Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:

Ni Kadek Depi Dumaini, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

Ni Kadek Ayu Lestari (224021)

Ni Luh Putu Agustini (224036)

Ni Nengah Sintawati (224041)

Ni Putu Dita Damayanti (224067)

I Komang Andika Pratama Pasha (224253)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara
Nugraha-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Wawasan Pendidikan Dasar mengenai Aliran aliran Pendidikan. Makalah ini dibuat dan disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingan selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Jika
ada kekurangan dalam penulisan makalah Wawasan Pendidikan Dasar mengenai Aliran aliran
pendidikan ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa dan kekurangan
pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Wawasan Pendidikan Dasar mengenai
Aliran aliran Pendidikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amlapura, 3 Mei 2023

Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aliran ............................................................................................................5

2.2 Pengertian Pendidikan ....................................................................................................6

2.3 Pengertian Aliran Pendidikan .........................................................................................7

2.4 Macam-macam Alirani Pendidikan ................................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan .........................................................................................................................12

3.2 Saran ...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aliran atau
paradigma pendidikan yang telah berkembang sepanjang sejarah dan bagaimana pengaruhnya
dalam dunia pendidikan saat ini.

Dalam sejarah pendidikan, telah terjadi berbagai perubahan dan perkembangan dalam
pandangan tentang tujuan dan metode pendidikan. Aliran-aliran pendidikan ini muncul sebagai
respons terhadap situasi dan kebutuhan sosial yang berbeda pada masa-masa tertentu. Masing-
masing aliran memiliki pandangan, teori, dan metode yang berbeda dalam melaksanakan
pendidikan.

Melalui penelusuran sejarah pendidikan, kita dapat melihat bagaimana setiap aliran pendidikan
mempengaruhi kebijakan pendidikan yang ada dan bagaimana pula masyarakat merespon dan
menanggapi aliran-aliran tersebut.

Makalah tentang aliran-aliran pendidikan akan membahas tentang pandangan dan konsep dasar
dari aliran-aliran pendidikan seperti aliran humanisme, progresivisme, behaviorisme,
konstruktivisme, dan lainnya. Selain itu, makalah ini juga akan membahas perbedaan
pendekatan antara satu aliran dengan yang lain dan bagaimana konsep-konsep tersebut dapat
diterapkan dalam dunia pendidikan pada saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Aliran?
2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan Aliran Pendidikan?
4. Apa saja macam-macam AliranPendidikan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian Aliran
2. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian Aliran Pendidikan
4. Untuk mengetahui macam-macam Aliran Pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aliran

Secara umum, aliran dapat diartikan sebagai sebuah kelompok atau golongan orang yang
memiliki pandangan atau keyakinan yang sama dalam suatu bidang atau hal tertentu. Aliran
bisa terbentuk dalam berbagai bidang, seperti agama, politik, seni, ilmu pengetahuan, dan lain
sebagainya. Dalam konteks agama, aliran dapat diartikan sebagai sebuah kelompok atau
golongan umat yang memiliki keyakinan dan praktik keagamaan yang sama, seperti aliran
Sunni dan Syiah dalam agama Islam, atau aliran Protestan dan Katolik dalam agama Kristen.
Sementara itu, dalam konteks politik, aliran bisa merujuk pada kelompok atau golongan yang
memiliki pandangan atau ideologi politik yang sama, seperti aliran liberal, konservatif, sosialis,
dan sebagainya. Aliran juga bisa terbentuk dalam bidang seni, seperti aliran impresionisme
dalam seni lukis, atau aliran jazz dalam musik. Dalam ilmu pengetahuan, aliran dapat merujuk
pada kelompok atau golongan yang memiliki pandangan atau teori yang sama dalam suatu
disiplin ilmu tertentu, seperti aliran evolusi dalam biologi atau aliran relativitas dalam fisika.

Menurut para ahli, Aliran memiliki pengertian sebagai berikut :

Aliran menurut para ahli.

