Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI SOSIO KULTURAL

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ta’allum Al-Lughah Al-Arabiyyah Li Al Athfal

Dosen Pengampu : Fadilah Samhabib M.Pd.i

Disusun oleh :

Nurjannah Aprilia (2022010102036)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, yang telah memberi kemudahan dalam menyusun
makalah ini guna memenuhi tugas makalah berjudul “Teori Sosio Kultural” sehingga makalah
ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan terimakasih penulis sampaikan kepada Bu
Fadilah Samhabib M.Pd.i selaku dosen penampu pada mata Kuliah Ta’allum Al-Lughah Al-
Arabiyyah Li Al Athfal yang telah membimbing dan memberikan kuliah guna kelancaran
penyelesaian tugas makalah ini.

Terlepas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah
wawasan pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 11 April 2023

Nurjannah Aprilia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................1

1. Latar Belakang................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................3
3. Tujuan .............................................................................................................................3

BAB II..........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 4

1. Pengertian Sosiokultural................................................................................................4
1.1............................................................................................................................... Teori
Sosiokultural menurut Vygotsky.............................................................................5
1.2...............................................................................................................................
Sosiokultural dalam Ranah Pendidikan.................................................................6
1.3...............................................................................................................................
Problematika Sosiokultural dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia. . .6

BAB III.........................................................................................................................................8

PENUTUP....................................................................................................................................8

1. Kesimpulan......................................................................................................................8
2. Saran ...............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki sosiokultural yang sangat beraneka


ragam. Bahkan setiap daerahnya memiliki sosiokultural yang berbeda. Keindahan alam
dan keanekaragaman sosial budaya di Indonesia tidak dapat di pungkiri. Dunia
pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam
menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mentransfernya yang paling
efektif dengan cara sistem pendidikan.

Tujuan pendidikan adalah melestarikan dan selalu ,meningkatkan kebudayaan


itu sendiri, dengan adanya pendidikan kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari
generasi ke generasi selanjutnya,dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan
terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik kedepannya,maka sudah
dengan sendirinya pendidikan kita pun harus lebih baik lagi. Kebudayaan sebagai hasil
budi manusia, dalam hal ini bernagai bentuk dan manifestasinya,dikenal sepanjang
sejarah dikenal sebagai milik manusia yang tidak kaku, melainkan selalu berkembang dan
berubah dan membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwasanya cara


belajar setiap siswa berbeda-beda. Ada siswa yang suka belajar melalui audio visual atau
kinestetik, akan tetapi ada juga siswa yang suka belajar berkelompok ataupun siswa yang
senang belajar secara individu. Hal ini terjadi juga pada siswa-siswa yang belajar bahasa,
tanpa kecuali bagi siswa yang belajar bahasa arab.1

1
1 Mustofa, Bisri., dan Hamid, Abdul. 2012. Metode & Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: UINMaliki
Press), hal 67
Bahkan para akademisi juga meyakini bahwasanya tidak ada metode atau strategi belajar
yang mutlak sesuai dengan semua siswa. Maka oleh karena itu tugas pendidik dituntut
untuk merancang strategi pembelajaran yang mengutamakan fokus terhadap siswa,
seperti penugasan langsung, serta sesuai dengan cara belajar yang disukai oleh siswa
dengan menghubungkan strategi belajar yang relevan saat ini. Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi di atas kita perlu menelusuri lebih jauh mengenai bagaimana
kognitif atau kemempuan intelektual seorang siswa bisa berkembang. Berkaitan dengan
permasalahan ini, ada dua teori perkembangan kognitif yang sangat popular. Teori
pertama dari Jean Piaget yang sangat terkenal dengan teori konstruktivisme sedangkan
yang kedua teori dari Vygotsky yang fokus dalam merumuskan teori sosiokultural.

Vygotsky adalah seorang ahli yang berasal dari Rusia yang meyakini bahwasanya
perkembangan kognitif seorang siswa atau pelajar merupakan hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dan masyarakat setempat. Vygotsky juga meyakini bahwasanya aspek
sosial dan kultural seseorang akan membantu pembentukan kognitif seorang pelajar.
Teori ini dikenal sebagai teori sosio-kultural atau bisa juga disebut teori konstruktif
sosial.
1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menyimpulkan ada beberapa


rumusan masalah terkait, diantaranya;

1.1. Apa pengertian sosiokultural?


1.2. Bagaimana Teori Sosiokultural menurut Vygotsky?
1.3. Apa manfaat sosiokultural dalam ranah pendidikan?
1.4. Apa saja problematika sosiokultural dalam pembelajaran bahasa arab di
Indonesia?

2. Tujuan

Berdasarkan runusan masalah diatas, penulis ingin menuliskan tujuan dari


rumusan masalah tersebut, diantaranya;

2.1. Agar kita mengetahui apa pengertian sosiokultural


2.2. Agar kita mengetahui bagaimana teori sosiokultural menurut ahli
2.3. Agar kita mengetahui manfaat sosiokultural dan atau peranannta dalam
pendidikan
2.4. Agar kita mengetahui problematika sosiokultural dalam pembelajaran bahasa arab
di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sosiokultural

Sosiokultural/so·si·o·kul·tu·ral/ a berkenaan dengan segi sosial dan budaya


masyarakat (Kbbi) atau proses yang menghubungkan antara manusia dengan
kebudayaan yang ada di tempat tinggalnya.
Kultur atau budaya adalah pengetahuan yang diperoleh secara sosial-
socially acquired knowledge. Pengetahuan ini diperoleh dari orang- orang lain di
dalam lingkungan sekelilingnya; bisa melalui petunjuk langsung atau dari mengamati
perilaku mereka (R.A. Hudson, 1988: 77). Budaya juga didefinisikan sebagai
gagasan, kebiasaan, keahlian, seni, dan peralatan (tools) yang menjadi ciri satu
kelompok masyarakat pada suatu masa tertentu.
Melalui bahasa seorang anggota masyarakat perlahan-lahan belajar
mengenal adat Istiadat, tingkah laku dan tata krama masyarakatnya.Ia mencoba
menyesuaikan dirinya(adaptasi) dengan semuanya melalui bahasa. Seorang pendatang
baru dalam sebuah masyarakat pun harus melakukan hal yang sama. Bila ingin hidup
tenteram dan harmonis dengan masyarakat itu ia harus menyesuaikan dirinya dengan
masyarakat itu, untuk itu ia memerlukan bahasa, yaitu bahasa masyarakat tersebut.
Bila ia dapat menyesuaikan dirinya maka ia pun dengan mudah membaurkan dirinya
(integrasi) dengan segala macam tatakrama masyarakat tersebut. Bahasa
menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi masingmasingtetap
mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan.Setiap individumemungkinkan
untuk menyesuaikan dirinya dengan adat istiadat dan kebiasaan bahasamasyarakat itu.
Dua orang mempergunakan bahasa yang sama, akan mempergunakan pula kata-kata
yang sama untuk melukiskan suatu situasi yang identik. Kata sebagai symbol bukan
saja melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, tetapi juga melambangkan
perasaan, kemauan dan tingkah laku seseorang.
Dalam pemakaian bahasa banyak faktor yang mendukung keberhasilan
pemakaian bahasa tersebut dan salah satunya adalah faktor-faktor sosiokultural.
Faktor sosial dan kultur atau budaya memiliki hubungan yang erat dengan bahasa.
Setiap kali kita mengajarkan satu bahasa, kita juga mengajarkan satu sistem kompleks
tentang kebiasaan budaya, nilai-nilai, cara berpikir, merasa, dan bertindak (H.
Douglas Brown, 2000:65)

1.1. Teori Sosiokultural menurut Vygotsky

Lev Semonovich Vygotsky adalah seorang psikolog Rusia yang dikenal karena
kontribusinya pada teori perkembangan anak. Dia adalah salah satu yang terkenal
prestasi penelitiannya di bidang psikologi anak. Vygotsky merumuskan konsep "zona
perkembangan proksimal". Konsep ini digunakan dalam proses belajar anak.2 Pada
usia dini, ia tertarik pada studi sastra dan analisis sastra dan menjadi seorang penyair
dan filsuf.3
Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif dicapai dengan dua cara. Landasan
biologis sosiokultural dan proses psikologis Penelitian Vygotsky berfokus pada
hubungan antara manusia dan konteks sosiokultural di mana mereka ditempatkan.
Mereka berinteraksi dengan memainkan peran dan berbagi pengalaman dan
pengetahuan. dari Oleh karena itu, teori Vygotsky dikenal sebagai teori
perkembangan sosiokultural. Menekankan interaksi sosial dan budaya yang relevan
dalam perkembangan kognitif.4

2
M.Psi Oktarizal Drianus, Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes, (London,
England: Harvard University Press, 1978).
3
Jurnal Madaniyah, Muhammad Khoiruzzadi, and Tiyas Prasetya, ‘PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN
IMPLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN (Ditinjau Dari Pemikiran Jean Piaget Dan Vygotsky) Muhammad
Khoiruzzadi, 1 & Tiyas Prasetya 2’, 11 (2021), 1–14.
4
Choi Chi Hyun and others, ‘Piaget versus Vygotsky: Implikasi Pendidikan Antara Persamaan Dan Perbedaan’,
Journal of Engineering and Management Science Research (JIEMAR), 1.2 (2020), 286–93.
Inti dari teori belajar sosiokultural ini adalah penggunaan alat berpikir yang tidak
lepas dari pengaruh lingkungan sosial budaya. Lingkungan Budaya sosial mengarah
pada keterampilan yang semakin kompleks.
Teori sosiokultural menempatkan lingkungan internal atau sosial juga faktor
utama dan fundamental dari pembentukan pengetahuan perkembangan kognitif
seseorang. Fungsi mental manusia yang lebih tinggi Diyakini bahwa ini karena
kehidupan sosial. Pada saat yang sama, dalam hal ini, intramente dilihat sebagai
derivatif atau turunan yang terbentuk dari master dan Anak-anak baru melakukan ini
dengan menginternalisasi proses sosial ini untuk memahami pentingnya tindakan
sosial ketika proses internal berlangsung. Karena itu pelajari dan kembangkan
keseluruhan yang menentukan perkembangan kognitif seseorang5

1.2. Sosiokultural dalam Ranah Pendidikan

Sosiokultural dapat membantu meningkatkan efektivitas pendidikan dengan


memberikan pemahaman tentang bagaimana konteks sosial dan budaya dapat
mempengaruhi pembelajaran. Misalnya, penggunaan bahasa ibu siswa dalam
pembelajaran dapat membantu memperkuat pemahaman siswa tentang materi
pembelajaran dan membangun hubungan positif antara siswa dan guru. Selain itu,
teori sosiokultural dapat membantu mengatasi kesenjangan belajar antara kelompok-
kelompok sosial dan budaya yang berbeda dengan mempertimbangkan kebutuhan
belajar yang unik dari siswa dari berbagai latar belakang sosial dan budaya. Hal ini
dapat di capai dengan penggunaan konteks sosial dan budaya dalam pembelajaran
dan melibatkan siswa dalam pembelajaran kolaboratif dan dialogis.
Dalam kesimpulannya, perspektif sosiokultural sangat penting dalam
pendidikan karena dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran,
mempromosikan inklusivitas dan kesetaraan sosial dan budaya, serta meningkatkan
kesadaran tentang hak asasi manusia dan keterlibatan sosial dalam pendidikan.

5
Sri Wulandari Danoebroto, ‘Teori Belajar Konstruktivis’, P4TK Matematika, 2 (2015), 191–98.
1.3. Problematika Sosiokultural dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia

Problematika Sosiokultural dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia.


