Anda di halaman 1dari 16

Pentingnya Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi

Oleh :
Nama : Luh De Novitariani
No Absen : 01
Kelas : A14 A
Nim : 203213205

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-NYA

lah saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah disusun guna memenuhi tugas pada mata pelajaran Agama. Selain

itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan Pentingnya Pendidikan Agama di

Perguruan Tinggi bagi pembaca dan juga penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada

bapak/ibu dosen selaku pembimbing mata kuliah Agama yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan bidang studi yang

saya tekuni.

Namun terlepas dari hal itu, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna,sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun

demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan,

semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Gianyar,28 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar isi ..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................1

1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................3

2.1 Definisi Agama dan Pendidikan agama ...................................................................3

2.2 Mengapa Pendidikan Agama penting di Perguruan Tinggi......................................4

2.3 Dampak Negatif dari Kurangnya Pendidikan Agama ..............................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................................7

3.1 Simpulan

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan agama merupakan pelajaran yang wajib dalam kurikulum sekolah dasar

sampai perguruan tinggi. Pendidikan agama merupakan Pendidikan dasar,menengah,dan

tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut

penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Dalam

kehidupan ini, kita dituntut dengan kewajiban-kewajiban agama yang selalu mengikat untuk

mengerjakan kewajiban tersebut dan untuk melakukannya tentu kita harus mempelajarinya

terlebih dahulu. Untuk meningkatkan kualitas agama dan moral yang baik tentu seorang

siswa harus ditunjang dengan pendidikan agama yang luas dan mendalam. Karena dalam

jaman globalisasi sekarang ini, pendidikan agama justru mengalami kemerosotan dalam

dunia pendidikan sehingga banyak siswa/peserta didik yang akhlak dan moralnya tidak baik

bahkan cenderung melanggar ajaran agama. Hal tersebut didasari karena kurangnya

pengetahuan peserta didik tentang larangan-larangan agama dan hukum tentang agama. Di

perguruan tinggi, Pendidikan agama termasuk dalam kategori mata kuliah umum,hal inilah

yang biasanya dianggap kurang penting dibandingkan dengan mata kuliah jurusan/program

studi. Yang dimaksud dengan mata kuliah umum adalah sebagai sebuah sebutan untuk

kordinasi mata kuliah yang diberikan secara umum untuk seluruh mahasiswa dari semua

fakultas,semua jurusan,dan semua program studi. Mata kuliah umum mengkoordinasikan

mata kuliah yang termasuk bidang pendidikan umum, yaitu mata kuliah yang tidak hanya

menekankan pada aspek kognitif dan keterampilan semata, melainkan lebih menekankan

pada aspek konatif,moral,mental,nilai,serta makna yang menjadi karakter dasar kemanusiaan.

Mata kuliah agama sangat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai keimanan pada

mahasiswa. Terutama pada kondisi sekarang ini pergeseran nilai sebagai akibat dari arus

1
perkembangan teknologi informasi telah meluluh lantahkan nilai moral dan keagamaan.

Maka Pendidikan agama di perguruan tinggi diharapkan dapat mengajarkan dan mendidik

mahasiswa tetap berpegang teguh pada nilai keimanan dan ketakwaan serta diharapkan dapat

menjadi contoh untuk memperbaiki moral dan karakter pada generasi muda.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi Agama dan Pendidikan Agama

2. Mengapa Pendidikan Agama penting di Perguruan Tinggi

3. Dampak Negatif dari kurangnya Pendidikan Agama

1.3 Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Mampu memahami dan menerapkan pentingnya Pendidikan agama di perguruan tinggi

2. Tujuan khusus

a. Mampu memahami dan menjelaskan definisi agama dan pendidikan agama

b. Mampu memahami dan menjelaskan dampak social dari kurangnya pendidikan

agama

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengambil

makna dari pentingnya Pendidikan agama sehingga dapat diterapkan dan menjadi pedoman

dalam masa depan serta dapat memberikan edukasi tentang dampak negative dari kurangnya

Pendidikan agama tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Agama adalah system yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan

Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya dan pandangan dunia

yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia agama merupakan suatu socia yang mampu mengatur tata keimanan dan

kepercayaan serta ibadah pada Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan tata kaidah yang

berkaitan langsung dengan ciri pergaulan manusia dengan manusia lainnya ataupun manusia

dengan lingkungan sekitarnya. Kata “Agama” merupakan socia yang berasal dari socia

Sansekerta berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini ialah religi

yang berasal dari socia Latin religio serta berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti

“mengikat social”. Maksudnya dengan bereligi, seseorang telah mengikat dirinya kepada

Tuhan. Beragam agama memiliki catatan, socia,dan kesucian yang digunakan untuk

menjelaskan makna dari hidup itu sendiri dan menjelaskan asal usul kehidupan manusia

dimasa yang lalu ataupun terciptanya alam semesta. Kata Agama berasal dari socia

Sanskerta dari akar kata “a” yang berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Jadi secara

etimologi agama diartikan sebagai sesuatu yang tidak kacau atau tidak pergi,tetap ditempat

diwarisi secara turun temurun.

Pengertian agama menurut para ahli:

1. Prof Dr.m. Drikarya

Agama adalah suatu keyakinan karena adanya kekuatan supranatural yang mengatur

serta menciptakan alam dan seisinya

3
2. Emile Durkheim

Agama adalah suatu system yang terdiri dari kepercayaan serta praktik yang memiliki

keterhubungan dengan hal yang suci dan juga menyatukan semua penganutnya dalam

suatu komunitas moral yang sering disebut dengan umat.

3. Agama adalah suatu system yang terdiri dari kepercayaan serta praktik yang memiliki

keterhubungan dengan hal yang suci dan juga menyatukan semua penganutnya dalam

suatu komunitas moral yang sering disebut dengan umat.

4. H.Moenawar Chalil

Agama adalah perlibatan tingkah laku manusia dalam melakukan hubungan dengan

kekuatan supranatural sebagai konsekuensi atas pengakuannya

5. Jappy Pellokild

Agama adalah percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta mempercayai hukum-

hukumnya.

6. Hendro Puspito

Agama adalah suatu nilai yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta

yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.

7. Luckman

Agama adalah suatu kemampuan organisme yang dimiliki oleh manusia agar mampu

untuk mengangkat alam biologisnya,dapat dilakukan melalui cara pembentukan alam-

alam maknawi yang objektif dan mempunyai daya ikat moral serta melingkupi.

8. Anthony F.C. Wallace

Agama adalah suatu perangkat upacara yang diberikan rasionalisasi melalui adanya

mitos dan juga menggerakan sebuah kekuatan supranatural dengan maksud agar mampu

tercapai perubahan kondisi pada alam dan manusia.

4
9. Parsons dan Bellah

Agama adalah suatu tingkatan yang paling tinggi dan paling umum dari kebudayaan

manusia.

10. Abdulah (1990:xiv)

Agama merupakan awal dari terbentuknya kesatuan hidup yang diikat oleh keyakinan

akan kebenaran hak yang sama yang memungkinkan berlakunya suatu patokan yang

sama pula.

Secara fungsional agama muncul untuk memelihara integritas dari seseorang atau kelompok

orang agar hubungannya dengan Tuhan,sesamanya dan alam sekitar tetap harmonis atau tidak

kacau. Ketidakharmonisan akan terjadi jika kaidah agama tidak dijalankan sebagaimana

mestinya dan keharmonisan itu sendiri akan tercipta jika kaidah agama terkait moralitas,

nilai-nilai kehidupan tetap dipegang teguh sebagai pondasi kehidupan. Beberapa fungsi dari

eksistensi agama di dunia diantaranya:

1. Mampu memberikan pandangan dunia kepada manusia dan berpengaruh pada

kebudayaan manusia.

2. Mampu menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin tidak mampu dijawab

oleh socia manusia lainnya.

3. Mampu berperan dalam asebuah peranan social karena mengandung garis kode etika

bagi setiap penganutnya.

4. Mampu dijadikan sebagai sumber pedoman dalam berkehidupan.

5. Mampu dijadikan aturan dalam berhubungan antar manusia dengan Tuhannya,antar

socia makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam kehidupan.

6. Menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang benar.

7. Menjadikan pedoman untuk dapat mengungkap suatu kebersamaan.

5
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan suatu

bangsa, karena melalui Pendidikan, kebudayaan di zaman kelangsungan hidupnya serta nilai-

nilai kebudayaan tetap terpelihara. Para ahli pendidikan berpendapat dalam mendefinisikan

Pendidikan antara lain:

1. Menurut Marimba (1962:19) bahwa

“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang

utama”

2. Menurut Gazalba (1994;376) bahwa

“Pendidikan menanamkan laku perbuatan berulang kali sehingga menjadi kebiasaan

yang dijadikan social adat apabila sudah sampai ketingkat adat, laku perbuatan itu

menjadi sanksi, adat memebntuk sifat,sifat seseorang merupakan tabiat atau watak

tabiat rohaniah terutama dan sifat lahir membentuk kepribadian”.

Pendidikan Keagamaan adalah pendidikan dasar,menengah dan tinggi yang mempersiapkan

peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan

tentang ajaran agama dan menjadi ahli ilmu agama. Keagamaan berasal dari kata Agama,

yaitu suatu ajaran kepercayaan kepada Tuhan. Keagamaan berawalan ke dan berakhiran an

yang bermakna sesuatu yang berhubungan dengan agama. Adapun yang dimaksud Pendidikan

Keagamaan adalah memberikan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum

agama menuju kepada terbentuknya kepribadian utama dan memiliki nilai-nilai agama.

2.2 Pentingnya pendidikan Agama di Perguruan Tinggi

Sebagai bagian yang fundamental dalam pembentukan kepribdadian manusia,

pendidikan agama merupakan salah satu factor penunjang dalam pendidikan moral. Manusia

6
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan tidak dapat terwujud secara tiba-tiba,melainkan

melalui proses pendidikan. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup manusia baik di

lingkungan keluarga,sekolah maupun masyarakat. Lingkungan sekolah sendiri merupakan

tempat yang baik untuk kita mendalami ilmu agama, karena di lingkungan sekolah kita dapat

menerima pendidikan yang dapat memepengaruhi perkembangan kepribadian. Pendidikan

agama dalam pendidikan masa kini pun memiliki peranan penting dalam pembinaan akhlak

siswa. Siswa diajarkan untuk berprilaku sesuai dengan syariat yang ada serta menunjang

aspek moral yang nantinya akan dibawa kedalam lingkungan masyarakat. Dalam peraturan

pemerintahan No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan

dengan ketentuan umum pasal 1 yang berisi bahwa” Pendidikan Agama adalah pendidikan

yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta

didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui

mata pelajaran/kuliah pada semua jalur,jenjang, dan jenis pendidikan.” Oleh karena itu

pendidikan agama di Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti

oleh semua peserta didik mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan agama

memiliki kedudukan penting dalam pendidikan nasional yaitu:

1. Selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif,dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab( UU 20/2003,pasal 3)

2. Mengenai tentang pengembangan kurikulum. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang

pendidikan dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

a. Peningkatan iman dan taqwa

7
b. Peningkatan akhlak mulia

c. Peningkatan potensi kecerdasam dan minat peserta didik

d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan

e. Tuntutan pengembangan daerah dan nasional

f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknlogi, seni dan agama

g. Dinamika perkembangan global

h. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Menurut Undang-undang 20/2003 pasal 36.

