Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KEBUDAYAAN, PENJAJAHAN, PERJUANGAN SEBELUM


KEMERDEKAAN, PERJUANGAN SETELAH KEMERDEKAAN

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. NOLA JUITA NIM. 2301203004
2. FENILAWATI NIM. 230120308
3. ABEL ARTA MERVIA NIM. 2301203030

Dosen Pembimbing
DINA DAHLIANA, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
YAYASAN PEMBINAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
SOLOK NAN INDAH (YP3SNI)
1445 H / 2023 M

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, karena berkat


rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah dapat memberikan
manfaat terhadap pembacanya.

Solok, Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORITIS


A. Unsur-unsur Kebudayaan...................................................................... 3
B. Kebudayaan Hindu-Budha, Islam, dan Kebudayaan Barat..... 6
C. Kebudayaan Hindu-Buddha Masuk Ke Indonesia....................... 7
D. Kebudayaan Islam..................................................................................... 13
E. Kebudayaan Barat..................................................................................... 14
F. Interaksi dan Akulturasi......................................................................... 15
G. Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya.......................................... 16
H. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia
dalam Mencapai Kemerdekaan........................................................... 21
I. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia
dalam Mempertahankan Kemerdekaan.......................................... 22
J. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa RIS
Sampai Dengan Awal Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin..... 26
K. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia
dalam Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan................ 29

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 33
B. Saran .............................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hal yang sangat tidak mudah untuk memperebutkan kemerdekaan
dari tangan penjajah. Sehingga mengukirkan sejarah yang panjang dan
penuh arti. Dari kata sejarah itu sendiri mempunyai banyak arti yang di
kemukakan oleh beberapa sejarawan. Di dalam “New American
Encyclopedia” menyebutkan sejarah menurut pengertian sempit adalah
meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa tertentu, ditempatkan dalam relasi kronologis antara yang satu
dengan yang lain.
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511
sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.
Selama penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang
dikenal sebagai gerakan Kebangkitan Nasional pertama, yaitu lahirnya
organisasi pergerakan Budi Utomo. Namun masih mengalami kekalahan
yang terus menerus, sadar akan hal itu Indonesia mulai tumbuh dan
berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan.
Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong
proses terwujudnya NKRI dalam wadah Nusantara.
Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama.
Banyak para pahlawan yang gugur demi mempertahankan bumi pertiwi
tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk mengejar
sebuah kata merdeka. Sebelum tahun 1908, telah banyak bangsa lain yang
ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Mereka banyak memeras,
menindas, dan merampas hak-hak rakyat Nusantara. Banyak perlawanan
dari pahlawan-pahlawan kita yang masih bersifat kedaerahan. Muncul
banyak tokoh-tokoh yang memegang andil besar dalam perlawanan
terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan.
Tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan
kemerdekaan ini, tetap menjaga semangat perjuangan dan

1
2

mempertahankan kebudayaan nenek moyang kita. Namun di jaman


globalisasi sekarang ini, semangat generasi muda penerus bangsa kian
menurun dan sangat memprihatinkan. Melihat akan gigihnya para
pejuang daerah kita terdahulu, harusnya para pemuda merasa malu.
Semestinya para pemuda generasi baru harus bisa melanjutkan
perjuangan para pendahulu yang rela berkorban tanpa jasa dan berani
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi muda
seharusnya dapat melanjutkan tonggak harapan ini untuk mengisi
kemerdekaan dengan cara meningkatkan akhlak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
makalah ini adalah bagaimanakah kebudayaan, penjajahan, perjuangan
sebelum kemerdekaan, perjuangan setelah kemerdekaan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
kebudayaan, penjajahan, perjuangan sebelum kemerdekaan, perjuangan
setelah kemerdekaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah cara hidup yang dimiliki oleh suatu
masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan
meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari bahasa, sistem
pengetahuan, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup, sistem
mata pencaharian, sistem religi, hingga sistem kesenian.

2. Unsur-unsur Kebudayaan
a. Bahasa
Bahasa adalah unsur kebudayaan yang paling penting,
karena merupakan sarana utama komunikasi dan interaksi
antaranggota masyarakat. Bahasa juga berperan dalam
pembentukan pola pikir dan persepsi masyarakat terhadap dunia.

b. Sistem pengetahuan adalah unsur kebudayaan yang mencakup


pengetahuan masyarakat tentang alam semesta, manusia, dan
masyarakat itu sendiri. Sistem pengetahuan ini diwariskan dari
generasi ke generasi melalui berbagai cara, seperti lisan, tulisan,
dan simbol-simbol.

3
4

c. Sistem kemasyarakatan adalah unsur kebudayaan yang mengatur


hubungan antaranggota masyarakat, termasuk peran, tanggung
jawab, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
tersebut.

d. Sistem peralatan hidup adalah unsur kebudayaan yang mencakup


berbagai alat, teknologi, dan benda-benda material yang
digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
5

e. Sistem mata pencaharian adalah unsur kebudayaan yang


mengatur cara masyarakat memperoleh sumber daya yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

f. Sistem religi adalah unsur kebudayaan yang berkaitan dengan


kepercayaan dan praktik-praktik keagamaan masyarakat. Sistem
religi ini memberikan pedoman bagi masyarakat dalam memahami
dunia, bermoral, dan menghadapi kehidupan setelah kematian.

g. Sistem kesenian adalah unsur kebudayaan yang berkaitan dengan


berbagai bentuk karya seni, seperti musik, tari, seni rupa, dan
sastra. Sistem kesenian ini merupakan sarana untuk
mengekspresikan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat.
6

Ketujuh unsur kebudayaan tersebut saling berkaitan dan


saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, sistem religi dapat
mempengaruhi sistem kemasyarakatan, dan sistem kesenian dapat
mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa.

