Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI USIA DINI

BIDANG KEGIATAN:

PKM-RISET

DIUSULKAN OLEH:
IRA OCTAVIA LUMBANRAJA 4202530007
KHOPIPAH SIMATUPANG 4201230002

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2021
LEMBAR PENGESAHAN PKM-RE

1. Judul Kegiatan : Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Matematika Melalui Alat Permainan
Edukatif di Usia Dini
2. Bidang Kegiatan :
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ira Octavia Lumbanraja
b. NIM : 4202530007
c. Jurusan : Matematika
d. Universitas : Universitas Negeri Medan
e. Alamat Rumah : Lumban Baragas, Desa Pangaloan, Kec.
Nainggolan, Kab. Samosir
f. No.Telp/HP : 082274861257
g. Alamat Email : iraoctavialumbanraja@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Khopipah Simatupang
b. NIM : 4201230002
c. Jurusan : Matematika
d. Universitas : Universitas Negeri Medan
e. Alamat Rumah : Jl. Angsana Gg. Angsana 27 Dusun VIII
Angsana no.30, Kab. Deli Serdang, Percut
Sei Tuan
f. No.Telp/HP : 081534151384
g. Alamat Email : khopipahsimatupang143@gmail.com
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Fevi Rahmawati Suwanto M.Pd
b. NIDN : 0016039306
c. Alamat Rumah : Pekanbaru
d. No Telp/HP : 081365504916

Medan, 13 November 2021


Menyetujui

Ketua Program Studi Matematika, Ketus Pelaksana Kegiatan,

(Dr.Hamidah Nasution M.Si) (Ira Octavia Lumbanraja)


NIP/NIK: 196707061995122001 NIM : 4202530007
Wakil Rektorat III Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping

(Dr. Rahmatsyah M.Si) Fevi Rahmawati Suwanto


NIP/NIK: 196602021994031006 NIDN : 0016039306

DAFTAR ISI

Contents
LEMBAR PENGESAHAN PKM-RE...................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................2
1.1 Latar Belakang........................................................................................2
1.2 Perumusan Masalah................................................................................3
1.3 Tujuan...........................................................................................................3
BAB 2......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1 Landasan Teori.............................................................................................5
1. Hasil Belajar Matematika.........................................................................5
2. Alat permainan edukatif...........................................................................5
a. Fungsi Alat Permainan Edukatif (APE)............................................7
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Usia Dini..........................................................................................................7
c. Keterkaitan Alat Permainan Edukatif Dengan Prestasi Belajar........8
2.2 Kerangka Berpikir....................................................................................8
2.3 Hipotesis Penelitian...................................................................................9
BAB 3....................................................................................................................10
METODE PENELITIAN....................................................................................10
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................10
3.2 Metode Penelitian.......................................................................................10
3.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................10
3.4 Teknik Analisis Data..................................................................................11
3.5 Keabsahan Data.........................................................................................11
BAB 4....................................................................................................................13
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................................13
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-R.................................................13
4.2 Jadwal Kegiatan (2 Bulan)........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing..................15
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan...................................19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran..........................................................................................................20
Lampiran 4.......................................................................................................21
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA...............................21
ABSTRAK

Alat permainan edukatif (APE) balok adalah permainan yang dapat


mengembangkan kreatifitas dan imajinasi anak. Salah satu permainan yang
dapat mengembangkan kreatifitas anak adalah APE balok, karena dengan
bermain balok membuat anak menjadi senang dan dapat bereksplorasi dengan
pembelajaran sesuai dengan tema. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan APE balok dalam mengembangkan kreativitas anak usia
dini.

Kata kunci: Alat permainan edukatif, kreatifitas, matematika


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam melaksanakan


pembelajaran di sekolah banyak menemui hambatan dan kendala. Pelajaran
matematika, khususnya, membutuhkan banyak pencapaian konseptual yang
mengarah pada hasil belajar yang tidak memadai. Hasil belajar dapat
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal berasal
dari siswa. Faktor eksternal berasal dari luar, seperti keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Guru merupakan pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa.
Dengan demikian diharapkan evaluasi lebih akurat dan objektif serta
pembelajaran lebih optimal. Masalah termasuk, misalnya, masalah kepribadian
dan kemampuan guru, akurasi dalam pilihan pendekatan, motivasi, improvisasi,
dan keterampilan pelajaran seperti penilaian. Peran guru dalam memilih metode
yang akan digunakan sangat penting. Hal ini karena peran utama guru adalah
memberikan materi kepada siswa dengan harapan mudah diserap dan dipahami
oleh siswa. Metode ini bertindak sebagai alat untuk mencapai tujuan Anda, jadi
semakin baik metodenya, semakin efektif untuk mencapai tujuan Anda.
Oleh karena itu, dapat ditentukan bahwa guru menentukan keberhasilan
belajar siswa. Kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Sebagai aturan, guru
menggunakan model pembelajaran tradisional dan metode pengajaran untuk
menyampaikan materi. Model pembelajaran tradisional dan metode ceramah
memungkinkan siswa memperoleh lebih banyak pengetahuan, tetapi karena
pengetahuan itu hanya dapat diperoleh dari informasi guru, siswa mudah
melupakan apa yang telah dipelajari, membuat pembelajaran menjadi bermakna,
akan memudar.
Melihat kenyataan di atas, guru harus mampu memperbaiki sistem
pembelajarannya. Berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur dengan guru
matematika tingkat pemula, siswa kurang tertarik dengan pelajaran matematika
dan masih banyak yang mendapatkan nilai jelek pada ujian matematika. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep matematika, siswa kurang termotivasi untuk belajar
matematika, dan siswa cenderung pasif dan tidak mampu bekerja dalam
kelompok.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa pembelajaran
matematika belum memadai. Melihat kenyataan di atas, proses pembelajaran
yang berlangsung bahkan tidak sesuai dengan harapan mahasiswa dan institusi.
Hal ini dikarenakan guru monoton dalam memberikan materi dan membuat siswa
bosan. Setelah meninjau proses pembelajaran yang dilakukan, dilakukan dan
dijelaskan di atas, masalahnya terletak pada guru sebagai moderator materi.
Masalahnya adalah: Tujuan pembelajaran tidak tercapai karena guru tidak
menguasai materi. Siswa pasif karena alat/media yang digunakan guru tidak
memadai atau tidak memadai, guru tidak menggunakan metode yang berbeda
untuk memberikan materi, dan kegiatannya bersifat teacher-centric, sehingga
aktivitas anak menjadi kurang.
Mengingat hasil belajar yang belum memadai, peneliti telah melakukan
penelitian untuk meningkatkan hasil belajar matematika, yaitu PAUD dimana
anak usia dini senang bermain. Dalam hal ini, guru menjadi lebih produktif
dengan mengajar siswa melalui permainan edukatif. Menurut berbagai sumber,
metode pembelajaran dengan menggunakan game pembelajaran dapat
meningkatkan minat belajar siswa, sehingga diharapkan hasil belajar yang
memuaskan. Secara umum, Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat
permainan yang dirancang dan dibuat sebagai sumber belajar bagi anak usia dini
untuk mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman ini membantu
meningkatkan aspek perkembangan anak, meliputi aspek fisik/motorik,
emosional, sosial, bahasa, kognitif dan moral. Alat mainan edukatif dapat
mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya. 

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dikemukakan masalah


sebagai berikut :
a. Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada usia
dini melalui alat permainan edukatif?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar


matematika pada usia dini melalui alat permainan edukatif.

1.3 Manfaat

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat


teoritis maupun yang bersifat praktis.
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap
pembelajaran matematika terutama untuk tentang Penerapan Alat
Permainan Edukatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada
usia dini.
b. Manfaat praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberikan manfaat antara lain:.
• Bagi peneliti, penelitian ini untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran matematika melalui alat permainan edukatif sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar matematika anak sejak usia dini.
Selain itu sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang
diterima di bangku kuliah.
• Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dimanfaatkan sebagai
perbandingan atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Belajar Matematika


Menurut Gagne [ CITATION Abi11 \l 1033 ] bahwa hasil belajar
matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil
belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap
dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan tersebut diartikan
sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya.
Secara garis besar pembelajaran Matematika harus mengacu pada standar
kompetensi maupun kompetensi dasar Matematika. Standar kompetensi
Matematika merupakan kompetensi Matematika yang dibakukan dan harus
ditunjukkan siswa pada hasil belajarnya dalam pelajaran Matematika. Dengan
demikian hasil belajar Matematika adalah suatu perubahan yang dicapai oleh
proses usaha yang dilakukan seorang siswa dalam interaksinya antara
pengalaman dengan lingkungannya berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar Matematika yang telah ditetapkan. [ CITATION Dep051 \l
1033 ]
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika
adalah merupakan tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran
matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui
tes.

2.2 Anak Usia Dini


Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut
Beichler dan Snowman [ CITATION Dwi10 \l 1033 ] anak usia dini adalah
anak yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta,
2012) adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa
dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui
oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak
usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.
Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden age” atau masa
emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak
tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda.
Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila anak
diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu
menjalani tugas perkembangannya dengan baik.
Masa kanak-kanak merupakan masa saat anak belum mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang
bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah
aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan
upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan,
baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang
sangat penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif,
bahasa, sosioemosional, kemampuan fisik dan lain sebagainya.

2.3 Alat permainan edukatif


Permainan edukatif adalah permainan yang memiliki unsur mendidik
yang didapatkan dari sesuatu yang ada dan melekat serta menjadi bagian dari
permainan itu sendiri. Selain itu, permainan juga memberi rangsangan atau
respons positif terhadap indra pemainnya. Indra yang dimaksud antara lain
pendengaran, penglihatan, suara (berbicara, komunikasi), menulis, daya pikir,
keseimbangan kognitif, motorik (keseimbangan gerak, daya tahan, kekuatan,
keterampilan, dan ketangkasan), afeksi, serta kekayaan sosial dan spritual
( budi pekerti luhur, cinta, kasih sayang, etika, kejujuran, tata krama dan sopan
santun, persaingan sehat, serta pengorbanan). Keseimbangan indra inilah yang
direncanakan agar mempengaruhi jasmani, nalar, imajinasi, watak dan karakter,
sampai tujuan pendewasaan diri. Sebab, watak seseorang menentukan arah
perjalanan hidupnya. [ CITATION Fat11 \l 1033 ]
Unsur edukatif lainnya dalam permainan adalah keseimbangan.
Keseimbangan permainan tergantung pada maksud dan tujuan dari pembuatan
atau penciptaan permainan itu sendiri. Permainan yang edukatif pun, apabila
berada di tangan orang yang salah, bisa berakibat buruk bagi tumbuh
kembangnya siswa. Bagaimanapun hebatnya unsur edukatif dalam permainan,
tetapi bila tidak difungsikan dengan tepat atau disalah tempatkan, maka akan
berakibat buruk terhadap psikis maupun fisik siswa. [ CITATION Akh20 \l
1033 ]
Unsur keseimbangan dalam permainan berarti permainan tersebut
memiliki manfaat dalam kurun dan jangka waktu tertentu, misalnya berguna
dalam jangka pendek dan jangka pendek, Jangka pendek berarti permainan itu
dapat dinilai dalam rentang waktu yang singkat, seperti siswa menjadi trampil,
energik, dan tangkas. Sedangkan jangka panjang berarti permainan itu
memberikan pengaruh seumur hidup dalam bentuk kesan yang akan dibawanya
dalam kehidupan dan kejiwaannya. Misalnya, seorang siswa menjadi penyabar,
teliti dalam menyelesaikan masalah atau pekerjaan, mudah memahami kondisi
orang lain, memiliki rasa kasih sayang dan empati, dan lain sebagainya.
[ CITATION Akh20 \l 1033 ]
Kunci pertama suatu permainan dapat dikatakan edukatif adalah
permainan itu memiliki nilai guna, efektivitas, dan efisiensi yang mengarahkan
proses mendidik secara positif. Hal ini dapat terjadi jika suatu permainan dapat
dikontrol dan digunakan dengan tepat. Sebab, permainan akan berdampak atau
memberikan pengaruh negatif apabila tidak ada latar belakang “mendidik” atau
mengajak dan mengarahkan siswa menuju kehidupannya yang lebih baik. Di
sinilah konteks dan inti permainan yang sesungguhnya, yakni sebagai media
atau objek yang memberikan efek yang membuat siswa merasa senang dan
mendukung terwujudnya motivasi positif pada siswa. Dengan kata lain,
permainan sebagai upaya mempengaruhi psikologis siswa.[ CITATION
Fat11 \l 1033 ]
Menurut Sumiyati dalam bukunya pendidikan anak usia dini dalam islam,
menekankan bahwa anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan mereka,
anak-anak memiliki konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional sebagai
akibat dari interaksi anak dengan orang lain. [ CITATION Sum14 \l 1033 ]
Untuk meningkatkan mutu pendidikan anak, sangat diperlukan
pemahaman yang mendasar mengenai perkembangan diri anak, yang terjadi
dalam proses pembelajarannya. Dengan pemahaman yang cukup mendalam
atas proses tersebut diharapkan guru yang meliputi orangtua, pendidik di
lembaga pendidikan, sebagai pemerhati pendidikan, mampu merencanakan dan
mengimplementasikan penggunaan sumber belajar dan alat permainan edukatif.
Alat permainan edukatif (APE) untuk anak PAUD selalu dirancang
dengan pemikiran yang mendalam tentang karakteristik anak dan disesuaikan
dengan rentang usia anak PAUD. APE untuk tiap kelompok usia dirancang
secara berbeda. Untuk anak pada rentang usia 2 - 4 tahun tentunya berbeda
dengan APE untuk anak pada rentang usia 4 - 6 tahun. Sebagai contoh dalam
pembuatan Puzzle. Puzzle merupakan salah satu jenis APE yang menarik untuk
diperkenalkan kepada anak PAUD. Puzzle untuk anak usia 2 - 4 tahun memiliki
bentuk sederhana dengan potongan atau keping puzzle yang sederhana pula dan
jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Berbeda dengan puzzle untuk anak usia 4 -
6 tahun jumlah kepingannya lebih banyak lagi. Hal tersebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa anak pada rentang usia 5 – 6 tahun telah memiliki
kemampuan dan kematangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak pada
rentang usia dibawahnya. Oleh karena itu sangatlah jelas bahwa APE dirancang
dan ditujukan untuk anak dengan mempertimbangkan karakteristik
perkembangannya termasuk masalah perbedaan usia. Perbedaan rentang usia
anak menjadi hal yang sangat fondasional untuk diperhatikan karena perbedaan
usia berpengaruh terhadap tahap perkembangan dan kemampuan yang dimiliki
anak.[ CITATION Ibi \l 1033 ]
a. Fungsi Alat Permainan Edukatif (APE)

Alat-alat permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam


mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat
berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi anak.
Fungsi-fungsi tersebut adalah:[ CITATION Bad \l 1033 ]
a. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak
dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak.
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang
positif. Dalam suasana yang menyenangkan, anak akan mencoba
melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai dengan cara
menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui.
c. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan
pengembangan kemampuan dasar. Pembentukan perilaku melalui
pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar merupakan fokus
pengembangan pada anak usia usia dini.
d. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan
teman sebaya. Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-
anak mengembangkan hubungan yang harmonis dan komunikatif
dengan lingkungan di sekitar misalnya dengan teman-temannya.
Ada dua hal yang menjadi perhatian ketika anak bermain, Pertama,
bermain hendaknya tidak menyebabkan kecapaian yang berlebihan
(menambah capai), dan kesulitan yang menyakitkan. Sebab, dalam hal
seperti itu terdapat bahaya bagi fisik dan melemahkan jasmani.
[ CITATION Ibi \l 1033 ]

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Usia


Dini

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi


sampai dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini
berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak di dalam kandungan dan
setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh
kembang anak dapat dengan mudah diamati. Sejak lahir hingga usia kurang
lebih dua tahun perkembangan anak sangat berkaitan dengan keadaan fisik
dan kesehatannya. Perkembangan kemampuan, terutama motorik, sangat
pesat. Perbedaannya sangat terlihat walau hanya dalam dua atau tiga bulan
saja. Menurut soetjiningsih, perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
a. Faktor internal Meliputi faktor genetik. Melalui genetik yang berada
dalam sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan
kuantitasnya.
b. Faktor eksternal Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya
potensi genetik yang optimal. Faktor eksternal meliputi: faktor
lingkungan prenatal, dan prenatal.[ CITATION Yey13 \l 1033 ]

c. Keterkaitan Alat Permainan Edukatif Dengan Prestasi Belajar

Penerapan alat permainan edukatif adalah baik karena peserta didik


dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga mereka tidak merasakan
kebosanan selain itu peserta didik juga dapat mengaktualisasikan
kreatifitasnya. Dengan bermain banyak aspek kecerdasan yang terasah dari
anak. Hanya sayangnya, orang tua kadang tidak suka jika anaknya terlalu
banyak bermain. Mereka menganggap bermain tidak banyak manfaatnya,
bahkan kadang-kadang orangtua komplain dengan pihak sekolah ketika
mereka mengetahui bahwa di sekolah anak-anak hanya bermain, yang
seharusnya diajarkan tentang membaca, menulis dan berhitung. Padahal
sesungguhnya masa prasekolah adalah masa bermain, maka tepat jika
pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilakukan dengan
bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.[ CITATION Sur05 \l
1033 ].

2.4 Kerangka Berpikir


Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan guna melibatkan
siswa secara aktif untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa yaitu
dengan metode drill. Hal tersebut dikarenakan dalam alat permainan edukatif
mengajarkan pada siswa untuk mampu menyelesaikan masalah dari soal-soal
yang ia hadapi. Tentunya dengan latihan-latihan secara berulang para siswa
dapat lebih memahami dari konsep-konsep materi yang sudah dijelaskan.
Apabila siswa dapat memahami materi yang sudah diajarkan tentunya akan
memberikan pengaruh pada hasil belajarnya.
Kondisi Pengajar : Belum
Siswa: Hasil
Awal menggunakan alat
belajar rendah
permainan edukatif

Siklus I:
Penggunaan alat
permainan edukatif
secara berkelompok
Pengajar menggunakan
alat peraga dalam Siklus II:
Tindakan pembelajaran Penggunaan alat
permainan edukatif
secara individual

Siklus III:
Pemeriksaan
penggunaan alat
permainan edukatif

Kondisi Melalui alat permainan edukatif


Akhir meningkatkan hasil belajar matematika

2.5 Hipotesis Penelitian


Penerapan alat permainan edukatif di lingkungan sekolah dapat
mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran
matematika.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah TK di Kawasan Medan.
Alasan peneliti memilih sekolah ini dengan melibatkan 20 siswa karena dengan
pertimbangan bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan judul
yang sama dengan peneliti dan jarak antara rumah dengan sekolahan dekat.
Waktu penelitian yang akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2021/2022 ,selama 2 bulan.
3.2 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR) yang menggunakan tiga siklus. Dengan
menggabungkan batasan pengetian tiga kata ini, yaitu penelitian, tindakan, dan
kelas.Penelitian ini dilakukan melalui proses kolaborasi antara guru matematika,
kepala sekolah, dan peneliti. PTK merupakan pemecahan masalah yang
bercirikan siklik dan reflektif yang dimulai dari:
 Perencanaan (planning)
 Pelaksanaan tindakan (action)
 Mengumpulkan data (observing)
 Menganalisis data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana
kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan bersifat deskriptif kualitatif.
Sumber data primer adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang
menerima tindakan, sedangkan data sekunder berupa dokumentasi. Pengambilan
data dapat dilakukan dengan teknik observasi, catatan lapangan/wawancara, dan
dokumentasi.
a. Observasi
Teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap objek yang diteliti. Metode observasi adalah
suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara
sistematis dengan prosedur yang terstandar, dalam penelitian ini,
observasi digunakan untuk mengetahui adanya perubahan tingkah laku
tindakan belajar siswa. Peneliti melakukan penelitian dengan pedoman
observasi yang telah ditetapkan
b. Wawancara
Penelitian ini akan dilaksanakan pada anak-anak TK, Guru dan kepala
sekolah. Metode wawancara digunakan peneliti untuk mendapatkan
informasi-informasi tentang interaktif guru terhadap murid pada saat
aktivitas belajar mengajar.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun
dipilih sesuai dengan tujuan dan fous masalah.
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendukung
hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti tentang
identifikasi murid TK antara lain seperti nama siswa, banyak siswa,
daftar nilai dengan melihat dokumentasi yang ada dalam sekolah serta
foto rekaman dan tentang proses penelitian di TK tersebut.

3.4 Teknik Analisis Data


Langkah-langkah analisis data dan model interaktif dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
Data-data yang diperoleh di lapangan dicatat atau direkam dalam bentuk
naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya tanpa adanya
komentar peneliti yang berbentuk catatan kecil. Dari catatan deskriptif ini,
kemudian dibuat catatan refleksi yaitu catatan yang berisi komentar, pendapat
atau penafsiran peneliti atas fenomena yang ditemui dilapangan.
b. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses penelitian, pemusatan perhatian, pada
penyederhanaan, pengekstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan lapangan. Reduksi data dilakukan terus menerus selama penelitian
dilaksanakan. Reduksi data merupakan wujud analisis yang menjaminkan,
mengklasifikasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak berkaitan
dengan pokok persoalan. Selanjutnya dibuang ringkasan, pengkodean,
penelusuran tema-tema, membuat catatan kecil yang dirasakan penting pada
kejadian seketika yang dipandang penting berkaitan dengan pokok persoalan.
c. Penyajian Data
Pada tahapan ini disajikan hasil temuan di lapangan dalam bentuk teks
deskriptif naratif.
d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan upaya memaknai data
yang disajikan dengan mencermati pola-pola keteraturan, penjelasan,
konfigurasi, dan hubungan sebab akibat. Dalam melakukan penarikan
kesimpulan dan verifikasi selalu dilakukan peninjauan terhadap penyajian data
dan catatan di lapangan melalui diskusi tim peneliti, Miles and Huberman.

3.5 Keabsahan Data


Keabsahan data kualitatif dapat dilakukan melalui:
a. Observasi secara terus menerus,
b. Triangulasi sumber, metode dan penelitian lain,
c. Pengecekan anggota (member check), diskusi teman sejawar dan
pengecekan referensi.
Data dalam penelitian disahkan melalui teknik tringulasi. Teknik
ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari berbagai pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek
kredibilitas dan dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
data.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-R

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


.
1 Peralatan penunjang Rp 2.000.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 800.000,00
Perjalanan (Transportasi tim ke dari lokasi Rp 1.500.000,00
3 penelitian)
4 Lain-lain : Administrasi,publikasi,laporan Rp 1.900.000,00
Jumlah Rp 6.200.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan (2 Bulan)


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-PT
No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-
. 2
1 Konsultasi
2 Observasi Sekolah
3 Penelitian q
4 Pemberian Tidakan
5 Pengolahan Data
6 Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Z. (2011).
Abidin, M. Z. (2011). Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky dalam
Pembelajaran Matematika.
Abidin, M. Z. (n.d.). Teori belajar konstruktivisme vygotsky dalam pembelajaran
matematika.
Akhmad Shunhaji, N. F. (2020). Efektivitas Alat Peraga Edukatif (APE) Balok
dalam Mengembangkan Kognitif Anak Usia Dini. Journal of Islamic
Education, 1-30.
Fathul Mujib, N. R. (2011). Metode Permainan-permainan Edukatif dalam
Belajar Bahasa Arab. Yogyakarta: Diva Press.
Ibid. (n.d.).
Nasional, D. P. (2005). Materi Pelatihan terintegrasi 3.
Nasional, D. P. (2005). Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika 3. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Pristina, Y. (2013). Tumbuh Kembang Anak Usia Dini.
Sumiyati. (2014). Pendidikan Anak Usia Dini Dala Islam. Yogyakarta: Cakrawala
Institute.
Zaman, B. (n.d.). Pengembangan Alat Permainan Edukatif di Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ira Octavia Lumbanraja
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Matematika
NIM 4202530007
Tempat dan Tanggal Lahir Lumban baragas, 09 Oktober 2001
E-mail iraoctavialumbanraja@gmail.com
Nomor Telepon/HP 082274861257

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
. Kegiatan
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup
menerima sanksi.

Demikian biodata ni saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah


satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Medan, 14-11-2021
Ketua Pelaksana

Ira Octavia Lumbanraja


Biodata Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Khopipah Simatupang
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Matematika
NIM 4201230002
Tempat dan Tanggal Medan, 09 Februari 2003
Lahir
E-mail khopipahsimatuang143@gmail.com
Nomor Telepon/HP 081534151384

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
. Kegiatan
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup
menerima sanksi.

Demikian biodata ni saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah


satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Medan, 14-11-2021
Anggota Pelaksana

Khopipah Simatupang
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan Fevi Rahmawati Suwanto, S.Pd.,


gelar) M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIP/NIDN 199303162019032021/0016039306
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 16 Maret 1993
6 Alamat E-mail fevirahmawati@unimed.ac.id 
7 Nomor Telepon/HP 081365504916

B. Riwayat Pendidikan
Nama PT S-1 S-2
Universitas Islam Riau Universitas Negeri
Yogyakarta
Program Studi Pendidikan Matematika Pendidikan
Matematika
Tahun Masuk-Lulus 2011-2015 2016-2018
Judul Skripsi/Tesis Pengaruh Pendekatan Pengembangan Bahan
Realistic Mathematics Ajar Matematika SMP
Education(RME) Kelas VIII Semester
terhadap kemampuan Genap dengan
Pemecahan Masalah Pendekatan Pendidikan
Matematis Siswi Kelas Matematika Realistik
VII MTS Diniyah Berorientasi pada
Puteri Pekanbaru Kemampuan
Komunikasi dan
Kemampuan
Generalisasi Matematis
Siswa
Nama Pembimbing 1. Drs. Abdurrahman, Dr. Ariyadi Wijaya
M.Pd. 2. Reni
Wahyuni, M.Pd.

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Piliha SKS
n
1 Kalkulus Diferensial Wajib 3
2 Kalkulus Integral Wajib 3
3 Kalkulus Peubah Banyak Wajib 3
4 Kalkulus Lanjut Wajib 3
5 Aljabar Linier Wajib 3
6 Matematika IPA Wajib 2
7 Matematika Dasar Wajib 3

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1 Pengembangan Perangkat PNBP Universitas 2020
Pembelajaran Kalkulus Negeri Medan
Berbantuan Matlab
2 Analisis Pola Frieze dan Pola PNBP Universitas 2021
Kristalografi pada Ragam Kain Negeri Medan
Tradisional di Sumatera Utara

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Penyandang Tahun
Masyarakat Dana
1 Pelatihan Penggunaan Fitur Google - 2021
Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran
Daring di SD Negeri 105267 Sei
Mencirim

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Medan, 14 – 11 – 2021
Dosen Pembimbing

(Fevi Rahmawati Suwanto, S.Pd., M.Pd.)

Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
.
1 Peralatan penunjang
a. Buku Rp 200.000,00
b. Printer Rp 1.500.000,00
c. Rental Kamera Digital Rp 200.000,00
d. Rental Komputer Rp 100.000,00
Sub Total (1) Rp 2.000.000,00
Bahan habis pakai
a. Alat Tulis Kantor Rp 500.000,00
2
b. Tinta Printer Rp 300.000,00
Sub Total (2) Rp 800.000,00
Perjalanan
3 a. Transportasi tim ke dari lokasi penelitian Rp 1.500.000,00
Sub Total (2) Rp 1.500.000,00
Lain-lain
a. Pengolahan dan Analisi Data Rp 500.000,00
b. Tabulasi Data Rp 400.000,00
4
c. Editing dan entry data Rp 500.000,00
d. Fotokopu]i dan penjilidan laporan Rp 500.000,00
Sub Total (4) Rp 1.900.000,00

Jumlah Rp 6.200.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Lampiran
No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian
Studi Ilmu Waktu Tugas
(jam/minggu)
1 Ira Octavia Matematika Matematika 5 Peneliti
Lumbanraja/
4202530007
2 Khopipah Matematika Matematika 5 Observer
Simatupang/
4201230002

Lampiran 4.
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Ira Octavia Lumbanraja
NIM : 4202530007
Program Studi : Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-R saya dengan judul


“UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI USIA DINI” yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai
oleh Lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan


pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas
negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan


sebenar-benarnya.

Medan, 14 – 11 – 2021
Yang menyatakan,

(Ira Octavia Lumbanraja)


4202530007

Anda mungkin juga menyukai