Anda di halaman 1dari 20

Makalah Pendidikan Agama

“Peran Dan Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia”

Dosen:
Drs. Istiqomah, M.Si

Disusun Oleh:
1. Rama Afan Fadillah (7201220004)
2. Reza Meldiansah (7201220003)
3. Muhammad Rafa Yanis Djemat (7201220022)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

KELAS 1SIP1

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS BUNG KARNO

Jl. Kimia No,20, Menteng Jakarta Pusat, 10320 Fax (021)3901263


Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah

memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah Pendidikan Agama tentang “Peran Dan Fungsi Agama Dalam Kehidupan

Manusia”.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari

berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terimakasih kepada teman – teman yang membantu dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan baik dari penulisan kata atau tata bahasanya. Oleh karena itu dengan

segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah kami tentang peran dan fungsi

agama dalam kehidupan manusia dapat memberi manfaat maupun insiprasi

terhadap pembaca.

Jakarta, 25 Oktober 2022

i
Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
Pendahuluan.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................3
1.4 Metode Penelitian...................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
Pembahasan......................................................................................................................4
2.1 Pengertian Agama Bagi Manusia....................................................................4
2.2 Definisi Agama.................................................................................................5
2.3 Peran Agama....................................................................................................7
2.4 Fungsi Agama...................................................................................................7
2.4.1 Edukatif.....................................................................................................7
2.4.2 Penyelamat................................................................................................8
2.4.3 Pendamai...................................................................................................8
2.4.4 Sosial Kontrol...........................................................................................9
2.4.5 Agama Sebagai Sarana pendidikan........................................................9
2.4.6 Agama Sebagai alat untuk sosial............................................................9
2.4.7 Agama Sebagai jenjang hidup yang baru..............................................9
2.5 Pengaruh Agama dalam Kehidupan sehari hari..........................................10
2.6 Makna Agama................................................................................................10
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...................................................................................................13
B. SARAN................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

ii
iii
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam berkehidupan manusia selalu di bayangi oleh agama, karena
setiap manusia yang lahir kedunia membawa suatu thabi’at dalam dirinya
atau naluri ingin beragama . Hal ini sudah pasti terjadi karena ini sudah fitrah
manusia yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu
manusia beragama didorong oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal dimana manusia di pengaruhi dengan suasan kehidupan dan iklim
dimana dia hidup.

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan


kepada Tuhan (atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan
adat istiadat. Peranana Agama dalam kehidupan manusia pada saat ini
sangatlah penting karena manusia di zaman sekarang sangatlah kurang
menegenal agama Mengapa? Pertama, karena pengalaman manusia tentang
agama sangat bervariasi, mulai dengan yang paling sederhana seperti dalam
agama animisme/dinamisme sampai ke agama-agama politeisme dan
monoteisme. Kedua, selain begitu banyak pengalaman manusia tentang
agama, dan begitu banyak ilmu yang digunakan untuk memahami fenomena
agama. Misalnya, agama bisa dipelajari dari sudut psikologi, antropologi,
sosiologi, ekonomi.

Émile Durkheim menjelaskan tentang beragama dimana agama adalah


sistem terpadu yang terdiri dari kepercayaan dan praktik yang berkaitan
dengan hal-hal yang sakral. Agama yang berada di Indonesia sangatlah banyak
dan berbeda – beda dahulu kala banyak rakyat Indonesia yang menganut
agama di luar islam, akan tetapi dengan berjalannya waktu rakyat Indonesia
mulai memilih agama dan kepercayaannya masing – masing. Maka tidak
heran jika masih ada masyarakat di Indonesia yang masih mengikuti adat
dahulu kala yaitu seperti menganut kepercayaan dengan memasang sesajen
atau lainnya.

1
2

Manusia di zaman sekarang sangatlah kurang mengetahui agama. Banyak


manusia yang merasa bahwa mereka mempunyai agama akan tetapi tidak tahu
apa itu agama yang sebenarnya. Agama islam adalah agama yang paling baik
tidak membedakan antar golongan, agama islam adalah agama yang toleransi
karena manusia mempergunakan akal dan pikiran dan semua atas karunia dari
ALLAH SWT dan ridhoi-Nya. Adapun pembelajaran yang dapat diambil oleh
manusia untuk memperbaiki pengetahuan mereka tentang beragama adalah: (i)
rendah hati dan bergantung pada Tuhan, yang antara lain diwujudkan dalam
beribadah; (ii) menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dalam keragaman
agama, suku dan budaya; (iii) menjelaskan pengertian agama, serta pengaruh
positif dan negatif agama dalam kehidupan manusia, dan merumuskan arti
agama dengan kata-kata sendiri serta mempertimbangkan perbedaan fungsi
positif dan fungsi negatif agama.

Agama juga seharusnya bisa menjadi pedoman dalam kehidupan manusia


khususnya untuk tatanan masyarakat dan perdamaian batin sebagai sesuatu
yang mengagungkan serta memuliakan dan juga membuat manusia beradab.
Contoh dari berkehidupan beragam juga seharusnya bisa berguna untuk
tercapainya kebahagian bersama. Akan tetapi dalam berkehidupan sosial
masyarakat manusia dihadapkan terhadap tiga permasalahan, yaitu
ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan ketidak pastian. Hal ini yang
menyebabkan sering terjadi konflik sosial-keagamaan yang diperankan oleh
pemeluk agama itu sendiri. Ironisnya. Agama sering di pandang sebagai
muara dari konflik tersebut, sehingga menimbulkan sebuah permasalahan
yang pelik.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada di atas bahwadapat di rurmuskan,
sebagai berikut:
1. Bagaimana perana dan fungsi agama menurut islam?
2. Apa yang dapat di pelajari tentang Agama?
3. Apa hikmah yang terkandung dalam beragama?
4. Apa pengaruh agama dalam kehidupan sehari – hari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas Adapun tujuan dari penelitian


ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran agama bagi kehidupan
2. Untuk mengetahui hikmah yang terkandung dalam beragama

1.4 Metode Penelitian


Dalam penulisan makalah ini penyusun menggunakan metode studi
litelatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Makalah ini bersumber
tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media lain seperti e-book,web dan
media perangkat media masa dari internet.
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Agama Bagi Manusia

Agama ialah sesuatu wujud kepercayaan manusia terhadap suatu


yang bertabiat adikodrati (supranatural). Agama telah terdapat semenjak
dulu, serta jadi bagian dari sejarah umat manusia.

Agama mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dalam


kehidupan, serta tidak cuma hanya berikan petunjuk buat kehidupan di
akhirat. Agama bawa nilai- nilai kehidupan untuk manusia, sehingga
membagikan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sebagian kalangan warga, agama juga jadi kebutuhan dasar dari
kehidupan kelompok. Agama juga jadi sesuatu pedoman yang memuat
norma- norma tertentu. Norma- norma tersebut pada kesimpulannya jadi
acuan dalam bersikap dan bertingkah laku supaya sejalan dengan
kepercayaan agama yang dianutnya.
Agama mempunyai kedudukan yang berarti dalam suatu
kehidupan. Terdapat banyak fungsi agama yang dapat kita rasakan kala
menempuh kehidupan setiap hari. Hal ini kita lakukan agar setiap aspek
dalam kehidupan untuk selalu bertakwa dan terjalin hubungan yang indah
dengan sesama maupun dengan Allah SWT. Ada 3 surat yang menjelaskan
pengertian agama dalam kehidupan manusia, hal ini juga sesuai yang di
ajarkan oleh Al-quran yang memiliki arti dibawah ini:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hasyr Ayat 18

Berdasarkan ayat di atas, kita sebagai manusia harus selalu mengevaluasi


antara prestasi dan kekurangan setiap individu.  Baik dalam beribadah,
beransil maupun bermualat.

4
5

“Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti


kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada
Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia
agar mereka berpikir.” QS. Al-Hasyr Ayat 21

Berdasarkan ayat di atas, perumpamaan sebuah gunung, Allah SWT


menyebutkan bahwa Al-Qu’ran merupakan sebuah pedoman yang juga berisi
tentang peringatan dan larangan. Maka seandainya diturunkan kepada
gunung, akan terpecah belah dan hancur karena ketakutannya kepada Allah
SWT.

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan
engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan
Kitab (Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai
petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah
diri (Muslim).” An-Nahl Ayat 89

Berdasarkan ayat di atas, Al-Qur’an menerangkan secara jelas, dengan lafaz-


lafaznya yang jelas dan maknanya yang terang, sehingga Allah mengulang
perkara-perkara besar di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena memang
dibutuhkan hati, biasa dilalui di setiap waktu, terulang di setiap saat, da
ditampilkan dengan lafaz dan dalil yang berbeda-beda agar menancap di hati.
Sehingga membuahkan kebaikan yang banyak tergantung sejauh mana hal itu
menancap di hatinya. 

2.2 Definisi Agama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama merupakan ajaran


ataupun sistem yang mengendalikan tata keimanan (keyakinan) serta
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang diiringi dengan tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia
yang lain ataupun juga dengan lingkungannya.

Sebaliknya bagi etimologi, sebutan agama merujuk dari bahasa


Sanskerta, ialah" a" yang maksudnya tidak, serta" gama" yang berarti
kacau. Hingga agama mempunyai makna tidak kacau, ataupun tertib.
Hingga dari itu, agama bisa dimaksud sebagai suatu kumpulan peraturan
yang memusatkan manusia pada arah serta tujuan yang baik serta benar.
6

"Maka apakah mereka mencari agama lain selain dari agama Allah,
padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit
dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan” (Ali Imran[3]:83)

Terdapatnya agama bertujuan buat menjadikan tatanan kehidupan


(ketentuan) berasal dari Tuhan, di mana perihal tersebut sanggup
membimbing manusia jadi seorang yang berakal serta berupaya mencari
kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

"Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk


(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya
(sama dengan orang yang membantu hatinya)? Maka kecelakaan
yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk
mengingat Allah. Mereka itu Dalam kesesatan yang nyata." Az-Zumar
[39]:22
Tidak hanya itu, agama pula bertujuan buat membagikan
pengajaran pada penganutnya supaya bisa mengendalikan hidupnya
sedemikian rupa guna mendapatkan kebahagiaan buat dirinya sendiri
maupun buat orang lain di sekitarnya. Firman allah dalam Al-Quran yang
memiliki arti dibawah ini:

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan


telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam
itu jadi agama bagimu” (Al Maidah ayat 3)
7

2.3 Peran Agama


Agama mempunyai kedudukan yang amat penting dalam
kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai serta bermartabat.
Menyadari betapa berartinya kedudukan agama untuk kehidupan manusia
hingga insternalisasi nilai- nilai agama dalam kehidupan tiap individu jadi
suatu keniscayaan yang ditempuh lewat pembelajaran baik pembelajaran
di area keluarga, sekolah, ataupun warga. Pembelajaran Agama tersebut
dimaksudkan buat kenaikan kemampuan spiritual serta membentuk
partisipan didik supaya jadi manusia yang beriman serta bertakwa kepada
Allah SWT serta berakhlak mulia. Allah SWT berfirman: Artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benarbenar dalam kerugian,
kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan
nasihat-menasihati su paya mentaati kebenaran dan
nasihatmenasihati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al-'Ashr
[103]:1-3).

2.4 Fungsi Agama


Dalam proses kehidupan, agama mempunyai fungsi- fungsi penting
yang berfungsi dalam kehidupan seorang. Dalam Jurnal Tarbiyah Al-
Awlad yang bertajuk" Agama serta Pengaruhnya dalam Kehidupan",
mengatakan fungsi agama ialah: Allah SWT berfirman: “Dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi ini setelah Allah
memperbaikinya” (QS al-A’raf: 56).

2.4.1 Edukatif
Fungsi agama yang pertama adalah fungsi edukatif. Para
penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama mereka
memberikan ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara
yuridis, berfungsi untuk menyuruh dan melarang seseorang
bertindak. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar
8

belakang untuk mengarahkan seseorang agar para penganutnya


menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama
masing-masing.

2.4.2 Penyelamat
Fungsi agama yang kedua ialah sebagai penyelamat. Tiap
orang tentu menginginkan dirinya selamat di mana pun berada.
Agama hadir dengan membawa keselamatan tersebut. Keselamatan
yang diberikan oleh agama meliputi keselamatan di dua alam, ialah
di dunia serta di akhirat. Tetapi buat memperoleh keselamatan
tersebut agama mengarahkan para penganutnya lewat pengenalan
kepada permasalahan sakral, berbentuk keimanan kepada Tuhan.
Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang
yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan
(dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari
gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan
menunjukkan ke jalan yang lurus. QS. Al -Maidah:16

2.4.3 Pendamai
Fungsi agama yang ketiga adalah sebagai pendamai.
Dengan agama, seorang yang bersalah atau berdosa bisa menggapai
kedamaian batin lewat tuntunan agama. Rasa berdosa serta rasa
bersalah yang terdapat pada dirinya akan segera menghilang dari
batinnya, di saat seseorang pelanggar tersebut sudah menebus
dosanya dengan metode tobat, pensucian, maupun penebusan dosa.
Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada
sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada
perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada
kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi
kamu dan memerangi kaumnya. Q.S. An-Nisaa` 4:90
9

2.4.4 Sosial Kontrol

Fungsi agama yang keempat ialah sebagai sosial kontrol.


Para pemeluk agama hendak terikat batinnya pada ajaran agama
yang di peluknya, baik secara individu ataupun secara kelompok.
Oleh penganutnya, ajaran agama tersebut dianggap selaku
pengawasan sosial secara orang ataupun kelompok.
2.4.5 Agama Sebagai Sarana pendidikan
Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk
mengajarkan hal hal yang baik yang dapat menguntungkan
banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang harus
dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi pribadi yang
lebih baik daan selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan
menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.

2.4.6 Agama Sebagai alat untuk sosial


Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas
dan lebih tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah
masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan,
keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia  ataau
tentang aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera
ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai
wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi
berikutnya kearah yang penuh dosa.

Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati


orang orang agar tidak hanya berdiam diri saja menyaksikan hal
hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan ditengah
masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau tentang  kezoliman
yang berkembang pada sistem kehidupan dimasyarakat.
masyarakat yang memiliki agama (walaupun berbeda beda) maka
akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk menolak
semua peristiwa yang berbau ketidakadilan tersebut.

2.4.7 Agama Sebagai jenjang hidup yang baru


Ajaran agama selalu mengajarkan haal hal yang baik dan
melaarang manusia untuk berbuat sesuatu yang merugikan orang
lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu memperbaiki kualitas
10

kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah


masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau
kelompok menjadi memiliki jenjang kehidupan yaang baru yaitu
kehidupan yang lebih baik dan mencapai spiritualnya masing
masing.

2.5 Pengaruh Agama dalam Kehidupan sehari hari

 Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong


individu untuk melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang
dilakukan dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai
unsur kesucian, serta ketaatan. Agama dalam kehidupan individu juga
berfungsi sebagai:

1. Sumber Nilai Dalam Menjaga Kesusilaan


2. Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Frustasi/putus asa
3. Sebagai Sarana Untuk Memuaskan Keingintahuan.

2.6 Makna Agama

Makna Agama dalam bahasa Arab disebut Din yang memiliki pemaknaan
banyak. Makna-makna utama dalam kata din disimpulkan menjadi empat,
yaitu:

1. Keadaan berutang

2. Penyerahan diri

3. Kuasa peradilan

4. Kecenderungan alami

Konsep-konsep pemaknaan yang berkaitan dengan berhutang, seperti


merendah diri, menjadi hamba mengabdi. Lalu dari pemaknaan utama seorang
hakim, penguasa dan pemerintah, dapat diperoleh makna lain seperti yang
perkasa, yang besar, dan kuat (Al-Attas, 2011). Dalam perspektif berbeda, agama
adalah gejala yang begitu sering “terdapat dimana-mana”, dan agama berkaitan
11

dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan


diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan
kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri.
Meskipun perhatian tertuju kepada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat
(akhirat), namun agama melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan
sehari-hari (Nottingham, 1985).

Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per


orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu
agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian secara
psikologis, agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif
ekstrinsik (luar diri). Motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki
kekuatan yang mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non-agama,
baik doktrin maupun ideologi yang bersifat profan (Rahmat, 2010). Dengan begitu
agama adalah sebuah makna dimana setiap orang bebas menentukan haknya untuk
beragama karena didalamnya manusia menemukan pandangan hidup dan
inspirasi yang dapat menjadi landasan yang kokoh untuk pembentukan nilai,
harkat dan martabat manusia.

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem nilai


yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut menjadi
kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan
keyakinan agama yang dianutnya. Sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang
khusus dalam kehidupan individu serta dipertahankan sebagai bentuk ciri khas.
Menurut McGuire (2002), diri manusia memiliki bentuk sistem nilai tertentu.
Sistem nilai ini merupakan sesuatu yang dianggap bermakna bagi dirinya. Sistem
ini dibentuk melalui belajar dan proses sosialisasi. Perangkat sistem nilai ini
dipengaruhi oleh keluarga, teman, institusi pendidikan dan masyarakat luas.
Sistem nilai yang berdasarkan agama dapat memberi individu dan masyarakat
perangkat sistem nilai dalam bentuk keabsahan dan pembenaran dalam mengatur
sikap individu dan masyarakat. Pengaruh sistem nilai terhadap kehidupan individu
12

karena nilai sebagai realitas yang abstrak dirasakan sebagai daya dorong atau
prinsip yang menjadi pedoman hidup. Dalam realitasnya nilai memiliki pengaruh
dalam mengatur pola tingkah laku, pola berpikir dan pola bersikap (Kaswardi,
1993).

Beberapa fenomena agama yang terjadi karena seseorang yang beragama


namun tidak mampu mengontrol emosinya dan bersifat dogma. Sehingga banyak
kejadian-kejadian terkait dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Kekerasan agama secara spesifik adalah kekerasan yang dimotivasi oleh atau
reaksi terhadap aturan, teks, atau doktrin agama. Kekerasan ini mencakup
kekerasan terhadap institusi, individu, atau objek keagamaan dari target kekerasan
atau ajaran pelaku kekerasan. Kekerasan agama sering kali berkecenderungan
menekankan pada aspek simbolik dari tindakan. Kekerasan agama, sebagaimana
kekerasan pada umumnya, tidak hanya masalah melukai dan menumpahkan darah
orang lain, namun juga pemaksaan dan perampasan kebebasan. Kekerasan agama
juga tidak semata-mata masalah kekerasan secara fisik yang dimotivasi oleh
ajaran agama, tapi juga kekerasan verbal yang biasanya muncul dalam bahasa-
bahasa kebencian dan kekerasan terhadap kelompok lain (Hamdi & Muktafi,
2017).

Dilihat dari fungsi dan peran agama dalam memberi pengaruhnya terhadap
individu, baik dalam bentuk sistem nilai, motivasi maupun pedoman hidup, maka
pengaruh yang paling penting adalah sebagai pembentuk kata hati (conscience).
Kata hati adalah panggilan kembali manusia kepada dirinya (Fromm, 1997). Pada
diri manusia telah ada sejumlah potensi untuk memberi arah dalam kehiduan
manusia. Potensi tersebut adalah: 1) bidayat al-ghariyat (naluriah); 2) bidayat al-
Hissiyat (inderawi), 3) bidayat al-aqliyyat (nalar); dan 4) bidayat-aldiniyyat
(agama). Melalui pendekatan ini, maka agama sudah menjadi potensi fitrah yang
dibawa sejak lahir. Pengaruh agama dalam kehidupan individu adalah memberi
kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa sukses dan rasa puas.
Perasaan positif ini lebih berlanjut akan menjadi pendorong untuk berbuat. Agama
13

dalam kehidupan individu selain menjadi motivasi dan nilai etik juga merupakan
harapan (Rahmat, 2010). Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong
individu untuk melakukan aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar
belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta ketaatan.
Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu.
Sedangkan agama sebagai nilai etik karena dalam melakukan sesuatu tindakan
seseorang akan terikat
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Islam merupakan agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat
komprehensif membahas masalah-masalah manusia baik dunia ataupun akhirat.
Dan agama islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh
karena itu agama islam harus disebarluaskan kepada ummat manusia agar dapat
memeluk agama islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran islam (bagi
kaum muslim). Dan salah satu jalan untuk menyebarluaaskan agama islam adalah
dengan berdakwah. Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa islam adalah agama
yang komprehensif dan tidak terkecuali dakwah. Islam telah memberikan
gambaran bagaimana cara atau metode dalam berdakwah. Dalam al-Qur’an surat
An-Nahl 125-126, yang telah dibahas ini telah memberikan pengertian kepada
para Da’i bagaimana metode dalam berdakwah sehingga tujuan dakwah-menuju
kepada jalan kebenaran bisa dapat dicapai oleh ummat manusia.

Ungkapan bi al-hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan


perkembangan akal, pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang yang
berpikir sederhana serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi
pengetahuannya.Sebab, yang dipanggil adalah pikiran, perasaan dan kemauan.
Dengan begitu, dipahami bahwa al-hikmah berarti meletakkan sesuatu pada
tempatnya dan pada tujuan yang dkehendaki dengan cara yang mudah dan
bijaksana.

Al-maw’izhah al-hasanah adalah sesuatu yang dapat masuk ke dalam


kalbu dengan penuh kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang
tidak harus dilarang; tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan.Sebab,

14
15

kelemah lembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras
dan menjinakkan kalbu yang liar.

Kesimpulan dari pencarian definisi agama pada bab tersebut sebelum


Setiap orang memiliki kesadaran beragama yang fundamental. yaitu kesadaran
bahwa ada sifat ketuhanan di atas realitas dunia ini dan dalam berbagai agama
dengan nama yang berbeda.

B. SARAN

Islam merupakan agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat
komprehensif membahas masalah-masalah manusia baik dunia ataupun akhirat.
Dan agama islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh
karena itu agama islam harus disebarluaskan kepada ummat manusia agar dapat
memeluk agama islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran islam (bagi
kaum muslim). Dan salah satu jalan untuk menyebarluaaskan agama islam adalah
dengan berdakwah. Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa islam adalah agama
yang komprehensif dan tidak terkecuali dakwah. Islam telah memberikan
gambaran bagaimana cara atau metode dalam berdakwah. Dalam al-Qur’an surat
An-Nahl 125-126, yang telah dibahas ini telah memberikan pengertian kepada
para Da’i bagaimana metode dalam berdakwah sehingga tujuan dakwah-menuju
kepada jalan kebenaran bisa dapat dicapai oleh ummat manusia. Ungkapan bi al-
hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan perkembangan akal,
pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang yang berpikir sederhana
serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi pengetahuannya.Sebab, yang
dipanggil adalah pikiran, perasaan dan kemauan. Dengan begitu, dipahami
bahwa al-hikmah berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya dan pada tujuan
yang dkehendaki dengan cara yang mudah dan bijaksana. 76 Al-maw’izhah al-
hasanah adalah sesuatu yang dapat masuk ke dalam kalbu dengan penuh
kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang tidak harus dilarang;
tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan.Sebab, kelemah lembutan
dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan
kalbu yang liar
DAFTAR PUSTAKA

Bustanudin Agus, 2007 “Agama Dalam Kehidupan Manusia” [Jakarta] : P.T. Raja


Grafindo Persada.,
STIE,2020 https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Bab-1-2.pdf
Tim Mimbar Khonghucu, 2021 https://kemenag.go.id/read/peranan-agama-dalam-
kehidupan-keseharian-umat-orvgw
Rizky Wika Shitya Devi, 2019 https://news.detik.com/berita/d-4710982/selain-
ali-imran-yang-dikutip-putin-ini-ayat-alquran-tentang-
perdamaian#:~:text=Surah%20Al%20Anfal%20ayat%2061&te
Media Mahasiswa Indonesia, 2020 https://mahasiswaindonesia.id/pentingnya-
beragama/#:~:text=(An%2DNahl%3A%20123),Al%2DKafirun%20ayat
%206).
Eka, 2022 https://www.orami.co.id/magazine/surat-al-maidah-ayat-16

16

Anda mungkin juga menyukai