A. John Dewey (1933) mengatakan bahwa aliran adalah gerakan yang menunjukkan
adanya tipe baru dalam filsafat atau metode penelitian yang mengarah pada
perkembangan atau perubahan dalam bidang tertentu.
B. Richard T. Schaefer (2008) mendefinisikan aliran sebagai sekelompok orang yang
memiliki pandangan yang sama dalam suatu bidang tertentu, seperti agama, politik,
atau sosial.
C. James A. Banks (1996) menjelaskan bahwa aliran adalah kelompok individu atau
organisasi yang memiliki gagasan atau ideologi yang sama mengenai bagaimana suatu
sistem sosial atau politik seharusnya diorganisir.
D. Max Weber (1904) mendefinisikan aliran sebagai sekelompok orang yang memiliki
pemikiran dan nilai yang sama, dan berusaha untuk mempromosikan gagasan mereka
dalam masyarakat.

Aliran dalam suatu bidang dapat diartikan sebagai arus pemikiran atau ideologi yang
berkembang dan memiliki pengikut yang mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu
hal. Berikut ini adalah pengertian aliran menurut beberapa para ahli:

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa aliran merupakan suatu arus
pemikiran atau ideologi yang berkembang dan memiliki pengikut yang mempunyai pandangan

5
yang sama. Aliran ini dapat berkembang dalam berbagai bidang seperti agama, politik, sosial,
atau bidang lainnya.

2.2 Pengertian Pendidikan

Secara umum, Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang terjadi secara
berkelanjutan sepanjang hayat hidup manusia. Oleh karena itu, pendidikan merupakan
kebutuhan yang utama dalam rangka menghasilkan sebuah peradaban baru dalam kehidupan
manusia. sebagai proses yang terjadi secara formal, melainkan pendidikan adalah keseluruhan
proses menuntut pengetahuan baru, baik secara informal, formal, dan nonformal. Dengan
demikian, pada hakikatnya manusia melalui proses pendidikan tersebut secara alamiah

Adapun pengertian Pendidikan menurut para ahli antara lain:

1. John Dewey

Pendidikan adalah proses membentuk manusia agar memiliki kemampuan untuk berpikir kritis,
kreatif, dan mandiri, sehingga mampu mengembangkan potensi dirinya dan mampu
berkontribusi pada masyarakat.

2. Jean Piaget

Jean Piaget mengatakan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan struktur mental
manusia, di mana anak-anak melalui serangkaian tahap perkembangan kognitif untuk
memahami dunia di sekitarnya.

3. Lev Vygotsky

Menurut Lev Vygotsky, pendidikan adalah proses sosial di mana manusia belajar melalui
interaksi dengan orang lain dalam konteks budaya dan sejarah yang mempengaruhi cara
berpikir dan perilaku individu.

4. Paulo Freire

Paulo Freire mengemukakan bahwa pendidikan adalah proses pembebasan manusia dari
penindasan dan ketidakadilan, di mana pendidikan bukan hanya memberikan pengetahuan,
tetapi juga membantu individu memahami realitas sosialnya dan menjadi agen perubahan
sosial.

5. B.F. Skinner

B.F. Skinner menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan perilaku manusia
melalui penguatan positif dan negatif, di mana manusia belajar melalui pengalaman-
pengalaman yang dihadapinya.

6
Dari pengertian pendidikan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah sebuah proses pembentukan manusia yang berlangsung seumur hidup, melalui interaksi
dengan lingkungan, orang lain, dan konteks sosial yang mempengaruhi perkembangan
individu. Oleh karena itu, pendidikan tidak hanya sekedar proses transfer pengetahuan, tetapi
juga proses pengembangan keterampilan, sikap, dan nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat.

2.3 Pengertian Aliran Pendidikan

Aliran pendidikan merujuk pada kerangka pemikiran dan konsep-konsep yang menjadi dasar
dalam penyelenggaraan pendidikan. Setiap aliran pendidikan memiliki pandangan, teori, dan
metode yang berbeda dalam mengelola dan mengembangkan pendidikan. Aliran pendidikan
adalah pemikiran- pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan pemikiran
tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikiran
terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul
pemikiran yang baru, demikian seterusnya agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami
perlu aspek dari aliran-aliran itu yang harus dipahami oleh karna itu setiap calon tenaga
kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan.

Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan sosia budaya dan perkembangan iptek.
Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu disebut aliran-aliran
pendidikan seperti bidang-bidang lainnya, pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu
berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu
ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya, dank arena dialog
tersebut akan muncul lagi pemikiran-pemikiran yang baru da demikian seterusnya,Padasetiap
aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang perkembangan
manusia, hal ini berdasarkan atas faktor-faktor domonan yang dijadikan sebagai dasar pijakan
bagi perkembangan manusia.

2.4 Macam-macam Aliran Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia, karena melalui
pendidikan manusia bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
dapat hidup dan berkembang di masyarakat. Di dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai
macam aliran atau teori yang telah dikembangkan oleh para ahli pendidikan. Dalam makalah
ini, akan dibahas mengenai beberapa macam aliran pendidikan yang ada.

7
Berikut adalah macam-macam Aliran Pendidikan:

• Aliran Pendidikan Klasik

1) Aliran Empirisme

Empirisme berasal dari kata empire, artinya pengalaman. Tokoh utama aliran ini ialah John
Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini adalah The School of British Empiricism (aliran
empirisme Inggris). Namun aliran ini lebih banyak berpengaruh terhadap para pemikir dari
Amerika Serikat sehingga melahirkan aliran filsafat bernama environmentalisme (aliran
lingkungan) dan psikologi bernama environmental psychology(psikologi lingkungan) yang
relatif masih baru. Selain Locke, terdapat ahli pendidikan lain yang memiliki pandangan yang
hampir sama, yaitu Helvatus, ahli filsafat dari Yunani yang berpendapat, bahwa manusia
dilahirkan dengan jiwa dan watak yang hampir sama yaitu suci dan bersih. Pendidikan dan
lingkungan yang akan membuat manusia menjadi berbeda-beda. ' Locke memandang bahwa
anak yang dilahirkan itu ibarat meja lilin putih bersih yang masih kosong belum berisi tulisan
apapun, karena itu aliran atau teori ini sering disebut sebagai teori Tabularasa yang berarti meja
lilin putih.

John Locke mengatakan tak ada sesuatu dalam jiwa yang sebelumnya tak ada dalam indera.
Masa perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan
pendidikan yang diterimanya sedari kecil. Pada dasarnya manus itu bisa dididik menurut
kemauan lingkungan (dalam arti luas), pengalaman dari lingkungan itulah yang menentukan pr
adi seseorang, Manusia-manusia dapat di didik apa saja (ke arah yang baik dan buruk) menurut
kehendak lingkungan atau pendidikan. Dalam hal ini, alamlah yang akan membentuknya,
pendapat kaum empiris ini dikenal dengan nama optimisme pedagogis, karena upaya
pendidikan sangat optimis dapat mempengaruhi perkembangan anak, sedangkan pembawaan
tidak berpengaruh sama sekali. Aliran ini berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan
hidup manusia ditentukan seluruhnya oleh faktor pengalaman yang berada di luar diri manusia,
baik yang sengaja di desain melalui pendidikan formal maupun pengalaman-pengalaman tidak
disengaja yang diterima melalui pendidikan informal, non formal, dan alam sekitar. Aliran ini
berpendapat bahwa pendidikanlah yang menentukan masa depan manusia, sedangkan faktor
yang berasal dari dalam seperti bakat dan keturunan tidak mempunyai pengaruh sama sekali