B. Kebudayaan Hindu-Budha, Islam, dan Kebudayaan Barat

Kebudayaan Hindu, Buddha, Islam, dan Barat adalah empat


kebudayaan besar yang telah mempengaruhi perkembangan kebudayaan
di Indonesia. Keempat kebudayaan tersebut memiliki ciri khas dan
karakteristik masing-masing, namun juga saling berinteraksi dan
bercampur baur satu sama lain.
7

C. Kebudayaan Hindu-Buddha Masuk Ke Indonesia


Kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia pada abad ke-1
Masehi melalui jalur perdagangan dan pelayaran. Pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha dapat dijumpai di berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia, mulai dari agama, sistem pemerintahan, seni, dan budaya.
Dalam bidang agama, kebudayaan Hindu-Buddha telah melahirkan
agama Hindu dan Buddha. Kedua agama tersebut memiliki pengaruh yang
besar terhadap kehidupan spiritual masyarakat Indonesia. Selain itu,
kebudayaan Hindu-Buddha juga telah melahirkan berbagai ritual dan
upacara keagamaan, seperti upacara ngaben, upacara pernikahan, dan
upacara potong gigi.
Dalam bidang sistem pemerintahan, kebudayaan Hindu-Buddha
telah melahirkan berbagai kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seperti
Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, dan
Kerajaan Majapahit. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki sistem
pemerintahan yang kompleks dan terstruktur.
Dalam bidang seni, kebudayaan Hindu-Buddha telah melahirkan
berbagai karya seni, seperti seni patung, seni relief, seni bangunan, seni
tari, dan seni musik. Karya-karya seni tersebut memiliki nilai estetika
yang tinggi dan menjadi bukti kejayaan kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia.
1. Perkembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia
Agama Hindu dan Buddha berkembang pesat di Indonesia pada
abad ke-4 hingga abad ke-16. Hal ini ditandai dengan berdirinya
berbagai kerajaan Hindu dan Buddha di berbagai wilayah di
Indonesia.
Berikut adalah beberapa faktor yang mendorong
perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia:
a. Jalur Perdagangan
Jalur perdagangan merupakan jalur yang paling banyak
diyakini oleh para ahli sejarah sebagai jalur masuknya agama
Hindu dan Buddha ke Indonesia. Golongan pedagang India yang
8

datang ke Indonesia untuk berdagang sering kali menyebarkan


agama Hindu dan Buddha kepada masyarakat Indonesia.

b. Jalur intelektual
Golongan Brahmana yang diundang oleh para penguasa di
Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu juga turut membawa
pengaruh kebudayaan India lainnya, seperti bahasa, aksara, dan
seni. Hal ini memudahkan penyebaran agama Hindu dan Buddha
di Indonesia.

c. Jalur perkawinan
Orang-orang Indonesia yang belajar di India kemudian
menikah dengan orang India dan kembali ke Indonesia. Mereka
membawa pengaruh kebudayaan India, termasuk agama Hindu
dan Buddha, ke Indonesia.

d. Jalur asimilasi
Golongan Sudra yang datang ke Indonesia karena didorong
oleh keinginan untuk memperbaiki nasib kemudian berasimilasi
dengan masyarakat Indonesia. Mereka membawa pengaruh
kebudayaan India, termasuk agama Hindu dan Buddha, ke
Indonesia.

Perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia ditandai


dengan berdirinya berbagai kerajaan Hindu dan Buddha di berbagai
wilayah di Indonesia. Berikut adalah beberapa kerajaan Hindu dan
Buddha yang pernah berdiri di Indonesia:
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia.
Kerajaan ini berdiri pada abad ke-4 di Kalimantan Timur.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu terbesar di
Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-5.
9

c. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha terbesar di
Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 dan menguasai jalur
perdagangan di Selat Malaka.
d. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Buddha
terbesar di Jawa Tengah. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-8.
e. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir
di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 dan menguasai
wilayah yang luas di Nusantara.

Pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia sangat besar.


Pengaruh tersebut terlihat dalam berbagai bidang, seperti:
a. Bahasa
Bahasa Sanskerta, yaitu bahasa yang digunakan dalam agama
Hindu dan Buddha, banyak digunakan dalam bahasa Indonesia.
b. Aksara
Aksara Jawa dan Bali merupakan aksara yang berasal dari aksara
Pallawa yang berkembang di India.
c. Seni
Candi-candi Hindu dan Buddha yang tersebar di Indonesia
merupakan salah satu bentuk karya seni yang sangat indah.
d. Arsitektur
Keraton-keraton di Indonesia banyak dipengaruhi oleh arsitektur
India.
e. Hukum
Hukum Hindu dan Buddha juga banyak mempengaruhi hukum
adat di Indonesia.
10

Agama Hindu dan Buddha telah memberikan pengaruh yang


besar terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia. Pengaruh
tersebut masih dapat kita rasakan hingga saat ini.

2. Hindu-Buddha Berpengaruh di Indonesia


Agama Hindu dan Buddha telah memberikan pengaruh yang
besar terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia. Pengaruh
tersebut dapat dilihat dalam berbagai bidang, seperti:
a. Bahasa
Bahasa Sanskerta, yaitu bahasa yang digunakan dalam
agama Hindu dan Buddha, banyak digunakan dalam bahasa
Indonesia. Misalnya, kata-kata seperti "dana", "danau", "guru",
"dharma", dan "sakti" berasal dari bahasa Sanskerta.
b. Aksara
Aksara Jawa dan Bali merupakan aksara yang berasal dari
aksara Pallawa yang berkembang di India. Aksara-aksara tersebut
digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, Bali, dan Sunda.
c. Seni
Candi-candi Hindu dan Buddha yang tersebar di Indonesia
merupakan salah satu bentuk karya seni yang sangat indah. Candi-
candi tersebut memiliki nilai seni yang tinggi dan juga
mengandung nilai-nilai filosofis.

Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia


11

d. Arsitektur
Keraton-keraton di Indonesia banyak dipengaruhi oleh
arsitektur India. Misalnya, bentuk atap keraton yang melengkung
dan tinggi merupakan pengaruh dari arsitektur India.

Keraton Yogyakarta, salah satu keraton terbesar di Indonesia

e. Hukum
Hukum Hindu dan Buddha juga banyak mempengaruhi
hukum adat di Indonesia. Misalnya, konsep "karma" dan
"reinkarnasi" yang berasal dari agama Hindu juga terdapat dalam
hukum adat di Indonesia.
Pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia masih
dapat kita rasakan hingga saat ini. Misalnya, masih banyak orang
Indonesia yang menggunakan bahasa Sanskerta dalam upacara
keagamaan. Selain itu, masih banyak orang Indonesia yang
berkunjung ke candi-candi Hindu dan Buddha untuk beribadah
atau sekadar untuk melihat keindahannya.

3. Teori-Teori yang menjelaskan Masuknya Hindu ke Indonesia


Ada beberapa teori yang menerangkan masuknya Hindu ke
Indonesia, yaitu:
a. Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh J.C. van Leur. Teori ini
menyatakan bahwa masuknya Hindu ke Indonesia dibawa oleh
golongan Brahmana yang diundang oleh para penguasa di
12

Indonesia. Golongan Brahmana ini memiliki pengetahuan dan


keahlian dalam bidang agama, hukum, dan tata negara. Mereka
diundang untuk menyebarkan agama Hindu dan membantu
penguasa dalam menjalankan pemerintahan.

b. Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom. Teori ini menyatakan
bahwa masuknya Hindu ke Indonesia dibawa oleh golongan
Ksatria, yaitu golongan bangsawan dan prajurit India. Golongan
Ksatria ini datang ke Indonesia karena kalah perang atau
melarikan diri dari India. Mereka kemudian menetap di Indonesia
dan menyebarkan agama Hindu.

c. Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh M.G. Pringgodigdo. Teori ini
menyatakan bahwa masuknya Hindu ke Indonesia dibawa oleh
golongan Waisya, yaitu golongan pedagang India. Golongan Waisya
ini datang ke Indonesia untuk berdagang. Dalam perjalanan
mereka, mereka menyebarkan agama Hindu kepada masyarakat
Indonesia.

d. Teori Arus Balik


Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Teori ini
menyatakan bahwa masuknya Hindu ke Indonesia dibawa oleh
orang-orang Indonesia yang belajar di India. Setelah belajar di
India, mereka kembali ke Indonesia dan menyebarkan agama
Hindu.

e. Teori Sudra
Teori ini dikemukakan oleh C.C. Berg. Teori ini menyatakan
bahwa masuknya Hindu ke Indonesia dibawa oleh golongan Sudra,
yaitu golongan rakyat jelata India. Golongan Sudra ini datang ke
Indonesia karena didorong oleh keinginan untuk memperbaiki
13

nasib. Mereka kemudian menetap di Indonesia dan menyebarkan


agama Hindu.

Dari kelima teori tersebut, teori yang paling banyak diterima


adalah teori Brahmana dan teori Waisya. Teori Brahmana
menjelaskan masuknya Hindu ke Indonesia melalui jalur intelektual,
sedangkan teori Waisya menjelaskan masuknya Hindu ke Indonesia
melalui jalur perdagangan.
Berikut adalah beberapa bukti yang mendukung teori Brahmana:
a. Terdapat prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sanskerta,
yaitu bahasa yang digunakan oleh golongan Brahmana di India.
b. Terdapat upacara-upacara keagamaan Hindu yang dilakukan oleh
para penguasa di Indonesia.
c. Terdapat kitab-kitab suci Hindu yang ditemukan di Indonesia.

Berikut adalah beberapa bukti yang mendukung teori Waisya:


a. Terdapat candi-candi Hindu yang dibangun di dekat pelabuhan-
pelabuhan.
b. Terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan
masyarakat sehari-hari, seperti perdagangan dan pertanian.
c. Terdapat patung-patung yang menggambarkan dewa-dewi Hindu
yang terbuat dari bahan-bahan yang biasa digunakan dalam
perdagangan, seperti perunggu dan emas.

