Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PAI / KEIMANAN DAN KEMANUSIAAN

( MAKNA AGAMA DAN BERAGAMA )

TUGAS INDIVIDU

Oleh:

DOSEN PENGAMPU :
Drs. H. ICHWAN HASAN , MM

Oleh:
MUHAMMAD FANSA ANGGANA (2301012337)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN KELAS PAGI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah
PAI/Keimanan dan Kemanusiaan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada Bapak Drs. H. Ichwan Hasan, MM
selaku Dosen mata kuliah PAI/Keimanan dan Kemanusiaan yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Makna Agama dan Beragama. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Lamongan, 25 Desember 2023

Muhammad Fansa Anggana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 2
C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
A. PENGERTIAN AGAMA ........................................................................................ 3
B. RUANG LINGKUP AGAMA ................................................................................ 3
C. SEJARAH AGAMA................................................................................................ 5
D. KLASIFIKASI AGAMA ........................................................................................ 5
E. HUBUNGAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA ............. 7
BAB III ............................................................................................................................... 9
PENUTUP .......................................................................................................................... 9
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 9
B. SARAN.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Agama merupakan suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal dalam
arti bahwa semua Masyarakat mempunyai cara-cara berfikir dan pola-pola
perilaku yang memenuhi syarat untuk disebut agama (religious) Ellis, tokoh terapi
kognitif behavioral menulis dalam Journal of counselling and clinical psychology
terbitan 1980 Agama yang dogmatis ,ortodoks dan taat (yang mungkin kita sebut
sebagai kesalehan) bertoleransi sangat sinifikan dengan gangguan emosional
orang umumnya menyusahkan dirinya dengan sangat mempercayai kemestian
keharusan dan kewajiban yang absolut. Orang sehat secara emosional bersifat
lunak, terbuka toleran dan bersedia berubah, sedang orang yang sangat relegius
senderung kaku, tertutup tidak toleran dan tidak mau berubah, karena itu
kesalehan dalam berbagai hal sama dengan pemikiran tidak rasional dan gangguan
emosional-emosional Banyak dari apa yang berjudul agama termasuk dalam
superstruktur , agama teridiri atas tipe-tipe symbol, citra, kepercayaan dan nilai-
nilai spesifik dengan mana makhluk manusia menginterpresetasikan eksistensi
mereka, akan tetapi karena Agama juga mengandung komponen ritual maka
Sebagian agama tergolong juga dalam struktur sosial.
Agama merupakan sebuah kebutuhan fitrah manusia, fitrah keagamaan yang
ada dalam diri manusia. Naluri beragama merupakan fitrah sejak lahir di samping
naluri-naluri lainnya, seperti: untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
keturunan, maka agama merupakan naluri (fitrah) manusia yang dibawa sejak
lahir. Agama memiliki peraturan yang mutlak berlaku dengan segenap manusia
dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh Sang Pencipta alam
semesta sehingga peraturan yang dibuatnya itu betul-betul adil, secara terperinci,
agama memiliki peranan yang bisa dilihat dari aspek keagamaan (religius),
kejiwaan (psikologis), kemasyarakatan (sosiologis), hakekat kemanusiaan (human
nature), dan asal-usulnya (anthropologies) dan moral (ethics). Aspek religius
agama menyadarkan manusia, siapa pencipta.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Agama ?
2. Bagaimana Ruang lingkup Agama ?
3. Bagaimana sejarah agama ?
4. Bagaimana Klasifikasi Agama ?
5. Bagaimana Hubungan Dan Kebutuhan Manusia Terhadap Agama ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Agar mengetahui Pengertian Agama.
2. Agar mengetahui Ruang lingkup Agama.
3. Agar mengetahui Sejarah Agama.
4. Agar mengetahui Klasifikasi Agama
5. Agar mengetahui Bagaimana Hubungan Dan Kebutuhan Manusia
Terhadap Agama.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AGAMA
Secara sederhana, agama dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian agama adalah sistem yang mengatur
tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan lingkungannya.
Agama dalam bahasa Sansakerta yang artinya kepercayaan akan adanya kekuatan
adikodrati di atas manusia. Ini merupakan padanan kata dari kata religi. Religi
sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yakni religio yang diambil dari
kata re-ligare dengan makna mengikat kembali.
Secara umum, agama diartikan sebagai kepercayaan kepada Tuhan sebagai
pencipta dan pengawas alam semesta. Agama juga dipercaya sebagai suatu sistem
kepercayaan dan peribadatan yang didasarkan pada keyakinan tertentu.
Menurut Koentjaraningrat dalam Ilmu Sosial dan Budaya Dasar oleh Asep
Achmad Hidayat, dkk, pengertian agama adalah kepercayaan yang dimiliki oleh
setiap manusia dalam mencapai kehidupan yang nyaman baik secara spiritual
maupun jasmani.
Dengan demikian, agama dapat diartikan sebagai suatu sistem kepercayaan yang
memandang adanya kekuasaan atau kekuatan yang lebih tinggi atau ilahi yang
mengatur kehidupan manusia dan alam semesta.

B. RUANG LINGKUP AGAMA


Secara umum, ruang lingkup suatu agama meliputi unsur unsur sebagai berikut,
yaitu: substansi yang disembah, kitab suet, pembawa ajaran, pokok-pokok ajaran,
dan aliran- alirannya.

1. Substansi yang disembah

Dalam setiap agama, esensi dari keagamaan adalah penyembahan pada sesuatu
yang dianggap berkuasa. Substansi yang disembah menjadi pembeda dalam
kategorisasi agamanya. Ada yang memusyrikkan Allah dan ada yang
mentauhidkan Allah.

2. Kitab Suci

3
Kitab suci merupakan salah satu ciri khas dari agama, Bila suatu agama tidak
memiliki kitab suci, maka sulit untuk dikatakan sebagai suatu agama. Adapun
kitab suci agama yang ada di dunia ini dikelompokkan menjadi kitab agama
Samawi dan kitab agama Tabri Agama Samawi seperti: agama Yahudi
berkitabkan Taurat; agama Nasrani berkitabkan Injil, dan agama Islam
berkitabkan Al Qur'an. Sedangkan yang termasuk kategori agama Tabi's seperti
agama Hindu berkitabkan Wedha (Veda) atau disebut pula dengan "Himpunan
Sruti". Sruti dan Veda artinya tahu atau pengetahuan. Agama Budha kitabnya
Tripitaka. Sedangkan agama-agama seperti Shinto, Tao, Khong Hucu bersumber
dari aturan-aturan yang dihimpun dalam buku-buku (kitab-kitab) pedoman
masing- masing.

3. Pembawa Ajaran

Pembawa ajaran suatu agama bagi agama samawi disebut nabi (rasul). Para nabi
atau para rasul menerima wahyu dari Allah dan yang menyampaikan kepada
masyarakat berdasarkan wahyu yang diterimanya

Dalam agama tabi'i, proses kenabian kadang-kadang melalui proses evolusi yang
dihasilkan berdasarkan sebuah julukan yang sengaja dikatakan untuk (sebagai J
penghormatan tanpa adanya pengakuan berdasarkan wahyu dari Allah SWT.

4. Pokok-pokok ajaran

Setiap agama, baik agama wahyu maupun agama ardi/tabi'i, mempunyai pokok-
pokok ajaran atau prinsip ajaran yang wajib diyakini bagi pemeluknya. Pokok
ajaran ini sering disebut dengan istilah "dogma", yakni setiap ajaran yang baik
percaya atau tidak, bagi pemeluknya wajib untuk mempercayainya. .

5. Aliran-aliran

Setiap agama yang ada di dunia ini baik agama Samawi ataupun agama Tabi'i
memiliki aliran-alirun yang berkembang pada agama masing-masing yang
diakibatkan. karena adanya perbedaan pandangan. Perbedaan pandangan baik
perorangan maupun secara kelompok, mengakibatkan timbulnya suatu aliran yang
masing-masing kelompok memperkuat pendapat paham kelompoknya.

4
C. SEJARAH AGAMA
Sejarah agama mencakup banyak periode sejarah manusia, karena agama telah
menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman prasejarah.
Agama pertama kali muncul di dunia pada masa Paleolitikum, di mana manusia
mulai memuja kekuatan alam dan roh nenek moyang mereka.
Dalam sejarah agama, ada beberapa agama yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan manusia, seperti agama Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen, Islam,
dan lain-lain. Setiap agama memiliki asal-usul, keyakinan, praktik, dan tradisi
yang berbeda.
Agama Hindu adalah salah satu agama tertua di dunia, berasal dari India kuno dan
memiliki kitab suci yang disebut Veda.
Agama Buddha juga berasal dari India, didirikan oleh Siddhartha Gautama pada
abad ke-6 SM. Agama Yahudi adalah agama monoteistik tertua di dunia, yang
berasal dari Timur Tengah dan memiliki kitab suci Tanakh.
Agama Kristen berasal dari Yerusalem pada abad ke-1 dan memiliki kitab suci
Alkitab. Agama Islam berasal dari Arab pada abad ke-7 dan memiliki kitab suci
Al-Quran.
Sejarah agama juga mencakup konflik dan perang antar-agama yang terjadi
selama berabad-abad, seperti Perang Salib dan Perang Saudara di Eropa, Perang
Sipil di Amerika Serikat, dan konflik di Timur Tengah.
Namun, seiring perkembangan zaman, agama juga mengalami perubahan dan
adaptasi dalam konteks sosial, budaya, dan politik yang berbeda.
Saat ini, agama masih menjadi bagian penting dari kehidupan manusia di seluruh
dunia, meskipun di beberapa negara agama tidak lagi menjadi faktor utama dalam
kehidupan masyarakatnya.

D. KLASIFIKASI AGAMA
1) Wahyu dan Non-wahyu
Yang dimaksud dengan agama wahyu adalah agama yang mengendaki iman kepada
Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya, dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya
untuk disebarkan kepada segenap umat manusia. Sebaliknya, agama Non-wahyu
yaitu tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi diatas.
Berikut adalah beberapa perbedaan agama wahyu dan non- wahyu:

5
• Pertama, agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuahn sedangkan
agama bukan wahyu tidak demikian.
• Kedua, agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama non-wahyu
tidak.
• Ketiga, sumber utama ketentuan baik dan buruk dalam agam wahyu adalah
kitab suci sedangkan dalam agama non-wahyu bukan sumber utama.
• Keempat, semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama
non- wahyu diluar area tersebut.
• Kelima, agama wahyu timbul di daerah-daerah yang secara historis
dibawah. pengaruh ras semetik, walaupun kemudian menyebar luas keluar
area pengaruh ras semetik, sedangkan agama non-wahyu lahir di luar
wilayah pengaruh ras semetik.
• Keenam, sesuai dengan ajarannya agama wahyu bersifat misionaris,
sedangkan agama non-wahyu tidak bersifat misionaris.
• Ketujuh, ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama non-
wahyu kabur dan sangat elastis.
• Kedelapan, agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap bagi
pemeluknya, sedangkan agama non-wahyu hanya pada aspek tertentu saja.

Yang tergolong agama wahyu adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Diluar yang tiga
itu adalah agama non-wahyu, seperti Hindu, Budha, dan Confusionisme.

2) Misionaris dan Non-misionaris


Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya
menyebarkan kepada seluruh manusia. Sedangkan agama non-misionaris tidak
memuat tuntutan tersebut. Menurut Al-Masdoosi agama yang tergolong misionaris
hanya Islam. Akan tetapi pada perkembangan berikutnya, Kristen dan Budha
menjadi agama misionaris.

3) Rasial dan Universal

6
Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama di dunia terbagi kedalam tiga
golongan: 1) semetik, 2) arya, dan 3) Mongolia. Yang termasuk agama semetik
adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Sedangkan yang tergolong arya adalah Hindu,
Jainisme, Skhiisme, Zoaterianisme. Sedangkan yang tergolong Mongonolia adalah
Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme.

E. HUBUNGAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA


Istilah Agama seringkali disamakan artinya dengan istilah religion yang berarti
agama. Dalam bahasa Latin juga terdapat religio yang berarti agama, kesucian,
kesalehan, ketelitian batin.Agama adalah Mengikat diri pada suatu bentuk hidup
yang mengandung pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang
mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Selain itu agama adalah pengakuan
terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber dari kekuatan gaib.

Fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri adalah kecenderungan menerima agama.
Karena agama apapun yang diturunkan Tuhan ke dunia mempunyai implikasi yang
sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, seperti ketenangan, ketentraman hidup,
bebas dari keresahan dan kegelisahan, selalu membimbing penganutnya kearah
kebaikan dan kedamaian. Di dalam ajaran Islam, sumber jiwa keberagamaan
manusia diterangkan dalam al-Quran bahwa Allah berfirman:

Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tak ada kekhawatiran atas
mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati (QS. Al-baqarah, 2;8).

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami benar-benar akan
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benr-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik (QS. Al-ankabut, 29;69).

Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua bagian; kebutuhan
alamiah dan kebutuhan non alamiah, kebutuhan alamiah disebut juga dengan
kebutuhan fitrah, suatu kebutuhan bagi setiap manusia dan bersifat azali. Termasuk

7
dalam kebutuhan ini antara lain kebutuhan manusia terhadap agama.Sebagaimana
yang telah disebutkan di atas, setiap manusia butuh terhadap agama, dengan
demikian manusia sekaligus memiliki kecenderungan untuk selalu dekat dengan
Tuhan, dengan kata lain manusia membutuhkan Tuhan. Di dalam al-Quran
menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:

"Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama Allah; manusia diciptakan Allah


(dengan membawa) fitrah itu (QS. Ar-rum, 30:30)".

Secara sederhana dapat digambarkan bahwa setiap agama yang dianut oleh manusia
memiliki tujuan pokok, antara lain terpenuhinya kebutuhan akan spiritualitas para
penganutnya dan terwujudnya kedamaian di tengah masyarakat. Agama itu pada
hakikatnya untuk kepentingan manusia, bukan untuk kepentingan Tuhan, sebab
Tuhan tidak memperoleh keuntungan dari penerimaan manusia terhadap agama.
Sebaliknya tidak juga menderita kerugian karena penolakan manusia terhadap
ajakan agama. Jadi, semua keuntungan atau kerugian (yang bersumber dari
penerimaan dan penolakan manusia terhadap agama) justru kembali kepada diri
sendiri.

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manusia ternyata
tidak bisa mengandalkan apa saja yang telah diciptakannya sendiri. Hal itu tetap
saja tidak bisa memberikan ketentraman sejati dalam hidupnya. Manusia masih
mengharapkan kepada suatu hal yang transenden atau bisa dikatakan tuhan yang
menciptakan alam semesta ini. Oleh karena itu agama merupakan jalan keluar yang
bisa diambil manusia untuk memenuhi kebutuhan akan jiwa spiritualnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan makalah implikasi makna Agama dan beragama dalam
kehidupan sehari hari
Penulis menyimpulkan bahwa Implikasi atau dampak atau akibat dari nilai-
nilai kegiatan Agama dan beragama sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari karena kegiatan tersebut mengandung makna arti sebuah kewajiban bagi
semua umat yg beragama.

B. SARAN
Saya selaku penyusun makalah ini apabila terjadi kesalahan saya mohon
maaf. Jika ada kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun
untuk kebaikan makalah ini sangat saya harapkan. Semoga apa yang telah
dipaparkan dimakalah ini bisa bermanfaat.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-agama-sejarah-dan-
fungsinya-20BuiqnzcHe
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-
veteran-jawa-timur/agama-islam/konsep-agama-macam-macam-agama-dan-
ruang-lingkup-agama/44515805
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pendidikan-agama-
islam/agama-modul-5/28725710
https://www.kompasiana.com/marthalinaazzahra/6009368fd541df4c23793302/ke
butuhan-manusia-terhadap-agama

10

Anda mungkin juga menyukai