Anda di halaman 1dari 12

AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PRIMITIF

(Makalah Antropologi Agama dan Budaya)

Oleh

Fazila Aulia Rahmatika


2241010214

Dosen
Drs. Mansur hidayat M.Sos.I

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Agama dalam Kehidupan
Masyarakat Primitif” tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Antropologi Agama dan Budaya dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, 26 Oktober 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan Makalah................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A. Definisi atau Pengertian Agama Primitif..................................... 3
B. Beberapa Bentuk Agama Primitif................................................ 4

III. KESIMPULAN..................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama merupakan suatu penyerahan kepada kekuatan yang lebih tinggi dari pada
manusia yang dipercayai mengatur jalannya alamdan kehidupanmanusia. Apabila
dilihat dari asal usulnya agama, maka dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu agama wahyu dan agama duniawi. Agama wahyu merupakanagama yang
bersumber pada wahyu Tuhan, sedangkan agama duniawi merupakanhasil akal
pikiran manusia. (Hadikusumah, 1993 : 21).

Manusia beragama akan mengakui bahwa agama dapat menghadirkansesuatu


yang sakral, dan kesakralan itulah yang kemudian melahirkan upacarakeagamaan
dalam bentuk pemujaan-pemujaan dan penyembahan. Sehingga dari sinilah
muncul keyakinan bahwa suatu ekspresi pemujaan yang berkembangmenjdi
praktek keagaman yang dilakukan manusia disaksikan Tuhan. Dari situakan ada
semacam tradisi atau peraturan yang pada dasarnya memberikan manfaat bagi
dirinya maupun bagi kehidupan sosial manusia di dunia dan akhirat.

Tingkat perkembangan agam dan kepercayaan di suatu masyarakat diperngaruhi


oleh tingkat perkembangan peradaban masyarakat tersebut. Agama-agama
masyarakat primitif di suatu tempat bersesuaian dengan tingkat kehidupan dan
peradaban bangsa itu. Pada bangsa yang masih primitif dan sangat sederhana
tingkat ilmu pengetahua dan teknologinya, agama atau kepercayaan terhadap
Tuhan pun sangat sederhana. Namun, dalam perkembangan selanjutnya,
kemajuan yang dialami oleh agama jauh lebih lambat dibandingkan dengan
kemajuan yang dicapai oleh ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, usaha manusia
untuk mempeoleh kebenaran hakikat terbesar dari alam ini jauh lebih sukar

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 2
dibanding dengan mencari kebenaran pada bagian-bagian lain dari alam semesta
yang menjadi bidang penelitian ilmu dan teknologi.

Adanya unsur-unsur yang dipertahankan dan dilaksanakan oleh masyarakat


beragama tersebut bisaanya ada pada masyarakat sederhana. Para antropolog yang
bergerak dalam hipotesa revolusi berpendapat bahwa masyarakat sederhana
merupakan sisa-sisa pada zaman primitif pemikiran-pemikiran merekamasih
rendah dari pada pemikirn-pemikiran orang maju. (Matchel, 1984 : 133)
Disamping itu juga manusia sederhana yang dinamakan agama primitif
sekelompok orang yang hidup pada kurun waktu lampau sesuatu yang tertinggal
zaman kuno. Hidupnya masih dekat dengan alam belum disentuh oleh ekses-
eksesperadaban modern, dunia mereka penuh dengan kekuatan-kekuatan
ghaib(Peurseun, 1988 : 35)

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian agama primitif?
2. Bagaimana bentuk-bentuk agama primitif ?

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 3
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Primitif

Secara epitemologis, kata primitif adalah suatu kata sifat yang berarti “sesuatu
yang sederhan, bersahaja.” Kata itu memberi kesan terhadap segala sesuatu yang
seakan-akan sudah kuno karena bersal dari zaman purba. Dalam arti yang seperti
itu maka bisa dikatakan bahwa sesuatu yang kuno atau sudah ketiggalan zaman
bila diterapkan dalam sauatu proses sejarah.

Primitif adalah sebuah kata sifat yang menunjukkan keadaan yang sederhana,
bersahaja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, primitif bisa berarti keadaan
yang sangat sederhana, belum maju, terbelakang (tentang peradaban, kebudayaan
misalnya), dan bisa juga bermakna sederhana. Agama primitif adalah suatu
rangkaian kegiatan yang dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat primitif yang
bersumber dari para leluhur untuk mendekati Tuhan dan menemukan ketenangan
batin. Selanjutnya penulis menguraikan agama-agama yang ada pada masyarakat
primitif. Menurut pendapat Dr. A.G.Honing sebagaimana yang dikutip oleh
Jirhanuddin dalam bukunya Perbandingan Agama, agama primitif itu adalah :
Susunan tertentu dari manusia, suatu cara tertentu di dalam mengalami dan
mendekati dunia dan Tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan
sekeliling manusia dan suatu mentalitas atau sikap rohani yang tertentu.

Apabila dilihat dari segi sudut pandangnya, Islam, Kristen, Hindu dan agama-
agama lainnya dapat dikategorikan sebagai agama primitif, atau berawal dari
praktek-praktek agama primitif, mungkin agama ini berkembang dari agama yang
kecil menjadi besar, yang dalam kurun waktu yang sangat lama tejadilah
perkembangan agama tersebut.

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 4
Banyak kita jumpai sistem ritus, kepercayaan dan etika-etika manusia primitif
misalnya, dinamisme, fetitisme, dan lain-lain yang dimana kesemuanya itu
merupakan nama-nama ilmiah bagi suatu jenis keagamaan, agama primitif sendiri
tidak mengenal adanaya isme-isme, kecuali orang yang memeluk agama Islam ia
akan menyebut dirirnya muslim, sedangkan orang primitif tigak mengenal apakah
dirinya animisme, dinamisme atau sebagainya. Dalam hal ini manusia primitif
adalah sekelompok masyarakat yang memiliki cirri dan karakteristik yang
mempunai isme-isme, praktek, dan tradisi tertentu yang dianut dan
diyakininya.Seperti adanya kepercayaan terhadap mahluk-mahluk halus dan
pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang, atau melakukan ritual tertentu
terhadap benda-benda yang dianggap keramat dan diperyacaya memiliki kekuatan
gaib.

Maka dengan adanya hal semacam ini timbulah adanya upacara bersaji atau
sesajen pada masyarakat primitif, seperti halnya upacara bersaji dimana bersaji ini
merupakan suatu keyakinan dan sudah menjadi doktrin, karena kegiatan ini
merupakan perwujudan dari agama. Yang memiliki fungsi sosial untuk
mengintensifkan solidaritas masyarakat yang ditujukan pada Dewa melalui
adanya korban binatang misalnya, yang dalam hal ini darahnya disajikan untuk
para Dewa, sedangkan dagingnya untuk kita. Dalam hal ini sangat bertentangan
dengan ajaran islam karena mereka meminta pertolongan kepada selain Allah.
Namun adat-adat semacam ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat primitif
didaerah tersebut, walaupun mempunyai dampak positif terhadap kehidupan
bermasyarakat. Ini merupakan salah satu contoh dari sebagian masyarakat primitif
yang masih mempertahankan upacara atau adat tersebut pada zaman modern saat
ini, dan walaupun mereka memeluk agama islam serta rajin beribadah.

Setelah melihat uraian diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat primitif


berpadangan bahwa dunia dan alam sekitarnya bukanlah objek sebagai subjek,
lain halnya dengan masyarakat modern memandang dirinya sebagai subjek
sedangkan alam sebagai objeknya.Akibat dari tidak bisanya membedakan antara
subjek dan objek antara manusia dan alam sekitarnya, akhirnya masyarakat
primitif memandang sakrala terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan manfaat,

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 5
kebaikan dan bencana, sebagai contoh apabila ada yang sakit mereka lebih
mempercayai dukun dari pada dokter.

B. Bentuk-bentuk Agama Primitif


Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah Animisme,
Dinamisme, Monoteisme Politeisme dll, adapun pembahasannya adalah sebagai
berikut :
1. Animisme
Animisme berasal dari bahasa latin. Asal katanya adalah “anima” yang berarti
“nyawa, nafas, atau roh. Animisme berarti kepercayaan kepada roh yang
mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dan sebagainya). Animisme
adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda baik yang bernyawa
maupun yang tidak bernyawa mempunyai roh
Taylor menyebutkan istilah animisme untuk menyebut semua bentuk kepercayaan
dalam makhluk-makhluk berjiwa. Manifestasinya adalah Roh yang Maha tinggi
hingga pada roh halus yang tak terhitung banyaknya, roh leluhur, roh dalam
objek-objek alam. Diantaranya berbagai macam roh yang dimaksud, yaitu :
1.   Roh yang berhubungan dengan manusia, yakni jiwa-jiwa manusia sebagai daya
vital, roh leluhur, roh jahat dari orang-orang yang meninggal dalam kondisi-
kondisi tidak wajar.
2.   Roh yang berhubungan dengan objek-objek alamiah bukan manusiawi, seperti
air terjun, batu yang menonjol ke permukaan bumi, pohon-pohon berbentuk
aneh, roh dari tempat-tempat yang berbahaya, roh binatang, roh dari benda-
benda angkasa.
3.   Roh yang berhubungan dengan kekuatan alam, seperti angin, kilat, banjir.
4.   Roh yang berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, dewa-dewa, setan-
setan dan para malaikat.

