Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN KREATIVITAS

(Pengembangan Kreativitas Melalui Imajinasi)

Dosen Pembimbing : A. Tien Asmara Palintan, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 2:

1. Ummul Khaeriyah 19.1800.005


2. Aulya Ramadhani 19.1800.007
3. Nurul Fatimah 19.1800.008
4. Ruzqiyatil Hukmi 19.1800.009

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengembangan Kreativitas Melalui
Imajinasi”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas individu dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Imajinasi di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Parepare.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini,
khususnya kepada :

1. A. Tien Asmara Palintan, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah


Pengembangan Kurikulum yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, pengarahan serta dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan makalah ini.
2. Semua rekan-rekan di kelas PIAUD tahun 2021
3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah SWT. memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amin Yaa Robbal „Alamiin. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuataan makalah ini.

Sidrap, 22 April 2021

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2

A. Pengertian Imajinasi.................................................................................................. 2
B. Ciri-ciri Anak Usia dini Kreatif ............................................................................... 2-3
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Imajinasi Anak................................................. 3-4
D. Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Imajinasi................................................ 4-5

BAB III PENUTUP................................................................................................................... 6

A. Kesimpulan............................................................................................................... 6
B. Saran......................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap anak yang baru lahir memiliki potensi kreatif. Potensi kreatifitas ini dapat dilihat
melalui keajaiban alamiah seorang bayi dalam mengeksplorasi apapun yang ada di
sekitarnya. Tidak ada anak yang sama sekali tidak mempunyai kreatifitas, seperti halnya
tidak ada seorang manusia pun yang intelegensinya nol. Semua anak adalah kreatif,
persoalannya tinggal bagaimana potensi ini dapat dkembangkan dengan baik dan tidak hilang
dimakan usia.

Para paka spesialis anak mengatakan bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang
efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama
kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya
tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Imajinasi akan membantu kemampuan
berfikir fluency, fleksibility, dan originality pada anak. Anak akan dapat menciptakan
pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Dengan
imajinasi akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Oleh karena itu, kita
dapat mengembangkan kreatifitas anak melalui imajinatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan imajinasi?
2. Apa saja ciri-ciri anak usia dini kreatif?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi imajinasi anak?
4. Bagaimana pengembangan kreativitas anak melalui imajinasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan imajinasi.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri anak usia dini kreatif.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi imajinasi anak.
4. Untuk memahami pengembangan kreativitas anak melalui imajinasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian imajinasi
Ada masa kanak kanak sebagian besar yang biasa dilakukan anak anak
adalah berimajinasi. Ungkapan seperti ‟seandainya aku menjadi seorang astronot” atau
“seandainya aku bisa bisa terbang dan tinggal diatas awan” merupakan
contoh dari imajinasi anak. Sebagai ilustrasi lain sebagian anak perempuan kerap
kali melakukan sosiodrama dengan berpura pura memasak, menyetrika, dan
mencuci, atau berpura pura bergabung dengan teman teman lain untuk berpura
pura menjadi sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak dan adik. Itu
semua adalah sebuah contoh sederhana tentang dunia khayal anak yang biasa kita
lihat sehari hari.

Menurut Rachmawati dan Kurniaty mengemukakan imajinasi adalah kemampuan


berpikir divergen seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan multi perspektif
dalam merespon suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan
kreativitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya,
tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Ia bebas berpikir sesuai pengalaman dan
khayalannya. Imajinasi akan membantu kemampuan berpikir flexibility, originality pada
anak. Berimajinasi bagi anak usia dini sangat penting, karena pada usia itu terjadi masa
peka, di mana anak memiliki potensi yang perlu dikembangkan.

B. Ciri-ciri Anak Usia Dini Kreatif


Supriadi dalam Yeni Rachmawati mengatakan bahwa ciri-ciri kreatifitas dapat
dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri-ciri kognitif diantaranya
orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif diantaranya
motifasi sikap dan kepribadian kreatif.

Setiap anak memiliki potensi kreatif dan anak yang kreatif memiliki ciri-ciri tertentu
seperti yang diungkapkan oleh Munandar. Anak yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

2
1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Mempunyai rasa keindahan yang dalam
6. Menonjol dalam salah satu bidang seni
7. Mampu melihat suatu masalah berbagai segi atau sudut pandang
8. Memiliki rasa humor yang luas
9. Mempunyai daya imajinasi
10. Orisinal dalam mengungkapkan gagasan dan dalam pemecahan masalah

Anak yang kreatif memiliki potensi kepribadian yang positif juga negatif. Sebagai
contoh; ciri prilaku sosial individu kreatif cenderung tidak toleren terhadap orang lain, sinis,
skeptis, dan kadang pemberontak. Disinilah pentingnya kehadiran guru sebagai pembimbing
yang akan membantu anak menyeimbangkan perkembangan kepribadiannya, sehingga anak
kreatif dapat berkembang optimal tidak hanya perkembangan intelegensinya tetapi juga
perkembangan sosial dan emosinya.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Imajinasi Anak


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi imajinasi anak, antara lain:

1. Lingkungan Keluarga
Ahmad Anwar mengemukakan anak-anak belajar melalui inderanya. Setiap hari
merupakan pengalaman belajar, mereka suka bereksperimen, mencipta dan
mengetahui cara kerja tertentu, mereka tertantang untuk mendapatkan jawaban, dan
suka meniru orang dewasa. Anak adalah pendidikan terbaik bagi dirinya sendiri,
sedangkan orang tua adalah guru pertamanya. Ranah, lingkungan dan seluruh
permukaan bumi adalah sumber belajarnya. John Lock menyatakan
faktor keturunan tidak berpengaruh besar terhadap kecerdasan seseorang,
tetapi lingkungan atau pendidikan merupakan faktor penting untuk
membentuk kecerdasan seseorang.
2. Bakat

3
Chaplin dan Reber mengemukakan bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi
untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing. Jadi secara global bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah
sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas (superior) atau
cerdas luar biasa (very superior) disebut juga sebagai talented child, yakni anak
berbakat. Sutikno menjelaskan setiap manusia memiliki berbagai potensi/kemampuan
yang tersembunyi di dalam diri mereka, tugas pendidik adalah membantu peserta
didik tersebut untuk menemukan, mengarahkan dan mengembangkan seoptimal
mungkin.
3. Guru
Piaget mengemukakan anak-anak dengan aktif secara terus menerus mengolah
berbagai pengalamannya dengan cara mengembangkan dan mengorganisasikan
struktur mentalnya melalui berbagai proses yang dilakukannya dari waktu ke waktu
dan berbagai kesempatan. Sanjaya menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru
berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan anak dalam kegiatan proses
pembelajaran. Peran guru dalam membentuk imajinatif bagi anak, memerlukan
persiapan yang sistematis dan kontinu dalam merancang pembelajaran serta kejelasan
tema pembelajaran, serta media yang digunakan. Pada kegiatan selanjutnya, guru
hendaknya memberi penguatan pada anak yang berhasil menunjukkan imajinasinya.

D. Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Imajinasi

Para pakar spesialis anak sekarang ini telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan
salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa,
dan terutama kreatifitas anak. Imajinasi adalah kemampuan berfikir divergen yang dilakukan
tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon suatu stimulasi.
Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak
dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas
sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya.

4
Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality pada anak.
Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat berkreasi adalah dengan berimajinasi, yaitu
kemampuan melihat gambaran dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan
kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa sekarang ataupun masa
yang akan datang. Dorothy & Jerome Singer dalam Yeni Rachmawati telah melakukan
penelitian dan menulis sebuah permainan imajinatif anak, mereka yakin bahwa berimajinasi
sangat esensial dalam pengembangan kemampuan intelektual dan bahasa. Anak mengingat
ide dan kata yang telah mereka alami karena mereka dapat menggabungkan ide dengan
gambaran dalam pikiran mereka.

Dalam permainan imajinasi anak dapat memperagakan suatu situasi, memainkan


perananya dengan cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila tidak
cocok ataupun membayangkan suatu siuasi yang tidak pernah mereka alami. Dalam
permainan drama anak dapat memunculkan peristiwa masa lalu dan menggabungkannya
dengan masa depan mirip sebuah novel, menambahkan dialog, menambahkan nuansa baru
terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya.

Tidak ada penulis cerita yang lebih baik dari anak. Selain penulis cerita, anak juga
berperan sebagai aktor kawakan, sutradara, audiensi, lawan peran pemain lain, serta
komentator terhadap peran yang dimainkan oleh kawan-kawannya sehingga mereka tahu
apakah dia telah memainkan perannya dengan baik atau tidak. Anak menciptakan
pengetahuannya sendiri ketika dia bebas berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi
akan membuat sesuatu yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Rachmawati dan Kurniaty mengemukakan imajinasi adalah kemampuan
berpikir divergen seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan multi perspektif
dalam merespon suatu stimulasi. Supriadi dalam Yeni Rachmawati mengatakan bahwa ciri-
ciri kreatifitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri-ciri
kognitif diantaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri
nonkognitif diantaranya motifasi sikap dan kepribadian kreatif.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi imajinasi anak, antara lain:


1. Lingkungan Keluarga
2. Bakat, dan
3. Guru

Dalam permainan imajinasi anak dapat memperagakan suatu situasi, memainkan


perananya dengan cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila tidak
cocok ataupun membayangkan suatu siuasi yang tidak pernah mereka alami. Dalam
permainan drama anak dapat memunculkan peristiwa masa lalu dan menggabungkannya
dengan masa depan mirip sebuah novel, menambahkan dialog, menambahkan nuansa baru
terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya.

B. Saran
Demikianlah pokok pembahasan makalah ini yang dapat saya paparkan. Besar
harapan saya makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis,2010,Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia
Dini Taman Kanak-kanak, Jakarta: Prenada Media Group.

Craft, Anna, 2000,Membangun Kreativitas Anak, Depok: Inisiasi Press.

Hernawati,2019,Upaya Mengembangkan Imajinasi Anak Melalui Metode Contextual Teaching


dan Learning, Jurnal Pendidikan dan Dakwah, Vol. 1, No 1

Anda mungkin juga menyukai