Disusun oleh :
ANGKATAN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Hanya kepada- Nya lah kami
meminta pertolongan. Tak lupa sholawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan nabi
besar kita, nabi Muhammad SAW.
Dengan pertolongan- Nya, kami bisa menuntaskan makalah yang bertema" Peran
Agama dalam Kehidupan Manusia” Pada isi makalah hendak kami uraikan Analisis
Kedududukan dan perbandingan keanekaragaman pemahaman agama serta nilai agama
dalam kehidupan.
Ada pula maksud dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bpk. Drs.
Chakam Failasuf M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan agama islam dan
pihak yang sudah menunjang dalam penyusunan makalah ini yang tidak disebutkan satu
persatu sehingga makalah ini bisa berakhir tepat pada waktunya.
Harapan kami pada makalah ini semoga bisa berguna untuk para pembacanya. kami
pula menyadari masih banyak kekurangan kami dalam penataan makalah ini oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik serta anjuran dari para pembaca buat membangun serta
menyempurnakan makalah kami ini.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 16
3.2 Saran........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi
nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang
ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
4
1.3 Tujuan Pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Kehidupan tidak pernah lepas dengan agama, agama merupakan petunjuk dan
arah untuk orang orang yang tersesat dan buta akan nilai-nilai, moral agama yang
berada di masyarakat. Dengan memiliki dan berpegang teguh kepada agama
seseorang akan selalu berada pada di jalan yang benar dan dapat bermanfaat bagi
orang di sekitarnya. Agama adalah segalanya, agama adalah fondasi dari segala
fondasi.
Agama mempengaruhi segala hal yang ada di kehidupan, agama mencakup
semua lingkup seperti pendidikan, perekonomian, politik, dll. Tetapi kini hampir
semua orang tidak menyadari bahwa agama merupakan landasan semua itu, orang
berfikir bahwa segala hal yang ada di kehidupan ini berdiri sendiri. Maka dari itu
kami membahas “Peran Agama dalam Kehidupan” untuk mengingatkan dan
memberitahukan bahwa agama mempunyai peran dalam segala segi kehidupan
Agama dalam kehidupan manusia memiliki peran yang sangat penting karena
dengan turunya agama untuk kehidupan manusia adalah agar manusia menjadi pribadi
yang lebih baik. Peran agama dalam kehidupan manusia adalah memberikan nilai
moralitas yang baik, menghidupi nilai moralitas dalam kehidupan sehari – harinya
serta memiliki prinsip berkehidupan yang baik. Menumbuhkan sifat kejujuran, sikap
keadilan serta mengerti makna toleransi yang baik. Proses kehidupan manusia tidak
akan terlepas dari peran agama dikarenakan agama memiliki peran yang sangat
mendukung untuk manusia agar bertindak kebaikan dihidupnya.
6
B. Makna Agama
Agama bukan sesuatu yang bisa dipahami melalui definisi-definisi belaka,
melainkan hanya bisa dipahami melalui deskripsi nyata yang bersumber berdasarkan
sebuah keyakinan yang utuh. Para ahli dalam bidang filosofi, sosiologi, psikologi dan
teologi, telah merumuskan definisi tentang agama menurut caranya masing-masing.
Tidak ada satupun definisi kepercayaan yang bisa diterima secara umum. Menurut
Mukti Ali dalam A. Abuy Sodikin, tidak ada definisi agama yang diterima secara
umum karena memberikan definisi atau pengertian agama itu merupakan hal yang
cukup sulit.
Dalam bahasa Arab, Agama disebut Din yang memiliki arti pemaknaan
banyak. Pemaknaan pokok menurut istilah Din dapat disimpulkan sebagai 4, yaitu
keadaan berutang, penyerahan diri, kuasa peradilan dan kecenderungan alami. Dalam
perspektif berbeda, agama dapat membangunkan kebahagiaan dalam batin yang
paling sempurna dan juga perasaan takut. Menurut Kaswardi dalam Diana Ana Sari
(2019), Meskipun perhatian tertuju kepada adanya suatu dunia yang tidak dapat
dilihat (akhirat), namun agama menjadikan turut terlibat dirinya dalam masalah-
masalah kehidupan seharihari.
Dalam kehidupan manusia, Agama memiliki nilai-nilai untuk individu-
individu atau hubungan dengan kehidupan bermasyarakat, Selain itu, agama juga
memberikan dampak bagi kehidupan seharihari. Agama untuk manusia memiliki
fungsi sebagai sistem nilai atau norma dalam kehidupannya. Umumnya norma-norma
tersebut menjadi sebuah acuannya untuk bersikap, bertingkah laku dan menjalani
kehidupannya agar selaras dengan keyakinan agama yang dianutnya. Dengan begitu,
agama merupakan sebuah makna yang dimana setiap orang memiliki kebebasan
menentukan hak untuk beragama, karena didalamnya manusia menemukan
pandangan hidup dan inspirasi yang dapat menjadi landasan yang kokoh untuk
pembentukan nilai, harkat dan martabat manusia. Pernyataan tersebut sebagaimana
ditafsirkan dalam Surat Al-Kafirun (109): 6.
Agama memberikan doktrin kepada penganutnya dan sebagai sebuah nilai
moral. Agama juga berfungsi sebagai motivasi dalam kehidupan manusia dalam
menjalani aktivitas, karena setiap perbuatan yang didasari dengan keyakinan agama
dinilai memiliki unsur keberkahan, serta bentuk ketaatan. Hubungan ini akan
memberikan suatu pengaruh seseorang untuk berbuat sesuatu berdasarkan
keyakinannya. Sedangkan agama sebagai nilai moral karena dalam melakukan
7
sesuatu tindakan ataupun perilaku seseorang akan terikat dan terhubung pada suatu
ketentuan antara mana yang baik untuknya ataupun buruk untuk dirinya sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya.
b. Menurut filsafat
Kebenaran yang sesuai dengan logika serta diperkuat oleh dalil naqli
ataupun aqli.
8
c. Menurut agama
Menurut agama kedudukan agama merupakan suatu kebenaran yang
mutlak dan jelas yang berdasarkan langsung dari wahyu Allah SWT.
Kedudukan agama menurut perilaku manusia berawal dari hati serta akal,
dimana hati menjadi tempat penguat sifat serta sikap seseorang akan
menghadapi suatu kebenaran, sedangkan akal merupakan untuk berfikir
apakah yang akan didapat benar ataupun salah. Hati manusia sangatah mdah
digoyahkan karena sifat manusia yang berubah – ubah dan rakus. Maka dari
itu hati manusia haruslah berserta dengan agama, juga akal haruslah
berpengetahuan. Pepatah mendefinisikan orang yang memiliki agama tetapi
tanpa pengetahuan sama saja seperti orang yang tidak bisa melihat apa-apa,
sedangkan orang yang berpengetahuan tanpa agama seperti orang yang tidak
bisa berjalan. Maka dengan kata lain manusia harus dapat menjaga hati dan
akal pikirannya guna untk bias menerima paa yang ada di alam semesta ini
(Ramdhansyah, 2018).
9
a. Simbol secara normative yang dibatasi pada keberadaan Al Qur’an, kitab –
kitab yang dianut setiap agama, serta hadits nabi yang merupakan simbol
dari doktrin keagamaan.
b. Simbol secara kultural akibat pola tafsir dan konstruksi social yang berupa
sikap dan perilaku beragama setiap penganutnya.
3. Ritual Agama
Ritual adalah sebuah proses kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang
yang menganut suatu agama yang dimana ritual tersebut sudah diatur
didalamnya. Ritual keagamaan ditujukan pada setiap manusia yang memiliki
serta menganut agama yang sesuai dengan keyakinannya masing – masing,
yang bertujuan untuk memperkuat iman mereka masing – masing. Ritual
keagamaan memiliki makna lain yaitu ibadah, ibadah kepada tuhan yang
10
memiliki tujuan yaitu seseorang dapat merasakan bahwa dia lebih dekat
dengan tuhan dan merasa memiliki hati yang tenang setelah melaksanakan
ibadah. Manusia ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain maupun
mendapatkan pengakuan dari agama itu sendiri, bahwa ia telah taat menjalani
perinta - perintah serta ajaran agamanya. Manusia ingin mendapatkan
kehidupan yang kekal setelah kematian maka ia memaknai bawaha tujuan dari
ritual ataupun ibadah itu adalah ingin mendapatkan kehidupan yang abadi
setelah kematian (Yurwanto, 2014).
2. Lingkungan Keluaga
a. Menumbuhkan Potensi Fitriyah
Memperhatikan dengan cermat keadaan lingkungan dan kemampuan
yang dimiliki oleh anak, maka diperlukan tahap-tahap antara lain orang tua
menempatkan dirinya sebagai proses peletakan dan menumbuh
kembangkan potensi fitriyah yang dimiliki anaknya.
b. Menanamkan nilai-nilai Pendidikan Islam
Nilai-nilai pendidikan islam yang patut diberikan untuk anak adalah
pendidikan iman, pendidikan akhlakul karimah dan pendidikan ibadah.
Pendidikan iman adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan berupa
hakikat keimanan. Hakekat fitrah keimanan ini telah di tetapkan oleh
Alquran dan dikuatkan oleh Rasulullah SAW. Menurut Oman Muhammad
11
Al-Taumy AlSyaibany dalam Suharnis, pendidikan akhlakul karimah
adalah . Pendidikan ibadah adalah seluruh perilaku dalam bentuk
penyerahan kepada-Nya seperti amalan rutinita yaitu salat, puasa dan
zakat.
3. Lingkungan Pekerjaan
Nilai agama yang terkandung pada lingkungan pekerjaan adalah
menumbuhkan sikap etos kerja. Etos kerja meruapakan sikap atau suatu nilai –
nilai norma yang dapat diyakaini oleh seseorang sebagai wujud yang baik serta
menjadi ciri khas dalam dunia pekerjaan. Etos kerja merupakan hal yang sangat
penting untuk dimiliki setiap pekerja. Agama menggambarkan etos kerja sebagai
bentuk cara pekerjaan yang efisien, rajin, teratur, disiplin serta tepat waktu.
Manusia didunia pekerjaan dengan etos kerja yang baik akan membriakan
inspirasi dan motivasi keapda pekerja – pekerja yang lainnya guna mencapai hasil
yang lebih baik lagi.
12
2. Hakikat Peradaban
Didefinisikan konsep sejarah dari kata al-hadârah, di mana Islam juga layak
disebut sebagai al-hadârah,tidak hanya sebagai dîn (agama). Untuk itu, penting
dijelaskan mengenai makna “peradaban” yang diderivasi dari kata dîn itu sendiri,
yaitu al-madaniyyah. Karena harus dicatat bahwa, sejatinya,Islam memiliki satu
konsep peradaban yang terkait erat denganagamanya, yaitu al-madaniyyah atau al-
tamaddun.Kata dîn, secara leksikal, berasal dari kata kerja (fi‘l) dâna-yadînu yang
bermakna atâ’a wa dhalla (taat dan merendahkan diri).Sebagai wujud dari
peradaban inilah kemudian muncul istilah dîwân (plural: dawâwîn), yakni daftar
atau buku, yang di dalamnya dicatat nama-nama prajurit dan orang-orang
dermawan. Kemudian, dîwânjuga merupakan kumpulan bait-bait syair seorang
penyair (majmû‘ahsyi‘r syâ‘ir). Atau,kata dîwân semakna dengan kitâb (buku).
14
diperintahkan oleh agama. Syariah adalah peraturan-peraturan yang diciptakan pokok-
pokoknya agar manusia berpegang kepadanya dalam melakukan hubungan dengan
Tuhan, dengan saudara sesama muslim, dengan saudara sesama manusia, dalam alam
semesta dan dengan kehidupan. Dalam Islam, dimensi praktek agama atau
peribadatan menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-Qur’an,
do’a, dzikir, ibadah kurban,dan ibadah-ibadah lainnya.
Adanya praktik keberagaman dalamkeseharian membuat dan memberikan
dampak kepada segala elemen yang ada di kehidupan seperti:
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama mempunyai peran penting dalam kehidupan, agama menjadi landasan
dalam berprilaku dan mengedepankan moral dan nilai yang ada. Agama
mengarahkan kehidupan manusia menuju ke jalan yang benar. Agama sebagai
landasan dari seagala landasan.
Agama menjadi persoalan sosial, tetapi penghayatan dan pemahamannya
bersifat individual. Apa yang dipahami dan dihayati berdasarkan kepribadian dan
karakteristik setiap individu, oleh karena itu individu harus bersungguh sungguh
dalam mengetahui bahwa Agama mempunyai peran penting dalam kehidupan.
Agama menjelaskan kepada manusia bagaimana menjalani hidup dengan
menyebarkan sikap kebaikan terhadap sesama. Menjalani hidup dengan
memberikan nilai moralitas yang baik. Memakna nilai toleransi antar penganut
agama serta membangun keyakinan yang kokoh. Agama juga mengajarkan
manusia tentang saling tolong – menolong antar sesama serta membangun
kekuatan dalam diri manusia dan juga menguatkan akal pikiran agar dapat
membedakan mana yang baik untuk dirinya dan sekitar serta mana yang buruk
untuk dirinya dan juga sekitarnya.
3.2 Saran
Dari penjabaran diatas pembaca diharapkan dapat memahami isi materi pada
makalah yang telah dibuat dan juga dapat menambah wawasan bagi kita
semua.khususnya pada mahasiswa maupun mahasiswi universitas negeri jakarta
bila mana mendapat kesulitan dalam memahami isi materi pada makalah kami
diharapakan agar memakluminya.oleh karena itu kami juga berharap pada para
16
pembaca untuk memberikan masukan ataupun kritik kepada kami agar dapat
menjadikan kami jadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
17