Oleh
Dosen
Drs. Mansur hidayat M.Sos.I
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Agama dalam Kehidupan
Masyarakat Primitif” tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Antropologi Agama dan Budaya dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk penulis dan pembaca.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan Makalah ................................................................................ 2
II. PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A. Definisi atau Pengertian Agama Primitif ..................................... 3
B. Beberapa Bentuk Agama Primitif ................................................ 4
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan suatu penyerahan kepada kekuatan yang lebih tinggi dari pada
manusia yang dipercayai mengatur jalannya alamdan kehidupanmanusia. Apabila
dilihat dari asal usulnya agama, maka dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu agama wahyu dan agama duniawi. Agama wahyu merupakanagama yang
bersumber pada wahyu Tuhan, sedangkan agama duniawi merupakanhasil akal
pikiran manusia. (Hadikusumah, 1993 : 21).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian agama primitif?
2. Bagaimana bentuk-bentuk agama primitif ?
Secara epitemologis, kata primitif adalah suatu kata sifat yang berarti “sesuatu
yang sederhan, bersahaja.” Kata itu memberi kesan terhadap segala sesuatu yang
seakan-akan sudah kuno karena bersal dari zaman purba. Dalam arti yang seperti
itu maka bisa dikatakan bahwa sesuatu yang kuno atau sudah ketiggalan zaman
bila diterapkan dalam sauatu proses sejarah.
Primitif adalah sebuah kata sifat yang menunjukkan keadaan yang sederhana,
bersahaja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, primitif bisa berarti keadaan
yang sangat sederhana, belum maju, terbelakang (tentang peradaban, kebudayaan
misalnya), dan bisa juga bermakna sederhana. Agama primitif adalah suatu
rangkaian kegiatan yang dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat primitif yang
bersumber dari para leluhur untuk mendekati Tuhan dan menemukan ketenangan
batin. Selanjutnya penulis menguraikan agama-agama yang ada pada masyarakat
primitif. Menurut pendapat Dr. A.G.Honing sebagaimana yang dikutip oleh
Jirhanuddin dalam bukunya Perbandingan Agama, agama primitif itu adalah :
Susunan tertentu dari manusia, suatu cara tertentu di dalam mengalami dan
mendekati dunia dan Tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan
sekeliling manusia dan suatu mentalitas atau sikap rohani yang tertentu.
Apabila dilihat dari segi sudut pandangnya, Islam, Kristen, Hindu dan agama-
agama lainnya dapat dikategorikan sebagai agama primitif, atau berawal dari
praktek-praktek agama primitif, mungkin agama ini berkembang dari agama yang
kecil menjadi besar, yang dalam kurun waktu yang sangat lama tejadilah
perkembangan agama tersebut.
Maka dengan adanya hal semacam ini timbulah adanya upacara bersaji atau
sesajen pada masyarakat primitif, seperti halnya upacara bersaji dimana bersaji ini
merupakan suatu keyakinan dan sudah menjadi doktrin, karena kegiatan ini
merupakan perwujudan dari agama. Yang memiliki fungsi sosial untuk
mengintensifkan solidaritas masyarakat yang ditujukan pada Dewa melalui
adanya korban binatang misalnya, yang dalam hal ini darahnya disajikan untuk
para Dewa, sedangkan dagingnya untuk kita. Dalam hal ini sangat bertentangan
dengan ajaran islam karena mereka meminta pertolongan kepada selain Allah.
Namun adat-adat semacam ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat primitif
didaerah tersebut, walaupun mempunyai dampak positif terhadap kehidupan
bermasyarakat. Ini merupakan salah satu contoh dari sebagian masyarakat primitif
yang masih mempertahankan upacara atau adat tersebut pada zaman modern saat
ini, dan walaupun mereka memeluk agama islam serta rajin beribadah.
2. Dinamisme
Menurut Abu Ahmadi sebagaimana yang dikutip oleh Jirhanuddin dalam bukunya
Perbandingan Agama, dinamisme berasal dari bahasa Yunani
“dynamis atau dynaomos” yang artinya kekuatan atau tenaga. Jadi dinamisme
Adanya kekuatan gaib bersifat tidak tetap, ia dapat berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat lain. Di samping itu kekuatan gaib tidak dapat dilihat, yang
dapat dilihat hanyalah efek atau bekas dan pengaruhnya. Umpamanya dalam
bentuk kesuburan bagi sebidang tanah, rindang, dan lebatnya buah bagi sebuah
pohon, panjangnya umur seseorang, keberanian yang luar biasa pada seorang
pahlawan perang dan sebagainya. Apabila efek-efek atau pengaruh tersebut telah
hilang dari tanah, pohon, orang dan sebagainya, maka benda yang dianggap
membawa kesuburan, kekuatan, umur panjang, keberanian, dan sebagainya itupun
tidak lagi dihargai. Dalam bahasa Indonesia kekuatan gaib itu disebut dengan
“Tuah” atau “Sakti”.
1. Primitif adalah sebuah kata sifat yang menunjukkan keadaan yang sederhana,
bersahaja. Sedangkan pengertian agama primitif adalah susunan tertentu dari
manusia, suatu cara tertentu di dalam mengalami dan mendekati dunia dan
Tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan sekeliling
manusia dan suatu mentalitas atau sikap rohani yang tertentu.
2. Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme,
Animisme, dan Politeisme.
http://digilib.uinsgd.ac.id/746/4/BAB%20I.pdf
http://ahmadzarkasyi-blog.blogspot.com/2014/07/agama-dalam-masyarakat-primitif.html
https://www.academia.edu/10299535/Makalah_agama_primitif_dan_agama_modern