Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Alfanda Dwi Khoirunnisa (P23133117003)
2. Hamida Puspita Harti (P23133117015)
3. Muhammad Ivan Erlangga (P23133117025)
4. Ria Shania (P23133117031)
Program Studi:
3 - D IV A Kesehatan Lingkungan
2020
1. Pengertian, Penggunaan, Sifat dan Rumus dari Mean Data Tunggal
dan Data Kelompok
Rata – rata hitung atau arithmetic mean atau lebih dikenal dengan mean
saja adalah nilai yang baik mewakili suatu data, sebenarnya ada
pembagian mean yang lain, seperti harmonic mean dan geometric mean.
Nilai ini sangat sering dipakai dan bahkan yang paling banyak dikenal
dalam menyimpulkan sekelompok data.
56+62+52+48+ 67
=57 kg
5
Langkah-langkah menjawab:
a) Buatlah table penolong dengan menambahkan kolom titik tengah
(t,).
Modus adalah nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tertinggi
baik data tunggal maupun data yang berdistribusi atau nilai yang paling
sering muncul dalam suatu kelompok data. Dari sifatnya ini maka untuk
sekelompok data pengamatan ada beberapa kemungkinan:
a) Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada
modus
b) Ditemui satu modus (unimodal)
c) Lebih dari tiga modus (multimodal)
Sifat-sifat Modus
- Dapat dihitung untuk semua skala data (nominal, ordinal, interval dan
rasio)
- Modus tidak selalu ada, jika semua observasi memperoleh frekuensi
terjadi yang sama
- Untuk data tertentu, mungkin terdapat beberapa nilai dengan frekuensi
tertinggi. Dengan demikian data memiliki lebih dari satu modus.
- Tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim
Rata –rata harmonic, rata –rata kuadratik, dan rata – rata geometric di
dalam biostatistik jarang dipakai.
Me = BB + P ( 1/2. n−Jf
f )
Di mana:
Me = Median
Bb = Batas bawah kelas yang mengandung nilai median
P = panjang kelas
n = jumlah data
f = banyak frekuensi kelas median
Jf = jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas median
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik
Pertanyaan :
Hitunglah nilai median dari nilai statistik
Langkah-langkah menjawab:
a) Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan
rumus: ½ (n) = ½ (65) = 32,5
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas median dengan
cara menjumlahkan nilai frekuensi dari kelas awal sampai
dengan kelas yang menunjukan hasil penjumlahan mencapai
nilai 32,5 atau lebih (6+8+11+14 = 39). Jadi, median terletak di
kelas ke-4
b) Menentukan batas bawah kelas median (Bb):
Bb = 55-0,5 = 54,5
c) Menentukan panjang kelas median
P = 55 sampai 64 = 9
d) Menentukan jumlah frekuensi di kelas median (f) = 14
e) Carilah jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas
median:
Jf = 6 + 8 + 11 = 25
f) Menghitung nilai median dengan rumus:
Me = Bb + P ( 1/2. n−Jf
f ) = 54,5 + 9 (
1/2.(65)−25
14 ) = 59,4
( )
K1 = Bb + P 4−Jf
f
Di mana:
Ki = nilai kuartil ke ... i.
Bb = batas bawah kelas yang mengandung nilai kuartil
P = panjang kelas
i = letak kuartil ke ... i
Jf = jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil.
Langkah-langkah menghitung nilai kuartil dari serangkaian data
berkelompok sebagai berikut:
a. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil dengan
rumus :
LKi
(n)
4
b. Menentukan batas bawah kelas kuartil (Bb
c. Menentukan panjang kelas kuartil (P)
d. Menentukan frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil (Jf)
e. Menentukan banyak frekuensi kelas kuartil (f)
f. Menghitung nilai kuartil
Tabel 4.10
Distribusi frekuensi nilai ujian periklanan
Pertanyaan :
Beberapa nilai kuartil bawah (K1), kuartil tengah (K2) dan kuartil atas
(K3) dari nilai statistik.
1) Nilai kuartil bawah (K1)
Langkah – langkah menjawab sebagai berikut:
a) Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil bawah
dengan rumus:
i 1
( n ) .= ( 65 ) =16,25
4 4
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas kuartil dengan
cara menjumlahkan nilai frekuensi dari awal kelas sampai
dengan kelas yang menunjukan hasil penjumlahan mencapai
atau melewati nilai 16,25. Penjumlahannya:
6+8+11=25. Jadi, kelas kuartil bawah (LK1) terletak di kelas
ke-3
b) Menentukan nilai batas bawah di kelas kuartil bawah (Bb):
Bb = 45- 0,5 = 44,5
c) Menentukan panjang kelas kuartil bawah:
P = 45 sampai 54 = 9
d) Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil bawah (f) = 11
e) Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas kuartil
bawah Jf = (6+8) = 14
f) Menghitung nilai kuartil bawah (K1) dengan rumus:
i.n
K 1 = Bb + P 4
( −Jf
f )
1 x 65
= 44,5 + 9 4
(11
−14
)
= 44,5 + 9 (0,2045) = 46,3
P = persentil ke 1, 2,..., 99
n = jumlah pengamatan
L = tepi bawah kelas dimana persentil berada
I = interval kelas
f kum = frekuensi kumulatif sebelum Pp
f = frekuensi dimana Pp berada
x = 1 – 99
Contoh:
Diketahui data: 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; 75, dan 50
Langkah-langkah menjawab:
a) Urutkan data terkecil sampai data terbesar
No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
data 0
Data 35 40 45 50 65 7 70 7 80 9
0 5 0
Desil atau disingkat dengan (Ds) ialah nilai atau angka yang membagi data
yang menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil
sampai data terbesar atau sebaliknya. Cara mencari desil hampir sama
dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya pada pembagian saja. Kalau
kuartil data dibagi empat bagian yang sama, sedangkan desil data dibagi
10 bagian yang sama, sedangkan desil data dibagi 10 bagian yang sama.
Harga-harga desil ada sembilan bagian, yaitu Ds1 sampai Ds9.
Contoh :
Diketahui data : 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; 75; dan 50
Pertanyaan : carilah letak (Ds2 dan Ds7)
Langkah-langkah menjawab :
a) Urutkan data terkecil sampai data terbesar
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Urut
data
Data 35 40 45 50 65 70 70 75 80 90
b) hitung dan carilah posisi Desil (Ds2 dan Ds7) dengan rumus:
posisi Ds2 = 2/10 (n+1) = 2/10 (10+1) = 2,2 artinya Desil 2,2
terletak pada posisi data ke-2,2. Apabila menemukan gejala
semacam ini Ds2 dicari dengan cara:
Ds2 = data ke-2 + data 0,2 (data ke-3 – data ke-2)
= 40 + 0,2 (45 – 40) = 41
Jadi, posisi Ds2 berada pada nilai 41
Posisi Ds7 = 7/10 (n+1) = 7/10 (10+1) = 7,7 artinya desil 7,7
terletak pada posisi data ke-7,7. Apabila menemukan gejala
semacam ini Ds7 dicari dengan cara :
Ds7 = data ke-7 + data 0,7 (data ke-8 – data ke-7)
= 70 + 0,7 (75 – 70) = 73,5
Jadi, posisi Ds7 berada pada nilai 73,5
Diketahui :
Posisi Ds8 = 8/10 x n = 8/10 x 70 = 56
Bb = 79,5
P=5
Jf = 43
f = 16
b) Hitunglah desil (Ds8) dengan rumus :
n 70
(x . − jf ) (8. −43)
Ds8 = Bb + P 10 = 79,5 + 5. 10 = 83, 56
f 16
DAFTAR PUSTAKA