Pada akhirnya, tidak ada satu teori pun yang bisa menjelaskan
secara utuh proses masuknya Hindu ke Indonesia. Kemungkinan
besar, proses masuknya Hindu ke Indonesia terjadi melalui berbagai
jalur dan melibatkan berbagai golongan masyarakat.

D. Kebudayaan Islam
Kebudayaan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi
melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama. Pengaruh kebudayaan
14

Islam dapat dijumpai di berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia,


mulai dari agama, sistem pemerintahan, seni, dan budaya.
Dalam bidang agama, kebudayaan Islam telah menjadikan agama
Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia. Agama Islam memiliki
pengaruh yang besar terhadap kehidupan spiritual masyarakat Indonesia.
Selain itu, kebudayaan Islam juga telah melahirkan berbagai ritual dan
upacara keagamaan, seperti salat, puasa, dan zakat.
Dalam bidang sistem pemerintahan, kebudayaan Islam telah
melahirkan berbagai kerajaan Islam di Indonesia, seperti Kerajaan
Samudera Pasai, Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram Islam, dan Kerajaan
Aceh Darussalam. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki sistem
pemerintahan yang didasarkan pada syariat Islam.
Dalam bidang seni, kebudayaan Islam telah melahirkan berbagai
karya seni, seperti seni kaligrafi, seni arsitektur, seni musik, dan seni tari.
Karya-karya seni tersebut memiliki nilai estetika yang tinggi dan menjadi
bukti kejayaan kebudayaan Islam di Indonesia.

E. Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat masuk ke Indonesia pada abad ke-16 Masehi
melalui jalur perdagangan dan penjajahan. Pengaruh kebudayaan Barat
dapat dijumpai di berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, mulai
dari politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya.
Dalam bidang politik, kebudayaan Barat telah membawa
perubahan besar di Indonesia. Pada masa penjajahan, Belanda
menerapkan sistem pemerintahan kolonial di Indonesia. Setelah
Indonesia merdeka, sistem pemerintahan di Indonesia didasarkan pada
sistem demokrasi yang berasal dari Barat.
Dalam bidang ekonomi, kebudayaan Barat telah membawa
pengaruh yang besar terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Pada masa penjajahan, Belanda mengeksploitasi sumber daya alam
Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Setelah Indonesia merdeka,
15

Indonesia mulai mengembangkan perekonomiannya berdasarkan sistem


ekonomi pasar bebas.
Dalam bidang pendidikan, kebudayaan Barat telah membawa
perubahan besar di Indonesia. Pada masa penjajahan, Belanda
mendirikan berbagai sekolah di Indonesia untuk menyebarkan
kebudayaan Barat. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia
terus mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia.
Dalam bidang budaya, kebudayaan Barat telah membawa
pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengaruh kebudayaan Barat dapat dijumpai dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia, seperti gaya hidup, mode, dan hiburan.

F. Interaksi dan Akulturasi


Keempat kebudayaan besar tersebut telah berinteraksi dan
bercampur baur satu sama lain di Indonesia. Interaksi dan akulturasi ini
telah melahirkan berbagai kebudayaan baru yang unik dan khas.
Salah satu contoh interaksi dan akulturasi kebudayaan Hindu-
Buddha dan Islam adalah lahirnya seni wayang. Seni wayang merupakan
perpaduan antara unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam.
Wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia
yang paling populer.
Contoh lain dari interaksi dan akulturasi kebudayaan Hindu-
Buddha, Islam, dan Barat adalah lahirnya seni batik. Seni batik
merupakan perpaduan antara unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha,
Islam, dan Barat. Batik merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional
Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Interaksi dan akulturasi kebudayaan-kebudayaan besar di
Indonesia telah membentuk kebudayaan Indonesia yang kaya dan
beragam. Kebudayaan Indonesia merupakan perpaduan antara unsur-
unsur lokal, nasional, dan internasional.
16

G. Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya


1. Penjajahan di Indonesia
Timbulnya penjajahan di indonesia secara garis besar
disebabkan oleh dua faktor internal,yaitu kondisi politik,ekonomi,dan
sosial budaya yang memungkinkan bangsa lain memasuki indonesia
untuk berdagang yang kemudian berusaha menguasi perdagangan
dengan monopoli perdangangan.
a. Faktor Ekstern
Yang dimaksud faktor ekstern adalah kondisi yang terjadi
di eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di
indonesia tidak lepas dari masuknya bangsa barat ke asia tenggara
pada abad ke-16 yang secara bertahap.

b. Faktor Intern
1) Kontak perhubungan perdagangan.
2) Penghasil rempah-rempah terbesar.

