Anda di halaman 1dari 14

ASAL USUL AGAMA

(Makalah Antropologi Agama dan Budaya)

Oleh

Gesang Muktiasa
2241010139

Dosen
Drs. Mansur hidayat M.Sos.I

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita curahkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asal Usul Agama” ini Shalawat
bertangkaikan salam kita junjung tinggikan ke Ruh Baginda Rasulullah SAW
yang selalu kita harap – harapkan syafaatnya hingga di akhir kelak nanti.
           
Terima kasih penyusun ucapkan kepada Dosen Matakuliah yang telah
mempercayakan dan memberikan arahan, bimbingan, dan juga waktu dalam
penyusunan dalam makalah ini. Tak lupa pula penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua rekan – rekan Mahasiswa dan juga semua pihak – pihak yang
telah ikut berpartisivasi  dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari
bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan juga kesalahan. Baik
dalam pengejaan dan juga kesalahan–kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan
penyusun yang masih terbatas. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
kritikan, saran, dan masukan – masukan yang bersifat membangun untuk
memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah berikutnya yang akan datang.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan Makalah................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN...................................................................................... 4
A. Definisi atau Pengertian Agama................................................... 4
B. Beberapa Teori Asal Usul Agama................................................ 5

III. KESIMPULAN..................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama didefinisikan dengan perasaan, tindakan, dan pengalaman individu-


individu dalam kesepiannya, sepanjang mereka melihat dirinya berhadapan daam
hubungan dengan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan. (James, 1902:32).
Agama adalah sistem kepercayaan pada kuasa Illahi atau di atas manusia, dan
praktik atau pemujaan atau ritual lainnya yang diarahkan kepada kuasa tersebut.
(Argyle dan Beit-Hallahmi, 1975:1).

Setiap manusia pada dasarnya mempunyai kesadaran religius, yakni kesadaran


bahwa ada suatu kodrat Ilahi di atas realitas dunia ini dan dalam berbagai agama
diberi nama yang bermacammacam. Memang menarik untuk dicatat bahwa gejala
yang kita sebut agama sudah ada sejak dahulu kala hingga sekarang pun gejala itu
masih tetap ada. Memang agama mengalami pasang surut bahkan kadang agama
tertentu mengalami kemerosotan dalam konteks tertentu (dalam masyarakat
sekuler misalnya), namun secara umum agama tetap hadir dalam kehidupan
manusia. Bahkan ada ahli yang meramalkan “kebangkitan agama-agama.”

Berbagai macam teori tentang asal mula agama telah dikemukakan oleh para
sarjana dari berbagai disiplin ilmu, terutama ilmuwan sosial. Mereka telah
mencoba mneliti asal-usul agama atau menganalisis sejak kapan manusia
mengenal agama dan kepercayaan terhadap Tuhan. Dengan metode pendekatan
yang berbeda, mereka melakukan penelitian terhadap masyarakat yang paling
dasar dan paling rendah peradabannya. Dalam asumsi mereka, masyarakat seperti
itu merupakan model dari masyarakat awal dalam sejarah manusia. Oleh karena
itulah, agama masyarakat yang diteliti, mereka anggap sebagai tipe agama yang
paling awal dalam kehidupan manusia.

2
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
Dalam buku Prof. Evans Pritchard , guru besar antropologi social pada Ujiversitas
Oxford dari pada tahun 1946 – 1970. Menurut Prof. Evans Pritchard  Ada dua
teori pokok tentang asal – usul agama. yaitu sebagai berikut:
1. bersumber pada ajaran – ajaran agama wahyu, mengatakan bahwa asal
muasal agama adalah dari Tuhan sendiri yang diturunkan kepada manusia
kedunia bersama – sama dengan penciptaan manusia pertama, yaitu Adam,
yang sekaligus juga merupakan nabi pertama. Selanjutnya dalam
perjalanannya yang jauh agama mengalami pasang surut, pada tempat dan
kurun waktu tertentu agama diselewengkan oleh pemeluknya, sehingga
agama pada dasarnya sifatnya Monotheistik menjadi Poletheis dan bahkan
Animis maupun Samanis karena itulah kemudian Tuhan mengirim utusan–
utusannya untuk meluruskan kembali penyelewengan itu, yang tetap
terjadi dari masa – kemasa, sampai dikirimkannya wahyu terakhir kepada
nabi Muhammad Saw.
2. tinjauan secara antropologis, sosiologis, historis, maupun psikologis yang
intinya sama yaitu bahwa agama adalah merupakan fenomena sosial,
kultural, dan spiritual. Yang mengalami revolusi dari bentuknya yang
sederhana, yang biasa dinamakan agama primitive, atau disebut agama
alam (natural religion), kebentuk yang lebih sempurnah sehongga
akhirnya sampai pada yang kita jumpai sekarang ini

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian agama?
2. Bagaimana pandangan agama dari beberapa teori ?

3
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama

Agama secara umum lebih dipandang sebagai wadah lahiriah yang mengatur
pernyataan iman di masyarakat dan yang memanifestasinya dapat dilihat dalam
bentuk kaidah-kaidah, ritus dan kultus, doa-doa, perilaku dan lain sebagainya.
Agama, Religi, dan Din (pada umumnya) adalah suatu sistema credo (tata-
keimanan atau tata-keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak di luar manusia
dan Satu sistema ritus (tata-peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang
Mutlak itu serta sistema norma (tata-kaidah) yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia dan hubunganmanusia dengan alam lainnya, sesuai dan
sejalan dengan tata-keimanan dan tata-peribadatan termaksud (Abdul Rahman,
2016; 1). Berdasarkan pengertian tersebut kita mengetahui bahwa inti dari agama
adalah kepercayaan yang dibungkus dalam suatu sistem. Namun agama itu sendiri
ada banyak dan setiap agama mempunyai sistem dan arti etimologis sendiri-
sendiri. Perbedaan itulah yang mengakibatkan banyaknya perselisihan dan
masalah. Walaupun demikian Agama Islam membenarkan akan adanya
perbedaan, seperti dalam yang berbunyi:

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

4
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
Berdasarkan surah tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Allah SWT
menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku dan berbeda.
Secara kebahasaan kata agama berasal dari bahasa sanskerta, yaitu kata a yang
berarti tidak, dan gam yang berarti pergi. Berarti agama adalah tidak pergi, tidak
putus, tidak hilang, dengan maksud karena agama diajarkan secara turun temurun
atau karena agam pada umumnya mengajarkan kekekalan hidup, atau kematian
bukanlah akhir dari kehidupan karena ada kehidupan lagi selanjutnya.

B. Teori-teori Asal-usul Agama


Teori Asal Mula Agama , menurut beberapa Ahli yaitu sebagai berikut ;
Teori-teori terpenting tentang asal mula dan inti religi.  Masalah asal mula dan inti
dari suatu unsur universal seperti religi atau agama itu, tegasnya masalah
mengapakah manusia percaya kepada suatu kekuatan yang dianggap lebih tinggi
daripadanya, dan masalah mengapakah manusia melakukan berbagai hal dengan
cara-cara yang beraneka warna untuk mencari hubungan dengan kekuatan-
kekuatan tadi, telah menjadi obyek perhatian para ahli pikir sejak lama. Adapun
mengenai soal itu ada berbagai pendirian dan teori yang berbeda-beda. Teori-teori
yang terpenting adalah :
a)      Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia
mulai sadar akan adanya faham jiwa.
b)      Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia
mengakui adanya banyak gejala yang tidak dapat diterangkan dengan
akalnya.
c)      Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi dengan maksud
untuk menghadapi  krisis-krisis yang ada dalam jangka waktu hidup manusia.
d)     Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena kejadian-
kejadian yang luar biasa dalam hidupnya, dan dalam alam sekelilingnya.
e)      Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena suatu
getaran atau emosi yang ditimbulkan dalam jiwa manusia sebagai akibat dari
pengaruh rasa kesatuan sebagai warga masyarakatnya.
f)       Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena manusia
mendapat suatu firman dari Tuhan.

5
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
a. Teori Jiwa
Pada mulanya berasal dari seorang sarjana antropologi Inggris, E.B.Tylor, dan
diajukan dalam kitabnya yang terkenal berjudul Primitive Cultures (1873).
Menurut Tylor, asal mula agama adalah kesadaran manusia akan faham jiwa.
Kesadaran akan faham itu disebabkan karena dua hal, ialah :
a)      Perbedaan yang tampak kepada manusia antara hal-hal yang hidup dan hal-hal
yang mati. Suatu makhluk pada suatu saat bergerak-gerak, artinya hidup;
tetapi tak lama kemudian makhluk tadi tak bergerak lagi, artinya mati.
Demikian manusia lambat laun mulai sadar bahwa gerak dalam alam itu, atau
hidup itu, disebabkan oleh suatu hal yang ada di samping tubuh-jasmani dan
kekuatan itulah yang disebut jiwa.

b)      Peristiwa mimpi. Dalam mimpinya manusia melihat dirinya di tempattempat


lain daripada tempat tidurnya. Demikian manusia mulai membedakan antara
tubuh jasmaninya yang ada di tempat tidur, dan suatu bagian lain dari dirinya
yang pergi ke lain tempat. Bagian lain itulah yang disebut jiwa.

Pada tingkat tertua di dalam evolusi religinya manusia percaya bahwa mahluk-
mahluk halus itulah yang menempati alam sekeliling tempat tinggal manusia.
Makhluk-makhluk halus tadi, yang tinggal dekat sekeliling tempat tinggal
manusia, yang bertubuh halus sehingga  tidak dapat tertangkap panca indera
manusia, yang mampu berbuat hal-hal yang tak dapat diperbuat manusia,
mendapat suatu tempat yang amat penting di dalam kehidupan manusia sehingga
menjadi obyek daripada penghormatan dan penyembahannya, dengan berbagai
upacara berupa doa, sajian, atau korban. Agama serupa itulah yang disebut oleh
Tylor animism.

Pada tingkat kedua di dalam evolusi agama, manusia percaya bahwa gerak alam
hidup itu juga disebabkan oleh adanya jiwa yang ada di belakang peristiwa dan
gejala alam itu. Sungai-sungai yang mengalir dan terjun dari gunung ke laut,
gunung yang meletus, gempa bumi yang merusak, angin taufan yang menderu,
jalannya matahari di angkasa, tumbuhnya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya,
semuanya disebabkan oleh jiwa alam. Kemudian jiwa alam tadi itu

6
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
dipersonifikasikan, dianggap oleh manusia seperti makhluk-makhluk dengan
suatu pribadi, dengan kemauan dan pikiran. Makhluk-makhluk halus yang ada di
belakang gerak alam serupa itu disebut dewa-dewa alam.

Pada tingkat ketiga di dalam evolusi religi, bersama-sama dengan timbulnya


susunan kenegaraan di dalam masyarakat manusia, timbul pula kepercayaan
bahwa alam dewa-dewa itu juga hidup di dalam suatu susunan kenegaraan, serupa
dengan di dalam dunia makhluk manusia. Demikian ada pula suatu susunan
pangkat dewa-dewa mulai dari raja dewa sebagai yang tertinggi, sampai pada
dewa-dewa yang terendah. Suatu susunan serupa itu lambat laun akan
menimbulkan suatu kesadaran bahwa semua dewa itu pada hakekatnya hanya
merupakan  penjelmaan saja dari satu dewa yang tertinggi itu

b. Teori Batas Akal

Teori ini menyatakan bahwa permulaan terjadinya agama dikarenakan manusia


mengalami gejala yang tidak dapat diterangkan oleh akalnya.Teori batas akal ini
berasal dari pendapat seorang ilmuwan besar dari Inggris, James G.
Frazer. Menurut frazer, manusia biasa memecahkan berbagai persoalan hidupnya
dengan akal dan system pengetahuannya. Tetapi akal dan system pengetahuaan itu
ada batasnya, dan batas akal itu meluas batas akal itu. Dalam banyak kebudayaan
di dunia ini, sebagian batas akal manusia itu masih amat sempit karena tingkat
kebudayaannya masih sangat sederhana. Oleh karena itu, berbagai persoalan
hidup banyak yang tidak dapat dipecahkkan dengan akal mereka. Maka mereka
memecahkannya melaluimagic atau ilmu ghaib.

c. Krisis dalam hidup Individu

Pandangan ini berasal antara lain dari sarjana-sarjana seperti M. Crawley dalam
bukunya Tree of Life (1905), dan diuraikan secara luas oleh A. Van Gennep
dalam bukunya yang terkenal, Rites de Passages (1909). Menurut sarjana-sarjana
tersebut, dalam jangka waktu hidupnya manusia mengalami banyak krisis yang
menjadi obyek perhatiannya, dan yang sering amat menakutinya. Betapapun
bahagianya hidup orang, ia selalu harus ingat akan kemungkinan-kemungkinan

7
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
timbulnya krisis dalam hidupnya. Krisis-krisis itu yang terutama berupa bencana-
bencana sakit dan maut, tak dapat dikuasainya dengan segala kepandaian,
kekuasaan, atau kekayaan harta benda yang mungkin dimilikinya. Dalam jangka
waktu hidup manusia, ada berbagai masa di mana kemungkinan adanya sakit dan
maut itu besar sekali, yaitu misalnya pada masa kanak-kanak, masa peralihan dari
usia muda  ke dewasa, masa hamil, masa kelahiran, dan akhirnya maut.
Dalam  hal menghadapi masa krisis serupa itu manusia butuh melakukan
perbuatan untuk memperteguh imannya dan menguatkan dirinya. Perbuatan-
perbuatan serupa itu, yang berupa upacara-upacara pada masa-masa krisis tadi
itulah yang merupakan pangkal dari agama dan bentuk-bentuk agama yang tertua.

d. Teori Kekuatan Luar Biasa

Teori ini mengatakan bahwa agama dan sikap religious manusia terjadi karena
adanya kejadian luar biasa yang menimpa manusia yang terdapat di lingkungan
alam sekelilingnya. Antropologi itu menguraikan teorinya diawali dengan satu
sanggahan tergadap pendapat E.B. Tylor yang menyatakan bahwa timbulnya
agama itu karena adanya kesadaran manusia terhadap adanya jiwa. Menurut
Marett, kesadaran seperti itu terlalu rumit dan terlalu kompleks bagi ukuran
pikiran manusia yang baru saja ada pada kehidupan di muka bumi ini. Ia
mengatakan teori barunya bahwa pangkal dari segala kelakuan keagamaan pada
manusia ditimbulkan oleh suatuperasaan rendah diri terhadap adanya gejala-gejala
dan peristiwa-peristiwa yang dianggap luar biasa dalam kehidupan manusia.

Alam tempat gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa itu berasal – yang dianggap


memiliki kekuatan yang melebihi kekuatan yang telah dikenal manusia di alam
sekelilingnya disebut super natural. Gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa luar
biasa tadi dianggap akibat dari suatu kekuatan super naturalatau kekuatan luar
biasa sakti. Kepercayaan kepada suatu kekuatan sakti yang ada dalam gejala-
gejala, hal-hal, dan peristiwa yang luar biasa itu dianggap oleh Marett suatu
kepercayaan yang ada pada manusia sebelum mereka percaya kepada makhluk
halus dan roh. Dengan perkataan lain, sebelum adanya kepercayaananimisme,
manusia mempunyai kepercayaan preanimisme yang lebih dikenal dengan
sebutan dinamisme.

8
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
e. Teori Sentimen Kemasyarakatan

Salah satu hukum kemasyarakatan yang paling populer adalah hukum terjadinya
perubahan sosial, sebagaimana dinyatakan:.

Qs. Al-Anfal : 53

‫ك ُم َغيِّرًا نِ ْع َمةً َأ ْن َع َمهَا َعلَى قَوْ ٍم َحتَّى يُ َغيِّرُوا َما بَِأ ْنفُ ِس ِه ْم َوَأ َّن هَّللا َ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬
ُ َ‫ك بَِأ َّن هَّللا َ لَ ْم ي‬
َ ِ‫َذل‬

“Yang demikian itu adalah karena sesunggunhnya Allah sekali-kali tidak


akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugrahkan-Nya kepada suatu
qaum hingga qaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri,
dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Bahwasanya Allah tidak akan merubah sesuatu ni’mat yang telah dianugrahkan-
Nya kepada seseorang melainkan karena dosa yang dilakukannya.Ada beberapa
hal yang perlu di garis bawahi menyangkut kedua ayat di atas, yaitu :

(1) Ayat-ayat tersebut, berbicara tentang perubahan sosial, bukan perubahan


individu. Ini dapat dipahami dari penggunaan kata qaum (masayarakat) pada
kedua ayat tersebut.

(2) Penggunaan kata qaum, juga menunujukkan bahwa hukum kemasyarakatan


ini tidak hanya berlaku bagi kaum muslimin atau satu suku, ras dan agama
tertentu, tetapi ini berlaku umum, kapan dan di mana mereka berada.

(3) Kedua ayat tersebut, berbicara tentang dua pelaku perubahan. Pelaku yang
pertama adalah Allah SWT Sedang pelaku ke dua adalah manusia.

(4) Kedua ayat tersebut, menekankan bahwa perubahan yang dilakukan oleh Allah
SWT, haruslah didahului oleh perubahan yang dilakukan oleh masyarakat

f. Teori Wahyu

Teori ini diperkenalkan oleh Andrew Lang (1844-1912). Pertamatama perhatian


Lang tertuju pada difusi bahan-bahan mitologis yang jauh melampaui batas-batas
Indo-Eropa seperti yang dibahas oleh Max Muller. Menurut Lang, mite bersifat
rasional dan irrasional yang membutuhkan penjelasan lebih mendalam. Tahun-

9
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
tahun akhir kehidupan Lang dihabiskan untuk mempelajari masalah dewa-dewa
tertinggi dan fenomena psikis yang ditulis dalam bukunya The Making of
Religion (1898). Lang menjelaskan bahwa suku-suku primitif memiliki konsep
tentang suatu wujud tertinggi, pengatur dan pencipta illahi, pemikiran ini sama
sekali tidak berasal dari sumber lain.

10
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
III. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut:

1. Agama adalah tata-keimanan atau tata-keyakinan atas adanya sesuatu Yang


Mutlak di luar manusia dan tata-peribadatan manusia kepada yang
dianggapnya Yang Mutlak itu serta sistema norma (tata-kaidah) yang
mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubunganmanusia
dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata-keimanan dan tata-
peribadatan termaksud.
2. Ada beberapa teori asal usul agama dari hasil penelitian para ilmuan, yaitu:
Teori Jiwa, Teori Batas Akal, Teori Krisis dalam Hidup Individu, Teori
Kekuatan Luar Bisa, dan Teori Sentimen Kemasyarakatan, serta Teori Wahyu
Tuhan.

11
Makalah Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
IV. DAFTAR PUSTAKA

Amin. M. 2018. Makalah Teori-Teori Agama. Prodi Ilmu Al Qur’an Dan Tafsir Iv
Fakultas Ushuludin Dan Dakwah Iainu Kebumen

Naufal. 2016. Asal-Usul Agama. Jurusan Perbandingan Agama Fakultas


Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.

https://id.scribd.com/doc/261153446/Makalah-teori-asal-usul-agam

https://www.academia.edu/28640893/Makalah_Agama_Pengertian_Agama

Anda mungkin juga menyukai