Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR DAN TATA CARA PELAKSANAAN BERIBADAH

PEMELUK AGAMA HINDU

Disusun Oleh :

Nama : Raih Rohania Hidayat

NIM : 2207015107

Mata Kuliah : Ibadah Akhlak

Dosen Pengampu : Pa Zamah Sari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR, HAMKA

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim puji syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan pada mata kuliah Ibadah Akhlak dengan judul makalah
“Konsep Dasar dan Tata Cara Pelaksanaan Beribadah Pemeluk Agama Hindu”

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ibadah
Akhlak, Bapak Zamah Sari, yang telah memberikan ilmunya kepada kami semua sehingga
membantu dalam penyelesaian makalah yang saya buat. Makalah ini saya buat dalam rangka
memenuhi tugas dari mata kuliah Ibadah Akhlak pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa hasil pekerjaan saya masih jauh
dari kesempurnaan, baik dalam hal penulisan maupun pembahasan materi. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang diberikan pada saya untuk membantu
perbaikan makalah ini kedepannya.

Jakarta, 30 Maret 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ I


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... III
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................... III
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... IV
1.3 TUJUAN ............................................................................................................................... IV
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1
2.1 Asal- Usul Agama Hindu ...................................................................................................... 1
2.2 Kepercayaan Budaya Hindu ................................................................................................ 2
2.3 Kitab Suci dan Kuil Agama Hindu ..................................................................................... 3
2.4 Pelaksanaan Ibadah Dalam Hindu...................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 7
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agama Hindu adalah salah satu agama atau aliran kepercayaan yang hingga
kini masih dikenal oleh masyarakat di dunia. Agama ini dalam perjalanannya
memiliki kisah, sistem peraturan dan kemasyarakatan yang unik bila dibandingkan dengan
agama lainnya. Agama ini juga dikenal mengandung sinkretisme yang dibentuk dari perpaduan
antara berbagai jenis kepercayaan dan budaya di anak benua India. Bila dipikirkan, dari
seluruh agama yang masih hidup, mungkin agama Hindu yang paling tua setelah kepercayaan
animisme dan dinamisme.

Bagi kalangan umat beragama lain, agama Hindu, khususnya di Indonesia akan dilihat
berbeda-beda. Bahkan Hindu di satu daerah coraknya juga bisa tampak berbeda. Bagi yang
belum memahami keberadaan ragam Hindu itu,mungkin akan melihatnya seperti parsial.
Terlebih perbedaan itu ternyata tidak hanya di permukaan kulit, seperti upacara, busana, dan
bentuk artifisial lainnya. Bahkan dalam aspek teologisnya juga bisa berbeda. Seorang Hindu
dapat menjadikan Dewi Saraswati sebagai favoritnya, Hindu yang lainnya memuja Dewi Sri,
Ganesha, Baruna, Wisnu, dlsb. Wajah Hindu yang beragam, sekali lagi,khususnya di
Indonesia tak lepas dari perjalanannya ‘memuliakan’ agama dan budaya lokal yang lebih dulu
tumbuh dan subur di jagat nusantara. Tidak ada ekspansi, juga tidak ada peng-agama-an untuk
mereka yang sudah nyaman dengan kepercayaan yang terpelihara dari masa ke masa. Soal
kemudian, aliran sejarah mempertemukan mereka dekat dengan Hindu, itu pun harus melalui
kesepakatan bersama.

III
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu Hindu? Bagaimana sejarah ajarannya?
b. Apa saja keyakinan yang dimiliki agama Hindu?
c. Apa saja kitab suci dan kuil dari agama Hindu?
d. Bagaimana tata cara pelaksanaaan ibadah agama Hindu?

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui sejarah dari agama Hindu
b. Untuk mengetahui keyakinan yang dimiliki agama Hindu
c. Untuk memahami pelaksanaan ibadah agama Hindu

IV
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal- Usul Agama Hindu
Agama Hindu (Sanskerta: Sanatana Dharma "Kebenaran Abadi"), atau dalam istilah
lain Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari
anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang
merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran(Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara
tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan
hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama
Kristen dan Islamdengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa. Agama Hindu
merupakan percampuran antara kepercayaan dan agama yang dibawa bangsa Arya dengan
kepercayaan bangsa Dravida atau bangsa asli India. Sehingga masuknya agama Hindu ke India
kira-kira pada tahun 1500 SM melalui bangsa Arya yang masuk ke India pada tahun tersebut.
Perlu diketahui, bangsa Dravida memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi sebelum
kedatangan bangsa Arya. Ini dibuktikan dengan adanya bukti sejarah di lembah sungai Indus
yang cukup maju pada tahun 2500 SM. Dinamakan agama Hindu, karena di dalamnya
mengandung adat-istiadat,budi pekerti, dan gambaran kehidupan orang-orang Hindu.
Agama ini juga dinamakan Agama Brahma yang wujudnya sejak permulaan abad ke-8 SM,
yaitu suatu kekuasaan yang besar yang memiliki daya pengaruh yang tersembunyi yang
memerlukan amalan-amalan ibadat, seperti membaca doa-doa, menyanyikan lagu pemujaan,
dan memberikan korban-korban. Selain agama Brahma, Hindu juga memiliki nama lain, seperti
agama Weda, agama Dharma, agama Upanishad, atau agama Sri Khrisna. Agama Hindu adalah
suatu agama yang berevolusi sekaligus merupakan kumpulan adat-istiadat dan kedudukan yang
timbul dari hasil penyusunan bangsa Arya terhadap kehidupan mereka yang terjadi dari
generasi ke generasi. Setelah datang ke India, mereka dapat menundukkan penduduk asli
(bangsa Dravida),kemudian membentuk suatu masyarakat tersendiri di luar penduduk asli.
Oleh karena bangsa Arya menang setelah mengalahkan bangsa Dravida, maka
kebudayaan bangsa Arya lebih unggul dan dominan terhadap kebudayaan bangsa Dravida.

1
2.2 Kepercayaan Budaya Hindu
Panca Sradha yang berarti lima Keyakinan/kepercayaan atau keimanan yang harus
dipedomani Oleh setiap umat Hindu dalam hidup dan kehidupannya. Panca Sradha tersebut
terdiri dari:

1. Percaya dengan adanya Tuhan/Brahmana (Widhi Sraddha)

Widhi tatwa yang merupakan salah satu bagian dari panca sradha yang menyatakan bahwa
umat Hindu percaya dan Yakin dengan adanya Tuhan, hal ini dapat diyakini dengan
Melalui cara-cara yang disebut tri pramana yang berarti tiga cara atau jalan untuk
memperoleh pengetahuan, atau cara Bagaimana umat Hindu menjadi tahu tentang
adanya sesuatu, Dalam hal ini yaitu Brahmana atau Tuhan.

2. Percaya dengan adanya atma (atma sradha)

Dalam agama Hindu, Atman dipandang sebagai kesadaran sejati yang merupakan hidupnya
badan jasmani, Dalam Upanisd dinyatakan Atman itu hakikatnya sama dengan
Brahman yang dinyatakan, bahwa Brahman Atman Aikyam yang artinya Brahman dan
Atman itu satu adanya Brahman adalah asas alam semesta sedangkan Atman adalah Asas hidup

manusia.

3. Percaya dengan adanya hukum karma phala (Karmaphala Sradha)

Karmaphala terdiri dari dua kata yaitu karma dan Phala, berasal dari bahasa sanskerta. “karma”
artinya Perbuatan dan “Phala” artinya buah, hasil, atau pahala. Jadi Karmaphala artinya hasil
dari perbuatan seseorang. Umat Hindu harus percaya bahwa perbuatan yang baik
(subha Karma) membawa hasil yang baik dan perbuatan yang buruk (asubha karma)

membawa hasil yang buruk. Jadi seseorang Yang berbuat baik pasti baik pula yang akan
diterimanya. Karmhaphala memberi keyakinan kepada umat Hindu Untuk mengarahkan
segala tingkah laku manusia agar Selalu berdasarkan etika dan cara yang baik guna mencapai
cita-cita yang luhur dan selalu menghindari jalan dan Tujuan yang buruk

4. Percaya dengan adanya Punarbhawa/Sasmara (Purnarbhawa Sradha)

Kata purnarbhawa terdiri dari dua kata Sanskerta Yaitu “punar” (lagi) dan “bhawa”
(menjelma). Jadi Purnarbhawa adalah keyakinan terhadap kelahiran yang berulang-ulang
yang disebut juga penitisan atau samsara. Dalam pustaka suci Weda tersebut dinyatakan bahwa
Penjelmaan jiwa Atman berulang-ulang ini membawa akibat Suka dan duka.

