PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasa pemerintahan setelah orde baru, system pendidikan di
Indonesia semakin menanjak. Pemerintah semakin gencar dan giat
memperluas jaringan system pendidikannya, dengan dibuatnya Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Indonesia menunjukan
keseriusannya dalam pendidikan di tanah air. Disamping sector bantuan dana
pendidikan yang semakin diperhatikan, pemerintah pun selalu mencari
kurikulum yang terbaik untuk perkembangan anak didik di Indonesia.
sebelum itu berkembang, pada masa sebelum kemerdekaan banyak tokoh-
tokoh pendidikan Indonesia yang sudah mengawali perjuangannya, seperti
yang sudah kita kenal tokoh pendidikannya adalah Ki Hadjar Dewantara yang
sekarang menjadi tokoh pahlawan nasional.
Penting bagi kita selaku generasi penerus bangsa seyogyanya selalu
mengenang kepahlawanan generasi sebelum kita, jati diri bangsa-bangsa
tercermin dari kepeduliannya terhadap jasa pahlawannya.
Pada masa penjajahan di Indonesia, banyak bermunculan wadah-wadah
pendidikan yang berjuang seperti hal nya yang sekarang kita kenal adalah
sekolah. Ada beberapa perbedaan yang mencolok antara sekolah jaman
sekarang dan masa penjajahan. Diantaranya adalah dari tidak adanya wadah
pengaturan system, keberadaan wadah itu sangat penting untuk menjadi
komponen penggerak pendidikan.
Didalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal mangenai kepanduan
HW (Hizbul Wathan). Kepanduan HW dalam perjalanan sejarahnya telah
menjadi wadah pendidikan bagi generasi muda muhammadiyah yang
berhasil, sekaligus menjadi sarana da'wah yang ampuh. Banyak anak- anak
muda yang tertarik memasuki kepanduan Hizbul Wathan. Mereka merasakan
banyak mendapatkan manfaat dan keuntungan menjadi pandu Hizbul Wathan.
Tidak sedikit pemuda- pemuda anggota pandu Hizbut Wathan menjadi orang
yang percaya diri dan memiliki keperibadian yang baik (memiliki akhlak
utama, luhur budi pekertinya, beriman serta bertaqwa kepada Allah) serta
menjadi warga masyarakat yang berguna.
Pertumbuhan Muhammadiyah di masa awal tidak dapat dilepaskan dari
peranan HW yang selalu menjadi pelopor dalam setiap perintisan berdirinya
Cabang dan Ranting Muhammadiyah. Sebelum Muhammadiyah berdiri di
suatu daerah, biasanya lebih dahulu telah berdiri HW. Oleh karena itu, dari
HW ini kemudian lahir pemimpin, da'i, dan mubaligh yang ulet, percaya diri,
dan disiplin, serta mereka menjadi penggerak Muhammadiyah. Hizbut
Wathan diakui sebagai wadah untuk mendidik generasi muda menjadi
generasi muda yang disiplin, jujur, berani,mandiri, dan terampil dan berjiwa
perwira sebagaimana ditanamkan datam kesadaran setiap anggota Hizbut
Wathan metalui perjanjian Hizbul Wathan dan Undang-undang Hizbul
Wathan.
Persyarikatan Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam dan Dawah
Amar Maruf nahi Munkar, beraqidah Islam, bersumber pada Al Quran dan
As Sunnah, bertujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, bergerak dalam
segala bidang kehidupan, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial
ekonomi.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom,
memiliki tugas mengemban visi dan misi Muhammadiyah dalam pendidikan
anak, remaja dan pemuda, sehingga mereka menjadi muslim yang sebenar-
benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.
Sebagai suatu gerakan, setiap anggota Hizbul Wathan berarti memiliki
tugas dan tanggungjawab untuk ikut serta secara aktif mengamalkan dan
menyebar-luaskan maksud dan tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
Hizbul Wathan sendiri memiliki arti Pembela Tanah Air. Hal ini
dimaksudkan agar setiap anggota memiliki jiwa dan semangat nasionalisme
yang tinggi, sehingga sanggup untuk membela dan mempertahankan tanah air
Indonesia dari segala hal yang dapat mengancam keutuhan dan
kedaulatannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang akan di bahas dalam Makalah ini adalah :
1. Sejarah Kelahiran Hizbul Wathan?
2. Sejarah Berdirinya Hizbul Wathan?
3. Sejarah Pemberian Nama Hizbul Wathan ?
4. Asas, Maksud dan Tujuan Gerakan Hizbul Wathan?
5. Metode Pendidikan Gerakan Hizbul Wathan?
6. Keanggotaan dan Keorgansisasian?
7. Gerakan Hizbul Wathan di Masa Pergerakan Nasional?
8. Hizbul Wathan Pada Masa Penjajahan Jepang?
9. Hizbul Wathan di Masa Revolusi Kemerdekaan 1945?
10. Masa Kebangkitan Kembali Hizbul Wathan?
11. Masa Peleburan Kedua?
12. Masa Kebangkitan Kedua dari Hizbul Wathan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari Penulisan Makalah ini yaitu :
1. Untuk Memenuhi salah satu Tugas Individu Mata Kuliah Hizbul Wathan.
2. Untuk Mengetahui Sejarah Kelahiran Hizbul Wathan.
3. Untuk Mengetahui Sejarah Berdirinya Hizbul Wathan.
4. Untuk Mengetahui Sejarah Pemberian Nama Hizbul Wathan.
5. Untuk Mengetahui Asas, Maksud dan Tujuan Gerakan Hizbul Wathan.
6. Untuk Mengetahui Metode Pendidikan Gerakan Hizbul Wathan.
7. Untuk Mengetahui Keanggotaan dan Keorgansisasian.
8. Untuk Mengetahui Gerakan Hizbul Wathan di Masa Pergerakan
Nasional.
9. Untuk Mengetahui Hizbul Wathan Pada Masa Penjajahan Jepang.
10. Untuk Mengetahui Bagaiman Hizbul Wathan di Masa Revolusi
Kemerdekaan 1945.
11. Untuk Mengetahui Bagaimana Masa Kebangkitan Kembali Hizbul
Wathan.
12. Untuk Mengetahui Masa Peleburan Kedua.
13. Untuk Mengetahui Bagaimana Masa Kebangkitan Kedua dari Hizbul
Wathan.
BAB II
PEMBAHASAN
Seiring dengan gejolak politik di negri ini pada tahun 1961 dibentuklah
sebuah gerakan kepanduan bagi pemuda yang diberi nama Pramuka sejak saat itu
semua kepanduan yang ada di negeri ini dileburkan menjadi satu (Pramuka), lalu
pada tanggal 10 Syaban 1420 H/18 november 1999 M. Pimpinan Pusat
Muhammadiyah kembali membangkitkan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
(HW), yang dipertegas dengan keluarnya surat keputusan pada tanggal 1
Dzulhijjah 1423 H/2 februari 2003.
B. Sejarah Berdirinya Hizbul Wathan
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan didirikan di Yogyakarta pada tahun 1336
H/1918 M. Namun pada tahun 1943 M. bersama dengan organisasi kepanduan
lainnya, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dibubarkan oleh pemerintah
penjajahan Jepang.
Pada tanggal 29 Januari 1950 M. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan bangkit
kembali dengan berbagai perubahan. Namun berdasarkan surat keputusan
Presiden Republik Indonesia nomor 238/61 tanggal 9 meret 1961 M. bersama
dengan organisasi kepanduan lainnya, Gerkan Kepanduan Hizbul Wathan dilebur
menjadi Pramuka, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.
Dan pada tanggal 10 Syaban 1420 H. bertepatan dengan tanggal 18
November 1999 M. oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan dibangkitkan kembali untuk kedua kalinya, dengan surat
keputusan nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 dan dipertegas dengan surat keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 10/Kep/I.O/B/2003.
Hizbut Wathan juga sering tampil senciri dengan acara dan kegiatan yang
menarik dan menjadi perhatian masyarakat. Pada giliranya banyak warga
masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi mudanya tertarik untuk
menjadi anggota Hizbul Wathan. Tidak sedikit dengan golongan yang dulu
tidak senang dengan Muhammadiyah tertari kepada Hizbut Wathan-nya,
bahkan dari kalangan kaum'abangan' pun tidak sedikit yang memasukan
anak-anaknya kedalam pandu Hizbut Wathan.Pesatnya kemajuan Hizbut
Wathan rupanya mendapat perhatian pihak NIPV, yaitu perkumpulan
padvinder Hindia Belanda yang merupakan cabang dari padvinderij di negeri
Belanda (NPV). Pada saat itu, gerakan padvinderij Hindia Belanda
(Indonesia) yang dapat pengakuan internasional adalah yang bergabung
dalam NIPV tersebut yang merupakan perwakilan NPV. Pimpinan NIPV
datang ke Yogyakarta untuk mengajak Hizbut Wathan bergabung ke dalam
organisasi NIPV. Usaha-usaha Comissaris NIPVReneff) tiada hentinya untuk
mengajak Hizbut Wathan menjadi anggota NIPV, sehingga ketika Kongres
Muhammadiyah tahun 1926 di Surabaya, mereka mengambil inisiatif
mengikuti Hizbut Wathan dalam Kongres Muhammadiyah dari awal sampai
akhir. Pertemuan dilanjutkan lagi di Yogyakarta oleh wakil NIPV untuk
mengajak Hizbut Wathan masuk kedalam organisasi NIPV, tetapi Hizbul
Wathan tetap ingin mempertahankan kedaulatannya, tidak mau menerima
tawaran dari Reneff (wakil NIPV) tersebut, arena Hizbul Wathan mempunyai
prinsip-prinsip tersendiri.
2. Mendidik angkatan muda putra dan putri agar menjadi manusia muslim
yang berakhlak mulia, berbudi luhur sehat jasmani dan rohani.
3. Mendidik angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat
beragama, berorganisasi, cerdas dan trampil.
4. Mendidik generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi
munkar dan berlomba dalam kebajikan.
Nama HIZBUL WATHAN sendiri berasal dari nama kesatuan tentara Mesir
yang sedang berperang membela tanah airnya. Dengan kata sepakat nama
HIZBUL WATHAN dipakai mengganti nama Pdvinder Muhammadiyah
tahun 1920.
Kejadian itu waktunya bertepatan dengan peristiwa akan turunnya dari tahta
Paduka Sri Sultan VII di Yogyakarta. Untuk turut menghormat dan akan ikut
mengiringkan pindahnya Sri Sultan VII dari keratin ke Ambarukmo, didakan
persiapan-persiapan dan latihan. Pada tanggal 30 januari 1921 barisan HW
keluar turut mengiringkan Sri Sultan pindah dari keratin ke ambarukmo.
Keluarga HW mendapat penuh perhatian dari kayalak ramai. Dari saat itulah
HW mulai terkenal pada umum. Hal ini ditambah lagi sesudah beberapa hari
kemudian HW berbaris dalam perayaan penobatan Sri Sultan VIII dengan
para tamu menyaksikannya. HW telah menjadi buah bibir masyarakat.
R. Pengalaman Oragnisasi
Dahlan juga bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama lain seperti Pastur
van Lith pada 1914-1918. Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog
oleh Dahlan. Pastur van Lith di Muntilan yang merupakan tokoh di kalangan
keagamaan Katolik. Pada saat itu Kiai Dahlan tidak ragu-ragu masuk gereja
dengan pakaian hajinya.
ANGGARAN DASAR
MUQADDIMAH
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Yang menguasai semua alam. Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah, kami mohon
pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata.
Ber-Tuhan dan beribadah, tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya
ketentuan yang wajib bagi setiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan
manusia di dunia. Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia
dapat diwujudkan hanya di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan, gotong-royong,
dan tolong menolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh setan dan hawa nafsu.
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
Tempat Kedudukan
1) HW berpusat di tempat kedudukan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pasal 6
Keanggotaan
Pasal 7
Susunan Organisasi
H.W. bergerak dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan tersusun dalam
tingkatan sebagai berikut:
Pasal 8
Penetapan Organisasi
1) Penetapan KWARWIL dan KWARDA dengan ketentuan luas
lingkungannya diputuskan oleh KWARPUS.
PIMPINAN
Pasal 9
Kwartir Pusat
Pasal 10
Kwartir Wilayah
Pasal 11
Kwartir Daerah
Kwartir Cabang
Pasal 13
Qabilah
Pasal 14
Pemilihan Pimpinan
Pasal 15
Masa Jabatan
3) Dalam hal hal luar biasa, KWARPUS dapat mengambil ketetapan lain.
Pasal 16
Istilah
Regu adalah sekumpulan dari anggota pengenal. Biasanya dalam satu regu
(regu).
Qobilah/Sekolah
Lainnya
Perlengkapan Upacara
1 Tiang Bendera
HW)
1 Pendahuluan
teks.
2 Pembukaan
3 Inti
menghadap ke pasukan.
transitnya dengan lari pandu dan melaporkan bahwa upacara siap dilaksanakan
laporan.
bersama sama.
upacara.
4 Penutup
c. Upacara Penghela
Istilah
4 Kawan/Regu.
Lainnya
5. Upacara Pindah Satuan dari Penghel
Perlengkapan Upacara
1. Tiang Bendera
HW)
1. Pendahuluan
teks.
bershaff
3. Inti
Ikhwan/Pleton
f. Laporan Pemimpin Kerabat/Pemimpin Upacarakepada Pemimpin
Qabilah
Kerabat
Qabilah
Kerabat/Pemimpin Upacara
upacara
4. Penutup
latihan penghela.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
amanat, tabligh, Fathonah) di solo melihat NIPV, JPO dan Taruna Kembang
penjajahan Jepang.
berdiri pada tanggal 30 januari 1920 sebelum berubah nama menjadi Hizbul
Wathan, Hizbul Wathan semulanya kepanduan tersebut diberi nama Padvinder
Muhammadiyah. Seiring dengan gejolak politik di negri ini pada tahun 1961
dibentuklah sebuah gerakan kepanduan bagi pemuda yang diberi nama Pramuka
sejak saat itu semua kepanduan yang ada di negeri ini dileburkan menjadi satu
(Pramuka), lalu pada tanggal 10 Syaban 1420 H/18 november 1999 M. Pimpinan
Wathan (HW), yang dipertegas dengan keluarnya surat keputusan pada tanggal 1
maupun putri, merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar,
didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
sebagai berikut:
3. Mendidik angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat
4. Mendidik generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi