“HAKIKAT AGAMA”
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucapkan Segala Puji dan Syukur Kami Panjatkan kehadirat
Allah SWT Yang Telah Melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya Sehingga Kami
Dapat Menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Yang Berjudul “Hakikat
Agama” Dengan Baik dan Tepat Waktu.
Kami Ucapkan Banyak Terimakasih Kepada Bapak Dosen Agus Fudholi,M.pd
Yang Telah Membimbing dan Memberikan Tugas Makalah Ini. Karena Dengan
Makalah Ini,Kami Mendapatkan Ilmu Yang Bermanfaat Bagi Penyusun dan
Pembaca.
Kami Sangat Menyadari Bahwa Dalam Penyusunan Makalah Ini Masih
Banyak Kekurangan dalam Hal Penulisan dan Maupun Bahasan.Mengingat
Kami Hanya Manusia Biasa Yang Dapat Melakukan Berbagai Kesalahan Yang
Disengaja Ataupun Tidak.Untuk itu, Kami Mengharapkan Kritik dan Saran Dari
Semua Pihak Untuk Menyempurnakan Makalah Ini.
Karawang,14
Oktober 2023
Penyusun
Nabil Fadhlurrohman F
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................i
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................................i
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................i
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................................i
BAB II..............................................................................................................................................
PEMBAHASAN.................................................................................................................................
2.1 Pengertian Agama.....................................................................................................i
2.2 Unsur-unsur Agama..................................................................................................i
2.3 Klasifikasi Agama....................................................................................................ii
BAB III.............................................................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................i
3.2 Saran.........................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikat agama melibatkan keyakinan dan praktik spiritual yang memberikan panduan
moral dan etika kepada penganutnya. Agama sering kali mencakup keyakinan tentang
asal-usul kehidupan, tujuan hidup, dan hubungan dengan kekuatan ilahi atau
keberadaan yang lebih tinggi. Sementara itu, latar belakang agama dapat mencakup
sejarah, ajaran, dan nilai-nilai yang dipegang oleh komunitas beragama.
Banyak ahli menyebutkan agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “a”
yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Jamak agama berarti tidak
kacau. Dengan demikian agama itu adalah peraturan, yaitu peraturan yang
mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang gaib, mengenai
budi pekerti dan pergaulan hidup bersama.
2.4Hakikat Agama
Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang selalu hidup, yakni kepada
jiwa dan kehendak Ilahi yang mengatur alam semesta. Dalam pandangan
fungsionalisme, agama (religion atau religi) adalah satu sistem yang kompleks
yang terdiri dari kepercayaan, keyakinan, sikap-sikap dan upacara-upacara
yang menghubungkan individu dengan satu keberadaan wujud yang bersifat
ketuhanan. Durkheim memandang agama sebagai suatu kompleks sistem
simbol yang memungkinkan terwujudnya kehidupan sosial dengan cara
mengekspresikan dan memelihara sentimensentimen atau nilai-nilai dari
masyarakat.
Menurut Durkheim agama harus mempunyai fungsi, karena agama bukan ilusi
tetapimerupakan fakta sosial yang dapat diidentifikasi dan mempunyai
kepentingan sosial. Dapat diambil kesimpulan bahwa agama tidak hanya
berurusan dengan obyek-obyek bernilai tinggi, atau paling akhir bagi individu
atau masyarakat tetapi juga dengan pemeliharaan dan pengembangan hidup
dalam segala hal.
Menurut Harun Nasution, unsur yang paling penting dalam agama adalah:
percaya adanya kekuatan gaib. Manusia merasa dirinya lemah danberhajat
pada kekuatan gaib itu sebagai tempat minta tolong. Oleh karenaitu, manusia
merasa harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut,
mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib itu.
Sedangkan menurut Glock dan Stark, agama adalah sistem simbol, sistem
keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlembagakan yang
semuanya berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang
paling maknawi.
Seluruh sistem tersebut berpusat pada satu konsep, yaitu ketuhanan.
Maksudnya agama merupakan sistem yang mengaturhubungan antara manusia
dengan kekuatan adikodrati, yang dipandangsakral (suci atau kudus) Dalam
terminologi agama, kekuatan adikodrati yang sakral itu disebut Tuhan. Dalam
agama terdapat keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia dan di
akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan tersebut.
Hubungan manusia dengan Tuhan lebih banyak berbentuk respon emosional
yang beragam. Respon itu bisa mengambil bentuk perasaan takut, seperti yang
terdapat dalam agama-agama monoteisme. Bentuk-bentuk respon tersebut
pada gilirannya akanmenciptakan nilai yang menjadi dasar bagi cara hidup
manusia beragama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah ini telah menggali berbagai dimensi hakikat agama, mulai dari
perspektif filosofis hingga dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Ditemukan bahwa agama bukan hanya sekadar serangkaian keyakinan, tetapi
juga pemandu moral dan landasan bagi nilai-nilai sosial. Meskipun
menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi dan perubahan sosial,
agama tetap memiliki peran yang signifikan dalam membentuk identitas
individu dan masyarakat. Pentingnya dialog antaragama dan pemahaman yang
mendalam menjadi kunci untuk mengatasi konflik dan membangun dunia
yang lebih toleran. Sebagai refleksi terhadap kompleksitas hakikat agama, kita
diingatkan untuk melihat keberagaman keyakinan sebagai sumber kekayaan,
bukan pemisah. Dengan demikian, melalui pemahaman mendalam tentang
agama, kita dapat merintis jalan menuju kehidupan yang lebih berdampingan
dan bermakna.
3.2 Saran
1. Mempelajari agama dari berbagai perspektif, bukan hanya satu sudut
pandang. Ini membantu dalam memahami keragaman keyakinan dan praktik
keagamaan.
2. Terus belajar dan merenungkan ajaran agama, bukan hanya sekedar
menerima info secara pasif. Dengan cara ini, pemahaman tentang hakikat
agama dapat terus berkembang.
3. Menerapkan nilai-nilai agama dalam tindakan sehari-hari, seperti kebaikan,
kedermawanan, atau kesabaran, untuk membentuk masyarakat yang lebih
baik.
4. Tetap terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar agama
dan upaya untuk mencari makna yang lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/7313/mod_resource/content/1/DEFINISI
%20DAN%20UNSUR-UNSUR%20AGAMA.pdf
http://repository.iainkudus.ac.id/8906/5/5.%20BAB%20II.pdf
https://kumparan.com/berita-terkini/penjelasan-3-jenis-klasifikasi-agama-menurut-
ahmad-abdullah-al-masdoosi-1zAywJW1M2x
JP. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi: terj. Kartini Kartono, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), 428
Harun Nasution, Islam ditijau dari Berbagai Aspek, jilid 1, (Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia, 1995), 11