2
Punarbhawa atau samsara terjadi oleh karena Jiwa Atman masih dipengaruhi oleh
Wisaya dan Awidya Sehingga kematiannya akan diikuti oleh kelahiran kembali. Segala
perbuatan ini menyebabkan adanya bekas(wasana) Pada jiwa Atman. Bekas-bekas perbuatan
(karma wasana) itu Ada bermacam-macam, jika yang melekat bekas-bekas Keduniawian
maka jiwa Atman akan lebih cenderung dan Gampang ditarik oleh hal-hal
keduniawian sehingga jiwa Atman itu lahir kembali.

5. Percaya dengan adanya Moksa (Moksa Sradha)

Moksa berasal dari bahasa sanskerta dari akar kata “MUC” yang artinya bebas atau
membebaskan. Moksa dapat juga disebut dengan Mukti artinya mencapai kebebasan
jiwatman atau kebahagiaan rohani yang langgeng. Jagadhita Juga disebut dengan
bakti, artinya membina kebahagiaan, Kemakmuran kehidupan masyarakat dan Negara.
Jadi, moksa adalah suatu kepercayaan adanya kebebasan dari keterikatan benda-benda yang
bersifat duniawi dan terlepasnya Atman Dari pengaruh maya serta bersatu kembali dengan
sumbernya. Sedangkan Brahman yaitu mencapai kebenaran yang tertinggi, mengalami
kesadaran dan kebahagiaan yang kekal Abadi yang disebut Sat Cit ananda. Usaha untuk
menghayati dan mengamalkan ajaran agama Hindu kelima macam kepercayaan itu
mutlak perlu di yakini. Akan menjadi Sempurna apabila penghayatan dan pengamalannya
dilandasi dengan cubhakarma (ethika dan yadnya (ketulusan berkorban)

2.3 Kitab Suci dan Kuil Agama Hindu


Weda adalah kitab suci agama Hindu yang berisi kumpulan sastra kuno dari zaman
India Kuno. Umat Hindu percaya bahwa isi Weda merupakan kumpulan wahyu dari
Brahman atau penguasa tertinggi dalam konsep ketuhanan Hindu. Pada masa awal
turunnya wahyu, Weda diajarkan dengan sistem lisan atau pengajaran dari mulut ke
mulut, karena belum mengenal sistem penulisan. Oleh karena itu, Weda diyakini sebagai
sastra tertua dalam peradaban manusia yang masih ada hingga saat ini.

Kata "Weda" berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu "Vid", yang maknanya adalah
mengetahui. Secara keseluruhan, Weda dapat diartikan sebagai pengetahuan suci dari Sang
Hyang Widhi Wasa. Zaman Weda dimulai saat datangnya bangsa Arya, yang berasal dari
Austria, Hungaria, dan Babylonia, ke India, tepatnya di Lembah Sungai Indus. Namun,
sebelum sampai di India, tepatnya di Selat Bosporus, mereka terpisah. Bangsa Arya yang
membawa kebudayaan Weda melanjutkan perjalanan ke arah India. Tokoh yang
mengumpulkan berbagai karya para resi dari masa sebelumnya dan membukukannya menjadi

3
Weda adalah Maharesi Byasa. Kitab Weda ditulis dengan bahasa Sanskerta yang hanya
dipahami oleh kaum Brahmana (agamawan). Berikut ini empat bagian utama Weda
(caturweda).

1. Regweda

Salah satu bagian dari kitab Weda yang berisi syair puji-pujian kepada dewa yaitu Regweda.
Mantra-mantra dalam bentuk puji-pujian tersebut digunakan untuk mengundang dewa
supaya hadir dalam upacara keagamaan.

2. Samaweda

Isi yang dimuat dalam Samaweda tidak berbeda jauh dengan Regweda, yakni berupa puji-
pujian.

3. Yajurweda

Bagian dari Weda yang berisi doa untuk mengantar sesaji para dewa adalah Yajurweda. Isi dari
Yajurweda berupa yajus atau rapal yang digunakan untuk mengubah kurban yang menjadi
makanan dewa. Melalui rapal Yajurweda, makanan yang dikurbankan akan pindah ke alam
dewataan dan dohubungkan dengan dewa.

4. Atharmaweda

Kitab Atharmaweda mengandung mantra sakti dan ilmu gaib. Mantra itu digunakan untuk
mendoakan mereka yang sedang sakit dan untuk menolak bahaya. Seperti halnya agama lain,
agama hindu juga mempunyai tempat ibadah atau tempat keagamaan. Kuil Hindu atau Mandir
merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Hindu. Kuil ini biasanya digunakan khusus
untuk aktivitas-aktivitas keagamaan dan kerohanian. Sebuah kuil Hindu biasanya dibangun
untuk memuja Trimurti atau beberapa dewa lainnya. Banyak kuil dibangun di titik penting -
seperti puncak bukit, dekat air terjun, dalam gua, hulu sungai, dll.

4
2.4 Pelaksanaan Ibadah Dalam Hindu
Agama Hindu adalah agama yang pertama kali masuk ke Indonesia. Hindu masuk ke
Indonesia melalui pedagang-pedagang dari India yang berdagang di Selat Malaka. Para
pedagang tersebut berdagang rempah-rempah dan sutra sambil menyebarkan agama Hindu.
Sebelum Hindu masuk ke Indonesia, mayoritas pendudukanya menganut aliran kepercayaan.
Aliran kepercayaan yang dianut biasanya aliran Animisme dan Dinamisme.

Pemuka agama Hindu adalah Wasi. Sedangkan tempat ibadah umat Hindu adalah Pura.
Hari besar agama Hindu disebut Nyepi. Saat Nyepi, umat Hindu berada di dalam rumah dan
merefleksi hidupnya, agar mereka dapat hidup lebih baik. Dasar dari ajaran agama hindu
berasal dari kitab suci Weda, yang merupakan kitab suci agama Hindu. Para umat penganut
Hindu selalu memegang teguh jaran-ajaran yang berasal dari kitab suci Weda. Weda adalah
sasbda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para Maharesi. Keterangan
ini terdapat dalam kitab Bhumikabhasya, karya Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai Mantra
Drstah, yang artinya adalah orang-orang yang melihat mantra. Kitab suci Weda dikenal dengan
berbagai nama antara lain:

1) Kitab srUti yang artinya bahwa kitab Weda adalah wahyu yang diterma melalui
pendengaran suci atau instuisi Maharesi.

2) Kitab Rahasya, karena inti ajarannya adalah usaha mencapai tujuan hidup yang tertinggi,
berupa Moksa.

3) Kitab Mantra, karena memuat nyanyi-nyanyian pujian. Dalam kitab Weda, terdapat empat
tujuan manusia. Tujuan-tujuan tersebut adalah keadlian, kekayaan, keinginan, dan
pembebasan. Namun tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara berpasangan. Keadilan
dengan kekayaan. Kekayaan harus didapatkan dengan keadilan. Jika manusia mengambil
secara terpisah, maka semuanya tidak akan didapat.

Dalam ajaran Hindu, ada bermacam-macam ibadah yang dilakukan diantaranya:

1) Trisandhya Trisandhya adalah pemujaan yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Hindu,
tiga kali sehari (Trisandhya), yaitu Pratah Sandhya, pagi hari menjelang matahari terbit,
Madyama Sandhya, di siang tengah hari dan Pascima Sandhya, saat maghrib.

2) Suryasewana Disamping Trisandhya, bagi pemimpin agama, pendeta dan tokoh spiritual
yang lain ada kewajiban melakukan Suryasewana, yaitu pemujaan kepada tuhan sebagai super

5
power, yang memiliki kemampuan tidak terbatas dalam memancarkan sergi lewat sumber
energi yang kita kenal sebagai matahari (Aditya).

3) Berjapa

4) Sembahyang

5) Tirhtayatra (mengunjungi tempat-tempat suci)

Agama Hindu (sanskerta: Sanatana Dharma kebenaran abadi), dan Vaidika-Dharma


(“Pengetahuan Kebenaran”) adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama
ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa
Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan
merupakan agama tertua di dunia yang masih betahan hingga kini. Agama ini merupakan
agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak
hampir 1 miliar jiwa.

Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar
90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kirakira abad
ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan
oleh agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di
Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang terbesar di pulau Jawa, Lombok,
Kalimantan (suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis-Sidrap).

6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Agama Hindu merupakan percampuran antara kepercayaan dan agama yang dibawa
bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida atau bangsa asli India.

Agama Hindu adalah suatu agama yang berevolusi sekaligus merupakan kumpulan adat-
istiadat dan kedudukan yang timbul dari hasil penyusunan bangsa Arya terhadap kehidupan
mereka yang terjadi dari generasi ke generasi.

Kepercayaan Budaya Hindu yaitu Panca Sradha yang berarti lima Keyakinan/kepercayaan atau
keimanan yang harus dipedomani Oleh setiap umat Hindu dalam hidup dan kehidupannya:

1. Percaya dengan adanya Tuhan/Brahmana (Widhi Sraddha)


2. Percaya dengan adanya atma (atma sradha)
3. Percaya dengan adanya hukum karma phala(Karnaphala Sradha)
4. Percaya dengan adanya Punarbhawa/Sasmara (Purnarbhawa Sradha)
5. Percaya dengan adanya Moksa (Moksa Sradha)

Kitab Suci dan Kuil Agama Hindu Weda adalah kitab suci agama Hindu yang berisi kumpulan
sastra kuno dari zaman India Kuno.Isi dari Yajurweda berupa yajus atau rapal yang digunakan
untuk mengubah kurban yang menjadi makanan dewa.

Agama Hindu adalah agama yang pertama kali masuk ke Indonesia. Dasar dari ajaran agama
hindu berasal dari kitab suci Weda, yang merupakan kitab suci agama Hindu. Kitab suci Weda
dikenal dengan berbagai nama antara lain:

1) Kitab srUti yang artinya bahwa kitab Weda adalah wahyu yang diterma melalui
pendengaran suci atau instuisi Maharesi.
2) Kitab Rahasya, karena inti ajarannya adalah usaha mencapai tujuan hidup yang
tertinggi, berupa Moksa.
3) Kitab Mantra, karena memuat nyanyi-nyanyian pujian.

Dalam ajaran Hindu, ada bermacam-macam ibadah yang dilakukan diantaranya:

1) Trisandhya Trisandhya adalah pemujaan yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat
Hindu, tiga kali sehari (Trisandhya).

7
2) Suryasewana Disamping Trisandhya, yaitu pemujaan kepada tuhan sebagai super
power, yang memiliki kemampuan tidak terbatas dalam memancarkan sergi lewat
sumber energi yang kita kenal sebagai matahari (Aditya).
3) Berjapa
4) Sembahyang
5) Tirhtayatra (mengunjungi tempat-tempat suci)

Agama Hindu (sanskerta: Sanatana Dharma kebenaran abadi), dan Vaidika-Dharma


(“Pengetahuan Kebenaran”) adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India.

Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan
jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bakar, A. (2012). Konsep Ibadah dalam Hindu. TOLERANSI: Media Ilmiah


Komunikasi Umat Beragama, 4(2), 195-205.

Bahaf, M. A. (2015). Ilmu perbandingan agama. Penerbit A-Empat.

Shalaby, A. (1998). Perbandingan agama: agama-agama besar di India


(Hindu-Jaina-Buddha. Bumi Aksara. Mustagfiroh, H., & Mustaqim, M. (2014).

Analisis spiritualitas para pencari berkah (Studi atas motivasi peziarah di


makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak). Jurnal Penelitian, 8(1), 143-160.

Suryatniani, I. A. K. (2021). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan


Hindu. Satya Sastraharing: Jurnal Manajemen, 5(1), 88-99.

Anda mungkin juga menyukai