2. Karakteristik Penjajahan Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan


Jepang
Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang
sama,yakni memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba
dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk
selanjutnya dikuasai.
a. Karakteristik penjajahan Portugis
Salah satu faktor penyebab portugis mengadakan ekspansi
ke arah timur disebabkan oleh perjanjian tordesilas oleh paus
alexander V1 di roma.Di tempat lain kedatangan portugis di
tarnate di terima baik oleh penguasai setampat karna portugis di
anggap sekutu dalam menanggapi kerajaan lain.

b. Karakteristik penjajahan Spanyol


Spanyol menjajah indonesia hanya sementara karena
mereka lebih memfokuskan kekuasaanya di filipina,
17

c. Karakteristik penjajahan Inggris


Pelayaran orang-orang kekawasaan asia tenggara dan
dunia timur pada umumnya tertinggal jika di bandingkan dengan
pelayaraan orang-orang portugis,sehingga pada akhirnya harus
menarik diri dari wilayah nusantara dan memutuskan
perhatiannya di India.

d. Karakteristik penjajahan Belanda


Kehadiran belanda ke indonesia semata-mata didorong
oleh upaya mencari sendiri rempah-rempah ke indonesia
sehinggaawal kedatangannya tidak di anggap membahayakan
kedudukan penguasa-penguasa pribumi.

e. Karakteristik penjajahan Jepang


Kehadiran jepang ke indonesia tidak lepas dari sejarah
perkembangan jepang sendiri.

3. Akibat-Akibat Dari Penjajahan dalam Berbagai Kehidupan


Penjajahan yang di lakukan portugis,spanyol,inggris,belanda
dan jepang sangat berpengaruh besar terhadap prikehidupan bangsa
indonesia di berbagai bidang kehidupan.
a. Akibat Penjajahan di Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Penjajahan di Indonesia telah memberikan dampak yang
sangat besar dalam bidang ekonomi. Dampak negatif penjajahan
dalam bidang ekonomi antara lain:
1) Pemiskinan rakyat. Belanda mengeksploitasi sumber daya
alam Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Hal ini
menyebabkan kemiskinan dan kesengsaraan rakyat Indonesia.
2) Melemahnya perekonomian rakyat. Belanda menerapkan
sistem ekonomi kolonial yang menguntungkan pihak penjajah.
Hal ini menyebabkan melemahnya perekonomian rakyat
Indonesia.
18

3) Kemunduran perdagangan. Belanda menerapkan sistem


monopoli perdagangan yang merugikan pedagang pribumi. Hal
ini menyebabkan kemunduran perdagangan di Indonesia.

Dampak positif penjajahan dalam bidang ekonomi antara lain:


1) Pembangunan infrastruktur. Belanda membangun berbagai
infrastruktur di Indonesia, seperti jalan, jembatan, dan
pelabuhan. Hal ini telah meningkatkan mobilitas dan
perekonomian masyarakat Indonesia.
2) Pengembangan sistem perbankan. Belanda mendirikan
berbagai bank di Indonesia untuk mendukung
perekonomiannya. Hal ini telah meningkatkan sistem
perbankan di Indonesia.
3) Pengembangan sistem transportasi. Belanda membangun
berbagai sarana transportasi di Indonesia, seperti kereta api
dan kapal laut. Hal ini telah meningkatkan mobilitas dan
perekonomian masyarakat Indonesia.

b. Akibat Penjajahan di Indonesia dalam Bidang Politik


Penjajahan di Indonesia telah memberikan dampak yang
sangat besar dalam bidang politik. Dampak negatif penjajahan
dalam bidang politik antara lain:
1) Hilangnya kedaulatan bangsa Indonesia. Indonesia dijajah oleh
bangsa asing selama kurang lebih 350 tahun. Hal ini
menyebabkan hilangnya kedaulatan bangsa Indonesia.
2) Penerapan sistem pemerintahan kolonial. Belanda menerapkan
sistem pemerintahan kolonial di Indonesia. Sistem ini bersifat
diskriminatif dan tidak memberikan kesempatan bagi rakyat
Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.
3) Penyebaran paham kolonialisme. Belanda menyebarkan paham
kolonialisme di Indonesia. Paham ini mengajarkan bahwa
bangsa Eropa lebih superior daripada bangsa lain. Hal ini
19

menyebabkan munculnya rasa rendah diri di kalangan bangsa


Indonesia.

Dampak positif penjajahan dalam bidang politik antara lain:


1) Pengembangan sistem pemerintahan. Belanda menerapkan
sistem pemerintahan kolonial di Indonesia. Sistem ini telah
memberikan dasar bagi pengembangan sistem pemerintahan
di Indonesia.
2) Pengembangan sistem hukum. Belanda menerapkan sistem
hukum kolonial di Indonesia. Sistem ini telah memberikan
dasar bagi pengembangan sistem hukum di Indonesia.
3) Pengembangan sistem pendidikan. Belanda mendirikan
berbagai sekolah di Indonesia untuk menyebarkan kebudayaan
Barat. Hal ini telah meningkatkan tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia.

c. Akibat Penjajahan di Indonesia dalam Bidang Sosial


Penjajahan di Indonesia telah memberikan dampak yang
sangat besar dalam bidang sosial. Dampak negatif penjajahan
dalam bidang sosial antara lain:
1) Munculnya kesenjangan sosial. Belanda menerapkan sistem
ekonomi kolonial yang menguntungkan pihak penjajah. Hal ini
menyebabkan munculnya kesenjangan sosial di Indonesia.
2) Pemiskinan rakyat. Belanda mengeksploitasi sumber daya
alam Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Hal ini
menyebabkan kemiskinan dan kesengsaraan rakyat Indonesia.
3) Lunturnya kebudayaan asli Indonesia. Belanda menerapkan
sistem pemerintahan kolonial yang diskriminatif terhadap
kebudayaan asli Indonesia. Hal ini menyebabkan lunturnya
kebudayaan asli Indonesia.
20

Dampak positif penjajahan dalam bidang sosial antara lain:


1) Peningkatan mobilitas sosial. Pembangunan infrastruktur oleh
Belanda telah meningkatkan mobilitas sosial masyarakat
Indonesia.
2) Peningkatan pendidikan. Mendirikan berbagai sekolah oleh
Belanda telah meningkatkan pendidikan masyarakat
Indonesia.
3) Peningkatan kesehatan. Pembangunan fasilitas kesehatan oleh
Belanda telah meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

d. Akibat Penjajahan di Indonesia dalam Bidang Budaya


Penjajahan di Indonesia telah memberikan dampak yang
sangat besar dalam bidang budaya. Dampak negatif penjajahan
dalam bidang budaya antara lain:
1) Lunturnya kebudayaan asli Indonesia. Belanda menerapkan
sistem pemerintahan kolonial yang diskriminatif terhadap
kebudayaan asli Indonesia. Hal ini menyebabkan lunturnya
kebudayaan asli Indonesia.
2) Munculnya budaya asing. Kedatangan bangsa asing ke
Indonesia telah membawa budaya asing. Hal ini menyebabkan
munculnya budaya asing di Indonesia.
3) Perubahan nilai-nilai budaya. Penjajahan telah menyebabkan
perubahan nilai-nilai budaya di Indonesia.

Dampak positif penjajahan dalam bidang budaya antara lain:


1) Pengembangan kebudayaan. Penjajahan telah mendorong
pengembangan kebudayaan di Indonesia.
2) Peningkatan pemahaman terhadap kebudayaan asing.
Kedatangan bangsa asing ke Indonesia telah meningkatkan
pemahaman masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan
asing.
21

3) Munculnya budaya baru. Penjajahan telah menyebabkan


munculnya budaya baru di Indonesia.

Penjajahan di Indonesia telah meninggalkan luka yang


mendalam bagi bangsa Indonesia. Namun, bangsa Indonesia telah
berhasil bangkit dari keterpurukan dan menjadi bangsa yang
mandiri dan berdaulat.

H. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam


Mencapai Kemerdekaan
1. Faktor Pendorong Timbulnya Kebangkitan Nasional
Di samping faktor dari diri bangsa Indonesia sendiri,peristiwa-
pwristiwa yang terjadi di luar negri turut pula mempengaruhi
perkembangan pergerakan nasioal indonesia.peristiwa-peristiwa
tersebut diuraikan sebagai berikut.
Kebangkitan Nasional ada 2 faktor yaitu :
a. Faktor dari dalam negeri
1) Penderitaan rakyat akibat penjajahan yang memeras kekayaan
rakyat
2) Adanya perbedaan taraf hidup antara penajah dan terjajah
3) Adanya perasaan senasib akibat penjajahan sehingga bersama-
sama merdeka
4) Pengaruh keyaan masa lalu (zaman Sriwijaya-Majapahit
5) Adanya sikap anti-Eropanisasi
6) Adanya kaum cerdik pandai (golongan terpelajar)yang
memelopori gerakan anti penjajahan.

b. Faktor dari luar


1) Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia yang membangkitkan
keyakinan bahwa bangsa Asia mampu mengalahkan bangsa
Eropa.
22

2) Pengaruh gerakan-gerakan nasional dari negara Asia lainnya,


misalnya India, Cina, dan Filipina serta Afrika, yakni Gerakan
Mesir Merdeka

2. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa


Pergerakan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia pada dakade ini di tandai dengan
lahirnya organisasi Budi Utomo hingga tercetusnya ikrar sumpah
pemuda.Secara sepintas marilah kita kaji satu per satu organisasi yang
cukup berperan dalam mencapai tujuan tersebut,antara lain sebagai
berikut.
a. Organisasi Budi Utomo
b. Organisasi Serikat Islam
c. Indische Party
d. Perhimpunan Indonesia
e. Partai Nasional Indonesia
f. Partai Indonesia Raya
g. Gabungan Politik Indonesia
h. Sumpah Pemuda

3. Perjuangan Bangasa Indonesia Pada Masa Menjelang


Kemerdekaan
Pada masa pendudukan Jepang kehidupan partai politik benar-
benar dipetiaskan,sepenuhnya dengan adanya kebebasan berpartai
politik bagi masyarakat jajahan merupakan bumerang baginya. pasti
adalah tidak.pemerintah segera menjemput tokoh-tokoh pergerakan
nasional dari pengasingan yang dilakukan oleh pemerin-tahan kolonia
belanda.

I. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam


Mempertahankan Kemerdekaan
1. Perjuangan Bangsa Indonesia Pasca Proklamasi
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa Indonesia masih harus berjuang
23

mempertahankan kemerdekaannya. Perjuangan tersebut berlangsung


selama kurang lebih 4 tahun, dari tahun 1945 hingga tahun 1949.
Perjuangan bangsa Indonesia pasca proklamasi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu perjuangan fisik dan perjuangan
diplomasi.
a. Perjuangan Fisik
Perjuangan fisik adalah perjuangan yang dilakukan dengan
menggunakan senjata untuk melawan penjajah. Perjuangan fisik
ini berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari
Sabang sampai Merauke.
Beberapa pertempuran besar yang terjadi dalam
perjuangan fisik antara lain:
1) Pertempuran Medan Area

2) Pertempuran 10 November di Surabaya


24

3) Pertempuran Ambarawa

4) Bandung Lautan Api

5) Puputan Margarana

Perjuangan fisik ini berhasil memukul mundur penjajah


dari sebagian wilayah Indonesia. Namun, perjuangan ini juga
menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material.
25

b. Perjuangan Diplomasi
Perjuangan diplomasi adalah perjuangan yang dilakukan
dengan menggunakan jalur diplomasi untuk mendapatkan
pengakuan kemerdekaan dari negara lain. Perjuangan diplomasi
ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia di bawah pimpinan
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Beberapa upaya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia antara lain:
1) Partisipasi Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung
pada tahun 1955

2) Pengajuan Indonesia menjadi anggota PBB pada tahun 1946

3) Perjanjian Renville pada tahun 1948


26

4) Perjanjian Roem-Royen pada tahun 1949

Perjuangan diplomasi ini berhasil mendapatkan pengakuan


kedaulatan Indonesia dari negara lain. Pada tanggal 27 Desember
1949, Indonesia diterima menjadi anggota PBB dan secara resmi
menjadi negara yang berdaulat.
Perjuangan bangsa Indonesia pasca proklamasi merupakan
perjuangan yang sangat berat dan penuh pengorbanan. Namun,
berkat perjuangan tersebut, bangsa Indonesia akhirnya berhasil
meraih kemerdekaannya.

J. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa RIS Sampai


Dengan Awal Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
1. Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa RIS sampai dengan
Awal Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
Pada tanggal 27 Desember 1949, Indonesia secara resmi
menjadi negara yang berdaulat. Namun, perjuangan bangsa Indonesia
untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaannya belum berakhir. Pada
masa Republik Indonesia Serikat (RIS), bangsa Indonesia masih
menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
a. Konflik antara pemerintah pusat dan daerah
b. Persoalan ekonomi yang sulit
c. Ancaman dari pihak-pihak yang ingin mengganti bentuk
pemerintahan Indonesia
27

2. Konflik antara pemerintah pusat dan daerah


Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda, wilayah Indonesia
dibagi menjadi 16 negara bagian dan satu daerah istimewa yang
dipimpin oleh seorang presiden. Pemerintah pusat yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno memiliki kekuasaan yang terbatas. Hal ini
menyebabkan terjadinya konflik antara pemerintah pusat dan daerah.
Salah satu konflik yang terjadi adalah konflik antara
pemerintah pusat dengan Negara Indonesia Timur (NIT). NIT menolak
bergabung dengan RIS dan ingin membentuk negara sendiri. Konflik
ini akhirnya diselesaikan dengan cara militer.

3. Persoalan ekonomi yang sulit


Perang kemerdekaan dan konflik antara pemerintah pusat dan
daerah menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi sangat buruk.
Inflasi yang tinggi, harga kebutuhan pokok yang mahal, dan
pengangguran yang tinggi merupakan masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia pada masa RIS.

4. Ancaman dari pihak-pihak yang ingin mengganti bentuk


pemerintahan Indonesia
Pada masa RIS, masih ada pihak-pihak yang ingin mengganti
bentuk pemerintahan Indonesia menjadi negara federal. Pihak-pihak
ini antara lain Partai Masyumi, Partai Rakyat Indonesia (PRI), dan
Partai Murba.

5. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa RIS


Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, bangsa
Indonesia melakukan berbagai upaya, antara lain:
a. Penyelesaian konflik antara pemerintah pusat dan daerah
b. Peningkatan perekonomian
c. Upaya untuk mempertahankan bentuk pemerintahan Indonesia
28

6. Penyelesaian konflik antara pemerintah pusat dan daerah


Untuk menyelesaikan konflik antara pemerintah pusat dan
daerah, pemerintah RIS melakukan berbagai upaya, antara lain:
a. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung
b. Pembentukan Dewan Nasional
c. Penyelenggaraan Konferensi Meja Bundar II

Upaya-upaya tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan konflik


antara pemerintah pusat dan daerah. Pada tanggal 17 Agustus 1950,
RIS dibubarkan dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

7. Peningkatan perekonomian
Untuk meningkatkan perekonomian, pemerintah RIS
melakukan berbagai upaya, antara lain:
a. Pembentukan Bank Indonesia
b. Pembentukan Perusahaan Negara (PN)
c. Penyelenggaraan Konferensi Ekonomi

Upaya-upaya tersebut belum berhasil sepenuhnya


meningkatkan perekonomian Indonesia. Namun, upaya-upaya
tersebut telah meletakkan dasar bagi pembangunan ekonomi
Indonesia pada masa selanjutnya.

8. Upaya untuk mempertahankan bentuk pemerintahan Indonesia


Untuk mempertahankan bentuk pemerintahan Indonesia,
pemerintah RIS melakukan berbagai upaya, antara lain:
a. Penyelenggaraan Pemilu
b. Pembentukan Kabinet Karya
Pemilu yang diselenggarakan pada tahun 1955 berhasil
memperkuat kedudukan pemerintah RIS. Kabinet Karya yang
dipimpin oleh Ir. Soekarno berhasil mengatasi berbagai tantangan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
29

9. Awal pelaksanaan Demokrasi Terpimpin


Pada awal tahun 1959, terjadi berbagai peristiwa yang
menyebabkan terjadinya perubahan politik di Indonesia. Salah satu
peristiwa yang penting adalah pemberontakan PRRI/Permesta.
Pemberontakan ini menyebabkan stabilitas politik Indonesia menjadi
terganggu.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dekrit tersebut
menetapkan kembali berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 dan
membubarkan Konstituante.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan awal dari pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin di Indonesia. Demokrasi Terpimpin merupakan
sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan yang besar kepada
presiden.

K. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam


Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan
1. Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan dan
Mengisi Kemerdekaan
Setelah berhasil meraih kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa Indonesia masih harus berjuang untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tersebut. Perjuangan
bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Perjuangan fisik
Perjuangan fisik adalah perjuangan yang dilakukan dengan
menggunakan senjata untuk melawan penjajah atau pihak-pihak
yang ingin mengancam kedaulatan negara. Perjuangan fisik ini
berlangsung selama kurang lebih 4 tahun, dari tahun 1945 hingga
tahun 1949.
Beberapa pertempuran besar yang terjadi dalam
perjuangan fisik antara lain:
30

1) Pertempuran Medan Area


2) Pertempuran 10 November di Surabaya
3) Pertempuran Ambarawa
4) Bandung Lautan Api
5) Puputan Margarana

Perjuangan fisik ini berhasil memukul mundur penjajah


dari sebagian wilayah Indonesia. Namun, perjuangan ini juga
menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material.

b. Perjuangan non-fisik
Perjuangan non-fisik adalah perjuangan yang dilakukan
dengan menggunakan cara-cara lain, selain menggunakan senjata,
untuk melawan penjajah atau pihak-pihak yang ingin mengancam
kedaulatan negara. Perjuangan non-fisik ini meliputi berbagai
bidang, antara lain:
1) Politik
Perjuangan politik dilakukan untuk memperkuat
kedudukan bangsa Indonesia di mata dunia dan untuk
mendapatkan pengakuan kedaulatan dari negara lain.
Perjuangan politik ini dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain:
a) Partisipasi Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika di
Bandung pada tahun 1955
b) Pengajuan Indonesia menjadi anggota PBB pada tahun
1946
c) Perjanjian Renville pada tahun 1948
d) Perjanjian Roem-Royen pada tahun 1949

2) Ekonomi
Perjuangan ekonomi dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan untuk memperkuat perekonomian
31

negara. Perjuangan ekonomi ini dilakukan dengan berbagai


cara, antara lain:
a) Pembentukan Bank Indonesia
b) Pembentukan Perusahaan Negara (PN)
c) Sosialisasi program ekonomi kerakyatan

3) Sosial budaya
Perjuangan sosial budaya dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran kebangsaan dan untuk
mempersatukan bangsa Indonesia. Perjuangan sosial budaya
ini dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a) Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
b) Pembangunan infrastruktur
c) Pelestarian kebudayaan nasional

2. Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengisi Kemerdekaan


Setelah berhasil mempertahankan kemerdekaannya, bangsa
Indonesia masih harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan
tersebut. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan
dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang, antara lain:
a. Pembangunan fisik
Pembangunan fisik meliputi pembangunan infrastruktur, seperti
jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara. Pembangunan fisik juga
meliputi pembangunan sarana dan prasarana pendidikan,
kesehatan, dan kebudayaan.

b. Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi meliputi upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan untuk memperkuat perekonomian
negara. Pembangunan ekonomi ini dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain:
1) Pembangunan industri
2) Pembangunan pertanian
3) Pembangunan perdagangan
32

c. Pembangunan sosial budaya


Pembangunan sosial budaya meliputi upaya untuk
meningkatkan kesadaran kebangsaan dan untuk mempersatukan
bangsa Indonesia. Pembangunan sosial budaya ini dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain:
1) Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
2) Pelestarian kebudayaan nasional
3) Peningkatan kualitas hidup masyarakat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan merupakan perjuangan yang panjang dan penuh
pengorbanan. Perjuangan tersebut telah berhasil membawa Indonesia
menjadi negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.
Keberhasilan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan tidak terlepas dari peran berbagai pihak, baik
pemerintah, masyarakat, maupun tokoh-tokoh nasional. Oleh karena itu,
kita harus menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih
dengan susah payah.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pebahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

33
DAFTAR PUSTAKA

Sardiman, AM., & Amurwani, D.L. 2017. Sejarah Indonesia. Jakarta:


Kemendikbud

M, Junaedi A, A. 2011. Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah Sampai


Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: PT Mitra Aksara Panaitan.

Amrin Imran, dkk. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah, Jilid 6: Perang dan
Revolusi. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Bina Karya, 2009, Sejarah Kebudayaan Islam : MI kelas VI, Jakarta, Erlangga.

34

Anda mungkin juga menyukai