Anda di halaman 1dari 14

“FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN”

Dosen Pengampu : Pdt. Boimin S.Th., M.A., M.Th

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Ade Putra Tampubolon


Ira Octavia Lumbanraja
Pesta Lestaria Sinaga
Satria Juan Carli Siahaan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Fungsi Agama
dalam Kehidupan”. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Pendidikan Agama Kristen”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak maupun sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan materi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi isi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat serta menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis.

Medan, Februari 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................ 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

BAB III .................................................................................................................................... 10

PENUTUP................................................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10

3.2 Saran .............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia selalu dibayangi oleh agama, karena setiap manusia yang lahir ke dunia
ini membawa suatu thabi’at dalam dirinya, yaitu gharizah tadaayun atau naluri ingin beragama.
Hal ini, memang telah menjadi fitrah kejadian manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa. Selain daripada faktor internal, dorongan manusia untuk beragamapun dipengaruhi oleh
faktor eksternal yaitu suasana lingkungan kehidupan dan iklim dimana ia hidup.

Disamping itu, agama juga menyediakan diri untuk dijadikan legitimasi bagi
terimplementasinya amal-amal sosial kemanusiaan tertentu. Agama dipandang sebagai
penguat norma-norma kelompok, sanksi moral untuk perbuatan perorangan, dan menjadi dasar
persamaan tujuan serta nilai-nilai yang menjadi landasan keseimbangan masyarakat.
Pendekatan hubungan dengan Tuhan, ternyata tidak hanya dibangun melalui ritus-ritus dan
upacara yang rutin, melainkan bisa dicapai melalui penciptaan harmoni sosial, pembelaan
terhadap ketidakadilan dan penindasan ataupun pengentasan sesama manusia dari
keterbelakangan.

Dari uraian di atas, kami mencoba menguraikannya lebih jelas lagi dalam judul makalah
“Fungsi Agama dalam Kehidupan”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari agama?
2. Bagaimana peran agama bagi manusia?
3. Bagaimana fungsi sosial agama bagi manusia?
4. Apa saja tujuan agama ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari agama.
2. Untuk mengetahui peran agama bagi manusia,
3. Untuk mengetahui fungsi sosial agama bagi manusia.
4. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari agama.

1
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun
dan pembaca tentang peran dan fungsi agama dalam kehidupan manusia,

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Agama

Secara etimologi, agama berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya tidak dan gama
berarti kacau. Lebih rinci agama adalah peraturan yang mengatur kehidupan manusia,
mengenai sesuatu yang gaib, mengenai budi pekerti dan pergumulan pergumulan hidup
manusia. Agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang
diyakini, bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia (Zakiah Darajat1988). Agama juga
sebagai sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlembaga
yang kesemuanya berpusat pada persoalan persoalan yang dihayati sebagai paling manusiawi
dengan manusia serta lingkungannya (Gock dan Starck 2001).

Kata lain yang menjelaskan tentang agama adalah religi yang diambil dari bahasa latin
yaitu religio. Akar kata religio sebagai kata kerja adalah religare yang artinya mengikat
kembali. Artinya dengan bereligi kita dapat mengikatkan diri kepada Tuhan. Agama adalah
sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan alam semesta yang berkaitan dengan
keyakinan (Hendro Puspito 1983). Agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri dari
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua
penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. Agama sebagai suatu istilah
umum yang dipakai untuk menggambarkan semua konsep tentang kepercayaan kepada Ilah
(ilah-ilah) dan keberadaan sepintas yang lain atau keprihatinan (yang transendental). Agama
sebagai hubungan manusia kepada Allah atau ilah-ilah, atau apa saja yang dianggap sakral atau
dalam beberapa kasus hal-hal yang supernatural (Jonathan Law 2006). Agama sebagai
hubungan manusia dengan apa yang dianggap sebagai suci, sakral (Jayne Parson 2002).

Secara fungsional agama terbentuk karena manusia ingin menciptakan atau


mengkonstruksi makna dan identitasnya. Sedangkan pembentukan formasi diri sebagai sebuah
proses beragama yang mengembangkan pemaknaan dalam menafsirkan realitas sosial (Thomas
Luckman 1975). Agama sebagai sebuah sistem kepercayaan dan praktik yang dilakukan oleh
sekelompok manusia dalam pergumulannya dengan berbagai persoalan utama kehidupan (J.
Milton Yinger 1982).

2. Agama Sebagai Fenomena

3
Agama telah menjadi fenomenal dalam kehidupan manusia karena tela menyentuh, mengisi
dan mempengaruhi kehidupan penciptaan manusia pertama (Adam dan Hawa) sampai kepada
kehidupan modern sekarang agama selalu ada dalam hidup manusia dan tidak mungkin tidak
pernah tidak ada. Kadang-kadang begitu sulit menguraikan hakekat agama karena merupakan
suatu keyakinan. Ini pulalah yang membuat munculnya terbagai agama dan pengertian-
pengertian agama.

Fenomena agama merupakan fenomena umum dalam kehidupan manusia. sebab agama
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Agama memberikan warna dalam kehidupan
manusia hal ini terlihat dari kehidupan manusia. Karakter seseorang dipengaruhi oleh
keyakinan ajaran agamanya. Fenomena agama tidak pernah tidak ada dalam kehidupan
manusia. Selalu hadir dalam kehidupan manusia. Hal ini diakibatkan oleh kelemahan manusia
sehingga bergantung sepenuhnya kepada Allah. Di sisi lain karena adanya penyataan Allah
terhadap manusia. Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia, hal ini diakibatkan oleh
ajaran agama sebagai sumber moral, ajaran agama sebagai petunjuk dalam kebenaran, ajaran
agama sebagai sumber informasi dan agama juga memberikan bimbingan rohani bagi manusia
di dalam semua aspek kehidupan dan pengalaman-pengalamannya.

Sampai kapanpun agama tetap menjadi fenomenal dalam kehidupan manusia karena hal-
hal berikut ini :

a. Kekuatan Allah dan kelemahan manusia


b. Universalitas agama dalam kehidupan manusia
c. Manusia tanpa agama akan hampa
d. Agama tidak pernah lepas dari kehidupan realitas manusia
e. Peranan agama sangat penting dalam kehidupan manusia.

3. Fenomena Agama

Dalam Sejarah Umat Manusia Dalam kehidupan manusia hakekat dari agama tidak dapat
dipisahkan. Sampai kapanpun manusia tidak akan pernah terpisah dari agamanya. Sejak
manusia ada selalu berbudaya dan beragama. Budaya dan agama itu telah membuat variasi atau
corak dalam kehidupan manusia. Tingkat kebergantungan manusia kepada yang lahi sehingga
manusia harus tetap beragama.

4. Fenomena Agama di Indonesia

4
Sejak berdiri Negara Kesatuan Republik Indonesia agama telah dijadikan menjadi hal yang
sangat penting. Agama menjadi penentu arah dari kemajuan Indonesia. Di Negara Indonesia
ditemukan macam-macam agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Pengaturan agama ini berada di bawah Kementerian Agama. Oleh karena kehadiran agama di
Indonesia berada dalam masyarakat pluralistis.

Dalam konteks agama di Indonesia Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat
Bimbingan Masyarakat Kristen telah menerima 327 denominasi di Indonesia. Dengan
demikian sejumlah itulah nama-nama gereja yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Di sisi
lain bahwa ada tujuh lembaga gereja aras nasional: Persekutuan Gereja Indonesia (PGI),
Persekutuan dan Lembaga Gereja Injili Indonesia (PGLII), Persekutuan Gereja Pentakosta
Indonesia (PGPI), Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GBBI), Advent, Ortodox dan Bala
Keselamatan. Pada umumnya semua gereja-gereja yang ada di Indonesia berafiliasi pada tujuh
lembaga gereja aras nasional. Namun ada juga yang belum masuk bergabung kesalah satu
lembaga Gerejawi tersebut. Tujuh lembaga gereja aras nasional tersebut diakui oleh pemerintah
dan posisinya sama di hadapan pemerintah.

Secara geografis Indonesia terdiri dari 13.667 pulau dan 250 bahasa dan ada 30 kelompok
etnis. Dari sudut agama Indonesia memiliki seluruh agama besar di dunia. Di Indonesia
masalah agama adalah masalah yang sangat sensi dalam kehidupan masyarakat dan sangat
mudah mendatangkan konflik tingkat lokal maupun religional. Itulah sebabnya di Indonesia
tidak diijink saling menjelek agama orang lain. Komunikasi antara umat beragama ba secara
lembaga maupun secara perorangan dalam hidup sehari-hari haruslah dibangun. Pergaulan
lintas agama dapat dibangun secara positif sebaga pergaulan antar manusia dan hendaknya
dihindari perdebatan antara agama Kita harus bijaksana.

5. Peranan Agama Bagi Manusia


a. Agama Sebagai Sumber Moral

5
Moral sebagai kesesuaian dengan ide-ide yang umum diterima tentang kehidupan
manusia, mana yang baik dan mana yang wajar (Sidigazalba 1978), Dengan demikian moral
adalah sikap umum manusia sesuai dengan apa yang diterima dalam lingkungan masyarakat.
Misalnya Alkitab sebagai sumber moral maka moral dari orang-orang kristen harus sesuai
dengan ajaran Alkitab.

Pada umumnya agama mendidik para penganutnya agar tentram. Agama juga membentuk
manusia sehingga memiliki moral sesuai dengan ajaran Kitab Sucinya. Dan agama juga
mengajarkan supaya taat kepada Tuhan dan menerapkan semua ajaran-ajaranNya. Singkatnya
semakin baik hubungannya dengan Tuhan maka semakin baik pulah hubungannya dengan
manusia.

b. Agama Sebagai Petunjuk Kebenaran

Secara sederhana kebenaran berarti apa yang benar, sehingga yang benar itu dilakukan.
Tergantung pada filsafat yang di yakininya. Dalam ajaran Kristen kebenaran bisa Alkitab
dimana Alkitab mengajarkan agar umat mematuhi peraturan Allah dan menjauhi larangannya.
Yoh 14:6 bukti bahwa kebenaran adalah Yesus Kristus. Itulah sebabnya setiap orang-orang
Kristen seharusnya mengikuti apa ajaran yang ada dalam Alkitab. Dan secara khusus agar
mengikuti ajaran apa yang diperintahkan oleh Yesus. Dapat dikatan bahwa agama begitu
penting karena agama sebagai petunjuk dalam kehidupan manusia di dalam menghadapi
kebenaran.

c. Agama Sebagai Pembimbing

Nasehat manusia kuasanya terbatas. Akan tetapi Alkitab adalah Firman Allah berkuasa
untuk mengubah hidup seseorang. Alkitablah yang membimbing hidup orang-orang Kristen.
Hal ini bisa dipelajari manfaat Firman Tuhan dalam 2 Tim 3 :15-18 misalnya seorang kejahatan
kemudian dinasehati maka dalam sementara waktu dia tidak yang melakukan melakukan
kejahatan. Akan tetapi tidak berselang lama dia kembali lagi melakukan kejahatan yang sama.
Misalnya, kejahatan mengkonsumsi narkoba, miras dan mencuri.

Akan tetapi Alkitab (Firman Allah) berkuasa untuk membimbing dan mengubah hidup
seseorang sehingga jalannya benar. Alkitablah yang membimbing hidup orang-orang Kristen
karena Alkitab memiliki otoritas tertinggi. Banyak orang-orang terkenal di dunia ini yang
hidupnya telah dibimbing oleh Alkitab. Artinya karena setia membaca Alkitab maka hidupnya
pun berubah.

6
d. Ajaran Agama Sebagai Jalan Keselamatan

Allah menciptakan manusia, sorga dan neraka. Allah menciptakan manusia supaya mengalami
kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Tetapi mengapa manusia tidak mengalami kedamaian di
dunia? Jawabnya adalah karena dosa-dosa manusia. Tuhan menciptakan sorga untuk orang-
orang yang taat kepada Allah (Yesus Kristus) dan neraka diciptakan untuk orang-orang yang
tidak taat kepada Allah. Yang menjadi penghalang manusia ke sorga adalah dosa. Sejak Adam
dan Hawa dosa telah masuk kedalam dunia. Kejahatan telah mengisi kehidupan manusia.
Sampai saat inipun kecenderungan manusia adalah berbuat dosa. Upah dosa adalah maut

Yesus telah mati di kayu salib untuk semua manusia yang ada didunia ini. Pengorbanan
Kristus telah berkenan bagi Allah. Jalan keselamatan telah diberikan kepada manusia dan telah
selesai (Yohanes 19:30). Orang-orang berdosa harus mengambil keputusan untuk menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Apakah anda sudah menerima Tuhan Yesus?

e. Agama Sebagai Usaha Manusia

Dalam Alkitab dijelaskan bahwa manusia sebagai kawanan domba Allah, sedangkan
gembalanya adalah Tuhan. Dia (Allah) datang dari sorga untuk mencari domba-domba yang
hilang. Jadi Allah yang mencari manusia bukan sebaliknya manusia yang mencari Allah.
Manusia tidak sadar bahwa jika Allah menyatakan diriNya maka manusia bisa mengenal Allah.
Jadi Allah telah mengirimkan Yesus kepada manusia sehingga manusia dapat mengenal Allah
secara khusus keselamatan (sorga) yang disediakan oleh Tuhan (bandingkan dengan penyataan
umum dan penyataan khusus)

f. Fungsi Sosial Agama

Secara sosiologis maka fungsi agama dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama adalah
pengaruh yang positif. Dalam hal ini agama berperanan untuk menciptakan ikatan bersama
(interegatif faktor). Apa yang diajarkan dalam agama dilakukan secara bersama-sama dan juga
kewajiban atau perintah dalam agama dilakukan secara bersama-sama. Mengapa dijalankan
oleh umat? Karena nilai-nilai atau kebenaran harus dilakukan secara bersama-sama. Di sisi lain
agama itu membuat masyarakat berkumpul secara bersama-sama.

Walaupun agama berfungsi sebagai integratife faktor akan tetapi agama juga bisa
berfungsi menjadi disentegratif agama. Artinya bahwa agama memiliki kekuatan yang dapat
memecah-mecahkan masyarakat. Bahkan bisa juga menghancurkan masyarakat. Hal ini

7
disebabkan kuatnya agama sebagai pengikat. Dengan demikian agama dapat mengakibatkan
interegatif faktor dan disintegratif agama (Philips 2004) adapun fungsi agama sebagai berikut:

1. Transmisi atau pewarisan: yaitu untuk meneruskan ke setiap generasi sense at


identity melalui kebiasaan-kebiasaan ceritera dan kelanjutan historis yang dimiliki
bersama.
2. Translasi atau penerjemahan: yakni untuk menolong individu-individu menafsirkan
peristiwa-peristiwa kehidupan, mendapatkan suatu bermakna dan bertujuan, dan
memahami hubungan-hubungannya dengan keseluruhan yang lebih besar (baik dalam
arti sosial maupun kosmis).
3. Transaksi: yakni untuk menciptakan dan mempertahankan suatu komunitas yang
sehat dan memberi penuntun terhadap perilaku-perilaku moral dan hubungan-
hubungan etis.
4. Transformasi: yakni sebagai pengembangan kedewasaan dan pertumbuhan yang
terus-menerus, menolong umat beragama untuk merasa lebih penuh dan komplit.
5. Transendensi: yakni untuk memuaskan kerinduan untuk memperluas batasan-batasan
diri yang dipersepsikan, menjadi lebih satu terhadap aspe kehidupan yang lebih sakral,
dan mengalami persekutuan atau penyatuan dengan dasar Keberadaan yang mutlak (
Paristiyanti 2016).

g. Tujuan Agama

Tujuan pendidikan agama adalah kerajaan Allah. Artinya disini bahwa tujuan agama
adalah untuk mempromosikan kerajaan Allah atau sorga Tujuan pendidikan agama Kristen
ialah: Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putera-
puteri gereja agar mereka terlibat dalam penelahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan
bimbingan Roh Kudus. Pendidikan Agama Kristen juga bertujuan untuk mendidik semua
putra-putri gereja agar mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja, dan
supaya mereka diperlengkapi untuk memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri
kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta bertanggung jawab di
bawah kedaulatan Allah Bapa dari kemuliaanNya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang
dipilih dalam Yesus Kristus Robert R. Boelke 2010). Pembentukan jiwa atau budi pekerti
merupakan salah satu tujuan ajaran agama. Harus menuntun semua umatnya agar bersikap
dengan baik dan benar. Mengapa jiwa dan budi pekerti manusia tidak baik dikarenakan
ketidakmampuan sipemeluk agama tidak dapat menghayati tujuan dari agamanya sendiri. Sisi

8
lain adapun tujuan ajaran agama adalah menegakkan kepercayaan manusia hanya kepada
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, mengatur kehidupan manusia di dunia agar kehidupan teratur
dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahteraan hidup, lahir dan batin, dunia akhirat,
menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatannya hanya kepada Allah dan
menyempurnakan anak manusia.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang
diyakini, bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia. Agama memberikan warna dalam
kehidupan manusia hal ini terlihat dari kehidupan manusia. Karakter seseorang dipengaruhi
oleh keyakinan ajaran agamanya. Fenomena agama tidak pernah tidak ada dalam kehidupan
manusia. Selalu hadir dalam kehidupan manusia. Hal ini diakibatkan oleh kelemahan manusia
sehingga bergantung sepenuhnya kepada Allah. Di Indonesia masalah agama adalah masalah
yang sangat sensi dalam kehidupan masyarakat dan sangat mudah mendatangkan konflik
tingkat lokal maupun religional. Itulah sebabnya di Indonesia tidak diijink saling menjelek
agama orang lain. Komunikasi antara umat beragama ba secara lembaga maupun secara
perorangan dalam hidup sehari-hari haruslah dibangun. Pergaulan lintas agama dapat dibangun
secara positif sebaga pergaulan antar manusia dan hendaknya dihindari perdebatan antara
agama Kita harus bijaksana.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasandalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalahini.Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan
kritik dansaran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisanmakalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Tim MPK Pendidikan Agama Kristen Universitas Negeri Medan. 2020 . Matakuliah
Pengembangan Kepribadian Untuk Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Pendidikan Agama
Kristen. Medan : PMS Partama Mitra Sari

11

Anda mungkin juga menyukai