2
r
Seni Budaya
e
t
s
e
m
e
S
I
X
s
a
l
e
K
K
A
M
/
K
M
S
/
A
M
/
A
M
S
●
a
y
a
d
u
B
i
n
e
S
SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
XI
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer::
Disklaimer Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal
penerapan Kurikulum
Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.
kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku ini.
1. Se
Seni Budaya -- Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Kementerian Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan
600
Penulis : Sem Cornelyoes Bangun, Siswandi, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua.
Penelaah : M. Yoesoef, Bintang Hanggoro Putra, Eko Santoso, Nur Sahid, Rita
Milyartini, Dinny Devi Triana, Djohan, Muksin, Widia Pekerti, dan
Fortunata Tyasrinestu.
Pereview Guru : Drs. Yu
Yusminarto
sminarto
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kem endikbud.
Penulis
Tati Narawati
Sem Cornelius
Siswandi
Jose Rizal Manua
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
C. Pasca Pameran
Usai aktivitas pameran (biasanya setelah acara penutupan resmi oleh kepala atau wakil
kepala sekolah). Masih ada pekerjaan panitia pameran, misalnya pemberian tanda penghargaan,
pengembalian materi pameran, pembubaran panitia, dan lain-lain.
D. Rangkuman
Pameran karya seni rupa di sekolah merupakan proses pembelajaran untuk menumbuhkan
dan mengembangkan kemampuan berapresiasi, berorganisasi, dan memotivasi keinginan berkarya
kreatif di bidang seni rupa murni, desain, dan kria. Dengan kegiatan pameran diharapkan siswa
mampu menghargai keberagaman kaidah artistik dan nilai-nilai keindahan karya seni.
E. Refleksi
Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat berkomunikasi dengan
pengunjung. Makna komunikasi di sini adalah karya-karya seni rupa yang dipajang tersaji dengan
baik, sehingga pengunjung dapat mengamatinya dengan nyaman untuk mendapatkan pengalaman
estetis dan pemahaman nilai-nilai seni.
F. Uji Kompetensi
1. Pengetahuan pameran
a. Uraikan dengan ringkas pemahamanmu tentang perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan pameran seni rupa.
b. Jelaskan proses kegiatan pameran seni rupa dengan pendekatan saintifik.
c. Tulis latar belakang mengapa tema pameran ditetapkan dan disepakati, kemukakan
alasan-alasan logis mengapa kamu menyetujui tema tersebut dengan baik. Kemudian
uraikan manfaat aktivitas pameran seni bagi kehidupan kamu pribadi.
2. Sikap pameran
Panitia pameran mengembangkan sikap terbuka, kerja sama, dan menyeleksi materi
pameran secara objektif.
3. Ketrampilan pameran
a. Amati dan catat bagaimana bentuk kerja sama pelaksanaan pameran seni rupa.
b. Kemudian kemukakan hasil apresiasimu dengan tahapan yang benar untuk
menyimpulkan hal-hal positif dan negatif selama pelaksanaan proyek pameran seni rupa.
c. Tulis kesimpulan yang objektif manfaat pelaksanaan kegiatan diskusi secara umum.
Kemudian, tulis manfaat nyata bagi saudara pribadi dan kemukakan kekurangan yang
ada untuk perbaikan kegiatan pameran yang akan datang.
FORMAT ANALISIS KARYA SENI RUPA
Komponen
No Deskripsi Analisis
Pengamatan
1 Perencanaan
2 Pelaksanaan
3 Pelaporan
BAB MENGANALISIS KONSEP,
Pengertian analisis dalam konteks apresiasi adalah pengkajian yang cermat terhadap karya
seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Penelaahan secara mendalam
dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian-bagian karya seni, termasuk
hubungan antar bagian dengan keseluruhan, sehinggga kita memperoleh kesimpulan yang tepat
ketika mengkaji karya seni rupa.
A. Konsep
Dalam menganalisis karya seni rupa aspek konsep berkaitan dengan aktivitas pengamatan
karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip
estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi.
Sumber: http://archive.ivaa-
online.org
Gambar 3.1 Sarnadi Adam,
Pohon Merah dan Bakul,
cat minyak pada kanvas.
Menunjukkan struktur
visual, komposisi dan gaya
pribadi yang khas.
B. Prosedur
Aspek teknis berhubungan dengan proses kreasi, langkah-langkah kerja kreati yang ditempuh
seorang perupa untuk menghasilkan suatu karya. Baik untuk seni rupa murni, desain dan kria.
Dalam pembuatan desain logo misalnya, tahapan kerja dari penemuan gagasan, alternati skets,
gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo (inilah
yang kita sebut prosedur kerja kreati).
Sumber: Masterpieces
Sumber: Masterpieces o Art
Art & Arica Art
Gambar 6.3 Kiri: Patung Dewi
Kecantikan, idealisasi keindahan Yunani
Klasik. Kanan: Fertillity Figur , Akua Mma
Mma
or Akua Ba.
Ba. Ashanti, Ghana Arika (Gold
(Gold
Coast ).
).
4. Dekoratif
Karya seni rupa dekorati senantiasa berhubungan dengan hasrat menyederhanakan bentuk
dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersiat kegarisan, berpola, ritmis, pewarnaan yang
rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias. ujuan dan siat hias
ini menyebabkan keindahan rupa dekorati termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh
masyarakat.
masyaraka t. Pada karya dua dimensi sering mengabaikan unsur perspekti dan anatomi, sedangkan
pada karya tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis).
Karya seni rupa dekorati dapat diklasifikasi menjadi dua bagian utama, yakni dekorati
figurati dan dekorati geometris. Dekorati figurati biasanya ditandai dengan penggambaran wujud
figur atau bentuk-bentuk di alam yang kita kenali. Seperti misalnya, pemandangan, pasar, kota,
hewan-hewan di tengah rimba, lukisan kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya. Namun teknik
pelukisannya tidak berupaya untuk meniru rupa secara realistis, melainkan dikerjakan dengan
bentuk yang datar tanpa memperhitungkan aspek volume dalam penggarapan bentuk visual.
Dekorati geometris adalah karya-karya seni rupa
r upa yang bebas dari peniruan alam, perwujudannya
merupakan susunan moti, bentuk, atau pola tertentu di tata sedemikian rupa sehingga memiliki
kapasitas untuk membangkitkan perasaan keindahan dalam diri pengamatnya. Lukisan-lukisan
geometris cenderung rasional karena terikat pada pola, moti, bentuk-bentuk, dan teknik pelukisan
yang menuntut keterampilan dan kesabaran dalam proses kreasinya.
Seni rupa dekorati geometris dapat dilihat pada ragam hias di daerah-daerah seluruh kepulauan
Indonesia. Misalnya moti pilin berganda, lingkaran, elips, setengah lingkaran, segi tiga, prisma,
empat persegi, dan lain-lain. Moti tersebut biasanya tersusun rapi dengan teknik pengulangan,