Teori Sosiokultural atau konstruktivisme sosial Vygotsky bertumpu pada lingkungan
sosial yang mempengaruhi aspek internal dan eksternal dalam pembelajaran 6
Pembelajaran yang dimaksud di sini adalah pembelajaran bahasa kedua utamanya
bahasa Arab. Pembelajaran bahasa kedua sering mengalami kendala karena keadaaan
sosial atau interaksi menggunakan bahasa kedua yang tidak dapat dipenuhi dalam
proses pembelajaran. Tanpa ada interaksi sosial antar siswa atau siswa dan guru maka
pemahaman siswa terhadap bahasa kedua akan mengalami kendala. 7 Karena bahasa
dapat berkembang sejalan dengan seberapa sering bahasa tersebut digunakan. Hal ini
berkaitan dengan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi sehari-hari.8
1. Dari sisi perbedaan penggunaan kata atau kalimat
2. Pembelajaran bahasa Arab yang kurang mendukung interaksi social
3. Lingkungan berbahasa Arab yang sulit ditemukan.

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan berbahasa Arab


merupakan sarana yang penting untuk mendapatkan pemahaman terhadap bahasa Arab. Akan
tetapi, dalam kenyataannya lingkungan berbahasa Arab masih sulit untuk ditemukan terutama
dalam suasana kelas.

6
K. S. Sutherland and others, ‘Understanding Subgroups in Common State Assessments: Special Education
Students and ELLs (NCEO Brief 4)’, School Psychology Review, 40.4 (2015).
7
Prabowo Adi Widaya and Muhammad Irham, ‘Ekstraversi Dan Kompetensi Berbahasa Arab’, AlFathin: Jurnal
Bahasa Dan …, 4.01 (20
8
Sitti Rabiah, Kata Kunci, and Realitas Budaya, ‘Language as a Tool for Communication and Cultural Reality
Discloser’, in 1st International Conference on Media, Communication and Culture “Rethinking Multiculturalism:
Media in Multicultural Society", 2012
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Bahasa dan budaya adalah dua hal yang saling terkait yang membentuk suatu bangsa
sehingga sulit untuk dipisahkan. Pengaruh bahasa bagi budaya sangat kuat, begitupun
sebaliknya, bahasa juga termasuk bagian dalam kebudayaan, sehingga bahasa
merupakan hal yang sangat penting dalam memperkenalkan kebudayaan.
Vygotsky berpendapat bahwa pemahaman seseorang itu sangat dipengaruhi oleh
lingkungan social. Mengadaptasi teori Vygotsky tersebut, dapat kita petakan
permasalahan serta solusi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia sebagai bahasa
kedua. Permasalahan pembelajaran bahasa Arab ditinjau dari teori sosiokultural ada
tiga, yaitu perbedaan sosiokultural antara Indonesia dan Arab, kurangnya pemakaian
bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, dan lingkungan berbahasa Arab yang
kurang.

2. Saran
Dikarenakan kurangnya penjelasan dari makalah ini. Maka dengan ini penulis
menyarankan agar pembaca memperbanyak literature atau sumber bacaan mengenai
judul diatas yaitu “Teori Sosiokultural” lebih banyak agar dapat memperkaya
pengetahuan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Alfian Afifi, dkk. 2022 “Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia:


Problematika dan Solusi Prespektif Sosiokultural Vygotsky” dalam Al-Ittijah : Jurnal
Keilmuan dan Kependidikan Bahasa Arab vol. 14 no.2
Rahmawati, Fauziyah Nur. 2020 “Incorporating Bahasa dan Culture Dalam Pengembangan
Kurikulum Bahasa Arab” dalam At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam vol 5 no.2
Ts. Ermi. 2020 “Faktor Sosiokultural Dalam Pembelajaran Bahasa” dalam Jurnal Ilmiah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 6, No. (1)
Utami, I.G.A. Lokita Purnamik., 2016 “Teori Konstruktivisme Dan Teori Sosiokultural:
Aplikasi Dalam Pengajaranbahasa Inggris”, Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai