Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ISLAM DAN AGAMA-AGAMA”

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Juliadi Saputra (2323310003)
Muhammad Fadli Akbar (2323310004)

Dosenn Pengampuh:
Armin Tedy

PROGRAM STUDI KOMUNIKASIH PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO
BENGKULU 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terutama kami mengucapkan terima kasih kepada
Dosen kami yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam menyusun
makalah ini, kemudian terima kasih kepada teman-teman yang memberikan
bantuan, ide dan saran kepada kami, serta terima kasih kepada orang tua kami
yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat kepada kami dalam
menuntut ilmu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki kesalahan
tersebut pada penulisan makalah kami dimasa yang akan datang. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama.........................................................................................2
B. Asal usul Agama...........................................................................................4
C. Islam dan Agama-agama Lain yang ada di Dunia........................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama merupakan kepercayaan manusia dalam membekali kehidupan di
akhirat dan sebagai pedoman hidup. Ajaran tuhan yang Kebenaran agama
adalah mutlak kebenarannya yang bersifat universal. Di dalam kehidupan
duniawi ini terdapat banyak agama yang ada, namun di dalam pemilihan
agama tersebut terdapat bermacam-macam agama.
Tentang persoalan pemilihan atau memeluk agama itu tergantung dengan
kepercayaan masing-masing. Tetapi pada zaman sekarang tentang pemilihan
atau memeluk agama selain dengan kepercayaan terdapat juga faktor dari
pada dimana manusia itu dilahirkan, jika ia lahir di keluarga Islam maka ia
akan memeluk agama Islam begitu juga dengan yang lainnya. Tetapi hal ini
juga kadang-kadang antara orang tua dan anak terjadi perbedaan agama,
sebab itu semua tergantung dengan kepercayaan masing-masing.
Islam merupakan agama yang paling banyak dianut di Indonesia,
disamping Islam juga terdapat beberapa agama yang terdiri dari hindu, budha,
kristen, katolik dan lain sebagainya. Bukan hanaya di Indonesia di dunia juga
terdapat berbagai macam agama yang dianut oleh manusia. Di dalam
pembahasan makalah ini kami akan mencoba membahas tentang “Islam dan
Agama-agama”. B. Rumusan Masalah
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian agama?
2. Apakah fungsi agama?
3. Bagaimanakah penjelasan Islam dan Agama-agama lain di dunia?

C. Tujuan
1. Memahami tentang pengertian agama
2. Mengetahui serta memahami fungsi dari agama
3. Mengetahui agama-agama apa saja yang ada di dunia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Merumuskan defenisi agama merupakan bagian dari problema mengkaji
agama secara ilmiah Banyaknya definisi tentang agama mengaburkan apa
yang sebenarnya hendak kita pahami dengan agama. Bila kita ikuti rumusan-
rumusan itu, ada empat pola mendefinisikan agama yang dijelaskan di dalam
buku Adeng Muchtar Ghazali, yaitu:
1. Melalui pola akar kata (Working Defenition)
Melalui pola akar kata (Working Defenition) mencaripengertian
agama melalui pelacakan terhadap akar maknanya. Misalnya, istilah
agama berasal dari bahasa sanskerta A yang berarti tidak dan Gama yan
berarti kacau. Dengan demikian, agama berarti aturan atau tatanan untuk
mencegah kekacauan dalam kehidupan manusia. Dalam bahasa adalah
Religion yang berakar pada kata latin Relegere yang berarti membaca
ulang dan Religere yang berarti mengikat erat-erat.
2. Melalui pola paradigma
Adapun pola paradigma lebih bersifat praktis. Pola ini lebih
digunakan untuk mengatasi kesulitan pendefinisian secara deskriptif
melalui penunjukan langsung terhadap konkret yang disebut para digma.
Disamping itu, pola ini memberi jalan pendefinisian melalui peninjukan
langsung pada bentuk-bentuk agama yang kita kenal. Dengan demikian,
terhadap pertanyaan apa itu agama, pola ini akan memberikan jawaban
agama adalh seperti hindu, budha, yahudi, kristen, Islam, dan sebagainya.
3. Pola Tactical Definition
Sebutan yang diajukan oleh C.S. Lewis, adalah sejenis ungkapan
ataupun perlambang yang sama sekali tidak merujuk pada pengertian
istilah yang dimaksud dan biasanya dimaksudkan untuk memunculkan
kontroversi. Agama adalah nafas dari makhluk yang tertindas, hati dari
dunia yang tak berhati, jiwa dari kebekuan yang tak bernyawa, candu

2
masyarakat, Jhon David Garcia menyebutnya sebagai penindas
kemerdekaan dan perusak kesadaran manusia. Sebaliknya, seorang
Rasionalis Prancis, Solomon Raenarch, memahami agama sebagai sejenis
sopan santun yang mengekang kebebasan kemanusiaan kita. Sedangkan
pendapat lain menjelaskan bahwa Agama adalah seperangkat doktrin,
kepercayaan, atau sekumpulan norma dan ajaran tuhan yang bersifat
Universal dan mutlak kebenarannya.1
Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu
sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan
tertentu (yang supra natural) dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat
keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan
masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia (pendiri atau pengajar
utama agama) untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. Sistem sosial
tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum. Kata-kata yang langsung
datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya. Perintah dan kata-kata tersebut
mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk mencapai
atau memperoleh keselamatan (dalam arti seluas-luasnya) secara pribadi
dan masyarakat.
Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil budaya.
Artinya, manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan
dan perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-
bentuk penyembahan kepada Ilahi (misalnya nyanyian, pujian, tarian,
mantra, dan lain- lain) merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan
demikian, jika manusia mengalami kemajuan, perubahan, pertumbuhan,
dan perkembangan kebudayaan, maka agama pun mengalami hal yang
sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan ritus, nyanyian, cara
penyembahan (bahkan ajaran-ajaran) dalam agama- agama perlu
diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural masyarakat.
Dari berbagai pola pengertian agama diatas dan menurut penulis
bahwa Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan

1
Depertemen Agama RI. (2008). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Cv Penerbit Diponegoro.

3
hukum yang diwahyukan kepada utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup
manusia didunia dan Akhirat.

B. Asal usul Agama


Ada dua teori pokok tentang asal usul agama, yaitu Pertama bersumber
pada ajaran-ajaran agama wahyu; bahawa asal muasal agama adalah dari
tuhan yang diturunkan kepada manusia. Kedua, Tinjauan teoritis yang lebih
menitik beratkan pada tinjauan antropologis, sosiologis, historis maupun
psikologis yang intinya sama, yaitu agama merupakan fenomena sosial,
kultural, atau spiritual yang mengalami evolusi dan dari bentuknya yang
sederhana (primitif atau natural religion). Kebentuk yang lebih sempurna
seperti yang dijumpai sekarang
Kajian tentang sejarah agama-agama dari aspek asal-usul agama telah
banyak dikaji dan telah melahirkan teori-teori tentang asal-usul agama-
agama. Prof.HA. Mukti Ali mengemukakan beberapa teori tentang asal-usul
agama. Menurut beliau teori tentang asal usul agama itu paling tidak ada 3
macam teori:
1. Teori Evolusi
Ilmuan agama juga menggunakan teori evolusi dalam mencari asal-
usul agama Kekuatan di luar diri manusia yang diyakini dan dipercaya
sebagai elemen yang dominan pada diri manusia telah mengkristal menjadi
suatu kekuatan yang menjadikan manusia itu sebagai sesuatu yang
bergantung secara spiritual, sehingga harus selalu berhubungan secara
rutin dan intensif.
Frederich Max Muller mengintrodusir asal-usul dan kepercayaan
umat manusia itu berkembang dari polytheistic dan henotheistic menuju
monotheistik. Teori selanjutnya adalah aliran antropology evolusionisme
dan psikologi evolusionisme. Antropology evolusionisme pada dasarnya
merupakan faham evolusi yang melihat asal-usul agama dari aspek
budayanya. Teori ini mendasarkan bahwa keyakinan seseorang terhadap
agamanya selaras dengan kemajuan budayanya. Aliran ini beranggapan

4
bahwa keyakinan atas suatu agama berkembang secara perlahan-lahan
Menuju kesempurnaan. Edward Burnett Tylor berkeyakinan bahwa agama
animisme merupakan keyakinan dasar bangsa primitif yang merupakan
bentuk sederhana dari kepercayaan umal manusia, sesuai dengan isi
karyanya, The Primitif Culture: Begitu juga menurut antropolog Emile
Durkheim. Menururt penganut aliran anthropology evolusionisme ini, pada
dasarnya sudah ada agama yang sederhana pada masyarakat primitif yang
beraneka ragamnya dari bentuk polytheisme, henotheisme, menuju
dualism monoisme dan pantheisme, hingga monotheisme
2. Teori Oer-Monotheisme
Teori ini berangkat dari fakta bahwa suku primitif pada awalnya
adalah penyembah Tuhan yang satu. Teori ini melakukan pandangan
bahwa pada mulanya monotheisme merupakan agama dasar yang telah
manusia peluk. Kemudian, selanjutnya terjadi perubahan menjadi
henotheisme dan Selanjutnya menjadi polytheisme. Perubahan ini pada
dasarnya bergerak secara lincar dan dipengaruhi olch kondisi geografik,
antropologik, dan sosiologiknya yang pada akhirnya terjadi penyimpangan
dari aslinya. Teori ini bertentangan dengan teori evolusi, ketika nampaknya
terjadi perbedaan arah yang satu maju ke depan, dan yang lain mundur ke
belakang. Namun, titik persamaan keduanya beranggapan bahwa asal-usul
agama berasal dari bangsa primitif sebagai basic tumbuhnya agama-agama
masyarakat pada umumnya. Andrew Lay, dalam karyanya berjudul “The
Making Religion” beranggapan bahwa monotheisme di kalangan bangsa
primitif sudah lama ada. Karena itu, teori ini menamakan Oer-
Monotheisme, yang berarti Kepercayaan terhadap Tuhan yang satu yang
sudah lama. 2
3. Teori Relevasi
Kata relevasi berarti wahyu, berarti semua agama itu adalah
diwahyukan dari sumbernya, yakni Tuhan. Teori ini sependapat dengan
Oer- Monotheisme, karena relevasi juga mengakui Tuhan yang satu, hanya
2
Ghazali, Adeng Muchtar. (2005). Ilmu Studi Agama. Bandung: CV Pustaka Setia. (2004). Agama dan
Keberagaman dalam Konteks Perbandingan Agama, Bandung: CV Pustaka Setia

5
berbeda dalam substansi sumbernya. Oer-Monotheisme cenderung
mengaitkan dengan bangsa primitive sebagai asal-muasalnya (the origin),
sedangkan relevasi mengakui doktrin monotheisme ini adalah dari kitab
suci dan bersifat revelatif, merupakan ajaran langsung daru Tuhan.
Tokoh teori ini adalah William Schmid, seorang katolik yang kuat
sebagai teolog. La menulis aryanya yang berjudul Der Ursprung der
Gottesidee, yang terdiri dari delapan jilid yang besar. Ia mengajukan
teorinya tentang revelasi yang dianggapnya berbeda dengan pendapat
sebelumnya yang diwakili oleh tokoh evolusi dan oer-monotheisme Teori
revelasi ini merupakan hasil penelitiannya terhaap beberapa suku primitif
yang ada di beberapa negara Asia.

C. Islam dan Agama-agama Lain yang ada di Dunia


Agama-agama di duinia sangat banyak sekali namun di dalam penelitian
ini penulis hanya membahas beberapa agama saja yaitu:
1. Islam
Agama Islam Itu Suatu Agama Wahyu (Revealed Religion) Yang
Disampaikan Oleh Nabi Muhammad (570-632 M) di Semenanjung Arabia
Pada Awal Abad Ke-7 Maschi, di dalam masa dua puluh tiga tahun (610-
632M) Islam itu bermakna Penyerahan Diri. Dimaksudkan ialah
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Maha Esa di dalam tata
kehidupan. Hal itulah yang dimaksudkan oleh firman Allah di dalam Surah
Zariyat ayat 56 berikut ini:
‫وَم ا َخ َلْقُت الجَّن َو اِإْل نَس ِإاَّل ِلَيْعُبُدوِن‬

Artinya: “Aku Tidak Menciptakan Jin dan Manusia itu kecuali untuk
menyembah kepada ku”. (Zariyat :56)
Nama bagi agama itu diambil dan firman Allah di dalam Surah Al-Maidah
3 berbunyi:

6
‫ُحرَم ْت َع َلْيُك ُم اْلَم ْيَنُة والدم ولم الجنزير وما أهل لغير هللا به وا والمنقيقة والمولودة والمتردية‬
‫والنطيحة وما أكل الشيخ اال ما ذَّك ْيُتم َو َم ا ذبح على الَّنْص ِب َوِإن َتْسَتْقِسُم وا ِباَألزالم ذِلُك م َفُق الَيْو َم‬
‫َيِبَس اَّلِذ يَن َكَفُروا ِم ْن ديِنُك م فال تحتوهم واْخ ُص وُن النوم أكملت لكم ديَنُك م اْلَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي‬
‫َو َرِض يُت َلُك م اإلسالم دينًا فمن اْص َطْر ِفي َم ْخ َم صٍة َغْيَر ُم َتَج اِنِب اَل ْنُع َفِإَّن َهَّللا َغ ُفوٌر َّر ِح يٌم‬

Artinya Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (QS. Al-Maidah:3)

2. Brahma atau Hindu


Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam
agama Hindu. Mereka adalah golongan cendekiawan yang menguasai
ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan. Pada zaman dahulu,
golongan ini umumnya adalah kaum pendeta, agamawan atau brahmin.
Mereka juga disebut golongan paderi atau sami. Kaum Brahmana tidak
suka kekerasan yang disimbolikan dengan tidak memakan dari makluk
berdarah (bernyawa). Sehingga seorang Brahmana umumnya menjadi
seorang vegetarian. Brahmana adalah golongan karya yang memiliki
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan baik pengetahuan suci maupun
pengetahuan ilmiah secara umum, Dahulu kita bertanya tentang ilmu
pengetahuan dan gejala alam kepada para brahmana
Bakat alaminya mampu mengendalikan pikiran dan perilaku,
menulis dan berbicara yang benar, baik, indah, menyejukkan dan
menyenangkan. Kemampuan itu menjadi landasan untuk menciptakan
masyarakat, negara, dan umat manusia yang sejahtera dengan jalan
mengamalkan ilmu pengetahuannya. Menjadi manggala (yang dituakan
dan diposisikan secara terhormat), atau dalam keagamaan menjadi
pemimpin upacara keagamaan. 3

3
Manaf. Mudjahid Abdul, (2004). Sejarah Agama-Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

7
3. Budha
Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik
atau filsafat (Sanskrit: dharma; Pali: dhamma) yang berasal dari anak
benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik
spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan
dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang
Buddha (berarti “yang telah sadar”). Menurut tradisi Buddhis, Sang
Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam
beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum)
Dia dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar
atau tercerahkan yang membagikan wawasan- Nya untuk membantu
makhluk hidup mengakhiri penderitaan mereka dengan melenyapkan
ketidak tahuan kebodohan kegelapan batin (moha), keserakahan (lobha),
dan kebencian kemarahan (dosa). Berakhirnya atau padamnya moha,
lobha, dan dosa disebut dengan Nibbana Untuk mencapai Nibbana
seseorang melakukan perbuatan benar, tidak melakukan perbuatan salah,
mempraktikkan meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu pada kondisi
yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.

4. Yahudi
Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa, tetapi Tuhan yang
hanya khusus untuk Bani Isra’il, bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka
tidak pernah menyebut nama Tuhannya dengan langsung karena mungkin
akan mengurangi kesucian-Nya. Oleh sebab itu oarng Israel
melambangkan-Nya dengan huruf mati YHWH, tanpa bunyi Lambang ini
bisa dibaca YallWeh atau Ye-Ho-We atau YelloVah.
Menurut Harun Nasution, dalam bukunya Filsafat Agama,
menyatakan bahwa ajaran keesaan Tuhan menurut Yahudi adalah hasil

8
perkembangan dari kepercayaan yang henoteis menuju kepercayaan yang
mengakui keesaan Tuhan. Kitab agama yahudi adalah Taurat artinya
“hukum” atau “pengajaran”.
5. Konghuchu
Agama Khonghucu, tepatnya disebut Ru Jiao, sudah ada 2000
tahun sebelum Nabi Khongeu lahir. Para raja dan rakyat harus
menjalankan upacara agama dan menjunjung tinggi moralitas seperti yang
diajarkan oleh para luhur raja. Nabi Khongcu lahir pada tahun 551 SM. La
ditugaskan oleh Tuhan untuk menata kembali tata upacara agama Ru Jiao
dan mengajarkan kepada raja dan rakyat Tiongkok tentang spiritual dan
moral agar rakyat Tiongkok hidup lebih sejahtera dan damai. Pada waktu
itu di Tiongkok terjadi perpecahan yang menjadikan negeri Tiongkok
kacau balau. Para kepala daerah ingin menjadi raja, mereka saling
berperang berebut wilayah.
Zaman itu disebut zaman Chun Qiu (Musim Semi dan Musim
Gugur).Nabi Khongcu mendirikan sekolah yang menampung murid
sebanyak 3000 orang. Setelah para murid itu pandai banyak yang
mendirikan sekolah meneruskan ajaran Nabi Khongeu. Namun, ada juga
murid yang mendirikan sekolah dengan aliran lain. Pada waktu itu muncul
aliran yang bermacam- macam di Tiongkok, bakan ada aliran yang
bertentangan dengan ajaran Nabi, antara lain aliran Mohist yang didirikan
oleh Mo Zi Dua tokoh besar yang meneruskan ajaran Rujiao yaitu Meng
Zi atau Mencius (371-289 SM) dan Xun Zi (326-233 SM). Kedua tokoh
ini memang mengajarkan ajaran Rujiao dari Kong Zi, namun mereka
mempunyai perbedaan pendapat dalam beberapa hal karena mereka hidup
dalam situasi negara Tiongkok yang berbeda. Meng Zi hidup pada saat
awal kekacauan muncul, sedangkan Xun Zi lahir saat kekacauan itu sudah
memuncak.

9
6. Kristen
Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang
berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan
kenaikan Yesus dalam Perjanjian dari Nazaret ke surga, sebagaimana
dijelaskan Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesiasyang
dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi).
Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara
teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal.Tritunggal
dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun
oleh Kaisar Romawi Konstantin 1. Pemeluk agama Kristen mengimani
bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan memegang
ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus
Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang
abadi (Injil Matius 16: 18-19)
Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk
kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimanaagama
Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh
Perintah Tuhan Kata Kristen sendiri memiliki arti “pengikut Kristus atau
“pengikut Yesus”. Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya
disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul
11: 26b).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan
hukum yang diwahyukan kepada utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup
manusia didunia Dan Akhirat.
Asal usul agama, yaitu: Pertama bersumber pada ajaran-ajaran agama
wahyu, Kedua, Tinjauan teoritis yang lebih menitik beratkan pada tinjauan
antropologis, sosiologis, historis maupun psikologis yang intinya sama.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan Islam dan agama-agama lain di dunia Ini
diharapkan mahasiswa dapat mengetahui serta dapat memahami tentang
Agama.Jika terdapat kesalahan baik teknik penulisan maupun materi yang
masih Belum lengkap penulis sangat berharap adanya saran serta kritikan
demiSempurnanya makalah ini dimasa mendatang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Agama RI. (2008). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Cv


Penerbit Diponegoro.

Ghazali, Adeng Muchtar. (2005). Ilmu Studi Agama. Bandung: CV Pustaka Setia.
(2004). Agama dan Keberagaman dalam Konteks Perbandingan Agama,
Bandung: CV Pustaka Setia

Manaf. Mudjahid Abdul, (2004). Sejarah Agama-Agama. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai