Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODOLOGI STUDI ISLAM


Fungsi Agama Dalam Kehidupan

Dosen Pengampu : Dra. Misrah,MA

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2

 Lexa Ramdha Coryen 0101233134


 Rio Irawan Munthe 0101232182
 Alvin Syaputra Sitorus 0101232114

PROGRAM STUDI KEMONUKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KEMONUKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

TA.2024
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya milik-Nya,
shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan pengikutnya yang setia.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami
dedikasikan untuk mengungkapkan pemikiran dan pandangan kami terkait dengan fungsi agama
dalam kehidupan

Dalam penyusunan makalah ini, kami mencoba untuk merangkai berbagai informasi, analisis,
dan argumen yang relevan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
fungsi agama dalam khidupan

Tidak lupa, kami ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penulisan makalah ini. Terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan serta masukan yang berharga, serta
kepada teman-teman yang turut berdiskusi dan berbagi ide selama proses penyusunan.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik, saran, dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih
mendalam tentang fungsi agama dalam kehidupan serta menjadi sumbangan kecil kami dalam
upaya memperkaya literatur dan diskusi ilmiah.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
Pendahuluan.....................................................................................................................................1
Latar Belakang..........................................................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................................................1
Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
ISI....................................................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN.......................................................................................................................2
2.2 AGAMA DALAM KEHIDUPAN.........................................................................................2
2.3 AGAMA DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU.....................................................................2
2.4 AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT...........................................................3
2.5 DOKTRIN KEPERCAYAAN AGAMA...............................................................................4
BAB III............................................................................................................................................6
Penutup............................................................................................................................................6
Kesimpulan..................................................................................................................................6
Saran.............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7

ii
BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian
Agama merupakan
Tujuan agama
bagian dan dimensi-dimensi
integral yang terkandung
dari kehidupan manusia sepanjangdisejarah
dalamnya?
peradaban.
2. Apa peran
Seiring agama
dengan dalam kehidupan
perkembangan individu?
zaman, pengertian dan peran agama dalam kehidupan manusia
1.
3. Memahami
Bagaimana konsepmemengaruhi
agama dasar agama dan dimensi-dimensi
kehidupan sosial danyang
moralterkandung
masyarakat?di dalamnya.
mengalami perubahan yang signifikan. Dalam konteks globalisasi dan pluralisme saat ini,
2.
4. Menganalisis
Apa saja peran
doktrin agama dalam
kepercayaan membimbing,
dalam agama menolong,
Islam dan dan
bagaimanamengendalikan
relevansinya
pemahaman yang komprehensif mengenai agama dan perannya dalam kehidupan individu dalam
kehidupan
kehidupan individu.
sehari-hari?
maupun masyarakat menjadi semakin penting.
3. Mengidentifikasi pengaruh agama dalam membentuk moral dan perilaku sosial masyarakat.
4. Menyelidiki doktrin kepercayaan dalam agama Islam dan hubungannya dengan
praktik kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN
Kata agama dalam bahasa Arab adalah ad-din yang artinya kepatuhan, kekuasaan, atau
kecenderungan. Agama bisa juga berasal dari gabungan "a" yang artinya tidak dan "gama" yang
artinya kacau. Jadi, agama artinya tidak kacau. Agama juga merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris, yaitu religion atau religi yang artinya kepercayaan dan penyembahan Tuhan. Agama
dapat meliputi beberapa dimensi. Pertama, tata keimanan atau keyakinan atas adanya sesuatu
yang mutlak diluar manusia. Kedua, tata kepribadian manusia kepada yang dianggapnya mutlak.
Ketiga, tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai
dan sejalan dengan keimanan dan tata kepribadian.

2.2 AGAMA DALAM KEHIDUPAN


a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup,pengendali utama kehidupan manusia adalah
kepribadiannya yang mencakup keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam
pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur
pokoknya terdiri dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan
baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenang.

b. Penolong Dalam Kesukaran,orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya)
akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung menyesali
hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang
beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan
lapang dada. Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian
dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan
kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu
menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu

c. Pengendali Moral,Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan


disetiap ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat diperhatikan dan di
junjung tinggi dalam Islam. Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah.
Dalam Al-Qur'an ada ayat yang berbunyi: "dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang tuamu)
uf!!" Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta dihormati
kepada anak. Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral, mulai dari
berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia lain (hablum minannas
atau hubungan sosial).

2.3 AGAMA DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU


Agama dalam kehidupan individu juga berfungsi sebagai:

2
➤ Sumber nilai dalam menjaga kesusilaan

Di dalam ajaran agama terdapat nilai-nilai bagi kehidupan manusia. Nilai- nilai inilah
yang dijadikan sebagai acuan dan sekaligus sebagai petunjuk bagi manusia. Sebagai petujuk
agama menjadi kerangka acuan dalam berpikir, bersikapdan berperilaku agar sejalan dengan
keyakinan yang dianutnya.

➤Agama sebagai sarana untuk mengatasi frustasi

Menurut pengamatan psikolog bahwa keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingkah
laku keagamaan. Orang yang mengalamifrustasi tidak jarang bertingkah laku religius atau
keagamaan, untuk mengatasi frustasi nya. Karena seseorang gagal mendapat kepuasan yang
sesuai dengan kebutuhannya, maka ia mengarahkan pemenuhan nya kepada Tuhan. Untuk itu ia
melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui ibadah, karena hal tersebut yang dapat melahirkan
tingkah laku keagamaan.

➤Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan

Agama mampu memberikan jawaban atas kesukaran intelektual kognitif, sejauh


kesukaran itu diresapi oleh keinginan eksistensial dan psikologis, yaitu oleh keinginan dan
kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupannya, agar dapat menempatkan diri secara
berarti dan bermakna ditengah-tengah alam semesta ini.

2.4 AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


Tugas manusia didunia itu ibadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Agama dapat
berfungsi sebagai pustaka kebenaran . Manusia menyelesaikan tantangan-tantangan hidup
dengan menggunakan agama karena manusia percaya dengan keyakinan yang kuat bahwa agama
memiliki kesanggupan dalam menolong manusia. Fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat
antara lain sebagai berikut :

1. Fungsi Edukatif, yakni agama memberikan bimbingan dan pengajaran tentang boleh atau
tidaknya suatu tindakan maupun perbuatan

2. Fungsi Penyelamat, yakni agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu yang sakral dan
tertinggi yaitu Tuhan, dan juga membantu untuk berkomunikasi dengan-Nya sehingga dalam
hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan

3. Fungsi Pengawasan Sosial, yakni agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral
(yang dianggap baik)

4. Fungsi Memupuk Persaudaraan, yakni persaudaraan atas dasar satu iman, adalah kesatuan
tertinggi karena dalam persatuan ini, manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja,
melainkan seluruh pribadinya

3
5. Fungsi Transformatif, yakni mengubah bentuk kehidupan baru atau menggangti nilai-nilai
baru yang lebih bermanfaat

Hal ini dapat kita lihat ketika manusia mengalami kesulitan hidup, musibah, dan berbagai
macam bencana yang menerpanya, manusia akan mengeluh dan meminta pertolongan kepada
Allah SWT. Manusia perlu beragama dan membutuhkan Allah SWT sebagaimana diungkapkan
dalam ayat Al-Qur'an berikut :
¹´i
¹ : ' ˚ ˚ :˚ ´' ›˚ ˚ p :¸ ´ ˚ ˚'
´¹i˜²
˜ ˚
' 3´ ´ ˚ ' ´ ¸ p ´ ' ˚ i˚ ¸
œ

Artinya : "Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah. Hanya Allah Yang Maha Kaya lagi
Maha Terpuji (Q.S Fatir (35):15)

Islam salah satu agama yang samawi yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW, seperti ditegaskan dalam Al-Qur'an. Islam adalah agama yang memiliki komitmen tinggi
terhadap peradaban. Allah SWT berfirman :

˚ ˚ :˚ 3´
3¸ ˚ ˚' 3˚ ˚ p˚ 3˚ ´ p˚ 3¸ ´ :˚ ˚ ˚ ' ¸Æ p˚ ´ œ˚ ² ¸ ˚ ' '3˝ ˚ ˚˚
i˚ „ ˚' ÷
¸¹: ˚´ ´ p ˚ ´ ˚ ´ :˚´ ¸ ´ p˚˚: ¸ p˚ ˚ p ¹¸ ´ ´ ' ² ´' ´ ¹ ´ i˚ ˚ :˚
¹ p p t
´ p˚ ˚: ¸ 3˚ ´ ´ p˚ ˚ ~ ² ˚ '
p˚ ˚ ˚ ' ˚ ˚ ´'p
œ

Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang
beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (Q.S Ali.Imran : (3):110)

2.5 DOKTRIN KEPERCAYAAN AGAMA


Doktrin adalah ajaran tentang asas-asas suatu aliran politik keagamaan, dan pendidikan
segolongan ahli limu pengetahuan. Istilah doktrin berkaitan dengan suatu kebenaran dab ajaran
yang keduanya tidak dapat di pisahkan karena penegasan tentang kebenaran dilakukan melalui
ajaran. Sedangkan hal yang diajarkan biasanya berupa kebenaran. Dengan demikian ,doktrin
berisi tentang ajaran kebenaran yang sudah tentu memiliki nuansa filosofis. Doktrin banyak di
temukan dalam keyakinan setiap agama, seperti islam dan agama lainya, dan dijadikan sebagai
pondasi utama yang harus dijunjung oleh umat suatu agama.doktrin utama dalam agama islam
adalah iman, islam, dan ihsan. Setiap umat islam yang mempelajari, mendalami, dan memahami
agama islam pasti mengetahui bahwa islam dibangun di atas pilar utama, yakni iman, islam, dan
ihsan, sebagaimana tergambar dalam hadist nabi sholallahu'alaihi wasallama yang di riwayatkan
4
umar bin khattab radhiallahu 'anhu suatu ketika, kami para sahabat duduk di dekat rasulullah
shoallahu'alahi wasallama. Tiba-tiba, muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian
yang sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Tidak tampak padanya ciri-ciri dari melakukan
perjalanan jauh dan tidak ada juga di antara kami yang menganalnya. Dia segara duduk di
hadapan Nabi shallahu'alahi wasallama, lalu lutunya di sandarkan kepada lutut Nabi
shalallahu'alahi wasallama dan meletakan kedua tanganya di atas kedua paha Nabi
shalallahu'alaihi wasallama, kemudia ia berujar, ' Hai, muhammad, beritahukan kepadaku

5
tentang islam. ' kemudian rasulullah menjawab, 'islam adalah engkau bersaksi tidak ada yang
berhak disembah kecuali hanya allah dan sesungguhnya muhammad adalah utusan allah
menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan menunaikan haji ke
baitullah.

Jika engkau telah memiliki kemampuan melakukanya. Lelaki itu berkata, ' engkau benar.'
Kemudian dia bertanya lagi, ' beritahukan kepadaku tentang iman. 'Nabi menjawab, ' iman
adalah engkau beriman kepada allah para malaikatnya, kitab kitabnya, para rasulnya, hari akhir,
dan beriman kepada takdir allah yang baik dan buruk.' Dia berujar, ' engkau benar. 'Dia bertanya
lagi, ' jelaskan kepadaku tentang ihsan. 'Beliau menjawab, ' engkau menyembah allah seolah-olah
engkau melihatnya. Jika tidak sanggup melihatnya, maka sesungguhnya allah melihat dirimu. '
dia berujar lagi, ' jelaskan kepadaku tentang hari kiamat. 'Rasulullah menyanggah, ' tidaklah yang
ditanya lebih tahu daripada yang bertanya. ' kabarkan kepadaku tanda-tandanya.' Beliau
menjawab, ' jika seorang budak perempuan melahirkan tuanya, dan jika engkau melihat orang
yang tidak beralas kali, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-
megahan menjnggikan bangunan.' Selanjutnya laki-laki itu pergi. Aku diam sejenak, lalu
rasulullah bersabda,' wahai umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi? ' aku menjawab, allah
dan rasulnya lebih tahu, ' rasulullah menjelaskan, ' sesungguhnya dia malaikat jibril yang datang
kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian. ""( H.R Muslim)

Jadi, menjadi pemeluk agama islam, haruslah sungguh-sungguh tunduk dan menyerahkan
diri kepada allah dengan mendeklarasikan imanya hanya kepada allah yang maha esa dan
menaati aturan-aturannya yang sudah ditetapkannya dalam al-qur'an dan hadist. Rukun iman
meliputi iman kepada eksistensi allah para malaikatnya, kita-kita allah, rasul-rasul allah, hari
akhir, dan percaya dengan takdir baik dan buruk yang di tetapkan allah. Rukun islam meliputi
syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji. Ihsan memiliki makna ketika seseorang beribadah
seakan-akan dia melihat allah tetapi jika tidak mampu melihatnya, dia harus memiliki keyakinan
dan kesadaran yang jernih bahwasanya allah melihat ibadah yang dia kerjakan. Jadi, doktrin
islam, iman, dan ihsan merupakan satu kesatuab yang tidak dapat di pisahkan antara satu dengan
yang lainya.

6
BAB III

Penutup

Kesimpulan
1. Agama bukan hanya sekadar kepercayaan atau penyembahan kepada Tuhan, tetapi
juga mencakup dimensi-dimensi seperti keyakinan, kepribadian, dan kaidah moral.
2. Saran
Dalam kehidupan individu, agama berperan sebagai pembimbing, penolong dalam kesukaran,
dan pengendali
1. Pendidikan moral, Perkuat
Agama: membantu individu dalam
pendidikan agamamenjalani kehidupan denganpemahaman
untuk mempromosikan penuh yang
ketenangan dan kesabaran.
mendalam tentang nilai-nilai universal dan toleransi.
2.3. Dialog
Dalam konteks masyarakat,
Antaragama: Dorong agama memiliki
dialog fungsi untuk
antaragama edukatif, penyelamat,
mengatasi pengawasan
stereotip sosial,
dan membangun
memupuk persaudaraan, dan transformatif,
kerjasama dalam memecahkan masalah sosial. memainkan peran penting dalam membentuk
struktur sosial Resilien:
3. Kemampuan dan moralIntegrasikan
masyarakat. nilai-nilai agama dalam pengembangan kemampuan
4. resilien
Doktrinuntuk
kepercayaan dalam agamahidup.
menghadapi cobaan Islam, seperti iman, Islam, dan ihsan, memberikan
landasan filosofis
4. Penggunaan dan praktis
Teknologi: bagi pemeluknya
Manfaatkan teknologi dalam menjalani kehidupan
untuk menyebarkan sehari-hari,
pesan-pesan keagamaan
menekankan pada ketaatan
yang positif dan inspiratif. kepada Allah dan prinsip-prinsip moral yang tinggi.
5. Kemitraan dengan Pemerintah dan LSM: Bangun kemitraan dengan pemerintah dan LSM
Dengan
untuk memahami
mendukung secara mendalampembangunan
program-program konsep agama dan implikasinya
berbasis dalam kehidupan
nilai-nilai agama.
6. Kajian Agama: Dukung pengembangan kajian agama yang mendalamdan
manusia, diharapkan dapat tercipta kerangka pemahaman yang inklusif harmonis
untuk dalam
memahami
masyarakat
implikasi yangagama
ajaran beragam keyakinan
dalam dan budaya.
kehidupan.
7. Pengarusutamaan Kesetaraan Agama: Pastikan perlindungan terhadap hak-hak pemeluk
agama dan kebebasan beribadah.
8. Penguatan Etika dan Moral: Tingkatkan penguatan etika dan moral berbasis agama dalam
kehidupan sehari-hari.

7
DAFTAR PUSTAKA
1 Mukti Ali, Universalitas dan Pembangunan, (Bandung: IKIP Bandung, 1971), hlm. 4.
2 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982), hlm.
172
3 Sudadi, Pengantar Studi Islam, (Kebumen: Mediatera, 2015)hlm. 137.
4 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 12
5 Nasuiton, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran, hlm. 292.
6 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid 1, (Jakarta: UI Press,
1979), hlm.9-10.
7 Ibid., h 11
8 M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi: Hidup Bersama Al-Qur'an, (Bandung: Mizan,
2000), hlm. 64
9 Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat, hlm. 377-378
10 Komaruddin Hidayat dan Muhammad Wahyuni Nafis, Agama Masa Depan Perspektif
Filsafat Per-ennial, (Jakarta: Paramadina, 1995) hlm. 33-34.
11 Komaruddin Hidayat, Psikologi Beragama: Menjadikan Hidup Lebih Nyaman dan
Santun (Jakarta: Hikmah, 2006) hlm. ix-x
12 Ibid., hlm. X
13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pus
taka, 1989), hlm. 211.
14 Adeng Mucthar Ghazali, Agama dan Keberagaman dalam Konteks Perbandingan
Agama, (Band ung: Pustaka Setia, 2004), hlm. 51.
15 Anshari, limu, Filsafat dan Agama, hlm. 142.
16 Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm. 38
17 Hidayat, Psikologi Beragama: Menjadikan Hidup Lebih Nyaman dan Santun, hlm. 60-61.
18 Zuly Qodir, Sosiologi Agama: Teori dan Perspektif Keindonesiaan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2018) hlm. 90.
19 Ibid., hlm. 171
20 Sjamsudhuha, Pengantar Sosiologi Islam: Pencerahan Baru Tatanan Masyarakat
Muslim, hlm. 150-151

Anda mungkin juga menyukai