Aliran empirisme (aliran optimisme) bertolak dari Lockean Tradition yang mengutamakan
perkembangan manusia dari segi empirik yang secara ekstemal dapat diamati dan menyatakan
bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, serta mengabaikan pembawaan
sebagai sisi internal manusia. Dengan kata lain pengalaman adalah sumber pengetahuan,
sedangkan pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui. Manusia dilahirkan dalam keadaan
kosong, sehingga pendidikan memiliki peran penting yang dapat menentukan keberadaan anak.
Aliran ini melihat keberhasilan seseorang hanya dari pengalaman (pendidikan) yang
diperolehnya, bukan dari kemampuan dasar yang merupakan pembawaan lahir.

8
2) Aliran Nativisme

Aliran nativisme berlawanan 180o dengan aliran empirisme, nativisme berasal dari kata
nativus yang berarti kelahiran atau native yang artinya asli atau asal. Tokoh utama aliran ini
adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof Jerman (Ilyas, 1997). Dalam artinya
yang terbatas, juga dapat dimasukkan dalam golongan Plato, Descartes, Lomborso, dan
pengikut-pengikutnya yang lain. Nativisme berpendapat bahwa sejak lahir anak telah
memiliki/membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang bersifat pembawaan atau
keturunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat keturunan (herediter) inilah yang
menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta hasil pendidikan sepenuhnya. Aliran
ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi kesempatan kepada
anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam.
Pendidikan hanya dapat berbuat menjaga agar pembawaan yang baik pada anak tidak menjadi
rusak akibat campur tangan masyarakat. Ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik
seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan yang baik tidak dirusak
oleh pendidik. nativisme mempunyai pandangan bahwa setiap anak lahir mempunyai
pembawaan “baik”. Namun pembawaan baik tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh
lingkungan, sehingga naturalisme sering pula disebut negativisme. Sebaiknya pendidik
membiarkan anak berkembang sesuai dengan pembawaan sejak lahir dan proses pendidikan
diserahkan saja kepada alam. Hal ini dimaksudkan pembawaan baik tidak menjadi rusak oleh
tangan manusia melalui proses dan kegiatan pendidikan.

3) Aliran Naturalisme

Nature artinya alam atau yang di bawa sejak lahir. Aliran ini di pelopori oleh seorang filusuf
Prancis JJ. Rousseau(1712-1778). Berbeda dengan nativisme naturalisme berpendapat bahwa
semua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan baik, dan tidak satupun dengan
pembawaan buruk. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangant di tentukan oleh
pendidkan yang di terimanya atau yang mempengaruhinya. Jika pengeruh itu baik maka akan
baiklah ia akan tetapi jika pengaruh itu jelek, akan jelek pula hasilnya. seperti dikatakan oleh
tokoh aliran ini yaitu J.J. Rousseausebagai berikut:”semua anak adalah baik pada waktu baru
datang dari sang pencipta, tetapi semua rusak di tangan manusia”.
Oleh karena itu sebagai pendidik Rousseau mengajukan “pendidikan alam” artinya anak
hendaklah di biarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau
masyarakat jangan banyak mencampurinya. Rousseau juga berpendapat bahwa pendidikan yang
di berikan orang dewasa malahan dapat merusak pembawaan anak yang baik itu, aliran ini juga
di sebut negativisme.Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Yang di laksanakan
adalah menyerahkan anak didik kealam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh
tangan manusia melalui proses dan kegiatan pendidikan itu.

9
Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba di buat-buat
sehingga kebaikan anak-anak yang di peroleh secara alamiyah sejak saat kelahirannya itu dapat
berkembang secara sepontan dan bebas. Ia mengusulkan perlunya permainan bebas kepada anak
didik untuk mengembangkan pembawaannya, kemampuannya dan kecenderungannya.Jadi
menurut aliran ini pendidikan harus di jauhkan dari anak-anak, seperti di ketahui, gagasan
naturalism yang menolak campur tangan pendidikan, sampai saat ini malahan terbukti
sebaliknya pendidikan makin lama makin di perlukan.

4) Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi merupakan gabungan dari aliran-aliran di atas, aliran ini


menggabungkan pentingnya hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang
berpengaruh dalam perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada
pembawaan, tetapi juga kepada faktor yang sama pentingnya yang mempunyai andil
lebih besar dalam menentukan masa depan seseorang. Aliran konvergensi
mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia itu adalah tergantung
pada dua faktor, yaitu: faktor bakat/pembawaan dan faktor lingkungan,
pengalaman/pendidikan. William Stern(1871-1939), seorang ahli pendidikan bangsa
Jerman, dan sebagai pelopor aliran ini mengatakan “kemungkinan-kemungkinan yang
di bawa lahir itu adalah petunjuk-petunjuk nasib depan dengan ruangan permainan.
Dalam ruangan permainan itulah letaknya pendidikan dalam arti seluas-luasnya.
Tenaga-tenaga dari luar dapat menolong, tetapi bukanlah ia yang menyebabkan
pertumbuhan itu, karena ini datangnya dari dalam yang mengandung dasar keaktifan
dan tenaga pendorong”. Jadi menurut Williem seorang anak di lahirkan di dunia sudah
disertai pembawaan baik maupun buruk. Bakat yang di bawa pada waktu lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan bakat itu. sebaliknya lingkungan yang baik dapat menghasilkan
perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat
yang di perlukan untuk pengembang itu. sebagai contoh pada hakikatnya kemampuan
anak berbahasa dengan kata-kata, adalah juga hasil konvergensi. Pada anak manusia
ada pebawaan untuk berbicara dan melalui situasi lingkungannya anak belajar
berbicara dalam bahasa tertentu. Lingkungan pun mempengaruhi anak didik dalam
mengembangkan pembawaan bahasanya, karena itu anak manusia mula-mula
menggunakan bahasa lingkungannya. Karena itu teori W. Stern di sebut teori
konvergensi.

10
• Aliran Pendidikan Modern

1) Aliran Perenialisme

Aliran ini menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengalaman sejarah dan


kebudayaan manusia yang sudah mapan. Perennialisme menganggap bahwa
pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman masa lalu dapat diterapkan dalam
kehidupan saat ini dan masa depan. Sikap yang dilakukan aliran ini, untuk kembali ke
masa lampau bukanlah suatu sikap nostalgia, sikap mengenang, dan membanggakan
masa yang penuh kesuksesan, tetapi untuk membina kembali keyakinan yang teguh
kepada nilai-nilai asasi masa silam yang diperlukan untuk kehidupan abad cybernetic
ini. Teori pendidikan perenialisme adalah teori yang sejatinya mencoba
‘mengembalikan’ kearifan lokal budaya pada masa lampau. Sejatinya memang tidak
semua yang ‘kuno’ itu buruk atau tak bernilai. Dalam hal ini, pendidikan dengan aliran
perenialisme adalah proses solutif atas beberapa hal yang dianggap melenceng dari
nilai dan norma, keteraturan sosial dan budaya juga kelertarian alam. Bahkan manusia
sendiri mempunyai posisi tak kalah penting dalam hal ini. Beberapa kisah zaman kuno,
manusia dengan peradaban yang baik adalah bisa menjadi sebuah perjalanan sejaraj
yang begitu filosofis. Modernitas dalam perenialisme adalah dipandang sebagai hasil
daripada pemikiran manusia itu sendiri, namun pemikiran manusia tak selalu terbatas
pada yang hal yang bersifat baik-baik saja, adakalanya terjadi kesalahan. Pentayuan
jiwa-raga dan pikiran manusia itu sendirilah yang perlu selalu dibina dan tak lelah
untuk belajar agar keberlangsungan hidup tetap baik. Guru mempunyai peranan
dominan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kelas. Menurut
perennialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan
ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif

2) Aliran Essentialisme

Aliran ini menekankan pada pengetahuan dasar dan keterampilan yang harus dikuasai
oleh setiap siswa. Essentialisme menganggap bahwa kurikulum harus memfokuskan
pada pembelajaran keterampilan dasar, seperti membaca, menulis, dan berhitung,
untuk mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia nyata. Esensialisme merupakan
perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme. Tujuan pendidikan dari
aliran ini adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui suatu inti
pengetahuan yang telah terhimpun, yang telah bertahan sepanjang waktu dan

11
dengan demikian adlah berharga untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan
ini diikuti oleh ketrampilan. Ketrampilan, sikap-sikap dan nilai yang tepat,
membentuk unsur-unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan Pendidikan
bertujuan untuk mencapai standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek
atau kecerdasan.

3) Aliran Progresivisme

Aliran ini menekankan pada pembelajaran aktif yang menempatkan siswa sebagai
subjek dalam proses pembelajaran. Progresivisme menganggap bahwa pendidikan
harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan mereka melalui pengalaman belajar langsung. Progresivisme adalah
gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan
pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan
pelajaran (subject-centered). Tujuan pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak
agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja
dengan otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan harusnya
merupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak. Anak adalah
pusat dari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Pendidikan Progresivisme
sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidikan. Anak bukanlah
orang dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat berbeda dengan
orang dewasa. Setiap anak mempunyai individualitas sendiri-sendiri, anak
mempunyai alur pemikiran sendiri, anak mempunyai keinginan sendiri, mempunyai
harapan-harapan dan kecemasan sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa.
Dengan demikian, anak harus diperlakukan berbeda dari orang dewasa.

4) Aliran Kontruktivisme

Aliran ini menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menganggap bahwa
pengetahuan dibangun oleh siswa melalui proses konstruksi kognitif. Konstruktivisme
memandang bahwa siswa harus aktif dalam proses pembelajaran dan memiliki kontrol atas
pengalaman belajar mereka. Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu filosofi
yang didasari oleh pemikiran bahwa proses pembentukan pengetahuan pada individu
manusia merupakan hasil kegiatan mental yang ditunjang oleh proses pengalaman
belajarnya

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aliran pendidikan merupakan suatu konsep atau pandangan tentang bagaimana pendidikan
seharusnya diselenggarakan. Terdapat berbagai macam aliran pendidikan yang berbeda-beda
dalam hal tujuan, metode, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

Beberapa aliran pendidikan yang terkenal di antaranya adalah aliran Perennialisme, aliran
Essentialisme, aliran Progresivisme, aliran Konstruktivisme, Empirisme, Nativisme,
Naturalisme, Konvergensi. Masing-masing aliran pendidikan ini memiliki fokus dan
pendekatan yang berbeda dalam hal pengajaran dan pembelajaran.

Secara umum, kesimpulan dari materi aliran pendidikan adalah bahwa pendidikan merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian individu, dan
bahwa pendidikan harus diselenggarakan dengan metode dan tujuan yang tepat agar dapat
mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, pemilihan aliran pendidikan yang tepat sangatlah
penting dalam merancang program pendidikan yang efektif dan bermanfaat bagi peserta didik.

3.2 Saran

Diharapkan kepada semua pembaca mengerti dan memahami bagaimana teori pendidikan dan
apa saja macam-macam teori pendidikan itu, serta kami menyadari bahwa makalah ini mungkin
tidak sesuai dengan harapan para pembaca dan masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan agar para pembaca dapat mengkaji secara lebih mendalam lagi dengan
literatur yang lebih banyak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan.2008. Jakarta: PT Rineka Cipta

Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. 2012. Jakarta: PT Raja Grafindo

PersadaWiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. 2009. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Suprano, dkk. 2021. Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang: CV Literasi Nusantara Abadi

14

Anda mungkin juga menyukai