Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN
ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING
ISHAK, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR AZIZAH
NIM : 19030007
PRODI : MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


DARUD DA’WAH WAL IRSYAD (STKIP) PINRANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas  segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan.Makalah
ini dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai
teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Materi Aliran –
Aliran Pendidikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak
mustahil apabila dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
dijadikan masukan dalam penyempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Aliran – Aliran Pendidikan, Amin.

PINRANG,5 DESEMBER 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALIRAN PENDIDIKAN........................................................1


B. MACAM-MACAM ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN...............................1
1. Aliran Klasik Dalam Pendidikan...............................................................1
a. Aliran Empirisme.................................................................................3
b. Aliran Nativisme..................................................................................3
c. Aliran Konvergensi..............................................................................4
d. Aliran Naturalisme...............................................................................4
2. Aliran Pendidikan Modern ........................................................................5
a. Aliran Progresivisme...........................................................................5
b. Aliran Esensialisme.............................................................................5
c. Aliran Rekonstruksionalisme..............................................................6
d. Aliran Perennialisme...........................................................................6
e. Aliran Idealisme...................................................................................7
3. Gerakan Baru Di Indonesia dalam pendidikan........................................8
4. Dua Aliran Pokok Pendidikan Di Indonesia............................................9
a. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa................................................9
b. Ruang Pendidikan INS Di Kayutanam..............................................11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..................................................................................................12
B. SARAN..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki
nuansa berbedaantara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak
bermunculan pemikiran-pemikiran yangdianggap sebagai penyesuaian proses
pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karenanya, banyak teori yang
dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai
aliran pendidikan.Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran penting dalam
pendidikan akan membekalitenaga kependidikan dengan wawasan
kesejarahan, yakni kemampuan memahami kaitan antara pengalaman-
pengalaman masa lampau, tuntutan dan kebutuhan masa kini, serta perkiraan
atauantisipasi masa datang.Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal
hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan
generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik
dari orangtuanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori atau aliran pendidikan ?
2. Apa saja aliran-aliran klasik dalam pendidikan?
3. Jelaskan masing-masing aliran-aliran klasik dalam pendidikan?
4. Apa saja pokok pendidikan yang ada di indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari aliran-aliran pendidikan.
2. Untuk mengetahui macam – macam aliran pendidikan..
3. Untuk mengetahui aliran pokok pendidikan yang ada di
indonesia.                                                                                                      

                        

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Pendidikan


Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang
membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut
berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-
pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir
berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian
seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek
dari aliran-alira itu yang harus dipahami. Oleh karena itu setiap calon
tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan
pendidikan.
Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika
manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan
pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek. Pemikiran-
pemikiran yang membawapembaharuan pendidikan itu disebut aliran-
aliran pendidikan.Seperti bidang-bidang lainya, pemikiran –pemikiran
dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan
yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan
kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya, dan karena dialog tersebut akan
melhirkan lagi pemikiran-pemikiran baru dan demikian seterusnya. 

B. Macam-Macam Aliran Dalam Pendidikan


1. Aliran klasik dalam pendidikan
Aliran ini merupakan pemikiran-pemikiran tentang pendidikan
yang telah dimulai pada zaman Yunani kuno, dan dengan kontribusi
berbagai bagian dunia lainnya, akhirnya berkembang dengan pesat di
Eropa dan Amerika Serikat. Aliran-aliran klasik meliputi aliran,
nativisme, naturalisme, empirisme dan konvergensi merupakan benang

5
merah yang menghubungkan pemikiran-pemikran poendidikan masa lalu,
kini, dan mungkin yang akan datang.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme adalah aliran yang berpendapat bahwa semua
pengetahuan yang diperoleh manusia merupakan hasil dari pengalaman
manusia. Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki
seseorang bukanlah bawaan sejak lahir atau bukan merupakan faktor
keturunan.Aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala
pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam perkembanganya
ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui alat inderanya baik
secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya maupun melalui proses
pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung (Joseph,
2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung, terbentuk
dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari
lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan
lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik.
Bahwa hanya lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
b. Aliran Nativisme
Nativisme (aliran pembawaan) adalah aliran yang berpendapat
bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh bawaan sejak ia
dilahirkan. Dalam aliran nativisme faktor lingkungan dianggap kurang
memberi pengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan anak.
Seseorang akan menjadi ahli lukis, agama, dan lain-lain itu semua semata-
mata karena pembawaan. Aliran ini menganut paham yang berpendapat
bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia dalam
perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata melalui alat
inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya maupun
melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara
langsung (Joseph, 2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya
tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan
pengalaman didapatkan dari lingkungan atau dunia luar melalui indra,

6
sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk perkembangan
manusia atau anak didik. Bahwa hanya lingkunganlah yang mempengaruhi
perkembangan anak.
c. Aliran Konvergensi
Konvergensi merupakan aliran pendidikan yang berpendapat
bahwa kepribadian manusia tergantung pada pendidikan, pembawaan, dan
lingkungan.Faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama-sama
mempunyai peranan yang sangat penting, keduanya tidak dapat dipisahkan
sebagaiman teori nativisme teori ini juga mengakui bahwa pembawaan
yang dibawa anak sejak lahir juga meliputi pembaeaan baik dan
pembawaan buruk. Pembawaan yang dibawa anak pada waktu lahir tidak
akan bisa berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan
yang sesuai dengan pembawaan tersebut.
Dari beberapa uraian diatas, teori yang cocok dapat diterima sesuai
dengan kenyataan adalah teori konvergensi, yang tidak mengekstrimkan
faktor pembawaan, faktor lingkungann atau alamiah yang mempengaruhi
terhadap perkembangan anak, melainkan semuanya dari faktor-faktor
tersebut mempengaruhi terhadap perkembangan anak.
d. Aliran Naturalisme.
Aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori nativisme bahkan
kadang-kadang disamakan. Padahal mempunyai perbedaan-perbedaan
tertentu. Ajaran dalam teori ini mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah
memiliki pembawaan sendiri-sendiri baik bakat minat, kemampuan, sifat,
watak dan pembawaan-pembawaan lainya. Pembawaan akan berkembang
sesuai dengan lingkungan alami, bukan lingkungan yang dibuat-buat.
Dengan kata lain jika pendidikan diartikan sebagai usahan sadar untuk
mempengaruhi perkembangan anak seperti mengarahkan, mempengaruhi,
menyiapkan, menghasilkan apalagi menjadikan anak kearah tertentu, maka
usaha tersebut hanyalah berpengaruh jelek terhadap perkembangan anak.
Tetapi jika pendidikan diartikan membiarkan anak berkembang sesuai
dengan pembawaan dengan lingkungan yang tidak dibuat-buat (alami)

7
maka pendidikan yang dimaksud terakhir ini berpengaruh positif terhadap
perkembangan anak.

2. Aliran pendidikan modern di Indonesia


Menurut Mudyahardjo (2001: 142) macam-macam aliran pendidikan
modern di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Progresivisme
Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-
centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih
berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-
centered).
Tujuan pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak agar kelak
dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja
dengan otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan
harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minat
setiap anak.
 Metode pendidikan Progresivisme antara lain:
a)    Metode belajar aktif.
b)   Metode memonitor kegiatan belajar.
c)    Metode penelitian ilmiah
b. Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan
yang memprotes gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang
tertanam dalam warisan budaya/sosial. Menurut esensialisme nilai-
nilai yang tertanam dalam nilai budaya/sosial adalah nilai-nilai
kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui
kerja keras dan susah payah selama beratus tahun dan di dalamnya
berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam
perjalanan waktu. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan
mengawasi kegiatan-kegiatan di kelas.

8
Tujuan pendidikan dari aliran ini adalah menyampaikan warisan
budaya dan sejarah melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun,
yang telah bertahan sepanjang waktu dan dengan demikian adlah berharga
untuk diketahui oleh semua orang.
 Metode pendidikan:
1.      Pendidikan berpusat pada guru (teacher centered).
2.      Peserta didik dipaksa untuk belajar
3.      Latihan mental

c. Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai
rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam
hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya pendidikan
haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di
masyarakat
Tujuan pendidikan sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi
sebagai lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi
dan politik dalam masyarakat. Tujuan pendidikan rekonstruksionis
adalah membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah
sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia dalam skala
global, dan mengajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan
yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
d. Perennialisme
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan
bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya
merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan
nilai-nilai tersebut. Menurut perennialisme, ilmu pengetahuan
merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuanlah
seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi dengan berpikir, maka
kebenaran itu akan dapat dihasilkan. Penguasaan pengetahuan

9
mengenai prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk
mengembangkan pikiran dan kecerdasan.
Tujuan pendidikan diharapkan anak didik mampu mengenal dan
mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan
disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar pada
masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah
dicatat menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik,
ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya, telah
banyak memberikan sumbangan kepada perkembangan zaman dulu.
e. Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang
mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang
semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli
(cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera.
Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu
dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata
hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam
menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide,
ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan
sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala
sesuatu yang dialami sehari-hari.
Tujuan Pendidikan Agar anak didik bisa menjadi kaya dan
memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang
harmonis dan penuh warna, hidup bahagia, mampu menahan berbagai
tekanan hidup, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu
individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan
idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama
manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu
pendekatan seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak sekadar
menuntuk hak pribadinya, namun hubungan manusia yang satu dengan

10
yang lainnya terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang saling
penuh pengertian dan rasa saling menyayangi.
·      
3. Gerakan-Gerakan Baru dalam Pedidikan dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Pembelajaran Alam Sekitar
Dasar pemikiran yang terkandung di dalam pengajaran alam sekitar
adalah peserta didik akan mendapat kecakapan dan kesanggupan baru
dalam menghadapi dunia kenyataan. Penjelajahan seseorang dalam
menemukan hal-hal baru, baik untuk pengetahuan, olah raga, maupun
rekreasi menjadikan program pendidikan alam sekitar dipandang sangat
penting. Melalui penjelajahan yang dilakukan, maka sekarang peserta
didik, akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar,
belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta memanfaatkan
waktu senggangnya. Pendidikan alam sekitar ini mudah dilaksanakan di
segala jenjang pendidikan. Konsekuensinya, dalam persiapan perlu
dipikirkan tentang biaya ketika akan diadakan penjelajahan seperti halnya
biaya transportasi, biaya hidup selama penjelajahan, penginapan dan
sebagainya.
2. Pengajaran Pusat Perhatian (Centres D’interet)
Penemuan adalah Ovide Decroly (1871-1923), seorang dokter
perancis mendirikan yayasan untuk anak-anak abnormal yang bertempat
dirumahnya pada tahun1901. pada tahun1907 metodenya diterapkan pada
anak-anak normal. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak, yang
dinamai centres d’interet. Decroly mencari dan menyelidiki naluri anak
dalam pertumbuhannya (secara intrinsik). Naluri yang perlu didapatkan
adalah naluri untuk mempertahankan diri,untuk makan, bermain dan
bekerja, dari meniru. Berangkat dari naluri tersebut selanjutnya disusun
pusat perhatian seperti: untuk makan, untuk berlindung, mempertahankan
diri terhadap musuh, dan untuk bekerja. Yang menarik pada pendidikan/
pengajaran Decroly yaitu bahwa anak selalu bekerja sendiri tanpa ditolong
dan dilayani.

11
3. Sekolah Kerja
George Kerschensteiner (1854-1932) menulis karangan tentang
arbeitsshule. Ia seorang guru ilmu pasti yang diangkat sebagai inspektur di
Munchen. Pada tahun 1898 ia mengembangkan cita-cita pendidikan, bagi
kerschensteiner, tujuan hidup manusia yang tertinggi adalah mengabdi
kepada negara. Berhubungan dengan itu kewajiban sekolah yang
terpenting ialah menyiapkan peserta didik untuk sesuatu pekerjaan. Jadi
yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk menatap masa
mendatang. Melalui bekerja, manusia menuju ke lingkungan kebudayaan
masyarakatnya. Peserta didik bekerja berkelompok sesuai dengan bagian
masing-masing, sehingga menimbulkan tanggung jawab.
4. Pengajaran Proyek
Proyek pengajaran berarti kegiatan, sedangkan belajar
mengandung arti kesempatan untuk memilih, merancang, berlatih,
memimpin dan sebagainya. Dalam hal ini penting ialah bahwa peserta
didik telah aktif memecahkan persoalan, maka wataknya akan terbentuk.
Demikian konsep pemikiran WH Kilpatrick di dalam pengajaran proyek.

4. Dua aliran Pokok Pedidikan di Indonesia


a.   Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, ada salah seorang
putera Indonesia yang bernama Raden mas Soewardi Soerjaningrat. Ia
gemar menulis dengan menggunakan bahasa Belanda yang halus dan
mengandung sindiran terhadap pemerintah Belanda, tulisannya bejudul
“Alks ik een Nederlander was” yang artinya Andai saja saya seorang
Belanda. Dari tulisannya yang dianggap tajam oleh pemerintah Belanda
inilah ia dibuang di Negeri Belanda.
Ketika berada di tempat pembuangan beliau merasa bebas dalam
menyatakan pendapat-pendapatnya, sedang di tanah air sendiri yang
dikuasai oleh pemerintah penjajah Belanda justru kebebasannya
terganggu. Dari kecintaannya terhadap pendidikan yang sekaligus

12
merupakan perwujudan dari cita-citanya, maka pacta tanggal 3 juli 1922
di Yogyakarta didirikanlah suatu taman kanak-kanak yang diberi nama
Taman Indriya. Kemudian berkembang lagi dan semakin luas hingga
seluruh lembaganya diberi nama perguruan Kebangsaan Taman Siswa.
Pada jaman penjajahan Belanda, Taman Siswa bersikap
“noncooperative” dan menolak pemberian subsidi. Di dalam
melaksanakan konsep pendidikannya Taman Siswa memiliki asas-asas
sebagai berikut:
1. Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri. Hendaknya setiap
peserta didik dapat berkembang menurut kodrat dan bakatnya,namun
mereka dididik dengan sistem among atau tut wuri handayani.
2. Asas Kebudayaan yang dalam hal ini kebudayaan Indonesia sendiri.
3. Asas kerakyatan, pendidikan dan pengajaran harus diberikan kepada
seluruh rakyat.
4. Asas kekuatan sendiri (berdikari). Dengan demikian segala
pembelanjaan ditutup dengan uang pendapatan sendiri.
5. Asas berhamba kepada anak.

Pada saat Indonesia merdeka pada tahun 1945, dan dua tahun berikutnya
berhasil disusun dasar-dasar Taman Siswa yang dikenal dengan Panca Darma.
Kelima dasar yang dimaksud adalah :
1. Kemanusiaan
Harus ada cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap seluruh
makhluk Allah SWT.
2. Kodrat Hidup
Termasuk Kodrat hidup adalah pembawaan.
3. Kebangsaan
Tidak boleh bersifat chauvinistic ( menyombongkan kehebatan bangsa
sendiri) dan tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum manusia.

13
4. Kebudayaan
Kebudayaan nasional harus dipelihara. Pendidik harus mengajak peserta
didik meresapi jiwa bangsa yang terwujud dalam kebudayaannya.
5. Kemerdekaan Kebebasan
Ki Hajar Dewantara juga menentukan semboyan bagi kaum pendidik,
antara lain: ing ngarso sung tulodho, artinya jika pendidik berada di muka
dia berkewajiban memberi teladan kepada para peserta didiknya. Ing
madya mangun karso artinya: jika di tengah membangun semangat,
berswakarya, dan berkreasi pada peserta didik. Tut wuri handayani artinya
jika di belakang pendidik mengikuti dan mengarahkan peserta didik agar
berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

b. Ruang Pedidikan INS di Kayutanam


Sebuah sekolah lain timbul sebagai reaksi terhadap sekolah-sekolah
pemerintah Hindia Belanda yaitu INS ( Indonesiche Nederlansce School) di
kayutanam, yaitu suatu kota kecil di dekat padang panjang Sumatera Barat.
Sekolah ini mempunyai rencana pelajaran dan metode sendiri yang hampir
mirip dengan rancangan kerschensteiner dengan arbeitsschulenya.
M. Syafei dengan sekolahnya ingin membentuk pemuda-pemuda Indonesia
yang berani tegak sendiri, berusaha sendiri, hidup bebas dan tidak tergantung
buat seumur hidupnya pada pemerintah sebagai pegawainya.
Adapun dasar pemikiran INS adalah:
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menentang intelektualisme,aktif, giat dan punya daya cipta serta dinamis.
3. Memperhatikan bakat dan lingkungan siswa.
4. Berpikir secara rasional, bukan secara mistik.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan banyaknya aliran-aliran dalam ranah filsafat bukan berarti akan
membuat semakin tidak jelasnya konstruksi filsafat pendidikan. Akan tetapi
dalam masing-masing aliran dapt menghasilkan titik temu yang harmonis,
yang fungsinya guna mendapatkan gambaran filsafat pendidikan yang
harmonis dan etis serta mempunyai nilai tawar yang lebih qualified.
Wallahu’alam bi shawab.

B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembacasangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya.
Dan semoga makalah ini bergunauntuk kita semua. Amin.

15
DAFTAR PUSTAKA

pengantar pendidikan/ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN _


12entinfujirahayu.htm
pengantar pendidikan/ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN _ Afidhatul Fatah's
Site.htm
pengantar pendidikan/ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN _ Afidhatul Fatah's
Site.htm
pengantar pendidikan/Makalah Tentang Aliran-Aliran Pendidikan.htm

Diposting oleh Unknown di 20.09 Tidak ada komentar: 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Lokasi: Magetan, Magetan, Magetan, East Java, Indonesia

16

Anda mungkin juga menyukai