DI SUSUN:
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah Agama dengan Agama Islam.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Agama yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Agama Islam...............................................................................3
B. Sumber Hukum Agama Islam.....................................................................14
C. Tujuan Agama Islam...................................................................................23
D. Ruang Lingkup Agama Islam.....................................................................23
E. Posisi Agama Islam.....................................................................................29
BAB III..................................................................................................................31
PENUTUP..............................................................................................................31
A. Kesimpulan.................................................................................................31
B. Saran............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah suatu sistem kelakuan dan perhubungan yang pokok pada
perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan dan keghaiban yang tiada
terhingga luasnya, dan demikian memberi arti kepada hidupnya dan kepada alam
semesta yang mengelilinginya. Pada tingkat masyarakat, agama merupakan faktor
harmoni dan disharmoni, pemersatu dan pemecah belah, perkembangan dan
pemandegaan. Agama lahir dan berkembang berdasarkan iman kepada tuhan.
Agama dapat didefinisikan dengan mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup
yang mengandung pengakuan pada sumber yang berada di luar diri manusia dan
yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Agama pada dasarya
merupakan suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang memiliki
akal untuk memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk
mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan kelak di akhirat.
Saat ini ada enam agama yang diakui di indonesia yakni agama Islam, agama
Kristen, agama Katolik, agama Hindu, agama Buddha dan agama Khonghucu.
Diantara keenam agama tersebut agama yang menjadi agama terbesar dan
terpopuler di Indonesia adalah agama Islam.
1
2
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih jelas lagi tulisan ini, penulis perlu mengidentifikasi dan
merumuskan permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini. Dari
pemaparan diatas maka permasalahannya sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian:
Tidak ada satupun definisi agama yang dapat diterima secara umum. Para
filosof, sosiolog, psikolog dan teolog telah merumuskan definisi tentang agama
menurut caranya masing-masing. Tidak adanya definisi agama yang dapat
diterima secara umum itu, antara lain dikarenakan memberikan definisi atau
pengertian agama itu merupakan hal yang cukup sulit, sebagaimana dijelaskan
Mukti Ali dalam ceramahnya berjudul "Agama, Universitas dan Pembangunan" di
IKIP Bandung pada tanggal 04 Desember 1971.
Paling sedikit ada tiga alasan untuk hal ini. Pertama karena pengalaman
agama itu adalah soal bathin dan subyektif, juga sangat individualistis ... Alasan
kedua ialah, bahwa barangkali tidak ada orang yang berbicara begitu bersemangat
dan emosional lebih daripada membicarakan agama ... maka dalam membahas
tentang arti agama selalu ada emosi yang kuat sekali hingga sulit memberikan arti
kalimat agama itu ... Alasan ketiga ialah, bahwa konsepsi tentang agama akan
dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian tentang agama itu.1
Para ahli telah banyak yang membuat definisi mengenai agama, di antaranya
ada yang mengemukakan bahwa agama identik dengan religion dalam bahasa
Inggris. Dalam arti teknis, kata religion (bahasa lnggris), sama dengan religie
(bahasa Belanda), din (bahasa Arab), dan agama (bahasa Indonesia). Kemudian,
baik religion (bahasa lnggris) maupun religie (bahasa Belanda), kedua-duanya
berasal dari bahasa induk kedua bahasa termaksud, yaitu bahasa Latin : "relegere,
to treat carefully, relegare, to bind together; atau religare, to recover". Religi
dapat juga diartikan mengumpulkan dan membaca. Agama memang merupakan
kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan, yang dibaca dari sebuah kumpulan
1
KONSEP AGAMA DAN ISLAM R. ABUY SODIKIN
3
4
berbentuk kitab suci. Ditinjau dari bahasa sanskrit, kata agama dapat diartikan
dari susunannya yaitu, a artinya tidak, dan gama artinya pergi, jadi tidak pergi.
Artinya tetap ditempat; diwarisi turun temurun. Dalam istilah Fachroed Din al-
Kahiri, agama diartikan dengan a berarti tidak, gama berarti kocar-kacir,
berantakan, chaos (Griek). Ini artinya tidak berantakan, tidak kocar-kacir. Ada
juga yang mengartikan agama itu teks atau kitab suci.
2
ALQALAM 2 Vol. 20 No. 97 (April - Juni 2003)
5
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa tak ada batasan tegas mengenai religion,
yang mencakup berbagai fenomena religion itu. Walaupun agak mustahil
memberikan definisi yang sempurna tentang religion, namun ada bentuk-bentuk
yang mempunyai ciri-ciri khas dari aktivitas religion, yaitu: kebaktian; kebiasaan
antara sakral dengan yang profan; kepercayaan terhadap jiwa; kepercayaan
terhadap Dewa-dewa atau Tuhan; penerimaan atas wahyu yang supranatural; dan
pencarian keselamatan.
3
KONSEP AGAMA DAN ISLAM 3 R. ABUY SODIKIN
4
ALQALAM 4 Vol. 20 No. 97 (April - Juni 2003)
6
4. Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib
dalam kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan dan
dalam bentuk tempat-tempat tertentu.
5
KONSEP AGAMA DAN ISLAM 5 R. ABUY SODIKIN
6
ALQALAM 6 Vol. 20 No. 97 (April - Juni 2003)
7
KONSEP AGAMA DAN ISLAM 7 R. ABUY SODIKIN
8
KONSEP AGAMA DAN ISLAM 8 R. ABUY SODIKIN
9
KONSEP AGAMA DAN !SLAM 9 R. ABUY SODIKIN
7
atau khalik ruhani. Tenaga ghaib ini dapat menjelma antara lain dalam alam
(animisme), dalam buku suci( Torat) atau dalam manusia (Kristus).
Dalam masyarakat Indonesia, selain kata agama, juga dikenal kata din dari
bahasa Arab. Din dalam bahasa Semit berarti Undang-undang atau hukum. Dalam
bahasa Arab, din berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan,
kebiasaan. Artinya agama memang mempunyai peraturan-peraturan yang harus
ditaati. Agama selanjutnya memang menguasai diri seseorang dan membuat ia
tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran agama.
10
ALQALAM 10 Vol. 20 No. 97 (April -Juni 2003)
11
KONSEP AGN-AA DAN ISLAM l1 R. ABUY SODIKIN
8
Dalam pandangan E.S. Anshari, apabila din itu khusus digunakan untuk Islam
saja, ataupun khas buat wahyun ilahiyun saja, hal tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan, baik secara Diniyah (quraniyah) maupun secara ilmiah.
Untuk hal ini menurutnya, dapat diperhatikan QS. 109, al-Kafirun:6, dan QS. ash-
Shaf: 9.
Din (agama) adalah "keyakinan terhadap eksistensi (wu1ud) suatu dzat ghaib
yang Maha Tinggi, ia memiliki perasaan dan kehendak, ia memiliki wewenang
untuk mengurus dan mengatur urusan yang berkenaan dengan nasib manusia".
9
Keyakinan mengenai ikhwalnya akan memotivasi manusia untuk memuja dzat itu
dengan perasaan suka maupun takut dalam bentuk ketundukkan dan
pengagungan". Singkatnya, din adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu Zat
Ketuhanan (Illahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah
(penyembahan).
Definisi di atas mencakup agama apa adanya, meskipun agama itu berdiri atas
dasar kemusyrikan dan keberhalaan. Hal itu karena al-Qur'an telah menamakan
din, sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT yang artinya: "Untukmulah
agamamu, dan untukkulah agamaku" (AI-Kafirun: 6).
2. Makna Islam
12
ALQALAM 12 Vol. 20 No. 97 (April -Juni 2003)
10
Kata Dinul Islam berasal dari bahasa Arab Ad Din dan Al Islam. Ad Din
berarti agama, yakni peraturan hidup yang telah ditentukan Allah SWT
Jadi Ad Din adalah suatu kebiasaan atau tingkah laku berupa ketaatan dan
kepatuhan kepada tuhan berdasarkan hukum-hukum Tuhan sebagai pedoman
hidup manusia.
Dari dua kata asal tersebut, Islam berarti memelihara diri agar berada dalam
keadaaan selamat dan sejahtera dengan cara menyerahkan diri, taat dan patuh
serta tunduk kepada Allah untuk memperoleh kebahagiaan hidup dunia akhirat.
11
Orang yang mengaku dirinya beragama Islam hendaklah selalu taat, tunduk, patuh
serta menyerahkan diri sepenuh hati tanpa ragu dengan jalan melaksanakan apa
yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ditinjau dari segi Terminologi, Dinul Islam Ad Din yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW, yakni apa yang diturunkan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan
yang tersebut dalam Sunah Shahih, berupa perintah-perintah, larangan-larangan,
dan petunjuk-petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di
dunia dan akhirat. (Razak 1996). Jadi Dinul Islam tidaklah sama dengan agama
lain, yang diambil dari nama pendirinya seperti Budha, dan agama-agama lainnya,
tetapi Islam adalah agama yang langsung dari Allah lewat utusan-Nya Nabi
Muhammad SAW. Maka Islam bukan dari Muhammad SAW atau aliran
Muhammad seperti yang disebtu orang barat. Oleh karena itu Allah menerangkan
dalam firman-Nya beberapa Dinul Islam antara lain:
ِاَّن الِّدْيَن ِع ْنَد ِهّٰللا اِاْل ْس اَل ُم ۗ َو َم ا اْخ َتَل َف اَّل ِذ ْيَن ُاْو ُت وا اْلِكٰت َب ِااَّل ِم ْۢن َبْع ِد َم ا َج ۤا َء ُهُم
اْلِع ْلُم َبْغ ًيۢا َبْيَنُهْم ۗ َو َم ْن َّيْكُفْر ِبٰا ٰي ِت ِهّٰللا َفِاَّن َهّٰللا َس ِر ْيُع اْلِح َس اِب
Artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih
orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu,
karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat
Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya”. (QS. Ali Imran:19)
َو َم ْن َّيْبَتِغ َغْيَر اِاْل ْس اَل ِم ِد ْيًنا َفَلْن ُّيْقَبَل ِم ْنُۚه َو ُهَو ِفى اٰاْل ِخَرِة ِم َن اْلٰخ ِس ِر ْيَن
Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan
diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi”. (QS. Ali Imran:85)
Ada dua sisi yang dapat digunakan untuk memahami pengertian agama Islam,
yaitu dari sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang
Islam itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
Menurut ilmu bahasa (etimologi), Islam berasal dari bahasa Arab yaitu kata
salima yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari asal kata itu dibentuk kata
aslama, yuslimu, Islaman, yang berarti memelihara dalam keadaan selamat
12
sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Seseorang
yang bersikap sebagaimana maksud pengertian Islam tersebut dinamakan muslim,
yaitu orang yang telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan
tunduk kepada Allah SWT. 13
Pengertian Islam yang demikian itu, sejalan dengan tujuan ajaran Islam, yaitu
untuk mendorong manusia agar patuh dan tunduk kepada Tuhan, sehingga
terwujud keselamatan, kedamaian, aman, dan sentosa serta sejalan pula dengan
misi ajaran Islam yaitu menciptakan kedamaian di muka bumi dengan cara
mengajak manusia untuk patuh dan tunduk kepada Tuhan. Islam dengan misi
yang demikian itu ialah Islam yang dibawa oleh seluruh para Nabi, dari sejak
Adam AS hingga Muhammad SAW.14
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan
mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah dalam upaya
mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Hal
demikian dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau
berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk
yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah
SWT.
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-
ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul. Atau lebih
tegasnya lagi Islam adalah ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada
masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.15
13
Drs. Muhammad Alim, M. Ag, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran Dan
Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 2, hlm. 91.
14
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2017),
cet. 4, hlm. 27.
15
Drs. Muhammad Alim, M. Ag, op. cit., hlm. 92.
13
menyampaikan agama itu kepada seluruh manusia, lalu mengajak mereka untuk
memeluknya.16
Dengan demikian, kata Islam secara istilah adalah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah, bukan berasal dari manusia.
Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai utusan Allah untuk menyebarkan
ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama
Islam, Nabi terlihat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan contoh
praktiknya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan
kepada rasul-rasul-Nya untuk diajarkan kepada manusia. Dibawa secara berantai
dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dari satu angkatan ke angkatan
berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi manusia dan
merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah SWT.
16
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Pikiran tentang Paradigma dan
Sistem Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), cet. 1, hlm. 40.
17
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Sudi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. 19,
hlm. 64.
14
mengetahui ajaran Islam yang yang dibawa oleh para Nabi terdahulu, maka ia
dapat mengetahui melalui ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Adapun pengertian Al-Qur’an dari segi istilah, para ahli memberikan definisi
sebagai berikut:
18
Prof. Dr. H..Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, op. cit., hlm. 68.
15
19
s. Muhammad Alim, M. Ag, op. cit., hlm. 17
20
Muhammad Al-Buraey, Islam: Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan, (Jakarta:
Rajawali, 1986), terj, Achmad Nashir Budiman, cet. 1, hlm. 64.
16
Berdasarkan dua ayat dan hadis di atas, jelaslah bahwa al-Qur’an adalah
kitab yang berisi sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman. Al-Qur’an sumber dari segala sumber hukum baik dalam konteks
kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Namun demikian, hukum-hukum
yang terdapat dalam Kitab
Suci al-Qur’an ada yang bersifat rinci dan sangat jelas maksudnya, dan ada
yang masih bersifat umum dan perlu pemahaman mendalam untuk
memahaminya.
para rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada qada dan qadar
Allah Swt.
2) Syari’at atau ibadah
Hukum ini mengatur tentang tata cara ibadah baik yang
berhubungan langsung dengan al-Khaliq (Pencipta), yaitu Allah Swt. yang
disebut ibadah maḥḍah, maupun yang berhubungan dengan sesama
makhluknya yang disebut dengan ibadah gairu maḥḍah. Ilmu yang
mempelajari tata cara ibadah dinamakan ilmu fikih.
a) Hukum ibadah
Hukum ini mengatur bagaimana seharusnya melaksanakan
ibadah yang sesuai dengan ajaran Islam. Hukum ini mengandung
perintah untuk mengerjakan salat, haji, zakat, puasa, dan lain
sebagainya.
b) Hukum muamalah
Hukum ini mengatur interaksi antara manusia dan
sesamanya, seperti hukum tentang tata cara jual beli dalam Islam,
hukum pidana, hukum perdata, hukum warisan, pernikahan,
politik, dan lain sebagainya.
Mengenai fungsi dan peran Al-Qur’an dalam kehidupan manusia yang utama
dan essensial, diantaranya yaitu:
a) Petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang baik dan benar agar manusia
memperoleh kebahagiaan dalam menghadapi hidupnya.
b) Keterangan-keterangan, yaitu untuk memberikan keterangan, dalil-dalil,
penjelasan-penjelasan tentang segala sesuatu sehingga manusia memiliki
pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya
hidupnya sebagai makhluk Allah.
c) Sebagai kabar gembira dengan memberikan harapan-harapan masa depan
bagi orang-orang yang beriman kepada Allah.
d) Pengajaran dari Allah yaitu pengajaran yang dapat membimbing manusia
untuk mencari kebenaran.
18
e) Obat penyakit hati, yaitu penawar bagi hati yang gundah, dan jiwa yang
tidak tentram. Rahmat, yaitu karunia untuk umat manusia yang akan
memberikan kenikmatan hidup jasmaniah dan ruhaniah. 21
2. Hadist
a. Pengertian Hadits
Hadis dalam arti perkataan atau ucapan Rasulullah saw. terdiri atas
beberapa bagian yang saling terkait satu sama lain. Bagian-bagian hadis
tersebut antara lain sebagai berikut.
21
Ibid., hlm. 182.
19
1) Ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan para ulama ahli ijtihad dalam
memutuskan suatu perkara atau hukum. Contoh ijma’ di masa
sahabat adalah kesepakatan untuk menghimpun wahyu Ilahi yang
berbentuk lembaran-lembaran terpisah menjadi sebuah mushaf al-
Qur’an yang seperti kita saksikan sekarang ini.
2) Qiyas
Qiyas adalah mempersamakan atau menganalogikan
masalah baru yang tidak terdapat dalam al-Qur’an atau hadis
dengan yang sudah terdapat hukumnya dalam al-Qur’an dan hadis
karena kesamaan sifat atau karakternya. Contoh qiyas adalah
mengharamkan hukum minuman keras selain khamar seperti
Brandy, Wisky, Topi Miring, Vodka, dan narkoba karena memiliki
kesamaan sifat dan karakter dengan khamar, yaitu memabukkan.
Khamar dalam al-Qur’an diharamkan, sebagaimana firman Allah
Swt: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman
keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib
dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatanperbuatan) itu agar
kamu beruntung.” (Q.S. al-Maidah/5:90)
e. Maslahah mursaliah
23
Ketiga tujuan Dinul Islam tersebut mengarah pada suatu tujuan pokok, yakni
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.23
22
Urip, “Sumber Hukum Islam”, stai nida el edabi, 10 oktober 2021, ht t ps: / / mynida. stainidael
adabi . ac. i d/ asset / file_ tugas/ 1dbaf makalah sejarah pemikiran hukum islam dikonversi . pdf
23
“ Bab iii Agama dan Agama Islan”, Universitas Esa Unggul, ht t ps: / / l ms paralel . esaunggul .
ac. id/ plug in file. php? f i l e=%2F38695%2Fmod_ resource%2Fcont ent %2F5%2F3.
%20AGAMA%20DAN%20AGAMA%20I SLAM. docx
24
Dari dua sifat hubungan manusia tersebut, maka pembidangan Agama Islam
menurut Prof. Dr. Mahmud Syaltut dalam bukunya Al Islam Aqidah wa Syari’ah,
adalah bahwa Muhammad SAW menerima dari tuhannya dasar pokok ajaran
Islam menyangkut akidah dan syari’ahnya yaitu Al-Qur’an Karim, Al-Qur’an di
kalangan umat muslim merupakan sumber hukum utama untuk mengenal ajaran
pokok tentang islam. Dari Al-Qur’an itulah, diketahui bahwa Islam mempunyai
dua bidang utama dari ajarannya yang tidak ditemukan hakikatnya dan maknanya,
kecuali dalam jiwa dan kehidupannya, yaitu akidah dan ibadah.
Seluruh dasar-dasar atau pokok-pokok ajaran Islam adalah penting dan tidak
bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu akidah, syariah, dan
akhlak.
a. Akidah
25
Kata akidah berasal dari kata 'aqada, yaqidu, aqdan atau aqidatan, yang berarti
mengikatkan. Sedangkan secara istilah, pengertian aqidah sering disamakan
dengan pengertian keimanan.
"Hai orang-orang yang beriman, yakinlah kepada Allah dan Rasul-Nya dun
kepada kita yang diturunkan-Nya terdahulu. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat jalan sejauh-jauhnya".(Q.S. An-Nisa:
136)
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai
Tuhan yang wajib di sembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah
syahadat, dan perbuatan dengan amal shaleh.
selanjutnya harus menjadi acuan dasar dalam bertingkah laku dan berbuat yang
pada akhirnya akan membuahkan amal shaleh.
b. Syari'ah
Dalam konteks kajian hukum Islam, yang dimaksud syari'ah adalah kumpulan
norma hukum yang merupakan hasil dari tasyri'. Kata tasyri' juga merupakan
bentuk masdar dan syari'ah, yang berarti menciptakan dan menetapkan syari'ah.
Sedang tasyri wadh 'i adalah ketentuan hukum yang dilakukan langsung oleh
para mujtahid. Ketentuan-ketentuan hukum hasil kajian mereka ini tidak memiliki
sifat keabadian dan bisa berubah-rubah karena merupakan hasil kajian nalar para
ulama yang tidak ma 'sum sebagamana Rasulullah.
Secara redaksional pengertian syariah ialah “the path of the water place” yang
berarti tempat jalannya air, atau secara maknawi adalah sebuah jalan hidup yang
telah ditentukan Allah SWT sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan di
dunia untuk menuju kehidupan di akhirat. Panduan yang diberikan Allah SWT
dalam membimbing manusia harus berdasarkan sumber utama hukum Islam yaitu
Al-Qur’an dan As-Sunnah serta sumber kedua yaitu akal manusia dalam ijtihad
para ulama. Syariat Islam adalah satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan
antara manusia dan Tuhan, hubungan sesama manusia, serta hubungan antara
manusia dan alam lainnya.
27
Syariah dalam arti sempit sama pengertiannya dengan Fiqh Nabawi, yaitu
hukum yang ditunjukkan dengan tegas oleh Al-Qur’an atau As-Sunnah. Fiqh
dalam arti sempit sama pengertiannya dengan Fiqh Ijtihadi, yaitu hukum yang
dihasilkan dari ijtihad para mujtahid.
Kaidah syariah Islam secara garis besar terbagi atas dua bagian besar:
1. Kaidah ibadah dalam arti khusus (kaidah ubudiyah), yaitu tata aturan
Ilahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba dan
Tuhannya yang acara, tatanan, serta upacaranya telah ditentukan secara
terinci dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Pembahasan mengenai
ibadah dalam arti khusus ini meliputi:
a. At-Thaharah (bersuci)
b. As-Shalat
c. Az-Zakat
d. As-Shaum
e. Al-Hajj
2. Kaidah muamalah dalam arti luas, yaitu tata aturan Ilahi yang
mengatur hubungan sesama manusia dan hubungan antara manusia dan
benda. Muamalah dalam arti luas ini secara garis besar terdiri atas dua
bagian besar:
a) Al-Qanunul Khas (hukum perdata) yang meliputi:
1) Muamalah dalam arti sempit (hukum niaga)
2) Munakahah (hukum nikah)
3) Waratsah (hukum waris)
b) Al-Qanunul ‘Am (hukum publik) yang meliputi:
1) Jinayah (hukum pidana)
2) Khilafah (hukum kenegaraan)
3) Jihad (hukum perang dan damai)
c. Akhlak
Akhlak secara bahasa diambil dari bahasa arab khuluqun yang berarti
perangai, tabiat, dan adat. Dan juga dari kata khalqun yang berarti buatan, dan
ciptaan.23 Sedangkan pengertian akhlak secara istilah dapat dilihat dari pendapat
para ulama‟, yaitu:
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan atau sikap dapat dikategorikan
akhlak apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Ruang lingkup ajaran akhlak adalah akhlak terhadap Allah, hingga kepada
sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh tumbuhan, dan benda-benda tak
bernyawa).
24
Bab iii Agama dan Agama Islan”, Universitas Esa Unggul, ht t ps: / / l ms paralel . esaunggul .
ac. id/ plug in file. php? fil e=2F386952Fmod_ resource content 2F5 2F3. AGAMA DAN
AGAMA SLAM. docx
30
Posisi Islam yang demikian itu membawa pengaruh Islam sebagai umat yang
ideal, menjadi pemersatu dan perekat di antara agama-agama yang ada di dunia.
Dengan melihat posisi Islam yang demikian itu, maka tidak ada alasan bagi
siapapun untuk mencurigai atau takut pada Islam. Islam agama perdamaian, jauh
dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Oleh karena itu upaya-upaya
kaum barat yang menghubungkan Islam sebagai agama kaum teroris adalah sama
sekali jauh dari sifat ajaran Islam yang demikian. Demikian pula terjadinya
pertentangan antara satu agama dengan agama lain sebagaimana terlihat dalam
sejarah, sama sekali bukan disebabkan karena faktor agama, melainkan karena
faktor-faktor lain yang mengatas namakan agama. Agama yang demikian itu
terkadang dijauhkan dari watak aslinya sebagai pembawa rahmat, diganti dengan
sifat dan wataknya yang menakutkan. Hal yang demikian juga boleh jadi dari
sikap dan pandangan para penganut agama masing-masing yang mencoba
memaksa agama untuk membenarkan tindakan menyimpangnya. Upaya ini harus
segera dicegah dan dikembalikan ke dalam situasi yang memperlihatkan
keharmonisan hubungan antara agama-agama yang ada di dunia.25
25
Bab iii Agama dan Agama Islam”, Universitas Esa Unggul, ht t ps: / / l ms paralel . esaunggul .
ac. id/ plug in file. php? f i l resource 2Fcont ent 2F52F3. AGAMA DAN AGAMA ISLAM. docx
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam berarti memelihara diri agar berada dalam keadaaan selamat dan
sejahtera dengan cara menyerahkan diri, taat dan patuh serta tunduk kepada Allah
untuk memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Agama Islam adalah
agama Allah yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya untuk diajarkan kepada
manusia. Dibawa secara berantai dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dari
satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk
bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah SWT.
Pedoman dan sumber ajaran Islam adalah Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah, dan
Ijtihad. Sumber hukum agama Islam adalah Al-Qur’an, Hadist, dan Ijtihad.
Adapun bidang-bidang agama dalam ajaran Islam, secara garis besar meliputi tiga
hal, yaitu : Aqidah, Syari'ah dan Akhlak. Allah mengutus Nabi dan Rasul untuk
menyebarluaskan Agama Islam dengan tujuan: agar manusia senantiasa beriman,
agar manusia tetap Islam, dan agar mampu berbuat Ihsan.
B. Saran
Dari pembahasan mengenai agama dan agama Islam, penulis ingin memberi
saran:
1. Kepada umat Islam umumnya penulis berharap melalui tulisan ini dapat
menambah keimanan kita terhadap kebenaran Al-Qur’an, untuk itu penulis
menyarankan supaya kita dapat meluangkan sedikit waktu untuk
membaca, memahami, dan mencoba untuk mengerti ajaran agama, karena
Al-Qur’an sedikit mengajarkan supaya kita membaca.
32
DAFTAR PUSTAKA
Bab III Agama dan Agama Islam. (2023, Oktober 15 Minggu). Diambil kembali dari Ims-
paralel.esaunggul: https://l msparalel. esaunggul. ac.id/pluginfile. php? file=
%2F38695%2Fmod_ resource%2Fcont ent %2F5%2F3. %20AGAMA%20DAN
%20AGAMA%20I SLAM. docx
Landasan Teori Agama Islam. (2023, Oktober 17 Rabu). Diambil kembali dari
eprints.unisnu: https://eprints. unisnu. ac. id/id/eprint/ 2944/ 3/141310003245_
BAB%20II. pdf
Sodikin, R. A. (2023, Oktober 15). Konsep Agama dan Agama Islam. Diambil kembali
dari jurnal.uinbanten: https: / /jurnal . uinbanten. ac. id/ index. php/ al qalam/
articel/ view/ 643
Urip. (2023, Oktober 14). Sumber-sumber Hukum Islam. Diambil kembali dari
mynida.stainidaeladabi: ht t ps: / / mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/ file_
tugas/1dbaf-makalah -sejarah- pemikiran -hukum -islam -dikonversi. pdf
33