Anda di halaman 1dari 10

Hubungan budaya dan agama

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikansegala kesempatan dan
kemudahan sehingga makalah ini dapat terselesaikanwalaupun masih banyak kekurangan dari berbagai
segi. Shalawat dan salamkepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah merubah budaya
adatdan tingkah laku yang konservatif dan tercela kedunia yang penuh norma toleran,mulia dan
modern.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun
sangat saya harapkan, hal inisemata demi untuk perbaikan di masa yang akan datang sehingga akan
menjadilebih baik lagi.Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianyakepada kita
semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupunsederhana dapat bermanfaat bagi para
pembaca makalah yang telah kami susun

ini. Amiin ya robbal ‘alamin


DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................................................ iDaftar


Isi ....................................................................................................................... iiBab I :
Pendahuluan .......................................................................................... 1

A.

Latar Belakang

................................................................................ 1B.

Rumusan Masalah

........................................................................... 1C.

Tujuan

............................................................................................... 1

Bab II : Pembahasan ........................................................................................... 2

A.Apa yang dimaksud dengan Agama............................................. 2

B.Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan.................................... 4

C.Apa hubungan Agama dan Kebudayaan ...................................5

Bab III : Penutup ..................................................................................................

16Daftar Pustaka ............................................................................................................. 18


BAB I PENDAHULUAN.

LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan manusia, agama dan budaya jelas tidak berdirisendiri, keduanya memiliki hubungan
yang sangat erat dalam dialektikanya;selaras dalam menciptakan ataupun kemudian saling
menegasikan.Agama sebagai pedoman hidup manusia yang diciptakan oleh Tuhan,dalam menjalani
kehidupannya. Sedangkan kebudayaan sebagai kebiasaantata cara hidup manusia yang diciptakan oleh
manusia itu sendiri dari hasildaya cipta, rasa dan karsanya yang diberikan oleh Tuhan. Agama
dankebudayaan saling mempengaruhi satu sama lain. Agama mempengaruhikebudayaan, kelompok /
masyarakat / suku / bangsa. Kebudayaan cenderungmengubah-ubah keaslian agama sehingga
menghasilkan penafsiran berlainan.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dimaksud dengan Agama ?

2.Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan ?

3.Apa hubungan Agama dan Kebudayaan ?

C.TUJUAN

1.Untuk mengetahui tentang Agama.

2.Untuk mengetahui tentang Kebudayaan.

3.Untuk mengetahui hubungan Agama dan Kebudayaan


BAB II

PEMBAHASAN.

Pengertian Agama

Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidakdan gama berarti kacau. Kedua kata
itu jika dihubungkan berarti sesuatu yangtidak kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini
memelihara integritasdari seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan
Tuhan,sesamanya, dan alam sekitarnya tidak kacau. Karena itu menurut Hinduisme,agama sebagai kata
benda berfungsi memelihara integritas dari seseorang atausekelompok orang agar hubungannya dengan
realitas tertinggi, sesamamanusia dan alam sekitarnya. Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan
peraturan agama tentang moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang,dimaknai dan
diberlakukan.Pengertian itu jugalah yang terdapat dalam kata religion (bahasaInggris) yang berasal dari
kata religio (bahasa Latin), yang berakar pada katareligare yang berarti mengikat. Dalam pengertian
religio termuat peraturantentang kebaktian bagaimana manusia mengutuhkan hubungannya
denganrealitas tertinggi (vertikal) dalam penyembahan dan hubungannya secarahorizontal (Sumardi,
1985:71)

Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitastertinggi secara misterius yang
menakutkan tapi sekaligus mempesonakanDalam pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus
atau terdesaksecara batiniah untuk merespons. Dalam kaitan ini ada juga yang mengartikanreligare
dalam arti melihat kembali kebelakang kepada hal-hal yang berkaitandengan perbuatan tuhan yang
harus diresponnya untuk menjadi pedomandalam hidupnya.Islam juga mengadopsi kata agama, sebagai
terjemahan dari kata Ad-Din seperti yang dimaksudkan dalam Al-Qur’an surat 3 : 19 ( Zainul Arifin

Abbas, 1984 : 4). Agama Islam disebut Din dan Ad-Din, sebagai lembagaIlahi untuk memimpin manusia
untuk mendapatkan keselamatan dunia dan hirat. Secara fenomenologis, agama Islam dapat dipandang
sebagai syari’atyang diwajibkan oleh Tuhan yang harus dipatuhinya, karena melalui syari’at

itu hubungan manusia dengan Allah menjadi utuh. Cara pandang ini membuatagama berkonotasi kata
benda sebab agama dipandang sebagai himpunandoktrin

Pengertian Kebudayaan

Kata budaya menurut Koentjaraningrat (1987:180) adalah keseluruhansistem, gagasan, tindakan dan
hasil kerja manusia dalam rangka kehidupanmasyarakat yang dijadikan milik manusia dengan
belajar.Jadi budaya diperoleh melalui belajar. Tindakan-tindakan yangdipelajari antara lain cara makan,
minum, berpakaian, berbicara, bertani, bertukang, berrelasi dalam masyarakat adalah budaya. Tapi
kebudayaan tidaksaja terdapat dalam soal teknis tapi dalam gagasan yang terdapat dalamfikiran yang
kemudian terwujud dalam seni, tatanan masyarakat, ethos kerjadan pandangan hidup. Yojachem Wach
berkata tentang pengaruh agamaterhadap budaya manusia yang immaterial bahwa mitologis
hubungankolektif tergantung pada pemikiran terhadap Tuhan. Interaksi sosial dankeagamaan berpola
kepada bagaimana mereka memikirkan Tuhan,menghayati dan membayangkan Tuhan (Wach,
1998:187).Kebudayaan adalah suatu tata cara hidup sekelompok manusia yangmenyangkut /
menghasilkan :

1. Kebiasaan

2. Kepercayaan

3. Keyakinan

4. Pedoman-pedoman

5. Mental

6. Akhlaq

7. Kejiwaan

8. Ritual-ritual / Upacara-upacara

9. Adat

10. Ikatan

11. Kekuatan spiritual

Kesemuanya ini dipupuk sedikit demi sedikit dari tatacara hidup paraleluhur di sekelompok masyarakat
pada suatu daerah / negeri. Perpaduanantara 2 masyarakat yang berlainan kebudayaan menimbulkan
pengaruhterhadap kebudayaan yang telah ada dan lahirlah suatu kebudayaankomposisi baru.
Perubahan ini berlaku dari masa kemasa.Hal-hal yang mempengaruhi kebudayaan terdiri atas perbagai
faktorantara lain :

1. Perkembangan teknologi (phenomena-phenomena)

2. Perubahan cara hidup.

3. Pengaruh materi

4. Pengaruh lingkungan

5. Kesenian

6. Pendidikan

7. Perjuangan / persaingan antara bangsa (perang)

8. Perubahan mental sebab teknologi.

9. Kepadatan penduduk

10.Pengaruh-pengaruh alam setempat (iklim, daerah tandus, pegunungan, air )

Budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusiadengan kitab yang diyakini sebagai
hasil daya kreatif pemeluk suatu agamatapi dikondisikan oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor
geografis, budaya dan beberapa kondisi yang objektif. Kebudayaan merupakangambaran totalitas
manusia dalam semua lini kehidupan masyarakat yangmerupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia.

C.Hubungan Agama Dan Kebudayaan

Jika kita teliti budaya Indonesia, maka budaya itu terdiri dari 5lapisan. Lapisan itu diwakili oleh budaya
agama pribumi, Hindu, Buddha,Islam dan Kristen (Andito, ed,1998:77-79)

-Lapisan pertama

adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritusyang berkaitan dengan penyembahan roh nenek moyang
yang telah tiada ataulebih setingkat yaitu Dewa-dewa suku seperti sombaon di Tanah Batak,agama
Merapu di Sumba, Kaharingan di Kalimantan. Dari agama pribumi bangsa Indonesia mewarisi kesenian
dan estetika yang tinggi dan nilai-nilaikekeluargaan yang sangat luhur.

-Lapisan kedua

adalah Hinduisme, yang telah meninggalkan peradaban yang menekankan pembebasan rohani agar
atman bersatu denganBrahman maka dengan itu ada solidaritas mencari pembebasan bersama dari
penindasan sosial untuk menuju kesejahteraan yang utuh.

-Lapisan ketiga

adalah agama Buddha, yang telah mewariskan nilai-nilai yang menjauhi ketamakan dan keserakahan.
Bersama dengan itu timbulnilai pengendalian diri dan mawas diridengan menjalani 8 tata
jalankeutamaan.

-Lapisan keempat

adalah agama Islam yang telah menyumbangkan kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui
syari’ah, ketaatan melakukan shalat dalam lima waktu,kepekaan terhadap mana yang baik dan mana
yang jahat dan melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat (amar ma’ruf nahi munkar) berdampak
pada pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-halyang disumbangkan Islam dalam pembentukan
budaya bangsa

-Lapisan kelima

adalah agama Kristen, baik Katholik maupunProtestan. Agama ini menekankan nilai kasih dalam
hubungan antar manusia.Tuntutan kasih yang dikemukakan melebihi arti kasih dalam kebudayaan sebab
kasih ini tidak menuntutbalasan yaitu kasih tanpa syarat. Kasih bukansuatu cetusan emosional tapi
sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukansesama seperti diri sendiri. Dipandang dari segi budaya,
semua kelompokagama di Indonesia telah mengembangkan budaya agama untukmensejahterakannya
tanpa memandang perbedaan agama, suku dan ras. Disamping pengembangan budaya immaterial
tersebut agama-agama juga telah berhasil mengembangkan budaya material seperti candi-candi dan
bihara-bihara di Jawa tengah, sebagai peninggalan budaya Hindu dan Buddha, sedang budaya Islam
antara lain telah mewariskan Masjid AgungDemak (1428) di Gelagah Wangi Jawa Tengah. Masjid ini
beratap tiga susunyang khas Indonesia, berbeda dengan masjid Arab umumnya yang berataplandai.
Atap tiga susun itu menyimbolkan Iman, Islam dan Ihsan. Masjid initanpa kubah, benar-benar has
Indonesia yang mengutamakan keselarasandengan alam.Masjid Al-Aqsa Menara Kudus di Banten
bermenaar dalam bentuk perpaduan antara Islam dan Hindu. Masjid Rao-rao di Batu Sangkarmerupakan
perpaduan berbagai corak kesenian dengan hiasan-hiasanmendekati gaya India sedang atapnya dibuat
dengan motif rumahMinangkabau (Philipus Tule 1994:159).Kenyataan adanya tersebut membuktikan
bahwa agama-agama diIndonesia telah membuat manusia makin berbudaya sedang budaya
adalahusaha manusia untuk menjadi manusia.Pengaruh timbal balik antara agama dan budaya:

1. Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok / masyarakat / suku / bangsa.

2. Kebudayaan cenderung mengubah-ubah keaslian agama sehinggamenghasilkan penafsiran berlainan.

Hal pokok bagi semua agama adalah bahwa agama berfungsi sebagaialat pengatur dan sekaligus
membudayakannya dalam arti mengungkapkanapa yang ia percaya dalam bentuk-bentuk budaya yaitu
dalam bentuk etis,seni bangunan, struktur masyarakat, adat istiadat dan lain-lain. Jadi ada pluraisme
budaya berdasarkan kriteria agama. Hal ini terjadi karena manusiasebagai homoreligiosus merupakan
insan yang berbudidaya dan dapat berkreasi dalam kebebasan menciptakan berbagai objek realitas dan
tata nilai baru berdasarkan inspirasi agama
BAB IIIPENUTUP

Berdasarkan pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa :

1)Pengertian agama sebagai lembaga Ilahi untuk memimpin manusia untuk mendapatkan keselamatan
dunia dan akhiratyang berupa syari’at-syari’at yang diwajibkan oleh Tuhan yang harus dipatuhinya,
karena melalui syari’at itu hubungan manusia dengan Allah menjadi utuh.

2)Pengertian kebudayaan merupakan gambaran totalitas manusia dalamsemua lini kehidupan


masyarakat yang merupakan hasil cipta, rasa dankarsa manusia.

3)Hubungan agama dan kebudayaan ialah bahwa agama berfungsi sebagaialat pengatur dan sekaligus
membudayakannya dalam arti mengungkapkanapa yang ia percaya dalam bentuk-bentuk budaya yaitu
dalam bentuk etis,seni bangunan, struktur masyarakat, adat istiadat dan lain-lain.

4)Pengaruh timbal balik antara agama dan budaya:

a.Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok / masyarakat / suku / bangsa.

b.Kebudayaan cenderung mengubah-ubah keaslian agama sehinggamenghasilkan penafsiran berlainan


DAFTAR PUSTAKA

-Budi Purnomo, Alays. 2003. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

-Geertz, Clifford. 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.

-Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. 1990. Jakarta: PT Ranaka Cipta.

-O’Dea, Thomas. Sosiologi Agama. 1984. Jakarta: CV Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai