Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH

PENGARUH HADROH TERHADAP NILAI- NILAI


SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran BAHASA INDONESIA


Guru pengajar: Nina Nilnalmuna, S.Pd.

Disusun oleh:
M. Ricko Dzulfiqri (19)
XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 BULAKAMBA


TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul "Pengaruh Hadroh Terhadap Nilai-Nilai Sosial Dan
Budaya Masyarakat ini telah disahkan dan disetujui pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 21 Februari 2023

Menyetujui,
Guru Bahasa Indonesia

NINA NILNALMUNA, S.Pd.


NIP. 19880716 202221 2015

i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“SANTAI BUKAN BERARTI LALAI


DIPERLUKAN KEBIJAKAN AGAR TETAP TERTUJU PADA TUJUAN”

Ya Allah Ya Tuhanku...Ku ucapkan atas segala Kebesaran-Mu dan ridho-Mu


yang senantiasa tiap hari mengalir tak terasa. Membesarkan ragaku semata-mata
datang dari orang-orang yang mendapat petunjuk-Mu. Berilah Aku kemampuan
untuk mengabdi kepada-Mu, berbakti pada orang tua, bangsa dan tanah air. Aku
memohon kepada-Mu dalam berbicara setiap saat, kapan saja dan dimana saja
semoga setan tidak menyelinap dalam pembicaraanku. Disusunya karya ilmiah ini
penulis persembahkan untuk:

1. Abah dan Ibu tercinta


2. Bapak dan Ibu Guru pembimbing yang sabar membimbing penulis
3. Tetam-teman yang tidak bisa penulis sebutkan semua yang selalu siap
membantu

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin.

Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini, Saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Nina Nilnalmuna, S.Pd. selaku guru pengajar yang telah memberikan
arahan kepada Saya dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang berjudul
"Pengaruh Hadroh Terhadap Nilai-Nilai Sosial Dan Budaya Masyarakat".

Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, Saya mengharapkan kritik dan saran kontruktif dari pembaca demi kesempunaan
karya ilmiah ini di kemudian hari. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Saya khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bulakamba, 13 Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................................


ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................
iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................


1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................


1

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................


1

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................


1

1.5 Metode Penetilian....................................................................................


2

1.6 Sistematika Penulisan...............................................................................


2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
3

2.1 Hadroh Kesenian Dan Kebudayaan Islam.................................................


3

2.2 Pengaruh Hadroh Terhadap Nilai Sosial Masyarakat............................... 4

2.3 Pengaruh Hadroh Terhadap Budaya Masyarakat.....................................


5

BAB III PENUTUP..........................................................................................................


7

3.1 Simpulan...................................................................................................
7
3.2 Saran.........................................................................................................
7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
v

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara etimologi istilah hadrah berasal dari kata ”khadarah” yang


berarti "kehadiran." Di dalam tasawuf hadrah mengacu kepada jamaah yang di
dalamnya melakukan zikir secara kolektif. Menurut Trimingham, kebanyakan
tarekat Sufi memiliki bacaan zikir yang regular di dalam majelis mereka yang
dikenal dengan nama hadrah. Hadrah yang berarti kehadiran dimaksudkan
bukan kehadiran Allah, namun kehadiran Nabi Muhammad.

Kegiatan hadroh merupakan kegiatan yang dilakukan dalam suatu


tarekat atau kelompok, dalam bentuk seni musik dan nyanyian bernafaskan
islami dengan diiringi alunan rebana. Hadroh juga bisa disebut syiar lewat
syair.

Hadroh biasanya dilakukan ketika acara-acara tertentu dan di waktu


tertentu yang mengundang masyarakat untuk menyaksikan sehingga banyak
interaksi sosial yang terjadi antar masyarakat tersebut. Dan hadroh termasuk
kedalam kesenian yang mempunyai nilai sosial dan pengaruh budaya dalam
masyarakat, khususnya masyarakat muslim.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah sebagai berikut:
1. Mengapa hadroh termasuk kesenian dan kebudayaan islam?
2. Bagaimana pengaruh hadroh terhadap nilai sosial masyarakat?
3. Bagaimana pengaruh hadroh terhadap budaya masyaarakat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:


1. Mengetahui tentang kesenian dalam kebudayaan islam yaitu hadroh
2. Mengetahui nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat melalui
hadroh.
3. Mengetahui budaya masyarakat sebelum dan setelah mengenal hadroh.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini memiliki beberapa manfaat diantaranya


sebagai berikut.
Manfaat penelitian bagi penulis:
1. Menambah wawasan penulis
2. Penulis dapat menggabungkan hasil studi pustaka dari berbagai sumber
Manfaat penelitian bagi pembaca
1. Menambah wawasan pembaca
2. Pembaca dapat mengetahui nilai sosial dan budaya dalam hadroh

1.5 Metode Penelitian

Untuk mendapat informasi yang diperlukan, penulis menggunakan


metode studi pustaka melalui berbagai sumber. Adapun selain itu, penulis
melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang aktif dalam
kegiatan hadroh.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II pembahasan. Bab III penutup berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hadroh Kesenian Dan Kebudayaan Islam

Menurut KBBI kesenian adalah perihal seni atau keindahan. Seni


merupakan kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang indah dan
bernilai tinggi. Sedangkan budaya atau kebudayaan merupakan suatu cara
hidup yang terdapat pada sekelompok manusia yang telah bengkembang dan
diturunkan dari generasi-generasi sebelumnya.

Dalam pandangan umat Islam Indonesia terhadap seni secara umum


dirumuskan dalam musyawarah besar Seniman Budayawan Islam tahun 1961
sebagai berikut: "Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk
keluhuran budi (akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila,
maksiat, cabul, dan syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul".

Islam yang dibawa, sebagian, oleh orang Arab ke Nusantara juga


dengan membawa tradisi dan kebudayaan Arab itu sendiri termasuk bidang
kesenian, tidak ketinggalan instrumen-instrumennya, walaupun tentu tidak
mudah untuk memastikan kapan waktu kesenian ini pertama kali
diperkenalkan di Nusantara. Salah satu jenis kesenian yang sangat populer
dan terpengaruh dari Arab adalah kesenian musik dengan instrumen rebana
atau terbangan di Jawa, yang digunakan dalam hadrah. Dalam
perkembangannya, alat musik rebana dijadikan sebagai simbol identitas
kultural Islam di Nusantara.

Kesenian hadrah menjadi salah satu kesenian yang banyak


dipertunjukkan di masyarakat, biasa digunakan untuk mengiringi lagu-lagu
bernafaskan Islam. Kesenian hadrah identik dengan kesenian Islam. Hadrah
merupakan kesenian Islam yang di dalamnya berisi shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW. Bentuk-bentuk musik tersebut adalah (1) Salawatan yaitu
bentuk puji-pujian yang mengagungkan kebesaran Nabi Muhammad SAW; (2)
Barzanji yaitu jenis musik vocal yang bercirikan Islam; (3) Kentrung yaitu
musik bercirikan Islam yang diperkirakan paling awal kedatangannya di pulau
Jawa, berkembang di daerah Blora, Pati Jepara dan Purwodadi; (4) Zapin
pesisiran yaitu kesenian tarian yang diiringi dengan terbangan, berkembang di
Demak dan Semarang: (5) Kuntulan yaitu tarian yang diiringi oleh musik
terbangan, dan berkembang di daerah Kendal, Pemalang sampai Tegal; (6)
Simtuduror yaitu kesenian musik salawatan dengan membaca kitab maulid
yang bernama Simtuduror dengan diiringi musik terbang, dan musik ini
berkembang di daerah Pekalongan, Kendal dan Semarang: (7) Gambus yaitu
musik yang bercirikan Islam yang mendapat pengaruh dari Arab dengan alat
musik gambus, dan berkembang di daerah pantura pulau Jawa. yang
digunakan sebagai media menyiarkan ajaran agama Islam. Dalam kesenian ini
tidak ada alat musik lain kecuali rebana. Kesenian ini selain sebagai media
untuk menyebarkan ajaran agama Islam juga sebagai sebuah hiburan. Sebab
di dalam kesenian hadrah terdapat sebuah dorongan untuk mengagungkan
asma Allah dan Nabi Muhammad serta amar ma'ruf nahi munkar. Hal ini
dapat dilihat jelas dari syair-syair yang dilantunkannya.

Menurut salah satu narasumber yang aktif dalam kegiatan hadroh


mengatakan "Hadroh itu semacam dengan kesenian karena didalamnya
mengandung nilai-nilai yang memberikan kesan kesenian. Seperti alat musik
yang dipakai itu menunjukan beberapa seni musik dan juga sholawat yang
dibawakan dengan nada-nada indah juga termasuk seni." Narasumber
berharap dengan lewat kegiatan hadroh dapat mengenalkan seni-seni kepada
masyarakat terutama kesenian islam.

2.2 Pengaruh Hadroh Terhadap Nilai Sosial Masyarakat

Nilai sosial adalah berbagai prinsip, anggapan maupun keyakinan yang


berlaku dalam suatu masyarakat. Nilai ini menjadi pedoman hidup bagi
anggota masyarakat dan dianggap baik dan benar serta wajib dipatuhi.
Di zaman sekarang kegiatan hadroh sudah banyak dijumpai di
berbagai daerah Indonesia, mengetahui bahwa Indonesia salah satu negara
dengan penduduk beragama Islam terbanyak. Kegiatan hadroh sendiri
biasanya hadir setiap acara-acara keagaaman contohnya maulid nabi
Muhammad SAW, peringatan isra mi'raj, doa bersama dan acara-acara
keagamaan lainnya. Dalam setiap acara keagamaan pasti mengundang kiai
atau tokoh agama yang sudah terkenal sebelumnya, sehingga mengundang
banyak masyarakat. Masyarakat berbondong-bondong menghadiri suatu
majelis agar dapat melihat dan mendengar ceramah dari kiai tersebut. Dalam
setiap ceramah juga diselingi dengan sholawat nabi, nah disini kegiatan
hadroh berpengaruh terhadap nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Karena
suatu kegiatan besar yang dihadiri banyak orang akan banyak terjadi interaksi
antar masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Sebagai contoh
masyarakat dapat mengenal satu sama lain, dapat mempererat hubungan
persaudaraan, menambah teman, menumbuhkan rasa solidaritas, dan
menambah pengalaman ilmu. Dengan terdapatnya nilai-nilai tersebut
masyarakat diharapkan menjadi insan yang tidak berjalan sendiri-sendiri,
melainkan berjalan berdampingan bersama dengan insan yang lainnya.
Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan
membutuhkan bantuan orang lain. Dalam suatu majelis juga selalu membawa
nilai positif yang yang bisa menjadi pengetahuan baru atau pembelajaran
tentang kehidupan. Contohnya masyarakat dapat mengerti yang baik dan
yang buruk, yang kemudian bisa diterapkan di kehidupan agar menjadi
manusia yang mempunyai jiwa sosial tinggi.

Menurut salah satu narasumber yang aktif dalam kegiatan hadroh


mengatakan "Hadroh itu mempengaruhi nilai sosial dalam masyarakat.
Sebagai landasan, contoh dengan sholawat kita bisa lebih cinta kepada
Rasulullah SAW kemudian nanti bisa mendapat syafaat dari beliau di hari
akhir. Dengan landasan tersebut masyarakat akan lebih memperdalam
pemahaman tentang Rasulullah SAW. Dimana Rasulullah SAW merupakan
nabi dan rasul yang sangat memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap orang lain
baik orang dari kaum lain maupun orang-orang dari ummat-nya sendiri. Maka
dapat disimpulkan bahwa orang kalau sudah cinta kepada Rasulullah SAW dan
ingin mendapat syafaat dari beliau maka akan mengikuti apa yang telah
baginda Rasulullah SAW ajarkan dan contohkan menjadi manusia yang baik
dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

2.3 Pengaruh Hadroh Terhadap Budaya Masyarakat

Menurut KBBI, Budaya memiliki arti akal budi. Secara umum, budaya
dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok
manusia yang telah berkembang dan diturunkan dari generasi ke generasi
dari sesepuh manusia tersebut. Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang
berbentuk nilai yang telah tertanam dan disepakati oleh masyarakat berupa
kebiasaan sebagai bentuk perilaku dan tanggapan terhadap sesuatu keadaan
sesudah atau sebelum terjadi.

Kebudayaan dalam pandangan Islam biasanya selalu merujuk kepada


tahagafah, tamaddun, hadharah, dan adab. Istilah ini dipakai dalam seluruh
kurun waktu sepanjang sejarah Islam. Sejarah pertumbuhannya masyarakat,
daya cipta yang bersumber dari akal, daya rasa yang bersumber dari hati
nurani, daya kemauan yang bersumber dari dorongan nafsu telah
mengantarkan manusia berbudaya sebagai hasil dari cipta rasa, karsa
manusia. kehadiran budaya hadrah pada dasarnya hanyalah merupakan suatu
media dakwah dalam rangka menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Sebelum
Islam diterimdi Indonesia masyarakat tidak pernah mengenal dan mengerti
akan budaya hadrah dan setelah diterimanya Islam barulah budaya hadrah ini
dikenal secara luas oleh masyarakat di Indonesia. Belum ada sumber yang
menerangkan masuknya kebudayaan Hadrah karena sepengetahuan mereka
ketika diadakan pementasan kesenian dalam masyarakat Indonesia langsung
menyebarluaskan budaya Hadrah tersebut di berbagai daerah lainnya. Sudah
tampak betapa penting dan erat kaitannya antara kegiatan keagamaan disatu
sisi, dan kegiatan kesenian di sisi lain.

Bila dilihat dari sudut pandang seorang muslim tentang tujuan


diadakan hadrah maka akan diperoleh gambaran seperti memperoleh
keamanan dan integritas masyarakat, menjaga ketertiban dan untuk
memajukan pemahaman Islam hingga setiap individu dapat merealisasikan
seluruh potensinya sambil memberikan sumbangan bagi kesejahteraan
masyarakat. Hadrah juga memiliki peranan sebagai cabang-cabang seni yang
sangat berpengaruh dalam proses Islamisasi antara lain adalah seni
bangunan, seni ukir, seni tari, seni musik dan sebagainya.

Menurut salah satu narasumber yang aktif dalam kegiatan hadroh


mengatakan "nilai budaya dalam hadroh itu contohnya ya masyarakat jadi
lebih mengenal budaya-budaya islam, dari yang dulunya tidak biasa hadir
dalam majelis setelah sering hadir jadi terbisa dan itu menjadi budaya baru
masyarakat. Kemudian hadroh biasanya kan ketika ada acara-acara
keagamaan, nah itu juga termasuk budaya contoh budaya masyarakat muslim
di Indonesia ada maulid nabi, semua kegiatan itu nilainya positif buat
siapapun orang yang ingin menjadi lebih baik"
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan sebelumnya bisa didapat kesimpulan bahwa (1)


hadroh merupakan kesenian dan kebudayaan islam yang sudah ada sejak
dahulu yang diwariskan kepada generasi dibawahnya. Hadroh sudah banyak
mengalami modifikasi mulai dari alat, cara membawakan dan acara-acara
yang biasa diselingi dengan hadroh. (2) Kegiatan hadroh juga banyak
mempengaruhi nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakat, seperti
masyarakat dapat mengenal satu sama lain, dapat mempererat hubungan
persaudaraan, menambah teman, menumbuhkan rasa solidaritas, dan
menambah pengalaman ilmu. (3) Dalam aspek budaya hadroh juga dapat
merubah kebiasaan masyarakat dari yang sebelumnya malas/sungkan untuk
hadir dalam majelis jadi semangat dalam menghadiri majelis.

3.2 Saran

Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini diharapkan pembaca dapat


memahami secara mendalam mengenai hadroh. Sebagaimana pembaca
diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai yang terdapat pada kegiatan
hadroh. Kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan dalam
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Saya selaku penulis menyadari segala
kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri penulis dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hadrah diakses 07/02/2023

https://kbbi.web.id/kesenian diakses 14/02/2023

https://www.laduni.id/post/read/54319/hadrah-merupakan-kesenian-islam-yang-di-
dalamnya-berisi-shalawat diakses 14/02/2023

http://digilib.uin-suka.ac.id diakses 17/02/2023

https://kbbl.web.id/budaya.html diakses 18/02/2023

http://repositon.uin-alauddin.ac.id diakses 18/02/2023


v

Anda mungkin juga menyukai