Anda di halaman 1dari 10

Agama dan Masyarakat

By: Firnawida, M.Pd.I


DEFINISI AGAMA

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem


budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan.Banyak agama memiliki narasi, simbol,
dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup
dan atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari
keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang
memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang
disukai. 
RUANG LINGKUP AGAMA

Secara garis besar ruang lingkup agama


mencakup :
Hubungan manusia dengan tuhannya
Hubungan manusia dengan manusia
Hubungan manusia dengan makhluk lainnya
atau lingkungannya.
FUNGSI AGAMA DALAM
MASYSRAKAT

1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum)


berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar
pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang
baik dan yang benar menurut ajaran agama masing- masing.
2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu
menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama
meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya
Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama
monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu).

Lanjut slide berikut


3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai
kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat
dan mengubah cara hidup.
4. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti,
kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa
berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.
5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh
akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.
6. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi
kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan
moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja
produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
8. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang
bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma
agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu adalah ibadah .
DIMENSI KOMITMEN AGAMA

Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:


Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius
akan menganut pandangan teologis tertentu.
Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan
untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai
perkiraan tertentu.
Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku
perseorangan.
KAITAN AGAMA DENGAN
MASYARAKAT

Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh
(Elizabeth K. Nottingham, 1954), yaitu:
Masyarakat yang terbelakang dan nilai- nilai sakral. Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota
masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat, dalam kelompok
keagamaan adalah sama.
Masyarakat- masyarakat pra- industri yang sedang berkembang. Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan
teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tipe
masyarakat ini. Dan fase kehidupan sosial diisi dengan upacara- upacara tertentu.
Masyarakat- masyarakat industri sekular. Masyarakat industri bercirikan dinamika dan teknologi semakin berpengaruh
terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian- penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting
adalah penyesuaian- penyesuaian dalam hubungan kemanusiaan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai konsekuensi penting bagi agama, Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa
menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga
lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas.
PELEMBAGAAN AGAMA

Agama menjadi salah satu aspek kehidupan semua kelompok sosial, merupakan
fenomena yang menyebar mulai dari bentuk perkumpulan manusia, keluarga, kelompok
kerja, yang dalam beberapa hal penting bersifat keagamaan. Dan terbentuklah organisasi
keagamaan untuk mengelola masalah keagamaan. Yang semula terbentuk dari
pengalaman agama tokoh kharismatik pendiri organisasi, kemudian menjadi organisasi
kegamaan yang terlembaga. Lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, ide-
ide, ketentuan (keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi.
Tampilnya organisasi agama akibat adanya kedalaman beragama, dan mengimbangi
perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan dan
sebagainya.
 Agama begitu universal, permanen (langgeng) dan mengatur dalam kehidupan, sehingga
bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. Agama melalui
wahyunya atau kitab sucinya memberikan petunjuk kepada manusia guna memenuhi
kebutuhan mendasar, yaitu selamat dunia dan di akhirat, di dalam perjuangannya tentu
tidak boleh lalai. Untuk kepentingan tersebut perlu jaminan yang memberikan rasa aman
bagi pemeluknya. Maka agama masuk dalam sistem kelembagaan dan menjadi sesuatu
yang rutin. Agama menjadi salah satu aspek kehidupan semua kelompok sosial,
merupakan fenomena yang menyebar mulai dari bentuk perkumpulan manusia, keluarga,
kelompok kerja, yang dalam beberapa hal penting bersifat keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai