Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

ALIRAN-ALIRAN ILMU PENDIDIKAN MENURUT PANDANGAN HISTORIS

Dosen Pengampuh:
Prof.Dr.H.Warul Walidin AK,M.A.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
PUTRI DINNI(230202101)
DINA KHAIRATUL PITRI(230202103)
ANISA PUTRI AMELIA(230202072)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat,Taufiq
serta hidayah-nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan ,makalah pada mata kuliah
ilmu Pendidikan di bawah bimbingan Bapak Prof.Dr.Warul Walidin AK,M.A..Makalah ini di
buat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah ilmu Pendidikan yang berisikan
pembahasan tentang”Aliran-Aliran Ilmu Pendidikan Menurut Pandangan Historis”
Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami Aliran-Aliran Ilmu
Pendidikan Menurut Pandangan Historis secara mendalam dan dapat mencari berbagai manfaat
dari pengetahuan tentang wawasan akan Aliran-Aliran Ilmu Pendidikan Menurut Pandangan
Historis . Makalah ini di harapkan dapat menjadikan mahasiswa berfikir lebih kritis dan aktif.
Selain itu dengan membuat makalah ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
kemampuan dalam pembelajarn mata kuliah ilmu Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah
ini,khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan arahan dan bimbingannya,sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Kemudian penulis juga menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan baik pada
Teknik penulisan maupun materi dalam makalah ini, mengingat kemampuan yang kami miliki
sebagai penulis sekaligus sebagai perangkum masihlah sangat kurang berpengalaman.Untuk
itu, kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan
berguna baik bagi kami pribadi sebagai penulis maupun bagi para pembaca sekalian.

Banda Aceh,8 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .................................................................................................. 3
B. Rumusa Masalah ............................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
A. Pengertian Aliran Pendidikan ........................................................................... 4
B. Aliran-Aliran Pendidikan .................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,Pendidikan memiliki nuansa


berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya,sehingga banyak bermunculan
pemikiran- pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian proses Pendidikan dengan
kebutuhan yang di perlukan .Karenanya,banyak teori yang dikemukakan para pemikir
sehingga munculnya aliran Pendidikan.
Pemahaman terhadap pemikiran -pemikiran penting dalam Pendidikan akan
membekali tenaga kependidikan dengan wawasan kesejarahan ,yakni kemampuan
memahami kaitan antara pengalaman-pengalaman masa lampau,tuntunan dan
kebutuhan masa kini ,serta perkiraan atau antisipasi masa yang akan dating.
Aliran-aliran Pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia,karena setiap
kelompok manusia selalu di hadapkan dengan generasi masa keturunannnya yang
memerlukan Pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian aliran Pendidikan?


2. apa saja macam-macam aliran Pendidikan?

C. TUJUAN

Dalam pembahasan kali ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pendapat aliran Pendidikan
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN ALIRAN PENDIDIKAN


Aliran Pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan dunia
pendidikan.pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi yang berkepanjangan ,yakni
pemikiran-pemikiran terdahulu selalu di tanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir
berikutnya,sehingga timbul pemikiran yang baru dan demikian seterusnya. Agar diskusi
berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu ospek dari aliran-aliran itu yang harus dipahami.Oleh
karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-
aturan pendidikan.
Aliran-aliran pendidikan muncul sejak manusia hidup dalam suatu kelompok yang
diharapkan dengan problem regenerasi bagi keturunannya. Secara historis bahwa aliran-aliran
pendidikan ataupun berbagai pemikiran tentang pendidikan dapat ditemukan dalam berbagai
literature. Setiap aliran pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk memperbaiki
martabat manusia. Pemahaman terhadap berbagai aliran pendidikan memiliki arti yang sangat
penting ketika seorang pendidik ataupun calon pendidik hendak menangkap hakikat dari setiap
dinamika perkembangan pemikiran tentang pendidikan yang tengah terjadi.
Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran yang demikian dianggap penting dalam
dunia pendidikan karena akan menjadi bekal bagi tenaga pendidik, sehingga memiliki wawasan
historis yang lebih luas, juga dapat menambah ketajaman analisisnya dalam mengaitkan antara
keberadaan masa lampau dengan tuntutan dan kebutuhan masa kini dalam rangka
mengantisipasi masa yang akan datang. Berbagai pemikiran tentang pendidikan tempo dulu
secar realitas telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi praktek pendidikan bahkan
pengaruhnya sempat meluas dan berkembang di benua Eropa dan Amerika. Sehubungan
dengan hal ini, maka sangat logis bila aliran-aliran pendidikan sebagian besar berasal dari
kedua benua tersebut.

B.Macam-Macam Aliran Pendidikan


. Pada setiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang
perkembangan manusia. Hal ini berdasarkan atas faktor-faktor dominan yang dijadikan sebagai
dasar pijakan bagi perkembangan manusia. Untuk memberikan gambaran yang lebih utuh,
berikut aliran dalam Pendidikan.

1.Aliran Nativisme
Idris (1992) menjelaskan bahwa nativisme berasal dari bahasa Latin nativus yang
artinya terlahir. Salah satu tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer (1788-1860). Inti
ajarannya adalah bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari faktor pembawaan
yang berupa bakat. (Munib, 2008) aliran ini dikenal sebagai aliran pesimistik karena
pandangannya yang menyatakan bahwa orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik,
sehingga tidak perlu dididik untuk menjadi baik. Sebaliknya orang yang “berbakat baik” akan
tetap baik dan tidak perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan terjerumus menjadi “tidak
baik”. Aliran ini juga mempunyai ajaran bahwa bakat yang merupakan pembawaan seseorang
akan menentukan nasibnya. Walau dalam kenyataan sering dijumpai adanya kemiripan antara
orang tua dan anaknya baik secara fisik maupun bakat-bakatnya, tapi pembawaan bukan satu-
satunya faktor yang menentukan perkembangannya.
Sejalan dengan Sumitro (2005) nativisme berpendapat bahwa perkembangan individu
itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor bawaan semenjak lahir. Lingkungan kurang
berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil pendidikan
ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Bahkan oleh nativisme dikatakan bahwa anak yang
mempunyai pembawaan jahat akan menjadi jahat dan anak membawa pembawaan baik akan
menjadi baik. Aliran nativisme bertolak dari Libnitzian Tradition yang menenkan kemampuan
dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan juga termasuk dalam kategori pendidikan, kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak (Suardi, Tri dan Syofrianisda, 2016).
Namun demikian menurut aliran ini tetap saja berpendapat bahwa pendidikan sama
sekali tidak berpengaruh terhadap perkembangan seseorang, sehingga bila pendidikan yang
diberikan tidak sesuai dengan pembawaan seseorang maka tidak akan ada gunanya. Dengan
demikian mendidik adalah membiarkan seseorang tumbuh berdasarkan pembawaannya.

2.Aliran Empirisme
Aliran ini dimotori oleh seorang filosof berkebangsaan Inggris yang rasionalis bernama
John Locke (1632-1704). Menurut Umar Tirtarahardja (Munib, 2008) aliran ini bertolak dari
Lockean Tradition yang lebih mengutamakan perkembangan manusia dari sisi empiric yang
secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia.
Kata empiris berasal dari kata empericus bahasa Latin. Secara etimologis empirisme berasal
dari kata empiri yang berarti pengalaman. Pokok pikiran yang dikemukakan oleh aliran ini
menyatakan bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan, sedangkan pembawaan yang
berupa bakat tidak diakuinya. Menurut aliaran empirisme pada saat manusia dilahirkan
sesungguhnya dalam keadaan kosong bagaikan “tabula rasa” yaitu sebuah meja berlapis lilin
yang tidak terdapat tulisan apapun di atasnya. Dengan kata lain, seseorang yang dilahirkan
mirip atau bagaikan kertas putih bersih yang masih kosong, sehingga pendidikan memiliki
peran yang sangat penting bahkan dapat menentukan keberadaan anak (Munib, 2008).
Sehubungan dengan hal ini dikatakan bahwa pendidikan adalah “maha kuasa”, artinya seolah-
olah pendidikan memiliki kekuasaan dalam menentukan nasib anak.
John Lock menganjurkan agar pendidikan di sekolah dilaksanakan berdasarkan atas
kemampuan rasionya dan bukan atas perasaannya. Mendidik menurut John Locke adalah
membentuk pribadi anak sesuai dengan yang dikehendakinya. Aliran ini dikenal juga dengan
aliran optimisme. Aliran ini juga meyakini bahwa dengan memberikan pengalaman melalui
didikan tertentu kepada anak, maka akan terwujudlah apa yang diinginkan. Tentu saja aliran
ini memiliki pandangan yang berat sebelah dalam melihat keberhasilan seseorang yakni hanya
semata-mata dari pengalaman (pendidikan) yang diperolehnya. Sejalan juga bahwa aliran
empirisme ini dipandang berat sebelah sebab hanya mementingkan peranan pengalaman yang
dperoleh dari lingkungannya. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir
dianggap tidak menentukan dan tidak berpengaruh sama sekali. Menurut kenyataan sehari-hari
terdapat anak yang berhasil karena berbakat, meskipun lingkungan sekitarnya tidak
mendukung sama sekali (Suardi, Tri dan Syofrianisda, 2016).
Sementara itu pembawaan yang berupa kemampuan dasar yang dibawa seseorang sejak
lahir diabaikan sama sekali. Padahal keberhasilan seseorang secara realitas tidak semata-mata
berasal dari pengalaman (pendidikan) akan tetapi keberhasilan dapat disebabkan oleh adanya
kemampuan seseorang yang berupa kemauan keras, kestabilan emosi ataupun kecerdasan
sebagai pembawaan yang terdapat di dalam dirinya. Sejalan dengan Sumitro (2005) kelemahan
dan empirisme hanya mementingkan peranan pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang
dibawa anak sejak lahir dikesampingkan. Padahal pada kenyataanya banyak anak yang
berbakat dan berhasil dalam lapangan tertentu walaupun lingkungan tidak mendukung.
Walaupun demikian para penganut aliran ini masih berkeyakinan bahwa manusia dipandang
sebagai makhluk yang dapat dimanipulasi karena keberadaannya yang pasif (Munib, 2008).

3.Aliran Naturalisme
Aliran ini tumbuh pada abad ke XVIII tepatnya pada tahun 1712-1778 yang dipelopori
oleh J.J Rousseau. Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban
memberi kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya
diserahkan kepada alam. Pendidikan hanya dapat berbuat menjaga agar pembawaan yang baik
pada anak tidak menjadi rusak akibat campur tangan masyarakat.
Ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak hendaknya
dikembalikan kepada alam agar pembawaan yang baik tidak dirusak oleh pendidik. Pada saat
anak menjadi remaja hendaknya diajarkan agama dan moral yang semata-mata sebagai alas an
alamiah semata (Munib, 2008). Sejalan dengan Sumitro (2005) nativisme mempunyai
pandangan bahwa setiap anak lahir mempunyai pembawaan “baik”. Namun pembawaan baik
tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan, sehingga naturalisme sering pula
disebut negativisme. Sebaiknya pendidik membiarkan anak berkembang sesuai dengan
pembawaan sejak lahir dan proses pendidikan diserahkan saja kepada alam. Hal ini
dimaksudkan pembawaan baik tidak menjadi rusak oleh tangan manusia melalui proses dan
kegiatan pendidikan. Seperti diketahui, gagasan naturalisme yang menolak campur tangan
pendidikan, sampai saat ini malahan terbukti sebaliknya, yakni pendidikan sangat dibutuhkan
pada era globalisasi saat ini. Rousseau berpendapat bahwa lebih baik menunda suatu
pengajaran daripada cepat-cepat melaksanakannya hanya karena ingin menanamkan suatu
aturan atau otoritas tertentu (Ditjen Dikti,1983).

4.Aliran Konvergensi
Aliran ini dipelopori oleh William Stern (1871-1938) dalam (Munib, 2008). Inti ajaran
aliran konvergensi adalah bahwa bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang
menentukan pembentukan pribadi seseorang. Setiap pribadi merupakan hasil konvergensi dari
faktor-faktor internal dan eksternal. Perpaduan antara pembawaan dan lingkungan keduanya
menuju pada satu titik pertemuan yang terwujud sebagai hasil pendidikan. William berpendapat
bahwa:
1. Pendidikan memiliki kemungkinan untuk dapat dilaksanakan, dalam arti dapat dijadikan
sebagai penolong kepada anak untuk mengembangkan potensinya.
2. Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pembawaan dan lingkungannya.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan modern, aliran
konvergensi dipandang lebih realistis, sehingga banyak diikuti oleh para pakar pendidikan.
Aliran ini semakin berkembang pada abad XX. Sebagai kelanjutan dari perkembangan aliran
ini tumbuh “gerakan baru” dalam dunia pendidikan. Pemikiran bahwa keadaan di luar diri anak
dapat meningkatkan kepribadiannya terwujud dalam pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat
perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek.
Sedangkan menurut Sumitro (2005) Aliran konvergensi atau interaksionisme ini
berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia telah membawa pembawaan baik dan
buruk. Selanjuntnya dalam perkembangannya anak akan dipengaruhi pula oleh lingkungannya,
baik itu faktor pembawaan maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat
penting. Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkungan pendidikan
yang baik akan membawa anak menjadi semakin baik dan semakin cerdas. Bakat yang dibawa
sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai
untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan
perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat pembawaan
yang baik. Berdasarkan pandangan konvergensi itu William Stern membuat suatu kesimpulan
bahwa hasil pendidikan itu bergantung dan pembawaan dan lingkungan. Dari berbagai aliran
tersebut tentunya yang paling cocok dengan keadaan masyarakat di sekitar kita adalah aliran
konvergensi walaupun tidak sepenuhnya aliran ini benar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aliran Pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan


dunia pendidikan.pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi yang berkepanjangan
,yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu di tanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir
berikutnya,sehingga timbul pemikiran yang baru dan demikian seterusnya. Agar diskusi
berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu ospek dari aliran-aliran itu yang harus dipahami.Oleh
karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-
aturan pendidikan.
Pada setiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang
perkembangan manusia. Hal ini berdasarkan atas faktor-faktor dominan yang dijadikan sebagai
dasar pijakan bagi perkembangan manusia. Untuk memberikan gambaran yang lebih utuh,
berikut aliran dalam Pendidikan.
1.Aliran Nativisme
2.Aliran Empirisme
3.Aliran Naturalisme
4.Aliran Konvergensi

3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat,kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari pembaca sangat
kami butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Idris, H. Zahara. 1992. Pengantar Pendidikan Jilid I. Jakarta. Penerbit: PT. Grasindo.
Munib, Achmad. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNES Pers. Suardi,
dkk. 2016. Dasar-dasar Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu. Sumitro. 2005.
Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: UNY.
Andhika, Revi 95 2019. “Sejarah Perkembangan GameOnline”,
https://reviandhika95.wordpress.com/2012/10/12/sejarah-danperkembangan-game-
online, diakses pada 28 Oktober 2019 Ariantoro, Tri Rizqi.2016. “Dampak
GameOnline Terhadap Prestasi Belajar Pelajar”. Jutim .Volume 1 No. 1, Desember
Anggarani, Fadjri. (2015). Internet Gaming Disorder: Psikopatologi Budaya Modern.
23(1),1-12

Anda mungkin juga menyukai