2.   Dinamisme
Menurut Abu Ahmadi sebagaimana yang dikutip oleh Jirhanuddin dalam bukunya
Perbandingan Agama, dinamisme berasal dari bahasa Yunani
“dynamis atau dynaomos” yang artinya kekuatan atau tenaga. Jadi dinamisme

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 6
adalah ialah kepercayaan (anggapan) tentang adanya kekuatan yang terdapat
pada berbagai barang, baik yang hidup (manusia, binatang, dan tumbuh-
tumbuhan), atau yang mati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan,
Dinamis memerupakan  kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga
atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha
manusia dalam mempertahankan hidup.

Agama dinamisme ialah Agama yang mengandung kepercayaan pada kekuatan


gaib yang misterius. Dalam faham ini ada benda-benda tertentu yang mempunyai
kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan
gaib itu ada yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat jahat. Dan dalam bahasa
ilmiah kekuatan gaib itu disebut ‘mana’ dan dalam bahasa Indonesia ‘tuah atau
sakti’. Selanjutnya Harun Nasution menyebutkan, Dinamisme adalah suatu paham
bahwa ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh
pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu adalah yang bersifat baik
dan ada pula yang bersifat jahat. Benda yang mempunyai kekuatan gaib baik,
disenangi dan dipakai serta dimakan, agar orang yang memakainya dan
memakannya senantiasa dipelihara dan dilindungi oleh kekuatan gaib yang
terdapat di dalamnya. Sedangkan benda yang mempunyai kekuatan jahat,
biasanya ditakuti dan oleh karena itu selalu dijauhi.

Adanya kekuatan gaib bersifat tidak tetap, ia dapat berpindah-pindah dari satu


tempat ke tempat lain. Di samping itu kekuatan gaib tidak dapat dilihat, yang
dapat dilihat hanyalah efek atau bekas dan pengaruhnya. Umpamanya dalam
bentuk kesuburan bagi sebidang tanah, rindang, dan lebatnya buah bagi sebuah
pohon, panjangnya umur seseorang, keberanian yang luar biasa pada seorang
pahlawan perang dan sebagainya. Apabila efek-efek atau pengaruh tersebut telah
hilang dari tanah, pohon, orang dan sebagainya, maka benda yang dianggap
membawa kesuburan, kekuatan, umur panjang, keberanian, dan sebagainya itupun
tidak lagi dihargai. Dalam bahasa Indonesia kekuatan gaib itu disebut dengan
“Tuah” atau “Sakti”.

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 7
3.   Politheisme
Politheisme mengandung kepercayaan kepada banyak dewa atau tuhan.
Politheisme lawan dari monotheisme (satu tuhan). Dalam paham politheisme hal-
hal yang menimbulkan perasaan ta’ajub dan dahsyat buikan lagi dikuasai oleh
roh-roh, tapi oleh dewa-dewa. Menurut Harun Nasution sebagaimana yang
dikiutip oleh Jirhanuddin dalam bukunya Perbandingan Agama, dalam paham
politheisme dewa-dewa telah mempunyai tugas-tugas tetentu. Ada dewa yang
bertugas memeberi sinar atau cahaya dan panas. Dalam agaman mesir kuno
disebut dewa Ra. Dalam agama India disebut dewa Surya dan dalam agama persia
kuno disebut Mithra. Ada juga dewa yang bertugas menurunkan hujan, yang
diberi nama dewa Indera dalam agama India kuno. Selanjutnya ada pula dewa
angin yang disebut dewa Wata dalam Agama India kuno.

Tujuan beragama dalam paham politheisme bukanlah hanya sesajen dan


persembahan-persembahan kepada dewa-dewa, tetapi juga menyembah dan
berdoa kepada para dewa untuk menjatuhkan amarah pada dewa. Jadi, kalau
mereka berdoa, mereka tidak hanya memohon kepada satu
dewa saja, melainkan juga kepada dewa lain, seperti memohon kepada dewa
kebaikan untuk memberikan hasil panen yang melimpah, sekaligus memohon
kepada dewa kemurkaan agar jangan memberikan suatu kemudharatan terhadap
panen mereka, dan menghalang-halangi pekerjaan dewa kebaikan.

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 8
III. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut:

1. Primitif adalah sebuah kata sifat yang menunjukkan keadaan yang sederhana,
bersahaja. Sedangkan pengertian agama primitif adalah susunan tertentu dari
manusia, suatu cara tertentu di dalam mengalami dan mendekati dunia dan
Tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan sekeliling
manusia dan suatu mentalitas atau sikap rohani yang tertentu.
2. Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme,
Animisme, dan Politeisme. 

Makalah Antropologi Agama dan Budaya : Agama dalam Kehidupan


Masyarakat Primitif Hal 9
IV. DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsgd.ac.id/746/4/BAB%20I.pdf

http://ahmadzarkasyi-blog.blogspot.com/2014/07/agama-dalam-masyarakat-primitif.html

https://www.academia.edu/10299535/Makalah_agama_primitif_dan_agama_modern

Anda mungkin juga menyukai