Pendidikan yang seharusnya merupakan proses transfer ilmu dari seorang guru kepada

murid sehingga membuat murid menjadi pintar dan berakal, kini seolah-olah esensi itu

berkurang, karena tidak adanya pendidikan karakter dan pendampingan karakter yang baik

dari Pembina, guru, orang tua,dan lingkungan sekolah. Tak sedikit remaja yang berprilaku

yang menyimpang dari nilai-nilai agama dan karakter seperti tawuran,balap liar,dan

kenakalan remaja lainnya. Semakin maraknya perubahan dan penodaan moral semata-mata

dimulai dari kurangnya karakter yang bersifat agama pada diri seseorang. Sehingga

pendidikan agama begitu penting bagi mahasiswa di perguruan tinggi karena mereka dapat

meberikan contoh atau dapat menjadi panutan untuk melaksanakan ajaran agama dan

memberikan contoh karakter yang baik bagi teman sebaya atau remaja lainnya. Selain itu

pendidikan agama dapat menjadi tameng yang kuat bagi mereka di tengah krisisnya moral

remaja. Generasi muda juga yang akan membawa nasib masa depan bangsa, agama dan

negara Indonesia. Seperti kata bapak proklamator kita yaitu Ir.Soekarno” Beri aku 1000

orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku

guncang dunia” kutipan pidato Bung Karno tersebut merupakan gambaran betapa pentingnya

peran pemuda sebagai agen perubahan. Dan tentu saja pemuda yang dimaksud adalah

8
pemuda-pemudi yang unggul dan memiliki karakter yang kuat, sikap yang baik, dan juga

sikap spiritual yang kuat pula.

2.3 Dampak Negatif dari kurangnya Pendidikan Agama

Agama merupakan dasar pedoman hidup yang harus ditaati setiap individu. Ajaran

yang terkadung di dalamnya yang berisi perintah, larangan, pedoman baik dan buruk

merupakan Batasan dan benteng yang kuat untuk menyaring setiap pengaruh buruk.

Kurangnya pendidikan agama baik dirumah ataupun di sekolah dapat menjadi pemicu

terjadinya kenalan remaja. Kenakalan remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan ataupun

perbuatan yang melanggar norma,ketentuan dan peraturan hukum. Kenakalan remaja ditinjau

dari aspek agama yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja dimana perilaku

tersebut mempunyai tujuan yang asosial atau amoral yakni dengan perbuatan atau tingkah

laku yang bertentangan dengan nilai soial dan moral yang ada di lingkungan hidupnya baik di

sekolah ataupun masyarakat. Berikut ini adalah pengertian perilaku menyimpang menurut

pandangan beberapa ahli:

1. James Vander Zenden

Menyebutkan bahwa penyimpangan adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang

dianggap ssebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.

2. Robbet M.Z. Lawang

Mengungkapkan penyimpangan adalah semua Tindakan yang menyimpang dari

norma yang berlaku dalam socia socia dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.

3. Bruce J. Cohen

9
Mengatakan bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil

menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompk tertentu

dalam masyarakat.

4. Paul B. Horton

Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai

pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

5. Lewis Coser

Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk

menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan socia.

Perilaku menyimpang juga bisa dikenal dengan nama penyimpangan socia adalah

perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatuhan baik dalam sudut

pandang kemanusiaan(agama) secara individu maupun pembenaraanya sebagai bagian

daripada makhluk socia. Ada beberapa contoh perilaku menyimpang yang sering terjadi di

Indonesia:

1. Mencuri

2. Penyalahgunaan narkoba

3. Balap liar jalanan

4. Penyimpangan seksual

Penyimpangan seksual sangat beragam sejenisnya seperti pedofilia,fetishme,dan

LGBT. Untuk kasus LGBT di beberapa negara menganggap hal ini bukan perilaku

yang menyimpang. Semuanya bergantung pada masing-masing kebijakan pemerintah

dan norma masyarakat di negara tersebut. Khusus untuk pedofilia hal tersebut

sangatlah menyimpang dan ditentang masyarakat karena dapat merusak masa depan

anak.

10
5. Berjudi

Berjudi adalah kegiatan mempertaruhkan sejumlah uang atau benda berharga untuk

suatu hasil yang tidak pasti dengan bertujuan memenangkan uang atau benda berharga

lain. Beberapa agama telah melarang kegiatan berjudi. Karena kegiatan berjudi sangat

merugikan tetapi menimbulkan efek ketagihan.

6. Berhubungan seksual di luar nikah

7. Menggunakan pakaian yang tidak sesuai norma/ terlalu memperlihatkan bentuk tubuh

8. Memfitnah

9. Pembunuhan

10. Kecanduan teknologi dan lain-lain.

11
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN

Makalah pentingnya pendidikan agama di perguruan tinggi dibuat untuk menginformasikan

definisi agama dan pendidikan agama, pentingnya pendidikan agama di perguruan tinggi dan

dampak social dari kurangnya pendidikan agama Jadi secara fungsional agama muncul

untuk memelihara integritas dari seseorang atau kelompok orang agar hubungannya dengan

Tuhan,sesamanya dan alam sekitar tetap harmonis atau tidak kacau. Keagamaan berasal dari

kata Agama, yaitu suatu ajaran kepercayaan kepada Tuhan. Keagamaan berawalan ke dan

berakhiran an yang bermakna sesuatu yang berhubungan dengan agama. Adapun yang

dimaksud Pendidikan Keagamaan adalah memberikan bimbingan jasmani dan rohani

berdasarkan hukum-hukum agama menuju kepada terbentuknya kepribadian utama dan

memiliki nilai-nilai agama. Sehingga pendidikan agama begitu penting bagi mahasiswa di

perguruan tinggi karena mereka dapat meberikan contoh atau dapat menjadi panutan untuk

melaksanakan ajaran agama dan memberikan contoh karakter yang baik bagi teman sebaya

atau remaja lainnya. Selain itu pendidikan agama dapat menjadi tameng yang kuat bagi

mereka di tengah krisisnya moral remaja. Generasi muda juga yang akan membawa nasib

masa depan bangsa, agama dan negara Indonesia. Kenakalan remaja adalah suatu bentuk

aktivitas, kegiatan ataupun perbuatan yang melanggar norma,ketentuan dan peraturan hukum.

Kenakalan remaja ditinjau dari aspek agama yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh

remaja dimana perilaku tersebut mempunyai tujuan yang social atau amoral yakni dengan

perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan nilai soial dan moral yang ada di

lingkungan hidupnya baik di sekolah ataupun masyarakat. Sekian materi yang dapat saya

jabarkan, semoga makalah ini dapat memberikan informasi sekaligus memberikan dorongan

kepada pembaca tentang pentingnya pendidikan agama di perguruan tinggi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Faisol,20 November 2015, Penting Agama Dalam Kampus,

http://faisolrj.blogspot.com/2015/11/penting-agama-dalam-kampus.html?m=1,Diakses,

28 Oktober 2020.

Mulyaningsih,Rossi,Kurangnya Pendidikan Agama dan Krisis Moralitas

Bangsa,Redaksihttps://islamkaffah.id/kurangnya-pendidikan-agama-dan-krisis-moralitas-

bangsa/amp/, Diakses 28 Oktober 2020

Wikipedia, Agama,https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama, Diakses 28 Oktober 2020

Widya Ariesta,Freddy,16 April 2019,Peran Pendidikan Agama dan Moral dalam pendidikan

di Indonesia,Binus University,https://pgsd.binus.ac.id/2019/04/16/peran-pendidikan-agama-dan-

moral-dalam-pendidikan-di-indonesia/,Diakses 28 Oktober 2020.

Yusron,14 Desember 2017,Pengertian Agama, https://belajargiat.id/agama/, Diakses 28

Oktober 2020.

Yonavilbia,Eka,20 Mei 2016,Pendidikan Agama Berperan Tekan Penyalahgunaan

Naarkoba,,Info Publik,http://infopublik.id/read/157327/pendidikan-agama-berperan-tekan-

penyalahgunaan-narkoba.html, Diakses 28 Oktober 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai