, supermarket, mal, dan lain-lain,
kamu akan menyaksikan betapa banyak barang-barang yang
diperdagangkan sangat beraneka ragam dan barang-barang
dagangan tersebut kebanyakan berasal dari berbagai wilayah
di Indonesia.
Berbagai jenis pakaian misalnya, banyak didatangkan dari
berbagai kota karena ciri pakaian di berbagai daerah juga
berbeda. Buah-buahan dan sayuran, umumnya didatangkan
dari daerah dataran tinggi di berbagai wilayah di Indonesia,
beras didatangkan dari daerah dataran rendah, sedangkan
ikan asin berasal dari daerah pantai, dan masih banyak lagi
barang-barang dagangan yang ditawarkan yang bukan berasal
dari daerahmu sendiri.
Interaksi yang terjadi antarwilayah di Indonesia merupakan
proses yang terus terjadi dan mempunyai pengaruh terhadap
kondisi wilayah baik provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
dll, dari waktu ke waktu. Interaksi antarwilayah di Indonesia
tidak hanya menyangkut kepentingan ekonomi saja, namun
juga menyangkut di bidang sosial maupun budaya.
Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia secara fisik
yang tejadi antarwilayah di Indonesia, dari waktu ke waktu
baik untuk menetap maupun tidak menetap untuk jangka
waktu tertentu dinamakan dengan mobiltas penduduk.
Pergerakan manusia tersbut dapat terjadi di antara wilayah
yang satu dengan wilayah lainnya di Indonesia. Pengertian
wilayah secara geografis bisa mencakup wilayah yang sempit
seperti desa, kampung, kecamatan, dan sejenisnya, bisa juga
meliputi wilayah yang lebih luas seperti kabupaten, provinsi,
bahkan antarnegara. Oleh karena itu, pergerakan penduduk
dapat terjadi dari desa satu ke desa lain atau dari dari desa

5
SMALB Tunanetra Kelas XI 5
ke kota, atau sebaliknya dari kota ke desa, antarkecamatan,
kabupaten, antarprovinsi, atau bahkan antar negara. “Model
interaktif” pergerakan penduduk antarwilayah tersebut dapat
Anda cermati lewat gambar 1.1.
Gambar 1.1 berikut memberikan ilustrasi model interaktif
pergerakan penduduk antarwilayah, yang digambarkan
dengan anak panah anak panah untuk menggambarkan model
interaksi dimaksud. Silahkan Anda raba anak-anak panah yang
ada sehingga secara utuh Anda dapat memahami antara siapa
dengan siapa atau pihak mana dengan pihak mana interaksi
itu terjadi.

Desa Kabupaten

Kecamatan Provinsi

Pulau
Gambar 1.1. Model interaktif pergerakan manusia antar wilayah
Sumber : dokumen pribadi

Khusus untuk interaksi yang dilakukan melalui pertukaran


(sharing) gagasan, pesan, dan informasi disebut komunikasi.
Interaksi komunikasi inipun dapat terjadi dari desa satu ke
desa lain atau dari dari desa ke kota, atau sebaliknya dari kota
ke desa, antar kecamatan, kabupaten, antar provinsi, atau

6
6 Buku Panduan Siswa IPS
bahkan antar Negara, sebagaimana gambar di atas.
Sedangkan interaksi yang terkait dengan pemindahan barang
dan orang disebut transportasi. Tentu kalian setiap saat dapat
mendengar adanya orang-orang yang sedang memindahkan
barang-barang dagangan atau kebutuhan sehari-hari lainnya,
baik dengan alat transportasi yang sederhana seperti sepeda
atau sepeda motor, gerobak, hingga mobil, truk, kereta api,
kapal, dan lain-lain. Transportasi bisa dilakukan melalui
darat (transportasi darat) air (transportasi air) maupun udara
(transportasi udara).

2. Intensitas Interaksi Antarwilayah di Indonesia


Sebagaimana sudah pernah kalian pelajari di kelas-X,
bahwasannya intensitas atau kekuatan interaksi antar
wilayah, sangat dipengaruhi oleh 3 (tiga) kondisi, yaitu: kondisi
saling melengkapi, kesempatan perantara dan bahan-bahan
yang dapat dipertukarkan. Kalian tentu masih ingat bukan
penjelasan mengenai ke-3 hal tersebut? Untuk itu pada bagian
ini kalian akan belajar tentang intensitas interaksi yang terjadi
antar wilayah di Indonesia yang disebabkan oleh kondisi
saling membutuhkan, perbedaan jarak antarwilayah, serta
kemudahan akses maupun pengiriman barang.
a. Kondisi antar wilayah di Indonesia yang saling melengkapi.
Kondisi saling melengkapi terjadi karena masing-masing
wilayah (region), baik provinsi, kabupaten/kota, atau
kecamatan di Indonesia, memiliki kondisi yang berbeda
dalam ketersediaan atau potensi sumber daya alam maupun
sumber daya manusia. Satu wilayah, apakah itu pulau,
provinsi, kabupaten/kota, atau kecamatan tertentu memiliki
kelebihan sumber daya tertentu, sementara ada wilayah

7
SMALB Tunanetra Kelas XI 7
lain yang kekurangan. Contoh: Pulau-pulau besar seperti
Sumatera, Kalimantan, dan Papua, kaya dengan sumber daya
alam yang berupa hutan, sehingga memiliki potensi yang
besar hasil kayu untuk bangunan. Sementara Nusa Tenggara,
sesuai dengan kondisi alamya, di sana tidak memiliki cukup
sumber daya yang berupa kayu untuk bangunan, namun di
Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki jenis kayu yang sangat
terkenal karena baunya yang wangi, yang dikenal dengan
kayu Cendana. NTT juga kaya dengan binatang ternak,
khususnya lembu dan kuda. Oleh karena itu maka, antar
wilayah pulau atau provinsi dapat melakukan kerjasama
yang saling melengkapi (complementer). Demikian juga pulau
Jawa, dengan jumlah penduduk yang besar mengakibatkan
sumber daya alam yang ada cepat termanfaatkan. Maka
kebutuhan akan kayu untuk bangunan, dll. harus membeli
atau mendatangkan dari bagian provinsi/pulau yang lain
atau bahkan dari luar negeri atau mancanegara. Sebaliknya
sesuai dengan kemajuan yang terjadi di pulau Jawa, maka
pabrik-pabrik atau perusahaan besar umumnya ada di
pulau Jawa, sehingga meskipun sumber daya alamnya
sudah makin menipis, namun Jawa banyak memproduksi
bahan atau barang hasil industri makanan, pakaian, dan
barang-barang kebutuhan lain yang sangat dibutuhkan oleh
penduduk di pulau-pulau yang lain.

8
8 Buku Panduan Siswa IPS
Wawasan
Saling melengkapi antar wilayah di Indonesia disebabkan oleh
potensi, kelebihan dan kekurangan sumber daya alam maupun
sumber daya manusia yang berbeda antarpulau, antarprovinsi,
antarkabupaten, antarkecamatan, atau antarwilayah di
Indonesia.

b. Perbedaan Jarak Antarwilayah di Indonesia


Perbedaan intensitas interaksi antarwilayah di Indonesia
dapat terjadi karena ada wilayah yang memiliki alternatif lebih
baik dapat dikatakan sebagai peluang antara. Manakala ada
dua wilayah yang memiliki kelebihan barang atau produk yang
sama, maka wilayah lain yang akan membeli produk tersebut
akan memperhatikan faktor jarak atau biaya. Misalnya:
Banyak orang di daerah Batam (provinsi Riau) lebih banyak
yang berbelanja ke Singapura dari pada belanja ke Jakarta
atau kota-kota lain di Indonesia, disebabkan karena jaraknya
lebih dekat dan sarana transportasinya juga mudah. Demikian
juga betapa banyak masyarakat Jakarta, yang pada setiap hari
Sabtu dan Minggu, atau hari libur, mereka berlibur ke kota
Bandung, atau Puncak.
c. Kemudahan perolehan maupun pengiriman barang antar
wilayah di Indonesia
Terkait dengan kemudahan perolehan maupun pengiriman
barang antar wilayah ini, akan mengakibatkan intensitas
interaksi juga dapat meningkat karena kemudahan mencapai
atau mengirimkan barang kebutuhan dari para pihak yang
berinteraksi. Faktor utama kemudahan pengiriman ini
didasarkan baik atas biaya yang lebih murah, ataupun kebijakan

9
SMALB Tunanetra Kelas XI 9
aturan masing-masing wilayah di Indonesia. Jarak yang lebih
jauh tetapi mudah dicapai sehingga biaya lebih murah, akan
lebih diminati daripada jarak dekat tetapi jalan yang rusak dan
sulit untuk dicapai. Seseorang yang akan membeli sayuran akan
lebih suka membeli di warung atau pasar daripada membeli
langsung ke petani meskipun jaraknya lebih dekat tetapi untuk
dapat menjangkaunya secara langsung lebih sulit.
Apalagi jika kemudahan pengiriman ini dikaitkan dengan
interaksi yang berupa pertukaran gagasan, pesan, dan informasi
yang disebut komunikasi, sangat dipengaruhi oleh faktor
kemudahan pengiriman. Secara umum jaringan komunikasi di
daerah di pulau Jawa jauh lebih baik dibandingkan dengan
beberapa daerah atau pulau di luar Jawa.

Wawasan

Sebagai bangsa Indonesia harus selalu waspada, karena kemajuan


transportasi, teknologi informasi dan komunikasi juga membawa
dampak buruk terutama pengaruh asing yang negatif.

B. Kondisi Geografis Indonesia


Pada sub-bab ini, kalian akan belajar tentang kondisi geografis
Indonesia. Pembahasan tentang kondisi geografis Indonesia
meliputi hal-hal berikut:
1. Letak Geografis Indonesia
2. Relief Muka Bumi Indonesia
3. Keadaan Tanah di Indonesia
4. Kondisi Iklim Indonesia
5. Flora dan Fauna Indonesia

10
10 Buku Panduan Siswa IPS
1. Letak geografis Indonesia
Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan
posisinya terhadap daerah lain. Dapat juga dikatakan bahwa
letak geografis adalah letak berdasarkan kondisi alam
sekitarnya. Secara astronomis Indonesia terletak di antara 950
BT-1410 BT dan antara 60 LU-110 LS. Artinya untuk bagian yang
paling utara dari wilayah kepulauan Indonesia dibatasi oleh
garis lintang 60 LU, sedangkan bagian wilayah Indonesia yang
paling selatan, dibatasi oleh garis lintang 110 LS. Sementera
bagian yang paling barat dari wilayah Indonesia dibatasi oleh
garis bujur 950 BT, sedangkan bagian yang paling timur dibatasi
oleh garis bujur 1410 BT.
Untuk lebih jelasnya kalian dapat memperhatikan dengan
cara meraba peta atau gambar 1.2.

Gambar 1.2. Letah Astronomis Indonesia


Sumber : dokumen pribadi

Secara geografis wilayah Indonesia diapit oleh dua benua


dan dua samudera. Dua benua tersebut adalah Benua Asia di
bagian Barat Laut, dan Benua Australia di bagian Tenggara.
Sementara samudera Hindia berada di bagian Barat Daya dan
Samudera Pasifik di bagian Timur Laut, keduanya mengapit

11
SMALB Tunanetra Kelas XI 11
Indonesia. Posisi geografis Indonesia memberikan banyak
keuntungan karena menjadikan letak Indonesia secara
geografis menjadi sangat strategis.
Untuk mendapatkan gambaran tentang posisi silang wilayah
negara Indonesia, kalian dapat memperhatikan gambar
1.3. Fokuskan perabaan kalian pada dua anak panah yang
bersilangan. Anak panah pertama menghubungkan benua
Asia di bagian Barat Laut dengan benua Australia di bagian
Tenggara.

Gambar 1.3. Letak geografis Indonesia di antara benua Asia dan Austra-
lia, dan di antara samudera Hindia dan Pasifik

Sumber : dokumen pribadi

Gambar silang dengan anak panah menggambarkan bahwa


negara Indonesia berada pada posisi yang strategis, karena
berada pada persimpangan jalan atau lalu lintas antara
Asia dengan Australia, dan antara samudera Hindia dengan
samudera Pasifik.
2. Relief Muka Bumi Indonesia
Indonesia adalah suatu negara kepulauan. Luas wilayah
seluruhnya kurang lebih 5.180.053 km2. Wilayah Indonesia
terdiri atas daratan dan lautan. Luas daratan Indonesia
mencapai 1.922.570 km2. Luas lautan Indonesia mencapai

12
12 Buku Panduan Siswa IPS
3.257.483 km2. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 13.466
pulau. Ada lima pulau besar di Indonesia yang dihuni oleh
masyarakat, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Pulau lainnya merupakan pulau-pulau kecil. Sejumlah
pulau-pulau kecil tersebut juga dihuni manusia.
Setiap pulau di Indonesia memiliki kenampakan alam yang
berbeda-beda. Secara umum, kenampakan alam pulau-pulau di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
a. Dataran rendah
Dataran rendah di Indonesia terhampar di banyak pulau.
Semua pulau di Indonesia memiliki dataran rendah meskipun
tidak luas. Pulau Jawa adalah contoh pulau yang sebagian
besar daerahnya adalah dataran rendah. Dataran rendah
banyak dihuni penduduk karena mudah mendapatkan
air dan lahannya tidak terlalu bergelombang. Kebanyakan
penduduk yang tinggal di dataran rendah membuka lahan
pertanian, baik sawah maupun perkebunan.
b. Dataran tinggi
Dataran tinggi sesungguhnya sama dengan dataran
rendah, namun berbeda ketinggiannya dari permukaan
air laut (dpal) yang dapat mencapai 400 meter di atas
permukaan laut. Karena permukaannya yang datar, maka
daerah dataran tinggi juga banyak dimanfaatkan untuk
permukiman. Daerah dataran tinggi pun banyak terdapat
pertanian. Tanaman budidaya di daerah dataran tinggi
berbeda dengan tanaman budidaya di dataran rendah,
kebanyakan berupa tanaman sayur-sayuran.
c. Bukit
Bukit adalah daerah yang lebih tinggi daripada daerah di
sekitarnya. Ketinggian bukit dapat mencapai 600 meter di atas

13
SMALB Tunanetra Kelas XI 13
permukaan laut. Apabila terdapat banyak bukit yang letaknya
mengelompok atau saling berdekatan, maka disebut sebagai
perbukitan. Daerah perbukitan kurang cocok untuk tempat
permukiman karena sulit membangun jalur transportasi, di
samping rawan terjadi longsor. Daerah perbukitan juga tidak
cocok untuk membuka lahan persawahan karena cenderung
kesulitan air. Namun, karena untuk memenuhi kebutuhan,
masyarakat sering membuka ladang di lereng-lereng bukit.
d. Gunung
Gunung merupakan daerah yang tinggi dengan lereng
curam dan memiliki puncak. Indonesia memiliki banyak
gunung karena terletak di daerah ring of fire (cincin gunung
berapi). Ada dua cincin gunung berapi yang melewati
Indonesia, yang dinamakan Sircum Pasific dan Sircum
Mediteran. Gunung berapi di Indonesia ada yang aktif dan
ada yang sudah mati. Gunung berapi aktif sewaktu-waktu
dapat meletus dan mengeluarkan material vulkanik. Gunung
berapi yang sudah mati tidak dapat meletus lagi.
Rangkaian gunung-gunung yang membentuk satu
kesatuan dinamakan pegunungan. Rangkaian pegunungan
banyak terdapat di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,
dan Pulau Papua. Lereng gunung banyak dimanfaatkan
penduduk untuk membuka lahan pertanian dan juga
kawasan pariwisata.
3. Keadaan Tanah di Indonesia
a. Jenis Tanah di Indonesia
Indonesia memiliki jenis tanah berbeda-beda pada setiap
wilayah. Hal ini terjadi karena tanah terbentuk dari proses dan
bahan yang berbeda-beda. Jenis tanah yang berbeda memiliki
ciri-ciri yang berbeda pula, sehingga kegunaannya pun berbeda.

14
14 Buku Panduan Siswa IPS
Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain:
1) Tanah aluvial (endapan)
Tanah aluvial umumnya berasal dari endapan aliran
sungai. Biasanya tanah jenis ini dimanfaatkan untuk
tanaman palawija, jagung, atau tanaman perdu lainnya.
Tanah aluvial banyak terdapat di sekitar aliran sungai di
Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, dan Pulau Papua.
2) Tanah humus
Tanah humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah
lapuk. Tanah ini umumnya subur karena mengandung
banyak unsur hara dan mineral yang dibutuhkan oleh
tanam-tanaman. Tanah humus banyak terdapat di hutan
di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Papua, dan sebagian
Pulau Sulawesi.
3) Tanah gambut
Tanah gambut juga berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang
telah lapuk, namun kurang sempurna karena banyaknya
kandungan air. Kandungan unsur hara dan mineral
yang terdapat dalam tanah gambut umumnya terbatas.
Biasanya tanah gambut dimanfaatkan untuk perkebunan,
terutama perkebunan kelapa sawit. Tanah gambut banyak
terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Itulah
sebabnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan banyak
dikembangkan lahan-lahan perkebunan kelapa sawit.
4) Tanah vulkanis
Tanah vulkanis berasal dari bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi. Beberapa tanah vulkanik
terbentuk oleh hasil pelapukan batuan yang dikeluarkan
oleh gunung berapi. Sebagian tanah vulkanis berasal

15
SMALB Tunanetra Kelas XI 15
dari endapan abu vulkanik yang tebal. Tanah vulkanis
umumnya subur sehingga banyak dimanfaatkan untuk
aktivitas di bidang pertanian dan perkebunan.
5) Tanah mediteran/terarosa
Tanah mediteran/terarosa berasal dari hasil pelapukan
batu kapur. Tanah terarosa biasanya berwarna merah
dan terdapat di daerah gunung/pegunungan. Tanah ini
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan ladang. Tanah
terarosa banyak ditemukan di Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera.
b. Kesuburan Tanah di Indonesia
Lewat pelajaran IPS di kelas X, kalian tentu sudah sering
diajak memperhatikan kondisi tanah di sekitar tempat
tinggal. Bagaimana masyarakat memanfaatkan tanah di
lingkungan kalian? Perbedaan apa saja yang kalian temukan
pada kondisi tanah di lingkungan? Keunggulan apa saja
yang terdapat pada kondisi tanah di Indonesia?
Pada pelajaran kelas XI ini, kalian akan mempelajari
berbagai jenis tanah di Indonesia. Tanah di Indonesia
pada umumnya subur, disebabkan salah satunya karena
Indonesia berada di daerah vulkanis, di mana Indonesia
memiliki banyak gunung berapi yang letusannya setiap saat
dapat menyuburkan tanah. Mengapa gunung berapi dapat
menyuburkan tanah? Letusan gunung berapi menyemburkan
abu vulkanis sebagai penyubur kembali tanah yang kurang
subur. Tanah di Indonesia yang subur akan mengakibatkan
berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi
tanah yang subur, iklim tropis dengan sinar matahari dan
curah hujan yang cukup merupakan keunggulan komparatif
tersendiri bagi wilayah negara kita. Tanah di Indonesia dapat

16
16 Buku Panduan Siswa IPS
ditanami ataupun tumbuh berbagai jenis tanaman dan
memberikan hasil yang besar.

4. Kondisi Iklim Indonesia


Kondisi iklim di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh
tiga jenis iklim, yaitu:
a) Iklim tropis
Iklim tropis disebabkan karena Indonesia terletak di sekitar
khatulistiwa. Gambar 1.4 menggambarkan pergerakan angin
global di seluruh dunia, yang digambarkan dengan anak
panah anak panah untuk menggambarkan arah pergerakan
angin global dimaksud. Silahkan Anda raba anak-anak
panah yang ada di dekat garis Lintang 00 atau biasa disebut
dengan garis Khatulistiwa.

Gambar 1.4. Pergerakan Angin Global


Sumber : dokumen pribadi

Iklim tropis menyebabkan Indonesia memiliki suhu


udara yang tinggi. Akibatnya, penguapan terjadi dalam
jumlah besar. Hal ini mengakibatkan curah hujan tinggi di
Indonesia.
b) Iklim muson
Iklim muson yang terjadi di Indonesia disebabkan karena
adanya pergantian arah angin setiap setengah tahun sekali.

17
SMALB Tunanetra Kelas XI 17
Antara bulan Oktober sampai April, angin bertiup dari arah
barat atau barat laut. Angin ini dinamakan angin muson
barat. Angin muson barat menyebabkan terjadinya musim
penghujan. Sedangkan pada bulan April sampai Oktober,
angin yang bertiup arahnya dari timur atau tenggara. Angin
ini dinamakan angin muson timur. Angin muson timur
menyebabkan terjadinya musim kemarau. Perbedaan antara
angin muson barat dengan angin muson timur tersebut
dapat kalian rasakan melalui perabaan pada gambar 1.5.
Fokuskan perabaan kalian pada semua anak panah yang
ada sehingga kalian paham perbedaan ke dua angin muson
tersebut

Gambar 1.5.
Angin muson barat
dan angin muson
timur di Indonesia
Sumber : dokumen pribadi

c) Iklim laut
Indonesia memiliki iklim laut karena Indonesia memiliki
lautan yang sangat luas. Kurang lebih 2/3 wilayah Indoesia
adalah laut/lautan. Laut yang luas menyebabkan banyak
terjadi penguapan dan hujan.
Dari uraian tentang kondisi iklim di Indonesia, dapat
dikemukakan bahwa berdasarkan pembagian iklim matahari

18
18 Buku Panduan Siswa IPS
yang meliputi iklim tropis, subtropis, sedang, dan dingin/
kutub, wilayah Indonesia terletak di daerah yang beriklim
tropis. Indonesia yang terletak di antara dua benua, yakni Asia
dan Australia, menyebabkan Indonesia memiliki angin musim
Barat dan angin musim Timur. Akibatnya wilayah negara
Indonesia memiliki iklim musim/muson. Sementara karena
Indonesia memiliki lautan yang sangat luas, mengakibatkan
Indonesia memiliki iklim laut. Dengan demikian secara umum
dapat dikatakan wilayah Indonesia memiliki iklim muson-laut-
tropis.

5. Flora dan Fauna di Indonesia


a. Flora di Indonesia
Flora atau tumbuhan di Indonesia dikelompokkan menjadi
dua, yaitu kelompok Indo-Malayan dan kelompok Indo-
Australian. Kelompok Indo-Malayan terdapat di Indonesia
bagian barat, yaitu Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera,
Pulau Jawa, dan Pulau Bali. Kelompok Indo-Australian
terdapat di Indonesia bagian timur, yaitu Pulau Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.
Ciri-ciri flora Indo-Malayan dan flora Indo-Australian di
antaranya adalah sebagai berikut.
1) Ciri-ciri flora Indo-Malayan
a) Jenis meranti-merantian sangat banyak
b) Terdapat berbagai jenis rotan
c) Tidak terdapat hutan kayu putih
d) Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikit
e) Jenis tumbuhan sagu sedikit
f) Terdapat berbagai jenis nangka

19
SMALB Tunanetra Kelas XI 19
2) Ciri-ciri flora Indo-Australian
a) Jenis meranti-merantian hanya sedikit
b) Tidak terdapat berbagai jenis rotan
c) Terdapat hutan kayu putih
d) Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa, khususnya
di Papua
e) Banyak terdapat tumbuhan sagu
f) Tidak terdapat jenis nangka
b. Fauna di Indonesia
Berdasarkan lokasi persebarannya, fauna atau hewan
di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. Tiga
kelompok fauna tersebut adalah:
1) kelompok fauna barat (fauna Asiatis/Oriental),
2) kelompok fauna tengah (fauna Peralihan), dan
3) kelompok fauna timur (fauna Australian).
Ke tiga kelompok fauna tersebut dibatasi oleh garis Wallace
dan garis Weber. Garis Wallace membatasi antara kelompok
fauna barat dan kelompok fauna tengah. Sedangkan garis
Weber membatasai kelompok fauna tengah dan kelompok
fauna timur.
1) Fauna Asiatis
Fauna Asiatis memiliki ciri-ciri utama yaitu:
a) Memiliki spesies mamalia yang berukuran besar, seperti
gajah, badak, harimau, dan sebagainya. Namun, jumlah
mamalia berkantung sedikit, atau hampir tidak ada.
b) Terdapat berbagai jenis kera, seperti bekantan, tarsius,
serta orang utan.
c) Terdapat banyak hewan endemik, seperti badak bercula
satu, binturong, monyet, tarsius, dan kukang.
d) Terdapat jenis burung yang mempunyai warna bulu

20
20 Buku Panduan Siswa IPS
kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Seperti : jalak
bali, elang jawa, elang putih, dan sebagainya.
e) Mempunyai banyak ikan air tawar.
2) Fauna Peralihan
Ciri-ciri utamanya adalah:
a) Banyak terdapat hewan asli Indonesia.
b) Memiliki kemiripan dengan fauna tipe Asiatis dan
Australis.
c) Terdapat berbagai jenis hewan langka.
d) Faunanya sebagai sisa dari hewan purba yang masih
mampu untuk bertahan.
e) Contoh dari fauna peralihan ini antara lain adalah babi
rusa, anoa, kuda, monyet, komodo, ular, burung maleo,
burung dewata, burung rangkong.
3) Fauna Australiatis
Ciri-ciri utama fauna Australiatis adalah:
a) Banyak binatang yang berkantung.
b) Mempunyai berbagai jenis burung yang memiliki bulu
warna-warni.
c) Ikan air tawar jumlahnya sedikit.
d) Tipe ikan laut kebanyakan memiliki bentuk yang bulat
panjang.
e) Contoh dari fauna Australiatis ini antara lain adalah
kanguru, walabi, kuskus, buaya, biawak, kadal,
cenderawasih, kasuari, burung nuri.

C. Potensi Sumber daya Alam di Indonesia


Pada subbab ini, kalian akan belajar tentang potensi sumber
daya alam di Indonesia. Pembahasan tentang potensi sumber
daya alam di Indonesia mencakup hal-hal berikut:

21
SMALB Tunanetra Kelas XI 21
1. pengertian dan peran sumber daya alam;
2. persebaran sumber daya alam di Indonesia;
3. jenis-jenis sumber daya alam yang dapat dikelompokkan
menurut penggolongan tertentu, dan
4. pengelolaan sumber daya alam.

1. Pengertian dan Peran Sumber Daya Alam


Sumber daya alam (biasa disingkat SDA), adalah sumber
daya yang berasal dari alam yang dimiliki suatu wilayah, baik
berupa daratan, udara, maupun perairan yang bermanfaat
untuk mendukung kehidupan manusia dan pembangunan
wilayah/negara. Sumber daya alam mencakup semua sumber
daya yang berasal dari alam baik daratan, perairan, maupun
udara/atmosfer. Secara garis besar komponen sumber daya
alam terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Sumber daya
alam biotik adalah komponen sumber daya alam yang berupa
kehidupan, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
sedangkan komponen sumber daya alam abiotik meliputi
komponen sumber daya alam yang bukan berupa kehidupan,
antara lain berupa gas alam, tanah, berbagai jenis logam, air,
minyak bumi dan lain-lain. Sumber daya alam memiliki peran
sangat bermanfaat untuk mendukung kehidupan manusia
serta pembangunan wilayah/negara, baik sebagai faktor
produksi maupun sebagai penunjang kehidupan.

2. Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia


Sumber daya alam di Indonesia tersebar baik di daratan
(litosfer), di air/perairan (hidrosfer) maupun di udara
(atmosfer)
a. Sumber daya alam yang terdapat di daratan (litosfer)

22
22 Buku Panduan Siswa IPS
Sumber daya alam yang terdapat di daratan (litosfer)
mencakup tanah dan lahan, batuan, dan mineral.
1) Lahan dan Tanah
Lahan (land) mempunyai pengertian yang lebih luas
dari pada tanah. Tanah itu sendiri merupakan salah satu
komponen pembentuk lahan. Lahan mencakup atmosfer,
tanah, batuan, hidrologi dan tumbuhan yang terdapat
pada dan dekat permukaan bumi. Sumber daya lahan
mempunyai berbagai nilai bagi kehidupan manusia, karena
dari lahan ini manusia dapat memperoleh bahan makanan,
mendapatkan tempat tinggal dan dapat melakukan aktivitas
lainnya. Penggunaan lahan di Indonesia sangat bervariasi
antara lain untuk: persawahan, tegalan, perkebunan,
perikanan, kehutanan, permukiman, perindustrian
dan pariwisata. Tanah sebagai komponen utama lahan,
merupakan material/bahan hasil pelapukan batuan yang
bercampur dengan bahan-bahan organik.
b. Sumber daya alam yang terdapat di air (hidrosfer)
Air/perairan dimaksudka adalah seluruh perairan baik
yang ada di darat maupun di laut. Contoh perairan darat
misalnya sungai, danau, telaga, waduk, dan rawa.
Perairan darat dapat dimanfaatkan untuk:
1) air rumah tangga seperti air minum, mandi, cuci, dan
lain-lain.
2) air irigasi untuk mengairi tanaman pertanian
3) air untuk industri, sebagai bahan mentah maupun bahan
proses produksi
4) sumber galian pasir dan bijih besi
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sungai.
Sedimen atau endapan sungai seperti pasir, batu-batuan,

23
SMALB Tunanetra Kelas XI 23
lumpur atau lempung, dan lain-lain, juga merupakan sumber
daya alam atau barang tambang yang terdapat di sungai.
Sedimen yang terangkut sungai yang mencapai pantai dan
terendapkan dapat membentuk dataran yang disebut delta,
yang dapat dijadikan lahan pertambakan.
c. Sumber daya alam yang ada di udara (atmosfer)
Sumber daya alam yang terdapat di udara (atmosfer)
meliputi: udara dengan berbagai kandungan gasnya, angin,
suhu udara dan sinar matahari.
1) Udara
Udara yang ada di atmosfer mengandung berbagai
macam gas dan banyak manfaat. Manfaat udara adalah:
a) penyedia berbagai macam zat yang diperlukan bagi mahluk
hidup.
b) melindungi mahluk hidup terhadap pengaruh sinar
matahari;
c) penyeimbang suhu menurut ruang di permukaan bumi;
d) media perambatan gelombang elektromagnetik yang
berguna telekomunikasi radio dan televisi.

Sifat dari gas-gas penting yang perlu diketahui.


a) Nitrogen; disebut juga sebagai zat lemas. Mengapa? Karena
mahluk hidup terutama manusia dan hewan akan mati
lemas bila menghirup nitrogen terlalu banyak. Nitrogen
merupakan unsur penting dalam pembuatan pupuk,
misalnya pupuk urea banyak mengandung nitrogen.
b) Oksigen; merupakan zat yang paling penting bagi kehidupan
manusia dan hewan. Oksigen yang dihirup manusia dan
hewan akan mengubah makanan dalam tubuh menjadi
energi gerak, membuat zat baru dan menghasilan energi

24
24 Buku Panduan Siswa IPS
panas.
c) Tumbuh-tumbuhan menghisap CO2 sewaktu fotosintesis
dan mengeluarkan O2 pada siang hari, (menghirup O2
waktu bernafas pada malam hari).
d) Gas-gas mulia, yaitu gas yang jumlahnya sedikit di
atmosfer, seperti argon, neon, helium, kripton dan xenon.
2) Angin
Angin ada sebagai akibat perbedaan suhu pada permukaan
bumi. Sumber daya angin yang terdapat di udara merupakan
sumber daya energi alternatif yang tidak merusak lingkungan.
Untuk mendapatkan energi angin digunakan kincir angin
atau baling-baling, sehingga energi angin dapat diperoleh
menjadi tenaga penggerak yang selanjutnya dapat digunakan
untuk menggerakkan peralatan atau sumber energi lain,
seperti generator listrik. Di Indonesia wilayah Maumere,
Palu, dan Waingapu memiliki potensi sumber daya angin
yang cukup potensial.
3) Sinar matahari
Sinar matahari juga merupakan sumber daya alam yang
tak kalah potensialnya dibandingkan sumber daya alam
yang lain. Sinar yang dipancarkan oleh matahari ke bumi
melalui udara merupakan energi yang tak ternilai harganya.
Karena adanya sinar matahari inilah kehidupan di muka
bumi ini dapat berjalan. Manusia, binatang, dan tumbuh-
tumbuhan, semuanya membutuhkan sinar matahari. Kalian
dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika matahari
berhenti bersinar?
Pemanfaatan energi panas surya juga dapat dilakukan
dengan cara mengkonversikan energi matahari ke dalam
bentuk energi panas melalui kolektor penyerapan panas,

25
SMALB Tunanetra Kelas XI 25
kemudian dapat dimanfaatkan langsung untuk pemanasan
ruangan, pengeringan, pemanasan air untuk keperluan
rumah tangga, atau industri.

3. Jenis-jenis Sumber Daya Alam menurut Penggolongan


Tertentu
Jenis sumber daya alam khususnya barang tambang atau
bahan galian, dapat dikelompokkan menurut penggolongan
tertentu.
a. Penggolongan sumber daya alam menurut Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1980.
Barang tambang/bahan galian, merupakan istilah yang
sering digunakan untuk menyebut sumber daya alam yang
terdapat di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1980, yang mengatur tentang Penggolongan Bahan-
bahan Galian, membagi bahan galian di Indonesia menjadi
3 (tiga) golongan, yaitu:
1) Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan
strategis. Artinya strategis bagi pertahanan/keamanan
atau bagi perekonomian negara.
Bahan galian golongan A, terdiri atas:
a. Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;
b. Bitumen padat, aspal;
c. Antrasit, batubara, batubara muda;
d. Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio
aktif lainnya;
e. Nikel, kobalt;
f. Timah.
2) Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, berupa
bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

26
26 Buku Panduan Siswa IPS
banyak.
Bahan galian golongan B, terdiri atas:
a. Besi, mangan, molibdenum, krom, walfran, vanadium,
titanium;
b. Bauksit, tembaga, timbal, seng;
c. Emas, platina, perak, air raksa, intan;
d. Arsen, antimon, bismut;
e. Atrium, rhutenium, krium, dan logam-logam langka
lainnya;
f. Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
g. Kriolit, flouspar, barit;
h. Yodium, brom, khlor, belerang.
3) Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk
golongan A dan B.
Bahan galian golongan C, umumnya merupakan bahan
galian industri, terdiri atas:
a. Nitrat, phosphate, garam batu;
b. Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;
c. Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;
d. Batu permata, batu setengah permata;
e. Pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
f. Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;
g. Marmer, batu tulis;
h. Batu kapur, dolomit, kalsit;
i. Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.
b. Penggolongan Sumber Daya Alam berdasarkan Kemungkinan
untuk Terbarukan
Sumber daya alam dapat dikelompokkan ke dalam:
1) Sumber daya alam yang terbarukan (continuous/
renewable resources). Misalnya: hasil hutan (kayu, rotan,

27
SMALB Tunanetra Kelas XI 27
dan lain-lain) dan hasil-hasil laut seperti ikan, udang, dan
sejenisnya).
2) Sumber daya alam yang tidak terbarukan (exhaustible/
unrenewable resources). Sumber daya alam ini
terbentuk oleh proses alam dan setelah digunakan
atau dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, tidak
ada lagi proses pembaruan/penggantian dengan yang
baru. Semua sumber daya alam barang tambang atau
bahan galian, tergolong sumber daya alam yang tak
terbarukan (exhaustible/unrenewable resources). Oleh
karena itu penggunaannya harus sangat hati-hati, agar
dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya untuk
pembangunan negara dan guna memenuhi hajat hidup
orang banyak.
Selain kedua jenis sumber daya alam tersebut di atas,
kita sebenarnya juga mengenal adanya sumber daya alam
yang tidak perlu dikahawatirkan akan habis (inexhaustible
resources). Sumber daya alam ini tersedia di mana-mana
dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja secara cuma-
cuma. Misalnya: sinar matahari, udara, angin, dll.
c. Penggolongan Barang Tambang/Bahan Galian berdasarkan
Bahannya
Berdasarkan bahannya, bahan galian dikelompokkan
menjadi:
1) bahan energi, terdiri atas: minyak bumi, gas alam,
batubara dan uranium;
2) bahan logam, mencakup antara lain: besi, nikel, timah,
tembaga, emas, perak, dan bauksit;
3) bahan non logam, antara lain: belerang, kaolin, fosfat,
marmer dan aspal.

28
28 Buku Panduan Siswa IPS
1) Bahan Energi
a) Minyak bumi
Sampai sekitar tahun 2015, Indonesia masih bisa
mengeksploitasi minyak bumi kurang lebih satu juta barel
per hari. Kalian tentu tahu berapa harga bensin sekarang,
bukan? Beruntunglah negara kita punya tambang minyak
bumi, sehingga harga minyak di Indonesia tidak terlalu
tinggi. Minyak bumi tersebar baik di daratan maupun di
dasar-dasar lautan.
Eksplorasi dan pengeboran sumber-sumber minyak di
Indonesia, dilakukan baik di daratan maupun di dasar
laut (lepas pantai).
Usaha penambangan minyak di daratan terdapat di:
a) Aceh (Perlak),
b) Sumatera Utara (Langkat),
c) Riau, Jambi,
d) Sumatera Selatan (Sungai Gerong),
e) Jawa Barat (Cirebon),
f) Jawa Tengah (Cepu),
g) Jawa Timur (Laut Jawa),
h) Kalimantan Selatan,
i) Kalimantan Timur (Balikpapan, Pulau Bunyu, Pulau
Tarakan),
j) Papua (Sorong, Biak) dan lain-lain.
Minyak mentah yang didapat dari proses pengeboran,
kemudian disalurkan dengan kilang-kilang menuju ke
tempat pengolahan sementara. Tempat-tempat penting
pengeboran minyak lepas pantai di Indonesia terdapat di:
a) Selat Malaka,
b) Laut Jawa,

29
SMALB Tunanetra Kelas XI 29
c) Laut Cina Selatan,
d) Selat Sunda,
e) Selat Makasar,
f) Laut Sulawesi, dan
g) Selat Karimata di sekitar Kepulauan Natuna.
Minyak mentah dari tempat-tempat pengeboran,
selanjutnya dialirkan melalui pipa-pipa minyak, atau
diangkut dengan kapal-kapal tangker, ke tempat-tempat
penyulingan, untuk diproses menjadi minyak siap pakai.
Tempat-tempat penyulingan minyak di Indonesia terdapat
di:
a) Pangkalan Brandan (Sumatera Utara),
b) Dumai (Riau),
c) Plaju (Jambi) dan
d) Sungai Gerong (Sumatera Selatan),
e) Cilacap (Jawa Tengah), dan
f) Balikpapan
b) Gas alam
Endapan (deposit) gas alam terpisah dengan endapan
minyak bumi. Untuk mendapatkan gas alam yang terjebak
dalam perlapisan batuan, dilakukan pengeboran. Gas
alam hasil pengeboran biasanya dialirkan lebih dahulu
ke kilang pencairan, untuk dicairkan. Gas alam disimpan
dalam tangki-tangki penyimpanan. Gas alam cair disebut
LPG (Liquid Petroleum Gas), disebut pula LNG (Liquid
Natural Gas). Proses pencairan gas alam dihasilkan pula
sejenis minyak ringan yang dapat dijadikan bahan baku
untuk industri plastik, pupuk dan sebagainya.
Di Indonesia, sumber gas alam yang terbesar terdapat
di kepulauan Natuna. Di tempat lainnya adalah di Bontang

30
30 Buku Panduan Siswa IPS
Kalimantan Timur dan Arun Nanggroe Aceh Darusalam.
Gas alam cair ditujukan untuk kepentingan ekspor dan
memenuhi kebutuhan pabrik pupuk yang ada di Indonesia,
yaitu pabrik pupuk Iskandar Muda dan pabrik pupuk
ASEAN di Aceh.
c) Batubara
Batubara berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang
mengalami perubahan bentuk menjadi arang batu, karena
terjebak dalam perlapisan kulit bumi dalam waktu yang
sangat lama, selama jutaan tahun. Penamaan batubara
mulai yang termuda umurnya, yaitu gambut, batubara
muda, batubara, antrasit dan grafit.
Pertambangan batubara pertama di Indonesia
dilakukan di Pengaron (Kalimantan Timur) pada tahun
1849. Berikutnya di Ombilin (Sumatera Barat) pada tahun
1892. Bukit Asam (Sumatera Selatan) yang dimulai pada
tahun 1919. Di Bukit Asam ini endapan batubara berada
di dekat permukaan tanah.
Pengambilan batubara biasanya dilakukan dengan
menggunakan peralatan berat seperti ekskavator untuk
mengambil batubara dengan cara menggali batubara,
kemudian dinaikkan ke truk-truk pengangkut batubara.

2) Bahan logam
Sumber daya alam bahan logam yang terdapat di
Indonesia diantaranya :
a) Bijih besi
Bijih besi bercampur dengan pasir vulkanik. Bijih
besi berwarna hitam mengkilat. Bahan ini digunakan
sebagai campuran dalam industri semen. Di Indonesia,

31
SMALB Tunanetra Kelas XI 31
pertambangan bijih besi dapat ditemukan di Sumatera
Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan,
Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Selatan. Penggalian pasir besi di Indonesia
dilakukan antara lain di Cilacap (Jawa Tengah), Blitar
dan Banyuwangi (Jawa Timur). Jumlah yang terbesar
dihasilkan di Cilacap, Jawa Tengah.
b) Nikel
Nikel merupakan logam yang biasa digunakan sebagai
bahan campuran pada pembuatan berbagai barang
dengan bahan baku logam, seperti kuningan, perunggu
dan besi. Kegunaan nikel adalah untuk memperkeras
logam campuran yang dihasilkan. Nikel juga digunakan
untuk melapisi logam lain, agar tampak mengkilat dan
tahan karat. Pada tahun 2012 produksi nikel Indonesia
sebesar 36 juta ton.
Daerah penghasil nikel di Indonesia banyak dijumpai
di Soroako Sulawesi Selatan, Pomala Sulawesi
Tenggara, dan Papua. Di Sorong, penambangan nikel
dilengkapi dengan pabrik peleburan dan pemurnian
yang modern.
c) Timah putih
Timah putih merupakan logam berwarna putih
yang tahan karat. Bahan ini biasa digunakan pada
industri mesin, kaleng, dan juga sebagai bahan patri.
Penambangan timah di Indonesia terdapat di Pulau
Bangka, Belitung, dan Singkep, dan lain-lain. Sebagai
salah satu komoditi ekspor unggulan Indonesia, ekspor
timah Indonesia mencapai sekitar 11% pada tahun
2010. Ditinjau dari pendapatan ekspor mineral logam.

32
32 Buku Panduan Siswa IPS
Indonesia merupakan negara pemasok timah untuk
pasar internasional kedua setelah Cina dengan pangsa
pasar 40% dari total produksi timah dunia.
d) Tembaga
Penambangan bijih tembaga terbesar di Indonesia
terdapat di Papua bagian tengah. Di kota Tembagapura
dibangun pabrik peleburan bijih tembaga modern
sejak tahun 1972. Daerah penghasil tembaga lainnya
adalah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Selatan.
e) Emas dan perak
Emas dan Perak terdapat di Cikotok (Banten Selatan,
Jawa Barat), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua bagian
Tengah. Emas termasuk golongan bahan vital. Emas
dan perak biasanya juga ditemukan pada pertambangan
tembaga berbentuk urat-urat emas di dalam batuan
kuarsa.
f) Bauksit
Bauksit merupakan bijih logam aluminium, yaitu
sejenis logam yang ringan, keras, dan tidak mudah
berkarat. Bauksit diproleh dalam bentuk lumpur,
kemudian dilebur hingga diperoleh logam aluminium.
Bauksit banyak terdapat di Sumatera Selatan (Lubuk
Linggau), Kalimanatan Barat (Sanggau), dan Kepulauan
Riau (pulau Bintan).

3) Bahan bukan logam


a) Belerang
Belerang merupakan mineral vulkanis yang banyak

33
SMALB Tunanetra Kelas XI 33
dihasilkan di kawah-kawah gunung berapi. Bahan
ini banyak digunakan dalam industri-industri kimia,
pupuk, korek api, bahan peledak, dan obat-obatan.
Sebaran tambang belerang antara lain ada di Gunung
Ijen Jatim, Gunung Telaga Bodas Jawa Barat, dan
Gunung Welirang.
b) Kaolin
Kata Kaolin berasal dari bahasa Cina, yang berarti
gunung yang tinggi. Di gunung yang tinggi itulah
terdapat tanah liat, yang apabila diproduksi menjadi
keramik berkualitas sangat baik. Kaolin merupakan
bahan dasar untuk pembuatan keramik. Pulau Bangka
dan Pulau Belitung merupakan daerah penghasil
kaolin.
c) Fosfat
Fosfat berasal dari persenyawaan antara pospor
di dalam kotoran dan sisa-sisa binatang yang hidup
di gua-gua dan batu gamping di dasar gua. Bahan
tersebut banyak ditemukan di daerah-daerah kapur.
Fosfat merupakan salah satu komponen bahan baku
yang cukup penting dalam pembuatan pupuk untuk
tanaman.
Sebaran fosfat ada di daerah Bogor, Kebumen,
Grobogan, dan Pati (Jawa Tengah); Gresik dan Sampang
(Madura).
d) Marmer
Marmer atau batu pualam merupakan hasil perubahan
bentuk atau metamorfosis dari batu gamping. Marmer
banyak dimanfaatkan sebagai ornamen bangunan,
dan perabotan rumah tangga. Sebaran pertambangan

34
34 Buku Panduan Siswa IPS
marmer terdapat di daerah Tulungagung (Jawa Timur),
dan Citatah (Jawa Barat).
e) Aspal
Aspal alam yang langsung diambil dari alam
dalam bentuk jadi berasal dari Pulau Buton, Sulawesi
Tenggara.

Aktivitas Individu

Kalian telah mempelajari potensi barang tambang di Indonesia.


Carilah sumber daya andalan yang ada di Indonesia! Buatlah
kliping tentang sumber daya alam, kumpulkan pada akhir
semester!

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia


Pengelolaan sumber daya alam, merupakan bagian dari
upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan
lingkungan hidup. Pengelolaan sumber daya mencakup aspek
yang lebih luas tidak terbatas hanya pada pemanfaatannya
saja, tetapi juga pelestariannya.
a. Azas Pengelolaan
Dalam pengelolaan sumber daya alam terdapat dua
azas yang harus dipertimbangkan, yaitu
1) mengutamakan sumber daya yang dapat diperbarui
2) menjaga sumber daya yang langka dan tidak terbarukan.
Sumber daya langka dan tidak terbarukan perlu dihemat
agar ketika sewaktu-waktu sangat diperlukan masih
dapat dieksploitasi.
b. Strategi Pengelolaan
Strategi dalam pengelolaan sumber daya alam di

35
SMALB Tunanetra Kelas XI 35
Indonesia harus dilakukan secara terpadu dan disesuaikan
dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Perubahan salah satu komponen sumber daya dapat
menyebabkan ketidakseimbangan, yang dapat merusak
lingkungan. Oleh karena itu pengelolannya harus dicari
yang dapat memberikan manfaat yang optimal. Misalnya
dalam mengelola sumber daya lahan untuk pertanian,
harus memperhatikan keunggulan produk yang akan
dihasilkan. Disamping itu, pengelolaan sumber daya alam
juga harus memungkinkan banyak alternatif yang dapat
dipilih.

D. Potensi Sumber Daya Manusia di Indonesia


Pembelajaran kali ini, kalian akan belajar Potensi Sumber
Daya Manusia di Indonesia. Selanjutnya dalam sub-bab ini akan
dibahas secara rinci mengenai berbagai permasalahan terkait
dengan Sumber Daya Manusia di Indonesia, yang meliputi:
1. Pengertian dan peran sumber daya manusia
2. Jumlah penduduk dan persebarannya;
3. Kelahiran, kematian, dan pertumbuhan penduduk;
4. Kepadatan penduduk;
5. Komposisi penduduk, sex ratio, beban ketergantungan, dan
usia harapan hidup; serta
6. Migrasi penduduk.

1. Pengertian dan Peran Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) adalah penduduk suatu
wilayak dengan berbagai karakeristiknya yang dapat menunjang
kehidupan manusia dan pembangunan wilayah. Oleh karena
itu sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

36
36 Buku Panduan Siswa IPS
yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan manusia dan pembangunan wilayah atau negara.
Jika penduduk yang ada memiliki kualitas yang baik, maka
potensi sumber daya manusia tersebut akan menjadi modal
bagi upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
pembangunan wilayah atau negara. Sebaliknya jika penduduk
yang ada memiliki kualitas yang rendah, maka potensi sumber
daya manusia tersebut akan menjadi beban yang memberatkan
bagi upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
pembangunan wilayah atau negara.

2. Jumlah dan Persebaran Penduduk Indonesia


a. Jumlah Penduduk Indonesia
Tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia lebih dari
250 juta. Berdasarkan World Population Data Sheet tahun
2014, Indonesia berpenduduk 251 juta jiwa. Dari jumlah
penduduk ini dapat diperkirakan jumlah bahan makanan
yang harus disediakan, termasuk kebutuhan yang lain.
Jumlah penduduk yang besar akan menjadikan persaingan
antar individu semakin kuat.
Untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia pemerintah
memiliki tiga cara yakni, sensus penduduk, survei, dan
registrasi penduduk.
1) Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah pendataan jumlah penduduk
dengan cara mengumpulkan, menghimpun, menyusun,
dan menerbitkan data demografis, ekonomis, dan sosial.
Sensus penduduk menyangkut semua orang pada waktu
tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu. Sensus
penduduk dilakukan setiap 10 tahun. Sensus atau cacah

37
SMALB Tunanetra Kelas XI 37
jiwa dilakukan oleh pemerintah dengan mendatangi
rumah-rumah penduduk. Jenis sensus ada dua macam
yaitu:
a) Sensus de jure, yaitu pencatatan kependudukan yang
dilakukan kepada mereka yang benar-benar bertempat
tinggal di suatu daerah atau negara dimana sensus
dilakukan. Biasanya dibuktikan dengan kartu tanda
penduduk.
b) Sensus de facto, yaitu pencatatan kependudukan yang
dikenakan kepada mereka yang berada di dalam daerah
atau negara dimana sensus sedang dilakukan tanpa
memperhatikan asal penduduk.
Data hasil sensus penduduk merupakan dasar bagi
pemerintah untuk merencanakan pembangunan sehingga
keakuratan data yang diperoleh sangat diutamakan. Dari
hasil sensus penduduk kita dapat mengetahui hal-hal
sebagai berikut:
a) jumlah penduduk
b) pertumbuhan penduduk
c) persebaran penduduk
d) kepadatan penduduk
e) komposisi penduduk
f) masalah urbanisasi
2) Survei Penduduk
Survei merupakan pengumpulan data kependudukan
yang dilakukan kepada sebagian penduduk suatu daerah
saja untuk mewakili seluruh penduduk. Biasanya survei
penduduk dijadikan sebagai pelengkap dari sensus
peduduk. Contoh dari survei penduduk adalah SUPAS
(Survei Penduduk Antar Sensus).

38
38 Buku Panduan Siswa IPS
3) Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan terjadinya
peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan segala
kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang
sejak lahir sampai mati. Peristiwa penting tersebut di
antaranya perkawinan, perpindahan, dan perceraian.
Registrasi penduduk ini dilakukan secara terus
menerus oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan
kependudukan.
b. Persebaran Penduduk Indonesia
Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa.
Padahal pulau Jawa adalah pulau yang kecil. Hal ini
menyebabkan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di
pulau Jawa sehingga diperlukan program untuk mengurangi
kepadatan penduduk. Program yang diusahakan oleh
pemerintah adalah program transmigrasi. Transmigrasi
merupakan perpindahan penduduk dari suatu pulau ke pulau
lain dengan tujuan untuk menetap. Contohnya penduduk
dari pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, atau pulau-pulau lain yang penduduknya masih
jarang.
3. Kelahiran, Kematian dan Pertumbuhan Penduduk
a. Kelahiran
1) Makna Kelahiran
Kelahiran adalah bayi yang lahir hidup yang terjadi pada
suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Istilah lainnya
yaitu fertilitas, natalitas, atau birth. Angka kelahiran atau
tingkat kelahiran adalah jumlah bayi yang lahir dari setiap
1000 orang dalam waktu satu tahun.

39
SMALB Tunanetra Kelas XI 39
2) Ukuran-ukuran kelahiran
Tingkat kelahiran suatu negara dapat diklasifikasikan
sebagai berikut
a) Tinggi : tingkat kelahiran lebih dari 30
b) Sedang : tingkat kelahiran 20 s.d. 30
c) Rendah : tingkat kelahiran kurang dari 20
Tingkat kelahiran juga dapat dikelompokkan menjadi:
a) Tingkat Kelahiran Kasar
Angka yang menunjukkan jumlah bayi lahir hidup
dari setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu
tahun disebut tingkat kelahiran kasar atau sering
disebut CBR (Crude Birth Rate).
b) Tingkat Kelahiran Khusus Menurut Kelompok Umur
Jumlah kelahiran pada setiap 1000 wanita menurut
kelompok umur dalam satu tahun disebut tingkat
kelahiran khusus menurut kelompok umur. Tingkat
kelahiran ini sering disebut ASFR (Age Specific Fertility
Rate).
c) Tingkat Kelahiran Umum/General Fertility (GF)
Jumlah kelahiran tiap seribu wanita yang berusia 15-
49 tahun dalam satu tahun disebut tingkat kelahiran
umum atau General Fertility Rate (GFR). Nilai GFR 20,
artinya setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun terjadi
kelahiran 20 bayi pada satu tahun.
3) Faktor pendukung kelahiran
Faktor-faktor pendukung kelahiran disebut dengan
pronatalitas, antara lain:
a) kawin/menikah usia muda,
b) perasaan tersiksa jika tidak punya anak,
c) pandangan banyak anak banyak rejeki,

40
40 Buku Panduan Siswa IPS
d) anak dapat membantu orang tua bekerja, dan
e) anak laki-laki sebagai penerus keturunan.
4) Faktor penghambat kelahiran
Faktor-faktor yang menghambat kelahiran disebut anti
natalitas, antara lain:
a) kesadaran remaja untuk menunda perkawinan sebelum
cukup umur,
b) kesadaran masyarakat mengenai keluarga berkualitas,
c) tunjangan pegawai negeri,
d) malu memiliki jumlah anak banyak,
e) undang-undang perkawinan yaitu Undang-undang
Nomor 1 tahun 1974 tentang pembatasan usia
perkawinan, dan
f) bertambahnya jumlah wanita yang bekerja.
b. Kematian
1) Ukuran-ukuran Kematian
Kematian adalah berakhirnya kehidupan seseorang.
Angka kematian merupakan jumlah orang yang meninggal
dunia dari setiap 1000 penduduk dalam jangka waktu satu
tahun. Angka kematian sering disebut juga mortalitas.
Angka kematian suatu negara 21 orang artinya di
negara tersebut terjadi kematian 21 orang untuk setiap
1000 orang (penduduk) dalam kurun waktu satu tahun.
a) Tingkat Kematian Kasar
Angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap
1000 penduduk dalam satu tahun disebut tingkat
kematian kasar, Tingkat kematian ini sering disebut
dengan CDR (Crude Death Rate).

41
SMALB Tunanetra Kelas XI 41
Klasifikasi kematian kasar di suatu negara dibedakan
menjadi:
tinggi : lebih dari 19
sedang : antara 14 s.d. 19
rendah : kurang dari 14
b) Tingkat Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur
Angka kematian menurut kelompok umur adalah
angka yang menunjukan banyaknya kematian pada
umur tertentu dalam satu tahun. Ukuran ini sering
disebut ASDR (Age Specific Death Rate).
c) Tingkat Kematian Bayi
Tingkat kematian bayi atau Infant Mortality Rate
(IMR) adalah jumlah bayi yang meninggal dunia dalam
setiap 1000 bayi yang lahir hidup. IMR merupakan
salah satu tolok ukur yang menunjukkan tingkat
kesehatan masyarakat. Semakin tinggi angka kematian
bayi, maka tingkat kesehatan masyarakat semakin
rendah, dan sebaliknya jika angka kematian bayi
rendah menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat
yang baik.
Berdasarkan pengelompokannya angka kematian
bayi dikelompokan menjadi beberapa tingkatan, sebagai
berikut:
Klasifikasi Kematian bayi:
a. sangat tinggi : lebih dari 125
b. tinggi : 75-125
c. sedang : 35-75
d. rendah : kurang dari 35
c. Faktor-faktor pendukung dan penghambat kematian
1) Faktor-faktor pendukung kematian bayi (pro-mortalitas),

42
42 Buku Panduan Siswa IPS
antara lain:
a) Peperangan,
b) Bencana alam,
c) kecelakaan lalu lintas,
d) Lingkungan yang tidak sehat,
e) Masyarakat yang tidak memperhatikan petunjuk
kesehatan,
f) Fasilitas kesehatan yang belum memadai, dan
g) Keadaan gizi yang rendah.
2) Faktor-faktor penghambat kematian bayi (anti mortalitas),
antara lain:
a) Adanya kemajuan ilmu kesehatan
b) Masyarakat semakin memahami cara hidup sehat
c) Ajaran agama yang melarang sesama manusia untuk
saling membunuh
d) Negara dalam keadaan damai
d. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Penduduk suatu negara atau daerah adalah orang
yang tinggal di daerah tertentu atau orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Permasalahan
kependudukan di dunia mengalami berbagai macam
perubahan terutama dalam pertumbuhan jumlah penduduk.
Menurut teori Malthus, bahwa pertambahan penduduk
dunia bertambah menurut deret ukur, sedang pertambahan
bahan makanan bertambah menurut deret hitung. Artinya
bahwa pertumbuhan penduduk bisa berkali lipat lebih besar
dari produksi makanan.
Angka peningkatan pertumbuhan penduduk yang tinggi
banyak dijumpai pada negara-negara miskin dan negara
berkembang. Indonesia termasuk ke dalam lima negara di

43
SMALB Tunanetra Kelas XI 43
dunia dengan penduduk terbanyak. Berdasarkan jumlahnya,
Indonesia berada pada urutan keempat setelah negara Cina,
India, dan Amerika serikat. Sedangkan di ka- wasan ASEAN
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar pertama,
dan terbesar ketiga di benua Asia. Berikut adalah peringkat
negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk
(2014).
Berdasarkan World Population Data Sheet tahun 2014,
Republik Rakyat China berada pada peringkat pertama
yakni 1.364 juta jiwa, peringkat kedua India yakni 1.294
juta jiwa, peringkat ketiga Amerika Serikat dengan 318 juta
jiwa, keempat Indonesia dengan 251 juta jiwa.

4. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk
dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk berbeda-beda di
setiap wilayah. Kepadatan penduduk disebut juga density.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kepadatan
penduduk di suatu wilayah, antara lain:
a. Faktor Kepadatan Penduduk
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan
penduduk suatu wilayah adalah:
1) Fisiografis
Kondisi alam seperti bentuk permukaan bumi, kondisi
perairan, dan kondisi iklim merupakan kondisi fisiografis
suatu daerah. Perbedaan kondisi fisiografis antara satu
tempat dengan tempat lainnya akan berpengaruh terhadap
kepadatan penduduknya. Pada daerah dataran rendah,
dengan kondisi perairan yang baik akan cenderung lebih
padat penduduknya dibandingkan dengan daerah yang

44
44 Buku Panduan Siswa IPS
bertopografi pegunungan. Pada daerah dataran rendah
akan banyak dijumpai fasilitas-fasilitas umum sehingga
kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan hidup lebih
cepat tertangani. Oleh karena itu banyak penduduk di
luar wilayah yang pindah ke daerah tersebut.
2) Keamanan
Keamanan hidup merupakan harapan setiap orang.
Pada daerah rawan konflik atau daerah peperangan
sebagian besar penduduknya akan memilih pindah ke
tempat yang lebih aman.
3) Biologis
Seseorang yang mempunyai darah keturunan daerah
tertentu akan cenderung mengharapkan dapat kembali ke
daerah asalnya. Orang jawa yang merantau ke luar pulau
akan berusaha untuk kembali lagi ke tempat kelahirannya.
Apalagi jika daerah asal yang ditinggalkannya merupakan
daerah yang aman dengan fasilitas hidup yang mudah.
Hal ini juga banyak terjadi kepada orang yang merantau,
mereka akan cenderung ingin kembali ke daerah asal atau
tanah kelahiran.
4) Psikologis
Faktor psikologis terkait dengan rasa aman seseorang
terhadap suatu kejadian yang menimpanya sehingga
meninggalkan trauma. Banyak orang yang berusaha
meninggalkan tempat tinggalnya dan beralih ke tempat
lain yang lebih aman.
b. Masalah Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk yang tidak seimbang dapat
menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan. Masalah-
masalah itu antara lain:

45
SMALB Tunanetra Kelas XI 45
1) Masalah Sosial
a) Lowongan pekerjaan semakin sempit
b) Kerawanan sosial
c) Lunturnya nilai-nilai sosial
d) Fasilitas sosial tidak mampu mengimbangi kebutuhan
penduduk
e) Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup
2) Masalah Lingkungan Fisik
a) Semakin berkurangnya lahan pertanian
b) Kemampuan produksi lahan menurun
c) Terjadi Pencemaran lingkungan
d) Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor

5. Komposisi Penduduk, Sex Ratio, Beban Ketergantungan,


dan Usia Harapan Hidup
a. Komposisi Penduduk Indonesia
Keadaan penduduk dengan berbagai macam
permasalahanya merupakan faktor utama yang digunakan
sebagai dasar dalam merencanakan pembangunan,
mengetahui sumber daya manusia yang ada, dan mengambil
kebijakan tentang kependudukan. Pengelompokan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu seperti umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, mata pencaharian, tempat tinggal, suku
bangsa, dan agama.
Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin dapat digambarkan dalam suatu grafik pada
saat tertentu yang disebut piramida penduduk.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dibedakan:
1) Penduduk usia muda : umur 0-20 tahun
2) Penduduk usia dewasa : umur 21-55 tahun

46
46 Buku Panduan Siswa IPS
3) Penduduk usia tua : umur > 55 tahun
Piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan kondisi penduduk yang
sedang tumbuh dengan ditandai oleh tingkat kelahiran
yang tinggi sehingga penduduk usia muda lebih besar
daripada penduduk usia tua. Piramida ini biasanya
menggambarkan kondisi kependudukan di negara-negara
sedang berkembang, seperti halnya di Indonesia. Piramida
ini mempunyai bentuk dengan alas lebar di bagian bawah
dan semakin keatas semakin mengecil serta runcing pada
bagian puncaknya. Bagian bawah yang lebar menunjukan
penduduk usia muda lebih banyak daripada usia tua.
Nama lain dari piramida muda yaitu piramida expansive
atau juga kerucut.
2) Piramida Penduduk Dewasa
Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi
penduduk usia muda seimbang dengan komposisi
penduduk usia tua. Pada piramida penduduk dewasa
jumlah penduduknya tetap atau seimbang. Oleh karena
itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk
tetap (stationer), ada pula yang menyebut dengan istilah
piramida granat karena bentuknya menyerupai granat,
karena pada bagian tengahnya menggelembung namun
alas dan puncaknya mengecil.
3) Piramida Penduduk Tua
Piramida penduduk tua menggambarkan komposisi
penduduk usia tua lebih besar daripada penduduk usia
muda atau dewasa. Jumlah penduduk yang digambarkan

47
SMALB Tunanetra Kelas XI 47
oleh piramida ini mengalami penurunan artinya terjadi
penurunan angka kelahiran yang menyebabkan pendu-
duk usia tua lebih banyak dibanding usia muda maupun
dewasa.
b. Sex Ratio, dan Beban Ketergantungan
1) Sex Ratio
Sex Rasio atau perbandingan rasio jenis kelamin adalah
perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah
penduduk wanita.
2) Beban Ketergantungan
Beban ketergantungan menggambarkan besarnya
beban tanggungan bagi penduduk usia produktif terhadap
penduduk usia belum atau tidak produktif atau, beban
tanggungan.
Penduduk yang berusia 15–64 tahun merupakan
golongan penduduk usia produktif. Sedangkan golongan
penduduk yang berusia 0–14 tahun dan usia lebih dari 65
tahun termasuk penduduk usia belum/tidak produktif
Kesejahteraan penduduk sangat dipengaruhi oleh
angka beban ketergantungan ini. Semakin tinggi beban
ketergantungan semakin rendah tingkat kesejahteraan
penduduk, dan berlaku sebaliknya. Semakin kecil
angka ketergantungan semakin besar pula tingka
kesejahteraannya. Angka ketergantungan pada Negara-
negara berkembang seperti Indonesia umumnya tinggi.
c. Usia Harapan Hidup
Adalah rata-rata usia hidup penduduk sejak lahir
hingga mati disebut usia harapan hidup atau istilahnya life
expentancy. Usia harapan hidup ini dapat menunjukkan
tingkat kesejahteraan penduduk. Semakin lama usia

48
48 Buku Panduan Siswa IPS
harapan hidup penduduk artinya tingkat kesejahteraannya
semakin baik. Semakin pendek usia harapan hidup berarti
tingkat kesejahteraanya semakin rendah. Indikator yang
sering digunakan untuk menunjukkan usia harapan hidup
penduduk yaitu dengan mengetahui angka kematian bayi
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Semakin tinggi
angka kematian bayi maka semakin rendah usia harapan
hidupnya, sedangkan semakin rendah angka kematian bayi
maka semakin tinggi usia harapan hidup. Usia harapan
hidup penduduk Indonesia pada tahun 2010 berkisar 63
tahun. Artinya rata-rata penduduk Indonesia dapat hidup
sampai umur 63 tahun.

6. Migrasi Penduduk
Adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat
lain baik untuk menetap maupun sementara, perseorangan
maupun kelompok.
a. Penyebab Migrasi
Ada beberapa hal yang menyebabkan penduduk melaku-
kan migrasi, diantaranya:
1) Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa
dan wabah penyakit akan mendorong penduduk untuk
melakukan migrasi ke daerah yang aman.
2) Ekonomi
Kesulitan hidup yang diderita seseorang di daerah
tempat tinggal mendorong orang itu melakukan migrasi ke
tempat lain yang lebih menjanjikan bagi kehidupannya.
3) Agama
Apabila dalam kehidupan beragama tidak terjamin

49
SMALB Tunanetra Kelas XI 49
kelangsungan dan keamanannya maka hal tersebut akan
mendorong seseorang melakukan migrasi.
4) Politik
Pergolakan politik yang memanas dan mengarah pada
perbuatan yang anarkis di suatu daerah dan mendorong
penduduk di daerah itu untuk melakukan migrasi.
Penduduk berusaha menyelamatkan diri dari hiruk
pikuknya perpolitikan di daerahnya.
5) Kondisi Alam
Perbedaan kekayaan sumber daya alam yang dikandung
mendorong seseorang berusaha melakukan migrasi.
Harapannya di daerah baru yang kaya dengan sumber
daya alam akan menyokong kehidupannya.
b. Macam-macam migrasi
Migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu.
1) Migrasi Internasional
Adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke
negara lain. Migrasi internasional dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu:
a) Imigrasi
Perpindahan penduduk yang masuk ke dalam suatu
negara dengan tujuan untuk menetap di negara yang
didatanginya.
b) Emigrasi
Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu
negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
c) Remigrasi
Pepindahan penduduk dari suatu negara kembali ke
negara asalnya. Istilah lainnya disebut repatriasi.

50
50 Buku Panduan Siswa IPS
2) Migrasi Nasional
Adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lain dalam satu wilayah negara. Bentuk migrasi
nasional adalah urbanisasi dan transmigrasi.
a) Urbanisasi
Adalah perpindahan tempat tinggal penduduk dari
desa ke kota. Orang yang melakukan proses urbanisasi
disebut urban.
(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi dapat
berupa faktor penarik dan faktor pendorong.
(a) Faktor pendorong urbanisasi
Kondisi fisik maupun sosial dari desa serta
keadaan diri urban merupakan faktor yang
mendorong terjadinya urbanisasi. Kondisi itu
meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
i. Lahan pertanian semakin sempit
ii.Lapangan kerja yang terbatas terutama diluar
sektor pertanian
iii.Upah tenaga kerja yang kecil
iv.Fasilitas kehidupan kurang memadai
v. Keinginan penduduk untuk memperbaiki hidup
(b) Faktor penarik urbanisasi
i. Lapangan pekerjaan lebih banyak
ii. Upah tenaga kerja relatif lebih besar dibandingkan
dengan di desa
iii.Tersedianya fasilitas kehidupan seperti sarana
pendidikan, kesehatan, dan perekonomian
iv. Kota sebagai pusat pemerintahan, perekonomian,
dan ilmu dan teknologi.

51
SMALB Tunanetra Kelas XI 51
(2) Dampak Urbanisasi
Dampak negatif dari urbanisasi terhadap desa yaitu:
(a) Tenaga kerja produktif dan terdidik berkurang
(b) Produktivitas pertanian menurun karena tenaga
kerja yang mengolah tanah pertanian berkurang
Dampak negatif dari urbanisasi terhadap kota,
yaitu:
(a) meningkatnya jumlah penduduk kota
(b) meningkatnya jumlah tenaga kerja kasar, karena
urban
(c) meningkatnya kebutuhan untuk lahan untuk
permukiman
(d) terjadi kemacetan lalulintas dan masalah sosial
(e) meningkatnya tindakan kriminal, dan lainnya.
Selain menimbulkan dampak negatif, urbanisasi
juga memberikan dampak positif, di antaranya;
(a) mengurangi kepadatan penduduk
(b) mengurangi angka pengangguran
(c) meningkatkan pendapatan penduduk desa
(d) terjadi transfer Ilmu dan teknologi dari kota
(e) meningkatkan etos kerja penduduk desa melalui
transfer budaya kerja dari kota
b) Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari
suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke
daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam
rangka untuk kepentingan pembangunan suatu negara.

52
52 Buku Panduan Siswa IPS
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
transmigrasi antara lain:
(1) terjadinya bencana alam
(2) persebaran penduduk yang tidak merata
(3) taraf hidup penduduk yang masih rendah
Tujuan transmigrasi:
(1) pemerataan persebaran penduduk,
(2) meningkatkan taraf hidup penduduk,
(3) menanggulangi kejadian bencana alam, dan
(4) mengurangi jumlah pengangguran.

E. Hubungan Antara Aktivitas Manusia dengan Kondisi


Geografis Indonesia
Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan
yang memiliki keragaman bentuk muka bumi. Kondisi geografis
ini sangat erat hubungannya dengan aktivitas manusia. Uraian
berikut membahas mengenai hubungan antara aktivitas manusia
dengan kondisi geografis Indonesia, yang meliputi:
1. Hubungan antara aktivitas manusia dalam bidang ekonomi
dengan kondisi geografis Indonesia.
2. Hubungan antara aktivitas manusia dalam bidang sosial
dengan kondisi geografis Indonesia.
3. Hubungan antara aktivitas manusia dalam bidang budaya
dengan kondisi geografis Indonesia.
1. Hubungan antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Ekonomi
dengan Kondisi Geografis Indonesia
Sebagian besar luas wilayah Indonesia adalah perairan laut
dan diapit oleh negara-negara yang mobilitas ekonominya
sangat tinggi, misalnya Cina dan Australia. Indonesia dilewati
banyak kapal asing dalam perdagangan internansional

53
SMALB Tunanetra Kelas XI 53
sehingga banyak didapati kota-kota pelabuhan. Di Indonesia,
kota-kota pelabuhan yang berkembang pesat, misalnya Jakarta
dan Surabaya, menjadikan aktivitas kehidupan masyarakat
di wilayah pantai banyak yang berpindah profesi. Misalnya
penduduk yang semula berprofesi sebagai petani garam,
banyak yang beralih profesi menjadi pedagang, pelayanan jasa,
dan lain-lain.
a. Aktivitas Ekonomi di Dataran Tinggi dan Pegunungan
Aktivitas penduduk yang tinggal di dataran tinggi, harus
menyesuaikan dengan kondisi fisik dataran tinggi. Dataran
tinggi beriklim sejuk, sehingga kegiatan ekonominya
cenderung ke bidang pertanian lahan kering. Jenis tanaman
yang mungkin dibudidayakan adalah tanaman hortikultura,
seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias.
Sedangkan di pegunungan penduduk banyak memanfaatkan
lahan sebagai areal hutan, perkebunan, seperti karet, kina,
dan teh. Di daerah Batu-Malang Jawa Timur, sangat terkenal
dengan perkebunan apel, yang hasilnya sudah terkenal di
seluruh penjuru tanah air Idonesia.
Tidak hanya kegiatan pertanian saja yang menjadi mata
pencaharian utama penduduk yang tinggal di dataran tinggi
dan pegunungan di Indonesia, tetapi terdapat kegiatan lain
yaitu pariwisata. Saat ini pariwisata di dataran tinggi seperti
di pegunungan sangat diminati oleh penduduk Indonesia.
Contoh, kawasan Dataran Tinggi Dieng, kawasan Puncak
Bogor, dataran Bukit Barisan Bengkulu, dataran tinggi
Tengger di Jawa Timur, dan dataran tinggi lainnya.
b. Aktivitas Ekonomi di Dataran Rendah

54
54 Buku Panduan Siswa IPS
Di dataran rendah aktivitas ekonomi penduduk lebih
bervariasi. Pertanian masih menjadi aktivitas utama, padi
merupakan tanaman utama yang ditanam di dataran rendah.
Kondisi dataran yang rendah memudahkan penduduk untuk
melakukan mobilitas, sehingga aktivitas ekonomi mudah
dijalankan
Aktivitas ekonomi di dataran rendah selain pertanian juga
cocok untuk kegiatan industri dan jasa, kegiatan ini dapat
berkembang karena didukung oleh sarana prasarana berupa
transportasi, pertokoan, perdagangan serta pendidikan.
c. Aktivitas Ekonomi di Wilayah Pantai
Penduduk yang bertemat tinggal di pantai kegiatan
utamanya tidak selalu menjadi nelayan. Di Madura,
penduduk pesisir pantai bermata pencaharian sebagai petani
garam, mereka membuat kolam-kolam untuk mengeringkan
air laut melalui beberapa proses untuk dijadikan sebagai
garam.

2. Hubungan antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Sosial


dengan Kondisi Geografis Indonesia
Kondisi geografis berpengaruh terhadap kegiatan sosial
penduduk Indonesia. Misalnya logat bahasa, pola permukiman,
penggunaan alat transportasi, kebiasaan dan adat istiadat.
Kegiatan tersebut disesuaikan dengan lingkungan sekitar
tempat tinggalnya.
Pola permukiman di dataran tinggi ialah memusat, mencari
sumber mata air dan permukaan yang landai. Sedangkan di
dataran rendah, pola permukimannya memanjang mengikuti

55
SMALB Tunanetra Kelas XI 55
aliran sungai atau jalan. Sementara di wilayah pantai bentuk
pemukimannya menyebar memanjang mengikuti garis pantai.
Penggunaan alat transportasi merupakan contoh kegiatan
penduduk yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya.
Di pulau Jawa, menggunakan kendaraan bermotor karena
daerahnya relatif datar, sehingga banyak dibangun jalan
raya. Pulau Kalimantan memiliki sungai-sungai besar dan
panjang. Pembangunan jalan raya antarprovinsi masih belum
berkembang, oleh karena itu alat transportasi yang tepat
digunakan penduduk sekitar sungai adalah kapal bermotor,
perahu dan sampan.

3. Hubungan antara Aktivitas Manusia dalam Bidang Budaya


dengan Kondisi Geografis Indonesia
Kegiatan budaya penduduk Indonesia tidak lepas dari kondisi
fisik alam Indonesia. Kehidupan penduduk Indonesia seperti
pemilihan jenis makanan, jenis pakaian, bentuk rumah, adat
istiadat, kearifan lokal merupakan kegiatan yang menyesuikan
dengan kondisi tempat tinggalnya.
Penduduk yang bertempat tinggal di daerah pegunungan
memilih berpakaian yang lebih tebal dibandingkan di dataran
rendah, karena di pegunungan atau dataran tinggi suhunya
dingin
Jenis makanan pokok juga berbeda-beda di wilayah
Indonesia, biasanya penduduk di Jawa, Sumatera dan
Kalimantan mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya.
Berbeda dengan penduduk di Sulawesi dan Papua yang memilih
makanan pokoknya sagu. Hal ini terjadi karena hasil pertanian

56
56 Buku Panduan Siswa IPS
wilayah yang berbeda.
Pemilihan bentuk rumah juga dipengaruhi kondisi sekitar,
misalnya di Kalimantan penduduk sekitar sungai dan daerah
rawan banjir membangun rumah mereka dengan membuat
rumah panggung agar apabila terjadi banjir air diharapkan
tidak masuk ke rumah. Hal ini juga menjadi fenomena kearifan
lokal masyarakat setempat.
Setelah kalian memahami materi Bab I, untuk meningkatkan
penguasaanmu, kerjakan tugas proyek berikut ini!

Tugas
1. Tetapkan Tema Proyek yang akan dikerjakan. Misalnya:
“Mengembangkan Kegiatan Ekonomi di Kotaku”
2. Diskusikan dengan teman atau guru kalian, bagaimana caranya
kalau kalian akan mengembangkan kegiatan ekonomi di kota
kalian. Misalnya:
a. Apa saja kondisi geografis yang mendukung jika akan
mengembangkan kegiatan ekonomi di kotamu (letak, keadaan
tanah, kondisi iklim, dll.)?
b. Kegiatan ekonomi apa saja yang sudah ada dan yang akan
dikembangkan?
c. Bagaimana kondisi transportasi dan komunikasi yang sudah
ada dan yang harus diadakan?
d. Siapa saja yang diharapkan dapat menjadi penyandang dana
dan pengelolanya?
e. Apa kesimpulan kalian untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi di kotamu.
3. Laporkan hasil kegiatan proyekmu dalam bentuk laporan.

57
SMALB Tunanetra Kelas XI 57
Rangkuman
1. Perbedaan kewilayahan menyebabkan terjadinya interaksi
antar wilayah di Indonesia sebagai proses yang terus terjadi
dan mempunyai pengaruh terhadap kondisi wilayah baik
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dll. dari waktu ke waktu.
Interaksi antarwilayah di Indonesia tidak hanya menyangkut
kepentingan ekonomi saja, namun juga menyangkut di bidang
sosial maupun budaya.
2. Negara Indonesia terletak di daerah tropis atau lintang rendah,
sehingga penyinaran matahari berlangsung sepanjang tahun.
Tingginya intensitas sinar matahari menyebabkan Indonesia
beriklim tropis. Iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh lokasi
kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua benua yaitu benua
Asia dan Australia, sehingga menyebabkan Indonesia memiliki
iklim musim/muson.
3. Indonesia juga memiliki letak yang strategis secara geografis,
karena selain terletak di antara Benua Asia dan Benua
Australia juga diapit oleh dua samudera yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia. Posisi tersebut memberikan
keuntungan bagi Indonesia untuk melakukan hubungan, baik
dalam bidang ekonomi (produksi, distribusi/perdagangan, dan
konsumsi), sosial maupun budaya dengan negara lain di dunia
internasional. Selain itu, negara Indonesia memiliki kondisi
tanah yang subur. Wilayah Indonesia yang luas menyebabkan
perbedaan kondisi geografis antarwilayah. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya saling ketergantungan, saling
membutuhkan atau terjadi konektivitas antarruang dan
waktu.

58
58 Buku Panduan Siswa IPS
4. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah
dengan berbagai karakteristiknya, yang dapat dimanfaatkan
untuk menunjang pembangunan negara.
5. Indonesia juga memiliki potensi sumber daya manusia dalam
jumlah yang besar, sebagai modal bagi pembangunan bangsa.
6. Aktivitas manusia dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis di Indonesia.
Distribusi barang dan jasa terjadi antarpulau. Kegiatan
ekonomi tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kegiatan transportasi dan komunikasi. Transportasi darat, air,
dan udara berkembang pesat di Indonesia untuk mendukung
mobilitas manusia dan distribusi barang antarpulau.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi semakin
mendukung terjadinya kegiatan ekonomi masyarakat.

A.Uji Kompetensi
Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Banyak gunung api
2) Cukup sinar matahari
3) Curah hujan cukup
4) Suhu udara di atas 25°C
5) Terletak di Garis Khatulistiwa
Dari lima pernyataan di atas, yang mempengaruhi terhadap
kesuburan tanah di Indonesia adalah ....
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 1,3,5
d. 2,4,5

59
SMALB Tunanetra Kelas XI 59
2. Berikut ini yang merupakan keuntungan dari kondisi geografis
Indonesia adalah ....
a. Memiliki tanah yang subur dan makmur.
b. Memiliki potensi melakukan perdagangan ke berbagai
wilayah.
c. Pertanian menjadi andalan utama komoditas perdagangan.
d. Memiliki bahasa yang beragam sebagai sarana komunikasi.
3. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1980, bahan
galian di Indonesia digolongkam ke dalam golongan A, B, dan
C. Contoh bahan galian yang termasuk golongan A (strategis)
adalah ….
a. Emas, perak, dan besi
b. Minyak bumi, batubara, dan emas
c. Minyak bumi, batubara, dan timah
d. batubara, emas, dan batu permata
4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Seorang pemandu wisatawan
2) Mengolah barang baku menjadi barang jadi
3) Sebagai perantara jual beli kendaraan
4) Menjual kebutuhan pokok
5) Membeli kain kemudian dijahit menjadi baju
Pernyataan di atas yang merupakan ciri utama kegiatan
produksi adalah ....
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 1,3,4
d. 2,4,5

60
60 Buku Panduan Siswa IPS
5. Selain di Pulau Jawa, pulau di Indonesia yang terdapat prasarana
transportasi berupa jalan kereta api adalah ....
a. Bali
b. Kalimantan
c. Sulawesi
d. Sumatera
6. Proses interaksi sosial yang terjadi antara satu wilayah dengan
wilayah lain yang berpengaruh terhadap kondisi wilayah dari
waktu ke waktu dicontohkan sebagai berikut:
a. perubahan aturan sopan santun
b. pemanfaatan fasilitas umum yang terbuka
c. pendirian tempat ibadah bersama antar desa
d. undangan pertemuan kepala desa melalui jejaring teknologi
7. Ukurannya yang besar dan spesies endemik seperti binturong
dan tarsius menurut batasan Weber dan Wallace termasuk
kelompok fauna ....
a. Asiatis
b. Peralihan
c. Australis
d. Sumatera
8. Udara dengan kandungan gas Nitrogen memberikan manfaat
besar bagi manusia sebagai potensi sumberdaya ....
a. bahan baku pupuk pertanian
b. media perambatan elketromagnetik
c. penyeimbang suhu ruang muka bumi
d. energi panas tenaga surya
9. Potensi sumber daya manusia akan menjadi beban yang
memberatkan bagi pembangunan apabila indikator kualitas
penduduk berikut ini tinggi....
a. jumlah penduduk
b. angka ketergantungan

61
SMALB Tunanetra Kelas XI 61
c. angka kelahiran
d. angka kematian
10. Bentuk rumah dan makanan pokok yang digunakan masyarakat
suatu wilayah menunjukkan adanya hubungan kondisi
geografis dengan aktivitas manusia dalam bidang ....
a. Sosial
b. Budaya
c. Ekonomi
d. pendidikan

B. Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Mengapa interaksi antarwilayah di Indonesia berbeda-beda
intensitasnya?
2. Mengapa Indonesia memiliki tiga kelompok fauna, yaitu:
kelompok fauna barat (Asiatis), tengah (Peralihan), dan timur
(Australian)?
3. Bagaimana pengaruh kondisi geografis negara Indonesia
terhadap kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di
Indonesia?
4. Tunjukkan potensi-potensi sumber daya manusia apa saja
yang dimiliki Indonesia!
5. Bagaimana pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap
kegiatan transportasi masyarakat Indonesia?

62
62 Buku Panduan Siswa IPS
BAB II
AKTIVITAS MANUSIA DALAM MASA
PENJAJAHAN, PERGERAKAN NASIONAL
SAMPAI PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA

SMALB Tunanetra Kelas XI 63


63
BAB AKTIVITAS MANUSIA DALAM
II MASA PENJAJAHAN, PERGERAKAN
NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA

Peta Konsep

Penjajahan, Pergerakan Na-


sional, dan Proklamasi Ke-
merdekaan Indonesia

Pergerakan
Penjajahan, Kebangsaan Proklamasi
Per-gerakan Indonesia Kemerdekaan
Nasional, dan (Perlawanan dan Perjuangan
Proklamasi terhadap Penjajahan Memperoleh
Kemerdekaan Bangsa-bangsa Kedaulatan
Indonesia Barat)

Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Memahami kondisi masyarakat akibat penjajahan Bangsa
Barat
2. Memahami pergerakan kebangsaan Indonesia (perlawanan
terhadap penjajahan Bangsa-Bangsa Barat)
3. Memahami proklamasi kemerdekaan Indonesia dan perjuangan
memperoleh kedaulatan

64
64 Buku Panduan Siswa IPS
Pendahuluan
Pada bab ini, kalian akan mempelajari perubahan aktivitas
manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa penjajahan,
pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pembahasan diawali dengan uraian materi tentang kondisi
masyarakat akibat penjajahan bangsa Barat, pergerakan
kebangsaan Indonesia terutama perlawanan terhadap penjajahan
Bangsa-bangsa Barat, dan proklamasi kemerdekaan dan perjuangan
memperoleh kedaulatan. Untuk memahami materi di atas, akan
dipaparkan uraian materi sebagai berikut.

A.Kondisi Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat


Manusia adalah makhluk dinamis. Perubahan yang terjadi
dalam kehidupan selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sebelum kedatangan bangsa Belanda masyarakat Indonesia masih
berbentuk kerajaan-kerajaan. Bangsa Belanda mulai datang
ke Jawa pada abad ke-16. Kedatangan Cornelis de Houtman di
Pelabuhan Banten merupakan awal kedatangan orang-orang
Belanda di Jawa. Perekonomian di Jawa dan beberapa wilayah
lain di nusantara mulai dikuasi oleh VOC (Vereenidge Oost Indishe
Compagnie) yang berdiri pada tahun 1602. VOC bubar pada
tahun 1799 dan wilayah di Nusantara yang dikuasai oleh VOC
diambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda. Kerajaan Belanda
yang pada waktu itu dibawah penjajahan perancis mengirimkan
Daendels pada tahun 1800, maka dimulailah penjajahan wilayah
di Nusantara. Jadi, secara resmi Nusantara yang sekarang disebut
Indonesia dijajah oleh Pemerintah Belanda.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa yakni Portugis, Belanda dan
Inggris yang kemudian berakibat adanya penjajahan di Indonesia.
Penjajahan tersebut mengakibatkan perubahan-perubahan

65
SMALB Tunanetra Kelas XI 65
dalam kehidupan masyarakat. Pada umumnya rakyat mengalami
penderitaan akibat penjajahan bangsa-bangsa dari Eropa.
Sebelum membahas mengenai kondisi masyarakat Indonesia
akibat penjajahan bangsa-bangsa Barat, perlu diketahui bangsa-
bangsa yang melakukan penjelajahan samudera dalam upaya
mencari sumber perdagangan baru. Penjelajahan samudera inilah
yang membawa bangsa Barat ke Nusantara (yang kemudian di
sebut Indonesia). Bangsa-bangsa Barat tersebut diantaranya
adalah:
1. Bangsa Portugis
Alfonso de Albuquerque (1459–1515) berhasil menguasai Goa
dan menjadikannya sebagai pangkalan tetap Portugis. Untuk
mendominasi perdagangan laut di Asia, Portugis mendirikan
pangkalan-pangkalan tetap di tempat-tempat yang strategis.
Pada 1509, Portugis tiba di Malaka di bawah pimpinan Diego
Lopez Siqueria. Mereka melakukan kontak dengan penguasa
setempat, yaitu Sultan Mahmud Syah. Semula Sultan menolak,
tetapi Portugis memaksa melalui peperangan dan Malaka dapat
dikuasai. Pada 1512 Portugis tiba di Ternate dan melakukan
hubungan dagang dengan para penguasa Ternate. Portugis
mendirikan benteng di Ternate yang dimanfaatkannya untuk
melakukan monopoli perdagangan cengkeh.
2. Bangsa Spanyol
Pada tahun 1521, dua kapal ekspedisi Spanyol sampai di
Maluku. Mereka datang dari Filipina dalam pelayaran kembali
ke Spanyol melalui Kalimantan Utara. Ketika itu, di Maluku
sedang terjadi persaingan antara Ternate dan Tidore. Untuk
mengimbangi kekuatan Ternate yang didukung Portugis,
Spanyol mendukung Tidore.
Keadaan ini mendapat protes dari Portugis karena dianggap

66
66 Buku Panduan Siswa IPS
melanggar Perjanjian Saragosa tahun 1528. Selain itu
karena kalah kuat, persekutuan Tidore dan Spanyol dapat
dilumpuhkan. Sejak tahun 1543, tidak ada lagi ekspedisi
Spanyol ke Indonesia. Berdasarkan Perjanjian Tordesillas,
kawasan Maluku hanya boleh dijelajahi Portugis, sedangkan
Spanyol hanya sampai di Filipina.
3. Bangsa Belanda
Pada 1596, Cornelis de Houtman memimpin pelayaran perintis
Belanda ke Nusantara. Armada Belanda dari Amsterdam
menuju Pantai Gading di Afrika Barat, ke Tanjung Harapan
di Afrika Selatan, kemudian mereka langsung menuju Selat
Sunda. Empat armada kapal de Houtman berlabuh di Banten
pada 1596. Keberhasilan para pelaut Belanda menemukan
daerah pusat rempah-rempah menyebabkan banyak para
pedagang Eropa lainnya datang ke Indonesia.
Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang Belanda dan
persaingan pedagang Belanda dengan Portugis, maka pedagang
Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk
kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenigde Oost Indishe
Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602. VOC adalah badan
yang bersifat partikelir/swasta, dimana para pedagang Belanda
bergabung di dalamnya. Tujuan VOC di Indonesia adalah:
a. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
b. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
4. Bangsa Inggris
Dalam menguasai perdagangan di Hindia Timur, ekspedisi
Inggris tidak disponsori oleh pemerintah, melainkan oleh
persekutuan dagang yang dinamakan East Indian Company
(EIC). Persekutuan dagang itu merupakan gabungan para

67
SMALB Tunanetra Kelas XI 67
pengusaha London. Sejak tahun 1600, EIC memperoleh hak
khusus dari pemerintah Inggris untuk menangani perdagangan
di Hindia Timur. Dengan hak khusus tersebut, EIC memiliki
wewenang penuh atas monopoli perdagangan di Hindia Timur.
Pada akhir abad ke-16, EIC mengadakan hubungan dagang
dengan beberapa tempat di Indonesia seperti Aceh, Jayakarta,
Banjar, Gowa, dan Maluku. Namun, karena terdesak oleh
Belanda, akhirnya Inggris tersingkir dari kawasan Indonesia.
Faktor-faktor pendorong bangsa Eropa untuk melakukan
penjelajahan samudera antara lain:
a. Adanya keinginan mencari kejayaan (Glory).
b. Adanya keinginan mencari kekayaan (Gold).
c. Adanya keinginan menyebarkan agama Nasrani (Gospel).
d. Perkembangan ilmu dan teknologi.
Dengan perkembangan paham Renaissance, ilmu
pengetahuan dan teknologi juga berkembang pesat, misalnya:
a. Ditemukannya Teori Heliosentris dari Copernicus yang
mengatakan bahwa pusat peredaran tata surya adalah
matahari. Planet-planet berputar mengelilingi matahari.
Disamping itu masing-masing planet juga berputar pada
porosnya.
b. Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat
digunakan untuk mengarungi samudera luas.
c. Mulai ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
d. Ditemukannya kompas. Alat ini digunakan sebagai penunjuk
arah, sehingga para penjelajah tidak lagi bergantung pada
kebiasaan alam. Untuk menentukan arah, biasanya mereka
berpedoman pada bintang, sehingga jika angkasa tertutup
awan mereka tidak dapat meneruskan pelayarannya.

68
68 Buku Panduan Siswa IPS
Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki pada
tahun 1453 menyebabkan bangsa Eropa mengalami kesulitan
mendapatkan rempah-rempah. Oleh karena itu, mereka
berusaha mencari sendiri daerah penghasil rempah-rempah
dengan melakukan penjelajahan-penjelajahan samudra.
Nah, kalian tentu bisa menyaksikan adanya pengaruh dari
penjajahan bangsa Belanda ke Indonesia hingga saat ini?
Sebagai bangsa Indonesia, tentu jawabnya masih merasakan.
Pengaruh dari Belanda yang masih tersisa adalah peninggalan-
peninggalan pada masa penjajahan Bangsa Barat.
Untuk dapat memahami tentang kondisi masyarakat
Indonesia akibat penjajahan Bangsa Barat bacalah uraian
berikut: Abad ke-19 merupakan abad dimulainya penjajahan
bangsa Belanda di Indonesia, walaupun pada abad ke-16
akhir sudah ada bangsa Barat yang datang ke Nusantara,
namun mereka tidak resmi atas nama pemerintah kerajaan
Belanda. Sebelum kedatangan bangsa Belanda masyarakat
Indonesia masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Pada awalnya
hubungan antara bangsa Belanda dengan Indonesia hanya
sebatas perdagangan, akan tetapi lama kelamaan mereka
ingin menguasai komoditas Indonesia. Pada abad ke-19,
pulau Jawa masih menjadi pusat perekonomian pemerintah
kolonial Belanda, setelah mengambil alih kekuasaan VOC yang
bangkrut dan bubar pada tahun 1799.
Kehidupan perekonomian yang masih di bawah penguasaan
pemerintah kolonial Belanda menyebabkan rakyat semakin
menderita dan tidak bisa menikmati hasil pertaniannya. Sistem
ekonomi yang berlaku lebih mengutamakan sistem penyerahan
wajib dari rakyat kepada para pemimpin rakyat, bupati, raja,
dan pemerintah kolonial.

69
SMALB Tunanetra Kelas XI 69
Kehidupan masyarakat di desa-desa pada tahun 1800an
masih bersifat tradisional dan turun temurun. Mereka
mengandalkan sistem ekonomi bertamu untuk memenuhi
kebutuhan sendiri (self-sufficient). Sistem ekonomi seperti ini
sangat jarang sekali terjadi transaksi jual-beli. Sistem ekonomi
masyarakat tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosiologis
masyakarat pada waktu itu yang masih bersifat tradisional dan
mengutamakan gotong royong.
Apabila sistem ekonomi masih berlandaskan prinsip tolong
menolong, maka berbeda dengan sistem yang berlaku pada
petingginya yaitu kepala desa. Sebagai atasan maka rakyat
harus memberikan hasil tani maupun tenaganya kepada
atasannya. Peranan uang pada waktu itu masih dapat dikatakan
sangat kecil. Berbagai kegiatan di pasar tidak dilakukan. Hal
ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat pada abad ke-
19 masih sangat sederhana dan sangat tradisional. Sistem ini
yang kemudian berkembang menjadi sistem feodalisme antara
rakyat dengan pemerintah kolonial.
Pada masa ini, rakyat diberi tugas untuk mengolah pertanian
dan menyerahkan hasil tani itu kepada pejabat desa, yakni
kepala desa, kepala desa mengabdikan diri kepada bupati dan
pemerintah kolonial. Ikatan feodal yang terjadi pada abad ke-
19 tampak dari sistem penyerahan wajib. Hasil-hasil tersebut
yang kemudian dijadikan komoditas dagang dan ekspor
oleh pemerintah kolonial Belanda sedangkan rakyat tidak
mendapat upah karena ikatan adat menjadi dasarnya. Ikatan
desa dan ikatan feodal tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
masyarakat Indonesia pada abad ke-19. Ikatan desa sudah
ada sejak selum kedatangan pemerintah kolonial Belanda.
Keberadaan ikatan desa dan ikatan feodal ini yang menyebabkan

70
70 Buku Panduan Siswa IPS
kondisi perekonomian di Jawa menjadi dualistik. Artinya
sistem perekonomian yang sebelumnya hanya ada satu, yakni
perekonomian yang berbasis tradisional desa, terdapat juga
sistem perekonomian lain yaitu perekonomian yang berbasis
modern yang dibawa oleh pemerintah kolonial pada masa itu.
Kondisi masyarakat akibat penjajahan Bangsa Barat
merupakan akibat dari sistem penjahan itu sendiri yang penuh
dengan ketidakadilan. Kondisi itu antara lain kondisi ekonomi,
politik, sosial dan pendidikan.
a. Kondisi Ekonomi
Akibat paling utama akibat penjajahan bangsa Barat
adalah kemiskinan. Penghasilan rata-rata keluarga Jawa
hanya 64 gulden setahun. Kemiskinan ini disebabkan
karena pemerintah Belanda mengambil kekayaan bangsa
Indonesia sebanyak-banyaknya untuk kepentingan negeri
Belanda. Bangsa Belanda mengenalkan sistem ekonomi uang
untuk memudahkan pemungutan pajak. Kebijakan tanam
paksa meningkatkan perdagangan hasil bumi dan lahirnya
buruh upahan. Pemerintah kolonial menggunakan sistem
penyewaan tanah kepada penduduk pribumi. Pribumi yang
sejatinya memiliki lahan pertanian dipaksa membayar sewa
dari setiap panen.
Praktik pemungutan pajak, kerja paksa, penyewaan
tanah telah menjadikan rakyat menjadi sengsara. Kebijakan
tersebut menimbulkan rasa antipati kalangan rakyat dan
menjadi bibit timbulnya perlawanan-perlawanan kepada
pemerintahan kolonial.
b. Kondisi Politik
Semenjak awal abad ke-19 pengaruh Belanda makin kuat
terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia. Bangsa Belanda

71
SMALB Tunanetra Kelas XI 71
ikut campur dalam penggantian tahta, pengangkatan pejabat
birokrasi, dan menentukan kebijakan politik. Pemerintahan
Indonesia diubah dari adat kerajaan menjadi sistem pegawai
pemerintah. Muncullah jabatan seperti Bupati untuk
memudahkan penguasa kolonial dalam bidang administrasi.
Semua kekuasaan dipegang oleh Belanda.
c. Kondisi Sosial
Kondisi sosial kehidupan pada masa penjajahan
bangsa asing juga menunjukkan suatu kehidupan yang
diskriminatif. Hak-hak istimewa lebih banyak dimiliki oleh
kelompok bangsawan, orang-orang kaya, juga pemerintah
kolonial Belanda. Diskriminasi ini terjadi di berbagai aspek
kehidupan. Pada masa ini terdapat stratifikasi sosial di mana
orang Kulit Putih menduduki lapisan kelas 1, orang Timur
Asing di kelas 2, dan penduduk Pribumi di kelas 3.
d. Kondisi Pendidikan
Sampai akhir abad ke-19 perhatian pemerintah Belanda
terhadap bidang pendidikan masih sangat kurang. Sekolah
yang ada pada abad ke-19 ini khusus untuk mendidik calon
pegawai yang akan dipekerjakan sebagai pegawai rendah
di perkebunan milik pemerintah Belanda. Baru pada awal
abad ke-20 masalah pendidikan mendapat perhatian dari
pemerintah. Hal ini tidak terlepas dari politik etis. Sekolah
yang didirikan terutama Sekolah Desa.

72
72 Buku Panduan Siswa IPS
B. Pergerakan Kebangsaan Indonesia terutama
Perlawanan terhadap Penjajahan Bangsa-Bangsa
Barat
Kalian telah mempelajari tentang kondisi masyarakat akibat
penjajahan bangsa Barat (Belanda). Selanjutnya kalian dapat
mempelajari tentang pergerakan kebangsaan Indonesia terutama
perlawanan terhadap penjajahan bangsa-bangsa Barat. Untuk
dapat memahami pergerakan kebangsaan Indonesia dalam
melawan penjajahan bangsa-bangsa Barat dengan mudah, kalian
simak pernyataan berikut! Perlawanan Bangsa Indonesia dalam
melawan penjajahan Belanda ialah dilakukan dengan mendirikan
organisasi. Melalui organisasi ini dilakukan melalui perubahan
keadaan bagi kalangan bangsa sendiri.
Organisasi pada waktu itu ada yang organisasi politik maupun
organisasi yang bersifat sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan.
Secara umum, strategi perjuangan organisasi dapat dibedakan
atas organisasi yang bersifat kooperasi (bersedia bekerjasama
dengan pemerintah Belanda) dan organisasi yang nonkooperasi
(menolak bekerjasama dengan pemerintah Belanda).
1. Latar belakang pergerakan kebangsaan Indonesia melawan
penjajahan bangsa Barat.
Pergerakan Indonesia lahir karena faktor dari dalam negeri
yakni kondisi masyarakat akibat penjajahan, dan pengaruh
dari luar negeri. Kondisi dalam negeri meliputi kondisi
sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan yang menimbulkan
ketimpangan dalam masyarakat.
Pengaruh luar negeri yakni perkembangan nasionalisme
di beberapa negara Asia. Perkembangan modernisasi yang
terjadi di Jepang memberikan semangat untuk menghadapi
penjajahan bangsa Barat. Kemenangan Jepang atas Rusia

73
SMALB Tunanetra Kelas XI 73
dalam perang tahun 1904 sampai 1905 membuktikan bahwa
Jepang dapat melebihi salah satu negara Barat. Pergerakan
nasionalisme di India juga memberi pengaruh di Indonesia.
Tokoh nasionalis India yakni Mahatma Gandhi terkenal
dengan gerakan berdasarkan ahimsa, hartal, swadeshi, dan
satyagraha.
Pergerakan nasional dari Filipina di bawah Jose Rizal
menjadi perhatian dari tokoh-tokoh pergerakan di Indonesia.
Munculnya gerakan nasionalisme di Cina dibawah pimpinan
Dr. Sun Yat Sen.
2. Organisasi Pergerakan Nasional
a. Budi Utomo
Budi Utomo sebagai pelopor Pergerakan Nasional Indonesia.
Memiliki semboyan hendak meningkatkan martabat rakyat.
Mas Ngabehi Wahidin Sudiro Husodo, seorang dokter di
Yogyakarta yang ingin memajukan pendidikan Indonesia.
Beliau kemudian mendirikan Studi Fond (Dana Pendidikan)
yang bertujuan mengumpulkan dana. Dana tersebut
digunakan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada bangsa Indonesia dalam memperoleh pendidikan.
Usaha Wahidin Sudiro Husodo tersebut, ternyata
mempengaruhi jiwa Sutomo, seorang mahasiswa STOVIA
Jakarta. Pada tanggal 20 Mei 1908, para mahasiswa STOVIA
memproklamasikan berdirinya Budi Utomo. Sutomo ditunjuk
sebagai ketua. Anggotanya terdiri dari golongan terpelajar
(intelektual).
Pada awalnya, Budi Utomo bukanlah organisasi politik.
Hal itu dapat dilihat dari tujuan yang ingin dicapainya.
Tujuan tersebut adalah:
1) Mengupayakan hubungan kekeluargaan atas segenap

74
74 Buku Panduan Siswa IPS
bangsa Bumi Putera,
2) Mengadakan perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah,
3) Mendirikan badan wakaf yang akan mengumpulkan dana
untuk kepentingan belanja anak-anak sekolah, dan
4) Memajukan kebudayaan dan menjunjung tinggi cita-cita
kemanusiaan dalam upaya mencapai kehidupan yang
layak.
Organisasi pemuda merupakan ujung tombak suatu
bangsa untuk melakukan perubahan. Selain Budi Utomo
ada pula organisasi pemuda lain yang memiliki cita-cita
sama, yaitu ingin memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Organisasi tersebut antara lain: Indische Partij, Serikat Islam,
dan Gerakan Pemuda. Indische Partij bertujuan membangun
jiwa patriotisme bangsa Indonesia untuk memperoleh
kemerdekaan. Sarekat Islam merupakan organisasi yang
berusaha mengembangkan perdagangan bangsa, dan
Gerakan pemuda adalah organisasi yang dipelopori pemuda
dari berbagai daerah.
b. Indische Partij
Indische Partij didirikan pada tanggal 2 Desember 1912
sebagai organisasi politik. Organisasi ini didirikan oleh
Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Surjaningrat, dan seorang
keturunan Belanda yaitu EFE Douwes Dekker. Tujuan
Indische Partij adalah membangun patriotisme sesama
“Indiers” terhadap tanah air yang memberi lapangan
hidup kepada mereka. Bekerjasama atas dasar persamaan
ketatanegaraan dalam memajukan tanah air.
Dengan semboyan Indie voor Indiers yang artinya
Indonesia untuk Bangsa Indonesia, organisasi itu berusaha
membangkitkan semangat cinta tanah air walaupun tanpa

75
SMALB Tunanetra Kelas XI 75
badan hukum. Karena gerakannya yang radikal, organisasi
itu dianggap berbahaya. Akibatnya, para pemimpinnya
mendapatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas
organisasi. Suwardi Surjaningrat menulis artikel “Als ik een
Nederlanders was” yang dimuat dalam de’Express. Para
pemimpin ditangkap dan diasingkan ke negeri Belanda
karena tulisan tersebut.
c. Sarekat Islam
Organisasi ini awalnya bernama Sarekat Dagang Islam
(SDI). SDI didirikan pada tahun 1911 oleh Haji Samanhudi.
Kelahiran SDI didorong oleh keinginan untuk bersaing
dengan pedagang Tionghoa dalam perdagangan batik di
Solo. Dengan sistem monopoli yang dilakukan oleh para
pedagang Tionghoa, para pengrajin batik yang ada di Solo
sangat dirugikan, terutama dalam penentuan harga.
SDI didirikan dengan maksud untuk memajukan
perdagangan di bawah panji-panji Islam. SDI juga memiliki
tujuan seperti yang terumus dalam anggaran dasarnya
sebagai berikut:
1) Mengembangkan jiwa berdagang,
2) Memberi bantuan kepada para anggotanya yang mengalami
kesukaran,
3) Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat
Bangsa Bumi Putra, dan
4) Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam
memajukan kehidupan Agama Islam.
Ruang lingkup keanggotaan SDI terbatas (hanya pedagang
yang beragama Islam). Itu merupakan penghalang bagi
upaya SDI untuk menjangkau keanggotaan yang lebih luas.
Oleh karena itu, ada keinginan agar SDI menjelma menjadi

76
76 Buku Panduan Siswa IPS
organisasi massa. Pada tahun 1912, Sarekat Dagang Islam
diubah menjadi Sarekat Islam (SI).
SI kemudian mengalami perpecahan yang terjadi antara
Agus Salim dan Abdul Muis dengan Semaun. Kedua tokoh
itu memiliki pandangan yang bertolak belakang. Agus Salim
adalah seorang yang agamis (religius). Semaun seorang
sosialis (bahkan komunis). Pada tahun 1921 diselenggarakan
Kongres Sarekat Islam untuk dilakukan disiplin partai.
Anggota tidak diperbolehkan adanya keanggotaan rangkap
maupun jabatan rangkap antara SI dengan organisasi lain.
d. Gerakan Pemuda
Pergerakan Pemuda yang didirikan ialah Boedi Oetomo
pada tanggal 20 Mei 1908. Namun, dalam perkembangannya
golongan pemuda merasa tidak puas terhadap Boedi Oetomo
yang condong menjadi perkumpulan kaum tua. Pada tanggal
7 Maret 1915 di Jakarta R. Satiman Wiryosandjoyo, Kadarman
dan Sunardi dan beberapa pemuda lainnya mendirikan
perkumpulan pemuda yang diberi nama Tri Koro Dharmo.
Namun, karena sifatnya masih Jawa sentris, pemuda Sunda
dan Madura tidak senang. Pada Kongres di Solo ditetapkan
bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918 nama diubah menjadi
Jong Java.
Sejalan dengan munculnya Jong Java, berdiri pula
perkumpulan-perkumpulan pemuda yang berdasarkan
kedaerahannya seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond,
Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes,
Timorees Verbond dan lain-lain yang kesemuanya bercita-
cita ke arah kemajuan Indonesia, terutama memajukan
budaya dan daerah masing-masing.

77
SMALB Tunanetra Kelas XI 77
3. Kehidupan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
Bangsa Indonesia berada di bawah pemerintah pendudukan
Jepang. Jepang menguasai Indonesia setelah panglima tentara
Hindia Belanda menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Maret
1942. Maka hari itu mulailah masa pendudukan Jepang bagi
rakyat Indonesia.
Sebelum kalian memahami tentang bagaimana kehidupan
masyarakat Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan,
kalian ingat kembali tentang kondisi masyarakat akibat
penjajahan bangsa Barat. Kehidupan masyarakat Indonesia
menjelang proklamasi kemerdekaan dilihat dari kehidupan
pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
Kehidupan menjelang proklamasi kemerdekaan tidak dapat
dipisahkan dengan pendudukan Jepang. Pendudukan Jepang
di Indonesia khususnya ketika menduduki Pulau Jawa tahun
1942-1945 telah membawa banyak perubahan yang sangat
berarti bagi perkembangan Jawa di masa berikutnya. Masa
pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun merupakan
satu periode yang paling menentukan dalam sejarah Indonesia.
Jepang memberi sumbangan bengitu banyak perubahan luar
biasa yang memungkinkan terjadinya Revolusi Indonesia.
Masa ini telah terjadi berbagai perubahan yang mendasar
pada alam sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia.
Di seluruh Nusantara mereka mengeksploitasikan bangsa
Indonesia sampai pada tingkat desa.
1) Kehidupan pemerintahan
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia dibagi menjadi
tiga wilayah. Jepang melakukan pembagian tiga daerah
pemerintahan militer di Indonesia, yakni:

78
78 Buku Panduan Siswa IPS
a) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk
Sumatra, dengan pusatnya di Bukittinggi.
b) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa
dan Madura dengan pusatnya di Jakarta.
c) Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk
daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan
pusatnya di Makassar.
Agar dapat menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang
melakukan berbagai cara. Langkah yang dilakukan oleh
Jepang adalah membubarkan semua organisasi yang
dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda,
kecuali MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) yang pada masa
pendudukan Jepang diganti dengan Masyumi (Majlis Syuro
Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim
Ashari dan K.H. Mas Mansyur. Sebagai gantinya, Jepang
mendirikan organisasi-organisasi bentukannya.
Jepang menggunakan gerakan “Tiga A” dengan semboyan
(Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang
Cahaya Asia) sebagai gerakan untuk memperoleh simpati
rakyat Indonesia. Gerakan “Tiga A” dipimpin oleh Mr.
Syamsuddin yang bertujuan untuk meraih simpati penduduk
dan tokoh masyarakat sekitar. Namun, organisasi ini kurang
berhasil meraih simpati rakyat.
Jepang kemudian mendirikan Gerakan Pusat Tenaga
Rakyat (Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan
Putera dipimpin oleh empat serangkai yang terdiri dari
Sukarno, Mohammad Hatta, KH Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara. Empat serangkai lebih banyak menggunakan
Gerakan Putera sebagai sarana untuk melakukan konsolidasi
dengan tokoh-tokoh perjuangan. Pada akhirnya organisasi

79
SMALB Tunanetra Kelas XI 79
Putera dibubarkan oleh Jepang. Pada tahun 1944 dibentuk
Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Gerakan ini
langsung di bawah pengawasan Jepang. Tujuan pokoknya
adalah memperoleh dukungan untuk rela berkorban demi
pemerintah Jepang.
Jepang juga membentuk organisasi-organisasi yang
sifatnya semi militer, seperti Seinendan, Fujinkai, Keibodan,
Heiho dan Pembela Tanah Air (Peta). Organisasi Barisan
Pemuda (Seinendan) dibentuk 9 Maret 1943. Seinendan
adalah sebuah organisasi barisan pemuda yang dibentuk
tanggal 9 Maret 1943 oleh tentara Jepang di Indonesia.
Seinendan bertujuan untuk mendidik dan melatih para
pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan sendiri. Selain itu juga untuk mempersiapkan
pemuda Indonesia untuk membantu militer Jepang untuk
menghadapi pasukan Sekutu. Organisasi ini bercorak militer
dan semi militer. Organisasi ini dibawah kepemimpinan
Gunseikan. Persyaratan untuk menjadi anggota Seinendan
tidak begitu sulit, semula anggotanya tercatat sebanyak
35.500 orang pemuda dari seluruh Jawa. Jumlah ini
berkembang menjadi kira-kira 500.000 orang pemuda pada
akhir masa pendudukan Jepang.
Secara resmi disebutkan bahwa pembentukan organisasi
militer maupun semi militer bertujuan untuk mendidik
dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri,
maksudnya yang disembunyikan ialah agar dengan
demikian memperoleh tenaga cadangan untuk memperkuat
usaha mencapai kemenangan akhir dalam perang saat itu,
yaitu perang terhadap sekutu. Saat pelatihan organisasi

80
80 Buku Panduan Siswa IPS
ini diberikan pelatihan-pelatihan militer baik untuk
mempertahankan diri maupun untuk penyerangan, mereka
ini adalah pemuda-pemuda Asia yang berusia antara 15-25
tahun (kemudian diubah menjadi 14-22 tahun).
Fujinkai merupakan himpunan kaum wanita di atas 15
tahun untuk latihan semi militer. Fujinkai adalah barisan
tenaga perempuan yang dibentuk oleh Jepang pada bulan
Agustus 1943. Organisasi ini bertugas untuk mengerahkan
perempuan turut serta dalam memperkuat pertahanan
dengan cara mengumpulkan dana wajib. Dana wajib dapat
berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak ataupun
keperluan-keperluan lainnya yang digunakan untuk perang.
Keibodan merupakan barisan pembantu polisi, untuk laki-
laki berumur 20-25 tahun. Barisan Pembantu Polisi dibentuk
pada 29 April 1943. Tujuan pembentukan Keibodan adalah
untuk membantu polisi Jepang pada masa penjajahan Jepang
di Indonesia. Keibodan di Sumatra dikenal dengan nama
Bogodan, sedangkan di Kalimantan lebih dikenal dengan
nama Sameo Konen Hokokudan. Di kalangan penduduk Cina
dibentuk semacam Keibodan dengan nama Kayo Keibotai.
Pembina Keibodan disebut dengan Keimumbu.
Heiho didirikan tahun 1943, merupakan organisasi
prajurit pembantu tentara Jepang. Peta didirikan 3 Oktober
1943, merupakan pasukan bersenjata yang memperoleh
pendidikan militer secara khusus dari Jepang. Peta ini yang
kemudian menjadi kekuatan dalam melakukan perlawanan
terhadap Jepang.
2) Kehidupan ekonomi
Jepang menduduki Indonesia dilatarbelakangi oleh
kebutuhan bahan-bahan mentah yang mendukung

81
SMALB Tunanetra Kelas XI 81
perkembangan industrialisasi di negaranya. Jepang juga
membutuhkan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia Indonesia untuk keperluan perang.
Oleh karena itu, ekonomi uang dilaksanakan di Indonesia
adalah ekonomi perang. Pada masa pendudukan Jepang
terdapat tiga tanaman utama, yakni padi, jarak, dan kina.
Kehidupan rakyat sangat menderita bahkan rakyat kesulitan
dalam memenuhi pangan dan sandang. Politik bumi hangus
yang dilancarkan oleh Belanda ketika meninggalkan
Indonesia menyebabkan Jepang lebih mengutamakan
rehabilitasi prasarana ekonomi seperti jembatan, alat-alat
transportasi dan komunikasi.
Sementara itu, pemerintahan militer membanjiri Indonesia
dengan mata uang pendudukan Jepang, yang mendorong
meningkatnya inflasi terutama pada tahun 1943 dan
seterusnya. Pengerahan pangan dan tenaga kerja secara
paksa serta terjadinya kekacauan umum mengakibatkan
timbulnya kelaparan, terutama pada tahun 1944 dan 1945.
Rakyat harus memberikan bahan makan untuk
persediaan prajurit Jepang. Beberapa tindakan Jepang
dalam memeras sumber daya alam dengan cara-cara berikut
ini: wajib menyerahkan hasil panen untuk kepentingan
perang, menebang pohon-pohon di hutan untuk keperluan
industri alat-alat perang, petani wajib menanam pohon
jarak untuk dibuat minyak pelumas, perkebunan yang tidak
ada kaitannya dengan perang tidak dikembangkan, serta
penyerahan ternak sapi, kerbau dan lain-lain bagi pemilik
ternak.

82
82 Buku Panduan Siswa IPS
3) Kehidupan sosial
Pada masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia juga
mengalami politik diskriminasi. Stratifikasi sosial pada masa
ini terdiri dari: Timur Asing (Jepang) pada lapisan ke-1,
Pribumi di lapisan ke-2, dan Kulit Putih/Eropa di lapisan
ke-3. Hal ini dilakukan karena Jepang ingin mengambil hati
dan simpati rakyat Indonesia.
Dibentuknya organisasi semi militer yang melibatkan
kaum perempuan, seperti Fujinkai, menunjukkan bahwa
telah terjadi pergeseran dalam posisi antar laki-laki dan
perempuan. Sebelumnya tenaga kerja didominasi oleh kaum
laki-laki, namun pada masa pendudukan Jepang, perempuan
juga sudah mulai dilibatkan dalam segala bidang pekerjaan.
Rakyat pada masa pendudukan Jepang dieksploitasi
tenaganya untuk keperluan di medan perang maupun untuk
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan umum. Tenaga ini yang
disebut dengan tenaga Romusha. Untuk menarik simpati
penduduk, Jepang mengatakan bahwa Romusha adalah
pahlawan pekerja yang dihormati atau prajurit ekonomi.
pengerahan tenaga Romusha dilaksanakan oleh satu panitia
pengerah Romusha yang disebut Romukyokai.
Bagi para pamong praja dan pegawai rendahan diadakan
kerja bakti sukarela yang disebut Kinrohoshi. Akibat dari
Romusha ini tenaga-tenaga yang produktif di desa semain
sedikit jumlahnya, desa tidak berkembang. Jepang juga
membentuk Tonarigumi (Rukun Tetangga) sampai ke pelosok
pelosok pedesaan.
Pada masa pendudukan Jepang ini, angka kematian
meningkat dan kesuburan menurun. Pendudukan Jepang
adalah satu-satunya periode selama dua abad yang tidak

83
SMALB Tunanetra Kelas XI 83
berhasil meningkatkan jumlah penduduk secara berarti.
Seperti wilayah pendudukan lainnya, Indonesia menjadi
suatu negeri yang tingkat penderitaan, inflasi, ketekoran,
pencatutan, korupsi, pasar gelap, dan kematiannya paling
tinggi.
4) Kehidupan pendidikan
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang dapat
dikatakan lebih memberikan kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah
yang dibangun oleh pemerintah. Bahasa Indonesia mulai
digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah.
Berdasarkan pendapat Prof. Dr. A. Teeuw (pakar sastra
dan budaya Indonesia berkebangsaan Belanda) menyatakan
bahwa tahun 1942 merupakan tahun bersejarah bagi
bangsa Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, bahasa
Belanda dilarang penggunaannya dan mulai penggunaan
bahasa Indonesia. Kebijakan ini juga dalam rangka untuk
memusnahkan pengaruh Barat. Bahasa Belanda dan
Bahasa Inggris dilarang pemakaiannya serta memajukan
bahasa Jepang. Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa
Belanda dan Inggris membuat pendidikan yang lebih tinggi
benar-benar mustahil selama masa perang.
Bahkan sejak awal tahun 1943 seluruh tulisan yang
berbahasa Belanda dihapuskan dan harus diganti dengan
tulisan berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mulai
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
5) Kehidupan budaya
Penjajahan merupakan sarana yang paling efektif untuk
menyebarkan suatu kebudayaan. Pada masa ini kebudayaan
yang diberlakukan adalah kebudayaan Jepang. Jepang

84
84 Buku Panduan Siswa IPS
menerapkan kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit
(seikeirei). Kebiasaan tersebut dilakukan untuk menghormati
kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan Dewa
Matahari. Kebiasaan lain yang ditanamkan pada masa
pendudukan Jepang yakni menyanyikan lagu kebangsaan
Jepang (Kimigayo), menghormat kepada bendera Jepang
(Hinomaru), dan merayakan upacara untuk memperingati
kelahiran kaisar (Tencosetsu). Anak-anak sekolah diberikan
latihan-latihan olahraga yang dinamai Taiso.
Hasil kebudayaan yang berupa sastra juga berkembang
pada masa pendudukan Jepang. Sastrawan pada masa ini
yang terkenal yakni Chairil Anwar yang mendapat gelar
tokoh sastrawan Angkatan 45. Karya-karya Chairil Anwar
diantaranya yang berjudul: Aku, Karawang-Bekasi dan
sebagainya.

C. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus


1945
Pada sub-bab ini, kalian akan mempelajari masalah pokok
Peristiwa Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945. Pada pembahasan
sub-bab ini akan diawali dengan uraian materi tentang inti
dari kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, peristiwa
Rengasdengklok, perumusan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
pembentukan pemerintahan Republik Indonesia, sambutan
rakyat terhadap proklamasi kemerdekaan, dan arti kemerdekaan
bagi kehidupan berbangsa serta bernegara pada masa kini. Untuk
memahami materi di atas, berikut diuraikan materi sebagai
berikut:

85
SMALB Tunanetra Kelas XI 85
1. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi setelah Jepang membombardir Pearl
Harbour pada 7 Desember 1941. Hancurnya Pearl Harbour,
ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan cita-
citanya, yaitu membentuk Persekemakmuran Asia Timur Raya.
Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan
Persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil diwujudkan,
meskipun hanya untuk sementara. Dalam perkembangannya,
Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika
Serikat menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada
bulan Mei 1942, serangan Jepang terhadap Australia dapat
dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam
pertempuran Laut Koral (Karang).
Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh
tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada
bulan Juni 1942. Kejadian itu juga diikuti dengan kekalahan
Jepang terhadap Sekutu. Kemudian, apakah yang dilakukan
Indonesia atas kekalahan Jepang tersebut? Akhirnya kekalahan
Jepang terhadap Sekutu dengan ditandatanganinya perjanjian
Postdam, maka secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan
kepada Sekutu. Dengan demikian, di Indonesia terjadi
kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh Bangsa Indonesia
dimanfaatkan untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Demikianlah yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang
terbebas dari penjajahan hingga saat ini. Untuk itu, sebagai
masyarakat Indonesia kita harus bangga dengan perjuangan
para pahlawan yang telah berjasa dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Nah, menurut kalian bagaimana cara
Bangsa Indonesia dalam memanfaatkan peluang jatuhnya

86
86 Buku Panduan Siswa IPS
Jepang? Rumuskan dalam bentuk pertanyaan!
Siapakah tokoh yang mempelopori kemerdekaan Indonesia?
Apa saja upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam
menyongsong kemerdekaan Indonesia? Nah, kedua pertanyaan
yang sudah kalian rumuskan itu merupakan peristiwa
kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.
Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda
tanganinya perjanjian Postdam, maka secara resmi Jepang
menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di
Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh
bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk memproklamasikan
kemerdekaan.
Diawali dengan peristiwa pada tanggal 9 Agustus 1945, ketika
Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta, dan Drs. Radjiman Widiodiningrat
berangkat ke Saigon untuk memenuhi panggilan Panglima
Terauchi Hisaichi. Dilanjutkan dengan berlangsungnya
pertemuan antara kedua belah pihak di Dalat pada tanggal 11
Agustus 1945. Jenderal Terauchi menyampaikan keputusan
pemerintah Kerajaan Jepang. Keputusan tersebut berkaitan
dengan: Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia;
pembentukan Dokuritzu Junbi Inkai (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia/PPKI); dan penentuan wilayah
Indonesia adalah bekas jajahan Hindia Belanda.
Dijatuhkannya bom di kota Hirosima dan Nagasaki oleh
Sekutu menyebabkan pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Momentum ini
digunakan para pemuda di bawah pimpinan Khaerul Shaleh
mendesak Soekarno dan Hatta untuk memutuskan hubungan
dengan Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945. Keesokan
harinya pada tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno-Hatta dibawa

87
SMALB Tunanetra Kelas XI 87
pada pemuda ke Rengasdengklok dengan maksud menjauhkan
kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang. Atas jaminan
Ahmad Subardjo, Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah kalian mengetahui peristiwa kekalahan Jepang pada
Perang Dunia II, kalian diminta untuk menjelaskan bagaimana
peristiwa Rengasdengklok. Tentu saja, kalian telah mengetahui
peristiwa di atas. Apakah kalian masih ingat? Jika masih ingat,
apa sajakah rangkaian lanjutan dari peristiwa kekalahan
Jepang pada Perang Dunia II? Tokoh, tempat kejadian dan lain
sebagainya.
Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para
pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia
mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang
masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah,
sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka
belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah
khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan
pasukan Sekutu.
Adanya kekosongan kekuasaan tersebut menyebabkan
munculnya konflik antara golongan muda dan golongan
tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia. Golongan
muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera
dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M. Diah,
Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul
Saleh. Sedangkan golongan tua menginginkan proklamasi
kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI.
Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad
Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr.
Iwa Kusumasumantri.

88
88 Buku Panduan Siswa IPS
Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu
ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat
tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan
keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan
bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat
Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa
lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus
diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan
dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok
pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00
WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak
Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia secepatnya lepas dari Jepang. Ternyata usaha
tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan
kemerdekaan.
Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak
memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI
menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua
mendapat pengaruh dari Jepang. Selanjutnya golongan muda
mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada pukul 24.00
WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa
Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Rapat tersebut
menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang.
Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke
Rengasdengklok antara lain:
a. Agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang
b. Mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan

89
SMALB Tunanetra Kelas XI 89
kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan
Jepang.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta


tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh
para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto,
dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA
(Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang
terletak sebelah Utara Karawang. Pemilihan Rengasdengklok
sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada
perhitungan militer. Antara anggota PETA Daidan Purwakarta
dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya
melakukan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok
letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi
dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju
Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau
Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan
tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil
untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya maksud
tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawa ke Jakarta.

3. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Setelah kalian mengetahui peristiwa Rengasdengklok, kalian
harus mengetahui lebih lanjut mengenai bagian dari peristiwa
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu perumusan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Setelah kalian membaca uraian materi tentang peristiwa
sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 yang ketiga, yaitu
perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tentu

90
90 Buku Panduan Siswa IPS
kalian memahami bahwa peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 yang kedua terkait dengan peristiwa yang
ketiga yaitu peristiwa Rengasdengklok dan perumusan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Setelah sampai di Jakarta, malam itu juga Soekarno-Hatta
mengumpulkan para anggota PPKI dan golongan pemuda.
Mereka berkumpul di Jalan Imam Bonjol No.1, di rumah
Laksamana Muda Maeda, kepala perwakilan angkatan laut
Jepang di Jakarta
Dalam pertemuan di rumah Maeda, disepakati agar
Soekarno-Hatta menemui Mayjen Nishimura yang menjabat
sebagai kepala pemerintahan Umum Angkatan Darat Jepang
untuk menjajagi sikap resmi Jepang terhadap rencana
proklamasi kemerekaan Indonesia. Ternyata Nishimura tetap
memegang teguh tugasnya menjaga status quo di Indonesia,
dengan pengertian bahwa tidak boleh ada perubahan apapun
di Indonesia sampai pasukan sekutu datang, dan Jepang
hanya akan menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu. Akhirnya
Soekarno-Hatta kembali ke rumah Maeda dan mengadakan
pertemuan dengan hasil keputusan Proklamasi kemerdekaan
akan tetap dilaksanakan dengan atau tanpa persetujuan
Jepang. Melalui berbagai pembicaraan dengan pemimpin-
pemimpin Indonesia, diputuskan dua hal sebagai berikut:
a. Diputuskan untuk segera merumuskan teks/naskah
proklamasi, adapun yang merumuskan adalah Soekarno-
Hatta dan Ahmad Subardjo, setelah naskah selesai
dirumuskan dan disetujui isinya, terjadilah perdebatan
tentang siapa yang akan menandatangani naskah
proklamasi, yang akhirnya atas usul pemuda Sukarni, teks
proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas

91
SMALB Tunanetra Kelas XI 91
nama bangsa Indonesia, naskah kemudian diketik oleh
Sayuti Melik dengan beberapa perubahan dari hasil tulisan
tangan Soekarno sebagai konsep, yaitu:
1) Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo"
2) "Djakarta 17-8-’05" diubah menjadi "Djakarta hari 17
boelan 8 tahoen ‘05"
3) "Wakil wakil bangsa Indonesia" diubah menjadi "atas
nama bangsa Indonesia".
b. Diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia
akan dibacakan oleh Ir. Soekarno di kediamannya Jalan
Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.
Perumus teks proklamasi yakni: Ir. Soekarno sebagai
penulis, dan Drs. M. Hatta serta Ahmad Subardjo sebagai
penyumbang pikiran secara lisan. Hal-hal lain yang terjadi
saat perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
antara lain: Soekarno menyarankan agar para saksi turut
menandatangani naskah proklamasi, selaku wakil-wakil
bangsa Indonesia. Sukarni sebagai wakil dari golongan
muda menolaknya dan mengusulkan agar naskah tersebut
hanya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas
nama bangsa Indonesia. Soekarno meminta Sayuti Melik
untuk mengetik naskan proklamasi yang sudah disetujui.
Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi dibacakan
di Lapangan Ikada (Monas, sekarang), namun Soekarno
menolaknya karena menganggap bahwa di lokasi tersebut
bisa menimbulkan bentrokan rakyat Indonesia dengan
tentara Jepang. Akhirnya diputuskan pembacaan proklamasi
dilaksanakan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 WIB.

92
92 Buku Panduan Siswa IPS
4. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu negara dan bangsa
merupakan pernyataan bahwa negara dan bangsa lain tidak
berhak untuk mencampuri urusan di dalam negara tersebut.
Proklamasi kemerdekaan mempunyai makna bahwa proklamasi
tersebut merupakan puncak perjuangan bangsa dan sebagai
tonggak lahirnya nagara dan bangsa Indonesia yang merdeka.
Proklamasi kemerdekaan masih dilanjutkan dengan upaya
untuk mempertahankan kemerdekaan yang diraihnya,
dimulailah revolusi Indonesia. Dengan proklamasi tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia terlepas dari janji-janji Jepang.
Menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan diperoleh
dari hadiah Jepang, melainkan sebagai rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
Tepat hari Jumat jam 10.00 WIB, naskah proklamasi
dibacakan, ini merupakan peristiwa sangat penting dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pembacaan teks
proklamasi dilakukan oleh Soekarno dan didampingi oleh
Hatta, serta seluruh hadirin yang berdiri dengan khidmat di
belakangnya. Sesudah naskah proklamasi selesai dibacakan,
acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka merah putih
oleh Pemuda Suhud dan eks Sudanco, Latif Hendraningrat
dengan disaksikan segenap yang hadir, upacara diakhiri
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam suasana
yang sangat sederhana itu telah sampailah bangsa Indonesia
ke ambang pintu kemerdekaannya. Satu persatu hadirin
meninggalkan tempat dengan tenang dan dengan tekat bulat
untuk mempertahankan kemerdekaan.
Meskipun hanya berlangsung singkat, namun peristiwa
proklamasi kemerdekaan mengandung arti yang sangat penting

93
SMALB Tunanetra Kelas XI 93
dan membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan
bangsa Indonesia, yaitu:
a. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia
untuk mencapai kemerdekaannya.
b. Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia mendapat
kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai
bangsa yang berdaulat.
c. Proklamasi merupakan jembatan emas untuk menuju
masyarakat yang adil dan makmur.
Teks proklamasi yang telah dirumuskan tanggal 16 Agustus
1945 dan dibacakan tanggal 17 Agustus 1945 beberapa saat
kemudian berhasil diselundupkan ke kantor pusat pemberitaan
pemerintah Jepang yang bernama Domei (sekarang kantor
berita Antara). Para pejuang di kantor berita Domei antara
lain Adam Malik, Rinto Alwi, Asa Bafaqih dan P. Lubis. Pada
tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan
kantor berita Domei yang bernama Syarifudin berhasil masuk
ke gedung siaran radio Hoso Kanzi Kyoku (sekarang RRI), untuk
menyampaikan teks proklamasi dan pada pukul 19.00 berhasil
disiarkan. Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia juga
disebarluaskan melalui media surat kabar atau pers. “Harian
Suara Asia” di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan
proklamasi. Kemudian disusul oleh “Harian Cahaya Bandung”
yang memuat pembukaan UUD. Para pemuda yang berjuang
lewat pers antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryopranoto, Iwa
Kusuma Sumantri, Ki Hajar Dewantoro, Otto Iskandar Dinata,
GSSJ Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Madikin Wonohito,
Sumanang, S.H., Manai Sopiaan, Ali Hasyim, dan lain lainnya.
Usaha khusus yang dilakukan oleh kementerian penerangan di
awal perkembangannya yaitu menyampaikan pemberitahuan

94
94 Buku Panduan Siswa IPS
ke luar negeri tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia
dan cita-cita perjuangannya serta ideologi negara Indonesia
melalui Voice of Indonesia dalam berbagai penerbitan bahasa
Belanda dan Inggris. Salah satu kabar yang berperan saat itu
adalah Niewslad. Kemudian menyampaikan pemberitahuan
di dalam negeri, antara lain: dengan mengirimkan beberapa
petugas ke berbagai daerah untuk memberikan pengertian dan
penyebaran berita proklamasi.
Usaha usaha lain untuk menyebarkan berita proklamasi
adalah melalui penyebaran dan pemasangan pamflet, plakat,
poster, coretan-coretan pada tembok dan kereta api. Dengan
demikian dalam waktu yang tidak lama berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia segera tersebar ke seluruh Indonesia
dan ke dunia luar. Tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa
perumusan teks proklamasi hingga pelaksanaan, yakni:
a. Soekarno sebagai penulis naskah proklamasi.
b. Hatta dan Ahmad Subardjo sebagai pendamping dan
penyumbang pikiran dalam perumusan naskah proklamasi.
c. Khaerul Shaleh sebagai pimpinan rapat pemuda di
Laboratorium mikrobiologi di Jakarta yang kemudian
mendesak Soekarno untuk memutuskan hubungan
dengan Jepang.
d. Darwis dan Wikana, bertugas menyampaikan keputusan
rapat pemuda kepada Soekarno-Hatta.
e. Sukarni, Singgih, Yusuf Kunto, ditugasi untuk membawa
Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
f. Cudanco Subeno, seorang komandan kompi tentara Peta
di Rengasdengklok.
g. Ahmad Subardjo sebagai tokoh golongan tua yang
menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.

95
SMALB Tunanetra Kelas XI 95
h. Sukarni, B.M. Diah, Sayuti Melik merupakan tokoh muda
yang menyaksikan perumusan naskah proklamasi.
i. Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi.
j. Ibu Fatmawati, beliau pembuat Bendera Merah Putih yang
dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
k. S.Suhud, Latif Hendraningrat, dan Tri Murti, sebagai
pengibar Bendera Merah Putih.
l. Soewirjo (Walikota Jakarta), selaku penyelenggara upacara
proklamasi.
m.Syahrudin salah seorang telegrafis, yang menyiarkan
poklamasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.
n. Frans S. Mendur sebagai wartawan yang mengabadikan
peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan
RI.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, maka
dilaksanakan pembentukan beberapa badan negara. Pada tanggal
18 Agustus 1945, PPKI mengambil beberapa keputusan sebagai
berikut:
a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Memilih Soekarno sebagai presiden dan Drs. M. Hatta sebagai
wakil presiden.
c. Membentuk komite nasional yang bertugas membantu
presiden.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, presiden memanggil PPKI untuk
membentuk:
a. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
b. Pembentukan dua belas departemen dan menunjuk para
menterinya.
c. Menetapkan wilayah Indonesia menjadi delapan daerah
provinsi.

96
96 Buku Panduan Siswa IPS
Pada tanggal 22 Agustus 1945, presiden mengumumkan
dibentuknya:
a. Komite Nasional Indonesia (KNI) sebagai badan yang berfungsi
sebagai pusat Dewan Perwakilan rakyat sebelum pemilu
dilaksanakan.
b. Partai Nasional Indonesia (PNI) dirancang menjadi partai
tunggal negara Indonesia, namun kemudian dibatalkan.
c. Badan Keamanan Negara (BKR) berfungsi sebagai penjaga
keamanan umum.
Pada tanggal 2 September 1945 dibentuk kabinet Republik
Indonesia yang pertama. Pada tanggal 3 November 1945
pemerintah mengeluarkan maklumat politik yang isinya yaitu:
a. Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena
partai-partai tersebut dapat membuka jalan bagi segala aliran
yang ada di dalam masyarakat.
b. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik tersusun
sebalum dilaksanakan pemilihan badan perwakilan rakyat
pada bulan Januari 1946. Pada waktu itu terbentuk partai-
partai politik, yakni: Masyumi, Partai Nasional Indonesia, Partai
Buruh Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Katolik,
Partai Kristen, dan Partai Rakyat Sosialis.
Pada tanggal 25-26 November 1945, KNIP melalui rapat pleno
menghasilkan keputusan tentang: kedudukan komite nasional,
pembentukan partai-partai, politik luar negeri dan dalam negeri,
usulan tentang perubahan pemerintahan lama yang disertai
pertanggungjawaban kementerian dan penyusunan dewan
kementerian baru, penyusunan dan penyempurnaan susunan
KNIP sebagai badan yang menjalankan kekuasaannya MPR
untuk sementara waktu, dan mengubah sistem presidensil
menjadi sistem parlementer.

97
SMALB Tunanetra Kelas XI 97
Selain itu dibentuk juga Badan Keamanan Rakyat (BKR)
pada tanggal 22 Agustus 1945. Tujuan dibentuk BKR adalah
untuk menghindari diri dari permusuhan dengan kekuatan-
kekuatan asing di Indonesia dan untuk menjaga keamanan
masing-masing daerah. Anggota BKR terdiri dari bekas Heiho
dan PETA. BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945 di bawah pimpinan
tertinggi TKR, Supriyadi. TKR diubah menjadi Tentara
Keselamatan Rakyat pada tanggal 1 Januari 1946. Kemudian
menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 24 Januari
1946 di bawah pimpinan Jenderal Soedirman. Saat ini kita
kenal dengan Tentara Nasional Indonesia ditetapkan pada
tanggal 3 Juli 1947. TNI merupakan satu-satunya wadah bagi
perjuangan bersenjata Republik Indonesia.

5. Perjuangan Memperoleh Kedaulatan


Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, pada tanggal 15
September 1945, Sekutu datang dan mendaratkan tentaranya
di Jakarta, yang tergabung dalam AFNEI (Allied Force Netherland
East Indies). Tentara Sekutu datang di bawah pimpinan Letnan
Jenderal Sir Phillip Christison. Kedatangan Sekutu diikuti oleh
Belanda/NICA (Nederland Indies Civil Administration). Belanda
merasa lebih berhak atas Indonesia dan mereka ingin menguasai
kembali Indonesia. Dengan demikian bangsa Indonesia harus
menhadapi pasukan Sekutu yang diikuti Belanda/NICA.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kedaulatan
dapat dibedakan ke dalam dua cara, yakni melalui perjuangan
senjata dan perjuangan melalui diplomasi/perundingan.
a. Perjuangan melalui senjata

98
98 Buku Panduan Siswa IPS
1) Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran dimulai pada tanggal 14 Oktober 1945.
Peristiwa terjadi ketika lebih kurang 400 orang veteran
angkatan laut Jepang yang pernah bertempur di Solomon
(di lautan Pasifik) akan dipekerjakan untuk mengubah
pabrik gula di Cepering menjadi pabrik senjata. Mereka
memberontak pada waktu dipindahkan ke Semarang.
Situasi memanas ketika ada desas-desus bahwa cadangan
air minum di Candi telah diracuni pihak Jepang.
Pertempuran pecah dini hari tanggal 5 Oktober 1945.
Lebih kurang 2000 pasukan Kidobutai (batalion setempat)
dibantu batalion lain yang sedang singgah di Semarang
yang bersenjatakan lengkap dihadapi TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) dan para pemuda. Pertempuran
berhenti setelah terjadi perundingan antara pimpinan
TKR dengan pimpinan pasukan Jepang.
2) Pertempuran di Surabaya
Rakyat dan TKR menghadapi pasukan Sekutu yang terdiri
dari pasukan Inggris dan India. Tentara Sekutu mendarat
di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Pertempuran
besar terjadi karena tentara Sekutu tidak memahami
jika bangsa Indonesia sudah merdeka dan berdaulat.
Dalam pertempuran itu tentara Sekutu terdesak. Tetapi,
melihat kekalahan itu, Komandan Tentara Sekutu untuk
Indonesia, Letnan Jenderal Christison, meminta bantuan
Presiden Republik Indonesia untuk melerai pertempuran.
Presiden dan Wakil Presiden RI datang ke Surabaya pada
tanggal 31 Oktober 1945. Ketika Presiden dan rombongan
meninggalkan Surabaya, pertempuran berkobar lagi.
Pertempuran di dekat Jembatan Merah, Komandan

99
SMALB Tunanetra Kelas XI 99
Tentara Inggris, Brigadir Jenderal Mallaby tewas. Tentara
Sekutu sangat marah Jenderal Mallaby terbunuh.
Pada tanggal 9 November 1945, dikeluarkan ultimatum
(ancaman) Mansergh. Mayor Jenderal Mansergh adalah
Komandan Tentara Sekutu di Surabaya. Ia mengancam
rakyat Surabaya agar meletakkan senjata dan tidak
melakukan perlawanan lagi terhadap tentara Sekutu.
Ancaman ini justru menyebabkan bangkitnya kemarahan
rakyat dan pemuda Surabaya. Seluruh rakyat Surabaya
menolak ancaman Jenderal Mansergh. Tampil sebagai
Pemimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI)
yakni Sutomo (Bung Tomo) yang dalam pidatonya selalu
menyerukan rakyat agar siap siaga dan tidak menyerah
kepada ancaman Sekutu. Pada tanggal 10 November 1945,
tentara Sekutu menyerang kota Surabaya dari darat, laut
dan udara. Akhirnya, TKR dan pasukan rakyat terpaksa
muncul dan menyusun kekuatan di luar kota. Kisah
keberanian rakyat Surabaya melawan tentara Sekutu yang
lengkap persenjataannya dikenang oleh bangsa Indonesia
sebagai Hari Pahlawan atau hari 10 November 1945.
3) Pertempuran Ambarawa
Tentara Sekutu datang ke Semarang pada tanggal 20
Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel.
Tentara kemudian menuju Ambarawa dan menduduki
benteng pertahanan di Ambarawa. RI mengijinkan
hal tersebut karena kedatangan Sekutu hanya untuk
melucuti tentara Jepang di Jawa Tengah dan berjanji
untuk menghormati kemerdekaan Indonesia. Dalam
perkembangannya, tentara Sekutu yang diboncengi NICA
mengancam pemerintah RI di Magelang dan Ambarawa,

100
100 Buku Panduan Siswa IPS
kemudian terjadilah insiden bersenjata di Magelang.
Insiden bersenjata terjadi di desa Ngipik, kemudian di
dua desa di sekitar Ambarawa, di sepanjang rel kereta
api yang membelah kota Ambarawa. Siasat perang yang
dipakai adalah serangan serentak di semua sektor pada
saat yang bersamaan. Siasat ini disebut dengan siasat
sapit urang. Pertempuran terjadi selama empat hari dan
pasukan Indonesia berhasil menghalau tentara Inggris di
Ambarawa dan mundur ke Semarang.
4) Bandung Lautan Api
Pada tanggal 12 Oktober 1945 pasukan Sekutu masuk
kota Bandung. Tentara Sekutu menuntut senjata yang
diperoleh dari hasil pelucutan tentara Jepang yang ada
di tangan para pemuda. Pada tanggal 21 November
1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama
agar kota Bandung bagian Utara dikosongkan selambat-
lambatnya sampai pada tanggal 29 November 1945 oleh
pihak Indonesia untuk menjaga keamanan. Ultimatum ini
tidak diperhatikan oleh para pejuang Republik Indonesia,
sehingga terjadi insiden dengan tentara Sekutu. Kemudian
ultimatum kedua dikeluarkan oleh Sekutu pada tanggal 23
Maret 1946, yakni supaya TRI mengosongkan seluruh Kota
Bandung. Pemerintah RI kemudian memerintahkan TRI
agar mengosongkan kota Bandung, namun ada perintah
dari markas TRI di Yogyakarta agar tidak dikosongkan.
Namun, akhirnya TRI mengosongkan kota Bandung
sambil melancarkan serangan umum ke arah kedudukan
Sekutu. Kota Bandung bagian Selatan dibakar menjadi
lautan api. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Bandung
Lautan Api.

101
SMALB Tunanetra Kelas XI 101
5) Perjuangan Senjata di Aceh
Di Aceh, para pemuda dan tokoh masyarakat membentuk
Angkatan Pemuda Indonesia (API). Jepang meminta
semua kegiatan mendirikan perkumpulan yang tanpa izin
dihentikan. Para pemuda menolak dengan keras. Sejak
tanggal 12 Oktober 1945 terjadilah perebutan kantor
pemerintah dengan mengibarkan bendera Merah Putih.
6) Perjuangan Senjata di Sumatera Utara
Berita tentang proklamasi kemerdekaan sampai di
Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 yang dibawa oleh
Mr. Teuku M. Hasan. Pasukan Serikat yaitu Inggris
dan India (Gurkha) yang diboncengi NICA mendarat di
Sumatera Utara pada tanggal 9 Oktober 1945 dibawah
pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly. Inggris mulai
memperlemah kekuatan Republik Indonesia dengan cara
memberikan ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk
menyerahkan senjatanya kepada Serikat. Pasukan Serikat
juga melakukan aksi-aksi terornya sehingga timbul
rasa permusuhan di kalangan pemuda. Pada tanggal 1
Desember 1945, pihak Serikat memasang papan yang
bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di kota Medan.
Untuk menghadapi pasukan Serikat dan NICA pemerintah
mengumumkan dibentuknya KNI dan LKR di Palembang,
Padang, Bukittingi, Jambi, dan Pekanbaru. Selain itu juga
dibentuk laskar-laskar untuk menghadapi Sekutu dan
NICA.
7) Perjuangan di Kalimantan
Pasukan Sekutu yang mendarat di Kalimantan

102
102 Buku Panduan Siswa IPS
kemudian melarang kegiatan politik, mengibarkan Sang
Merah Putih maupun memakai lencana Merah Putih.
Para pejuang berkumpul di depan kompleks NICA sambil
membawa Merah Putih pada tanggal 14 November 1946.
Demonstrasi oleh para pejuang ini berhasil dibubarkan
oleh Sekutu (Australia). Perjuangan selain terjadi di laut
juga terjadi di darat dalam bentuk perang gerilya. Pejuang
gerilya di Kalimantan disebut ALRI. Pemimpin yang
terkenal yaitu Tjilik Riwut.
8) Perjuangan di Sulawesi
Di Sulawesi Selatan perjuangan mempertahankan
kemerdekaan dipimpin oleh Gubernur Sam Ratulangi. Di
beberapa sudut kota Sulawesi timbul perlawanan yang
berujung dengan diasingkannya Gubernur Sam Ratulangi
beserta keenam orang temannya oleh Belanda ke Seruni,
Irian Barat.
9) Perjuangan di Nusa Tenggara
Kedudukan Jepang di Bali masih agak kuat, dan
semangat juang rakyat Bali tetap menyala. Pertempuran
terjadi di beberapa daerah seperti di Sanglah, Panabel,
dan Kayumanis. Tentara Republik Indonesia dibawah
pimpinan I Gusti Ngurah Rai diajak berunding oleh pasukan
Belanda untuk mengajak I Gusti Ngurah Rai bekerja
sama. Namun, I Gusti Ngurah Rai menolak. Kemudian
pecahlah pertempuran sengit antara Belanda dan TRI. Di
desa Marga, Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai Gugur,
dan peristiwa ini disebut dengan “Puputan Margarana”.
Nusa Tenggara Barat pun melakukan perlawanan Sekutu

103
SMALB Tunanetra Kelas XI 103
(Australia) yang biasanya diikuti oleh NICA (Belanda)
dalam bentuk organisasi perjuangan, pawai dan rapat.
10) Perjuangan di Maluku dan Irian Jaya
Para pejuang Maluku di Jawa menyebarluaskan berita
kemerdekaannya di tempat kelahirannya. Pasukan
Australia sebagai bagian dari AFNEI mendarat di Kota
Ambon, Merauke dan Holandia (Jayapura). Pertempuran
di Maluku di bawah pimpinan Latuparissa dan Mattulessy.
Di Irian Barat, salah satu contoh perlawanan rakyat di
Biak yang menyerang kamp NICA pada 14 Maret 1948.

b. Perjuangan melalui Diplomasi


Selain perjuangan secara fisik, perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan dilakukan melalui
perjuangan diplomasi (perundingan).
1) Perjanjian Linggarjati
Pada tanggal 10 Februari 1946 dimulai perundingan
Indonesia-Belanda. Inggris sebagai penengah diwakili
oleh Sir Archibald Clark Kerr. Belanda diwakili oleh
H.J. Van Mook yang menyampaikan pernyataan politik
pemerintah Belanda yang antara lain isinya: 1) Indonesia
akan dijadikan negara commonwealth berbentuk federasi
yang memiliki pemerintah Kerajaan Belanda; 2) masalah
dalam negara diurus oleh Indonesia, sedangkan urusan
luar negeri diurus oleh Belanda; dan 3) sebelum dibentuk
commonwealth akan dibentuk pemerintah peralihan
selama sepuluh tahun.
Perundingan Linggarjati dilaksanakan di Linggarjati

104
104 Buku Panduan Siswa IPS
(dekat Cirebon). Pada perjanjian itu, Indonesia diwakili oleh
Sutan Syahrir dan Belanda diwakili Prof. Schermerhorn.
Perjanjian dilaksanakan pada tanggal 15 November 1946.
Naskah Linggarjati diantaranya berisi: 1) Pemerintah
Belanda mengakui kekuasaan de facto (yang nyata)
Republik Indonesia yaitu Jawa, Madura dan Sumatera;
2) Pemerintah Indonesia dan Belanda akan mendirikan
Negara Indonesia Serikat pada tanggal 1 Januari 1949;
dan 3) Negara Indonesia Serikat dihubungkan dengan
Belanda dan suatu Uni Indonesia-Belanda (Uni adalah
gabungan negara).
2) Perundingan Renville
Perundingan Linggarjati belum dapat mendamaikan
konflik Indonesia-Belanda. Perundingan antara Indonesia–
Belanda kemudian diadakan pada tanggal 6 Desember
1947 di geladak kapal perang Amerika Serikat bernama
Renville yang berlabuh di Jakarta dengan disaksikan
oleh KTN. Persetujuan Renville ini ditandatangani pada
tanggal 17 Januari 1948. Pihak Indonesia diwakili oleh
Syarifuddin dan pihak Belanda diwakili oleh Abdukadir
Widjojoatmojo, isi perjanjian Renville yakni:
a) RI menyetujui dibentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat dengan masa peralihan.
b) Daerah RI yang diduduki Belanda melalui agresinya
diakui oleh RI sampai dengan diselenggarakannya
plebisit untuk menentukan apakah rakyat di sana
berhasrat bergabung dengan RI atau tidak.

105
SMALB Tunanetra Kelas XI 105
c) RI bersedia menarik semua pasukan TNI yang berada
di daerah pendudukan Belanda atau daerah kantong
gerilya masuk ke daerah RI.
3) Komisi Tiga Negara
Komisi Tiga Negara (KTN) merupakan komisi yang terdiri
atas tiga negara, yaitu Australia, Belgia, dan Amerika
Serikat. Tugas komisi ini ialah mendamaikan sengketa
antara Indonesia-Belanda.
4) Konferensi Meja Bundar
Delegasi RI untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar
(KMB) yakni Drs. Moh. Hatta sebagai Ketua dan anggotanya
Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr.
Suyono Hadinoto, Dr. Soemitro Djoyohadikusumo, Mr.
Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, dan
Mr. Sumardi. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid
dari Pontianak. KMB dimulai pada tanggal 23 Agustus
1949 sampai dengan 2 November 1949. Hasil yang dicapai
dalam KMB yakni:
a) Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS)
sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b) Status Karesidenan Irian akan diserahkan dalam waktu
setahun sesudah pengakuan kedaulatan.
c) Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan
kerjasama sukarela dan sederajat.
d) RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan
hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan Belanda.
e) RIS harus membayar semua utang Belanda yang
diperbuat sejak 1942.

106
106 Buku Panduan Siswa IPS
Rangkuman
1. Kehidupan masyarakat di Indonesia pada abad ke-19 masih
bersifat tradisional dengan sistem perekonomian yang didasarkan
pada ikatan-ikatan tradisional.
2. Masuknya bangsa-bangsa asing telah membawa banyak
perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bentuk-
bentuk kehidupan baru diberlakukan di Indonesia, seperti:
monopoli, kerja paksa, sistem sewa tanah, dan sebagainya.
3. Sistem baru telah menyebabkan kemarahan pada penguasa-
penguasa lokal sehingga menimbulkan berbagai perlawanan.
Kehidupan masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan di
berbagai aspek kehidupan pada masa penjajahan Belanda dan
pada masa pendudukan Jepang.
4. Usaha untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan
melalui perjuangan fisik maupun diplomasi.

Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah ….
a. Invasi Napoleon ke negara-negara Eropa termasuk Belanda
b. Pendudukan Spanyol terhadap Lisabon sehingga Belanda
kesulitan mendapatkan rempah-rempah
c. Adanya persaingan dengan Portugis dan Spanyol dalam mencari
tanah-tanah jajahan
d. Keinginan untuk menemukan India

107
SMALB Tunanetra Kelas XI 107
2. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan tugasnya, maka
pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa kepada VOC
yang meliputi hak-hak sebagai berikut, kecuali ….
a. mengangkat dan memberhentikan pegawai
b. memiliki tentara
c. mendirikan negara merdeka di seberang lautan
d. mengeluarkan/mencetak uang

3. Serbuan tentara Jepang ke Indonesia, menyebabkan Belanda


menyerah tanpa syarat terhadap Jepang pada tanggal 8 Maret
1942 di ....
a. Tuntang
b. Kalijati
c. Batavia
d. Bandung

4. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan Van den Bosch didorong


oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali ….
a. kas negara yang kosong
b. keinginan para Bupati mendapatkan Cultuure Procenten
c. pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
d. hutang luar negeri yang berat

5. Pada mulanya Jepang datang ke Indonesia dengan membawa


semboyan yang simpatik, yaitu ....
a. pendidikan adalah untuk masyarakat umum
b. membebaskan bangsa Asia dari penjajahan bangsa barat
c. kemakmuran merata bagi seluruh rakyat Indonesia
d. pembangunan teknologi dan militer yang kuat

108
108 Buku Panduan Siswa IPS
6. Setelah Gerakan 3A bubar, sebagai penggantinya Jepang
membentuk ....
a. MIAI
b. Putera
c. Suishintai
d. Heiho

7. Tujuan pemerintah Jepang membentuk PUTERA adalah ....


a. mengembangkan kesadaran politik para pemuda
b. melatih militer kaum muda pribumi
c. membujuk kaum nasionalis sekuler dan intelektual
d. menghilangkan kecurigaan terhadap Jepang

8. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang banyak, maka tiap-tiap


desa dibentuk panitia pengerahan tenaga kerja yang disebut ....
a. Tonarigumi
b. Romusha
c. Romukyokai
d. Nogyo Kumiai

9. Pada masa pendudukan Jepang semua organisasi pergerakan


dilarang, kecuali ....
a. Gerindo
b. Gapi
c. Sarekat Islam
d. MIAI

109
SMALB Tunanetra Kelas XI 109
10.Salah satu contoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia melalui jalur diplomasi ....
a. Pertempuran 9-10 November di Surabaya
b. Pertepuran Ambarawa
c. Peristiwa Bandung Lautan Api
d. Perjanjian Linggarjati

B. Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia pada
masa abad ke-19?
2. Apa yang melatarbelakangi diberlakukannya kebijakan sistem
tanam paksa?
3. Jelaskan satu contoh perlawanan rakyat Indonesia terhadap
kolonialisme pada abad ke-19?
4. Jelaskan kehidupan sosial pada masa pendudukan Jepang?
5. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi perang?

110
110 Buku Panduan Siswa IPS
BAB III
AKTIVITAS MANUSIA DALAM
KELEMBAGAAN SOSIAL, EKONOMI,
PENDIDIKAN, DAN BUDAYA DI
INDONESIA

SMALB Tunanetra Kelas XI 111


111
BAB AKTIVITAS MANUSIA DALAM
III KELEMBAGAAN SOSIAL,
EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN
BUDAYA DI INDONESIA

Peta Konsep

Memahami aktivitas manusia


dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan
budaya dalam lingkup
nasional.

Peran lembaga sosial, Perubahan aktivitas manusia


ekonomi, pendidikan, dan dalam lembaga sosial, ekonomi,
budaya bagi masyarakat pendidikan, dan budaya di
Indonesia. Indonesia.

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian lembaga sosial.


2. Menjelaskan pengertian lembaga sosial, ekonomi, pendidikan,
dan budaya bagi masyarakat Indonesia.
3. Menjelaskan perubahan aktivitas manusia dalam lembaga
sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya bagi masyarakat
Indonesia.

112
112 Buku Panduan Siswa IPS
Pendahuluan
Lembaga sosial merupakan satu unsur yang berperan penting
dalam masyarakat. Lembaga sosial merupakan sistem norma yang
mengatur tindakan-tindakan maupun kegiatan anggota masyarakat
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun wujud
lembaga sosial yang kita kenal dapat berupa antara lain: lembaga
sosial, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, lembaga budaya,
dan lainnya.
Pembahasan Bab 3 ini akan mencakup hal-hal berikut:
A. Peran lembaga sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya bagi
masyarakat Indonesia
B. Perubahan aktivitas manusia dalam lembaga sosial, ekonomi,
pendidikan, dan budaya di Indonesia

A. Peran Lembaga Sosial, Ekonomi, Pendidikan dan


Budaya bagi Masyarakat Indonesia
Sebelum membahas mengenai peran lembaga sosial akan
dibahas terlebih dahulu mengenai hakikat lembaga sosial,
lembaga ekonomi, lembaga pendidikan dan lembaga budaya.
1. Pengertian Lembaga Sosial
Secara sosiologis istilah lembaga dapat diartikan sebagai
suatu format yang mantap, stabil, terstruktur dan mapan
(established). Dalam pengertian ini lembaga sebagai suatu
jaringan sarana hidup berisi peranan yang menjalankan fungsi
masyarakat secara terus menerus dan berulang-ulang. Secara
umum lembaga lahir dari cara-cara berbuat (usage) yang
menjadi kebiasaan (folksway), lalu kebiasaan tumbuh menjadi
tata kelakuan (mores), dan apabila tata kelakuan ini bertambah
matang, disertai adanya aturan dan pengenaan sanksi yang
relatif berat terhadap pelanggaran aturan tersebut, maka

113
SMALB Tunanetra Kelas XI 113
berarti telah terbentuk apa yang disebut sebagai adat istiadat
(customs).
Soerjono Soekanto (2010) memberikan beberapa pengertian
lembaga sosial berdasar pendapat para ahli sebagai berikut:
Koentjoraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem
tata kelakuan yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas
bersama untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan
masyarakat.
Alvin L. Bertrand, lembaga sosial pada hakekatnya adalah
kumpulan-kumpulan dari norma-norma sosial (struktur
sosial) yang telah diciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi
masyarakat.
Soerjono Soekanto, menyatakan bahwa lembaga sosial
merupakan himpunan dari norma-norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat.
Leopold von Wiese dan Howard Becker, menyatakan bahwa
lembaga sosial adalah suatu jaringan proses-poses hubungan
antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi
untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-
polanya sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan
kelompoknya.
Summer, menyatakan bahwa lembaga sosial adalah
perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan,
bersifat kekal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat.

114
114 Buku Panduan Siswa IPS
Proyek

Coba kalian amati lembaga-lembaga yang ada di lingkungan


sekitar kalian. Berikan contoh dan peran dari masing-masing
lembaga yang ada di sekitar kalian!

2. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial


Lembaga sosial berfungsi sebagai pedoman bagi manusia
dalam bersikap dan bertingkah laku. Lembaga sosial
merupakan sarana bagi manusia dalam masyarakat untuk
memelihara integritas sosialnya. Lembaga sosial berfungsi
sebagai unsur kendali bagi manusia agar tidak melakukan
pelanggaran terhadap norma-norma sosial yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat. Lembaga sosial tidak hanya bertujuan
menciptakan tertib sosial, akan tetapi yang paling mendasar
adalah untuk menciptakan keserasian antara ketertiban dan
jaminan keamanan bagi pergaulan hidup sehari-hari.
Secara umum lembaga sosial merupakan suatu tatanan
sosial yang mempunyai tiga fungsi pokok dalam kehidupan
masyarakat, yaitu:
a. Sebagai pedoman bagi para anggota masyarakat tentang cara
bagaimana harus bersikap dan berperilaku dalam setiap
usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Sebagai pertahanan atau penangkal (kekuatan) dalam
melestarikan keutuhan masyarakat.
c. Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam rangka usaha
memelihara suatu ketertiban dan sekaligus untuk
memberantas segala perilaku anggota masyarakat yang
menyimpang (social control).

115
SMALB Tunanetra Kelas XI 115
Dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, lembaga
sosial biasanya berfungsi sebagai pedoman dalam setiap upaya
memenuhi kebutuhan pokoknya. Yesmil Anwar dan Adang
(2013) menjelaskan fungsi lembaga sosial sebagai pedoman
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Sebagai pedoman dalam mengatur kebutuhan hidup yang
bersifat kekerabatan. Misalnya, mengatur tentang bagaimana
masyarakat setempat melaksanakan upacara pertunangan,
perkawinan, dan sebagainya.
b. Sebagai pedoman dalam mengatur setiap mata pencaharian.
Misalnya: pertanian, peternakan, perdagangan, nelayan, dan
lainnya.
c. Sebagai pengatur kebutuhan akan kesehatan atau
keselamatan. Misalnya: obat-obatan dari daun-daunan,
berobat pada tabib, dan berobat kepada dokter.
Menurut Soerjono Soekanto (2010), lembaga sosial pada
dasarnya mempunyai beberapa fungsi, yaitu antara lain:
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat,
bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di
dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat,
terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
b. Menjaga keutuhan masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk
mengadakan sistem pengendalian sosial.
Menurut Yesmil Anwar dan Adang (2013), lembaga sosial
merupakan suatu tatanan sosial yang mempunyai tiga fungsi
pokok dalam kehidupan masyarakat, yaitu:
a. Sebagai pedoman bagi para anggota masyarakat tentang cara
bagaimana harus bersikap dan berperilaku dalam setiap
usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

116
116 Buku Panduan Siswa IPS
b. Sebagai pertahanan atau penangkal (kekuatan) dalam
melestarikan keutuhan masyarakat.
c. Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam rangka usaha
memelihara ketertiban dan sekaligus untuk memberantas
segala perilaku anggota masyarakat yang menyimpang (social
control).
Dari segi sifatnya lembaga sosial bisa berfungsi sebagai
pengendalian sosial secara preventif maupun represif. Secara
preventif lembaga sosial merupakan suatu upaya pencegahan
terhadap kemungkinan-kemungkinan akan terjadi konflik,
penyimpangan, pelanggaran hukum atau tumbuhnya
kerawanan-kerawanan sosial yang diperkirakan dapat
mengancam stabilitas hubungan masyarakat. Sedangkan
secara represif dimaksudkan sebagai upaya yang mengandung
tujuan rehabilitasi, yaitu mengembalikan keserasian sosial
atau memperbaiki konflik dengan cara menjatuhkan sanksi
terhadap pihak-pihak yang menyebabkan rusaknya tatanan
sosial.

Pertanyaan Kelompok
Setiap lembaga sosial memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Coba diskusikan dengan teman sebangku kalian apa akibatnya
jika lembaga sosial yang ada di sekitar kalian tidak berfungsi
dengan baik?

3. Norma-norma Masyarakat dalam Lembaga Sosial


Supaya hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat
terlaksana sebagaimana diharapkan, maka diciptakan norma-
norma. Norma-norma di masyarakat mempunyai kekuatan

117
SMALB Tunanetra Kelas XI 117
mengikat yang berbeda-beda. Untuk dapat membedakan
kekuatan mengikat norma-norma tersebut, secara sosiologis
dikenal adanya empat pengertian, yaitu:
a. Cara (usage), menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.
Cara (usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.
Norma ini memiliki kekuatan yang sangat lemah bila
dibandingkan dengan kebiasaan (folkways). Cara (usage)
lebih menonjol dalam hubungan antarindividu dalam
masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tidak akan
mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya
mendapat celaan dari individu yang dihubunginya.
b. Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang diulang-ulang
dalam bentuk yang sama.
Kebiasaan (folkways) mempunyai kekuatan mengikat
yang lebih besar daripada cara. Kebiasaan yang diartikan
sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai
perbuatan tersebut. Menurut Mac Iver dan Page dalam
Soerjono Soekanto (2010) kebiasaan merupakan perilaku
yang diakui dan diterima oleh masyarakat. Kebiasaan tidak
hanya dianggap sebagai cara berperilaku saja, akan tetapi
bahkan diterima sebagai norma-norma pengatur, maka
kebiasaan tadi disebut sebagai mores atau tata kelakuan.
Misalnya, kebiasaan memberi hormat kepada orang yang
lebih tua, menyapa ketika bertemu dengan orang yang
dikenal di jalan, mengucap salam ketika akan pergi. Apabila
perbuatan tadi tidak dilakukan, maka akan dianggap sebagai
suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam
masyarakat.

118
118 Buku Panduan Siswa IPS
c. Tata kelakuan (mores), adalah kebiasaan yang dianggap
sebagai cara berperilaku dan diterima norma-norma
pengatur.
Tata kelakuan (mores) adalah kebiasaan yang dianggap
sebagai cara berperilaku dan diterima norma-norma
pengatur. Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang
hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai
alat pengawas, secara sadar maupun tidak sadar oleh
masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan
di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain
pihak melarangnya sehingga secara langsung merupakan
alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-
perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.
Tata kelakuan sangat penting bagi masyarakat karena
alasan-alasan berikut:
1) Tata kelakuan memberikan batas-batas pada perilaku
individu.
2) Tata kelakuan mengidentifikasi individu dengan
kelompoknya. Tata kelakuan menjaga solidaritas antar
anggota masyarakat
d. Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta
kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
Ada sanksi penderitaan bila melanggar.
Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang
kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku
masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggar adat
istiadat, akan menderita sanksi yang keras yang kadang-
kadang secara tidak langsung diperlakukan. Biasanya orang
yang melakukan pelanggaran tersebut beserta keturunannya
akan dikeluarkan dari masyarakat sampai dia dapat

119
SMALB Tunanetra Kelas XI 119
mengembalikan keadaan yang semula.
Misalnya, hukum adat yang berlaku di Lampung
melarang terjadinya perceraian antara suami dan istri.
Suatu perkawinan dinilai sebagai kehidupan bersama yang
sifatnya abadi dan hanya dapat terputus apabila salah satu
meninggal dunia (cerai mati). Apabila terjadi perceraian,
tidak hanya yang bersangkutan yang tercemar namanya,
akan tetapi seluruh keluarga dan bahkan seluruh sukunya.
Untuk menghilangkan kecemaran tersebut, diperlukan
suatu upacara adat khusus yang biayanya besar sekali.
Proses pelembagaan suatu norma sosial menjadi lembaga
sosial menurut Yesmil Anwar dan Adang (2013) pada
umumnya melalui 4 (empat) tahapan, yaitu:
1) Norma sosial diketahui oleh sebagian besar masyarakat
setempat, artinya bahwa masyarakat telah tahu bahwa
norma sosial tersebut merupakan pedoman untuk bersikap
dan bertingkah laku bagi masyarakat.
2) Norma sosial telah dipahami (dimengerti) oleh sebagian
besar anggota masyarakat, artinya masyarakat telah paham
bahwa setiap sikap dan tingkah lakunya senantiasa diatur
oleh norma sosial yang ada. Pada tahap ini masyarakat
sadar sepenuhnya bahwa norma itu adalah peraturan
yang mengatur perilakunya dalam hubungannya dengan
masyarakat atau orang lain. Masyarakat semakin
menyadari bahwa setiap perilaku senantiasa terikat
pada norma-norma yang berlaku, dan apabila norma itu
dilanggar maka seseorang akan mendapatka sanksinya
yaitu sanksi sosial. Kesadaran itu kemudian berkembang
menjadi suatu kepatuhan.
3) Jika kepatuhan itu benar-benar datang dari kesadaran dan

120
120 Buku Panduan Siswa IPS
keyakinan masyarakat itu sendiri bahwa norma sosial itu
benar-benar dirasakan telah bermanfaat bagi kehidupan,
maka proses pelembagaan sudah sampai pada tahap yang
lebih tinggi.
4) Jika norma-norma sosial itu telah diketahui, dipahami dan
dipatuhi oleh masyarakat pada umumnya, maka norma
tersebut kemudian akan dihargai sebagai sesuatu yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Penghargaan
terhadap keberlakuan suatu norma sosial yang ada
menunjukkan bahwa norma sosial itu benar-benar telah
menjadi lembaga sosial.
Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga
kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami
beberapa proses, yaitu:
1) Pelembagaan (institutionalizing), yakni proses yang dilewati
oleh suatu norma kemasyarakatan yang baru sampai
norma-norma kemasyarakatan itu oleh masyarakat
dikenal, diakui, dihargai dan kemudian ditaati dalam
kehidupan sehari-harinya.
2) Internalisasi (internalizing), artinya bahwa proses
pelembagaan, norma-norma tersebut smendarah daging
dalam jiwa anggota masyarakat.

Pertanyaan

Perhatikan lingkungan sekitar kalian, lalu diskusikan bersama


teman kelompokmu contoh-contoh usage, folkways, mores, dan
custom yang ada di lingkungan kalian.

121
SMALB Tunanetra Kelas XI 121
4. Sistem Pengendalian Sosial
Sistem pengendalian merupakan segala sistem maupun
proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan
dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
masyarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat preventif/
positif dan represif/negatif.
Tujuan pengendalian sosial, yaitu:
a. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan
norma-norma masyarakat.
b. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang
taat pada norma-norma kemasyarakatan.
c. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota
masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng dari
norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.
d. Menimbulkan rasa takut.
e. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan
sanksi yang tegas bagi para pelanggar.
Dari segi sifatnya lembaga sosial bisa berfungsi sebagai
pengendalian sosial secara preventif maupun represif. Secara
preventif lembaga sosial merupakan suatu upaya pencegahan
terhadap kemungkinan akan terjadi konflik, penyimpangan,
pelanggaran hukum atau tumbuhnya kerawanan-kerawanan
sosial yang diperkirakan dapat mengancam stabilitas hubungan
masyarakat. Sedangkan secara represif dimaksudkan
sebagai upaya yang mengandung upaya rehabilitasi, yaitu
megembalikan keserasian sosial atau memperbaiki konflik
dengan cara menjatuhkan sanksi terhadap pihak-pihak
yang melakukan pelanggaran atau pihak yang menyebabkan
rusaknya tatanan sosial.

122
122 Buku Panduan Siswa IPS
5. Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Menurut Gilin dan Gilin (Soerjono Soekanto, 2010) ciri
umum lembaga sosial antara lain:
a. Suatu lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran
dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-
aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga
sosial terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan
dan unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung
maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang
fungsional.
b. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua
lembaga sosial. Sistem-sistem kepercayaan dan aneka
macam tindakan, baru akan menjadi bagian lembaga sosial
setelah melewati waktu yang relatif lama. Misalnya suatu
sistem pendidikan tertentu baru akan dapat diterapkan
seluruhnya setelah mengalami suatu percobaan.
c. Lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan
tertentu. Mungkin tujuan-tujuan tersebut tidak sesuai atau
tidak sejalan dengan fungsi lembaga yang bersangkutan,
apabila dipandang dari sudut kebudayaan secara
keseluruhan.
d. Lembaga sosial mempunyai alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.
Bentuk dan penggunaan alat-alat tersebut biasanya berlainan
antar masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya.
e. Memiliki lambang-lambang yang merupakan ciri khas
dari lembaga sosial. Lambang-lambang tersebut secara
simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang
bersangkutan.
f. Suatu lembaga sosial, mempunyai suatu tradisi yang tertulis

123
SMALB Tunanetra Kelas XI 123
maupun tidak tertulis, yang merumuskan tujuannya,
tata tertib yang berlaku dan lain-lain. Tradisi tersebut
merupakan dasar bagi lembaga itu di dalam pekerjaannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dari pada
masyarakat, dimana lembaga kemasyarakatan tersebut
menjadi bagiannya.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi dalam (Soerjono
Soekanto, 2010) merinci ciri-ciri lembaga sosial sebagai
berikut:
a. Merupakan unit yang fungsional, merupakan organisasi pola
pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas.
b. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu, yaitu telah teruji
dan berupa himpunan norma-norma pencapaian kebutuhan
pokok yang sewajarnya harus dipertahankan.
c. Mempunyai tujuan dan atau beberapa tujuan tertentu.
d. Mempunyai perangkat peralatan untuk mencapai tujuan
lembaga tersebut.
e. Mempunyai alat pengobar semangat, misalnya: lambang-
lambang, panji-panji, slogan-slogan, semboyan-semboyan
dan lain sebagainya.
f. Mempunyai tradisi atau tata tertib sendiri yang spesifik.

6. Tipe-Tipe Lembaga Sosial


Gilin dan Gilin dalam Soerjono Soekanto (2010), lembaga-
lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Berdasarkan perkembangannya.
1) Crescive institutions: lembaga-lembaga yang secara tidak
sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contohnya
adalah hak milik, perkawinan dan agama.

124
124 Buku Panduan Siswa IPS
2) Enacted institutions: lembaga sosial yang sengaja dibentuk
untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: lembaga
utang piutang, lembaga perdagangan dan lembaga-
lembaga pendidikan.
b. Berdasarkan sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat
1) Basic institusitons: lembaga kemasyarakatan yang sangat
penting untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertib dalam masyarakat, misalnya: keluarga, sekolah-
sekolah, negara, dan lain sebagainya.
2) Subsidiary institutions: lembaga sosial yang dianggap
kurang penting, misalnya: kegiatan-kegiatan untuk
rekreasi.
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat
1) Approved atau social sanctioned institutions: lembaga-
lembaga yang diterima masyarakat seperti misalnya:
sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.
2) Unsanctioned institutions: lembaga sosial yang ditolak oleh
masyarakat, walaupun kadang-kadang masyarakat tidak
berhasil untuk memberantasnya. Misalnya kelompok
penjahat, dan sebagainya.
d. Berdasarkan persebarannya.
1) General institutions: lembaga sosial yang dikenal oleh
sebagian besar masyarakat dunia. Contohnya lembaga
agama dan lembaga hukum.
2) Restricted institutions: lembaga sosial yang hanya dikenal
oleh masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama Islam,
Kristen, Katolik, Konghucu, Hindu, dan Buddha.
e. Berdasarkan fungsinya.
1) Opperative institution: lembaga sosial yang berfungsi
menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan

125
SMALB Tunanetra Kelas XI 125
untuk mencapai tujuan suatu lembaga, misalnya: lembaga
industrialisasi.
2) Regulative institutions: lembaga sosial yang bertujuan
mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak
menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri. Contoh:
lembaga-lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan
dan sebagainya.

7. Cara Mempelajari Lembaga Sosial


a. Analisis Historis
Analisis secara historis bertujuan meneliti sejarah timbul
dan perkembangan suatu lembaga kemasyarakatan tertentu.
Misalnya asal mula serta perkembangan suatu lembaga
demokrasi, perkawinan yang monogami, keluarga batih, dan
lain sebagainya.
b. Analisis Komparatif
Analisis komparatif bertujuan menelaah suatu lembaga
sosial tertentu dalam berbagai masyarakat berlainan ataupun
pelbagai lapisan sosial masyarakat tersebut. Bentuk-bentuk
milik, praktik-praktik pendidikan kanak-kanak, dan lain-
lainnya, banyak ditelaah secara komparatif.
c. Analisis Fungsional
Analisis ini lebih menekankan hubungan fungsionalnya,
seringkali mempergunakan analisis-analisis historis dan
komparatif. Sesungguhnya suatu lembaga sosial tidak
mungkin hidup sendiri terlepas dari lembaga-lembaga sosial
lainnya. Misalnya penelitian tentang lembaga perkawinan
mau tidak mau akan menyangkut pula penelitian terhadap
lembaga pergaulan muda-mudi, lembaga keluarga, lembaga
harta perkawinan, lembaga kewarisan, dan sebagainya.

126
126 Buku Panduan Siswa IPS
Ketiga cara pendekatan tersebut bersifat saling melengkapi.
Artinya di dalam meneliti lembaga-lembaga sosial, salah satu
pendekatan dipakai sebagai alat pokok, sedangkan yang lain
bersifat tambahan untuk melengkapi kesempurnaan cara-cara
penelitian.

8. Macam-Macam Lembaga Sosial


a. Lembaga Sosial
Lembaga sosial berfungsi sebagai pedoman bagi manusia
dalam bersikap dan bertingkah laku. Lembaga sosial
berfungsi sebagai unsur kendali bagi manusia agar tidak
melakukan pelanggaran terhadap norma-norma sosial yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, lembaga
sosial berfungsi sebagai pedoman dalam setiap upaya
memenuhi kebutuhan pokoknya. Oleh karena itu fungsi
lembaga sosial sebagai pedoman, dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1) Sebagai pedoman dalam mengatur kebutuhan kehidupan
yang bersifat kekerabatan.
2) Sebagai sebuah pedoman di dalam mengatur setiap mata
pencaharian masyarakat.
3) Sebagai pengatur kebutuhan akan kesehatan atau
keselamatan.

Pertanyaan

Lembaga sosial berperan untuk menciptakan keserasian antara


ketertiban dan jaminan keamanan bagi pergaulan hidup sehari-
hari di masyarakat. Apa yang akan terjadi apabila lembaga sosial
tidak dipatuhi oleh masyarakat?

127
SMALB Tunanetra Kelas XI 127
b. Lembaga Ekonomi
1) Pengertian Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mempunyai
kegiatan di bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan
masyarakat. Lembaga ekonomi pada dasarnya menangani
masalah produksi, distribusi, dan konsumsi baik berupa
barang maupun jasa.
Lembaga ekonomi dapat juga diartikan sebagai lembaga
sosial yang menangani masalah pemenuhan kebutuhan
material, dengan cara mengatur pengadaan barang atau
jasa, menyalurkan barang atau jasa, dan mengatur
pemakaian barang atau jasa yang diperlukan bagi
kelangsungan hidup masyarakat sehingga semua lapisan
masyarakat mendapatkan barang atau jasa sebagaimana
yang diperlukan.
2) Fungsi Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi memegang tiga fungsi utama, yaitu:
a) Memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan dalam
kehidupan masyarakat.
b) Mengatur pendistribusian barang atau jasa kepada
masyarakat yang membutuhkan.
c) Mengatur penggunaan atau pemakaian barang atau
jasa dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi lain dari lembaga ekonomi adalah:
a) Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
b) Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang.
c) Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
dan cara pengupahan.
d) Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan
kerja.

128
128 Buku Panduan Siswa IPS
e) Memberi identitas diri bagi masyarakat.
3) Macam-Macam Lembaga Ekonomi
Menurut pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, macam-
macam lembaga ekonomi di Indonesia dibedakan menjadi
3 (tiga), yaitu: Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi:
a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau perusahaan milik
negara adalah perusahaan atau badan usaha yang
dimiliki pemerintah sebuah negara.
Bentuk-bentuk BUMN, yaitu:
(1) Perusahaan umum (Perum)
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah
perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal
dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan
tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan
jasa publik yang baik demi melayani masyarakat
umum serta mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengolahan perusahaan. Contoh perum/
perusahaan umum yakni: Perum Peruri/PNRI
(Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum
Damri, dan lain-lain.
(2) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Adalah salah satu perusahaan milik negara yang
merupakan bagian dari sebuah kementerian atau
departemen. Sebagai salah satu bentuk BUMN,
perjan memiliki modal yang berasal dari negara.
Saat ini TVRI merupakan satu-satunya perjan yang
dimiliki oleh BUMN.

129
SMALB Tunanetra Kelas XI 129
(3) Perusahaan Perseroan (Persero)
Persero merupakan salah satu badan usaha milik
negara yang bentuknya adalah perseroan terbatas
(PT), di mana sahamnya baik sebagian atau secara
keseluruhan dikuasai oleh negara. Contoh BUMN
yang berbetuk persero yaitu: PT Jasamarga, Bank
BNI, PT Asuransi Jiwasraya, dan PT PLN.
b) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau
sekelompok orang. Berdasarkan bentuk hukumnya
Badan usaha milik swasta dibedakan atas: (1)
Perusahaan Perseorangan; (2) Perusahaan Persekutuan
(Firma/Fa); (3) Persekutuan Komanditer (commanditaire
vennootschap atau CV); (4) Perusahaan Terbatas/
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze
Vennootschaap (NV).
c) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama
oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota
memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi
(biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya
dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
koperasi.

130
130 Buku Panduan Siswa IPS
c. Lembaga Pendidikan
1) Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan
mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih
baik. Lembaga Pendidikan merupakan sebuah institusi
pendidikan yang menawarkan pendidikan formal mulai
dari jenjang pra sekolah sampai ke jenjang pendidikan
tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus (misalnya
sekolah agama atau sekolah luar biasa). Lembaga
pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial
yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga
keluarga. Dalam lembaga pendidikan, seorang anak akan
dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang
lebih luas. Lembaga pendidikan atau yang kerap disebut
sekolah juga merupakan sebuah institusi yang akan
mengenalkan berbagai nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Sekolah atau institusi pendidikan memiliki peranan
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sekolah dapat
membantu seorang anak untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya.
2) Fungsi Lembaga Pendidikan
Para ahli sosiologi yang membedakan pranata pendidikan
ke dalam fungsi manifes dan fungsi laten pendidikan.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan
dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari
nafkah.
b) Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan

131
SMALB Tunanetra Kelas XI 131
pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
c) Melestarikan kebudayaan.
d) Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi
dalam demokrasi.
Selain fungsi manifes, lembaga sosial juga mempuyai
funsi laten. Fungsi laten lembaga pendidikan adalah
sebagai berikut.
a) Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan,
sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya
dalam mendidik anak kepada sekolah.
b) Menyediakan sarana untuk pembangkangan.
Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai
pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan
adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan
masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan
seks dan sikap terbuka.
c) Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah
diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak
didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese,
dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga
diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status
sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan
status orang tuanya.
d) Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah
dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang
karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada
orang tuanya.
3) Ciri-Ciri Lembaga Pendidikan
a) Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas.
b) Memiliki keunggulan yang distinktif dan kompetitif.

132
132 Buku Panduan Siswa IPS
c) Memiliki ketahanan mutu yang konsisten.
d) Memberikan layanan tentang rasa kenyamanan dan
kepuasan.
e) Mampu mengantisipasi dan beradaptasi dengan
tuntunan dan perkembangan zaman.
f) Memiliki networking, partnership, dan kemitraan dengan
lembaga lain.
4) Jenis-Jenis Lembaga Pendidikan
a) Pendidikan Formal
Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003, lembaga
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Lembaga pendidikan jalur normal terdiri dari lembaga
pendidikan prasekolah, lembaga pendidikan dasar (SD/
SMP), lembaga pendidikan menengah (SMA/SMK) dan
lembaga pendidikan tinggi.
Dalam sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa
setiap warga Negara diwajibkan mengikuti pendidikan
formal minimal sampai tamat SMP. Lembaga pendidikan
formal berorientasi pada pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya. Adapun ciri-ciri pendidikan
formal adalah:
(1) Pendidikan berlangsung dalam ruang kelas yang
sengaja dibuat oleh lembaga pendidikan formal.
(2) Guru adalah orang yang ditetapkan secara resmi
oleh lembaga.
(3) Memiliki administrasi dan manajemen yang jelas.
(4) Adanya batasan usia sesuai dengan jenjang
pendidikan.

133
SMALB Tunanetra Kelas XI 133
(5) Memiliki kurikulum formal.
(6) Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi
pembelajaran.
(7) Adanya batasan lama studi.
(8) Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah.
(9) Dapat meneruskan pada jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan lembaga-lembaga penyelenggaraan
pendidikan formal antara lain;
(1) Taman Kanak-kanak (TK)
(2) Raudatul Athfal (RA)
(3) Sekolah Dasar (SD)
(4) Madrasah Ibtidaiyah (MI)
(5) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
(6) Madrasah Tsanawiyah (MTs)
(7) Sekolah Menengah Atas (SMA)
(8) Madrasah Aliyah (MA)
(9) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
(10) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
(11) Perguruan Tinggi, meliputi; Akademi, Politeknik,
Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas.
b) Pendidikan informal
Dalam Undang-undang No. 20 (2003: 72) Pendidikan
Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan. Lembaga pendidikan informal adalah
pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada
keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga adalah
pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pertama,
karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan
dengan lingkungan dan mendapatkan pembinaan dari
sebuah anggota keluarga. Pendidikan pertama ini dapat

134
134 Buku Panduan Siswa IPS
dipandang sebagai peletak pondasi pengembangan-
pengembangan berikutnya. Adanya istilah pendidikan
utama juga dikarenakan adanya pengembangan
tersebut.
Namun pendidikan informal, khususnya pendidikan
keluarga memang belum ditangani seperti pada
pendidikan formal, sehingga masuk akal jika sebagian
besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik
anak-anak dengan benar. Ciri-ciri pendidikan informal
adalah :
(1) Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa
mengenal tempat dan waktu.
(2) Guru adalah orang tua.
(3) Tidak adanya manajemen yang jelas.
c) Pendidikan Non Formal
Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003,
lembaga pendidikan non formal adalah jalur pendidikan
diluar pendidikan formal yang dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan
nonformal adalah lembaga pendidikan yang disediakan
bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti ataupun
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam
pendidikan formal. Pendidikan nonformal semakin
berkembang, dengan bukti semakin dibutuhkannya
keterampilan pada seseorang untuk mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan.
Faktor pendorong perkembangan pendidikan
nonformal, diantaranya:
(1) Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang
tidak dapat melanjutkan sekolah.

135
SMALB Tunanetra Kelas XI 135
(2) Lapangan kerja, khususnya sektor swasta mengalami
perkembangan cukup pesat dan lebih dibandingkan
perkembangan sektor pemerintah.
Adapun program-program pendidikan nonformal
yang disetarakan dengan pendidikan formal, contohnya
kejar paket A, kejar paket B, kejar paket C. Pendidikan
nonformal yang terjadi pada organisasi masyarakat
seperti organisasi keagamaan, sosial, kesenian, olah
raga, dan pramuka.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan
yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat.
Dengan kata lain, pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik melalui
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia
dini, pendidikan kemudaan, pendidikan pembedayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan
lainnya.
Adapun ciri-ciri pendidikan nonformal tersebut
adalah sebagai berikut:
(1) Pendidikan berlangsung dalam lingkungan
masyarakat.
(2) Guru adalah fasilitator yang diperlukan.
(3) Tidak adanya pembatasan usia.
(4) Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan
kebutuhan pragmatis.
(5) Waktu pendidikan singkat dan padat materi.

136
136 Buku Panduan Siswa IPS
(6) Memiliki manajemen yang terpadu dan terarah.
(7) Pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan
keterampilan khusus untuk persiapan diri dalam
dunia kerja.
Lembaga penyelenggaraan pendidikan nonformal
antara lain:
(1) Kelompok bermain (KB)
(2) Taman penitipan anak (TPA)
(3) Lembaga khusus
(4) Sanggar
(5) Lembaga pelatihan
(6) Kelompok belajar
(7) Pusat kegiatan belajar masyarakat
(8) Majelis taklim
(9) Lembaga Keterampilan dan Pelatihan “AMAL-MAS”
5) Peran Lembaga Pendidikan
a) Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama, karena dari
keluarga anak pertama-tama mendapat pendidikan dan
bimbingan dan sebagian besar kehidupan anak adalah
di dalam keluarga.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak
adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak
dan pandangan hidup. Sifat dan tabiat anak sebagian
besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota
keluarga yang lain. Dengan demikian pendidikan
keluarga memiliki peranan yang sangat penting terhadap
pendidikan anak, antara lain:
(1) Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak

137
SMALB Tunanetra Kelas XI 137
Lembaga pendidikan keluarga memberikan
pengalaman pertama yang merupakan faktor penting
dalam perkembangan pribadi anak, sebab dari sinilah
keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu
selanjutnya ditentukan.
(2) Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Kehidupan emosional merupakan salah satu
faktor yang terpenting dalam membentuk pribadi
seseorang, karena adanya kelainan-kelainan dalam
perkembangan pendidikan individu oleh kurang
berkembangnya kehidupan emosional secara wajar.
(3) Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi
teladan oleh seorang anak dan anak suka meniru
perbuatan orang tuanya. “Rasa cinta, rasa bersatu
dan lain-lain perasaan dan keadaan jiwa yang pada
umumnya sangat berfaedah untuk berlangsungnya
pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti,
terdapatlah di dalam hidup keluarga dalam sifat yang
kuat dan murni, sehingga tak dapat pusat-pusat
pendidikan lainnya menyamainya”.
(4) Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih
kesadaran sosial lewat tolong-menolong dalam
kehidupan keluarga, gotong royong, menjaga
ketertiban, kedamaian, dan lain-lain.
(5) Peletakan Dasar-dasar Keagamaan
Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji
alquran dan lain-lain. Hal ini sangat memupuk
keagamaan anak. Dengan demikian peranan lembaga

138
138 Buku Panduan Siswa IPS
pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar
untuk membentuk pribadi anak.
b) Lembaga Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan
lanjutan dari pendidikan keluarga hanya saja pendidikan
di sekolah diperoleh secara teratur, sistematis,
bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang
jelas dan ketat. Peranan sekolah yaitu:
(1) Anak didik belajar bergaul sesama anak didik,
antara guru dengan anak didik, dan antara anak
didik dengan orang yang bukan guru.
(2) Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan
sekolah.
(3) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa, dan
negara.
(4) Dapat dikatakan pendidikan sekolah merupakan
pembentukan kecerdasan, minat serta bakat pada
anak untuk dikembangkan.
c) Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah
keluarga dan sekolah. Pendidikan dalam masyarakat
dampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan
yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-
pengertian (pengetahuan) sikap dan minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan masyarakat
merupakan aplikasi dari pendidikan keluarga dan

139
SMALB Tunanetra Kelas XI 139
sekolah. Dalam pendidikan masyarakat ini lebih kepada
pendidikan penyesuaian terhadap masyarakat.
Ketiga lembaga pendidikan tersebut melakukan
kerjasama diantara mereka baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan saling menopang
kegiatan yang sama secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama. Dengan kata lain, perbuatan mendidik
yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak juga
dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya serta
dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan bagi
lingkungan sosial anak.
d. Lembaga Kebudayaan
1) Pengertian Lembaga Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai kata dasar budaya yang berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata buddhi atau budi atau akal yang
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
dengan culture yang berasal dari bahasa Latin yaitu colere
yang mempunyai arti mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture sendiri juga kadang diterjemahkan atau diartikan
dalam terjemahan bahasa Indonesia sebagai kultur.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan dan karya seni.

140
140 Buku Panduan Siswa IPS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan
memiliki pengertian hasil dan penciptaan batin atau akal
budi manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat. Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam
suatu negara yang berperan dalam pengembangan budaya,
ilmu pengetahuan, seni, lingkungan, dan pendidikan pada
masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara.
2) Fungsi Lembaga Budaya
Fungsi adalah kegunaan suatu hal bagi hidup suatu
masyarakat. Dalam hal ini yang dimaksud fungsi
lembaga budaya adalah kegunaan lembaga budaya untuk
melestarikan kebudayaan tersebut. Fungsi lembaga
budaya sejauh ini dipandang sebagai elemen masyarakat
yang relatif memiliki perhatian dan kepedulian terhadap
eksistensi dan kelangsungan seni dan budaya daerah.
Dengan adanya lembaga budaya tersebut diharapkan
seni dan budaya baik seni dan budaya daerah maupun
nasional akan tetap dapat lestari dan berkembang.
3) Peran Lembaga Budaya
Peran adalah perangkat tingkah yangg diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.
Peran dalam hal ini adalah peran lembaga budaya dalam
proses mempertahankan kebudayaan yang telah miliki.
Peran lembaga budaya adalah melestarikan kebudayaan
yang ada di masyarakat. Selain itu lembaga budaya juga
berperan dalam pengembangan kebudayaan yang sudah
ada saat ini.
4) Macam-Macam Lembaga Budaya
a) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Lembaga Swadaya Masyarakat (disingkat LSM) adalah

141
SMALB Tunanetra Kelas XI 141
sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan
ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum
tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan
dari kegiatannya. Organisasi ini dalam terjemahan
harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai
Organisasi non pemerintah (disingkat ornop atau ONP
(Bahasa Inggris: non-governmental organization; NGO).
Salah satu contoh LSM adalah Perkumpulan Kaligrafi
dan Seni (Kaligrafi dan Seni Indonesia).
b) Sanggar
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang
digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang
untuk melakukan suatu kegiatan. Sanggar seni adalah
suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu
komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan
seni seperti seni tari, seni lukis, seni kerajinan atau
kriya, seni peran dan lain-lain. Kegiatan yang ada dalam
sebuah sanggar seni berupa kegiatan pembelajaran
tentang seni, yang meliputi proses dari pembelajaran,
penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir
sebagian besar dilakukan di dalam sanggar (tergantung
ada tidaknya fasilitas dalam sanggar). Sanggar Tari
merupakan sarana, wadah, untuk berkreativitas dan
mengenal tari-tarian yang ada di Indonesia.
c) Paguyuban
Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-
anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat
alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban adalah
terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota, dan

142
142 Buku Panduan Siswa IPS
hubungan antar anggota bersifat informal. Paguyuban
biasanya anggotanya terdiri dari orang yang memiliki
latar belakang yang sama. Contohnya paguyuban
Pasundan anggotanya berasal dari suku sunda.
d) Lembaga Adat
Definisi dari Lembaga Adat adalah sebuah organisasi
kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun
yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang
didalam sejarah masyarakat yang bersangkutan
atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu
dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan
di dalam wilayah hukum adat tersebut, serta berhak
dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan
menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang
berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan
hukum adat yang berlaku.
Salah satu contoh lembaga adat LKAAM (singkatan
dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau)
adalah sebuah organisasi yang dibuat oleh pemerintah
daerah provinsi Sumatera Barat yang bertujuan
untuk melestarikan adat dan budaya Minangkabau di
Sumatera Barat. Tujuan organisasi ini adalah untuk
melestarikan nilai-nilai luhur adat Minangkabau serta
mengembangkan falsafat adat Minangkabau yaitu: Adat
Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah Lembaga
budaya adalah lembaga publik yang terdapat dalam
suatu negara yang berfungsi sebagai pengembangan
budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan
pendidikan masyarakat. Fungsi lembaga budaya adalah
untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia.

143
SMALB Tunanetra Kelas XI 143
Pertanyaan

Indonesia kaya akan kebudayaan, setiap daerah memiliki


kebudayaan yang beraneka ragam. Untuk melestarikan
kebudayaan Indonesia setiap daerah memiliki lembaga
kebudayaan. Carilah contoh lembaga kebudayaan yang ada di
Indonesia!

B. Perubahan Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial,


Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya di Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan manusia
dalam menghadapi dinamika kehidupan, manusia semakin
menuju ke arah keadaan yang lebih baik. Berbagai upaya
penyempurnaan dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kekurangan-kekurangan yang ada. Lembaga sosial pun dalam
setiap zaman mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia
diawali dari masyarakat zaman praaksara. Setelah itu kemudian
masyarakat zaman pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha, zaman
pengaruh Islam, dan pengaruh Eropa yang masuk bersama dengan
kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat di Indonesia. Oleh
karenanya, perubahan aktivitas manusia dalam lembaga sosial
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang dominan.
1. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan sarana bagi manusia dalam
masyarakat untuk memelihara integritas sosialnya. Lembaga
sosial berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam bersikap
dan bertingkah laku, sebagai unsur kendali bagi manusia agar
tidak melakukan pelanggaran terhadap norma-norma sosial
yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial
tidak hanya bertujuan menciptakan tertib sosial, akan tetapi

144
144 Buku Panduan Siswa IPS
yang paling mendasar adalah untuk menciptakan keserasian
antara ketertiban dan jaminan keamanan bagi pergaulan hidup
sehari-hari.
Macam-macam lembaga sosial yaitu:
a. Lembaga ekonomi
b. Lembaga agama
c. Lembaga keluarga
d. Lembaga politik
e. Lembaga budaya
f. Lembaga pendidikan
Untuk melihat perkembangan perubahan aktivitas manusia
dalam lembaga sosial dapat diawali dari kondisi awal masyarakat
Indonesia. Masyarakat pada masa praaksara merupakan
masyarakat gotong royong. Pada waktu itu belum terdapat kota-
kota. Sistem gotong royong dipakai untuk mengerjakan tanah-
tanah pertanian, mendirikan rumah-rumah dan memelihara
desa. Pada masa pengaruh kebudayaan Hindu Buddha,
masyarakat gotong royong menjadi masyarakat feodal. Timbul
golongan manusia, yaitu golongan yang dijamin dan golongan
yang menjamin. Pada masa Hindu-Buddha masyarakat mulai
berlapis-lapis, yakni dikenal dengan sistem kasta. Kasta yang
dijamin (Kasta Brahmana dan Kasta Ksatria) dan Kasta yang
menjamin (Kasta Waisa dan Kasta Syudra). Di Indonesia ada
golongan raja dan golongan rakyat.
Pada masa pengaruh Islam, tidak ada pembagian masyarakat
ke dalam kasta. Semua masyarakat memiliki kedudukan yang
sama. Pada masa kolonial yang paling menonjol pada masa ini
adalah praktik diskriminasi yang diterapkan oleh pemerintah
Belanda. Berdasarkan golongan dalam masyarakat, maka
pada masa ini masyarakat yang menduduki kelas atas yakni

145
SMALB Tunanetra Kelas XI 145
orang Kulit Putih, kemudian orang Timur Asing, dan yang
paling bawah adalah orang pribumi (orang Indonesia). Pada
masa pendudukan Jepang juga masih terdapat pembagian
masyarakat, yakni masyarakat kelas satu yaitu Jepang, kelas
dua yakni Pribumi (Indonesia), dan kelas tiga adalah Orang
Timur Asing. Pada masa kemerdekaan pembagian masyarakat
berdasarkan ras sudah tidak ada lagi. Masyarakat mempunyai
kedudukan yang sama.

2. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Ekonomi


Kegiatan ekonomi masyarakat dari waktu ke waktu juga
mengalami perubahan yang meliputi tiga kegiatan pokok,
yakni kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Berburu
dan meramu merupakan bentuk sistem produksi atau mata
pencaharian penduduk yang diperkirakan sudah sejak jutaan
tahun yang lalu. Seiring dengan perkembangan tingkat berpikir
manusia, kemudian mereka mengenal sistem bercocok tanam
di ladang. Bercocok tanam awalnya adalah bercocok tanam
di ladang, yakni bentuk bercocok tanam di lahan kering.
Kemudian masyarakat mengenal bercocok tanam di sawah,
beternak, perikanan dan industri.
Pada saat ini lembaga-lembaga ekonomi mulai berkembang.
Pada tahun 1953, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-
undang Pokok tentang Bank Indonesia, yang mengubah
De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, ada tiga lembaga
perekonomian di Indonesia, yaitu Koperasi, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang berwatak sosial,
sebagai usaha bersama yang berdasarkan asas kekeluargaan.

146
146 Buku Panduan Siswa IPS
BUMN adalah jenis bidang usaha dan produksi, yang
diusahakan dan dikelola oleh negara secara langsung. BUMS
adalah jenis bidang usaha dan produksi yang diusahakan dan
dikelola oleh masyarakat atau swasta.

3. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Pendidikan


a. Masa Prasejarah
Pada masa prasejarah pendidikan hanya dilakukan di
keluarga karena saat itu belum dikenal tulisan. Keluarga
yang terdiri atas bapak dan ibu memberikan ketrampilan
untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Pada masa
pra sejarah belum mengenal sistem pendidikan dan segala
pengetahuan yang diperoleh masih berasal dari pengalaman
hidup di alam bebas.
Pada masa praaksara, keluarga sudah dianggap mencukupi
untuk pendidikan. Yang menjadi pendidik adalah ayah dan
ibu. Ayah mengajarkan kepandaian dan pengetahuan yang
dimiliknya kepada anak laki-laki dan ibu mengajarkan
pengetahuan dan kepandaian yang ada padanya kepada anak
perempuan. Tujuan pendidikan pada masa ini adalah supaya
anak-anak itu kelak dapat memegang kekuasaan dalam
masyarakat sebagai manusia yang mempunyai kecakapan
istimewa, yakni manusia yang mempunyai semangat gotong
royong; manusia yang menghormati para empu; dan manusia
yang taat akan adat. Pada masa ini belum ada sekolah.
Pendidikan berlangsung di dalam keluarga.
b. Masa Hindu-Buddha
Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya
lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan
tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu

147
SMALB Tunanetra Kelas XI 147
bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga
pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha
ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia. Pada masa pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha lembaga pendidikan menggunakan sistem
guru-kula. Sistem ini sama dengan sistem asrama. Murid-
murid tinggal serumah dengan guru. Istri guru dianggap
sebagai ibu. Murid harus melayani gurunya. Guru dianggap
seorang yang sakti yang mula-mula menjadi guru ialah
kaum Brahmana.
Lembaga pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia, antara lain adalah:
1) Asrama
Prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan
abad ke-9, dan ditemukan di India. Pada prasasti ini
disebutkan bahwa raja Balaputradewa dari Suwarnabhumi
(Sriwijaya) meminta pada Raja Dewapaladewa agar
memberikan sebidang tanah untuk pembangunan asrama
yang digunakan sebagai tempat bagi para pelajar agama
Buddha yang berasal dari Sriwijaya. Berdasarkan prasasti
tersebut, kita bisa melihat begitu besarnya perhatian raja
Sriwijaya terhadap pendidikan dan pengajaran agama
Buddha di kerajaannya. Hal ini terlihat oleh dikirimkannya
beberapa pelajar dari Sriwijaya untuk belajar agama
Buddha langsung ke daerah kelahirannya yaitu India.
Tidak mustahil bahwa sekembalinya para pelajar ini ke
Sriwijaya maka mereka akan menyebarluaskan hasil
pendidikannya tersebut kepada masyarakat Sriwijaya
dengan jalan membentuk asrama-asrama sebagai pusat
pengajaran dan pendidikan agama Buddha.

148
148 Buku Panduan Siswa IPS
Pada prasasti Turun Hyang, yaitu prasasti yang
dikeluarkan oleh Raja Airlangga menyebutkan tentang
pembuatan Sriwijaya Asrama oleh Raja Airlangga.
Sriwijaya Asrama merupakan suatu tempat yang dibangun
sebagai pusat pendidikan dan pengajaran keagamaan.
Hal ini menunjukkan besarnya perhatian Raja Airlangga
terhadap pendidikan keagamaan bagi rakyatnya dengan
memberikan fasilitas berupa pembuatan bangunan
yang akan digunakan sebagai sarana pendidikan dan
pengajaran.
2) Surau
Surau merupakan tempat yang dibangun sebagai
tempat beribadah orang Hindu-Buddha pada masa Raja
Adityawarman. Pada masa itu, surau digunakan sebagai
tempat berkumpul para pemuda untuk belajar ilmu agama.
Pada masa Islam kebiasaan ini terus dilanjutkan dengan
mengganti fokus kajian dari Hindu-Buddha pada ajaran
Islam. Istilah surau yang digunakan oleh orang Islam
untuk menunjuk lembaga pendidikan Islam tradisional di
Minangkabau sebenarnya berasal dari pengaruh Hindu-
Buddha.
3) Padepokan
Merupakan tempat berkumpulnya murid-murid yang
belajar kepada guru di suatu tempat. Murid-murid
biasanya keturunan Brahmana utnuk mempelajari segala
macam pengetahuan yang bersumber dari kitab suci
(Veda dan Upanishad bagi Hindu serta Tripitaka bagi
Buddha). Di Candi Borobudur terlihat suatu lukisan yang
menggambarkan suatu proses pendidikan seperti yang
berlaku sekarang ini. Ditengah-tengah pendopo besar

149
SMALB Tunanetra Kelas XI 149
seorang Brahmana atau pendeta duduk dilingkari oleh
murid-muridnya, semuanya membawa buku, dan mereka
belajar membaca dan menulis. Guru tidak menerima gaji
namun dijamin oleh murid-muridnya untuk hidup. Yang
menjadi dasar pendidikan adalah agama Buddha dan
Hindu, seperti dapat kita lihat relief-relief yang tertulis
dicandi Borobudur (Buddha) dan candi Prambanan
(Hindu).
c. Masa Islam
Pada masa pengaruh Islam, dua lembaga pendidikan yang
memegang peranan penting pada masa penyebaran agama
Islam di Pulau Jawa, yaitu: Langgar dan Pesantren. Islam
memiliki prinsip demokrasi, maka pengajarannya merupakan
pengajaran rakyat. Tujuannya memberikan pengetahuan
tentang agama, bukan untuk memberikan pengetahuan
umum.
1) Masjid
Pada masa kerajaan Mataram Islam masjid berfungsi
dibidang pendidikan dan tempat ibadah. Pendidikan
dimulai dari musola atau langgar. Dengan semakin
banyaknya warga yang memeluk agama Islam, kemudian
muncul lembaga pendidikan yang lebih besar, yaitu
pondok pesantren.
2) Pondok Pesantren/Asrama
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama
merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan
tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten
Islam. Pesantren telah berkembang sebelum Islam

150
150 Buku Panduan Siswa IPS
masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat
pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam
masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan pesantren
berubah menjadi pendidikan Islam
Pondok pesantren yang dianggap sebagai sistem
pendidikan paling tua di Indonesia merupakan lembaga
pendidikan Islam yang penting dalam penyebaran agama
Islam pada waktu itu. Pesantren inilah yang akhirnya
menampung anak-anak bangsa yang tidak diperbolehkan
oleh penjajah untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan
pemerintah.
Para santri yang telah keluar dari pesantren ini,
kemudian akan menjadi tokoh agama, menjadi kyai dan
mendirikan pesantren lagi. Sehingga dengan adanya
pesantren ini, penyebaran pendidikan Islam tidak akan
terputus. Demikian seterusnya sehingga semakin lama
Islam semakin berkembang.
3) Kerajaan
Kerajaan Islam sangat memperhatikan pendidikan di
wilayahnya, diantaranya adalah kerajaan Perlak yang
memiliki pusat pendidikan Islam Dayah Cot Kala. Dayah
disamakan dengan perguruan tinggi, materi yang diajarkan
yaitu bahasa Arab, tauhid, tasawuf, akhlak, ilmu bumi,
ilmu bahasa dan sastra Arab, sejarah dan tata negara,
mantiq, ilmu falaq dan filsafat. Kerajaan Aceh Darussalam
yang juga melaksanakan pendidikan Islam yang diawali
pendidikan terendah Meunasah (Madrasah). Yang berarti
tempat belajar atau sekolah, terdapat di setiap gampong
dan mempunyai multi fungsi antara lain:
a) Sebagai tempat belajar Alquran.

151
SMALB Tunanetra Kelas XI 151
b) Sebagai Sekolah Dasar, dengan materi yang diajarkan
yaitu menulis dan membaca huruf Arab, Ilmu agama,
bahasa Melayu, akhlak dan sejarah Islam, tidak hanya
itu, hampir di semua daerah mempunyai lembaga
pendidikan sendiri baik milik negara/kerajaan ataupun
pondok pesantren yang dimiliki perseorangan.
d. Masa Penjajahan
Pada masa pengaruh orang Eropa seperti Portugis di
Indonesia, sekolah-sekolah mulai didirikan. Orang-orang
Portugis menyerbu Indonesia dibarengi dengan para
misionaris yang diberi tugas untuk menyebarkan agama
Nasrani. Untuk memperluas penyebaran agama Nasrani
maka diperlukan sekolah-sekolah. Sekolah-sekolah banyak
didirikan di Ternate, Solor, dan Ambon. Kemudian pada
masa VOC, sekolah juga mulai banyak didirikan, diantaranya
di Jakarta. Mulai dibangun pula pendidikan kejuruan.
Setelah diberlakukannya politik etis oleh pemerintah Hindia
Belanda, maka sekolah-sekolah mulai banyak didirikan,
misalnya Sekolah Bumiputera. Lama belajar yang pasti
mulai ditetapkan pada tahun 1893, yakni 3 tahun untuk
sekolah-sekolah kelas II dan 5 tahun untuk sekolah-sekolah
kelas I. Lembaga pendidikan pada masa pengaruh kolonial
Belanda, seperti: HIS, MULO, AMS, Sekolah Guru, Sekolah
Pertukangan dan Sekolah Teknik. Pada masa kemerdekaan,
sekolah-sekolah juga mengalami perubahan. Jenjang
pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, dan PT.
1) Masa Penjajahan Belanda
Secara umum sistem pendidikan khususnya sistem
persekolahan didasarkan kepada golongan penduduk
menurut keturunan atau lapisan (kelas) sosial yang ada

152
152 Buku Panduan Siswa IPS
dan menurut golongan kebangsaan yang berlaku waktu
itu, yaitu:
a) Pendidikan Rendah (Lager Onderwijs)
Pada hakikatnya pendidikan dasar untuk tingkatan
sekolah dasar mempergunakan sistem pokok yaitu:
(1) Sekolah Rendah dengan bahasa pengantar bahasa
Belanda.
(a) Sekolah Rendah Eropa, yaitu sekolah rendah
untuk anak-anak keturunan Eropa.
(b) Sekolah Cina Belanda, yaitu HCS (Hollands Chinese
school), suatu sekolah rendah untuk anak-anak
keturunan timur asing.
(c) Sekolah Bumi Putra Belanda HIS (Hollands
Inlandse School), yaitu sekolah rendah untuk
golongan penduduk Indonesia asli.
(2) Sekolah Rendah dengan bahasa pengantar bahasa
daerah
(a)Sekolah Bumi Putra kelas II (Tweede Klasee).
Sekolah ini disediakan untuk golongan bumiputera.
Lamanya sekolah tujuh tahun, pertama didirikan
tahun 1892.
(b)Sekolah Desa (Volksschool). Disediakan bagi anak-
anak golongan bumiputra. Lamanya sekolah tiga
tahun yang pertama kali didirikan pada tahun
1907.
(c) Sekolah Lanjutan (Vorvolgschool). Lamanya dua
tahun merupakan kelanjutan dari sekolah desa,
juga diperuntukkan bagi anak-anak golongan
bumiputera. Pertama kali didirikan pada tahun
1914.

153
SMALB Tunanetra Kelas XI 153
(d)Sekolah Peralihan (Schakelschool) merupakan
sekolah peralihan dari sekolah desa (tiga tahun)
ke sekolah dasar dengan bahasa pengantar
bahasa Belanda. Lama belajarnya lima tahun
dan diperuntukan bagi anak-anak golongan bumi
putra. Di samping sekolah dasar tersebut di atas
masih terdapat sekolah khusus untuk orang Ambon
seperti Ambonsche Burgerschool yang pada tahun
1922 dijadikan HIS. Untuk anak dari golongan
bangsawan disediakan sekolah dasar khusus yang
disebut Sekolah Raja (Hoofdensschool). Sekolah ini
mula-mula didirikan di Tondano pada tahun 1865
dan 1872, tetapi kemudian diintegrasi ke ELS atau
HIS.
(3) Pendidikan lanjutan = Pendidikan Menengah
(a) MULO (Meer Uit gebreid Lager School), sekolah
tersebut adalah kelanjutan dari sekolah dasar
yang berbasa pengantar bahasa Belanda. Lama
belajarnya tiga sampai empat tahun. Yang pertama
didirikan pada tahun 1914.
(b) AMS (Algemene Middelbare School) adalah sekolah
menengah umum kelanjutan dari MULO berbahasa
belanda dan diperuntukan golongan bumiputera
dan Timur Asing. Lama belajarnya tiga tahun dan
yang petama didirikan tahun 1915.
(c) HBS (Hoobere Burger School) atau sekolah warga
Negara Tinggi adalah Sekolah Menengah kelanjutan
dari ELS yang disediakan untuk golongan Eropa,
didirikan pada tahun 1860.

154
154 Buku Panduan Siswa IPS
(4) Pendidikan Kejuruan (Vokonderwijs )
Sebagai pelaksanaan politik etika pemerintah
belanda banyak mencurahkan perhatian pada
pendidikan kejuruan. Jenis sekolah kejuruan yang
ada adalah sebagai berikut:
(a)Sekolah Pertukangan (Amachts leergang) yaitu
sekolah berbahasa daerah.
(b)Sekolah Pertukangan (Ambachtsschool) adalah
sekolah pertukangan berbahasa pengantar
Belanda.
(c) Sekolah Teknik (Technish Onderwijs).
(d) Pendidikan Dagang (Handels Onderwijs).
(e) Pendidikan Pertanian (Landbouw Onderwijs).
(f) Pendidikan kejuruan kewanitaan (Meisjes
Vakonderwijs).
(g) Pendidikan Rumah Tangga (Huishoudschool).
(h)Pendidikan Keguruan (Kweekschool).
(5) Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)
Karena terdesak oleh tenaga ahli, maka
didirikanlah:
(a) Sekolah Teknik Tinggi (Technische Hoge School).
(b)Sekolah Hakim Tinggi (Rechskundige Hoge school).
(c) Pendidikan Tinggi Kedokteran.
2) Masa Penjajahan Jepang
Sistem persekolahan pada masa penjajahan
Jepang banyak mengalami perubahan karena sestem
penggolongan baik menurut golongan bangsa maupun
status sosial dihapus. Dengan demikian terdapat integrasi
terhadap macam-macam sekolah yang sejenis. Sejak masa
Jepang bahasa dan istilah-istilah mulai dipergunakan di

155
SMALB Tunanetra Kelas XI 155
sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan. Sekolah Dasar,
waktu itu dipergunakan istilah Sekolah Rakyat (Kokumin
Gakko), terbuka untuk semua golongan penduduk. Lama
pendidikannya enam tahun.
Sebagai kelanjutannya adalah Sekolah Menengah
Pertama (Shoto Chu Gakko) dan selanjutnya Sekolah
Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko). Lama pendidikannya
tiga tahun untuk SMP dan tiga tahun untuk SMT.
Sekolah Kejuruan Menengah yang ada ialah Sekolah
Pertukaran (Kogyo Gakko) dan Sekolah Teknik Menengah
(Kogyo Semmon Gakko). Sedangkan Sekolah Hukum
dan MOSVIA ditiadakan. Sebaliknya pada masa Jepang
didirikan Sekolah Pelayaran dan Sekolah Pelayaran
Tinggi.
Untuk mendidik guru terdapat tiga jenis sekolah yaitu:
(a) Sekolah Guru 2 tahun (Syoto Sihan Gakko)
(b) Sekolah Guru 4 tahun (Gotu Sihan Gakko)
(c) Sekolah Guru 6 tahun (Koto Sihan Gakko)
Di samping itu terdapat sekolah Pertanian (Nogyo
Gakko) di Tasikmalaya dan Malang. Lama belajarnya 3
tahun sesudah sekolah rakyat.
Hampir semua perguruan tinggi ditutup, tetapi yang
masih ada ialah Sekolah Tinggi Kedokteran (Ika Dai
Gakko) di Jakarta dan Sekolah Teknik Tinggi (Kogyo Dai
Gakko) di Bandung. Kalau MOSVIA ditutup, sebaliknya
Jepang membuka sekolah Tinggi Pamongpraja (Kenkoku
Gakuin) di Jakarta dan Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan
di Bogor.
3) Masa Kemerdekaan
Sejalan dengan perkembangan kebijakan demokratisasi

156
156 Buku Panduan Siswa IPS
pendidikan, pemerintah mengembangkan pula kebijakan
tentang sistem persekolahan. Perubahan pertama
terjadi pada Sekolah Rendah. Ketetapan dalam UU No. 4
tahun 1950 dan UU No.12 Tahun 1954 persekolahan di
Indonesia dibagi menjadi tiga jenjang pendidikan, yaitu
rendah, menengah dan tinggi. Perubahan nama jenjang
pendidikan rendah terjadi pada tahun 1989, yaitu diubah
menjadi jenjang pendidikan dasar.
Sekolah yang termasuk kelompok pendidikan rendah
dan pendidikan dasarpun berbeda. Pendidikan rendah
terdiri atas sekolah rakyat, sedangkan pendidikan dasar
meliputi SD dan SMP. Jenjang pendidikan dasar tidak
mengalami perubahan nama, sama dengan yang digunakan
dalam UU No. 4 Tahun 1950, yaitu pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi.
Sekolah Dasar (SD) mengalami perubahan dari sekolah
rakyat menjadi sekolah dasar. Nama SD lebih tepat
dibandingkan SR karena nama SD tidak mengindikasikan
adanya perbedaan antara sekolah dasar dengan
menengah dari aspek sosial, kecuali di tingkat kesulitan
pendidikan.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengalami perubahan
nama beberapa kali. Pada masa Belanda dikenal adanya
sekolah yang bernama MULO yang merupakan kelanjutan
dari HIS, HCS dan ELS.
Ada 3 jenis lembaga pendidikan di Indonesia sejak
kemerdekaan yaitu:
a) Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas 3 jenjang

157
SMALB Tunanetra Kelas XI 157
yaitu: pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi.
Sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, bagi
anak usia 0-6 tahun diselenggarakan pendidikan anak
usia dini, tetapi bukan merupakan prasyarat untuk
mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan anak usia
dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal (TK,
atau Raudatul Athfal), sedangkan dalam nonformal
bisa dalam bentuk (TPQ, kelompok bermain, taman/
panti penitipan anak) dan/atau informal (pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan
Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menengah berbentuk
lembaga Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah
(MTs) atau bentuk lain yang sederajat.
Sedangkan Pendidikan menengah yang merupakan
kelanjutan pendidikan dasar terdiri atas, pendidikan
umum dan pendidikan kejuruan yang berbentuk
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajad.
Yang terakhir adalah pendidikan tinggi yang
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah, pendidikan ini mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor.

158
158 Buku Panduan Siswa IPS
Lembaga-lembaga pendidikan tinggi dibentuk
dan diformat untuk menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta
menyelenggarakan program akademik, profesi dan
advokasi. Lembaga pendidikan tinggi memiliki beberapa
bentuk, seperti: Akademi, Politeknik, Sekolah tinggi,
dan Institut atau Universitas.
b) Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar
jalur formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan
untuk kepentingan warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan, pendidikan nonformal berfungsi
sebagai pengganti, penambah, atau menjadi pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Satuan pendidikannya
terdiri atas lembaga kursus, kelompok belajar, lembaga
pelatihan, pusat kegiatan belajar, majelis taklim, serta
satuan pendidikan yang sejenis. Hasil dari pendidikan
nonformal ini dapat dihargai setara dengan hasil
program pendidikan formal, tapi setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
pemerintah atau pemda dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan.
c) Pendidikan Informal
Lembaga pendidikan informal adalah kegiatan
pendidikan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pendidikan pertama yang ditemui karena

159
SMALB Tunanetra Kelas XI 159
dalam keluarga inilah seorang anak pertama kali
mendapatkan didikan dan bimbingan. Pendidikan
keluarga juga dikatakan sebagai lingkungan yang
utama karena sebagian besar kehidupan anak berada
dalam lingkungan keluarga.

4. Aktivitas Manusia dalam Lembaga Pendidikan


Budaya merupakan istilah untuk menyebut semua hasil
budi dan daya manusia yang dapat berupa sistem kepercayaan,
sistem bahasa, sistem kesenian, sistem pengetahuan, sistem
mata pencaharian, sistem sosial kemasyarakatan, dan sistem
peralatan hidup atau teknologi. Semua hasil budaya yang
diciptakan oleh masyarakat itu perlu untuk dilestarikan.
Proses pewarisan budaya ini dapat dilakukan oleh berbagai
pihak. Salah satu dapat berupa lembaga budaya.
Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara
yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan,
seni, lingkungan, dan pendidikan pada masyarakat yang ada
pada suatu daerah atau negara. Lembaga-lembaga kebudayaan
baik yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM),
sanggar, atau paguyuban merupakan elemen lain yang dapat
berperan serta dalam pelestarian seni dan budaya. Berikut ini
beberapa lembaga budaya yang ada di Indonesia.
a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Lembaga Swadaya Masyarakat (disingkat LSM) adalah
sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun
sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk

160
160 Buku Panduan Siswa IPS
memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Organisasi ini
dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal
juga sebagai organisasi non pemerintah (disingkat ornop
atau ONP (Bahasa Inggris: non-governmental organization;
NGO). Salah satu contoh LSM adalah Perkumpulan Kaligrafi
dan Seni (Kaligrafi dan Seni Indonesia).
b. Sanggar
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan
oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk
melakukan suatu kegiatan. Sanggar seni adalah suatu
tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas
atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seni seperti seni
tari, seni lukis, seni kerajinan atau kriya, seni peran dan lain-
lain. Kegiatan yang ada dalam sebuah sanggar seni berupa
kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses
dari pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua
proses hampir sebagian besar dilakukan di dalam sanggar
(tergantung ada tidaknya fasilitas dalam sanggar). Sanggar
Tari merupakan sarana, wadah, untuk berkreatifitas dan
mengenal tari-tarian yang ada di Indonesia.
c. Paguyuban
Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-
anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat
alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban: terdapat
ikatan batin yang kuat antar anggota, dan hubungan antar
anggota bersifat informal. Paguyuban biasanya anggotanya
terdiri dari orang yang memiliki latar belakang yang sama.

161
SMALB Tunanetra Kelas XI 161
Contohya paguyuban pasundan anggotanya berasal dari
suku Sunda.
d. Lembaga Adat
Lembaga adat adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah
tumbuh dan berkembang didalam sejarah masyarakat yang
bersangkutan atau dalam suatu masyarakat hukum adat
tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan
di dalam wilayah hukum adat tersebut, serta berhak dan
berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan
berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan
dan mengacu pada adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku. Salah satu contoh lembaga adat LKAAM (singkatan
dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) adalah
sebuah organisasi yang dibuat oleh pemerintah daerah
provinsi Sumatera Barat yang bertujuan untuk melestarikan
adat dan budaya Minangkabau di Sumatera Barat. Tujuan
organisasi ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai luhur
adat Minangkabau serta mengembangkan falsafat adat
Minangkabau yaitu: Adat Basandi Syara', Syara' Basandi
Kitabullah.

162
162 Buku Panduan Siswa IPS
Rangkuman
1. Lembaga sosial merupakan sistem norma yang bertujuan
untuk mengatur tindakan dan kegiatan manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Lembaga sosial berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam
bersikap dan bertingkah laku.
3. Norma sosial memiliki kemampuan mengikat yang berbeda-beda
tingkatannya, dari yang paling ringan yaitu: cara, kebiasaan, tata
kelakuan dan adat istiadat.
4. Lembaga sosial dapat berwujud lembaga sosial, lembaga ekonomi,
lembaga pendidikan, lembaga budaya, dan lain sebagainya.
5. Lembaga sosial telah mengalami banyak perubahan dari waktu
ke waktu. Dalam masyarakat Indonesia, perubahan dapat
dirunut mulai zaman praaksara, zaman pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha, pengaruh Islam, zaman kolonialisme Belanda,
masa pendudukan Jepang, maupun masa setelah kemerdekaan.
Perubahan aktivitas manusia dalam lembaga sosial merupakan
bukti kemampuan manusia dalam menghadapi dinamika
tantangan zaman.

163
SMALB Tunanetra Kelas XI 163
Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Secara sosiologis perbedaan pranata dengan institut adalah ….
a. Pranata merupakan sistem norma tentang aktivitas masyarakat,
sedangkan institut adalah suatu kelompok terorganisir untuk
menjalankan aktivitas tersebut.
b. Pranata adalah suatu rangkaian proses sosial, sedangkan
institut adalah wadah perubahan sosial.
c. Pranata merupakan satu kesatuan dari beberapa institute
sedangkan institut adalah unsur terkecil dari pranata.
d. Pranata dan institut tidak memiliki perbedaan karena keduanya
sama.

2. Salah satu contoh dari pranata adalah ….


a. Universitas Indonesia
b. Lembaga Persahabatan Indonesia-Amerika
c. Pendidikan Teknologi
d. Institut Agama Islam

3. Salah satu fungsi pranata sosial dari pernyataan-pernyataan di


bawah ini adalah ….
a. Memicu disintegrasi dalam masyarakat.
b. Membangun komunikasi antara Tuhan dan manusia.
c. Membantu manusia untuk mencapai tujuan dan kebutuhan
pokoknya.
d. Melindungi masyarakat dari bahaya dan bencana.

164
164 Buku Panduan Siswa IPS
4. Contoh enacted institution yang berfungsi untuk mengembangkan
cakrawala intelektual dan kemampuan berpikir bagi seorang
individu adalah ….
a. Lembaga perkawinan
b. Lembaga pendidikan
c. Lembaga sosial
d. Lembaga hukum

5. Farrel adalah remaja aktif dan kreatif. Ia memelopori berdirinya


organisasi yang bertujuan untuk menyalurkan kreativitas anak-
anak putus sekolah melalui pengolahan barang-barang bekas
agar bernilai ekonomis. Bila ditinjau dari fungsinya, organisasi
yang didirikan Farrel tersebut termasuk lembaga sosial ….
a. Operative institutions
b. Restricted institutions
c. General institutions
d. Basic institutions

6. Suatu pranata sosial yang terbentuk karena adanya ikatan


perkawinan adalah ….
a. Pranata ekonomi
b. Pranata agama
c. Pranata keluarga
d. Pranata perkawinan

7. Fungsi paling alamiah dari pranata keluarga adalah ….


a. Menanamkan dasar-dasar pendidikan yang baik dan benar.
b. Mewariskan adat istiadat.
c. Meneruskan keturunan atau reproduksi.
d. Melindungi anggota keluarga dari bahaya.

165
SMALB Tunanetra Kelas XI 165
8. Di bawah ini merupakan bentuk-bentuk kegiatan produksi dalam
pranata ekonomi, kecuali ….
a. Bercocok tanam
b. Redistribusi
c. Beternak
d. Berburu

9. Sistem kekerabatan yang dianut oleh masyarakat Batak adalah


….
a. Patrilineal
b. Matrilineal
c. Bilineal
d. Unilineal

10. Salah satu ciri proses pendidikan dalam keluarga adalah ….


a. Bersifat formal
b. Menggunakan metode tertentu
c. Mengenal persyaratan usia
d. Tidak terikat oleh waktu dan tempat

II. Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga sosial?
2. Sebutkan empat faktor yang mempengaruhi produksi!
3. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi konsumsi!
4. Sebutkan dua contoh Badan Usaha Milik Negara!
5. Sebutkan dua fungsi lembaga sosial?

166
166 Buku Panduan Siswa IPS
BAB IV
AKTIVITAS EKONOMI
MASYARAKAT INDONESIA

SMALB Tunanetra Kelas XI 167


167
BAB AKTIVITAS EKONOMI
IV MASYARAKAT INDONESIA

Peta Konsep

Aktivitas Ekonomi
Masyarakat Indonesia

Permintaan (Demand), Hubungan antara Hubungan antara


Penawaran (Supply) Aktivitas Ekonomi Aktivitas Ekonomi
dan pasar dengan Lingkungan dengan Lingkungan

Pengertian D dan S BUMN


Badan Usaha dan BUMS
Faktor yang Perusahaan
Mempengaruhi D dan S Koperasi
Jenis-Jenis Usaha
Hukum Permintaan dan Aktivitas Pertanian
Penawaran Keseimbangan Aktivitas Nonpertanian
Harga dan Jumlah Kaitan Aktivitas Ekonomi
Pengertian Pasar dengan Lingkungan
Bentuk-Bentuk Pasar

168
168 Buku Panduan Siswa IPS
Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran.


2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran.
3. Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran.
4. Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan.
5. Mendeskripsikan pengertian pasar lingkungan alam, sosial dan
budaya.
6. Mendefinisikan macam-macam pasar.
7. Mendeskripsikan kaitan aktivitas ekonomi dengan lingkungan
alam, sosial dan budaya.
8. Mendeskripsikan hubungan pelaku-pelaku ekonomi dengan

Pendahuluan
Ruang lingkup pembahasan dalam bab ini mencakup 3 (tiga) sub
bab, yaitu: (1) Permintaan, Penawaran dan Pasar; (2) Hubungan
Antara Aktivitas Ekonomi dengan Lingkungan Alam, Sosial
dan Budaya; serta Hubungan antara Pelaku Ekonomi dengan
Lingkungan.
Pembahasan subbab 1 meliputi pengertian permintaan dan
penawaran, hukum permintaan dan penawaran, pengertian harga
dan jumlah keseimbangan serta pasar. Pada subbab 2 meliputi
aktivitas ekonomi dengan lingkungan alam, sosial dan budaya.
Sedangkan pada subbab 3 meliputi kaitan pelaku ekonomi dengan
lingkungan alam, sosial dan budaya.
Untuk memudahkan kalian dalam menguasai pembahasan dan
aktivitas dalam bab ini sebaiknya kalian berusaha menguasai
konsep-konsep yang sudah diberikan di bab-bab sebelumnya dan
berusaha memahami konsep-konsep baru yang ada di bab ini

169
SMALB Tunanetra Kelas XI 169
seperti: konsep permintaan dan penawaran, hukum permintaan
dan penawaran, harga dan jumlah keseimbangan, pasar, aktivitas
ekonomi serta pelaku-pelaku ekonomi di Indonesia.

A. Permintaan (Demand), Penawaran (Supply) dan Pasar


Pernahkah kalian memikirkan ketika menjelang lebaran harga
sirup, gula pasir, serta tepung terigu cenderung naik? Pernahkah
kalian memikirkan ketika menjelang lebaran di mana banyak
orang bepergian justru harga tiket bus, tiket kereta maupun tiket
pesawat terbang naik atau menjadi mahal? Pernahkah kalian
mencermati ketika masa panen padi maka harga padi cenderung
menurun? Semua fenomena ini sebenarnya bisa dipahami melalui
perilaku konsumen dan produsen yaitu melalui permintaan,
penawaran dan pasar.
1. Pengertian Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply)
a. Pengertian Permintaan (Demand)
Pengertian sehari-hari permintaan sering hanya diartikan
sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan
oleh konsumen. Dalam pengertian ekonomi permintaan
diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan
dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah
barang akan berarti jika memang konsumen menuntut
untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada
taraf membutuhkan (need yaitu keinginan yang menuntut
untuk segera dipenuhi).
Secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai
jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa
yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada
berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan

170
170 Buku Panduan Siswa IPS
asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus).
Kondisi waktu tertentu tersebut dapat hanya 1 (satu) jam,
1 (satu) hari, 1 (satu) tahun atau periode waktu lainnya.
Sedangkan faktor-faktor lain di samping harga barang itu
sendiri, antara lain: harga dan ketersediaan barang yang
berkaitan (bisa barang substitusi atau barang yang bisa
saling menggantikan dan barang komplementer atau barang
yang saling melengkapi), pendapatan konsumen, dan selera/
preferensi konsumen terhadap barang tersebut.
Konsep permintaan dapat dibedakan atas daya beli
konsumen:
(1) Permintaan Potensial (Potential Demand)
Permintaan potensial adalah permintaan yang hanya
mendasarkan pada keinginan dan tanpa atau belum
didukung oleh daya beli.
(2) Permintaan Efektif (Effective Demand)
Permintaan Efektif adalah permintaan yang disertai
dengan kekuatan untuk membeli atau daya beli.
Pembagian lain, permintaan dapat dibedakan dari jumlah
pemintanya:
(1) Permintaan Individual/Pribadi
Permintaan individual adalah permintaan yang datang
dari perseorangan/individu.
(2) Permintaan Pasar
Permintaan Pasar adalah penjumlahan secara horizontal
(semata-mata merupakan gabungan) dari permintaan-
permintaan individual/pribadi yang ada di pasar
tersebut.
b. Pengertian Penawaran (Supply)
Dengan memahami konsep permintaan maka kita tidak

171
SMALB Tunanetra Kelas XI 171
akan kesulitan untuk memahami konsep penawaran, karena
pembahasan konsep penawaran pada dasarnya hanya
kebalikan dari konsep permintaan. Dalam ilmu ekonomi
penawaran diartikan kesediaan penjual untuk menjual/
menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat
harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu
tertentu menunjukkan periode atau saat tertentu dan kondisi
tertentu menunjukkan keadaan ceteris paribus.
Macam-macam pembagian penawaran dapat dibedakan
dari jumlah penjualnya:
(1) Penawaran Individual/Pribadi
Penawaran individual adalah penawaran yang datang dari
penjual/produsen perseorangan atau individu.
(2) Penawaran Pasar
Penawaran Pasar adalah penjumlahan secara horizontal
(semata-mata merupakan gabungan) dari penjual-penjual
individual/pribadi yang ada di pasar tersebut.

Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian!
Hasilnya dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Deskripsikan adanya bermacam-macam permintaan dan
penawaran yang kalian ketahui!
2. Berikan contoh konkret permintaan individual, permintaan
pasar, penawaran individual dan penawaran pasar dari barang-
barang yang sering kalian gunakan.

172
172 Buku Panduan Siswa IPS
2. Fungsi dan Kurva Permintaan dan Penawaran.
a. Fungsi dan Kurva Permintaan
1) Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan akan sebuah produk adalah sebuah
pernyataan hubungan antara kuantitas yang diminta dan
semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut.
Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain,
selera, pendapatan, jumlah penduduk dan faktor lain.
Dalam kaitannya dengan hukum ekonomi, pada masalah
permintaan sebagian besar analisisnya menggunakan
asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap konstan
atau tidak berubah). Oleh karena itu harga merupakan
faktor dominan dalam permintaan, sementara faktor-faktor
seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan dan
jumlah penduduk dianggap tetap.
2) Kurva Permintaan.
Berikut ini contoh daftar permintaan akan telur per
bulan dalam kilogram dari permintaan suatu masyarakat/
pasar.
Tabel 1. Permintaan Pasar akan Telur per Bulan
Situasi Harga per Jumlah Telur yang diminta
Kilogram (Rp) pasar per bulan (kg)
A Rp 9.000,00 6
B Rp 8.500,00 9
C Rp 8.000,00 12
D Rp 7.500,00 15
E Rp 7.000,00 18
F Rp 6.500,00 21
G Rp 6.000,00 24

173
SMALB Tunanetra Kelas XI 173
Dari daftar permintaan di atas kita dapat membuat
kurve permintaan. Kurva permintaan sendiri merupakan
garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang
yang diminta pada berbagai tingkat harga. Berikut
kurveapermintaan pasar yang bisa digambar dari daftar
di atas:

Gambar 1. Kurva Permintaan Pasar


Dari grafik kurva permintaan di atas dapat dibuat
kesimpulan bahwa bentuk kurva permintaan pada
umumnya memiliki kemiringan garis (slope) yang negatif
atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva
semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi
harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan
akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin
rendah harga suatu barang maka semakin tinggi
permintaan akan barang tersebut. Hal ini terjadi karena
pada harga yang tinggi banyak pembeli yang sebenarnya
berminat membeli barang tersebut menjadi tidak mampu
membeli sehingga permintaan terhadap barang tersebut
menjadi berkurang/sedikit. Sebaliknya pada harga yang
rendah, pembeli yang sebelumnya tidak mampu membeli,

174
174 Buku Panduan Siswa IPS
menjadi mampu membeli sehingga pada harga yang
rendah permintaan terhadap barang cenderung banyak
atau mengalami kenaikan.
3) Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a) Perubahan Jumlah yang Diminta
Perubahan jumlah barang yang diminta menunjukkan
berubahnya jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga barang itu sendiri. Dalam perubahan
jumlah barang yang diminta maka faktor-faktor lain
seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan
dianggap tetap (ceteris paribus).
b) Perubahan Permintaan
Yang dimaksud perubahan permintaan adalah
berubahnya jumlah barang yang diminta sebagai akibat
adanya perubahan salah satu faktor atau lebih dari
faktor ceteris paribus (faktor-faktor yang dianggap tetap).
Jadi dalam perubahan permintaan maka asumsi ceteris
paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang nampak pada
perubahan permintaan adalah pada harga barang yang
sama/tetap tetapi jumlah yang diminta bisa berubah
(berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi
pergeseran kurva atau terjadi pada kurva yang berbeda.
b. Fungsi dan Kurva Penawaran
1) Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran akan sebuah produk adalah sebuah
pernyataan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan
dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut.

175
SMALB Tunanetra Kelas XI 175
Penawaran ditempatkan sebagai suatu fungsi yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain/
saingan, tingkat teknologi, harga input/faktor-faktor
produksi dan faktor lain.
2) Kurva Penawaran
Berikut ini contoh daftar penawaran pasar akan telor
per bulan dalam kg.
Tabel 2. Penawaran akan telur per bulan dari individu dan
Pasar
Situasi Harga per Jumlah telur yang
Kilogram (Rp) ditawarkan Pasar per
bulan (Kg)
H Rp 9.000,00 27
I Rp 8.500,00 23
J Rp 8.000,00 19
K Rp 7.500,00 15
L Rp 7.000,00 11
M Rp 6.500,00 7
N Rp 6.000,00 3
Dari skedul/daftar penawaran di atas kita dapat
membuat kurva penawaran. Kurva penawaran sendiri
merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah
barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
Berikut kurve penawaran pasar yang bisa digambar dari
daftar/skedul di atas.

176
176 Buku Panduan Siswa IPS
Gambar 2. Kurva Penawaran Pasar

Dari grafik kurva penawaran di atas dapat dibuat


kesimpulan bahwa bentuk kurva penawaran pada
umumnya memiliki kemiringan garis (slope) yang positif
atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurve
semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi
harga suatu barang maka semakin banyak penawaran
akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin
rendah harga suatu barang maka akan semakin rendah
penawaran akan barang tersebut. Hal demikian terjadi
karena pada harga yang tinggi banyak penjual yang
mampu menjual barangnya sehingga penawaran barang
tersebut menjadi bertambah. Sebaliknya pada harga yang
rendah penjual/produsen yang tidak efisien atau yang
biaya produksinya relatif tinggi menjadi tidak mampu
menawarkan produknya, sehingga pada harga yang
rendah penawaran terhadap barang tersebut cenderung
mengalami penurunan atau berkurang.

177
SMALB Tunanetra Kelas XI 177
3) Perubahan Penawaran
Perubahan penawaran dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a) Perubahan Jumlah yang Ditawarkan
Perubahan jumlah barang yang ditawarkan
menunjukkan berubahnya jumlah barang yang
ditawarkan karena adanya perubahan harga barang
itu sendiri. Dalam perubahan jumlah barang yang
ditawarkan maka faktor-faktor lain seperti harga barang
lain, tingkat teknologi, harga input/faktor produksi
dianggap tetap (ceteris paribus).
b) Perubahan Penawaran
Yang dimaksud perubahan penawaran adalah
berubahnya jumlah barang yang ditawarkan produsen
sebagai akibat perubahan salah satu faktor atau
lebih dari faktor-faktor yang dianggap tetap. Jadi
dalam perubahan penawaran maka asumsi ceteris
paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang nampak pada
perubahan penawaran adalah pada harga barang yang
sama/tetap tetapi jumlah yang ditawarkan bisa berubah
(berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi
pergeseran kurva.
Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang
yang ditawarkan menjadi bertambah disebut sebagai
penawaran bertambah. Sedangkan pada harga yang
tetap tetapi jumlah barang yang ditawarkan mengalami
penurunan disebut penawaran berkurang.

178
178 Buku Panduan Siswa IPS
Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian!
Hasilnya dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Tunjukkan perbedaan perubahan jumlah yang diminta dan
perubahan permintaan!
2. Tunjukkan perbedaan perubahan jumlah yang ditawarkan dan
perubahan penawaran!

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan


Penawaran
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Jika ceteris paribus tidak berlaku dengan kata lain
faktor-faktor lain yang dianggap konstan mengalami
perubahan maka akan terjadi perubahan permintaan atau
terjadi pergeseran kurva. Adapun faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi perubahan permintaan antara lain:
1) Harga Barang Lain yang Mempunyai Hubungan Erat
Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila
harga barang lain yang mempunyai hubungan erat
berubah. Harga barang lain yang mempunyai hubungan
erat bisa berupa barang substitusi (barang yang bisa
saling menggantikan) atau barang komplementer (barang
yang bisa saling melengkapi).
Barang substitusi adalah dua barang yang dalam
penggunaannya bisa saling menggantikan. Contoh:
daging sapi dan daging ayam. Ketika harga daging sapi
naik, maka masyarakat/konsumen akan cenderung
mengurangi volume permintaan barang yang harganya

179
SMALB Tunanetra Kelas XI 179
naik dan menggantikannya dengan barang yang harganya
relatif tetap. Jadi dalam hal ini jika daging sapi harganya
mengalami kenaikan, sementara daging ayam harganya
tetap maka permintaan akan daging sapi mengalami
penurunan dan permintaan daging ayam akan mengalami
kenaikan. Dalam hal ini konsumen akan mengganti
konsumsi barang yang harganya naik (daging sapi) dengan
barang substitusinya (daging ayam), sehingga masyarakat
masih bisa menikmati daging.
Barang komplementer adalah dua barang yang dalam
penggunaannya akan efektif bila digunakan secara
bersama-sama. Contoh: kopi dan gula pasir atau mobil
diesel dan solar.
2) Selera/Taste Masyarakat terhadap barang/produk yang
dihasilkan
Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang
dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang
tersebut. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang
meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut
juga akan meningkat dan sebaliknya jika selera masyarakat
terhadap suatu barang menurun maka permintaan
terhadap barang tersebut menurun.
Contoh, selera masyarakat terhadap suatu barang yang
berhubungan dengan mode. Model celana panjang yang
sedang tren saat ini adalah celana panjang dengan bagian
bawah yang sempit, maka jumlah permintaan model
celana ini cenderung meningkat.
3) Pendapatan Masyarakat (Income/Yield)
Pendapatan masyarakat merupakan cermin atau
gambaran daya beli masyarakat, sehingga akan

180
180 Buku Panduan Siswa IPS
mempengaruhi permintaan barang atau jasa baik dari
segi kuantitas atau kualitas. Untuk barang normal, jika
pendapatan masyarakat naik maka permintaan akan
barang tersebut cenderung naik dan sebaliknya jika
pendapatan masyarakat turun maka permintaan akan
barang tersebut juga cenderung turun. Tetapi untuk
barang inferior (barang yang semakin ditinggalkan
konsumennya ketika pendapatan konsumen naik) justru
yang terjadi sebaliknya, yaitu jika pendapatan masyarakat
naik/bertambah justru permintaan akan barang tersebut
semakin berkurang.
Contoh konkret barang inferior: Lauk-pauk tahu tempe,
ketika pendapatan rendah orang cenderung mengkonsumsi
tahu atau tempe, tetapi ketika pendapatan naik justru
orang/masyarakat cenderung mengurangi pembelian
tahu/tempe dan mengganti dengan lauk-pauk yang lebih
baik misal dengan daging atau telur dan lainnya.
4) Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk ini cenderung
menyebabkan bertambahnya permintaan, walaupun tidak
selalu demikian. Jumlah penduduk yang besar secara
potensial jelas akan mampu menambah permintaan.
Lebih-lebih jika jumlah penduduk yang besar jika disertai
dengan kesempatan kerja yang luas maka pada gilirannya
akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan.
Penerimaan pendapatan akan menambah daya beli yang
pada gilirannya akan menambah permintaan.
5) Intensitas Kebutuhan
Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap
suatu barang/jasa yang diinginkan akan mempengaruhi

181
SMALB Tunanetra Kelas XI 181
permintaan terhadap barang/jasa tersebut. Jika
suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka
konsumen tidak akan menunda permintaan terhadap
barang tersebut, tetapi jika barang tersebut masuk
kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen cenderung
menunda permintaan terhadap barang tersebut.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Seperti halnya pada permintaan maka penawaran pun
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selama keadaan ceteris
paribus berlaku, maka perubahan harga barang hanya
mempengaruhi jumlah produk yang ditawarkan (terjadi
dalam satu kurva/sepanjang kurva), tidak mempengaruhi/
menggeser kurva penawarannya.
Beberapa faktor-faktor yang bisa menyebabkan keadaan
menjadi tidak ceteris paribus dan kemudian mempengaruhi
penawaran suatu produk antara lain:
1) Harga Barang Lain
Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah
karena menurunnya harga barang yang lain. Misalkan
sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang
yaitu sepatu dan tas kulit, kalau harga tas kulit cenderung
turun maka perusahaan akan mengurangi produksi
barang yang harganya turun (tas kulit) dan menambah
produksi barang yang harganya relatif tetap (sepatu).
2) Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan
harga jual. Jika biaya produksi mengalami kenaikan maka
harga barang akan cenderung naik, sehingga produsen
cenderung mengurangi jumlah produksinya akibatnya
jumlah penawaran pun akan berkurang.

182
182 Buku Panduan Siswa IPS
3) Harga Sumber Daya
Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi)
yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa
tertentu akan berpengaruh terhadap biaya produksi.
Jika harga sumber daya mengalami penurunan dengan
sendirinya biaya produksi cenderung menurun. Turunnya
biaya produksi akan menyebabkan pada harga output/hasil
yang sama produsen akan mampu menjual lebih banyak,
dengan kata lain penawarannya akan bertambah.
4) Tingkat Teknologi yang digunakan
Kemajuan di bidang teknologi, seperti diketemukannya
teknologi baru dalam proses produksi biasanya akan
membawa perubahan-perubahan kuantitas maupun
kualitas dengan kata lain akan terjadinya penghematan
atau efisiensi. Penggunaan teknologi yang lebih efisien
jelas akan mampu menurunkan biaya produksi yang
pada gilirannya akan mampu menambah jumlah barang
yang diproduksi sehingga penawarannya pun akan
bertambah.

Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian!
Hasilnya dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Benarkah ketika pendapatan seseorang atau masyarakat naik,
maka permintaan terhadap suatu barang (asumsi barang
normal) juga akan mengalami kenaikan? Berilah contoh dan
penjelasan!
2. Benarkah ketika biaya produksi mengalami kenaikan, maka
produsen cenderung akan mengurangi penawarannya? Berilah
contoh dan penjelasannya!

183
SMALB Tunanetra Kelas XI 183
4. Hukum Permintaan dan Penawaran
a. Hukum Permintaan
Hukum sebenarnya merupakan generalisasi dari suatu
realita. Hukum Permintaan mencoba menjelaskan realita di
lapangan mengenai sifat hubungan antara perubahan harga
suatu barang dengan perubahan jumlah barang yang diminta.
Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu barang
turun, maka orang cenderung untuk membeli barang itu
dalam jumlah yang lebih banyak. Sebaliknya apabila harga
suatu barang naik, maka orang akan cenderung mengurangi
jumlah pembeliannya. Jadi pola hubungan antara harga
barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif.
Berdasarkan kenyataan itulah maka lahirlah hukum
permintaan yang menyatakan bahwa “Jumlah produk
(barang/jasa) yang diminta berbanding terbalik dengan
harga”. Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi
maka jumlah produk yang diminta cenderung turun/rendah,
atau sebaliknya bila harga suatu produk cenderung turun/
rendah maka jumlah produk yang diminta cenderung naik
atau tinggi.
Hukum permintaan ini hanya berlaku apabila faktor-faktor
lain yang mempengaruhi permintaan produk, selain faktor
harga dianggap konstan (ceteris paribus). Dalam analisis
ini berarti jumlah produk yang diminta hanya dianggap
bergantung pada harga barang itu sendiri.
b. Hukum Penawaran
Sejalan dengan hukum permintaan, maka hukum
penawaran mencoba menjelaskan realita di lapangan
mengenai sifat hubungan antara perubahan harga suatu
barang dengan perubahan jumlah barang yang ingin

184
184 Buku Panduan Siswa IPS
ditawarkan oleh penjual/produsen. Secara umum dijumpai
bahwa apabila harga suatu barang turun, maka produsen
akan cenderung untuk menawarkan barang dalam jumlah
yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan dengan turunnya harga
atau rendahnya harga maka hanya produsen yang efisienlah
yang mampu dan berani menjual pada harga yang rendah.
Produsen yang tidak efisien tidak bisa lagi menawarkan
barang pada harga yang sedemikian rendah sehingga mereka
akan menarik diri dari pasar. Kalau hal ini terjadi maka pada
harga yang rendah produsen yang bersedia menawarkan
barangnya menjadi lebih sedikit. Sebaliknya apabila
harga suatu barang naik, maka produsen akan cenderung
menawarkan barangnya dalam jumlah yang lebih banyak.
Hal ini terjadi karena produsen yang pada harga yang lebih
rendah sebelumnya tidak mampu menawarkan barangnya,
maka ketika harga barang naik produsen menjadi mampu
menawarkan/menjual barangnya sehingga akan menambah
supply atau penawaran di pasar. Jadi pola hubungan antara
harga barang dengan jumlah penawarannya adalah positif.
Berdasarkan kenyataan itulah maka lahirlah hukum
penawaran yang menyatakan bahwa “Jumlah produk
yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga produk
tersebut”. Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi
maka jumlah produk yang ditawarkan cenderung naik/
tinggi, atau sebaliknya bila harga suatu produk cenderung
turun/rendah maka jumlah produk yang ditawarkan juga
cenderung turun atau rendah.
Hukum penawaran ini juga hanya berlaku apabila faktor-
faktor lain yang mempengaruhi penawaran produk, selain
faktor harga barang itu sendiri dianggap konstan (ceteris

185
SMALB Tunanetra Kelas XI 185
paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang
ditawarkan hanya dianggap tergantung pada harga.

Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok dan hasilnya
dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian. Kapan (dalam kondisi
bagaimana) hukum permintaan dan hukum penawaran dapat
berlaku dan dalam kondisi bagaimana hukum permintaan dan
hukum penawaran menjadi tidak berlaku? Berikan contoh
kongkritnya!

5. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan


Kalian semua pasti pernah berbelanja di pasar bukan?.
Dan apa yang kalian lakukan ketika hendak membeli sesuatu
barang yang ditawarkan oleh penjual? Kalian tentu akan
bertanya berapa harga yang ditawarkan penjual dan kalian akan
berusaha menawar harga dengan harga yang lebih rendah dari
yang ditawarkan penjual. Proses tawar-menawar harga suatu
produk (barang atau jasa) antara penjual dan pembeli adalah
hal yang wajar terjadi baik dalam pasar tradisional maupun
dalam pasar modern.
Dalam proses tawar-menawar, konsumen selalu menghendaki
harga serendah mungkin. Sebaliknya produsen/penjual selalu
menghendaki harga yang tinggi, karena pada harga yang
tinggi produsen akan memperoleh keuntungan yang besar.
Proses tawar-menawar (interaksi) ini baru akan berhenti
kalau harga yang diminta konsumen telah sama dengan harga
yang ditawarkan oleh produsen. Pada harga dimana terjadi
kesepakatan atau titik temu antara produsen dan konsumen
inilah akan terjadi transaksi atau proses pertukaran.

186
186 Buku Panduan Siswa IPS
a. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan
Di pasar, berbagai pembeli mempunyai penilaian subyektif
terhadap barang yang ia perlukan. Hal ini akan tergambar
dalam kurva permintaannya. Ada pembeli yang mempunyai
nilai subyektif tinggi terhadap suatu barang sehingga mereka
berani membeli dengan harga yang tinggi. Kurva permintaan
pembeli semacam ini akan terletak di bagian atas. Sebaliknya
ada pembeli yang mempunyai nilai subyektif yang rendah,
sehingga harga permintaannya juga rendah dan kurva
permintaannya ada di bagian bawah. Jadi sepanjang kurva
permintaan sebenarnya menunjukkan berbagai permintaan
konsumen berdasarkan penilaian subyektif yang terungkap
dalam harga permintaannya.
Di sisi lain, penjual dalam menentukan harga
penawarannnya akan melihat besarnya biaya produksi.
Ada produsen dengan biaya produksi rendah, sehingga
mempunyai harga penawaran yang rendah. Produsen dengan
biaya produksi rendah kurva penawarannya ada dibagian
bawah. Disamping itu ada produsen dengan biaya produksi
tinggi, sehingga harga penawarannya pun tinggi, akibatnya
kurva penawarannya ada di bagian atas. Dengan demikian,
maka titik-titik disepanjang kurva penawaran menunjukkan
jumlah barang yang ditawarkan produsen/pengusaha pada
berbagai tingkat harga penawarannya, dimana tingkat harga
penawarannya ditentukan oleh biaya produksi.
Oleh karena itu sebenarnya sebelum terjadi harga
keseimbangan, maka jumlah yang diminta konsumen dan
jumlah barang yang ditawarkan produsen tentunya tidaklah
sama. Hasil proses interaksi atau tawar-menawar antara
pembeli (permintaan) dan penjual (penawaran) inilah

187
SMALB Tunanetra Kelas XI 187
yang akan menghasilkan harga kesepakatan atau harga
keseimbangan/pasar (Equilibrium price). Oleh karena itu
harga keseimbangan atau harga pasar dapat diartikan sebagai
tingkat harga yang terjadi berdasarkan kesepakatan antara
pembeli dan penjual. Pada tingkat harga keseimbangan
tersebut produsen bersedia melepas barangnya, sedangkan
konsumen bersedia membayarnya, sehingga terjadi
keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Dengan
kata lain maka harga keseimbangan ini terjadi ketika kurva
permintaan berpotongan dengan kurva penawarannya. Titik
perpotongan antara kedua kurva tersebut disebut dengan
titik keseimbangan (equilibrium), harganya pada sumbu
vertikal disebut harga keseimbangan (price equilibrium)
dan kuantitasnya pada sumbu horizontal disebut jumlah/
kuantitas keseimbangan (quantity equlibrium).
b. Terbentuknya Harga dan Jumlah Keseimbangan
Proses terbentuknya harga keseimbangan/harga pasar
sebenarnya merupakan proses tarik-menarik antara
kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Proses
tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran
ini dalam kehidupan sehari-hari sering disebut dengan
mekanisme pasar. Adam Smith menyebut yang mengatur
proses terjadinya harga adalah Invisible Hand (tangan tidak
kelihatan), yang tidak lain adalah mekanisme pasar.
Perlu juga diketahui bahwa keseimbangan antara
permintaan dan penawaran akan menghasilkan suatu
tingkat harga tertentu yang relatif stabil (harga ekuilibrium).
Pada tingkat harga ekuilibrium tersebut, maka kuantitas
barang yang diminta sama dengan kuantitas barang
yang ditawarkan. Sedangkan pada tingkat harga lainnya

188
188 Buku Panduan Siswa IPS
baik terlalu tinggi atau terlalu rendah akan cenderung
mengakibatkan ketidakseimbangan pasar (disequilibrium),
dan bersifat labil atau mudah berubah-ubah karena tarikan
berbagai faktor. Sebagai contoh, jika kondisi harga yang
terjadi (P1) < Harga Ekuilibrium (Pe), akan mengakibatkan
kuantitas yang diminta (Qd) > kuantitas yang ditawarkan
(Qs). Pada kondisi ini akan terjadi excess demand atau
kelebihan permintaan barang (kekurangan supply/defisit)
yang akan mendorong harga ke atas. Sebaliknya, pada
harga yang berlaku (P2) > harga ekuilibrium (Pe) akan
mengakibatkan Qd < Qs, kondisi ini akan mengakibatkan
terjadinya excess supply atau kelebihan jumlah barang yang
ditawarkan (surplus) yang akan menekan harga untuk turun.
Keadaan akan relatif stabil pada saat harga yang berlaku
sama dengan harga ekuilibrium, karena jumlah barang yang
diminta konsumen (Qd) sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan produsen (Qs).
c.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga dan Output
Keseimbangan
Harga keseimbangan sebenarnya merupakan harga yang
relatif stabil selama kurva permintaan dan penawarannya
relatif tetap. Tetapi kalau faktor-faktor yang mempengaruhi
kurva permintaan dan penawaran seperti harga barang lain,
tingkat pendapatan, selera masyarakat, tingkat teknologi,
biaya produksi dan faktor lainnya mengalami perubahan
dapat mengakibatkan pergeseran kurva permintaan dan
penawaran. Apabila terjadi pergeseran kurva permintaan
dan atau kurva penawaran, maka dengan sendirinya harga
dan jumlah keseimbangan dapat mengalami perubahan.

189
SMALB Tunanetra Kelas XI 189
Beberapa perubahan yang mungkin terjadi secara garis
besar dapat dikelompokkan:
1) Jika kurva penawaran tetap, tetapi kurva permintaannya
bertambah maka harga keseimbangannya akan naik
dan juga jumlah keseimbangan juga akan mengalami
kenaikan.
2) Jika kurva penawaran tetap, tetapi kurva permintaannya
berkurang maka harga keseimbangannya akan turun
dan juga jumlah keseimbangan juga akan mengalami
penurunan.
3) Jika kurva permintaan tetap, tetapi kurva penawarannya
bertambah maka harga keseimbangannya akan turun.
4) Jika kurva permintaan tetap, tetapi kurva penawarannya
berkurang maka harga keseimbangannya akan naik dan
juga jumlah keseimbangan akan turun.
5) Jika kurva permintaan bertambah dan kurva penawarannya
juga bertambah dalam proporsi yang sama maka harga
keseimbangannya akan tetap dan jumlah keseimbangan
akan naik.

Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian!
Hasilnya dikumpulkan ke Bapak/Ibu Guru kalian!
1. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya harga keseimbangan
(harga pasar).
2. Bagaimana titik keseimbangan yang baru, jika terjadi
peningkatan permintaan lebih kecil dibanding peningkatan
penawaran?

190
190 Buku Panduan Siswa IPS
d. Menghitung Harga dan Jumlah Keseimbangan
Sebagaimana diuraikan di depan, harga keseimbangan
terbentuk dari proses tarik-menarik antara kekuatan
permintaan dan kekuatan penawaran. Ada beberapa cara
atau pendekatan dalam menentukan harga dan jumlah
keseimbangan, yaitu dengan pendekatan tabel, pendekatan
grafik/kurve dan pendekatan matematis.
1) Pendekatan Tabel
Contoh permintaan dan penawaran pasar atas komoditi
telur sebagaimana telah diuraikan di depan akan kita
gunakan lagi sebagai ilustrasi ketiga macam pendekatan.

Tabel 3. Permintaan dan Penawaran Pasar pada berbagai


Tingkat Harga
Situasi Harga per Jumlah telur Jumlah telur
kilogram yang diminta yang ditawarkan
pasar per pasar per bulan
bulan (Kg) (Kg)
A Rp 9.000,00 6 27
B Rp 8.500,00 9 23
C Rp 8.000,00 12 19
D Rp 7.500,00 15 15
E Rp 7.000,00 18 11
F Rp 6.500,00 21 7
G Rp 6.000,00 24 3

Pada pendekatan tabel, harga dan jumlah keseimbangan


dapat dicari dengan menyusun tabel harga (P), jumlah
penawaran (Qs) dan jumlah permintaannya (Qd). Dengan
pendekatan tabel, kalau terlihat suatu keadaan di mana
pada harga tertentu jumlah yang ditawarkan sama dengan

191
SMALB Tunanetra Kelas XI 191
jumlah yang diminta, maka pada saat tersebut terjadi
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Dari tabel 3, terlihat bahwa Qs = Qd terjadi pada volume
sebesar 15 kg telur dan harganya sebesar Rp 7.500,00 per
kilogram. Jadi dari kasus di atas harga keseimbangan pada
Rp 7.500,00/kg dan jumlah/output keseimbangannya
pada 15 kg telur per bulan. Pendekatan ini hanya bisa
digunakan kalau dari data/tabel yang kita miliki ada
angka-angka yang sama pada Qs dan Qd.
2) Pendekatan Grafik/Kurva
Mengingat keterbatasan pada pendekatan dengan
tabel, maka pendekatan dengan grafik/kurva jauh lebih
mudah. Titik keseimbangan akan terjadi kalau kurva
permintaan berpotongan dengan kurva penawarannya.
Pada titik potong tersebut kalau kita tarik garis tegak
secara horizontal ke sumbu Y atau sumbu harga (price)
akan diperoleh harga keseimbangan, sedangkan kalau
kita tarik ke arah vertikal ke bawah memotong sumbu X
atau sumbu kuantitas (quantity) akan diperoleh jumlah/
kuantitas keseimbangan.
3) Pendekatan Matematis
Secara matematis, titik keseimbangan terjadi ketika
kurva permintaan (Qd) berpotongan dengan kurva
penawaran (Qs). Dua kurva akan berpotongan kalau
persamaan kurva permintaan akan sama dengan
persamaan kurva penawarannya atau dapat dikatakan
bahwa keseimbangan akan terjadi ketika Qd (kuantitas
yang diminta) = Qs (kuantitas yang ditawarkan) atau pada
saat Pd (harga yang diminta pembeli) = Ps (Harga yang
ditawarkan oleh penjual).

192
192 Buku Panduan Siswa IPS
Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian dan
kumpulkan hasilnya ke Bapak/Ibu Guru.
Dari daftar berikut, carilah kurva permintaan, kurve penawaran
dan titik keseimbangannya (harga dan kuantitas keseimbangan),
dengan pendekatan Grafik dan pendekatan matematis!

Harga Jumlah Jumlah


(Rp) Permintaan (Qd) Penawaran (Qs)
1000 1500 300
2000 1100 500
3000 700 700
4000 300 900

6. Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika membutuhkan suatu
barang pernahkah kalian pergi ke pasar? Nah, ketika kalian
ke pasar untuk membeli sesuatu maka kalian selaku pembeli
(konsumen) tentu akan berinteraksi atau berhubungan dengan
penjual (produsen). Proses interaksi ini bisa terjadi secara
langsung atau ada pertemuan secara fisik ataupun interaksi
tidak secara langsung (non fisik) misalnya melalui berbagai
media (telepon, faxsimile, videophone, internet dan lainnya).
Untuk dapat berlangsungnya interaksi baik langsung (fisik)
dan tidak langsung (non fisik) jelas akan memerlukan wadah
(tempat), maka wadah atau tempatnya adalah pasar. Jika
bertemunya penjual dan pembeli menunjuk pada tempat yang
secara fisik ada inilah yang kita kenal dengan pasar konkret/
tradisional. Tetapi jika yang penting bertemunya penjual dan
pembeli sampai timbul transaksi yang bisa dilakukan melalui

193
SMALB Tunanetra Kelas XI 193
berbagai media (tidak bertemu secara langsung) maka pasarnya
kita kenal sebagai pasar modern/abstrak.
a. Pengertian Pasar
Sebagaimana diuraikan di depan, dalam arti ekonomi
pasar seringkali diartikan sebagai tempat bertemunya
penjual/produsen (penawaran) dan pembeli/konsumen
(permintaan) untuk melakukan transaksi jual beli. Konsep
tradisional, pasar diartikan sebagai “tempat” bertemunya
kekuatan penjual (supply) dan kekuatan pembeli (demand)
sampai timbul transaksi. Pengertian konsep tradisional
menekankan arti pentingnya pasar dalam arti fisik, sehingga
dalam pengertian lain pasar tradisional sering disebut
sebagai “pasar konkret”.
Konsep pasar modern, diartikan “bertemunya” kekuatan
penjual dan kekuatan pembeli sehingga menimbulkan
transaksi. Bertemunya penjual dan pembeli tidak harus
secara fisik, tetapi bisa menggunakan berbagai media
komunikasi seperti telepon, fax, internet, dan lainnya oleh
karena itu pasar modern sering disebut “pasar abstrak”.
Sebetulnya dalam pengertian pasar modern bukanlah
menunjuk tempat melainkan yang jauh lebih penting adalah
aktivitas bertemunya permintaan dan penawaran sehingga
menimbulkan transaksi. Interaksi antara penjual/produsen
dan pembeli/konsumen inilah yang selanjutnya akan
membentuk harga yang kita sebut harga pasar.
Pembentukan harga di pasar sangat dipengaruhi oleh
berbagai kondisi persaingan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi persaingan ini sangat ditentukan
oleh bentuk (struktur penjual dan pembeli) yang ada di pasar
tersebut.

194
194 Buku Panduan Siswa IPS
b. Penggolongan Pasar
Pada dasarnya pembicaraan pasar dapat digolongkan
dalam berbagai bentuk yang mendasarkan pada berbagai
hal, antara lain sebagai berikut:
1) Berdasarkan barang yang ditransaksikan, pasar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Pasar Output (Pasar Produk/Hasil Produksi)
Pasar yang memperjualbelikan barang hasil produksi.
b) Pasar Input (Pasar faktor–faktor produksi)
Pasar yang memperjualbelikan bahan baku/mentah
(raw material) atau pasar faktor-faktor produksi.
2) Berdasarkan bentuknya/struktur penjual, khususnya
untuk pasar output dapat diklasifikasikan menjadi dua
golongan yaitu:
a) Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pasar Persaingan Sempurna diartikan sebagai pasar
dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak
sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli
yang bisa mempengaruhi harga. Harga bagi penjual/
produsen hanya sebagai pengambil atau penganut harga
(price taker). Penjual tidak bisa mempengaruhi harga
secara individual karena kuantitas yang ditawarkan
oleh penjual secara individual terlalu kecil dibanding
pasar secara keseluruhan. Pada pasar persaingan
sempurna diasumsikan bahwa seorang penjual bisa
menjual berapapun kuantitas di dalam pasar, tanpa
mempengaruhi kuantitas pasar secara keseluruhan.
Oleh karena itu harga pada pasar persaingan sempurna
terjadi dari hasil interaksi kurva permintaan dan
penawaran seluruh industri. Dalam pasar seperti ini,

195
SMALB Tunanetra Kelas XI 195
harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan
keinginan produsen dan konsumen.
b) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect
Competition), masih bisa dibedakan lagi:
(1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar produk di mana hanya
terdapat satu penjual saja dalam industri tersebut
dan produknya tidak tersedia barang substitusi.
Oleh karena pada pasar ini penjualnya hanya ada
satu saja dan produknya tidak ada barang pengganti
maka bagi konsumen tentunya tidak ada pilihan
lain. Pembentukan harga dalam pasar ini tidak lagi
ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik antara
penjual/produsen dan pembeli/konsumen, tetapi
harga ditentukan oleh produsen. Jadi kedudukan
produsen sebagai price maker atau pembuat harga.
(2) Pasar Oligopoli (Duopoli dan Oligopoli)
Pasar Oligopoli adalah pasar di mana terdapat
beberapa penjual (beberapa penjual yang dimaksud
sering antara 2 sampai belasan penjual) dalam
pasar suatu produk tertentu. Kadangkala ada yang
membedakan untuk pasar di mana hanya ada dua
penjual saja disebut dengan pasar duopoli, yang lebih
dari dua penjual (dalam pengertian beberapa) disebut
dengan pasar oligopoli.
Dilihat dari produk yang diperdagangkan maka
dalam pasar oligopoli dapat dibedakan Oligopoli
non differentiated product (produknya tidak dapat
dibedakan) dan Oligopoli dengan differentiated
product (produknya dapat dibedakan).

196
196 Buku Panduan Siswa IPS
(3) Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect
Competition) sering diartikan sebagai pasar dengan
jumlah penjual dan pembeli yang banyak, tetapi
dalam pasar tersebut ada satu atau beberapa penjual
yang dominan sehingga penjual dominan tersebut
bisa mempengaruhi harga. Adanya banyak penjual
menyebabkan dalam pasar menjadi ada persaingan,
tetapi adanya penjual dominan (misal karena
menguasai volume yang cukup signifikan/besar,
kualitas barang yang dijualnya cukup baik/bisa
dibedakan dengan yang lain) menjadikan ada unsur
monopolistik (dalam pengertian bisa mempengaruhi
harga).
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu
pasar di mana terdapat banyak penjual (produsen)
sehingga ada unsur persaingan tetapi produknya
dapat dibedakan (differentiated product) sehingga ada
kemampuan penjual untuk mempengaruhi harga.
3) Berdasarkan struktur pembeli, kita mengenal:
a) Pasar Monopsoni
Pengertian pasar monopsoni menunjuk pada kondisi
permintaan akan suatu produk di mana penawaran
produk tersebut dari banyak pihak/penjual, tetapi
permintaan akan produk tersebut dalam pasar dikuasai
oleh pembeli tunggal. Atau dapat dikatakan bahwa
pasar monopsoni adalah suatu pasar produk di mana
pembeli produknya hanya satu orang/pihak, sehingga
pembentukan harga pada pasar ini akan dikuasai oleh
pembeli (pembeli sebagai price maker).

197
SMALB Tunanetra Kelas XI 197
Contoh pasar bentuk ini yang pernah berlaku atau
pernah ada, misalnya ketika Bulog (Badan Urusan
Logistik) sebagai satu-satunya pembeli tunggal produksi
gula pasir milik petani tebu yang dihasilkan melalui
pabrik-pabrik gula diseluruh Indonesia.
Dalam pasar monopsoni peran pemerintah dalam
penentuan harga menjadi penting. Bentuk campur
tangan pemerintah dalam pasar ini bertujuan untuk
melindungi produsen dari tekanan harga oleh pembeli
(pembeli price maker = pembuat harga). Ujud konkret
perlindungan terhadap produsen adalah dengan
penentuan harga minimum atau harga bawah (floor
price) yaitu dengan menentukan harga terendah untuk
harga jual suatu produk agar produsen tetap masih
bisa berproduksi.
b) Pasar Oligopsoni
Pasar Oligopsoni menunjukkan pada suatu kondisi
pasar di mana dalam pasar hanya terdapat beberapa
pembeli yang menghadapi banyak penjual. Penjual atau
produsennya biasanya para petani kecil atau industri
kecil sedangkan para pembelinya adalah pedagang/
produsen yang relatif besar. Masing-masing pembeli
memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi
harga produk/barang yang dibelinya.
Contoh konkret pasar ini, misalnya pasar tembakau
di daerah sentra-sentra tembakau di Pulau Jawa
seperti daerah kabupaten Temanggung, Wonosobo,
Kendal, Klaten, Bojonegoro, dan lainnya. Produsen
atau penjualnya para petani kecil yang sangat banyak
jumlahnya sementara pembelinya hanya beberapa

198
198 Buku Panduan Siswa IPS
pabrik rokok besar.
4) Dari komoditas yang diperdagangkan, pasar dapat
dibedakan menjadi:
a) Pasar Komoditi/Barang, pasar dimana diperjual-belikan
barang-barang komoditi.
b) Pasar Tenaga Kerja, pasar dimana penawaran tenaga
kerja dan permintaan tenaga kerja dipertemukan.
c) Pasar Uang, pasar dimana pihak yang kelebihan
dana/unit surplus dipertemukan dengan pihak yang
membutuhkan dana/unit defisit melalui perbankan
dan sifat dananya jangka pendek.
d) Pasar Modal, pasar dimana dipertemukan pihak yang
kelebihan dana/unit surplus atau investor dengan
pihak yang membutuhkan dana/unit defisit dan sifat
dananya jangka panjang.

Aktivitas
Diskusikan dengan teman-teman dalam kelompok kalian, hasilnya
kumpulkan kepada Guru!
1. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan pasar kongkrit dan
pasar abstrak?
2. Bagaimanakah pembagian struktur pasar menurut jumlah
penjualnya?

B. Hubungan antara Aktivitas Ekonomi dengan


Lingkungan
Manusia dalam berbagai fase kehidupannya berkembang dari
usia belum produksi, usia produktif dan akhirnya masuk usia
tidak produktif selalu mempunyai berbagai macam kebutuhan.

199
SMALB Tunanetra Kelas XI 199
Dalam rangka memenuhi kebutuhan, terlebih ketika manusia
sudah memasuki usia produktif tentunya manusia harus bekerja
giat atau melakukan berbagai aktivitas ekonomi.
Aktivitas ekonomi itu sendiri dapat dimaknai sebagai kegiatan
yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia mencari mata
pencaharian sesuai dengan kemampuannya dan dipengaruhi juga
oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik lingkungan alam, sosial
dan budaya. Pembicaraan bagian ini fokus pada kaitan aktivitas
manusia dengan lingkungan. Secara umum mata pencaharian
penduduk dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor pertanian
dan sektor non pertanian.
1. Penduduk yang Bekerja di Sektor Pertanian
Indonesia sebagai Negara agraris, maka sektor pertanian
merupakan sektor utama aktivitas ekonomi penduduknya.
Lebih-lebih di Indonesia sektor pertanian berkembang karena
didukung antara lain: (1) faktor iklim tropis dengan curah
hujan yang tinggi sehingga kondisi air melimpah cocok untuk
kegiatan pertanian, (2) kondisi tanah sebagian besar terdiri
atas tanah vulkanis dan aluvial merupakan jenis tanah yang
subur, dan (3) ditambah faktor sosial seperti bertani sebagai
profesi yang sudah turun temurun serta jumlah penduduk yang
besar mendukung sektor pertanian. Walaupun seiring dengan
perkembangan zaman saat ini telah terjadi pergeseran yang
cukup signifikan di mana kegiatan sektor pertanian cenderung
menurun sementara sektor industri mengalami kenaikan.
Kegiatan pertanian, secara umum banyak dilakukan oleh
masyarakat yang tinggal di pedesaan karena masih tersedianya
lahan yang luas. Kegiatan pertanian meliputi: kegiatan bercocok
tanam, kegiatan perkebunan, budidaya hewan dan kehutanan.

200
200 Buku Panduan Siswa IPS
Berikut ini contoh pembagian kegiatan pertanian meliputi:
a. Pertanian Lahan Basah.
Lahan basah adalah wilayah yang tanahnya jenuh
dengan air baik musiman atau permanen. Sehingga setelah
dikeringkan sangat sesuai untuk lahan persawahan.
Berdasarkan sumber pengairannya, pertanian lahan basah
dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: (1) sawah pasang
surut (payau) yaitu sumber pengairannya dari air laut dan
air terdapat di daerah pesisir; (2) sawah lebak, sawah di
daerah aliran sungai dengan memanfaatkan tanah endapan
di kanan kiri aliran sungai yang hanya bisa ditanami pada
musim kemarau, karena pada musim hujan sawah lebak ini
tergenang air; (3) sawah tadah hujan, sawah yang sumber
pengairannya berasal dari air hujan; (4) sawah irigasi, sawah
yang selalu mendapat air secara teratur melalui sistem
pengairan yang baik.
b. Pertanian Lahan Kering
Lahan kering yaitu lahan yang jauh dari sumber-sumber
air utama seperti sungai, rawa dan jaringan irigasi. Bentuk
pertanian lahan kering antara lain: (1) berladang, yaitu cara
bertani yang dilakukan secara berpindah-pindah dengan
membuka lahan baru. Pertanian ladang dilarang pemerintah
karena banyak menimbulkan dampak negatif diantaranya:
tanah cepat tandus,humus tanah cepat hanyut, dan hutan
menjadi gundul; (2) berkebun, yaitu cara bertani dengan
memanfaatkan kebun/pekarangan; (3) tegalan, yaitu cara
bertani dengan pengolahan secara tetap yang mengandalkan
air hujan dengan tanaman antara lain berupa padi gogo dan
palawija.

201
SMALB Tunanetra Kelas XI 201
c. Perkebunan
Perkebunan sebenarnya termasuk dalam pertanian lahan
kering, dengan teknik pengolahan yang baik dapat menjadi
penghasil bahan untuk industri. Perkebunan dibedakan
menjadi; (1) perkebunan besar adalah perkebunan yang
dilakukan oleh badan usaha/badan hukum di atas tanah
negara. Ciri-ciri perkebunan besar ialah sebagai berikut:
Lahan yang relatif luas; modal yang besar, dan jumlah
tenaga kerja banyak; tujuan hasil produksi untuk dieskpor;
bibit unggul dan jenis tanamannya homogen; pengelolaan
secara modern dan diusahakan oleh badan usaha swasta/
Negara; (2) perkebunan rakyat adalah usaha perkebunan
yang dilakukan masyarakat dalam skala kecil. Ciri-ciri dari
perkebunan rakyat yaitu: usaha yang dikelola perorangan/
persekutuan; modalnya kecil dan terbatas; areal tidak
terlalu luas; tenaga kerja sedikit; produksi untuk kebutuhan
dalam negeri; manajemen tidak terstruktur dan peralatan
sederhana; bibit seadanya dan jenis tanaman bervariasi.
d. Perhutanan
Perhutanan, jika dilihat menurut jenis tumbuh-
tumbuhannya: (1) hutan homogen (hutan buatan), yaitu
hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis tanaman (misal:
hutan jati, hutan pinus); (2) hutan heterogen (hutan rimba),
yaitu hutan yang terdiri atas berbagai jenis tanaman. Jika
dilihat tempat ketinggiannya: (1) hutan mangrove (hutan
pantai), yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai, di
manapohon bakau untuk mencegah abrasi; (2) hutan rawa,
yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa-rawa; (3) hutan
dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah yang
relatif datar dengan ketinggian dari muka laut 0-600 meter;

202
202 Buku Panduan Siswa IPS
(4) hutan pegunungan, yaitu hutan di daerah bukit atau
bergunung yang biasanya disebut hutan rimba.
Pembagian menurut tujuan dan kegunaannya adalah
sebagai berikut: (1) hutan produksi, yaitu hutan yang
berfungsi menghasilkan bahan industri, seperti kayu dan
rotan; (2) hutan lindung, yaitu hutan untuk perlindungan
alam dan kelestarian lingkungan; (3) hutan rekreasi, yaitu
hutan untuk tujuan menarik wisatawan; dan (4) hutan suaka
alam, yaitu hutan yang berfungsi untuk menjaga kelestarian
flora dan fauna. Pembagian menurut kelebatan pohonnya:
(1) hutan hujan tropis, yaitu hutan berdaun lebat dan hijau
sepanjang tahun; (2) hutan musim (hutan buatan) yang
sering disebut hutan homogen, yaitu hutan yang sengaja
dibuat untuk menghasilkan tanaman tertentu.
Pembagian lain penduduk yang bekerja di sektor pertanian
adalah penduduk yang bekerja dan hasil usaha menghasilkan
bahan pangan. Indonesia disebut sebagai negara agraris
karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Pengelompokkannya adalah sebagai berikut:
(1) pertanian, ada yang mata pencahariannya sebagai petani
sawah, petani ladang, petani kebun, serta petani tambak;
(2) perkebunan merupakan usaha penanaman lahan dengan
tanaman-tanaman keras. Ada dua macam perkebunan,
yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Tanaman
perkebunan dapat digolongkan ke dalam dua golongan,
yaitu: perkebunan musiman atau berumur pendek, dan
perkebunan tanaman tahunan atau berumur panjang atau
tahunan (contoh perkebunan tek, kopi, karet, lada, cengkeh
kelapa sawit dan lainnya); (3) peternakan adalah usaha
memelihara binatang peliharaan yang diambil manfaatnya.

203
SMALB Tunanetra Kelas XI 203
Usaha peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan
kuda; peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing,
domba, dan kelinci; peternakan unggas adalah peternakan
ayam, itik, entok, dan burung; (4) usaha perikanan dibedakan
menjadi perikanan darat (usaha memelihara dan menangkap
ikan di perairan darat) dan perikanan laut (usaha menangkap
ikan di pantai atau di laut dan pembudidayaan ikan laut); (5)
usaha kehutanan, pengelolaan hasil-hasil hutan, antara lain
kayu, rotan, damar, dan kemenyan.
2. Penduduk yang Bekerja di Sektor Non Pertanian
Pekerjaan di sektor non pertanian bagi penduduk suatu
Negara mempunyai cakupan dan jenis mata pencaharian yang
beragam. Mata pencarian sektor nonpertanian secara umum
dapat dibagi menjadi bidang industri, perdagangan dan jasa.
a. Perindustrian
Perindustrian adalah semua usaha dan kegiatan untuk
meningkatkan nilai guna suatu barang. Indonesia saat ini
dapat dikatakan telah mengalami pergeseran dari Negara
agraris menjadi negara industri. Beberapa faktor pendukung
Indonesia menjadi Negara industri diantaranya: (1) jumlah
penduduk Indonesia yang besar; (2) letak wilayah Indonesia
strategis; (3) negara kaya bahan mentah dan kaya sumber
daya alam energi; (4) sarana dan prasarana transportasi dan
komunikasi memadai.
Berdasarkan tahap pengolahannya, Pengelompokkan
industri, dibedakan menjadi: (1) industri hulu, yaitu industri
yang tahap produksinya, mengolah, dan menghasilkan bahan
mentah atau bahan baku sebagai bahan dasar bagi industri
lain; (2) industri hilir, yaitu industri yang tahap produksinya

204
204 Buku Panduan Siswa IPS
mengolah bahan dasar atau bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi siap pakai.
Pengelompokan berdasarkan jumlah tenaga, modal, alat
dan cara kerjanya: (1) industri rumah tangga, yaitu kegiatan
industri yang dilaksanakan dalam lingkup rumah tangga
dengan tenaga dari keluarga berjumlah 1-4 orang, Contoh
hasil industri; tahu, kecap, kerupuk, dan makanan kecil;
(2) industri kecil, yaitu industri yang kegiatannya masih
dalam skala rumah tangga tetapi sudah memerlukan tenaga
kerja dari luar, dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang,
contoh industri: bahan pakaian, sepatu, serta makanan; (3)
industri sedang, yaitu industri yang sebagian besar kegiatan
produksinya dilakukan di pabrik-pabrik. Ciri-ciri industri
ini, yaitu: tenaga kerjanya antara 20-99 orang; Modal
cukup besar; memiliki struktur perusahaan yang lengkap;
menggunakan mesin-mesin berkekuatan besar, contoh hasil
industri: mebel, konveksi, dll.; (4) industri besar, memiliki
ciri-ciri antara lain: jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang,
Mempunyai tenaga ahli; kegiatan produksinya berlangsung
selama 24 jam; modalnya sangat besar; menggunakan mesin
modern, hasil industri : besi baja, pulp, textil, dll
Pengelompokan berdasarkan bahan dasarnya menjadi:
(1) industri agraris, yaitu industri yang bahan dasarnya
(bahan mentah) berasal dari hasil pertanian; (2) industri
pertambangan, yaitu industri yang bahan dasarnya berasal
dari barang tambang; (3) industri assembling, yaitu industri
yang bahan dasarnya dari industri lain, jadi hanya sebagai
perakit. Contoh: industri karoseri mobil.
b. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang dan atau

205
SMALB Tunanetra Kelas XI 205
jasa yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan
pengalihan hak atas barang dan atau jasa dengan disertai
imbalan (keuntungan). Pengertian lain perdagangan adalah
kegiatan usaha yang menyalurkan barang produksi dari
produsen ke konsumen.
Perdagangan dapat dikelompokkan diantaranya
berdasarkan: (1) berdasarkan jumlah barang dagangan
yaitu perdagangan besar, perdagangan menengah dan
perdagangan kecil, biasanya menjualnya langsung ke
konsumen atau pemakai barang. Menurut tempat usahanya,
pedagang dibedakan menjadi sebagai berikut: (1) pedagang
tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang tetap; (2)
pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan
berdagang dengan cara berkeliling; (3) pedagang kaki lima,
yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindah pindah
tempatnya.
Berdasarkan jangkauan wilayahnya, perdagangan ini
meliputi: (1) perdagangan dalam negeri, yaitu kegiatan
perdagangan yang dilakukan dalam satu wilayah negara.
Perdagangan dalam negeri dibedakan menjadi dua,
yaitu: perdagangan antarwilayah (perdagangan lokal) dan
perdagangan interinsuler, (antarpulau dalam satu wilayah
Negara); (2) perdagangan luar negeri, yaitu kegiatan jual
beli barang atau jasa yang dilakukan dua negara atau
lebih untuk memenuhi kebutuhan bersama. Perdagangan
luar negeri dapat dibedakan menjadi: (1) perdagangan
bilateral, adalah perdagangan yang dilakukan antara dua
negara; (2) perdagangan regional, adalah perdagangan
yang dilakukan oleh beberapa negara pada satu kawasan
tertentu; (3) perdagangan multilateral, adalah perdagangan

206
206 Buku Panduan Siswa IPS
yang dilakukan di antara banyak negara, tanpa batas-batas
regional.
c. Jasa
Jasa merupakan aktivitas yang dapat dijual kepada
orang lain. Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang
dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa
transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan,
pariwisata, pelayaran, guru les, tukang cukur rambut dan
lain-lain. Ada berbagai jenis pekerjaan di bidang penjualan
jasa. Beberapa diantaranya ialah bidang transportasi,
pendidikan, kesehatan, hukum, komunikasi.
3. Kaitan Aktivitas Ekonomi dengan Lingkungan
a. Lingkungan Pedesaan
Penggunaan lahan di pedesaan bergantung pada kehidupan
sosial, budaya dan ekonomi di desa itu. Sebagaimana kita
di pedesaan umumnya penggunaan lahan didominasi
untuk fungsi pertanian dan permukiman. Wilayah pedesaan
biasanya dikelilingi oleh tanah produksi, seperti sawah dan
ladang/tegalan. Oleh karena itu jika lingkungan pedesaan
jika dikaitkan mata pencaharian penduduknya dibedakan
menjadi: (1) desa pertanian; (2) desa perkebunan; (3) desa
nelayan
b. Lingkungan Perkotaan
Lahan perkotaan, menurut R. Bintarto merupakan suatu
bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami
dan non alami dengan gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar, serta corak kehidupan yang lebih heterogen
dan materialistis dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Berdasarkan fungsinya, kota dan penggunaan lahannya
diklasifikasikan menjadi: (1) pusat pemerintahan: lahan

207
SMALB Tunanetra Kelas XI 207
digunakan untuk bangunan kantor-kantor pemerintahan;
(2) pusat perdagangan: lahan digunakan untuk bangunan
pasar-pasar, mulai dari pasar tradisional sampai pusat-
pusat pertokoan dan mal; (3) pusat perindustrian: lahan
digunakan untuk pabrik, gudang, dll.; (4) pusat pendidikan:
lahan digunakan untuk bangunan sekolah, mulai dari
TK sampai perguruan tinggi; (5) pusat kesehatan: lahan
digunakan untuk bangunan rumah sakit, puskesmas, dan
laboratorium; (6) pusat rekreasi: lahan digunakan untuk
sarana rekreasi; (7) pusat pertahanan dan keamanan negara:
lahan digunakan untuk markas tentara dan polisi dan semua
yang terkait dengan aktivitasnya.

Aktivitas
Lakukan pengamatan di sekitar kalian tinggal terhadap minimal
2 keluarga, dan hasilnya presentasikan di depan kelas!
Amati keluarga yang bertempat tinggal di sekitar kalian, aktivitas
ekonomi apa saja yang dilakukan oleh kepala keluarga (Ayah),
Ibu dan anggota keluarga yang sudah bekerja?

No Keluarga Aktivitas Tempat


Ekonomi Tinggal
(Pekerjaan) (desa/kota)
1 Kepala keluarga ................ ................
Ibu ................ ................
Anggota keluarga ................ ................
2 Kepala keluarga ................ ................
Ibu ................ ................
Anggota keluarga ................ ................

208
208 Buku Panduan Siswa IPS
C. Pelaku Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Seperti yang telah diuraikan di Bab 3, pada bagian yang
membahas “Macam-macam Lembaga Ekonomi”, bahwa pelaku
ekonomi di Indonesia bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga
ekonomi. Dalam amanat pasal 33 Undang-undang Dasar 1945,
maka pelaku ekonomi di Indonesia bisa dibedakan menjadi 3
(tiga), yaitu: Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi.
Untuk memahami siapa saja pelaku kegiatan ekonomi
dan bagaimana pelaku-pelaku kegiatan ekonomi melakukan
kegiatannya, sekaligus bagaimana hubungan antara pelaku
ekonomi dengan lingkungan di Indonesia, simak bahasan ini.
Sebelum kita berpikir tentang bagaimana cara mendirikan
sebuah badan usaha maka pertama-tama yang harus kita
pikirkan adalah tentang bentuk badan usaha apa yang paling
sesuai dengan jenis usaha yang akan kita jalankan. Dalam amanat
pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, maka pelaku ekonomi di
Indonesia bisa dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu: Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan
Koperasi . Berikut ini uraian dari ketiga bentuk badan usaha
tersebut:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan bentuk
perusahaan yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal
dari kekayaan negara kecuali bila ada ketentuan lain. Bentuk
ketentuan lain ini pengertiannya mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Badan usaha yang sebagian modalnya dimiliki oleh negara.
b. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara
tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, seperti bentuk

209
SMALB Tunanetra Kelas XI 209
patungan usaha antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, patungan usaha antara pemerintah dengan
BUMN lain, patungan usaha dengan swasta nasional atau
swasta asing dimana mayoritas saham 50% lebih dimiliki
pemerintah.
Secara umum ciri-ciri dari Badan Usaha Milik Negara adalah
sebagai berikut:
a. melayani kepentingan masyarakat umum
b. berusaha untuk memperoleh laba karena usahanya bersifat
komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
c. berstatus sebagai badan hukum dan tunduk pada aturan-
aturan hukum yang berlaku
d. bergerak dalam bidang produksi atau jasa dan vital bagi
masyarakat
e. bertujuan membangun perekonomian nasional menuju pada
kesejahteraan nasional
f. modalnya terdiri dari kekayaan negara yang dipisahkan
g. dibentuk untuk membantu tugas pemerintah guna melayani
kepentingan masyarakat
Kemudian perusahaan-perusahaan negara tersebut terbagi
dalam:
a. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan merupakan salah satu perusahaan milik negara
yang merupakan sebuah bagian dari departemen. Lembaga
ini tidak di bawah pimpinan direksi melainkan seorang
kepala. Status karyawan dalam perusahaan ini adalah
pegawai negeri, sejak tahun 1991 bentuk badan usaha ini
sudah mulai dihapuskan oleh negara karena menimbulkan
ketidakefisiensian dalam kegiatan ekonomi.

210
210 Buku Panduan Siswa IPS
Ciri-ciri dari Perjan adalah sebagai berikut:
1) sifat kegiatan usahanya adalah public service, yakni
mengutamakan pengabdian dan pelayanan masyarakat
2) memperoleh fasilitas sepenuhnya dari negara
3) status karyawannya adalah pegawai negeri
4) merupakan bagian dari departemen/direktorat jenderal/
pemerintah daerah
5) dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan
langsung dari suatu departemen/direktorat jenderal/
pemerintah daerah
6) pengawasan dilakukan baik secara hirarki maupun secara
fungsional
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perum merupakan perusahaan milik negara yang memiliki
tujuan utama melayani kepentingan umum baik dalam
hal produksi, konsumsi maupun distribusi. Secara umum
badan usaha yang berbentuk perum ini memiliki ciri sebagai
berikut:
1) sifat usahanya adalah melayani kepentingan umum dan
sekaligus untuk memupuk keuntungan.
2) berstatus badan hukum tetentu yang diatur dengan
undang-undang.
3) pada umumnya bergerak dibidang jasa-jasa vital (public
utilities).
4) memiliki nama dan kekayaan sendiri serta memiliki
kebebasan bergerak seperti swasta untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain
5) dapat dituntut atau men.untut secara hukum dan
hubungannya diatur berdasarkan hukum perdata.
6) dipimpin oleh seorang direksi.

211
SMALB Tunanetra Kelas XI 211
7) status karyawannya dalah pegawai perusahaan yang
diatur sendiri oleh perusahaan.
8) laporan tahunan perusahaan yang berisi tentang laba/rugi
dan neraca kekayaan disampaikan kepada pemerintah.
c. Perusahaan Negara Perseroan (Persero)
Persero merupakan salah satu badan usaha milik negara
yang bentuknya adalah perseroan terbatas (PT) dimana
sahamnya baik sebagian atau secara keseluruhan dikuasai
oleh negara. Adapun bentuk perseroan secara umum
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) berusaha memperoleh laba/keuntungan
2) status hukumnya adalah hukum perdata yang berbentuk
perseroan terbatas (PT)
3) karena bentuknya PT maka modalnya terdiri dari saham-
saham yang seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh
pemerintah yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan
4) tidak memperoleh fasilitas dari negara
5) dipimpin oleh dewan direksi
6) status karyawannya sebagai perusahaan swasta biasa
Perusahaan negara yang berbentuk persero ini diatur
tersendiri dengan peraturan pemerintah No. 12 tahun 1998
serta diatur pula dalam undang-undang No.1 tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas (PT). Contoh perusahaan negara
yang berbentuk perseroan antara lain: PT Kereta Api Indonesia
(PT KAI), PT Bank BNI Tbk., PT Telkom Tbk. BUMN yang
berbentuk PT dan Tbk artinya terbuka berarti perusahaan
tersebut sudah go publik atau menjual sahamnya di Bursa
Efek Indonesia, dengan kata lain perusahaan tersebut
sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat.

212
212 Buku Panduan Siswa IPS
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan bentuk
perusahaan yang modalnya seluruhnya berasal swasta. Bentuk
BUMS ini pengertiannya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Usaha Perseorangan
Bentuk usaha ini kebanyakan didirikan dan dikelola
oleh individu atau perseorangan baik dengan modal sendiri
ataupun modal pinjaman. Secara umum bentuk usaha
perseorangan ini selalu melekat pula kegiatan badan
usahanya. Antara badan usaha dan perusahaan tidak ada
pembedaan semuanya dijadikan satu dalam kegiatannya.
Tetapi dari keseluruhan jumlah perusahaan yang ada
sekarang ini hampir di tiap-tiap negara perusahaan
perseorangan merupakan jumlah yang paling besar.
Di Indonesia bentuk usaha perseorangan jumlahnya
kurang lebih mencapai 80% dari total seluruh badan usaha
yang ada. Banyaknya jumlah perusahaan perseorangan
disebabkan oleh beberapa ciri positif sekaligus juga kelebihan
dari bentuk perseorangan, antara lain:
1) cara pendirian badan usaha perorangan lebih mudah,
2) sumber pemenuhan modal kewenangan dari pemilik,
3) pengaturan kegiatan organisasinya lebih mudah dan
sederhana,
4) dominasi pemilik menyebabkan manajemennya juga
sederhana,
5) sebagai milik perseorangan maka tingkat pengenaan
pajaknya juga kecil, karena ada komponen PTKP
(Pendapatan Tidak Kena Pajak),
6) kerahasiaan perusahaan lebih terjamin,
7) tingkat keuntungan lebih maksimal karena tidak dibagi

213
SMALB Tunanetra Kelas XI 213
dengan pihak lain, dan
8) bebas melakukan pergerakan sesuai dengan keinginan
pemiliknya.
Sedangkan beberapa ciri negatif atau kelemahan dari
bentuk perseorangan antara lain:
1) tanggung jawab perusahaan tidak terbatas, artinya jika
terjadi kerugian maka harta pribadi pemiliknya juga
menjadi jaminan
2) adanya jumlah modal dan manajemen yang terbatas pada
satu orang maka akan mengurangi kapasitas besarnya
perusahaan
3) kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, hal
ini berkaitan dengan keberadaan pemilik yang cuma
satu orang dimana bila pemiliknya berhalangan tetap
atau meninggal maka belum tentu penggantinya dapat
menjalankan perusahaan karena kurang berpengalaman.
Dalam pelaksanaanya bentuk usaha perseorangan ini
biasanya berbentuk usaha kecil-kecil seperti toko, warung,
rumah makan, penginapan bengkel dan sebagainya. Dan
juga dalam perkembangannya pengelolaan badan usaha ini
juga selain dilakukan sendiri oleh pemiliknya juga kadang-
kadang dilakukan atas nama keluarga.
Sekarang ini banyak bentuk perusahaan perorangan
yang berubah dan berkembang menjadi perusahaan besar,
hal ini memaksa untuk pengelolaan manajemennya yang
semakin kompleks untuk melibatkan pihak lain agar bisa
lebih teratur. Dan dalam hal ini biasanya si pemilik akan
berubah kedudukannya sebagai komisaris yang memiliki
tugas langsung mengawasi kegiatan perusahaan, sedangkan

214
214 Buku Panduan Siswa IPS
pengelolaannya diserahkan kepada manajer yang lebih
profesional.
b. Firma
Bentuk badan usaha firma merupakan sebuah persekutuan
usaha antara dua orang atau lebih dalam mencapai suatu
tujuan bersama yang telah disepakati. Dalam pendiriannya
sebuah firma akan mencantumkan akta pendirian yang
merupakan sebuah legalitas hukum atas kegiatan usahanya.
Dalam akta pendirian sebuah firma ini akan memuat
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) data lengkap tentang para sekutunya.
2) mekanisme dan struktur organisasi yang berfungsi di
dalamnya.
3) jangka waktu usaha yang telah ditentukan dalam bentuk
izin usaha (umumnya 10 tahun).
4) mekanisme pembagian laba untuk para sekutunya.
Dalam pelaksanaannya firma merupakan milik bersama
sehingga semua pemilik firma harus aktif menjalankan
usahanya. Tetapi tidak semua pemilik firma akan memiliki
kuasa untuk bertindak atas nama badan usaha ini. Ada
beberapa pemilik firma yang tidak berkuasa penuh atas badan
usaha dan hal ini telah tercantum dalam akta pendirian.
Tujuan dari pembedaan ini adalah untuk menghindari
adanya risiko tindakan yang nantinya dapat merugikan
badan usaha.
Persekutuan Firma dapat berakhir karena berakhirnya
jangka waktu yang ditetapkan dalam akta pendirian firma
atau dapat bubar sebelum berakhirnya jangka waktu sebagai
akibat dari pengunduran diri salah satu anggota firma.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah kita pelajari

215
SMALB Tunanetra Kelas XI 215
bersama maka dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa
bentuk badan usaha firma ini memiliki beberapa keuntungan
dan kelemahan, antara lain:
Keuntungannya:
1) karena jumlah modal lebih besar dari usaha perseorangan
maka kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
2) seluruh pemilik firma saling bekerja sama melakukan
pengelolaan sehingga perhatiannya terhadap badan usaha
lebih besar.
3) pengambilan keputusan badan usaha lebih rasional dan
akurat karena dilakukan oleh lebih dari satu orang.
Kelemahannya:
1) firma merupakan badan usaha yang jumlah pemiliknya
lebih dari satu sehingga sangat mudah dan rawan
menimbulkan konflik.
2) tanggung jawab para pemiliknya tidak terbatas artinya
akan bertanggung jawab sampai pada harta milik pribadi
jika terjadi risiko kerugian pada badan usaha
3) dalam hal kepemilikan modal, sekutu yang akan
mengundurkan diri akan mengalami kesulitan dalam
pengambilan modal pribadinya.
c. Persekutuan Komanditer (Commanditer Vernotshcaf / CV)
Bentuk badan usaha persekutuan komanditer merupakan
salah satu bentuk kerja sama usaha antar para sekutunya
atas dasar kepercayaan. Hal ini sesuai dengan asal
katanya yakni commandere yang berarti kepercayaan. Jadi
persekutuan ini merupakan bentuk badan usaha yang para
sekutunya mempercayakan modal usaha kepada pihak lain
untuk mengelola. Sehingga dalam kegiatan badan usaha ini

216
216 Buku Panduan Siswa IPS
para sekutunya akan terbagi menjadi dua kelompok, antara
lain:
1) Sekutu Aktif: merupakan kelompok sekutu yang memiliki
tugas menjalankan kegiatan operasional badan usaha
sehari-hari.
2) Sekutu Pasif: merupakan kelompok sekutu yang memiliki
tugas terbatas pada modal yang disetor saja.
Bila dalam pelaksanaan tugas keseharian badan usaha
ini mengalami risiko kerugian usaha melebihi dari modal
usaha yang disetor oleh masing-masing sekutu pasif
maka secara hukum hal ini akan menjadi tanggung jawab
sekutu aktif bahkan sampai tak terbatas. Dengan kata lain
tanggung jawab sekutu pasif hanya sebatas modal disetor,
dan tanggung jawab sekutu aktif sampai kekayaan pribadi
(tidak terbatas).
Sesuai dengan kitab undang-undang hukum perdata
(KUHPdt) tata cara pendirian CV tidaklah jauh berbeda
dengan firma, antara lain:
1) Akta pendirian dibuat dihadapan notaris
2) Akta pendirian didaftarkan dalam Kepaniteraan Pengadilan
Tinggi setempat
3) Akta pendirian yang sudah didaftarkan kemudian
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Berakhirnya kegiatan sebuah CV juga tidak jauh berbeda
dari firma karena pada dasarnya CV merupakan persekutuan
firma, antara lain:
1) berakhirnya jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan
akta pendirian
2) karena pengunduran diri salah satu sekutunya
3) akibat perubahan akta pendirian

217
SMALB Tunanetra Kelas XI 217
Kebaikan dari persekutuan komanditer (CV):
1) karena bentuknya persekutuan maka kebutuhan akan
modal lebih mudah terpenuhi
2) tanggung jawab seorang sekutu komanditer/pasif adalah
terbatas.
3) pemimpin badan usaha ini bisa dilaksanakan oleh
dua orang atau lebih hal ini akan memudahkan dalam
menyusun perencanaan yang matang dan akurat.
Kelemahan dari persekutuan komanditer (CV):
1) adanya pembedaan tugas dari sekutu pasif untuk tidak
mengelola langsung kegiatan badan usaha
2) rawan menimbulkan konflik intern dikalangan anggotanya
karena kepemilikannya yang lebih dari dua orang sehingga
jika tidak hati-hati akan menghancurkan usahanya.
Dalam pengelolaan persekutuan komanditer ini kegiatan
operasional perusahaan dilaksanakan sepenuhnya oleh
pihak sekutu komplementer atau sekutu aktif, sedangkan
sekutu komanditer atau sekutu pasif hanya bertindak
sebagai penyandang modal usaha saja. Keberadaan CV dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
1) CV Murni adalah perseroan komanditer yang hanya
terdapat satu anggota aktif, sementara anggota yang
lainnya menjadi anggota pasif
2) CV Campuran adalah perseroan komanditer dengan
beberapa anggota aktif dan satu atau beberapa orang
anggota pasif.
3) CV Saham adalah perseroan komanditer yang modalnya
terdiri atas saham-saham. Bentuk CV ini merupakan
kombinasi dari perseroan terbatas (PT) dengan Perseroan
Komanditer (CV).

218
218 Buku Panduan Siswa IPS
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) merupakan perusahaan yang
modalnya terbagi atas saham-saham dan tanggung jawab
para pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang
dimilikinya. Perseroan diarahkan pada tata cara penentuan
kepemilikan modal usahanya, sedangkan terbatas diarahkan
pada komposisi tanggung jawab para pemegang saham
atau pesero yang dibatasi sesuai dengan kontribusi yang
diberikan.
Perseroan Terbatas (PT) didirikan berdasarkan Akta
Pendirian sesuai dengan kesepakatan dan tujuan para
pendirinya yang disyahkan di depan notaris. Sehingga
dengan demikian PT merupakan sebuah Badan Hukum, yang
artinya PT bisa melakukan perbuatan hukum, melakukan
perjanjian dan transaksi serta dapat menuntut dan dituntut
secara hukum di pengadilan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat
disimpulkan beberapa kebaikan dan keburukan dari PT,
antara lain:
Kebaikan PT:
1) mudah untuk memperoleh modal dengan cara
mengeluarkan saham
2) kelangsungan hidup perusahaan tidak tergantung dari
pemimpin khususnya berkaitan dengan umur
3) pemilik dan pengusaha terpisah
4) perhatian terhadap karyawan lebih baik
5) adanya efisiensi dalam kepemimpinan karena adanya
pembagian tugas yang jelas
Keburukan PT:
1) saham-sahamnya mudah diperdagangkan sehingga

219
SMALB Tunanetra Kelas XI 219
mudah menimbulkan spekulasi,
2) rahasia perusahaan kurang terjamin karena seluruh
kegiatan perusahaan harus dilaporkan kepada pemilik
modal/saham,
3) para pemegang saham kurang peduli terhadap kondisi
perusahaan karena lebih mengutamakan perolehan
dividen,
4) pajak perusahaan lebih besar, dan
5) tanggung jawab yang terbatas menyebabkan terjadinya
kecerobohan-kecerobohan.
Dalam pengelolaan PT terdapat pemisahan antara
pemilik dan pengelola. Pemilik bertanggungjawab sebatas
terhadap saham yang dimilikinya sedangkan pengelola atau
pengusaha bertanggungjawab penuh terhadap kinerja dan
operasional perusahaan. Selanjutnya pengusaha merupakan
sebuah dewan direksi dengan beberapa personilnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan bertanggung
jawab dalam mengelola manajemen perusahaan. Dan dalam
menjalankan tugasnya ini dewan direksi akan diawasi oleh
dewan komisaris yang mayoritas keanggotaannya adalah
juga pemilik saham.
Untuk pengesahan status badan hukum maka prosedur
yang harus ditempuh oleh PT antara lain:
1) Pembuatan Akta Pendirian, dengan cara pendiri datang
ke kantor notaris untuk dibuatkan akta pendirian yang
didalamnya memuat anggaran dasar yang telah disepakati.
2) Pengesahan Menteri Kehakiman, notaris kemudian
mengirimkan akta pendirian tersebut kepada Kepala
Direktorat Perdata Departemen Kehakiman untuk
memperoleh pengesahan dari menteri kehakiman.

220
220 Buku Panduan Siswa IPS
3) Pendaftaran di Pengadilan Negeri, dengan cara para
pendiri atau kuasanya membawa akta pendirian dan
keputusan pengesahan ke kantor Panitera Pengadilan
Tinggi setempat.
4) Pengumuman dalam Berita Negara, para pendiri atau
kuasanya membawa akta pendirian, surat keputusan
pengesahan, dan surat pendaftaran dari panitera ke
kantor percetakan negara untuk diumumkan dalam Berita
Negara.
Modal PT terbagi atas saham-saham. Nah, apa sebenarnya
yang dimaksud dengan saham? Saham adalah surat tanda
ikut serta sebagai pemilik modal dalam sebuah PT yang
keberadaanya bisa diperjualbelikan dalam masyarakat.
Saham ini bisa diterbitkan sebagai:
1) saham atas nama adalah saham yang memuat nama
pemiliknya, dan
2) saham atas tunjuk adalah saham yang tidak memuat
nama pemiliknya.
Dalam setiap saham yang diterbitkan terdapat nilai
(harga) nominal yang tertulis resmi di dalamnya dan dalam
proses jual beli nilai saham akan mengalami fluktuatif
sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar, inilah
yang disebut dengan nilai kurs saham. Jual beli saham
terjadi di pasar modal (bursa efek). Bagi perusahaan yang
mengalami perkembangan baik, dapat menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui mekanisme go public di Bursa
Efek Indonesia. Jika sebuah PT yang sudah go public maka
di belakang nama perusahaan itu diberi Tbk., contoh PT.
Telkom. Tbk.
Setiap saham memiliki nilai jasa yang disebut dengan

221
SMALB Tunanetra Kelas XI 221
dividen dan dapat ditukar/diambil pada waktu tertentu.
Dividen merupakan bagian dari keuntungan PT yang
dibagikan kepada pemilik/pemegang saham.

3. Koperasi
Sebagaimana telah diuraikan di depan, BUMN dan BUMS
merupakan badan usaha yang secara umum merupakan sebuah
perkumpulan modal. Salah satu bentuk badan usaha lain yang
diakui pemerintah adalah koperasi, berbeda dengan BUMN dan
BUMS maka koperasi sebagai salah satu badan usaha selain
bertujuan mencari keuntungan juga lebih menekankan pada
kesejahteraan anggota dan masyarakat (social motif)
Menurut pasal 1 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian,
koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian koperasi di atas, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam koperasi, yaitu:
a. sebagai Badan Hukum, koperasi memiliki tujuan mencari
laba. Tetapi laba dalam koperasi hanyalah sebagai alat saja
untuk mencapai kesejahteraan anggota.
b. prinsip koperasi sebagai landasan kegiatan. Prinsip koperasi
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan koperasi merupakan sebuah identitas diri yang
membedakan koperasi dengan badan usaha lain.
Adapun Prinsip-Prinsip Koperasi sebagai berikut:
a. keanggotaan bersifat terbuka dan suka rela
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis

222
222 Buku Panduan Siswa IPS
c. pembagian SHU dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa usaha anggotanya.
d. pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
e. kemandirian
f. pendidikan perkoperasian
g. kerja sama antarkoperasi
Selanjutnya setelah kita mengetahui tentang prinsip, maka
selanjutnya dapat kita lihat permodalan koperasi. Modal
koperasi terbagi menjadi 2 (dua), antara lain:
a. Modal ekstern:
1) Anggota, seperti simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan sukarela dan simpanan lainnya
2) Non anggota, seperti pinjaman bank dan lembaga keuangan
lain, hibah, bantuan, hadiah dan sumbangan baik dari
pemerintah maupun pihak lain.
b. Modal Intern:
1) SHU dan dana cadangan koperasi
2) Modal intensif, berupa dana penyusutan aktiva tetap yang
belum digunakan
Dalam koperasi kekuasaan tertinggi ada di tangan rapat
anggota, sedangkan untuk menjalankan usahanya dilakukan
oleh pengurus yang bertanggungjawab langsung kepada rapat
anggota. Pengurus dalam menjalankan kegiatannya diawasi
oleh badan pengawas dan juga merupakan pemegang amanat
dari rapat anggota.
Koperasi jika dilihat dari keanggotaannya, dapat dibedakan
atas: (1) koperasi Primer (koperasi yang anggotanya orang per
orang); (2) koperasi Sekunder (koperasi yang anggotanya terdiri
atas badan hukum koperasi), di tingkat kabupaten/kota ada
koperasi pusat, di tingkat provinsi ada koperasi gabungan dan

223
SMALB Tunanetra Kelas XI 223
di tingkat nasional ada koperasi induk.
Adapun dilihat dari jenis usahanya, koperasi dapat dibedakan
atas:
a. Koperasi Konsumsi, koperasi yang kegiatannya diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para anggotanya,
sehingga para anggotanya dapat dengan mudah memenuhi
keperluan hidupnya dengan harga yang pantas.
b. Koperasi Produksi, koperasi yang dalam usahanya
menghasilkan barang-barang secara bersama. Contoh:
Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI)
c. Koperasi Kredit, koperasi yang kegiatan usahanya menerima
dan memberikan pinjaman kredit kepada para anggotanya
dengan syarat mudah dan ringan.
d. Koperasi Serba Usaha, koperasi yang kegiatan usahanya
meliputi kegiatan konsumsi, produksi dan simpan pinjam/
kredit.
e. Koperasi Jasa, koperasi yang kegiatannya bergerak di bidang
jasa/pelayanan. Contoh: Koperasi Angkutan Kota

Aktivitas

Diskusikan dengan teman satu kelompok kalian! Hasilnya


dikumpukan kepada Guru.
1. Coba kalian lakukan perhatikan di koperasi sekolah di mana
kalian sekolah, siapa anggotanya dan dari mana sumber
permodalannya serta kapan terakhir melakukan RAT (Rapat
Anggota Tahunan)?
2. Coba kalian bayangkan dan pahami tentang permodalan PT dan
permodalan koperasi. Kemudian kalian bandingkan mekanisme
permodalannya.

224
224 Buku Panduan Siswa IPS
Rangkuman

1. Permintaan (demand) adalah jumlah barang atau jasa yang rela


dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai
kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi
faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang
adalah harga barang itu sendiri (Px), harga barang lain (Py)
bisa barang substitusi dan barang komplementer, pendapatan
konsumen (Y), selera/preferensi konsumen (t), dan jumlah
Penduduk (Pop).
2. Penawaran (supply) diartikan kesediaan penjual untuk menjual/
menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat
harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi penawaran antara lain harga
barang itu sendiri (Px), harga barang lain (Py), tingkat teknologi
(T) dan harga sumber daya/input (I).
3. Keseimbangan pasar (equilibrium price) atau harga keseimbangan
atau harga pasar diartikan sebagai tingkat harga yang terjadi
berdasarkan kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Keseimbangan terjadi saat kurva permintaan berpotongan
dengan kurva penawaran. Titik perpotongan antara kedua
kurva tersebut disebut dengan titik keseimbangan (equilibrium),
harganya pada sumbu vertikal disebut harga keseimbangan
(Price Equilibrium) dan kuantitasnya pada sumbu horizontal
disebut jumlah/kuantitas keseimbangan (quantity equlibrium).
Metode untuk menghitung keseimbangan ada 3 (tiga) macam
yaitu Pendekatan Tabel, Pendekatan Grafik dan Pendekatan
Matematis.

225
SMALB Tunanetra Kelas XI 225
4. Pasar diartikan sebagai “tempat” bertemunya kekuatan penjual
(supply) dan kekuatan pembeli (demand) sampai timbul transaksi.
Pengertian pasar yang menekankan pentingnya tempat atau
dalam arti fisik disebut pasar tradisional (pasar konkret).
Pengertian pasar yang menekankan “bertemunya” kekuatan
penjual dan kekuatan pembeli (tidak harus secara fisik) sampai
menimbulkan transaksi. disebut pasar modern (pasar abstrak).
5. Penggolongan pasar dapat dilakukan menurut:
a. Barang yang ditransaksikan: (1) Pasar Output; dan (2) Pasar
Input.
b. Struktur Penjualnya: (1) Pasar Persaingan Sempurna; (2). Pasar
Persaingan Tidak Sempurna, terdiri atas Pasar Monopoli; Pasar
Oligopoli (bisa dipecah lagi menjadi Duopoli dan Oligopoli) dan
Pasar Persaingan Monopolistik.
c. Struktur Pembelinya: (1) Pasar Monopsoni; dan (2) Pasar
Oligopsoni.
6. Aktivitas Ekonomi dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
memenuhi kebutuhannya manusia mencari mata pencaharian
sesuai dengan kemampuannya dan dipengaruhi juga oleh
kondisi lingkungan sekitarnya baik lingkungan alam, sosial dan
budaya.
7. Pelaku ekonomi di Indonesia dapat dibedakan atas: (1) BUMN;
(2) BUMD, BUMS; dan 3) Koperasi.

226
226 Buku Panduan Siswa IPS
Uji Kompetensi
I. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Kurva permintaan memiliki kemiringan garis atau slope ….
a. negatif
b. positif
c. lurus
d. mendatar

2. Salah satu faktor penentu permintaan yang dominan adalah


....
a. pendapatan masyarakat
b. harga barang itu sendiri
c. harga barang substitusi
d. selera masyarakat

3. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang


ditawarkan. Pernyataan ini berlaku untuk ....
a. penawaran
b. permintaan
c. persediaan
d. permintaan dan penawaran

4. Permintaan merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan


oleh…
a. masyarakat produsen
b. masyarakat konsumen
c. masyarakat buruh
d. masyarakat produsen dan konsumen

227
SMALB Tunanetra Kelas XI 227
5. Permintaan dan penawaran bergeser ....
a. apabila dalam keadaan ceteris paribus.
b. apabila faktor yang mempengaruhinya berubah.
c. apabila barang dan jasa di pasar naik.
d. apabila harga barang dan jasa di pasar turun.

6.Titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva


penawaran merupakan ....
a. harga pasar
b. penurunan permintaan
c. penurunan penawaran
d. titik keseimbangan (jumlah dan harga keseimbangan)

7. Kurva permintaan sebuah produk dapat bergeser ke kanan


akibat ....
a. peningkatan pendapatan konsumen.
b. penurunan harga barang subtitusi dari produk tersebut.
c. peningkatan harga barang komplementer.
d. perubahan selera konsumen.

8. Kurva penawaran bergeser ke kiri atau ke atas, berarti ...


a. penawaran berubah
b. penawaran bertambah
c. penawaran berkurang
d. penawaran tetap

228
228 Buku Panduan Siswa IPS
9. Menurut hukum permintaan ....
a. jumlah produk yang diminta berbanding terbalik dengan
harga.
b. jumlah produk yang diminta berbanding lurus dengan harga.

c. jumlah produk yang diminta berbanding tidak menentu


dengan harga
d. jumlah produk yang diminta tidak tergantung dari harga

10. Struktur atau bentuk pasar lebih ditentukan oleh ....


a. jumlah pembeli
b. jumlah penjual
c. tingkat harga
d. tingkat persaingan

11. Jika seorang penjual bisa menjual berapapun produk yang


dihasilkannya tanpa mempengaruhi kuantitas pasar secara
keseluruhan, maka pasar yang dihadapi termasuk dalam pasar
....
a. persaingan sempurna
b. persaingan monopolistik
c. oligopoli
d. monopoli

12. Perusahaan produsen air mineral seperti Aqua di Indonesia


adalah contoh perusahaan yang berada dalam pasar ....
a. persaingan sempurna
b. persaingan monopolistik
c. oligopoli
d. monopoli

229
SMALB Tunanetra Kelas XI 229
13. Ciri utama badan usaha milik negara adalah ….
a. dimiliki oleh pemerintah negara sahabat
b. dimiliki oleh sebagian besar pemegang saham luar negeri
c. dimiliki sebagian atau seluruhnya oleh negara
d. dimilki secara bersama-sama

14.Koperasi merupakan partner pemerintah dalam mewujudkan


masyarakat yang adil dan makmur merata material dan
spiritual. Ini merupakan ciri koperasi berdasarkan ….
a. kepemilikannya
b. permodalannya
c. fungsinya
d. tujuannya

15.Badan usaha yang anggotanya terdiri dari sekutu aktif dan


sekutu pasif adalah ....
a. perseorangan
b. firma
c. CV
d. PT

II. Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Deskripsikan pengertian permintaan dan penawaran?
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran!
3. Apa yang dimaksud dengan pasar konkret dan pasar abstrak?
4. Berikan contoh-contoh aktivitas ekonomi penduduk yang
tinggal daerah pedesaan dan di daerah perkotaan?
5. Siapa saja pelaku ekonomi di Indonesia berdasarkan pasal 33
UUD 1945? Sebutkan dan Jelaskan!

230
230 Buku Panduan Siswa IPS
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi. 2013. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat,


dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Asy’ari Sapari Imam. 1993. Sosiologi Kota dan Desa. Surabaya:
Usana Offset
Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Indonesia.
Bambang Triadmojo. (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta
Off set Yogyakarta.
Bintarto, R & Surastopo Hadisumarno. (1991). Metode Analisa
Geografi. Jakarta: LP3ES.
Budiono. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid I (Ekonomi Mikro
Yogyakarta: BPFE UGM
_________. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid II (Ekonomi Makro
Yogyakarta: BPFE UGM
Chay Asdak. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Dadang Supardan. (2007. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian
Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
Dany Haryanto, Edwi Nugrohadi. 2011. Pengantar Sosiologi Dasar
Jakarta: Prestasi Pustakakaraya
Gilarso, T. (1991). Pengantar Ilmu Ekonomi, Bagian Makro.
Yogyakarta: Kanisius
Ida Bagus Mantra. (2002). Demografi Umum. Yogyakarta:
Gadjah mada University Press
Indonesian Heritage. (2002). Manusia dan Lingkungan. Jakarta.
Gra media.
Irawan M. Suparmoko. (1989). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta:
BPFE UGM
Isa M. Darmawijaya. (1997). Klasifikasi Tanah. Yogyakarta:
GadjahMada University Press
Jamulyo dan Sutanto. (1993). Pengantar Geografi Tanah.
Yogyakarta:Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Kartasapoetra A.G., Gunarsih K. dan Mul Mulyani. (2000).
Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta
Mankiw, G. N. (1998). Principles of Economics Part I. Hardvard:
Hascourt Brace Company

231
SMALB Tunanetra Kelas XI 231
Morgan, R.P.C. (1995). Soil Erosion and Conservation. England:
Longman, Silsoe College and Cranfield University
Nopirin. (1997). Ekonomi Moneter Jilid I. Yogyakarta: BPFE UGM
_______. (1997). Ekonomi Moneter Jilid II. Yogyakarta: BPFE UGM
Otto Sumarwoto. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan
Pembangunan.Jakarta: Djambatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980
Tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian
Samuelson, Paul A & Nordhaus, William D. (1985). Ekonomi
Edisi Keduabelas–Jilid I. (Diterjemahkan oleh: Jaka Wasana).
Jakarta: Erlangga
Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada Printing
Strahler, Arthur. (1986). Physical Geography. New York: John Wiley
& Son Inc.
Sudjoko, dkk. (2011). Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Suyono Sosrodarsono. (2006). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta:
PT Pradnya Paramita.
Syahrial Syarbaini, Rusdiyanta. 2009. Dasar-dasar Sosiologi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 23
ayat 1
Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pertambangan
Undang-Undang No.32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang No.33 Tahun 2003 tentang Perimbangan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Winardi. (1987). Pengantar Ekonomi Makro. Bandung: Tarsito
World Population Data Sheet. (2014). Population Reference Bureau.
Yesmil Anwar dan Adang. 2013. Sosiologi untuk Universitas.
Bandung: Refika Aditama
Zimmermann, Erich W. (1951). World Resources and Industries.
New York.

232
232 Buku Panduan Siswa IPS
GLOSARIUM

Approved/ social sanctioned institutions : Lembaga-lembaga yang


diterima masyarakat
Atmosfer : Lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh.
Basic institusions : Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting
untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat
Basic Utility : Guna dasar
Ceteris Paribus : Hal/faktor-faktor lain dianggap konstan
Crescive institutios : Lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja
tumbuh dari adat istiadat masyarakat
Custom : Kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya
karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat
yang memilikinya.
Demand : Permintaan
Differentiate : Bisa dibedakan
Disequilibrium : Ketidakseimbangan
Distribusi : Kegiatan menyalurkan barang dan jasa dan produsen
(penghasil) ke tangan konsumen (pemakai) atau yang membutuhkannya
Dividend : Keuntungan yang dibagi kepada pemegang saham
Effective demand : Permintaan yang didukung daya beli
Enacted institutions : Lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan tertentu
Equilibrium : Keseimbangan
Excess demand : Kelebihan permintaan
Excees : Kelebihan penawaran
Folkways : Kebiasaan yang merupakan suatu bentuk perbuatan
berulang-ulang dengan bentuk yang sama

233
SMALB Tunanetra Kelas XI 233
From Utility : Guna bentuk
General institutions : Lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian
besar masyarakat dunia
Imperfect competition : Persaingan tidak sempurna
Institutionalizing : Pelembagaan, yakni suatu proses yang dilewati
oleh suatu norma
Internalizing : Proses norma-norma kemasyarakatan tidak hanya
berhenti sampai pelembagaan saja
Invisible Hand : Tangan tidak kentara (mekanisme pasar)
Komplementer : Dua barang yang saling melengkapi
Kondisi geografis : Kondisi wilayah berdasarkan kondisi/keadaan
alam secara menyeluruh dan kaitannya dengan kondisi alam wilayah
di sekitarnya
Mores : Tata kelakuan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari
sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan
pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-
anggotanya.
Need : Keinginan yang menuntut segera dipenuhi
Opperative institution : lembaga sosial yang berfungsi menghimpun
pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan suatu
lembaga.
Out of date : Ketinggalan jaman/using
Ownership Utility : Guna kepemilikan
Perfect competition : Persaingan sempurna
Preferensi : Skala prioritas
Place Utility : Guna tempat
Potensial demand : Permintaan potensial (belum didukung daya beli)
Price taker : Pengambil harga

234
234 Buku Panduan Siswa IPS
Price maker : Pembuat harga
Produksi : Kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa
Regulative institutions : Lembaga sosial yang bertujuan mengawasi
adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak
lembaga itu sendiri
Restricted institutions : Lembaga sosial yang hanya dikenal oleh
masyarakat tertentu
Service Utility : Guna pelayanan
Social control : Pengendalian sosial
Substitusi : Dua barang yang bisa saling menggantikan
Slope : Kemiringan garis/gradien
Supply : Penawaran
Taste : Selera
Time Utility : Guna waktu
Trained Labour : Tenaga kerja terlatih
Skilled Labour : Tenaga kerja terdidik
Subsidiary Institutions : Lembaga sosial yang dianggap kurang
penting
Sumber Daya Alam : Sumber daya yang berasal dari alam yang
dimiliki suatu wilayah, baik berupa daratan, udara, maupun perairan
perairan yang bermanfaat untuk mendukung kehidupan manusia dan
pembangunan wilayah
Sumber Daya Manusia : Penduduk suatu wilayak dengan brbagai
karakeristiknya yang dapat menunjang kehidupan manusia dan
pembangunan wilayah
Unsanctioned institutions : Lembaga sosial yang ditolak oleh
masyarakat

235
SMALB Tunanetra Kelas XI 235
Unskilled and Unskiled and Untrained Labour : Tenaga kerja yang
tidak terdidik dan tidak terlatih
Usage : cara-cara berbuat
Wilayah : Tempat dan unsur-unsur lain yang dimanfaatkan untuk
menunjang kehidupan manusia
Yield/income : pendapatan/penghasilan

236
236 Buku Panduan Siswa IPS
PROFIL PENULIS

Nama Lengkap : Dr. Mukminan


Telp. Kantor/HP : 0274-548202 / 08157956800
E-mail : mukminan@yahoo.co.id
mukminan@uny.ac.id
Alamat kantor : Kampus Karangmalang
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta
Bidang Keahlian : Teknologi Pembelajaran Geografi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 1978 - sekarang: Dosen Program Studi S1Pendidikan Pendidikan Geografi,
FIS-UNY
2. 1997 - sekarang: Dosen Program Pascasarjana (S2 dan S3) UNY

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S3: Teknologi Pendidikan (1985-1995), IKIP Jakarta
2. S2: Teknologi Pendidikan (1983-1984), IKIP Jakarta
3. S1: Pendidikan Geografi (1972-1977), IKIP Yogyakarta

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):


1. Buku PEKERTI (Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional)
Buku 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Negeri
Yogyakarta. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional, dan Sumber Belajar.
2015. (Tulisan ber-Tim)
2. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Kelas-VIII, Kurikulum
2013 Semester-1, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013,
(Tulisan ber-Tim)
3. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Kelas-VIII, Kurikulum
2013 Semester-2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013,
(Tulisan ber-Tim)
4. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Kelas-VIII, Kurikulum
2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, (Tulisan ber-Tim)

237
SMALB Tunanetra Kelas XI 237
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)
1. “Pengembangan E-Learning Mata Kuliah Aplikasi Komputer 2 di Program
Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores” diterbitkan dalam Jurnal
Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1, No. 2. Th. 2014
2. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk
Menanamkan Kesadaran Lingkungan bagi Siswa SMP” diterbitkan dalam
Jurnal Pendidikan IPS "Harmoni Sosial" Volume 1, No. 2. Th. 2014
3. “Assesing Students’ Learning Autonomy According to Seven Jumps
Technique in Higher Education”, diterbitkan dalam AMERICAN JOURNAL
of EDUCATIONAL RESEARCH, Vol. 1. No.7, Agustus 2013, hal: 263-
266.
4. "Peningkatan Kemampuan Penilaian Pembelajaran Geografi" diterbitkan
dalam Jurnal Inotek: Inovasi dan Aplikasi Teknologi. No. 1. Vol.17 Februari
2013
5. “Evaluasi Implementasi KTSP Pada Pembelajaran Geografi SMA di Kota
Yogyakarta” diterbitkan dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, No. 3. XXX
November, 2011,
6. “Pemetaan Kualitas Kepala SMA dan SMK Melalui Evaluasi Kinerja di
Kabupaten Bantul tahun 2010” diterbitkan dalam Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, Vol. 6 Th ke-2, 2011
7. "Kajian Relevansi Lulusan Jurusan Pendidikan Geografi UNY tahun 2005-
2009, tahun 2010" diterbitkan dalam Jurnal Informasi, No. 2. XXXVII Th
2011.

Informasi Lain
Selain aktif mengajar sebagai dosen, penulis juga terlibat sebagai penyaji
di berbagai seminar baik lokal, nasional, maupun internasional, sebagai
narasumber pada Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik
Instruksional (PEKERTI) bagi dosen/instruktur di sejumlah perguruan tinggi
dari sejumlah kementerian, sebagai asesor nasional BAN-PT (Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi) untuk Program Sarjana (S1), Program Magister
(S2), dan Program Doktor (S3), serta anggota tim ad-hoc untuk berbagai
standar di BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan Kemendiknas.

238
238 Buku Panduan Siswa IPS

Anda mungkin juga menyukai