Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa,karena atas segala

limpahan berkat, rahmat, karunia dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Agama Dan Kebudayaan” ini

dengan lancar dan tepat pada waktunya.penulis menyusun makalah ini dalam

rangka memenuhi salah satu tugas ujian portofolio mata pelajaran PAI SMP

Minhajut Thalibin yg diampu oleh bapa abdunnasir,m.pd

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini

bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Subang 7 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................i

Daftar isi................................................................................................................ii

BAB I : Pendahuluan.....................................................................................1

A. Latar belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................1

BAB II : Pembahasan.....................................................................................2

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Agama...................................................2

B. Apa Yang Dimaksud Dengan Kebudayaan..........................................2

C. Apa Hubungan Agama Dan Kebudayaan............................................2

BAB III : Penutup............................................................................................8

Daftar Pustaka.......................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan manusia, agama dan budaya jelas tidak berdirisendiri, keduanya

memiliki hubungan yang sangat erat dalam dialektikanya;selaras dalam menciptakan

ataupun kemudian saling menegasikan.Agama sebagai pedoman hidup manusia yang

diciptakan oleh Tuhan,dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan kebudayaan sebagai

kebiasaantata cara hidup manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dari

hasildaya cipta, rasa dan karsanya yang diberikan oleh Tuhan. Agama dankebudayaan

saling mempengaruhi satu sama lain. Agama mempengaruhikebudayaan, kelompok /

masyarakat / suku / bangsa. Kebudayaan cenderungmengubah-ubah keaslian agama

sehingga menghasilkan penafsiran berlainan

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Agama

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Kebudayaan

3. Apa Hubungan Agama Dan Kebudayaan

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Tentang Agama

2. Untuk Mengetahui Tentang Kebudayaan

3. Untuk Mengetahui Hubungan Agama Dan Kebudayaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian agama

Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata aberarti tidakdan gama

berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yangtidak kacau. Jadi

fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritasdari seorang atau sekelompok

orang agar hubungannya dengan Tuhan,sesamanya, dan alam sekitarnya tidak kacau.

Karena itu menurut Hinduisme,agama sebagai kata benda berfungsi memelihara

integritas dari seseorang atausekelompok orang agar hubungannya dengan realitas

tertinggi, sesamamanusia dan alam sekitarnya. Ketidak kacauan itu disebabkan oleh

penerapan peraturan agama tentang moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu

dipegang,dimaknai dan diberlakukan.Pengertian itu jugalah yang terdapat dalam kata

religion (bahasaInggris) yang berasal dari kata religio (bahasa Latin), yang berakar

pada katareligare yang berarti mengikat.

B. Pengertian kebudayaan

Kata budaya menurut Koentjaraningrat (1987:180) adalah keseluruhansistem,

gagasan, tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupanmasyarakat yang

dijadikan milik manusia dengan belajar.Jadi budaya diperoleh melalui belajar. Tindakan

-tindakan yangdipelajari antara lain cara makan, minum, berpakaian, berbicara, bertani,

bertukang, berrelasi dalam masyarakat adalah budaya. Tapi kebudayaan tidaksaja

terdapat dalam soal teknis tapi dalam gagasan yang terdapat dalamfikiran yang

kemudian terwujud dalam seni, tatanan masyarakat, ethos kerjadan pandangan hidup.

Yojachem Wach berkata tentang pengaruh agamaterhadap budaya manusia yang

immaterial bahwa mitologis hubungankolektif tergantung pada pemikiran terhadap

Tuhan. Interaksi sosial dankeagamaan berpola kepada bagaimana mereka memikirkan

Tuhan,menghayati dan membayangkan Tuhan (Wach, 1998:187).Kebudayaan adalah

suatu tata cara hidup sekelompok manusia yangmenyangkut / menghasilkan :

2
1. Kebiasaan

2. Kepercayaan

3. Keyakinan

4. Pedoman pedoman

5. Mental

6. Akhlaq

7. Kejiwaan

8. Ritual-ritual / Upacara-upacara

9. Adat

10. Ikatan

11. Kekuatan spiritual

Kesemuanya ini dipupuk sedikit demi sedikit dari tatacara hidup paraleluhur di

sekelompok masyarakat pada suatu daerah / negeri. Perpaduanantara 2 masyarakat

yang berlainan kebudayaan menimbulkan pengaruhterhadap kebudayaan yang telah

ada dan lahirlah suatu kebudayaankomposisi baru. Perubahan ini berlaku dari masa

kemasa.

3
Hal-hal yang mempengaruhi kebudayaan terdiri atas

perbagai faktorantara lain :

1. Perkembangan teknologi (phenomena-phenomena)

2. Perubahan cara hidup.

3. Pengaruh materi

4. Pengaruh lingkungan

5. Kesenian

6. Pendidikan

7. Perjuangan / persaingan antara bangsa (perang)

8. Perubahan mental sebab teknologi.9. Kepadatan penduduk.

10. Pengaruh-pengaruh alam setempat (iklim, daerah tandus, pegunungan, air )

Budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusiadengan kitab

yang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agamatapi dikondisikan oleh

konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan beberapa kondisi yang

objektif. Kebudayaan merupakangambaran totalitas manusia dalam semua lini

kehidupan masyarakat yangmerupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia

4
C. Hubungan Agama Dan Kebudayaan

Jika kita teliti budaya Indonesia, maka budaya itu terdiri dari 5lapisan. Lapisan itu

diwakili oleh budaya agama pribumi, Hindu, Buddha,Islam dan Kristen (Andito,

ed,1998:77-79)

Lapisan pertama adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritusyang berkaitan

dengan penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada ataulebih setingkat yaitu

Dewa-dewa suku seperti sombaon di Tanah Batak,agama Merapu di Sumba,

Kaharingan di Kalimantan. Dari agama pribumi bangsa Indonesia mewarisi kesenian

dan estetika yang tinggi dan nilainilaikekeluargaan yang sangat luhur. Lapisan pertama

adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritusyang berkaitan dengan penyembahan

roh nenek moyang yang telah tiada ataulebih setingkat yaitu Dewa-dewa suku seperti

sombaon di Tanah Batak,agama Merapu di Sumba, Kaharingan di Kalimantan. Dari

agama pribumi bangsa Indonesia mewarisi kesenian dan estetika yang tinggi dan

nilainilaikekeluargaan yang sangat luhur.

Lapisan kedua adalah Hinduisme, yang telah meninggalkan peradaban yang

menekankan pembebasan rohani agar atman bersatu denganBrahman maka dengan

itu ada solidaritas mencari pembebasan bersama dari penindasan sosial untuk menuju

kesejahteraan yang utuh.

Lapisan ketiga adalah agama Buddha, yang telah mewariskan nilai-nilai yang

menjauhi ketamakan dan keserakahan. Bersama dengan itu timbulnilai pengendalian

diri dan mawas diridengan menjalani 8 tata jalankeutamaan.

5
Lapisan keempat adalah agama Islam yang telah menyumbangkan kepekaan

terhadap tata tertib kehidupanbmelalui syari’ah, ketaatan melakukan shalat dalam lima

waktu,kepekaan terhadap mana yang baik dan mana yang jahat dan melakukan yang

baik dan menjauhi yang jahat (amar ma’ruf nahi munkar) berdampak pada

pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-halyang disumbangkan Islam dalam

pembentukan budaya bangsa

Lapisan kelima adalah agama Kristen, baik Katholik maupunProtestan. Agama ini

menekankan nilai kasih dalam hubungan antar manusia.Tuntutan kasih yang

dikemukakan melebihi arti kasih dalam kebudayaansebab kasih ini tidak

menuntutbalasan yaitu kasih tanpa syarat. Kasih bukansuatu cetusan emosional tapi

sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukansesama seperti diri sendiri. Dipandang

dari segi budaya, semua kelompokagama di Indonesia telah mengembangkan budaya

agama untukmensejahterakannya tanpa memandang perbedaan agama, suku dan ras.

Disamping pengembangan budaya immaterial tersebut agama-agama juga telah

berhasil mengembangkan budaya material seperti candi-candi dan bihara-bihara di

Jawa tengah,sebagai peninggalan budaya Hindu dan Buddha, sedang budaya Islam

antara lain telah mewariskan Masjid AgungDemak (1428) di Gelagah Wangi Jawa

Tengah. Masjid ini beratap tiga susunyang khas Indonesia, berbeda dengan masjid

Arab umumnya yang berataplandai. Atap tiga susun itu menyimbolkan Iman, Islam dan

Ihsan. Masjid initanpa kubah, benar-benar has Indonesia yang mengutamakan

keselarasandengan alam.Masjid Al-Aqsa Menara Kudus di Banten bermenaar dalam

bentuk perpaduan antara Islam dan Hindu. Masjid Rao-rao di Batu Sangkarmerupakan

perpaduan berbagai corak kesenian dengan hiasan-hiasanmendekati gaya India sedang

atapnya dibuat dengan motif rumahMinangkabau (Philipus Tule 1994:159).

6
sebagai peninggalan budaya Hindu dan Buddha, sedang budaya Islam antara lain

telah mewariskan Masjid AgungDemak (1428) di Gelagah Wangi Jawa Tengah. Masjid

ini beratap tiga susunyang khas Indonesia, berbeda dengan masjid Arab umumnya

yang berataplandai. Atap tiga susun itu menyimbolkan Iman, Islam dan Ihsan. Masjid

initanpa kubah, benar-benar has Indonesia yang mengutamakan keselarasandengan

alam.Masjid Al-Aqsa Menara Kudus di Banten bermenaar dalam bentuk perpaduan

antara Islam dan Hindu. Masjid Rao-rao di Batu Sangkarmerupakan perpaduan

berbagai corak kesenian dengan hiasan-hiasanmendekati gaya India sedang atapnya

dibuat dengan motif rumahMinangkabau (Philipus Tule 1994:159).

Pengaruh timbal balik antara agama dan budaya:

1. Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok / masyarakat / suku / bangsa.

2. Kebudayaan cenderung mengubah-ubah keaslian agama sehinggamenghasilkan

penafsiran berlainan.

Hal pokok bagi semua agama adalah bahwa agama berfungsi sebagaialat

pengatur dan sekaligus membudayakannya dalam arti mengungkapkanapa yang ia

percaya dalam bentuk-bentuk budaya yaitu dalam bentuk etis,seni bangunan, struktur

masyarakat, adat istiadat dan lainlain. Jadi ada pluraisme budaya berdasarkan kriteria

agama. Hal ini terjadi karena manusiasebagai homoreligiosus merupakan insan yang

berbudidaya dan dapat berkreasi dalam kebebasan menciptakan berbagai objek

realitas dan tata nilai baru berdasarkan inspirasi agama.

7
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa :

1) Pengertian agama sebagai lembaga Ilahi untuk memimpin manusia untuk

mendapatkan keselamatan dunia dan akhiratyang berupa syari’at-syari’at yang

diwajibkan oleh Tuhan yang harus dipatuhinya, karena melalui syari’at itu hubungan

manusia dengan Allah menjadi utuh.

2) Pengertian kebudayaan merupakan gambaran totalitas manusia dalamsemua lini

kehidupan masyarakat yang merupakan hasil cipta, rasa dankarsa manusia.

3)Hubungan agama dan kebudayaan ialah bahwa agama berfungsi sebagaialat

pengatur dan sekaligus membudayakannya dalam arti mengungkapkanapa yang ia

percaya dalam bentukbentuk budaya yaitu dalam bentuk etis,seni bangunan, struktur

masyarakat, adat istiadat dan lain-lain.4) pengaruh timbal balik antara agama dan

budaya:

a.Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok / masyarakat / suku / bangsa.

b.Kebudayaan cenderung mengubah-ubah keaslian agama sehinggamenghasilkan

penafsiran berlainan

8
DAFTAR PUSTAKA

Budi Purnomo, Alays. 2003. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Geertz, Clifford. 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta:Kanisius.

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. 1990. Jakarta:PT Ranaka Cipta.

O’Dea, Thomas. Sosiologi Agama. 1984. Jakarta: CV Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai